Modul AC
Modul AC
Pada saat kita sehabis berenang pada kondisi panas, air yang menempel pada badan akan
menyerap panas tubuh dan menguap. Itu sebabnya tubuh kita merasa dingin dan segar. Dengan
cara yang sama jika kita mengoleskan alkohol pada tubuh,
kita juga merasa dingin pada bagian yang disentuh alkohol karena alkohol dengan cepat
menyerap panas tubuh.
Suatu eksperimen dilakukan dengan menempatkan suatu bejana dalam kotak terisolasi dan ujung
bejana diberi katup. Ke dalam bejana diisikan cairan yang mudah menguap. Ketika katup bejana
dibuka, cairan dalam bejana akan berusaha meyerap panas pada udara di dalam kotak isolasi
sehingga cairan menguap dan keluar dalam bentuk gas melalui katup. Karena kalor pada udara
di ambil maka suhu ruangan di dalam kotak akan menjadi lebih dingin.
1
Eksperimen Cairan Yang Mudah Menguap Dalam Kotak Terisolasi
2
Karakteristik Refrigeran
3
BAB II
KOMPONEN SISTEM AIR CONDITIONER (AC)
4
d. Cairan refrigeran dengan temperatur yang relatif rendah tapi tekanan
masih tinggi, akan diekspansi di dalam katup ekspansi sehingga
tekanan dan temperaturnya menjadi rendah.
e. Kabut refrigeran yang bertemperatur dan bertekanan rendah kemudian
mengalir kendalam evaporator. Di sini refrigeran menyerap panas
(kalor) dari udara yang dialirkan melewati evaporator. Akibatnya cairan
refrigeran akan menguap menjadi gas dan kembali ke kompresor untuk
memulai siklus baru.
5
A. Nama-nama dan Fungsi Komponen Utama AC (Air Conditioners)
AC atau Air Conditioners, adalah suatu rangkaian peralatan (komponen)
yang berfungsi untuk mendinginkan udara didalam kabin agar penumpang
dapat merasa segar dan nyaman. Rangkaian peralatan (komponen) tersebut
adalah:
1. Compressor
a. Tipe crank
Putaran poros engkol diubah menjadi gerakan naik turun
piston untuk menghisap masuk refrigeran dan menekannya keluar
menuju kondensor. Mekanisme pemasukan dan pengeluaran refrigeran
terdiri dari katup pemasukan dan pengeluaran. Katup pemasukan berada
pada sisi dalam silinder sedangkan katup pengeluaran berada pada sisi
luar silinder. Katup pengeluaran ditahan oleh valve stopper untuk
menahan pembukaan katup pengeluaran akibat tekanan tinggi refrigeran.
6
Kompresor Ac Tipe Crank
7
Kerja Mekanisme Katup Saat Pemasukan Dan Pengeluaran
Refrigerant
8
Piston akan bergerak ke kanan dan kiri sesuai dengan putaran
piringan pengatur (swash plate) untuk menghisap dan menekan
refrigeran. Saat piston bergerak ke arah dalam dalam, katup pemasukan
terbuka dan menghisap refrigeran ke dalam silinder. Sebaliknya ketika
piston bergerak keluar katup pemasukan menutup dan katup pengeluaran
membuka untuk menekan refrigeran keluar. Katup pemasukan dan
pengeluaran yang bekerja satu arah mencegah terjadinya pemasukan
balik.
9
Tipe wobble plate memiliki konstruksi yang hampir sama dengan
tipe swash plate. Bila poros berputar, pin pengarah memutar swash plate.
Gerakan memutar dari swash plate ini dibelokkan ke piston menjadi
gerak maju mundur untuk menghisap dan menekan refrigeran. Katup
kontrol digunakan untuk mengubah tekanan di ruang swash plate agar
sesuai dengan beban pendinginan dengan cara mengatur sudut posisi
swash plate terhadap poros menggunakan pin pengarah.
G
mekanisme Pemasukan Dan Pengeluaran Refrigeran Tipe Wobble Plate
d. Tipe Through vane
Kompresor tipe ini memiliki dua buah bilah (vane) yang terpasang
saling tegak lurus pada bagian dalam silinder. Jika rotor berputar maka
bilah akan bergeser pada arah radial dan menyentuh bagian dalam
silinder (stator). Ruang yang dibentuk oleh bilah, dinding silinder dan
rotor membentuk ruang pemasukan dan pengeluaran refrigeran.
10
G
kompresor Tipe Through Vane
11
bahwa pada saat terjadi langkah pengeluaran refrigeran, pada sisi lain
dari rotor dan bilah melakukan langkah pemasukan refrigeran.
12
dilengkapi dengan sil (perapat) untuk mencegah kebocoran refrigeran
pada kompresor. Kompresor tipe wobbleplate sil porosnya tidak dapat
diganti karena kompresornya merupakan tipe yang tidak dapat dibongkar.
Tipe kompresor through vane mempunyai saklar temperatur yang
mendeteksi temperatur refrigeran. Bila temperatur refrigeran terlalu
tinggi, maka bimetal dalam saklar akan mendorong batang di atasnya
dan membuka kontak saklar. Akibatnya arus yangmengalir ke magnetic
clutch terputus dan kerja kompresor terhenti. Hal ini untuk mencegah
kerusakan kompresor saat temperatur refrigeran tinggi.
13
e. Kompresor tipe scroll
G
kompresor Tipe Scroll
Tipe kompresor ini terdiri dari scroll tetap dan scroll putar. Ruang
pemasukan dan pengeluaran terbentuk di antara scroll putar dan scroll
tetap saat scroll putar diputar oleh poros kompresor. Ketika lubang
pemasukan terbuka, refrigeran terhisap masuk kemudian dibawa
berputar sambil dimampatkan hingga mencapai lubang pengeluaran
untuk disalurkan ke kondensor pada kondisi bertekanan tinggi.
Konstruksi Scroll
14
2. Oli kompresor
Oli kompresor melarutkan diri bersama refrigeran untuk melumasi
bagian-bagian kompresor yang bergerak. Oleh karena itu kualitas dan
kuantitas oli sangat penting untuk diperhatikan. Pada sistem pendingin
dengan refrigeran jenis R134a, oli kompresor tidak dapat saling
dipertukarkan dengan sistem pendingin dengan refrigerant R12.
Jumlah oli kompresor yang tidak memadai dapat mengakibatkan
gesekan antar komponen yang berlebihan, menghalangi pertukaran
panas, melapisi dinding evaporator sehingga mengurangi kemampuan
pendinginan.
16
sedangkan oli tidak. Namun karena sebagaian oli masih melekat pada
komponen yang diganti maka jumlah oli yang ditambahkan saat
penggantian komponen adalah sebanyak oli yang melekat pada komponen
tersebut.
3. Magnetic clutch
Kopling magnet berfungsi menghubungkan dan melepaskan putaran
mesin terhadap kompresor. Magnetic clutch terdiri dari rotor, stator dan
plat tekan. Rotor terhubung dengan puli penggerak. Stator diikat pada
rumah kompresor dan plat tekan terpasang pada poros kompresor.
Komponen
Magnetic Clutch
17
Bila saklar kontrol AC dimatikan, arus yang mengalir ke
kumparan stator terputus sehingga kemagnetan menghilang. Plat tekan
tidak lagi tertarik dan kembali ke posisi semula. Kompresor tidak
berputar meskipun puli masih tetap berputar selama mesin mesin
hidup.
4. Kondensor
Ketika kompresor bekerja dengan cara menaikkan tekanan
refrigeran, temperatur refrigeran menjadi tinggi. Tugas kondensor adalah
menurunkan temperatur refrigeran yang tinggi tersebut dengan cara
mengambil panas refrigeran melalui aliran udara pada sirip-sirip
kondensor. Gas refrigeran dari kompresor selanjutnya berubah fasa
menjadi cair dikarenakan pengambilan panas tersebut. Kondensor
dipasang pada bagian depan radiator sistem pendingin dan terdiri dari
tabung dan sirip-sirip.
Kondensor AC
18
5. Receiver/dryer
Refrigeran cair dari kondensor selanjutnya diterima oleh
receiver/dryer dan dikirim ke evaporator. Sebelum dikirim,
refrigeran disaring dan dikurangi kelembabannya agar tidak
menimbulkan karat pada bagian dalam komponen yang dapat
menyumbat sistem. Kaca periksa dipasang pada bagian atas
receiver/dryer untuk melihat aliran refrigeran atau untuk mengetahui
jumlah refrigeran.
19
cara melelehkan diri sehingga refrigeran keluar dan kerusakan komponen
dapat dihindari.
20
6. Katup ekspansi
Katup ekspansi dipasang setelah receiver/dryer untuk mengabutkan
refigeran cair dengan temperatur rendah. Pada kendaraan umumnya yang
dipakai adalah katup ekspansi termal yang memungkinkan penampungan
refrigeran ke dalam evaporator hanya sejumlah refrigeran yang akan
diuapkan saja. Katup ekspansi dilengkapi dengan pipa sensitif kalor yang
mendeteksi temperatur dan tekanan refrigeran yang keluar dari
evaporator dan mengatur aliran refrigeran katup ekspansi setiap saat.
Katup ekspansi juga memastikan refrigeran yang keluar dari evaporator
dalam kondisi uap yang telah dipanaskan dan perbedaan temperatur
antara uap refigeran dan uap jenuh senantiasa konstan.
Katup Ekspansi
21
7. Evaporator
Ketika tekanan refrigeran cair turun setelah melalui katup ekspansi,
panas dari udara yang dihembuskan oleh blower diserap oleh refrigeran
sehingga temperaturnya naik. Evaporator menjaga udara yang
dilewatkan blower mejadi dingin dan diserap efektif oleh refrigeran.
Evaporator
8. Kontrol panel
Kontrol panel berisi selektor saklar yang mengatur kerja dari AC,
kecepatan blower, arah hembusan dan kontrol temperatur. Selektor
kontrol panel dalam bekerjanya mengontrol pelat pengatur udara
(damper) dan motor blower serta magnetic clutch secara mekanis dan
elektrik.
22
Kontrol Panel Ac
1. Pressure Switch
Presure Switch ini berfungsi untuk mengontrol tekanan yang terjadi pada
sisi tekanan tinggi, bila tekanan siklus Refrigerant terlalu berlebihan, baik
terlalu tinggi (27 kg/cm2) maupun terlalu rendah (2,1 kg/cm2) maka
secara otomatis akan menyetop Switch sehingga Magnetic Clutch
menjadi Off. Kondisi tekanan yang tidak normal ini akan menyebabkan
terjadinya kerusakan pada berbagai komponen yang lain.
Letak Pressure Switch ada diantara Receifer dan Expansion Valve (lihat
gambar dibawah)
23
Letak Pressure switch
Tipe Thermistor
Yang dipasangkan pada fin Evaporator, dan bekerja
berdasarkan sinyal Thermistor yang mengontrol temperatur
fin. Bila temperatur fin menurun < 0oC, maka Magnetic
Clutch akan mati dan kompresor akan berhenti berputar.
24
Tipe EPR (Evaporator
Pressure Regulator)
di pasangkan diantara Eva porator dan kompresor, (lihat
gambar) Tipe ini mengatur jumlah Refrigerant yang
mengalir dari evapo rator ke kompresor, dan menjaga agar
tekanannya tidak kurang dari 1,9 kg/cm2, sehingga akan
menjaga temperatur fin eva porator tidak turun < 0oC.
Tipe EPR
3. Stabilizer Putaran Mesin
25
Prinsip kerja dari mekanis peralatan ini adalah ketika RPM
mesin drop hingga mencapai batas minimum, akan
menghentikan magnetic clutch, sehingga kompresor berhenti
bekerja dan RPM mesin akan normal kembali.
4. Peralatan Idle Up
Digunakan untuk meningkatkan RPM mesin pada kondisi Idle
dan AC dalam keadaan hidup. Tanpa alat ini mesin akan menjadi
sangat berat karena harus mengangkat beban kompresor
sehingga mesin akan sering mati dan kenyamanan berkendaraan
akan menjadi terganggu. Alat ini penggunaannya tergantung dari
tipe dan jenis bahan bakarnya.
26
5. Sistem Pelindung Tali Penggerak Kompressor
Alat ini digunakan untuk melindungi tali penggerak kompresor,
yaitu pada saat kompresor mengalami kemacetan. Bila hal ini
terjadi maka magnetic clutch dan VSV idle up akan off secara
otomatis dan indikator lampu AC akan berkedip untuk
memberitahukan kerusakan yang terjadi pada sistem pendingin.
27
6. Sistem Kontrol Kompressor Dua Tingkat (Mode Ekonomi)
AC tipe airmix, dengan kompresor berputar pada beban penuh
yang temperaturnya mencapai batas limit hingga terjadi
pembekuan pada fin evaporator (3oC), hal ini akan banyak
menyerap tenaga mesin. Dengan menggunakan peralatan ini dan
diset pada switch ekonomi akan menghemat banyak pemakaian
karena kompresor akan off pada 10oC temperatur fin bukan 3oC
seperti pada keadaan normal.
7. Magnetic Valve
28
BAB II
PEMELIHARAAN SISTEM
AC
Pemeliharaan Sistem AC
30
a. Mesin berputar pada 1500 rpm
b. Saklar kontrol kecepatan blower pada posisi “HI”
c. Saklar AC pada posisi “ON”
d. Selektor temperatur pada posisi “MAX COOL”
e. Semua pintu terbuka penuh
31
Pemeriksaan Jumlah Refrigeran Melalui Kaca Periksa
32
Pengaturan Pembukaan Katup Tekanan Rendah Dan Tinggi
Tutup katup sisi tekanan rendah dan katup sisi tekanan tinggi pengukur manometer
sepenuhnya.
33
Memasang Selang Pengukur Manometer
34
4. Hidupkan mesin dan periksa tekanan yang ditunjukkan
oleh pengukur manometer saat AC bekerja.
Tekanan spesifikasi:
Sisi tekanan rendah :0.15-0.25 Mpa(1.5-2.5 kgf/cm2, 21 36 psi)
Sisi tekanan tinggi :1.37-1.57 Mpa(116 kgf/cm2, 199-228 psi)
Penunjukan tekanan pada pengukur manometer dapat dipengaruhi
temperature udara luar sehingga memberikan hasil yang sedikit berbeda.
35
Pemeriksaan kebocoran gas
Pemeriksaan kebocoran gas dilakukan menggunakan tester kebocoran. Lokasi-
lokasi utama yang harus diperiksa dengan tester kebocoran gas adalah sebagai
berikut:
1. Blower
2. Kompresor AC
3. Kondenser
4. Evaporator
5. Receiver/dryer
6. Selang penguras
7. Bagian persambungan pipa
8. EPR (dengan Evaporator Pressure Regulator)
36
Tester Kebocoran Gas
Prosedur Pemeriksaan
Dengan Tester Kebocoran
37
Membuang udara dari sistem AC
1. Hubungkan slang hijau ke bagian tengah pengukur manometer dan
hubungkan vacuum pump ke ujung lain slang.
Mengosongkan Refrigeran
2. Tutup katup sisi tekanan rendah dan katup sisi tekanan tinggi
pengukur manometer sepenuhnya.
38
Mengontrol Katup Tekanan Rendah Dan Tinggi
3. Buka katup-katup pada sisi tekanan tinggi dan sisi tekanan rendah
pengukur manometer dan nyalakan vacuum pump untuk mengosongkan.
Lakukan pengosongan sampai sisi tekanan rendah pengukur manometer
menunjukkan 750 mmHg atau lebih. Jaga tekanan penunjukan sebesar 750
mmHg atau lebih dan kosongkan selama 10 menit.
39
4. Tutup katup-katup pada sisi tekanan tinggi dan sisi tekanan rendah
pengukur manometer dan matikan vacuum pump untuk mencegah udara
masuk kembali.
40
Mengisi refrigerant
Pada saat melakukan pengisian refrigeran ada hal-hal yang harus diperhatika:
a. Gunakan pelindung mata untuk mencegah refrigeran masuk ke dalam mata
b. Hindari mengarahkan kaleng servis pada orang lain. Kaleng servis
memiliki kemampuan melepaskan refrigeran saat kondisi darurat.
c. Kaleng servis sangat peka terhadap panas tinggi oleh karena itu jangan
dekatkan dengan sumber panas.
41
Memasang kaleng servis
1. Hubungkan katup untuk kaleng servis
Putar pegangan berlawanan arah jarum jam untuk menaikkan jarum dan
juga putar piringan berlawanan arah jarum jam untuk menaikkan piringan.
Putar katup ke dalam kaleng servis sampai packing terpasang
dengan kencang, dan kemudian kencangkan piringan untuk menahan
katup.
Hindari memasang kaleng servis sebelum jarum naik dan jangan
memutar pegangan searah jarum jam karena akan menyebabkan jarum
menempel pada kaleng servis, dan refrigeran terbebaskan.
42
Memasang Kaleng Servis Pada Manometer
43
Mengisi refigeran pada sisi tekanan tinggi
1. Pada kondisi mesin mati, buka katup sisi tekanan tinggi dan isi
refrigerant sampai pengukur sisi tekanan rendah mencapai sekitar
98Mpa(1kg/cm2,1psi). Tutup katup sisi tekanan tinggi setelah terisi.
2. Jangan mengoperasikan kompresor AC saat refrigeran diisi pada sisi
tekanan tinggi karena dapat merusak kompresor. Jangan pernah
membuka katup sisi tekanan rendah. Bila katup sisi tekanan rendah
dibuka refrigeran segera berubah menjadi cair dan kompresor AC dapat
menjadi rusak
Mengisi Refrigeran
44
Mengisi refrigeran pada sisi tekanan rendah
1. Tutup katup sisi katup tekanan tinggi dan nyalakan mesin dan AC.
2. Buka katup sisi tekanan rendah manometer dan isi dengan jumlah refrigeran
yang telah ditentukan sesuai spesifikasi kendaraan dengan kondisi:
• Mesin berputar pada 1500 rpm
• Saklar kontrol kecepatan blower pada posisi “HI”
• Saklar AC pada posisi ON
• Selektor temperatur pada posisi “MAX COOL”
• Buka penuh semua pintu
45
3. Agar gas AC tidak masuk ke dalam kompresor dalam bentuk cair,hindari
Hindari membuka katup sisi tekanan tinggi saat mesin hidup karena
dapat menyebabkan gas bertekanan tinggi mengalir kembali ke kaleng
servis, dan membuat kaleng pecah.
Hindari Membuka
Katup Tekanan Tinggi Saat Mesin Hidup
46
4. Periksa jumlah pengisian refrigeran berdasarkan penunjukkan pada
manometer.
Tekanan spesifikasi :
Sisi tekanan rendah :0.15-0.25 Mpa (1.5-2.5kgf/cm2, 21-36 psi)
Sisi tekanan tinggi:1.37-1.57 Mpa (1-16 kgf/cm2, 199-228 psi)
47
5. Tutup katup sisi tekanan rendah dan matikan mesin.
48
Pemeriksaan akhir
Periksa bahwa refrigeran diisi dengan tepat dan bahwa sistem AC bekerja
dengan baik. Lakukan pemeriksaan berikut ini :
a. Periksa jumlah refrigeran yang telah diisikan dengan kaca periksa
b. Periksa terhadap adanya kebocoran gas
c. Periksa kondisi pendinginan AC
A. Tujuan
Setelah praktek, mahasiswa diharapkan dapat:
1. Menyebutkan komponen-komponen sistem kelistrikan pada AC mobil
2. Menjelaskan fungsi masing masing komponen kelistrikan dan cara kerja
komponen c. Menggambarkan sistem kelistrikan AC mobil dan
menjelaskan cara kerja sistem.
B. Keselamatan Kerja
D. MateriPraktek
1. Komponen sistem kelistrikan AC g. Rellay
a. Batere h. Motor Blower dan fan
b. Fuse box kondensor
c. Selector switch i. Magnetic clutch coil
d. Thermostatic switch j. Amplifier AC*
e. Low pressure switch* k. Kabel penghubung
f. High pressure switch*
Nb:*Optional
50
Skema rangkaian kelistrikan Sistem AC disajikan pada Gambar 1.1 berikut:
E. Langkah Kerja
1. Lepaskan hubungan sirkuit kelistrikan sistem dan batere
2. Lakukan identifikasi, pengamatan dan tata letak komponen sistem AC
pada mobil
3. Gambarkan (pada Gambar 1.1) hubungan Komponen sistem rangkaian
sistem kelistrikan AC mobil sederhana sehingga sistem bisa berfungsi
4. Periksa semua kondisi sambungan rangakaian kelistrikan sistem AC secara
visual, dan jika perlu test kontinyuitas dengan AVO meter.
5. Periksa tahanan magnetic coil ( 3,75 + 0,2 Ω )
6. Periksa kondisi motor blower dan fan kondensor
7. Yakinkan semua sambungan terhubung dengan baik
8. Hubungkan kembali sirkuit kelistrikan sistem dan batere
9. Hidupkan mesin mobil dan set pada 1500 rpm, tunggu sampai mencapai
temperatur kerja mesin tercapai.
10. Hidupkan AC mobil, amati semuai tingkat kecepatan blower.
51
11. Set thermostatic switch pada posisi maksimum, amati kerja magnetic switch
dan fan kondensor.
12. Kegiatan selesai, matikan sistem AC dan matikan mesin mobil.
Penting:
• Lakukan setiap proses menurut prosedur yang ditentukan
• Tanyakan selalu setiap ada hal yang belum jelas
F. Diskusi
1. Jelaskan fungsi fungsi masing masing komponen sistem kelistrikan sistem
AC pada mobil.
2. Jelaskan prinsip kerja pengaturan kerja motor fan kondensor dan
kompresor setelah sistem mencapai kondisi temperatur ruangan yang
diinginkan
3. Jelaskan mengapa pada motor blower putarannya bisa divariasian,
sedangkan motor fan kondensor dibuat konstan
4. Apakah sistem kelistrikan AC mobil tersebut perlu dipasang pengaman
(fuse). Kalau perlu dimana harus dipasang? Gambarkan!
52
JOB SHEET
PENGOSONGAN, PEMVAKUMAN & PENGISIAN REFRIGERAN
A. Tujuan
Setelah praktek, mahasiswa diharapkan dapat:
1. Membedakan sistem berisi refrigeran dengan jumlah yang optimal atau
tidak.
2. Mengosongkan refrigeran AC mobil dengan benar
3. Memvakum AC mobil
4. Memeriksa kebocoran pada sistem
5. Menambahkan kekurangan oli pada sistem
6. Mengisi refrigeran dengan jumlah yang optimal.
B. Keselamatan Kerja
53
D. Materi Praktek
Dasar pertimbangan mengapa suatu sistem AC mobil perlu divakum dan
diisi refrigeran ulang, yaitu: AC bocor, AC mengalami kerusakan dan
pemasangan AC baru.
Ada 6 tahapan yang dilakukan pada praktek ini, yaitu:
1. Pemeriksaan jumlah refrigeran di dalam sistem
2. Pengosongan refrigeran (discharging)
3. Memvakum sistem(evacuating)
4. Memeriksa kebocoran
5. Menambahkan kekurangan oli
6. Pengisian refrigeran (charging)
E. Langkah Kerja
1. Pemeriksaan jumlah refrigeran di dalam sistem
a. Pasang manifold gauge pada kompresor seperti pada Gambar 2.1.
b. Jalankan engine dan AC sesuai prosedur yang benar:
kecepatan blower posisi “H”
temperatur set: maximum
putaran engine 1500 rpm
54
c. Lakukan pengamatan pada manifold gauge dan gelas penduga (sight
glass), biasanya gelas penduga ada pada bagian atas dryer (Lihat
Gambar 2.2).
Massa refrigeran kurang: terlihat gelembung secara terus
menerus pada gelas penduga, sedangkan pada manifold gauge,
tekanan saluran hisap dan saluran tekan, rendah.
Massa refrigeran optimal , tidak terlihat gelembung tetapi
sesekali gelembung atau riak terlihat. Tekanan kerja seperti
Gambar 3.2.
Massa refrigeran berlebihan: tidak terlihat
adanya gelembung, tekanan saluran hisap
maupun tekanan salurantekan, tinggi.
Sistem kosong: tidak ada gelembung dan tekanan kerja
mendekati nol.
55
Setelah pemeriksaan refrigeran sistem selesai dilakukan, matikan AC dan mesin
penggerak.
56
b. Posisi semua katup terbuka, lalu hidupkan pompa vakum.
c. Setelah 10 menit periksa gauge tekanan rendah apa sudah
mencapai : -30 inch- Hg (-760 mm Hg), kalau belum kemungkinan
sistem bocor. Tutup semua katup, matikan pompa vakum dan
perbaiki kebocorannya.
d. Kalau angka poin c sudah dicapai, lanjutkan memvakum sampai
tekanan -30 inch-Hg (-760 mm-Hg) atau benar-benar vakum.
e. Tutup kedua katup, matikan pompa vakum dan tunggu 5-10 menit,
kalau tekanan berubah maka sistem bocor dan periksalah
kebocorannya. Kalau tetap berarti sistem sudah vakum dan siap diisi
refrigeran.
4. Pemeriksaan kebocoran
Tindakan ini dilakukan apabila pada proses vakum diketahui
ada kebocoran pada sistem AC. Seting peralatan untuk pemeriksaan
kebocoran, seperti terlihat pada Gambar 2.5 berikut:
57
a. Selang manifold tengah dilepaskan dari pompa vakum dan
dihubungkan ke tabung gas untuk memeriksa kebocoran.(biasanya:
gas untuk tes kebocoran digunakan refrigerannya sendiri, tetapi
lebih baik dipakai gas nitrogen (N2), karena R-12 dapat merusak
ozon.
b. Bukalah katup gas tersebut, demikian juga Hi tetapi katup Lo
dibiarkan tertutup.
Apabila tekanan pada low gauge mencapai 4 bar (58,8 psig),
tutuplah katup Hi
Periksalah kebocoran dengan gas leak detector atau dengan air
sabun.
Kalau ditemukan kebocoran perbaiki dan dilanjutkan dengan
memvakum.
58
Pemasangan Charging Manifold Pada Penambahan Oli
a. Menjelang akhir proses vakum, tutuplah katup Lo dan Hi serta
matikan pompa vakum.
b. Siapkan jumlah oli yang akan ditambahkan ke dalam sistem pada
wadah atau takaran oli.
c. Lepaslah selang sisi low pressure dari manifold gauge, dan
pindahkan ke wadah oli yang telah disiapkan.
d. Hidupkan pompa vakum, kemudian buka katup Hi sedikit
saja untuk menghindari oli ikut tersedot keluar (katup Lo tertutup).
Setelah oli habis tutup katup Hi dan matikan pompa vakum.
Pasang kembali selang sisi tekanan rendah pada manifold gauge.
e. Hidupkan pompa vakum dan buka kedua katup Lo dan Hi.
Lanjutkan memvakum.
59
sampai terdengar suara udara keluar. Selan-jutnya kencangkan kembali
selang tersebut.
d. Bukalah katup Lo, sedangkan katup Hi tetap tertutup. (pengisian dalam
wujud gas posisi tabung tegak, dan lewat saluran hisap). Setelah tekanan
mencapai kira-kira 4 bar (58,8 psig) tutuplah katup Lo.
e. Jalankan engine penggerak, kemudian hidupkan AC: putaran blower
High dan temperatur kontrol maksimum. Buka kembali katup Lo,
dan isikan refrigeran sampai pada jumlah refrigeran optimal. (lihat
pembahasan pemeriksaan jumlah refrigeran optimum).
f. Kalau pengisian sudah selesai, tutup katup Lo dan katup tabung
refrigeran.
g. Matikan AC dan engine penggerak.
h. Setelah tekanan stabil lepaskan mani-fold gauge dari sistem dan
tabung refrigeran.
i. Langkah pengisian refrigeran selesai.
Penting:
Pengisian dilakukan bertahap, sambil mengamati perubahan tekanan
di dalam sistem dan
penampakan gelas penduga HLtutup tutup Pentil saluran tekan
Pentil saluran hisap kompresor Tabung refrigeran buka Udara
keluar
7. Diskusi
1. Apa tujuan suatu sistem AC divakum?
2. Mengapa uap air dan udara tidak diharapkan ikut bersirkulasi di dalam
sistem AC?
3. Apa pendapat anda, apabila tindakan teknisi di bengkel AC mobil tidak
memvakum sistem sebelum mengisi refrigeran namun hanya dibilas
dengan refrigeran lewat saluran tekan (discrharge)?
4. Apa yang akan terjadi pada AC mobil, apabila sistem kekurangan atau
kelebihan refrigeran?
5. Apa efek yang ditimbulkan jika sistem AC kelebihan atau kekurangan oli?
60
JOB SHEET
ANALISA GANGGUAN SISTEM SIRKULASI REFRIGERAN
A. Tujuan
Setelah praktek, mahasiswa diharapkan dapat:
1. Mengidentifikasi masalah-masalah dalam sistem sirkulasi refrigeran AC
mobil
2. Mencari dan menemukan penyebab-penyebab masalah yang terjadi pada
AC mobil
3. Menentukan tindakan untuk menanggulangi masalah-masalah yang terjadi
pada AC mobil.
B. Keselamatan Kerja
D. Materi Praktek
Kegiatan praktek analisa gangguan sistem sirkulasi refrigeran pada AC
mobil difokuskan pada permasalahan-permasalahan yang bersifat umum dan
sering dikeluhkan oleh konsumen yaitu AC tidak dingin. Hal tersebut
dapat mencakup masalah-masalah sebagai berikut:
61
1. Refrigeran dalam sistem kurang
2. Sirkulasi refrigeran tersumbat
3. Ada uap air di dalam sistem sirkulasi
4. Kompresi kompresor jelek
5. Refrigeran terlalu banyak
6. Pendinginan kompresor kurang
7. Dalam sistem ada udara
8. bukaan katup ekspansi terlalu besar
Penting:
1. Hati-hati jangan sampai refrigeran langsung mengenai kulit atau mata, jika
terjadi:jangan digosok, sebaiknya disiram dengan air dan segera dibawa ke
dokter.
2. Lakukan setiap proses menurut prosedur yang ditentukan
3. Perhatikan setiap hal yang dijelaskan dan didemonstrasikan oleh Instruktur
E. Langkah Kerja
1. Siapkan perangkat AC mobil
2. Tempatkan perangkat AC mobil pada lokasi yang mudah untuk
melakukan pengamatan dan pemeriksaan komponen-komponennya.
3. Pasang charging manifold, selang biru pada sisi tekanan rendah dang
selang merah pada sisi tekanan tinggi, seperti pada Gambar4.1. Lakukan
pembilasan selang chrging manifold terlebih dahulu dengan refrigeran AC
mobil itu sendiri. Caranya: buka pelan- pelan katup sisi tekanan rendah
sampai terdengar suara gas keluar dari selang kuning. Lama membuka
kira-kira 2-3 detik, lalu katup ditutup kembali. Lakukan hal yang
sama pada selang warna merah.
62
4. Jalankan engine penggerak pada putaran kira-kira 1500 rpm, lalu hidupka
AC mobil.
5. Lakukan pengamatan pada charging manifold baik pada tekanan rendah
maupun pada tekanan tinggi
6. Amati aliran refrigeran pada gelas penduga (sight glass)
7. Analisis penyebab gangguan berdasarkan pengamatan yang telah
dilakukan. kemudian lakukan tindakan perbaikan yang sesuai
63
Contoh Analisis Gangguan Pada Sistem AC.
64
F. Diskusi
1. Jelaskan akibat kalau evaporator kotor?
2. Jelaskan akibat kalau kondensor kotor?
3. Perlukah dilakukan pengamatan secara visual dan pendengaran
pada AC mobil? Berikan alasannya!
4. Kalau pada sistem sirkulasi refrigeran setelah diperiksa ternyata
normal, apa analisa anda kalau AC mobil tersebut
dikeluhkan tetap kurang dingin
65