Kertas Kerja Laporan Tata Kelola Tahun 2019
Kertas Kerja Laporan Tata Kelola Tahun 2019
Kertas Kerja Laporan Tata Kelola Tahun 2019
TAHUN 2019
Skala Penerapan
No Kriteria / Indikator SB B CB KB TB Keterangan
1 2 3 4 5
1 Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi
A. Struktur dan Infrastruktur Tata Kelola (S)
1) Jumlah anggota Direksi paling sedikit √ Jumlah Direksi 3 orang :
3 (tiga) orang, dan salah satu anggota 1 orang Direktur Utama,
Direksi bertindak sebagai 1 orang Direktur Pemasaran serta
Direktur yang 1 orang Direktur Umum &
membawahkan fungsi kepatuhan. Kepatuhan yang membawahi
fungsi Kepatuhan dan Manajemen
Risiko. Yang disahkan
berdasarkan RUPS-
LB Tanggal 06 Agustus 2018
Halaman 1
jelas meliputi lingkup pekerjaan, Nomor 5/ Pdt.Eks/2019/ PN Wng,
tanggung jawab, produk yang yang perkaranya diperiksa di
dihasilkan, dan jangka waktu Pengadilan Negeri Wonogiri
pekerjaan, serta biaya; dan serta untuk
perorangan dan/ atau penyedia jasa menangani perkara perdata
profesional adalah pihak Nomor 284/Pdt/2019/PT SMG
independen yang memiliki yang perkaranya diperiksa di
kualifikasi, untuk proyek yang Pengadilan Tinggi Semarang.
bersifat khusus dimaksud.
6) Seluruh anggota Direksi telah lulus √ Seluruh anggota Direksi telah
Uji Kemampuan dan Kepatutan dan lulus Fit and Proper Test dan
telah diangkat melalui RUPS diperpanjang berdasarkan RUPS
termasuk perpanjangan sebelum masa jabatan berakhir.
masa jabatan Direksi telah ditetapkan 1. Sucipto, SE
oleh RUPS sebelum berakhir masa Surat BI Nomor 7/722/DPBPR/
jabatannya. IDBPR/ Slo Tanggal
23 Agustus 2005 Perihal Calon
Anggota Pengurus,
diperpanjang melalui RUPS-LB
tanggal 6 Agustus 2018
2. Sarti, SE.MM
Surat Bank Indonesia Nomor
13/121/ DKBU/ IDAd/ Slo/
Rahasia Tanggal 20 April 2011
Perihal Hasil Test Calon Direksi
Surat OJK Nomor S-110/
KO.03011/2017 tanggal
25 Agustus 2017 Tentang
Keputusan Persetujuan atas
Pencalonan Direktur yang
Membawahkan Fungsi
Kepatuhan, diperpanjang
melalui RUPS- LB Tanggal 6
Agustus 2018
3. Suwarto, SE
Surat Keputusan OJK Nomor 20/
KO.42/2014 Tanggal 17 Juni
2014 tentang Hasil Uji
Kemampuan dan Kepatutan (Fit
and Proper Test) Sdr. Suwarto,
SE selaku calon Direktur
Pemasaran PD BPR BKK
WONOGIRI, diperpanjang
melalui RUPS- LB Tanggal 6
Agustus 2018
Halaman 2
tanggung jawabnya secara dan Tanggung Jawab secara
independen dan tidak Independen dan tidak
memberikan kuasa umum yang dapat memberikan Kuasa Umum. Tidak
mengakibatkan pengalihan tugas dan ada satupun Surat Kuasa Umum
wewenang tanpa batas. yang diterbitkan.
8) Direksi menindaklanjuti temuan audit √ Semua temuan audit dari OJK,
dan rekomendasi dari Pejabat Auditor Intern dan Auditor
Eksekutif yang ditunjuk sebagai Ekstern telah ditindak lanjuti.
auditor intern, auditor ekstern, dan
hasil pengawasan Otoritas Jasa
Keuangan dan/atau hasil pengawasan
otoritas lain.
9) Direksi menyediakan data dan √ Direksi selalu menyediakan data
informasi yang lengkap, akurat, dan informasi yang lengkap,
terkini, dan tepat waktu kepada akurat, terkini dan tepat waktu
Dewan Komisaris. kepada Dewan Komisaris
Halaman 3
dengan peningkatan operasional perusahaan.
keikutsertaan pegawai BPR dalam Disamping itu Direksi juga
pendidikan/ pelatihan dalam rangka menyelenggarakan Rapat
pengembangan kualitas individu. Koordinasi dengan Pengurus dan
Pejabat setiap sebulan sekali
untuk sharing informasi. Semua
kegiatan
didokumentasikan dengan
baik.
13) Anggota Direksi mampu √ Direksi cukup kompeten dalam
mengimplementasikan kompetensi memahami dan
yang dimilikinya mengimplementasikan semua
dalam pelaksanaan tugas dan ketentuan yang berlaku, termasuk
tanggung jawabnya, antara lain dalam penerapan prinsip kehati-
pemahaman atas ketentuan hatian. Namun demikian dalam
mengenai prinsip kehati- hatian. pelaksanaannya masih
terdapat kelemahan
diantaranya perlunya
peningkatan pengawasan dan
pengendalian risiko kredit, serta
masih terdapat gugatan
perdata.
Halaman 4
didokumentasikan dengan baik, bentuk notulen. Dissenting
termasuk pengungkapan secara jelas Opinion sejauh ini belum ada,
dissenting opinions yang terjadi kalau ada perbedaan pendapat
dalam rapat Direksi, serta dibagikan dalam rapat, selalu
kepada seluruh Direksi. dimusyawarahkan untuk
mencapai titik temu.
18) Terdapat peningkatan √ Peningkatan pengetahuan,
pengetahuan, keahlian, dan keahlian dan kemampuan anggota
kemampuan anggota Direksi dan Direksi dan seluruh pegawai
seluruh pegawai dalam belum optimal tercermin
pengelolaan BPR yang dari :
ditunjukkan antara lain dengan 1. Target Kredit, NPL < 5 %
peningkatan kinerja BPR, belum tercapai.
penyelesaian permasalahan yang 2. Kemampuan analisis kredit
dihadapi BPR, dan pencapaian hasil belum optimal.
sesuai ekspektasi Namun demikian terdapat
stakeholders. kenaikan pelemparan kredit
sebesar 18,88% dari tahun
2018
19) Direksi menyampaikan laporan √ Laporan Penerapan Tata Kelola
penerapan Tata Kelola pada Otoritas yang disampaikan kepada Otoritas
Jasa Keuangan, Asosiasi BPR di Jasa Keuangan, kantor media dan
Indonesia, dan 1 (satu) kantor media asosiasi BPR sudah
atau majalah ekonomi dan keuangan dilaksanakan mulai periode
sesuai ketentuan. laporan tahun 2017.
Halaman 5
Skala Penerapan
No Kriteria / Indikator SB B CB KB TB Keterangan
1 2 3 4 5
2 Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris
A. Struktur dan Infrastruktur Tata Kelola (S)
1) Jumlah anggota Dewan Komisaris √ Jumlah anggota Dewan Komisaris
paling sedikit 3 (tiga) orang. 2 (dua) orang belum sesuai
dengan ketentuan. Untuk
penambahan 1 (satu) Komisaris
Independen masih dalam proses
seleksi.
2) Jumlah anggota Dewan Komisaris √ Jumlah Dewan Komisaris sesuai
tidak melampaui jumlah anggota dengan ketentuan, tidak
Direksi sesuai ketentuan. melampaui jumlah Direksi, 2
(dua) orang yaitu: 1. Sdr. Agus
Prasutio, SH.M.Si
2. Sdr. Edhy Tri Hadyantho,
S.Sos.M.Si
3) Seluruh anggota Dewan Komisaris √ Semua anggota Dewan Komisaris
telah lulus Uji Kemampuan dan telah lulus Fit and Proper Test dan
Kepatutan dan telah diangkat melalui diangkat melalui RUPS- LB :
RUPS. Dalam hal BPR 1. Sdr. Agus Prasutio, SH.M.Si
memperpanjang masa jabatan lulus Fit and Proper Test OJK
anggota Dewan Komisaris, berdasarkan Surat Keputusan
RUPS yang Dewan Komisioner OJK Nomor
menetapkan perpanjangan masa Kep 30/ KO.032/2016 Tanggal
jabatan anggota Dewan Komisaris 27 Juni 2016 dan diangkat
dilakukan sebelum berakhirnya masa sebagai Ketua Dewan Komisaris
jabatan. berdasarkan RUPS- LB Tanggal
21 Mei 2019, dilaporkan ke OJK
melalui surat Nomor KP-01/691/
VI/ SU/2019 Tanggal 19 Juli
2019 dan telah ditatausahakan
oleh OJK berdasarkan surat
Nomor S-699/ KO.0301/2019
Tanggal 09 Agustus 2019.
2. Sdr. Edhy Tri Hadyantho,
S.Sos, M.Si lulus Fit and Proper
Test OJK berdasarkan Surat
Keputusan Dewan Komisioner
OJK Nomor KEP-1/
KO.0301/2018 Tentang Hasil
Penilaian Kemampuan dan
Kepatutan Tanggal 03
September 2018. Diangkat
sebagai anggota Dewan
Komisaris berdasarkan RUPS- LB
Tanggal 18 Oktober 2018
dilaporkan ke OJK melalui surat
Nomor KP-01/1369/ X/ SU/2018
Tanggal 19 Oktober 2018 dan
telah ditatausahakan
oleh OJK berdasarkan surat
Halaman 6
Nomor S-0869/ KO.0301/2018
Tanggal 13 November 2018.
4) Paling sedikit 1 (satu) anggota √ Sudah sesuai dengan ketentuan,
Dewan Komisaris bertempat tinggal semua anggota dewan Komisaris
di provinsi yang sama atau di kota/ berdomisili dalam Provinsi yang
kabupaten pada provinsi lain yang sama yakni :
berbatasan langsung dengan provinsi 1. Sdr. Agus Prasutio, SH.M.Si
lokasi Kantor Pusat BPR. berdomisili di Kota Semarang
Provinsi Jawa Tengah
2. Sdr. Edhy Tri Hadyantho,
S.Sos.M.Si berdomisili di
Kabupaten Wonogiri Provinsi
Jawa Tengah
Halaman 7
Komisaris tidak memiliki hubungan Komisaris tidak ada yang
keluarga atau semenda sampai memiliki hubungan keluarga
dengan derajat kedua dengan sesama dengan anggota Dewan Komisaris
anggota Dewan Komisaris atau lain atau Direksi.
Direksi.
9) Seluruh Komisaris Independen tidak √ Komisaris Independen masih
ada yang memiliki hubungan dalam proses seleksi
keuangan, kepengurusan,
kepemilikan saham dan/ atau
hubungan keluarga dengan anggota
Dewan Komisaris lain, Direksi dan/
atau pemegang saham pengendali
atau hubungan lain yang dapat
mempengaruhi kemampuannya untuk
bertindak
independen.
Halaman 8
melaksanakan fungsi BPR.
pengawasan.
13) Dewan Komisaris memastikan bahwa √ Dewan Komisaris memastikan
Direksi menindaklanjuti temuan audit bahwa Direksi menindaklanjuti
intern, audit ekstern, hasil temuan Audit Intern, Audit
pengawasan Otoritas Jasa Keuangan, Ekstern, hasil Pemeriksaan
dan/ atau hasil pengawasan otoritas Otoritas Jasa Keuangan. Dewan
lainnya antara lain dengan meminta Komisaris ikut dalam
Direksi untuk menyampaikan pembahasan permasalahan yang
dokumen hasil tindak lanjut temuan. ditemukan pemeriksa dan
meminta laporan tindak lanjut.
Halaman 9
tanggung jawab anggota Direksi yang tugas dan tanggung jawab Direksi
membawahkan fungsi kepatuhan yang membawahkan fungsi
yang memerlukan tindak lanjut Kepatuhan. Namun secara
Direksi. keseluruhan
pemantauan dilakukan
terhadap kinerja semua anggota
Direksi.
Jumlah jawaban pada Skala 2 5 0 1 0
Penerapan
Total nilai untuk seluruh Skala 16
Penerapan
Perhitungan rata- rata dengan 2,00
dibagi jumlah pertanyaan: 8
Dikali dengan bobot B. Proses 0,80
Penerapan Tata Kelola (P): 40%
C. Hasil Penerapan Tata Kelola (H)
18) Hasil rapat Dewan Komisaris √ Rapat Dewan Komisaris dan
dituangkan dalam risalah rapat dan Direksi dituangkan dalam Risalah
didokumentasikan dengan baik dan Hasil Rapat Pengurus, yang
jelas, termasuk dissenting opinions ditanda tangani oleh semua
yang terjadi jika terdapat perbedaan anggota Dewan Komisaris dan
pendapat, serta dibagikan kepada Direksi, arsip notulen rapat
seluruh anggota Dewan Komisaris. tersimpan di kantor BPR.
Halaman 10
Skala Penerapan
No Kriteria / Indikator SB B CB KB TB Keterangan
1 2 3 4 5
3 Kelengkapan dan Pelaksanaan Tugas atau Fungsi Komite (bagi BPR yang memiliki modal inti paling sedikit
Rp80.000.000.000,00 (delapan puluh milyar rupiah)
A. Struktur dan Infrastruktur Tata Kelola (S)
1) BPR telah memiliki Komite Audit
dan Komite Pemantau Risiko dengan
anggota Komite sesuai ketentuan.
Halaman 11
dibagi jumlah pertanyaan: 1
Dikali dengan bobot C. Hasil 0,00
Penerapan Tata Kelola (H): 10%
Penjumlahan S + P + H 0,00
Total Penilaian Faktor 3 Dikalikan 0
dengan bobot Faktor 3: 0%
Halaman 12
Skala Penerapan
No Kriteria / Indikator SB B CB KB TB Keterangan
1 2 3 4 5
4 Penanganan Benturan Kepentingan
A. Struktur dan Infrastruktur Tata Kelola (S)
1) BPR memiliki kebijakan, sistem dan √ BPR telah memiliki kebijakan,
prosedur penyelesaian mengenai sistem dan prosedur penyelesaian
benturan kepentingan yang mengikat mengenai
setiap pengurus dan pegawai BPR benturan kepentingan yang
termasuk administrasi, dokumentasi mengikat setiap pengurus dan
dan pengungkapan benturan pegawai yang diatur dalam
kepentingan dimaksud dalam Risalah Peraturan Direksi Nomor 77/ XI/
Rapat. Per.Dir/2018 tentang Pedoman
Penanganan
Benturan Kepentingan.
Jumlah jawaban pada Skala 0 1 0 0 0
Penerapan
Total nilai untuk seluruh Skala 2
Penerapan
Perhitungan rata- rata dengan 2,00
dibagi jumlah pertanyaan: 1
Dikali dengan bobot A. Struktur dan 1,00
Infrastruktur Tata Kelola (S): 50%
Halaman 13
Penerapan
Perhitungan rata- rata dengan 2,00
dibagi jumlah pertanyaan: 1
Dikali dengan bobot C. Hasil 0,20
Penerapan Tata Kelola (H): 10%
Penjumlahan S + P + H 2,00
Total Penilaian Faktor 4 Dikalikan 0,20
dengan bobot Faktor 4: 10%
Halaman 14
Skala Penerapan
No Kriteria / Indikator SB B CB KB TB Keterangan
1 2 3 4 5
5 Penerapan Fungsi Kepatuhan
A. Struktur dan Infrastruktur Tata Kelola (S)
1) Anggota Direksi yang √ BPR telah memiliki anggota
membawahkan fungsi kepatuhan Direksi yang membawahkan
memenuhi persyaratan paling sedikit fungsi Kepatuhan mulai bulan
untuk: Maret 2017, tidak merangkap
a. tidak merangkap sebagai sebagai Direktur Utama, tidak
Direktur Utama; membawahkan bidang
b. tidak membawahkan bidang operasional penghimpunan dan
operasional penghimpunan dan penyaluran dana, dan mampu
penyaluran dana; dan bekerja secara independen.
c. mampu bekerja secara
independen.
2) Anggota Direksi yang √ Anggota Direksi yang
membawahkan fungsi kepatuhan membawahkan fungsi
memahami peraturan Otoritas Jasa kepatuhan memahami
Keuangan dan peraturan perundang- peraturan Otoritas Jasa Keuangan
undangan lain yang berkaitan dengan dan peraturan perundang-undangan
perbankan. lain yang berkaitan dengan
perbankan.
3) Pelaksanaan fungsi kepatuhan √ Satuan Kerja Kepatuhan dan
dilakukan dengan membentuk satuan Manajemen Risiko sudah dibetuk
kerja kepatuhan yang independen sejak bulan Agustus 2019 yang
terhadap satuan kerja atau fungsi bekerja secara independen
operasional. terhadap
operasional BPR.
4) Satuan kerja kepatuhan atau Pejabat √ Satuan Kerja Kepatuhan atau
Eksekutif yang Pejabat Eksekutif yang
menangani fungsi kepatuhan menangani fungsi kepatuhan telah
menyusun dan/ atau mengkinikan menyusun pedoman kerja, sistem
pedoman kerja, sistem, dan prosedur dan prosedur kepatuhan berupa
kepatuhan. Peraturan Direksi Nomor 88/ IX/
Per.Dir/2017 Tentang
Pedoman Penerapan Fungsi
Kepatuhan.
Halaman 15
Perhitungan rata- rata dengan 1,40
dibagi jumlah pertanyaan: 5
Dikali dengan bobot A. Struktur dan 0,70
Infrastruktur Tata Kelola (S): 50%
Halaman 16
lain.
9) Satuan kerja kepatuhan atau Pejabat √ Satuan Kerja Kepatuhan atau
Eksekutif yang Pejabat Eksekutif yang
menangani fungsi kepatuhan menangani fungsi kepatuhan,
memastikan bahwa seluruh selalu memastikan bahwa seluruh
kebijakan, ketentuan, sistem, dan kebijakan, ketentuan, sistem dan
prosedur, serta kegiatan usaha yang prosedur serta kegiatan usaha
dilakukan BPR telah sesuai dengan yang dilakukan BPR telah sesuai
ketentuan Otoritas Jasa Keuangan dengan ketentuan Otoritas Jasa
dan peraturan perundang-undangan. Keuangan dan peraturan
perundang-undangan.
10) Satuan kerja kepatuhan atau Pejabat √ Satuan Kerja Kepatuhan atau
Eksekutif yang Pejabat Eksekutif yang
menangani fungsi kepatuhan menangani fungsi kepatuhan,
melakukan reviu dan/ atau selalu melakukan update
merekomendasikan pengkinian dan kebijakan dengan melakukan
penyempurnaan kebijakan, ketentuan, pengkinian kebijakan yang sudah
sistem maupun prosedur yang ada serta menyusun dan
dimiliki oleh BPR agar sesuai dengan merekomendasikan
ketentuan Otoritas Jasa Keuangan kebijakan baru kepada Direksi
dan peraturan perundang-undangan. sesuai dengan ketentuan Otoritas
Jasa Keuangan maupun peraturan
perundang- undangan lain yang
terkait.
Jumlah jawaban pada Skala 0 4 1 0 0
Penerapan
Total nilai untuk seluruh Skala 11
Penerapan
Perhitungan rata- rata dengan 2,20
dibagi jumlah pertanyaan: 5
Dikali dengan bobot B. Proses 0,88
Penerapan Tata Kelola (P): 40%
C. Hasil Penerapan Tata Kelola (H)
11) BPR berhasil menurunkan tingkat √ BPR Belum berhasil
pelanggaran terhadap ketentuan. menurunkan tingkat
pelanggaran. Hasil temuan OJK
pada tahun 2018 sebanyak 7
temuan dan ditahun 2019
meningkat sebanyak 10 temuan.
Dari sisi penilaian terhadap
manajemen ada penurunan
penilaian dari
80 menjadi 72.
12) Anggota Direksi yang √ Anggota Direksi yang
membawahkan fungsi kepatuhan membawahkan fungsi
menyampaikan laporan kepatuhan melaporkan
pelaksanaan tugas dan tanggung pelaksanaan tugas dan
jawab secara berkala kepada Direktur tanggungjawab secara berkala
Utama dengan tembusan kepada yaitu setiap 1 tahun sekali kepada
Dewan Komisaris. Dalam hal Direktur Utama dengan tembusan
anggota Direksi yang membawahkan Dewan Komisaris. Laporan
fungsi kepatuhan adalah Direktur Periode tahun 2019 telah
Utama, laporan disampaikan kepada dilaporkan pada tanggal 25 Maret
Dewan Komisaris. 2020.
Halaman 17
13) Anggota Direksi yang √ Ditahun 2019 tidak ada kebijakan
membawahkan Fungsi Kepatuhan atau keputusan Direksi yang
menyampaikan laporan khusus menyimpang dari peraturan
kepada Otoritas Jasa Keuangan Otoritas Jasa Keuangan maupun
apabila terdapat kebijakan atau peraturan perundang- undangan
keputusan Direksi yang yang lain, sehingga tidak ada
menyimpang dari peraturan Otoritas laporan khusus anggota Direksi
Jasa Keuangan dan/atau peraturan yang membawahkan fungsi
perundang- undangan lain, sesuai kepatuhan kepada OJK.
ketentuan Otoritas Jasa Keuangan.
Halaman 18
Skala Penerapan
No Kriteria / Indikator SB B CB KB TB Keterangan
1 2 3 4 5
6 Penerapan Fungsi Audit Intern
A.Struktur dan Infrastruktur Tata Kelola (S)
1) BPR memiliki Satuan Kerja Audit √ BPR telah memiliki Satuan Kerja
Intern (SKAI). Audit Intern yang
bertanggungjawab terhadap
fungsi Audit Intern, sesuai dengan
SK Direksi Nomor 35/ V/
Kep.Dir/2013 Tanggal 3 Mei 2013.
2) SKAI atau Pejabat Eksekutif yang √ Satuan Kerja Audit Intern yang
bertanggung jawab terhadap bertanggung jawab terhadap
pelaksanaan fungsi audit intern telah pelaksanaan fungsi audit intern
memiliki dan mengkinikan pedoman telah memiliki pedoman kerja
kerja serta sistem dan prosedur untuk serta sistem dan prosedur untuk
melaksanakan tugas bagi auditor melaksanakan tugas bagi Auditor
intern sesuai peraturan perundang- Intern sesuai peraturan perundang
undangan dan telah disetujui oleh undangan dan telah disetujui
Direktur Utama dan Dewan Direktur Utama dan Dewan
Komisaris. Komisaris sebagaimana
tertuang dalam Peraturan Direksi
Nomor 18/ II/ Per.Dir/2016
Tentang Standar Operasional Dan
Prosedur SKAI.
Halaman 19
pelatihan yang mendukung
kompetensi sebagai auditor.
Jumlah jawaban pada Skala 2 2 1 0 0
Penerapan
Total nilai untuk seluruh Skala 9
Penerapan
Perhitungan rata- rata dengan 1,80
dibagi jumlah pertanyaan: 5
Dikali dengan bobot A.Struktur dan 0,90
Infrastruktur Tata Kelola (S): 50%
Halaman 20
bertanggung jawab terhadap bertanggung jawab terhadap
pelaksanaan fungsi audit intern telah pelaksanaan fungsi audit intern,
menyampaikan laporan pelaksanaan selalu menyampaikan Laporan
audit intern kepada Direktur Utama Pelaksanaan Audit Intern kepada
dan Dewan Komisaris dengan Direktur Utama dan Dewan
tembusan kepada anggota Direksi Komisaris, serta menyampaikan
yang membawahkan fungsi tembusan kepada anggota Direksi
kepatuhan. yang membawahkan fungsi
kepatuhan.
12) BPR menyampaikan laporan hasil √ Laporan hasil kaji ulang dari
kaji ulang oleh pihak ekstern kepada pihak ekstern yaitu KAP Indarto
Otoritas Jasa Keuangan sesuai Waluyo untuk periode laporan
ketentuan Otoritas Jasa Keuangan. tahun 2019 telah dilaksanakan
dan telah dilaporkan kepada OJK
pada tanggal 26 Februari 2020.
Halaman 21
Skala Penerapan
No Kriteria / Indikator SB B CB KB TB Keterangan
1 2 3 4 5
7 Penerapan Fungsi Audit Ekstern (bagi BPR dengan total aset paling sedikit Rp10.000.000.000,00 (sepuluh
milyar rupiah)
A. Struktur dan Infrastruktur Tata Kelola (S)
1) Penugasan audit kepada Akuntan √ Penugasan Audit kepada kantor
Publik dan Kantor Akuntan Publik KAP "WARTONO & REKAN"
(KAP) memenuhi aspek- aspek untuk melakukan Audit atas
legalitas perjanjian kerja, ruang laporan keuangan BPR tahun
lingkup audit, standar profesional 2019, ditunjuk dengan perjanjian
akuntan publik, dan komunikasi kerja sama Nomor KP-01/66/ XII/
antara Otoritas Jasa Keuangan PKS/2019 dan 265/ WR.01/
dengan KAP dimaksud. P.41/ SPK/ XII/2019. Ruang
lingkup audit sesuai dengan
ketentuan SE OJK No.36 /
SEOJK.03/2017. Dalam
melaksanakan pekerjaannya KAP
menggunakan Standar Profesional
Akuntan Publik, serta
menyampaikan laporan hasil
audit dan Management
Letter kepada BPR serta OJK.
Halaman 22
KAP dan Management Letter Management Letter telah
kepada Otoritas Jasa Keuangan. dilaporkan ke Otoritas Jasa
Keuangan tanggal 27
Pebruari 2020.
Jumlah jawaban pada Skala 2 0 0 0 0
Penerapan
Total nilai untuk seluruh Skala 2
Penerapan
Perhitungan rata- rata dengan 1,00
dibagi jumlah pertanyaan: 2
Dikali dengan bobot B. Proses 0,40
Penerapan Tata Kelola (P): 40%
C. Hasil Penerapan Tata Kelola (H)
4) Hasil audit dan Management letter √ Beberapa permasalahan yang
telah menggambarkan permasalahan dihadapi BPR telah tergambar
BPR dan dalam Laporan Hasil Audit dan
disampaikan secara tepat waktu Management Letter yang diterima
kepada BPR oleh KAP yang BPR sebelum batas akhir waktu
ditunjuk. yang ditentukan.
5) Cakupan hasil audit paling sedikit √ Cakupan hasil audit sesuai dengan
sesuai dengan ruang lingkup audit ruang lingkup audit, sebagaimana
sebagaimana diatur dalam ketentuan diatur dalam SE OJK
Otoritas Jasa Keuangan. Nomor 36/
SEOJK.03/2017.
Jumlah jawaban pada Skala 2 0 0 0 0
Penerapan
Total nilai untuk seluruh Skala 2
Penerapan
Perhitungan rata- rata dengan 1,00
dibagi jumlah pertanyaan: 2
Dikali dengan bobot C. Hasil 0,10
Penerapan Tata Kelola (H): 10%
Penjumlahan S + P + H 1,00
Total Penilaian Faktor 7 Dikalikan 0,03
dengan bobot Faktor 7: 2.5%
Halaman 23
Skala Penerapan
No Kriteria / Indikator SB B CB KB TB Keterangan
1 2 3 4 5
8 Penerapan Manajemen Risiko, Termasuk Sistem Pengendalian Intern
A. Struktur dan Infrastruktur Tata Kelola (S)
1) BPR telah membentuk satuan kerja √ Satuan Kerja Kepatuhan dan
Manajemen Risiko; Manajemen Risiko sudah dibetuk
sejak bulan Agustus 2019 yang
bekerja Independen terhadap
operasional BPR.
2) BPR memiliki kebijakan √ BPR telah memiliki kebijakan
Manajemen Risiko, prosedur Manajemen Risiko
Manajemen Risiko, dan penetapan sebagaimana tertuang dalam
limit Risiko. Peraturan Direksi Nomor 62/ VI/
Per.Dir/2017 dan
Penetapan Limit Risiko yang
tertuang dalam Surat Edaran
Direksi Nomor KP-01/20/ X/
SE/2017
3) BPR memiliki kebijakan dan √ BPR telah memiliki kebijakan dan
prosedur secara tertulis mengenai Prosedur secara tertulis mengenai
pengelolaan risiko yang melekat pada pengelolaan risiko yang melekat
produk dan aktivitas baru sesuai pada produk dan aktivitas baru
ketentuan. sebagaimana tertuang dalam
Peraturan Direksi Nomor 62/ VI/
Per.Dir/2017, namun belum
memiliki Surat Edaran yang
mengatur secara spesifik
pelaksanaan pengelolaan
risiko yang melekat pada produk
dan aktifitas baru.
Halaman 24
tentang Pendapat Bidang
Kepatuhan Dan Manajemen
Risiko atas Permohonan Kredit
dan Surat Edaran Nomor KP-
01/022/ XI/ SE/2019
tentang Standar Penilaian Tingkat
Risiko Permohonan
Kredit.
5) Dewan Komisaris: √ Dewan Komisaris :
a. menyetujui dan mengevaluasi a. Telah menyetujui dan
kebijakan Manajemen Risiko, mengevaluasi kebijakan
b. mengevaluasi pertanggungjawaban Manajemen Risiko yaitu
Direksi atas pelaksanaan kebijakan Peraturan Direksi Nomor 62/ VI/
Manajemen Risiko, dan Per.Dir/2017 tentang Pedoman
c. mengevaluasi dan memutuskan Penerapan
permohonan Direksi yang berkaitan Manajemen Risiko.
dengan transaksi yang memerlukan b. Dewan Komisaris belum
persetujuan Dewan Komisaris. melakukan evaluasi
Pertanggungjawaban Direksi atas
pelaksanaan kebijakan
manajemen risiko.
c. Dewan Komisaris telah
mengevaluasi dan
memutuskan permohonan Direksi
yang berkaitan dengan transaksi
yang memerlukan
persetujuan Dewan Komisaris.
Halaman 25
Halaman 26
risiko atas seluruh risiko yang menerapkan manajemen
diwajibkan sesuai ketentuan Otoritas Risiko atas seluruh risiko yang
Jasa Keuangan. diwajibkan sebagaimana
laporan profil risiko yang telah
disampaikan ke OJK, namun
belum dapat melakukan
pengendalian secara optimal
terutama untuk risiko kredit.
9) BPR memiliki sistem informasi yang √ BPR Telah mempunyai sistem
memadai yaitu sistem informasi informasi manajemen yang
manajemen yang mampu mampu menyediakan data dan
menyediakan data dan informasi informasi yang lengkap, akurat,
yang lengkap, akurat, kini, dan utuh. kini dan utuh dengan
mempergunakan jasa vendor PT
USSI PINBUK PRIMA
SOFTWARE sesuai dengan
Perjanjian Kerjasama Nomor 063/
PKS/ USSI/ XII/2011 (PT.USSI),
Nomor KP-01/01/
PKS/1/2012, Perjanjian
Kerjasama Nomor 062/ KSO-
USSI-SBUC/IX/2017 (PT USSI),
Nomor KP-01/426/ X/ PKS/2017,
serta Perjanjian Kerjasama Nomor
KP-01/05/I/ PKS/2019, Nomor
007/ PKS/
DRC/USSI/2019
Halaman 27
12) BPR menyusun laporan produk dan √ BPR Selalu menyusun dan
aktivitas baru yang dilaporkan kepada melaporkan produk dan aktivitas
Otoritas Jasa Keuangan sesuai baru kepada OJK. Untuk tahun
ketentuan Otoritas Jasa Keuangan. 2019 tidak ada Produk Baru.
Halaman 28
Skala Penerapan
No Kriteria / Indikator SB B CB KB TB Keterangan
1 2 3 4 5
9 Batas Maksimum Pemberian Kredit
A. Struktur dan Infrastruktur Tata Kelola (S)
1) BPR telah memiliki kebijakan, sistem √ BPR memiliki kebijakan, sistem
dan prosedur tertulis yang memadai dan prosedur tertulis yang
terkait dengan BMPK termasuk dituangkan dalam Peraturan
pemberian kredit kepada pihak Direksi Nomor 68/ IX/
terkait, debitur grup, dan/ atau debitur Kep.Dir/2018 Tentang Batas
besar, berikut monitoring dan Maksimum Pemberian Kredit.
penyelesaian masalahnya sebagai
bagian atau bagian terpisah dari
pedoman kebijakan perkreditan BPR.
Halaman 29
atau pemberian kredit yang secara benar dan tepat waktu yaitu
melanggar dan/ atau melampaui sebelum tanggal 14 bulan
BMPK telah disampaikan secara berikutnya setelah berakhirnya
berkala kepada Otoritas Jasa bulan laporan.
Keuangan secara benar dan tepat
waktu sesuai ketentuan Otoritas Jasa
Keuangan.
5) BPR tidak melanggar dan/ atau √ BPR tidak pernah melanggar
melampaui BMPK sesuai ketentuan BMPK, sesuai dengan ketentuan
Otoritas Jasa Keuangan. OJK.
Halaman 30
Skala Penerapan
No Kriteria / Indikator SB B CB KB TB Keterangan
1 2 3 4 5
10 Rencana Bisnis BPR
A. Struktur dan Infrastruktur Tata Kelola (S)
1) Rencana bisnis BPR telah disusun √ Rencana Bisnis Bank Tahun 2019
oleh Direksi dan disetujui oleh telah disusun Direksi dan
Dewan Komisaris sesuai dengan visi disetujui Dewan Komisaris sesuai
dan misi BPR. dengan visi dan misi BPR
Halaman 31
penerapan Manajemen Risiko.
Faktor- faktor tersebut diungkap
dalam Ringkasan Eksekutif dan
Strategi Bisnis dan Kebijakan.
Halaman 32
Skala Penerapan
No Kriteria / Indikator SB B CB KB TB Keterangan
1 2 3 4 5
11 Transparansi Kondisi Keuangan dan Non Keuangan
A. Struktur dan Infrastruktur Tata Kelola (S)
1) Tersedianya sistem pelaporan √ Sistem pelaporan keuangan telah
keuangan dan non keuangan yang didukung oleh Teknologi Sistem
didukung oleh sistem informasi Informasi yang memadai. Namun
manajemen yang memadai sesuai untuk laporan non keuangan
ketentuan termasuk sumber daya masih dibutuhkan penguatan
manusia yang kompeten untuk sumber daya manusia khususnya
menghasilkan laporan yang lengkap, yang menangani pelaporan
akurat, kini, dan utuh. sehingga kedepan dapat memiliki
SDM yang kompeten untuk
menyusun laporan yang lengkap,
akurat, kini dan utuh.
Halaman 33
Otoritas Jasa Keuangan. berupa leaflet, spanduk,
promosi media massa, dll.
5) BPR menyusun dan menyajikan √ Laporan Tahunan dan Laporan
laporan dengan tata cara, jenis dan Publikasi secara garis besar telah
cakupan sebagaimana diatur dalam disusun dan disajikan dengan tata
ketentuan Otoritas Jasa Keuangan. cara, jenis dan cakupan
sebagaimana diatur dalam
ketentuan OJK.
Jumlah jawaban pada Skala 3 1 0 0 0
Penerapan
Total nilai untuk seluruh Skala 5
Penerapan
Perhitungan rata- rata dengan 1,25
dibagi jumlah pertanyaan: 4
Dikali dengan bobot B. Proses 0,50
Penerapan Tata Kelola (P): 40%
C. Hasil Penerapan Tata Kelola (H)
6) Laporan tahunan dan laporan √ Laporan tahunan
keuangan publikasi ditandatangani oleh Direktur
ditandatangani paling sedikit oleh Utama, sedangkan laporan
1 (satu) anggota Direksi dengan keuangan publikasi
mencantumkan nama secara jelas ditandatangani oleh 3 (tiga) orang
serta disampaikan secara lengkap dan Direksi serta
tepat waktu kepada Otoritas Jasa disampaikan kepada OJK secara
Keuangan dan/atau dipublikasikan lengkap dan tepat waktu serta
sesuai ketentuan Otoritas Jasa dipublikasikan sesuai dengan
Keuangan. ketentuan. Khusus laporan
Publikasi Triwulan IV tahun 2019
telah dimuat pada harian Jawa Pos
Radar Solo tanggal 30 Maret
2020
Halaman 34
Dikalikan dengan bobot Faktor 11:
7.5%
Halaman 35
Hasil Penilaian Penerapan Tata Kelola BPR
Nilai
Faktor 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Komposit
Total Penilaian 0.29 0.32 - 0.20 0.18 0.18 0.03 0.24 0.13 0.13 0.16 1.84
Predikat
Baik
Komposit
Halaman 36