Basis Data Relasional
Basis Data Relasional
Sebuah sistem manajemen basis data relasional atau dalam bahasa Inggrisnya dikenal
sebagai relational database management system (RDBMS) adalah sebuah program komputer (atau
secara lebih tipikal adalah seperangkat program komputer) yang dirancang untuk
mengatur/memanajemen sebuah basis data sebagai sekumpulan data yang disimpan secara
terstruktur, dan melakukan operasi-operasi atas data atas permintaan penggunanya. Contoh
penggunaan DBMS ada banyak sekali dan dalam berbagai bidang kerja, misalnya akuntansi,
manajemen sumber daya manusia, dan lain sebagainya. Meskipun pada awalnya DBMS hanya
dimiliki oleh perusahaan-perusahaan berskala besar yang memiliki perangkat komputer yang sesuai
dengan spesifikasi standar yang dibutuhkan (pada saat itu standar yang diminta dapat dikatakan
sangat tinggi) untuk mendukung jumlah data yang besar, saat ini implementasinya sudah sangat
banyak dan adaptatif dengan kebutuhan spesifikasi data yang rasional sehinggal dapat dimiliki dan
diimplementasikan oleh segala kalangan sebagai bagian dari investasi perusahaan.
Sistem basis data (DBMS) merupakan salah satu komponen penting dalam sistem informasi, karena
merupakan dasar dalam menyediakan informasi. DBMS juga sebagai penentu kualitas informasi :
akurat, tepat pada waktunya dan relevan. Namun demikian, tentu saja Informasi dapat dikatakan
bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya untuk mendapatkannya. Sasaran
utama DBMS adalah menyediakan lingkungan yang nyaman dan efisien dalam menyimpan dan
mengambil informasi ke dan dari basis data.
Hukum 0: Suatu sistem harus memenuhi kualifikasi sebagai relasional, sebagai basisdata, dan
sebagai sebuah sistem manajemen:
Seluruh informasi yang terdapat dalam basisdata harus bisa direpresentasikan hanya dalam
satu cara, yaitu dalam bentuk nilai-nilai yang terisi dalam bentuk tabular baris dan kolom.
Seluruh data harus bisa diakses tanpa ada kerancuan (ambiguity). Hukum ini merupakan
penegasan dari kebutuhan mendasar atas sebuah kunci primer. Hukum tersebut
menjelaskan bahwa setiap nilai skalar dalam basisdata haruslah memiliki alamat secara
logikal dengan cara menspesifikasikan nama dari tabel, nama dari kolom, dan nilai kunci
primer dari baris data dalam tabel tersebut.
Sebuah sistem manajemen basisdata harus mengijinkan setiap field terisi dengan nilai NULL
(kosong). Secara lebih spesifik, ia harus mendukung representasi dari "Hilangnya informasi
dan Ketidakbergunaan informasi" secara sistematis, membedakan secara jelas dari nilai-nilai
yang lain (contoh: "perbedaan antara nol dengan nilai-nilai numerik lain," dalam kasus nilai-
nilai numerik), dan tipe data yang bersifat independen. Termasuk pula representasi tersebut
harus dapat dimanipulasi oleh DBMS melalui langkah-langkah yang sistematis.
Sistem harus mendukung sebuah katalog relasional yang bersifat online, inline yang bisa
diakses untuk pengguna yang sah dalam arti melalui bahasa query reguler. Lebih jelas lagi,
pengguna harus dapat mengakses struktur data tersebut (katalog) dengan cara yang sama
menggunakan bahasa kueri yang digunakan pula untuk mengakses data.
Semua view yang secara teoritis dapat diupdate dalam implementasinya juga harus dapat
diupdate oleh sistem.
Hukum 7: Level tingkat tinggi dalam operasi insert, update, dan delete:
Sistem harus mendukung serangkaian operasi-operasi insert, update, and delete dalam satu
masa waktu yang sama.
Perubahan pada level fisik (bagaimana suatu data disimpan, menggunakan larik ataupun
senarai berantai dsb.) harus tidak mengakibatkan perubahan pada struktur di sisi aplikasi
pada level yang lebih tinggi.
Perubahan pada level logikal (Tabel, kolom, baris) harus tidak mengakibatkan perubahan
pada level struktur di sisi aplikasi pada level ang lebih tinggi. Hukum ini secara relatif lebih
suli dicapai daripada hukum 8.
Integritas data harus dispesifikasikan secara terpisah dari program aplikasi dan disimpan
dalam katalog/struktur dan harus memungkinkan untuk melakukan perubahan terhadap
struktur tersebut ketika dibutuhkan tanpa memengaruhi aplikasi yang telah ada.
Distribusi atas sebagian dari basisdata ke berbagai lokasi harus dapat diatur sedemikian rupa
sehingga tidak terlihat oleh pengguna dari basisdata tersebut. Begitu pula aplikasi-aplikasi
yang ada harus tetap dapat beroperasi secara normal seperti biasanya ketika:
(a) saat versi dari DBMS yang terdistribusi pertamakali diperkenalkan; dan/ataupun
(a) ketika data-data yang terdistribusi tersebut diredistribusikan ke seluruh sistem.
Jika sebuah sistem menyediakan antarmuka tingkat rendah, maka antarmuka tersebut tidak
dapat digunakan untuk menggagalkan sistem, sebagai contoh, membypass aturan-aturan
yang terkait dengan keamanan data, ataupun integritasnya.
Walaupun begitu, kenyataannya banyak database yang tidak mengikuti atau mengimplementasikan
Hukum Codd.