0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
73 tayangan6 halaman

Basis Data Relasional

Basis data relasional adalah model database yang menyajikan data dalam bentuk tabel yang terhubung melalui nilai data. Model ini meminimalkan duplikasi data dan memungkinkan akses data yang fleksibel melalui bahasa query seperti SQL. Definisi RDBMS menurut 12 hukum Codd memastikan kemandirian dan integritas data.

Diunggah oleh

meliawww27
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Kami menangani hak cipta konten dengan serius. Jika Anda merasa konten ini milik Anda, ajukan klaim di sini.
Format Tersedia
Unduh sebagai DOCX, PDF, TXT atau baca online di Scribd
0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
73 tayangan6 halaman

Basis Data Relasional

Basis data relasional adalah model database yang menyajikan data dalam bentuk tabel yang terhubung melalui nilai data. Model ini meminimalkan duplikasi data dan memungkinkan akses data yang fleksibel melalui bahasa query seperti SQL. Definisi RDBMS menurut 12 hukum Codd memastikan kemandirian dan integritas data.

Diunggah oleh

meliawww27
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Kami menangani hak cipta konten dengan serius. Jika Anda merasa konten ini milik Anda, ajukan klaim di sini.
Format Tersedia
Unduh sebagai DOCX, PDF, TXT atau baca online di Scribd
Anda di halaman 1/ 6

Basis Data Relasional

basis data relasional


Pengenalan Database Relasional
Database Relasional adalah suatu model database yang disajikan dalam bentuk tabel. Model ini
diperkenalkan pertama kali oleh E.F. Codd.
Tujuan dari model data relasional adalah
• Untuk menekankan kemandirian data.
• Untuk mengatasi ketidak konsistenan dan duplikasi data dengan menggunakan konsep
normalisasiUntuk meningkatkan kemampuan akses data.
Karakteristik Database Relasional
• Struktur Tabular
• Satu Bahasa digunakan untuk semua pemakai
• Data dihubungkan melalui nilai data
Kelebihan Database Relasional
• Tabular View
• Seluruh hasil operasinya berupa table
• Tidak terdapat pointer-pointer
• Memiliki kemampuan operator yang baik
• Fleksibel
• Mudah digunakan

Sebuah sistem manajemen basis data relasional atau dalam bahasa Inggrisnya dikenal
sebagai relational database management system (RDBMS) adalah sebuah program komputer (atau
secara lebih tipikal adalah seperangkat program komputer) yang dirancang untuk
mengatur/memanajemen sebuah basis data sebagai sekumpulan data yang disimpan secara
terstruktur, dan melakukan operasi-operasi atas data atas permintaan penggunanya. Contoh
penggunaan DBMS ada banyak sekali dan dalam berbagai bidang kerja, misalnya akuntansi,
manajemen sumber daya manusia, dan lain sebagainya. Meskipun pada awalnya DBMS hanya
dimiliki oleh perusahaan-perusahaan berskala besar yang memiliki perangkat komputer yang sesuai
dengan spesifikasi standar yang dibutuhkan (pada saat itu standar yang diminta dapat dikatakan
sangat tinggi) untuk mendukung jumlah data yang besar, saat ini implementasinya sudah sangat
banyak dan adaptatif dengan kebutuhan spesifikasi data yang rasional sehinggal dapat dimiliki dan
diimplementasikan oleh segala kalangan sebagai bagian dari investasi perusahaan.

Ada beberapa ketidaksepahaman terhadap definisi atas "relasional" dari DBMS.


Definisi yang paling populer dari sebuah RDBMS seringkali dianggap kurang tepat; beberapa
kalangan berargumentasi bahwa penyajian data sebagai kumpulan baris dan kolom sudah cukup
memenuhi syarat untuk dikatakan sebagai sebuah RDBMS. Tipikalnya, sebuah sistem basisdata
dikatakan memenuhi kriteria sebagai RDBMS apabila memenuhi hukum-hukum yang ditetapkan
dalam 12 hukum Codd, namun pada kenyataannya justru kebanyakan sistem basisdata tidak
mendukung sepenuhnya implementasi hukum-hukum Codd tersebut.
Kalangan lainnya beranggapan apabila sebuah sistem basisdata tidak mengimplementasikan
keseluruhan hukum-hukum Codd tersebut, maka sistem tersebut tidak dapat disebut sebagai
relasional. Pandangan seperti ini, yang banyak diterima oleh para teoritis dan kalangan-kalangan
lainnya yang memegang teguh prinsip-prinsip Codd, tentunya akan mendiskualifikasikan banyak
sistem basisdata yang ada saat ini "tidak murni relasional". Dalam kenyataannya, sistem basisdata
yang menggunakan SQL (Structured Query Language) untuk mengakses dan memodifikasi data tidak
bisa dikatakan sebagai RDBMS menurut definisi ini. Sementara itu, para pendukung atas sistem
basisdata yang ada menyebutkan sebuah sistem basisdata yang menerapkan hanya beberapa dari
hukum-hukum Codd tersebut disebut sebagai Sistem Manajemen Basisdata Semi-Relasional/Pseudo-
Relational Database Management Systems (PRDBMS). Untuk sistem manajemen basis data yang
sepenuhnya menerapkan hukum-hukum Codd tersebut selanjutnya disebut sebagai Sistem
Manajemen Basisdata Murni-Relasional/Trully-Relational Database Management
Systems (TRDBMS).
Saat ini, hampir seluruh RDBMS yang ada menerapkan SQL sebagai bahasa query namun juga
menyediakan dan mengimplementasi beberapa alternatif lainnya. Alpora Dataphor adalah RDBMS
yang tersedia secara komersil yang mengikuti secara penuh ke dua belas hukum-hukum Codd
tersebut, dan kedua kelompok mengenalnya sebagai RDBMS.

Keuntungan dan kerugian menggunakan sistem basis data

Sistem basis data (DBMS) merupakan salah satu komponen penting dalam sistem informasi, karena
merupakan dasar dalam menyediakan informasi. DBMS juga sebagai penentu kualitas informasi :
akurat, tepat pada waktunya dan relevan. Namun demikian, tentu saja Informasi dapat dikatakan
bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya untuk mendapatkannya. Sasaran
utama DBMS adalah menyediakan lingkungan yang nyaman dan efisien dalam menyimpan dan
mengambil informasi ke dan dari basis data.

Lebih jelas, keuntungan dan kerugian dapat dijabarkan sebagai berikut:

KEUNTUNGAN menggunakan DBMS:


a. Penggunaan Data Bersama (The Data Can Be Shared)
b. Mengurangi Kerangkapan Data (Redudancy Can Be Reduced)
c. Menghindari Ketidakkonsistenan Data (Inconsistency Can Be Avoided)
d. Integritas Data Terpelihara (Integrity Can Be Maintained)
e. Keamanan Terjamin (Security Can Be Enforced)
f. Kebutuhan User Yang Kompleks Dapat Teratasi (Balanced conflicting requirements)
g. Pelaksanaan Standarisasi (Standards Can Be Enforced)
h. Meningkatkan Produktivitas (Increased productivity)
i. Layanan Back up dan Recovery Semakin Baik (Improved backup and recovery services)

KERUGIAN menggunakan DBMS:


a. Rumit (Complexity)
Karena penetapan fungsi dari DBMS yang baik, menyebabkan DBMS menjadi software yang cukup
rumit. Seluruh user harus mengetahui fungsi-fungsi yang ada dengan baik, sehingga dapat
memperoleh manfaatnya.
b. Ukuran (Size)
Kerumitan dan banyaknya fungsi yang ada menyebabkan DBMS memerlukan banyak software
pendukung yang mengakibatkan penambahan tempat penyimpanan dan memory.
c. Biaya DBMS (Cost of DBMS)
d. Biaya Tambahan Hardware (Additional hardware costs)
e. Biaya Konversi (Cost of conversion)
f. Performance
Pada dasarnya DBMS dibuat untuk menyediakan banyak aplikasi, akibatnya mungkin beberapa
aplikasi akan berjalan tidak seperti biasanya.
g. Resiko Kegagalan (Higher impact of a failure)
Karena system yang terpusat, jika seluruh user dan aplikasi terakses dari DBMS maka kerusakan
pada bagian manapun dari system, akan menyebabkan operasi terhenti.

Pengertian Relational Database


Terdapat beberapa cara untuk menangani atau memodelkan data diantaranya adalah:
1. Model Hirarkis / Model Pohon
2. Model Jaringan
3. Model Relasional
Diantara tiga model tersebut model Relasional adalah yang paling sering dipakai. Model Relasional
merupakan model yang paling sederhana sehingga mudah digunakan dan dipahami oleh pengguna,
serta merupakan model yang paling populer saat ini. Model ini menggunakan sekumpulan tabel
berdimensi dua ( yang disebut relasi atau tabel ), dengan masing-masing relasi tersusun atas tupel
atau baris dan atribut.
Basis data relational adalah sekumpulan tabel-tabel yang memiliki hubungan relasi secara
matematika dan logika. Hubungan relasi antar tabel pada umumnya berupa query, yakni tata aturan
relasi yang sudah disusun berdasarkan desain dan teknik basis data tertentu yang digunakan. Query
menjelaskan hubungan antar tabel secara matematika dan logika. Query terdiri dari operasi-operasi
matematika dan logika yang diterapkan pada sekumpulan tabel.
Basis data relational dibangun dari sekumpulan tabel yang memiliki hubungan relasi, dimana relasi
itu dinyatakan dengan query. Query itu terdiri dari beberapa operasi -secara matematika- misalkan
operasi join dengan beberapa operator –secara logika- seperti AND dan OR. Query-query itu
disimpan pada suatu file relasi basis data.
Selanjutnya file relasi basis data, file tabel basis data, file field data structure language (DSL) dan file
field data definition language (DDL), disimpan dalam suatu skema basis data pada file basis data
project yang bersangkutan. File- file itu harus dibuat terlebih dahulu sebelum membangun sebuah
file basis data project.
Model basisdata relasional merupakan model basisdata yang dirancang agar memiliki konsistensi
informasi dalam bentuk normalisasi database. Yang secara implementatif dan operasional
dikendalikan oleh mesin Database Managemen System (DBMS).
Struktur dasar basisdata relasional :
 Relasional Database Management System (RDBMS) beroperasi pada lingkungan logika
manusia.
 Basisdata relasional diasumsikan sebagai sekumpulan tabel-tabel.
 Setiap tabel terdiri dari serangkaian per-potongan baris/kolom
 Tabel-tabel (atau relasi) terhubung satu dengan lainnya menggunakan entitas tertentu yang
digunakan secara bersama
 Tipe hubungan seringkali ditunjukkan dalam suatu skema
 Setiap tabel menghasilkan data yang lengkap dan kebebasan struktural
Keuntungan model data entity relationship :
 Secara konseptual sangat sederhana
 Gambaran secara visual
 Alat bantu komunikasi lebih efektif
 Terintegrasi dengan model basis data relasional
Kerugian model entity relationship :
 Gambaran aturan-aturan terbatas
 Gambaran relasi terbatas
 Tidak ada bahasa untuk memanipulasi data
 Kehilangan isi informasi
Contoh produk DBMS terkenal yang menggunakan model relasional antara lain adalah :
1. DB2 (IBM)
2. Rdb/VMS (Digital Equipment Corporation)
3. Oracle (Oracle Corporation)
4. Informix (Informix Corporation)
5. Ingres (ASK Group Inc)
6. Sybase (Sybase Inc)
Di lingkungan PC, produk-produk berbasis relasional yang c,ukup terkenal antara lain adalah :
1. Keluarga R:Base (Microrim Corp) antara lain berupa R:Base 5000
2. Keluarga dBase (Ashton-Tate, sekarang bagian dari Borland International), antara lain dbase III
Plus, dBase IV, serta Visual dBase
3. Microsoft SQL ( Microsoft Corporation)
4. Visual FoxPro (Microsoft Corporation)
Edgar F Codd adalah salah seorang yang pertama kali mengemukakan atau memperkenalkan RDBMS
(Relational Database Management System) pada suatu makalah di seminarnya yaitu berjudul "A
Relational Model of Data for Large Shared Data Banks". Karenanya juga lah lahir sebuah hukum
untuk menentukan atau yang harus diimplementasikan untuk sebuah database menjadi RDBMS.
Hukum ini dinamakan 12 Hukum Codd, yaitu:

Hukum 0: Suatu sistem harus memenuhi kualifikasi sebagai relasional, sebagai basisdata, dan
sebagai sebuah sistem manajemen:

Agar sebuah sistem dapat dikatakan sebagai sistem manajemen basisdata


relasional(RDBMS), sistem tersebut harus menggunakan fasilitas relasional-nya secara penuh
untuk memanajemen basisdata.
Hukum 1: Hukum informasi:

Seluruh informasi yang terdapat dalam basisdata harus bisa direpresentasikan hanya dalam
satu cara, yaitu dalam bentuk nilai-nilai yang terisi dalam bentuk tabular baris dan kolom.

Hukum 2: Hukum Jaminan akses:

Seluruh data harus bisa diakses tanpa ada kerancuan (ambiguity). Hukum ini merupakan
penegasan dari kebutuhan mendasar atas sebuah kunci primer. Hukum tersebut
menjelaskan bahwa setiap nilai skalar dalam basisdata haruslah memiliki alamat secara
logikal dengan cara menspesifikasikan nama dari tabel, nama dari kolom, dan nilai kunci
primer dari baris data dalam tabel tersebut.

Hukum 3: Perlakuan sistematik terhadi nilai NULL:

Sebuah sistem manajemen basisdata harus mengijinkan setiap field terisi dengan nilai NULL
(kosong). Secara lebih spesifik, ia harus mendukung representasi dari "Hilangnya informasi
dan Ketidakbergunaan informasi" secara sistematis, membedakan secara jelas dari nilai-nilai
yang lain (contoh: "perbedaan antara nol dengan nilai-nilai numerik lain," dalam kasus nilai-
nilai numerik), dan tipe data yang bersifat independen. Termasuk pula representasi tersebut
harus dapat dimanipulasi oleh DBMS melalui langkah-langkah yang sistematis.

Hukum 4: Katalog online yang aktif haruslah berbasis model relasional:

Sistem harus mendukung sebuah katalog relasional yang bersifat online, inline yang bisa
diakses untuk pengguna yang sah dalam arti melalui bahasa query reguler. Lebih jelas lagi,
pengguna harus dapat mengakses struktur data tersebut (katalog) dengan cara yang sama
menggunakan bahasa kueri yang digunakan pula untuk mengakses data.

Hukum 5: Hukum sub-bahasa data yang komprehensif:

Sistem harus mendukung setidaknya satu bahasa relasional yang


(a) Memiliki sintaksis linear
(b) Dapat digunakan baik secara interaktif maupun melalui program aplikasi
(c) Mendukung operasi pendefinisian data (termasuk pendefinisan view), operasi manipulasi
data, aspek kemanan dan pembatasan integritas, operasi-operasi manajemen transaksi
(begin, commit, dan rollback).
Hukum 6: Hukum pembaruan/update view:

Semua view yang secara teoritis dapat diupdate dalam implementasinya juga harus dapat
diupdate oleh sistem.

Hukum 7: Level tingkat tinggi dalam operasi insert, update, dan delete:

Sistem harus mendukung serangkaian operasi-operasi insert, update, and delete dalam satu
masa waktu yang sama.

Hukum 8: Data secara fisik bersifat independen:

Perubahan pada level fisik (bagaimana suatu data disimpan, menggunakan larik ataupun
senarai berantai dsb.) harus tidak mengakibatkan perubahan pada struktur di sisi aplikasi
pada level yang lebih tinggi.

Hukum 9: Data secara logikal bersifat independen:

Perubahan pada level logikal (Tabel, kolom, baris) harus tidak mengakibatkan perubahan
pada level struktur di sisi aplikasi pada level ang lebih tinggi. Hukum ini secara relatif lebih
suli dicapai daripada hukum 8.

Hukum 10: Integritas data bersifat independen:

Integritas data harus dispesifikasikan secara terpisah dari program aplikasi dan disimpan
dalam katalog/struktur dan harus memungkinkan untuk melakukan perubahan terhadap
struktur tersebut ketika dibutuhkan tanpa memengaruhi aplikasi yang telah ada.

Hukum 11: Distribusi yang bersifat independen:

Distribusi atas sebagian dari basisdata ke berbagai lokasi harus dapat diatur sedemikian rupa
sehingga tidak terlihat oleh pengguna dari basisdata tersebut. Begitu pula aplikasi-aplikasi
yang ada harus tetap dapat beroperasi secara normal seperti biasanya ketika:
(a) saat versi dari DBMS yang terdistribusi pertamakali diperkenalkan; dan/ataupun
(a) ketika data-data yang terdistribusi tersebut diredistribusikan ke seluruh sistem.

Hukum 12: Hukum nonsubversion:

Jika sebuah sistem menyediakan antarmuka tingkat rendah, maka antarmuka tersebut tidak
dapat digunakan untuk menggagalkan sistem, sebagai contoh, membypass aturan-aturan
yang terkait dengan keamanan data, ataupun integritasnya.

Walaupun begitu, kenyataannya banyak database yang tidak mengikuti atau mengimplementasikan
Hukum Codd.

Anda mungkin juga menyukai