0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
59 tayangan5 halaman

Perhitungan Subnetting

Dokumen tersebut memberikan penjelasan tentang konsep subnetting pada kelas alamat IP klasik (Class A, B, C) beserta contoh perhitungannya. Termasuk subnet mask yang dapat digunakan, jumlah subnet dan host per subnet, blok alamat subnet, serta contoh tabel alamat host dan broadcast.

Diunggah oleh

DazHound
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Kami menangani hak cipta konten dengan serius. Jika Anda merasa konten ini milik Anda, ajukan klaim di sini.
Format Tersedia
Unduh sebagai DOCX, PDF, TXT atau baca online di Scribd
0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
59 tayangan5 halaman

Perhitungan Subnetting

Dokumen tersebut memberikan penjelasan tentang konsep subnetting pada kelas alamat IP klasik (Class A, B, C) beserta contoh perhitungannya. Termasuk subnet mask yang dapat digunakan, jumlah subnet dan host per subnet, blok alamat subnet, serta contoh tabel alamat host dan broadcast.

Diunggah oleh

DazHound
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Kami menangani hak cipta konten dengan serius. Jika Anda merasa konten ini milik Anda, ajukan klaim di sini.
Format Tersedia
Unduh sebagai DOCX, PDF, TXT atau baca online di Scribd
Anda di halaman 1/ 5

CLAS OKTET PERTAMA SUBNET MAS DEFAULT PRIVATE ADDRESS

A 1-127 255.0.0.0 10.0.0.0-10.255.255.255

B 128-191 255.255.0.0 172.16.0.0-172.31.255.255

C 192-223 255.255.255.0 192.168.0.0-192.168.255.255

Perhitungan Subnetting

Penghitungan subnetting bisa dilakukan dengan dua cara, cara binary yang relatif lambat dan cara
khusus yang lebih cepat. Ada 4 pokok bahasan yaitu : Jumlah Subnet, Jumlah Host per Subnet, Blok
Subnet, dan Alamat Host- Broadcast.

Penulisan IP address umumnya adalah dengan 192.168.1.2. Namun adakalanya ditulis dengan
192.168.1.2/24, apa ini artinya? Artinya bahwa IP address 192.168.1.2 dengan subnet mask
255.255.255.0. Ddiambil dari penghitungan bahwa 24 bit subnet mask diselubung dengan binari 1.
Atau dengan kata lain, subnet masknya adalah: 11111111.11111111.11111111.00000000
(255.255.255.0). Konsep ini yang disebut dengan CIDR (Classless Inter-Domain Routing) yang
diperkenalkan pertama kali tahun 1992 oleh IEFT.

Berikut tabel di bawah:

Subnet Mask Nilai CIDR Subnet Mask Nilai CIDR

255.128.0.0 /9 255.255.240.0 /20

255.192.0.0 /10 255.255.248.0 /21

255.224.0.0 /11 255.255.252.0 /22

255.240.0.0 /12 255.255.254.0 /23

255.248.0.0 /13 255.255.255.0 /24

255.252.0.0 /14 255.255.255.128 /25

255.254.0.0 /15 255.255.255.192 /26

255.255.0.0 /16 255.255.255.224 /27

255.255.128. /17 255.255.255.240 /28


0
255.255.255.248 /29
255.255.192. /18
0 255.255.255.252 /30

255.255.224. /19
0
SUBNETTING PADA IP ADDRESS CLASS C

ubnetting seperti apa yang terjadi dengan sebuah NETWORK ADDRESS 192.168.1.0/26 ?

Analisa: 192.168.1.0 berarti kelas C dengan Subnet Mask /26 berarti


11111111.11111111.11111111.11000000 (255.255.255.192).

Penghitungan:

1. Jumlah Subnet = 2x, dimana x adalah banyaknya binari 1 pada oktet terakhir subnet mask (2
oktet terakhir untuk kelas B, dan 3 oktet terakhir untuk kelas A). Jadi Jumlah Subnet adalah
22 = 4 subnet

2. Jumlah Host per Subnet = 2y – 2, dimana y adalah adalah kebalikan dari x yaitu banyaknya
binari 0 pada oktet terakhir subnet. Jadi jumlah host per subnet adalah 26 – 2 = 62 host

3. Blok Subnet = 256 – 192 (nilai oktet terakhir subnet mask) = 64. Subnet berikutnya adalah 64
+ 64 = 128, dan 128+64=192. Jadi subnet lengkapnya adalah 0, 64, 128, 192.

4. Bagaimana dengan alamat host dan broadcast yang valid? Kita langsung buat tabelnya.
Sebagai catatan, host pertama adalah 1 angka setelah subnet, dan broadcast adalah 1 angka
sebelum subnet berikutnya.

Subnet 192.168.1.0 192.168.1.64 192.168.1.128 192.168.1.192

Host 192.168.1.1 192.168.1.65 192.168.1.129 192.168.1.193


Pertama

Host 192.168.1.62 192.168.1.126 192.168.1.190 192.168.1.254


Terakhir

Broadcast 192.168.1.63 192.168.1.127 192.168.1.191 192.168.1.255

Subnet Mask Nilai CIDR

255.255.255.128 /25

255.255.255.192 /26

255.255.255.224 /27

255.255.255.240 /28

255.255.255.248 /29

255.255.255.252 /30

SUBNETTING PADA IP ADDRESS CLASS B

Berikutnya kita akan mencoba melakukan subnetting untuk IP address class B. Pertama, subnet mask
yang bisa digunakan untuk subnetting class B adalah seperti dibawah. Oktet yang dihitung
berdasarkan blok subnetnya. CIDR /17 sampai /24 caranya sama persis dengan subnetting Class C,
hanya blok subnetnya kita masukkan langsung ke oktet ketiga, bukan seperti Class C yang dihitung di
oktet keempat. Sedangkan CIDR /25 sampai /30 (kelipatan) blok subnet kita hitung di oktet keempat,
tapi setelah selesai oktet ketiga berjalan maju (coeunter) dari 0, 1, 2, 3, dst.

Subnet Mask Nilai CIDR Subnet Mask Nilai CIDR

255.255.128. /17 255.255.255.128 /25


0
255.255.255.192 /26
255.255.192. /18
0 255.255.255.224 /27

255.255.224. /19 255.255.255.240 /28


0
255.255.255.248 /29
255.255.240. /20
255.255.255.252 /30
0

255.255.248. /21
0

255.255.252. /22
0

255.255.254. /23
0

255.255.255. /24
0

Subnetmask dengan CIDR /17 sampai /24 class B. Contoh network address 172.16.0.0/18.

Analisa: 172.16.0.0 berarti kelas B, dengan Subnet Mask /18 berarti


11111111.11111111.11000000.00000000 (255.255.192.0).

Penghitungan:

1. Jumlah Subnet = 2x, dimana x adalah banyaknya binari 1 pada 2 oktet terakhir. Jadi Jumlah
Subnet adalah 22 = 4 subnet

2. Jumlah Host per Subnet = 2y – 2, dimana y adalah adalah kebalikan dari x yaitu banyaknya
binari 0 pada 2 oktet terakhir. Jadi jumlah host per subnet adalah 214 – 2 = 16.382 host

3. Blok Subnet = 256 – 192 = 64. Subnet berikutnya adalah 64 + 64 = 128, dan 128+64=192.
Jadi subnet lengkapnya adalah 0, 64, 128, 192.

4. Alamat host dan broadcast yang valid

Subnet 172.16.0.0 172.16.64.0 172.16.128.0 172.16.192.0

Host 172.16.0.1 172.16.64.1 172.16.128.1 172.16.192.1


Pertama

Host 172.16.63.25 172.16.127.25 172.16.191.25 172.16.255.25


Terakhir 4 4 4 4

Broadcas 172.16.63.25 172.16.127.25 172.16.191.25 172.16..255.25


t 5 5 5 5

Contoh network address 172.16.0.0/25.

Analisa: 172.16.0.0 berarti kelas B, dengan Subnet Mask /25 berarti


11111111.11111111.11111111.10000000 (255.255.255.128).

Penghitungan:

1. Jumlah Subnet = 29 = 512 subnet

2. Jumlah Host per Subnet = 27 – 2 = 126 host

3. Blok Subnet = 256 – 128 = 128. Jadi lengkapnya adalah (0, 128)

4. Alamat host dan broadcast yang valid?

Subnet 172.16.0.0 172.16.0.12 172.16.1.0 … 172.16.255.12


8 8

Host 172.16.0.1 172.16.0.12 172.16.1.1 … 172.16.255.12


Pertama 9 9

Host 172.16.0.12 172.16.0.25 172.16.1.12 … 172.16.255.25


Terakhir 6 4 6 4

Broadcas 172.16.0.12 172.16.0.25 172.16.1.12 … 172.16.255.25


t 7 5 7 5

SUBNETTING PADA IP ADDRESS CLASS A

Konsepnya masih sama, hanya berbeda di OKTET mana kita mainkan blok subnet. Kalau Class C di
oktet ke 4 (terakhir), kelas B di Oktet 3 dan 4 (2 oktet terakhir), kalau Class A di oktet 2, 3 dan 4 (3
oktet terakhir). Kemudian subnet mask yang bisa digunakan untuk subnetting class A adalah semua
subnet mask dari CIDR /8 sampai /30.

Untuk 10.0.0.0/16.

Analisa: 10.0.0.0 berarti kelas A, dengan Subnet Mask /16 berarti


11111111.11111111.00000000.00000000 (255.255.0.0).

Penghitungan:

1. Jumlah Subnet = 28 = 256 subnet

2. Jumlah Host per Subnet = 216 – 2 = 65534 host

3. Blok Subnet = 256 – 255 = 1. Jadi subnet lengkapnya: 0,1,2,3,4, etc.


4. Alamat host dan broadcast yang valid?

Subnet 1. 0.0.0 … 1. 254.0.0

2. 1.0.0 2. 255.0.0

Host Pertama 1. 0.0.1 … 1. 254.0.1

2. 1.0.1 2. 255.0.1

Host Terakhir 1. 0.255.254 … 1. 254.255.254

2. 1.255.254 2. 255.255.254

Broadcast 1. 0.255.255 … 1. 254.255.255

2. 1.255.255 2. 255.255.255

Catatan: Semua penghitungan subnet diatas berasumsikan bahwa IP Subnet-Zeroes (dan IP Subnet-
Ones) dihitung secara default.

Anda mungkin juga menyukai