Genre Mikro Makro

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 5

TUGAS

GENRE MAKRO DAN GENRE MIKRO (JENIS TEKS)


DALAM BAHASA INDONESIA

Zackly Kaunang
231111010203

ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS SAM RATULANGI
MANADO
2023
1. Apa itu Genre

Genre menurut kbbi adalah jenis, tipe, atau kelompok sastra atas
dasar bentuknya atau ragam sastra. Genre dalam bahasa Indonesia dapat
diartikan sebagai jenis teks. Menurut Martin (1992), genre didefinisikan
sebagai proses sosial yang berorientasi kepada tujuan yang dicapai secara
bertahap. Genre merupakan “proses sosial” karena melalui genre atau teks
anggota masyarakat berkomunikasi; genre “berorientasi kepada tujuan”
karena orang menggunakan jenis teks tertentu untuk melakukan sesuatu,
misalnya untuk memasak mie instan orang menggunakan prosedur yang
tertulis di belakang pembungkus mie instan untuk mencapai tujuannya
yaitu untuk memasak mie instan. Genre dikatakan “bertahap” karena untuk
mencapai tujuan dan teks disusun dalam tahapan-tahapan (Martin & Rose,
2003). Tahapan-tahapan itu tidak lain adalah tahapan-tahapan pada struktur
teks (Wiratno, 2014). Melalui tahapan-tahapan itulah tujuan sosial atau
fungsi sosial teks dapat dicapai.
Teks dapat didefinisikan sebagai satuan bahasa yang dapat
dimediakan secara tulis atau lisan yang ditata menurut struktur teks
tertentu sehingga dapat mengungkapkan makna secara kontekstual
(Wiratno, 2003). Teks tidak selalu berwujud bahasa, tetapi bisa juga
berwujud lisan atau bahkan keduanya. Sebelum teks termanifestasi
kedalam suatu tulisan atau ucapan, teks tersebut berada dalam pikiran
manusia atau otak kita. Otak kita dipenuhi oleh serangkaian teks dari
berbagai genre dengan bahasa yang berbeda-beda. Jika teks ada di dalam
pikiran manusia dan manusia merupakan makhluk sosial, maka dapat
dikatakan bahwa genre adalah jenis teks dan teks merupakan proses sosial
dan proses sosial tersebut dilakukan secara bertahap, bertujuan dan
melibatkan orang lain.
Contohnya “Supaya pintar, kita harus belajar.”, teks ini memiliki
tujuan yaitu untuk menjadi “Pintar” dan prosesnya yaitu “belajar”. Proses
ini memiliki tahap-tahap seperti belajar membaca, menulis, berhitung dan
lain-lain.

2. Definisi Genre Makro dan Genre Mikro

Makro menurut kbbi adalah besar, tebal atau berkaitan dengan


jumlah yang banyak atau ukuran yang besar (https://kbbi.web.id/makro).
Sedangkan mikro menurut kbbi adalah kecil, tipis, sempit atau berkaitan
dengan jumlah yang sedikit atau ukuran yang kecil. Jika diambil dari
definisi kbbi makro dan mikro, genre makro merupakan jenis teks yang
besar atau luas sementara genre mikro merupakan jenis teks yang kecil
atau sempit. Contoh umum genre makro adalah disertasi, tesis, skripsi,
makalah, proposal, laporan hasil penelitian, buku pelajaran dan lain
sebagainya. Didalam contoh-contoh genre makro tersebut, terdapat genre-
genre mikro seperti kata pengantar, deskripsi dan lain sebagainya.

3. Contoh Genre Makro dan Genre Mikro

Contoh jenis teks yang disajikan pada video youtube yang berjudul
CONTOH GENRE MAKRO & GENRE MIKRO (JENIS TEKS) DALAM
BAHASA INDONESIA | PART 2 di channel Stefanie Humena
(https://www.youtube.com/watch?v=NH-r0oVCrqk) yang bercerita
tentang liburan di Pantai Parangkritis. Keseluruhan cerita tersebut adalah
contoh dari genre makro yang berisi 5 paragraf dan didalamnya
terkandung genre-genre mikro seperti narasi, deskripsi, eksposisi,
argumentasi dan persuasi.

Paragraf pertama menceritakan tentang perjalanan keluarga tersebut ke


pantai parangtritis dan sampai ke tujuan mereka. Paragraf ini merupakan
paragraf narasi karena isi paragraf ini adalah tentang peristiwa secara
berurutan atau kronologis. Paragraf kedua merupakan jenis teks deskripsi
yang memberikan gambaran atau dekskripsi tentang suatu obyek dalam
cerita ini penulis menggambarkan tentang pantai parangtritis. Paragraf
ketiga dalam contoh teks, penulis memberikan informasi lebih tentang
pantai parangtritis, seperti asal usul nama pantai parangtritis dan lain
sebagainya. Paragraf ini merupakan paragraf eksposisi. Paragraf keempat
ini bergenre argumentasi dikarenakan, penulis memberikan argumentasi
tentang kepercayaan masyarakat terhadap hal-hal mistis dan Paragraf
kelima berjenis persuasif karena memiliki kata-kata “sebaiknya” dan juga
“selayaknya” yang mencerminkan tujuan persuasif dari teks ini.
DAFTAR PUSTAKA

1. https://www.youtube.com/watch?v=Qux5qvhcY_U
2. https://www.youtube.com/watch?v=NH-r0oVCrqk
3. https://gretha.my.id/audiobuku/perbedaan-paragraf-narasi-deskripsi-eksposisi-argumentasi-dan-
persuasi/

Anda mungkin juga menyukai