Kertas Kerja Laporan Tata Kelola Tahun 2019

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 36

KERTAS KERJA LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA BPR

TAHUN 2019

Skala Penerapan
No Kriteria / Indikator SB B CB KB TB Keterangan
1 2 3 4 5
1 Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi
A. Struktur dan Infrastruktur Tata Kelola (S)
1) Jumlah anggota Direksi paling sedikit √ Jumlah Direksi 3 orang :
3 (tiga) orang, dan salah satu anggota 1 orang Direktur Utama,
Direksi bertindak sebagai 1 orang Direktur Pemasaran serta
Direktur yang 1 orang Direktur Umum &
membawahkan fungsi kepatuhan. Kepatuhan yang membawahi
fungsi Kepatuhan dan Manajemen
Risiko. Yang disahkan
berdasarkan RUPS-
LB Tanggal 06 Agustus 2018

2) Seluruh anggota Direksi bertempat √ Seluruh anggota Direksi


tinggal di kota/ kabupaten yang sama, bertempat tinggal di
atau kota/ kabupaten yang berbeda Kabupaten yang sama (Kabupaten
pada provinsi yang sama, atau kota/ Wonogiri).
kabupaten di provinsi lain yang 1. Direktur Utama Sucipto, SE
berbatasan langsung dengan kota/ tinggal di Kecamatan Giriwoyo,
kabupaten pada provinsi lokasi Kabupaten Wonogiri
Kantor Pusat BPR. 2. Direktur Umum dan
Kepatuhan Sarti, SE.MM tinggal
di Kecamatan Wonogiri,
Kabupaten Wonogiri
3. Direktur Pemasaran
Suwarto, SE tinggal di
Kecamatan Jatisrono,
Kabupaten Wonogiri.
3) Anggota Direksi tidak merangkap √ Semua anggota Direksi tidak ada
jabatan pada Bank, Perusahaan Non yang merangkap jabatan pada
Bank dan/ atau lembaga lain (partai Bank, Perusahaan Non Bank dan/
politik atau organisasi atau lembaga lain (Partai Politik
kemasyarakatan). atau Organisasi Kemasyarakatan)

4) Mayoritas anggota Direksi tidak √ Semua anggota Direksi tidak ada


memiliki hubungan keluarga atau yang memiliki hubungan keluarga
semenda sampai dengan derajat dengan sesama anggota Direksi
kedua dengan sesama anggota Direksi dan/ atau anggota Dewan
dan/ atau anggota Dewan Komisaris. Komisaris.

5) Direksi tidak menggunakan penasihat √ Direksi menggunakan Jasa


perorangan dan/ atau penyedia jasa Konsultan Hukum Sdr.
profesional sebagai konsultan kecuali Clemens Aji Dwi Wijaya, SH
memenuhi persyaratan yaitu untuk berdasarkan MoU Nomor KP-
proyek yang bersifat khusus yang 01/011/ III/ P.Ks/2018 dan Nomor
dari sisi karakteristik proyeknya 018/MoU-Bnd/III/2018, untuk
membutuhkan adanya konsultan; menangani perkara perdata
telah didasari oleh kontrak yang Nomor 24/
Pdt.G/2018/ PN Wng dan

Halaman 1
jelas meliputi lingkup pekerjaan, Nomor 5/ Pdt.Eks/2019/ PN Wng,
tanggung jawab, produk yang yang perkaranya diperiksa di
dihasilkan, dan jangka waktu Pengadilan Negeri Wonogiri
pekerjaan, serta biaya; dan serta untuk
perorangan dan/ atau penyedia jasa menangani perkara perdata
profesional adalah pihak Nomor 284/Pdt/2019/PT SMG
independen yang memiliki yang perkaranya diperiksa di
kualifikasi, untuk proyek yang Pengadilan Tinggi Semarang.
bersifat khusus dimaksud.
6) Seluruh anggota Direksi telah lulus √ Seluruh anggota Direksi telah
Uji Kemampuan dan Kepatutan dan lulus Fit and Proper Test dan
telah diangkat melalui RUPS diperpanjang berdasarkan RUPS
termasuk perpanjangan sebelum masa jabatan berakhir.
masa jabatan Direksi telah ditetapkan 1. Sucipto, SE
oleh RUPS sebelum berakhir masa Surat BI Nomor 7/722/DPBPR/
jabatannya. IDBPR/ Slo Tanggal
23 Agustus 2005 Perihal Calon
Anggota Pengurus,
diperpanjang melalui RUPS-LB
tanggal 6 Agustus 2018
2. Sarti, SE.MM
Surat Bank Indonesia Nomor
13/121/ DKBU/ IDAd/ Slo/
Rahasia Tanggal 20 April 2011
Perihal Hasil Test Calon Direksi
Surat OJK Nomor S-110/
KO.03011/2017 tanggal
25 Agustus 2017 Tentang
Keputusan Persetujuan atas
Pencalonan Direktur yang
Membawahkan Fungsi
Kepatuhan, diperpanjang
melalui RUPS- LB Tanggal 6
Agustus 2018
3. Suwarto, SE
Surat Keputusan OJK Nomor 20/
KO.42/2014 Tanggal 17 Juni
2014 tentang Hasil Uji
Kemampuan dan Kepatutan (Fit
and Proper Test) Sdr. Suwarto,
SE selaku calon Direktur
Pemasaran PD BPR BKK
WONOGIRI, diperpanjang
melalui RUPS- LB Tanggal 6
Agustus 2018

Jumlah jawaban pada Skala 6 0 0 0 0


Penerapan
Total nilai untuk seluruh Skala 6
Penerapan
Perhitungan rata- rata dengan 1,00
dibagi jumlah pertanyaan: 6
Dikali dengan bobot A. Struktur dan 0,50
Infrastruktur Tata Kelola (S): 50%

B. Proses Penerapan Tata Kelola (P)


7) Direksi melaksanakan tugas dan √ Direksi melaksanakan Tugas

Halaman 2
tanggung jawabnya secara dan Tanggung Jawab secara
independen dan tidak Independen dan tidak
memberikan kuasa umum yang dapat memberikan Kuasa Umum. Tidak
mengakibatkan pengalihan tugas dan ada satupun Surat Kuasa Umum
wewenang tanpa batas. yang diterbitkan.
8) Direksi menindaklanjuti temuan audit √ Semua temuan audit dari OJK,
dan rekomendasi dari Pejabat Auditor Intern dan Auditor
Eksekutif yang ditunjuk sebagai Ekstern telah ditindak lanjuti.
auditor intern, auditor ekstern, dan
hasil pengawasan Otoritas Jasa
Keuangan dan/atau hasil pengawasan
otoritas lain.
9) Direksi menyediakan data dan √ Direksi selalu menyediakan data
informasi yang lengkap, akurat, dan informasi yang lengkap,
terkini, dan tepat waktu kepada akurat, terkini dan tepat waktu
Dewan Komisaris. kepada Dewan Komisaris

10) Pengambilan keputusan rapat Direksi √ Setiap pengambilan keputusan


yang bersifat strategis dilakukan atau kebijakan yang bersifat
berdasarkan strategis selalu melalui
musyawarah mufakat, suara musyawarah dan mufakat.
terbanyak dalam hal tidak tercapai
musyawarah mufakat, atau sesuai
ketentuan yang berlaku dengan
mencantumkan dissenting opinion
jika terdapat perbedaan pendapat.

11) Direksi tidak menggunakan BPR √ Direksi tidak menggunakan BPR


untuk kepentingan pribadi, keluarga, untuk kepentingan pribadi. Segala
dan/atau pihak lain yang dapat remunerasi dan fasilitas lain yang
merugikan atau mengurangi diterima Direksi sesuai dengan
keuntungan BPR, serta tidak Peraturan Menteri Nomor 94
mengambil dan/ atau menerima Tahun 2017 Tentang Pengelolaan
keuntungan pribadi dari BPR, selain Bank Perkreditan Rakyat Milik
remunerasi dan fasilitas lainnya yang Pemerintah Daerah serta Pergub
ditetapkan RUPS Nomor 12 Tahun 2019 Tentang
Petunjuk Pelaksanaan Peraturan
Daerah Nomor 5 Tahun 2018
Tentang Perusahaan Perseroan
Daerah Bank Perkreditan Rakyat
Badan Kredit Kecamatan.
Pemberian Remunasi dan
Fasilitas lainnya tersebut telah
sesuai dengan RUPS - LB tanggal
30 Nopember 2018.

12) Anggota Direksi membudayakan √ Direksi secara rutin


pembelajaran secara mengirimkan pegawai untuk
berkelanjutan dalam rangka mengikuti pelatihan baik yang
peningkatan pengetahuan tentang diselenggarakan oleh OJK,
perbankan dan perkembangan terkini Perbarindo, Perbamida
terkait bidang keuangan/ lainnya maupun lembaga lain serta
yang mendukung pelaksanaan tugas penyelenggaraan pendidikan dan
dan tanggung jawabnya pada seluruh sosialisasi yang
tingkatan atau jenjang organisasi diselenggarakan secara
antara lain mandiri yang berkaitan dengan

Halaman 3
dengan peningkatan operasional perusahaan.
keikutsertaan pegawai BPR dalam Disamping itu Direksi juga
pendidikan/ pelatihan dalam rangka menyelenggarakan Rapat
pengembangan kualitas individu. Koordinasi dengan Pengurus dan
Pejabat setiap sebulan sekali
untuk sharing informasi. Semua
kegiatan
didokumentasikan dengan
baik.
13) Anggota Direksi mampu √ Direksi cukup kompeten dalam
mengimplementasikan kompetensi memahami dan
yang dimilikinya mengimplementasikan semua
dalam pelaksanaan tugas dan ketentuan yang berlaku, termasuk
tanggung jawabnya, antara lain dalam penerapan prinsip kehati-
pemahaman atas ketentuan hatian. Namun demikian dalam
mengenai prinsip kehati- hatian. pelaksanaannya masih
terdapat kelemahan
diantaranya perlunya
peningkatan pengawasan dan
pengendalian risiko kredit, serta
masih terdapat gugatan
perdata.

14) Direksi memiliki dan √ Direksi sudah memiliki Pedoman


melaksanakan pedoman dan tata dan Tata Tertib Kerja, Etika Kerja
tertib kerja anggota Direksi yang dan Peraturan Rapat yaitu
paling sedikit mencantumkan etika Peraturan Direksi Nomor 109/
kerja, waktu kerja, dan peraturan XII/ Per.Dir/2019 Tentang
rapat. Pedoman dan Tata Tertib Kerja
Direksi.

Jumlah jawaban pada Skala 2 5 1 0 0


Penerapan
Total nilai untuk seluruh Skala 15
Penerapan
Perhitungan rata- rata dengan 1,88
dibagi jumlah pertanyaan: 8
Dikali dengan bobot B. Proses 0,75
Penerapan Tata Kelola (P): 40%
C. Hasil Penerapan Tata Kelola (H)
15) Direksi mempertanggungjawabkan √ Setiap tahun Direksi
pelaksanaan tugasnya kepada mempertanggungjawabkan
pemegang saham melalui RUPS. pelaksanaan tugas antara lain
berupa pembuatan Laporan
Tahunan yang diaudit KAP dan
melalui persetujuan RUPS
16) Direksi mengkomunikasikan √ Setiap kebijakan strategis di
kepada seluruh pegawai mengenai bidang kepegawaian selalu
kebijakan strategis BPR di bidang dikomunikasikan kepada
kepegawaian. seluruh pegawai, semua
kewajiban dan hak pegawai
dituangkan dalam SOP SDM dan
disosialisasikan kepada semua
pegawai.
17) Hasil rapat Direksi dituangkan dalam √ Hasil rapat Direksi
risalah rapat dan didokumentasikan dalam

Halaman 4
didokumentasikan dengan baik, bentuk notulen. Dissenting
termasuk pengungkapan secara jelas Opinion sejauh ini belum ada,
dissenting opinions yang terjadi kalau ada perbedaan pendapat
dalam rapat Direksi, serta dibagikan dalam rapat, selalu
kepada seluruh Direksi. dimusyawarahkan untuk
mencapai titik temu.
18) Terdapat peningkatan √ Peningkatan pengetahuan,
pengetahuan, keahlian, dan keahlian dan kemampuan anggota
kemampuan anggota Direksi dan Direksi dan seluruh pegawai
seluruh pegawai dalam belum optimal tercermin
pengelolaan BPR yang dari :
ditunjukkan antara lain dengan 1. Target Kredit, NPL < 5 %
peningkatan kinerja BPR, belum tercapai.
penyelesaian permasalahan yang 2. Kemampuan analisis kredit
dihadapi BPR, dan pencapaian hasil belum optimal.
sesuai ekspektasi Namun demikian terdapat
stakeholders. kenaikan pelemparan kredit
sebesar 18,88% dari tahun
2018
19) Direksi menyampaikan laporan √ Laporan Penerapan Tata Kelola
penerapan Tata Kelola pada Otoritas yang disampaikan kepada Otoritas
Jasa Keuangan, Asosiasi BPR di Jasa Keuangan, kantor media dan
Indonesia, dan 1 (satu) kantor media asosiasi BPR sudah
atau majalah ekonomi dan keuangan dilaksanakan mulai periode
sesuai ketentuan. laporan tahun 2017.

Jumlah jawaban pada Skala 2 2 1 0 0


Penerapan
Total nilai untuk seluruh Skala 9
Penerapan
Perhitungan rata- rata dengan 1,80
dibagi jumlah pertanyaan: 5
Dikali dengan bobot C. Hasil 0,18
Penerapan Tata Kelola (H): 10%
Penjumlahan S + P + H 1,43
Total Penilaian Faktor 1 Dikalikan 0,29
dengan bobot Faktor 1: 20%

Halaman 5
Skala Penerapan
No Kriteria / Indikator SB B CB KB TB Keterangan
1 2 3 4 5
2 Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris
A. Struktur dan Infrastruktur Tata Kelola (S)
1) Jumlah anggota Dewan Komisaris √ Jumlah anggota Dewan Komisaris
paling sedikit 3 (tiga) orang. 2 (dua) orang belum sesuai
dengan ketentuan. Untuk
penambahan 1 (satu) Komisaris
Independen masih dalam proses
seleksi.
2) Jumlah anggota Dewan Komisaris √ Jumlah Dewan Komisaris sesuai
tidak melampaui jumlah anggota dengan ketentuan, tidak
Direksi sesuai ketentuan. melampaui jumlah Direksi, 2
(dua) orang yaitu: 1. Sdr. Agus
Prasutio, SH.M.Si
2. Sdr. Edhy Tri Hadyantho,
S.Sos.M.Si
3) Seluruh anggota Dewan Komisaris √ Semua anggota Dewan Komisaris
telah lulus Uji Kemampuan dan telah lulus Fit and Proper Test dan
Kepatutan dan telah diangkat melalui diangkat melalui RUPS- LB :
RUPS. Dalam hal BPR 1. Sdr. Agus Prasutio, SH.M.Si
memperpanjang masa jabatan lulus Fit and Proper Test OJK
anggota Dewan Komisaris, berdasarkan Surat Keputusan
RUPS yang Dewan Komisioner OJK Nomor
menetapkan perpanjangan masa Kep 30/ KO.032/2016 Tanggal
jabatan anggota Dewan Komisaris 27 Juni 2016 dan diangkat
dilakukan sebelum berakhirnya masa sebagai Ketua Dewan Komisaris
jabatan. berdasarkan RUPS- LB Tanggal
21 Mei 2019, dilaporkan ke OJK
melalui surat Nomor KP-01/691/
VI/ SU/2019 Tanggal 19 Juli
2019 dan telah ditatausahakan
oleh OJK berdasarkan surat
Nomor S-699/ KO.0301/2019
Tanggal 09 Agustus 2019.
2. Sdr. Edhy Tri Hadyantho,
S.Sos, M.Si lulus Fit and Proper
Test OJK berdasarkan Surat
Keputusan Dewan Komisioner
OJK Nomor KEP-1/
KO.0301/2018 Tentang Hasil
Penilaian Kemampuan dan
Kepatutan Tanggal 03
September 2018. Diangkat
sebagai anggota Dewan
Komisaris berdasarkan RUPS- LB
Tanggal 18 Oktober 2018
dilaporkan ke OJK melalui surat
Nomor KP-01/1369/ X/ SU/2018
Tanggal 19 Oktober 2018 dan
telah ditatausahakan
oleh OJK berdasarkan surat

Halaman 6
Nomor S-0869/ KO.0301/2018
Tanggal 13 November 2018.
4) Paling sedikit 1 (satu) anggota √ Sudah sesuai dengan ketentuan,
Dewan Komisaris bertempat tinggal semua anggota dewan Komisaris
di provinsi yang sama atau di kota/ berdomisili dalam Provinsi yang
kabupaten pada provinsi lain yang sama yakni :
berbatasan langsung dengan provinsi 1. Sdr. Agus Prasutio, SH.M.Si
lokasi Kantor Pusat BPR. berdomisili di Kota Semarang
Provinsi Jawa Tengah
2. Sdr. Edhy Tri Hadyantho,
S.Sos.M.Si berdomisili di
Kabupaten Wonogiri Provinsi
Jawa Tengah

5) BPR memiliki Komisaris √ BPR memiliki modal inti paling


Independen: sedikit Rp50.000.000.000,00
a. Untuk BPR dengan modal inti (lima puluh milyar rupiah) dan
paling sedikit kurang dari
Rp80.000.000.000,00 (delapan Rp80.000.000.000,00 (delapan
puluh milyar rupiah) paling sedikit puluh milyar rupiah). Sampai
50% (lima puluh persen) dari jumlah dengan laporan tahun 2019,
anggota Dewan Komisaris adalah penambahan Komisaris
Komisaris Independen. Independen masih dalam proses
b. Untuk BPR dengan modal inti seleksi.
paling sedikit
Rp50.000.000.000,00 (lima puluh
milyar rupiah) dan kurang dari
Rp80.000.000.000,00 (delapan
puluh milyar rupiah), paling sedikit
satu anggota Dewan Komisaris
merupakan Komisaris
Independen.

6) Dewan Komisaris memiliki pedoman √ Dewan Komisaris telah memiliki


dan tata tertib kerja termasuk pedoman dan tata tertib kerja
pengaturan etika kerja, waktu kerja, yang tertuang dalam Peraturan
dan rapat. Dewan Komisaris Nomor 12/ XII/
Dewas-WNG/2017.

7) Dewan Komisaris tidak √ Dewan Komisaris tidak ada yang


merangkap jabatan sebagai anggota merangkap jabatan sebagai
Dewan Komisaris pada lebih dari 2 Komisaris melebihi ketentuan,
(dua) BPR atau BPRS lainnya, atau yakni
sebagai Direksi atau pejabat eksekutif 1. Sdr. Agus Prasutio sebagai
pada BPR, BPRS dan/atau Bank Dewan Komisaris di PT BPR
Umum. BKK WONOGIRI (Perseroda)
dan PD BPR BKK KOTA
TEGAL (1 BPR
lain)
2. Sdr. Edhy Tri Hadyantho
hanya menjabat sebagai
Dewan Komisaris di PT BPR
BKK WONOGIRI (Perseroda).
Keduanya tidak menjabat
sebagai Direksi maupun
Pejabat Eksekutif pada BPR
atau Bank Umum.
8) Mayoritas anggota Dewan √ Semua anggota Dewan

Halaman 7
Komisaris tidak memiliki hubungan Komisaris tidak ada yang
keluarga atau semenda sampai memiliki hubungan keluarga
dengan derajat kedua dengan sesama dengan anggota Dewan Komisaris
anggota Dewan Komisaris atau lain atau Direksi.
Direksi.
9) Seluruh Komisaris Independen tidak √ Komisaris Independen masih
ada yang memiliki hubungan dalam proses seleksi
keuangan, kepengurusan,
kepemilikan saham dan/ atau
hubungan keluarga dengan anggota
Dewan Komisaris lain, Direksi dan/
atau pemegang saham pengendali
atau hubungan lain yang dapat
mempengaruhi kemampuannya untuk
bertindak
independen.

Jumlah jawaban pada Skala 4 2 0 3 0


Penerapan
Total nilai untuk seluruh Skala 20
Penerapan
Perhitungan rata- rata dengan 2,22
dibagi jumlah pertanyaan: 9
Dikali dengan bobot A. Struktur dan 1,11
Infrastruktur Tata Kelola (S): 50%

B. Proses Penerapan Tata Kelola (P)


10) Dewan Komisaris telah √ Dalam pelaksanaan tugasnya
melaksanakan pengawasan Dewan Komisaris selalu
terhadap pelaksanaan tugas dan memberikan nasehat kepada
tanggung jawab serta Direksi yang tertuang dalam buku
memberikan nasihat kepada Direksi, kerja maupun notulen rapat.
antara lain pemberian rekomendasi
atau nasihat tertulis terkait dengan
pemenuhan ketentuan BPR termasuk
prinsip kehati-hatian.

11) Dalam rangka melakukan tugas √ Dalam rangka melakukan tugas


pengawasan, Komisaris pengawasan Dewan Komisaris
mengarahkan, memantau dan mengarahkan,
mengevaluasi pelaksanaan memantau dan mengevaluasi
kebijakan strategis BPR. pelaksanaan kebijakan
strategis yang dituangkan dalam
catatan untuk Direksi maupun
disampaikan secara lisan.

12) Dewan Komisaris tidak terlibat √ Dewan Komisaris tidak pernah


dalam pengambilan keputusan terlibat dalam pengambilan
kegiatan operasional BPR, kecuali keputusan kegiatan
dalam hal penyediaan dana kepada operasional BPR. Hanya dalam
pihak terkait sebagaimana diatur hal penyediaan dana kepada pihak
dalam ketentuan mengenai batas terkait Dewan Komisaris terlibat
maksimum pemberian kredit BPR dan dalam persetujuannya
hal- hal lain yang ditetapkan dalam sebagaimana diatur dalam
peraturan perundangan dalam rangka ketentuan mengenai Batas
Maksimum Pemberian Kredit

Halaman 8
melaksanakan fungsi BPR.
pengawasan.
13) Dewan Komisaris memastikan bahwa √ Dewan Komisaris memastikan
Direksi menindaklanjuti temuan audit bahwa Direksi menindaklanjuti
intern, audit ekstern, hasil temuan Audit Intern, Audit
pengawasan Otoritas Jasa Keuangan, Ekstern, hasil Pemeriksaan
dan/ atau hasil pengawasan otoritas Otoritas Jasa Keuangan. Dewan
lainnya antara lain dengan meminta Komisaris ikut dalam
Direksi untuk menyampaikan pembahasan permasalahan yang
dokumen hasil tindak lanjut temuan. ditemukan pemeriksa dan
meminta laporan tindak lanjut.

14) Dewan Komisaris menyediakan √ Dewan Komisaris


waktu yang cukup untuk melaksanakan rapat rutin dengan
melaksanakan tugas dan tanggung Direksi hampir setiap 1(satu)
jawabnya secara optimal dan bulan sekali dalam upaya
menyelenggarakan Rapat Dewan pemantauan kinerja Direksi .
Komisaris paling sedikit 1 (satu) kali
dalam 3 bulan yang dihadiri oleh
seluruh anggota Dewan Komisaris.

15) Pengambilan keputusan rapat Dewan √ Belum pernah terjadi Dissenting


Komisaris yang bersifat strategis Opinion, selama ini apabila terjadi
telah dilakukan perbedaan pendapat, diselesaikan
berdasarkan musyawarah dengan cara musyawarah untuk
mufakat atau suara terbanyak dalam mufakat.
hal tidak tercapai
musyawarah mufakat, atau sesuai
ketentuan yang berlaku dengan
mencantumkan dissenting
opinion jika terdapat perbedaan
pendapat.
16) Anggota Dewan Komisaris tidak √ Secara umum Dewan Komisaris
memanfaatkan BPR untuk tidak
kepentingan pribadi, keluarga, dan/ memanfaatkan BPR untuk
atau pihak lain yang merugikan atau kepentingan pribadi.
mengurangi keuntungan BPR, serta Penerimaan Pendapatan
tidak mengambil dan/ atau menerima remunerasi dan fasilitas Dewan
keuntungan pribadi dari BPR, selain Komisaris sesuai dengan
remunerasi dan fasilitas lainnya yang Peraturan Menteri Nomor 94
ditetapkan RUPS. Tahun 2017 Tentang Pengelolaan
Bank Perkreditan Rakyat Milik
Pemerintah Daerah serta Pergub
Nomor 12 tahun 2019 Tentang
Petunjuk Pelaksanaan Peraturan
Daerah Nomor 5 Tahun 2018
Tentang Perusahaan Perseroan
Daerah Bank Perkreditan Rakyat
Badan Kredit Kecamatan.
Pemberian Remunasi dan
Fasilitas lainnya tersebut
ditetapkan berdasarkan RUPS -
LB tanggal 30 Nopember 2018.

17) Anggota Dewan Komisaris √ Belum ada dokumentasi khusus


melakukan pemantauan terhadap hasil pemantauan Dewan
laporan pelaksanaan tugas dan Komisaris terhadap

Halaman 9
tanggung jawab anggota Direksi yang tugas dan tanggung jawab Direksi
membawahkan fungsi kepatuhan yang membawahkan fungsi
yang memerlukan tindak lanjut Kepatuhan. Namun secara
Direksi. keseluruhan
pemantauan dilakukan
terhadap kinerja semua anggota
Direksi.
Jumlah jawaban pada Skala 2 5 0 1 0
Penerapan
Total nilai untuk seluruh Skala 16
Penerapan
Perhitungan rata- rata dengan 2,00
dibagi jumlah pertanyaan: 8
Dikali dengan bobot B. Proses 0,80
Penerapan Tata Kelola (P): 40%
C. Hasil Penerapan Tata Kelola (H)
18) Hasil rapat Dewan Komisaris √ Rapat Dewan Komisaris dan
dituangkan dalam risalah rapat dan Direksi dituangkan dalam Risalah
didokumentasikan dengan baik dan Hasil Rapat Pengurus, yang
jelas, termasuk dissenting opinions ditanda tangani oleh semua
yang terjadi jika terdapat perbedaan anggota Dewan Komisaris dan
pendapat, serta dibagikan kepada Direksi, arsip notulen rapat
seluruh anggota Dewan Komisaris. tersimpan di kantor BPR.

Jumlah jawaban pada Skala 0 1 0 0 0


Penerapan
Total nilai untuk seluruh Skala 2
Penerapan
Perhitungan rata- rata dengan 2,00
dibagi jumlah pertanyaan: 1
Dikali dengan bobot C. Hasil 0,20
Penerapan Tata Kelola (H): 10%
Penjumlahan S + P + H 2,11
Total Penilaian Faktor 2 Dikalikan 0,32
dengan bobot Faktor 2: 15%

Halaman 10
Skala Penerapan
No Kriteria / Indikator SB B CB KB TB Keterangan
1 2 3 4 5
3 Kelengkapan dan Pelaksanaan Tugas atau Fungsi Komite (bagi BPR yang memiliki modal inti paling sedikit
Rp80.000.000.000,00 (delapan puluh milyar rupiah)
A. Struktur dan Infrastruktur Tata Kelola (S)
1) BPR telah memiliki Komite Audit
dan Komite Pemantau Risiko dengan
anggota Komite sesuai ketentuan.

Jumlah jawaban pada Skala 0 0 0 0 0


Penerapan
Total nilai untuk seluruh Skala 0
Penerapan
Perhitungan rata- rata dengan 0,00
dibagi jumlah pertanyaan: 1
Dikali dengan bobot A. Struktur dan 0,00
Infrastruktur Tata Kelola (S): 50%

B. Proses Penerapan Tata Kelola (P)


2) Komite Audit melakukan evaluasi
terhadap penerapan fungsi audit
intern.
3) Komite Pemantau Risiko melakukan
evaluasi terhadap penerapan fungsi
manajemen risiko.

4) Dewan Komisaris memastikan bahwa


Komite yang dibentuk menjalankan
tugasnya secara efektif antara lain
telah sesuai dengan pedoman dan tata
tertib kerja.

Jumlah jawaban pada Skala 0 0 0 0 0


Penerapan
Total nilai untuk seluruh Skala 0
Penerapan
Perhitungan rata- rata dengan 0,00
dibagi jumlah pertanyaan: 3
Dikali dengan bobot B. Proses 0,00
Penerapan Tata Kelola (P): 40%
C. Hasil Penerapan Tata Kelola (H)
5) Komite memberikan rekomendasi
terkait penerapan audit intern dan
fungsi manajemen risiko kepada
Dewan Komisaris untuk tindak lanjut
kepada Direksi BPR.
Jumlah jawaban pada Skala 0 0 0 0 0
Penerapan
Total nilai untuk seluruh Skala 0
Penerapan
Perhitungan rata- rata dengan 0,00

Halaman 11
dibagi jumlah pertanyaan: 1
Dikali dengan bobot C. Hasil 0,00
Penerapan Tata Kelola (H): 10%
Penjumlahan S + P + H 0,00
Total Penilaian Faktor 3 Dikalikan 0
dengan bobot Faktor 3: 0%

Halaman 12
Skala Penerapan
No Kriteria / Indikator SB B CB KB TB Keterangan
1 2 3 4 5
4 Penanganan Benturan Kepentingan
A. Struktur dan Infrastruktur Tata Kelola (S)
1) BPR memiliki kebijakan, sistem dan √ BPR telah memiliki kebijakan,
prosedur penyelesaian mengenai sistem dan prosedur penyelesaian
benturan kepentingan yang mengikat mengenai
setiap pengurus dan pegawai BPR benturan kepentingan yang
termasuk administrasi, dokumentasi mengikat setiap pengurus dan
dan pengungkapan benturan pegawai yang diatur dalam
kepentingan dimaksud dalam Risalah Peraturan Direksi Nomor 77/ XI/
Rapat. Per.Dir/2018 tentang Pedoman
Penanganan
Benturan Kepentingan.
Jumlah jawaban pada Skala 0 1 0 0 0
Penerapan
Total nilai untuk seluruh Skala 2
Penerapan
Perhitungan rata- rata dengan 2,00
dibagi jumlah pertanyaan: 1
Dikali dengan bobot A. Struktur dan 1,00
Infrastruktur Tata Kelola (S): 50%

B. Proses Penerapan Tata Kelola (P)


2) Dalam hal terjadi benturan √ Belum pernah terjadi benturan
kepentingan, anggota Dewan kepentingan dalam oerasional
Komisaris, anggota Direksi, dan BPR, namun dalam hal terjadi
Pejabat Eksekutif tidak benturan kepentingan, anggota
mengambil tindakan yang dapat Dewan Komisaris, anggota
merugikan atau mengurangi Direksi dan Pejabat Eksekutif
keuntungan BPR, atau tidak tidak mengambil tindakan yang
mengeksekusi transaksi yang dapat merugikan atau mengurangi
memiliki benturan kepentingan keuntungan BPR.
tersebut.
Jumlah jawaban pada Skala 0 1 0 0 0
Penerapan
Total nilai untuk seluruh Skala 2
Penerapan
Perhitungan rata- rata dengan 2,00
dibagi jumlah pertanyaan: 1
Dikali dengan bobot B. Proses 0,80
Penerapan Tata Kelola (P) : 40%
C. Hasil Penerapan Tata Kelola (H)
3) Benturan kepentingan yang dapat √ Di tahun 2019 tidak ada benturan
merugikan BPR atau mengurangi kepentingan yang dapat
keuntungan BPR diungkapkan dalam merugikan kepentingan BPR.
setiap keputusan dan telah
terdokumentasi dengan baik.
Jumlah jawaban pada Skala 0 1 0 0 0
Penerapan
Total nilai untuk seluruh Skala 2

Halaman 13
Penerapan
Perhitungan rata- rata dengan 2,00
dibagi jumlah pertanyaan: 1
Dikali dengan bobot C. Hasil 0,20
Penerapan Tata Kelola (H): 10%
Penjumlahan S + P + H 2,00
Total Penilaian Faktor 4 Dikalikan 0,20
dengan bobot Faktor 4: 10%

Halaman 14
Skala Penerapan
No Kriteria / Indikator SB B CB KB TB Keterangan
1 2 3 4 5
5 Penerapan Fungsi Kepatuhan
A. Struktur dan Infrastruktur Tata Kelola (S)
1) Anggota Direksi yang √ BPR telah memiliki anggota
membawahkan fungsi kepatuhan Direksi yang membawahkan
memenuhi persyaratan paling sedikit fungsi Kepatuhan mulai bulan
untuk: Maret 2017, tidak merangkap
a. tidak merangkap sebagai sebagai Direktur Utama, tidak
Direktur Utama; membawahkan bidang
b. tidak membawahkan bidang operasional penghimpunan dan
operasional penghimpunan dan penyaluran dana, dan mampu
penyaluran dana; dan bekerja secara independen.
c. mampu bekerja secara
independen.
2) Anggota Direksi yang √ Anggota Direksi yang
membawahkan fungsi kepatuhan membawahkan fungsi
memahami peraturan Otoritas Jasa kepatuhan memahami
Keuangan dan peraturan perundang- peraturan Otoritas Jasa Keuangan
undangan lain yang berkaitan dengan dan peraturan perundang-undangan
perbankan. lain yang berkaitan dengan
perbankan.
3) Pelaksanaan fungsi kepatuhan √ Satuan Kerja Kepatuhan dan
dilakukan dengan membentuk satuan Manajemen Risiko sudah dibetuk
kerja kepatuhan yang independen sejak bulan Agustus 2019 yang
terhadap satuan kerja atau fungsi bekerja secara independen
operasional. terhadap
operasional BPR.
4) Satuan kerja kepatuhan atau Pejabat √ Satuan Kerja Kepatuhan atau
Eksekutif yang Pejabat Eksekutif yang
menangani fungsi kepatuhan menangani fungsi kepatuhan telah
menyusun dan/ atau mengkinikan menyusun pedoman kerja, sistem
pedoman kerja, sistem, dan prosedur dan prosedur kepatuhan berupa
kepatuhan. Peraturan Direksi Nomor 88/ IX/
Per.Dir/2017 Tentang
Pedoman Penerapan Fungsi
Kepatuhan.

5) BPR memiliki ketentuan intern √ Ketentuan intern mengenai tugas,


mengenai tugas, wewenang, dan wewenang dan tanggung jawab
tanggung jawab bagi satuan kerja bagi Pejabat Eksekutif yang
kepatuhan atau Pejabat Eksekutif menangani fungsi kepatuhan,
yang menangani fungsi termuat dalam Peraturan Direksi
kepatuhan. Nomor 96/ XI/ Per.Dir/2019
Tentang Penjabaran
Kedudukan, Tugas, Fungsi,
Wewenang, Tanggung Jawab dan
Tata Kerja.

Jumlah jawaban pada Skala 3 2 0 0 0


Penerapan
Total nilai untuk seluruh Skala 7
Penerapan

Halaman 15
Perhitungan rata- rata dengan 1,40
dibagi jumlah pertanyaan: 5
Dikali dengan bobot A. Struktur dan 0,70
Infrastruktur Tata Kelola (S): 50%

B. Proses Penerapan Tata Kelola (P)


6) Anggota Direksi yang √ Anggota Direksi yang
membawahkan fungsi kepatuhan membawahkan fungsi
menetapkan langkah- langkah yang kepatuhan telah berusaha untuk
diperlukan untuk memastikan BPR telah memenuhi
memastikan BPR telah memenuhi seluruh peraturan Otoritas Jasa
seluruh peraturan Otoritas Jasa Keuangan dan peraturan
Keuangan dan peraturan perundang- perundang-
undangan lain termasuk penyampaian undangan yang lain termasuk
laporan kepada Otoritas Jasa penyampaian laporannya,
Keuangan dan otoritas lainnya. namun demikian didalam
pelaksanaannya masih
terdapat pelanggaran yang pada
akhirnya menurunkan penilaian
terhadap
manajemen.
7) Anggota Direksi yang √ Secara bertahap, anggota Direksi
membawahkan Fungsi Kepatuhan yang membawahkan fungsi
melakukan upaya untuk kepatuhan melakukan sosialisasi
mendorong terciptanya budaya ketentuan terkini kepada semua
kepatuhan BPR antara lain melalui pegawai, baik secara langsung
sosialisasi dan pelatihan ketentuan menyampaikan ke kantor- kantor
terkini. cabang maupun kegiatan
sosialisasi yang dilakukan
mandiri di kantor pusat
perusahaan serta mengirimkan
pegawai untuk mengikuti
pendidikan/
pelatihan/ sosialisasi/
workshop/ seminar yang
diselenggarakan pihak lain yang
terkait dengan bidang
pekerjaannya.

8) Anggota Direksi yang √ Anggota Direksi yang


membawahkan fungsi kepatuhan membawahkan fungsi
memantau dan menjaga kepatuhan selalu memantau dan
kepatuhan BPR terhadap seluruh menjaga kepatuhan terhadap
komitmen yang dibuat oleh BPR ketentuan dan komitmen yang
kepada Otoritas Jasa Keuangan dibuat BPR kepada Otoritas Jasa
termasuk melakukan tindakan Keuangan dengan
pencegahan apabila terdapat memperbaiki setiap koreksi/
kebijakan dan/ atau keputusan evaluasi yang dilakukan OJK
Direksi BPR yang menyimpang dari serta selalu melakukan evaluasi
ketentuan Otoritas Jasa terhadap kebijakan yang sudah
Keuangan danperaturan diambil sehingga sejauh ini tidak
perundang-undangan. ada kebijakan/ keputusan Direksi
yang menyimpang dari ketentuan
OJK maupun peraturan
perundang- undangan yang

Halaman 16
lain.
9) Satuan kerja kepatuhan atau Pejabat √ Satuan Kerja Kepatuhan atau
Eksekutif yang Pejabat Eksekutif yang
menangani fungsi kepatuhan menangani fungsi kepatuhan,
memastikan bahwa seluruh selalu memastikan bahwa seluruh
kebijakan, ketentuan, sistem, dan kebijakan, ketentuan, sistem dan
prosedur, serta kegiatan usaha yang prosedur serta kegiatan usaha
dilakukan BPR telah sesuai dengan yang dilakukan BPR telah sesuai
ketentuan Otoritas Jasa Keuangan dengan ketentuan Otoritas Jasa
dan peraturan perundang-undangan. Keuangan dan peraturan
perundang-undangan.

10) Satuan kerja kepatuhan atau Pejabat √ Satuan Kerja Kepatuhan atau
Eksekutif yang Pejabat Eksekutif yang
menangani fungsi kepatuhan menangani fungsi kepatuhan,
melakukan reviu dan/ atau selalu melakukan update
merekomendasikan pengkinian dan kebijakan dengan melakukan
penyempurnaan kebijakan, ketentuan, pengkinian kebijakan yang sudah
sistem maupun prosedur yang ada serta menyusun dan
dimiliki oleh BPR agar sesuai dengan merekomendasikan
ketentuan Otoritas Jasa Keuangan kebijakan baru kepada Direksi
dan peraturan perundang-undangan. sesuai dengan ketentuan Otoritas
Jasa Keuangan maupun peraturan
perundang- undangan lain yang
terkait.
Jumlah jawaban pada Skala 0 4 1 0 0
Penerapan
Total nilai untuk seluruh Skala 11
Penerapan
Perhitungan rata- rata dengan 2,20
dibagi jumlah pertanyaan: 5
Dikali dengan bobot B. Proses 0,88
Penerapan Tata Kelola (P): 40%
C. Hasil Penerapan Tata Kelola (H)
11) BPR berhasil menurunkan tingkat √ BPR Belum berhasil
pelanggaran terhadap ketentuan. menurunkan tingkat
pelanggaran. Hasil temuan OJK
pada tahun 2018 sebanyak 7
temuan dan ditahun 2019
meningkat sebanyak 10 temuan.
Dari sisi penilaian terhadap
manajemen ada penurunan
penilaian dari
80 menjadi 72.
12) Anggota Direksi yang √ Anggota Direksi yang
membawahkan fungsi kepatuhan membawahkan fungsi
menyampaikan laporan kepatuhan melaporkan
pelaksanaan tugas dan tanggung pelaksanaan tugas dan
jawab secara berkala kepada Direktur tanggungjawab secara berkala
Utama dengan tembusan kepada yaitu setiap 1 tahun sekali kepada
Dewan Komisaris. Dalam hal Direktur Utama dengan tembusan
anggota Direksi yang membawahkan Dewan Komisaris. Laporan
fungsi kepatuhan adalah Direktur Periode tahun 2019 telah
Utama, laporan disampaikan kepada dilaporkan pada tanggal 25 Maret
Dewan Komisaris. 2020.

Halaman 17
13) Anggota Direksi yang √ Ditahun 2019 tidak ada kebijakan
membawahkan Fungsi Kepatuhan atau keputusan Direksi yang
menyampaikan laporan khusus menyimpang dari peraturan
kepada Otoritas Jasa Keuangan Otoritas Jasa Keuangan maupun
apabila terdapat kebijakan atau peraturan perundang- undangan
keputusan Direksi yang yang lain, sehingga tidak ada
menyimpang dari peraturan Otoritas laporan khusus anggota Direksi
Jasa Keuangan dan/atau peraturan yang membawahkan fungsi
perundang- undangan lain, sesuai kepatuhan kepada OJK.
ketentuan Otoritas Jasa Keuangan.

Jumlah jawaban pada Skala 1 1 0 1 0


Penerapan
Total nilai untuk seluruh Skala 7
Penerapan
Perhitungan rata- rata dengan 2,33
dibagi jumlah pertanyaan: 3
Dikali dengan bobot C. Hasil 0,23
Penerapan Tata Kelola (H): 10%
Penjumlahan S + P + H 1,81
Total Penilaian Faktor 5 Dikalikan 0,18
dengan bobot Faktor 5: 10%

Halaman 18
Skala Penerapan
No Kriteria / Indikator SB B CB KB TB Keterangan
1 2 3 4 5
6 Penerapan Fungsi Audit Intern
A.Struktur dan Infrastruktur Tata Kelola (S)
1) BPR memiliki Satuan Kerja Audit √ BPR telah memiliki Satuan Kerja
Intern (SKAI). Audit Intern yang
bertanggungjawab terhadap
fungsi Audit Intern, sesuai dengan
SK Direksi Nomor 35/ V/
Kep.Dir/2013 Tanggal 3 Mei 2013.

2) SKAI atau Pejabat Eksekutif yang √ Satuan Kerja Audit Intern yang
bertanggung jawab terhadap bertanggung jawab terhadap
pelaksanaan fungsi audit intern telah pelaksanaan fungsi audit intern
memiliki dan mengkinikan pedoman telah memiliki pedoman kerja
kerja serta sistem dan prosedur untuk serta sistem dan prosedur untuk
melaksanakan tugas bagi auditor melaksanakan tugas bagi Auditor
intern sesuai peraturan perundang- Intern sesuai peraturan perundang
undangan dan telah disetujui oleh undangan dan telah disetujui
Direktur Utama dan Dewan Direktur Utama dan Dewan
Komisaris. Komisaris sebagaimana
tertuang dalam Peraturan Direksi
Nomor 18/ II/ Per.Dir/2016
Tentang Standar Operasional Dan
Prosedur SKAI.

3) SKAI atau Pejabat Eksekutif yang √ SKAI yang bertanggung jawab


bertanggung jawab terhadap terhadap pelaksanaan fungsi audit
pelaksanaan fungsi audit intern intern independen terhadap satuan
independen terhadap satuan kerja kerja operasional. Hal ini
operasional (satuan kerja terkait tercermin dari Struktur Organisasi
dengan penghimpunan dan dimana SKAI bertanggung jawab
penyaluran dana). kepada Direktur utama dan tidak
merangkap jabatan dengan Satuan
Kerja Operasional lainnya, serta
tidak ada perintah kerja dari
Direksi untuk melaksanakan
fungsi operasional.

4) SKAI atau Pejabat Eksekutif yang √ Sebagaimana dalam Struktur


bertanggung jawab terhadap Organisasi yang sudah ditetapkan,
pelaksanaan fungsi audit intern SKAI yang bertangung jawab
bertanggung jawab langsung kepada terhadap pelaksanaan fungsi audit
Direktur Utama. intern bertanggung jawab
langsung kepada Direktur Utama.

5) BPR memiliki program rekrutmen √ Penempatan pegawai sebagai


dan pengembangan sumber daya auditor diangkat dari pegawai
manusia yang melaksanakan fungsi yang sudah senior dan
audit intern. dikembangkan dengan
mengikuti pendidikan dan

Halaman 19
pelatihan yang mendukung
kompetensi sebagai auditor.
Jumlah jawaban pada Skala 2 2 1 0 0
Penerapan
Total nilai untuk seluruh Skala 9
Penerapan
Perhitungan rata- rata dengan 1,80
dibagi jumlah pertanyaan: 5
Dikali dengan bobot A.Struktur dan 0,90
Infrastruktur Tata Kelola (S): 50%

B.Proses Penerapan Tata Kelola (P)


6) BPR menerapkan fungsi audit intern √ BPR sudah menerapkan, aspek
sesuai dengan ketentuan pedoman dan unsur kegiatan audit intern
audit intern yang telah disusun oleh sebagaimana ketentuan antara
BPR pada seluruh aspek dan unsur lain: Perencanaan audit tahunan,
kegiatan yang secara langsung Penunjukan tenaga audit, Rencana
diperkirakan dapat mempengaruhi audit, Strategi audit, Pelaksanaan
kepentingan BPR dan masyarakat. audit, Konfirmasi hasil audit,
Pembahasan hasil audit,
Monitoring dll.

7) BPR menugaskan pihak ekstern √ Telah dilaksanakan kaji ulang dari


untuk melakukan kaji ulang paling pihak ekstern atas kepatuhan
sedikit 1 (satu) kali dalam 3 (tiga) terhadap standar pelasanaan
tahun atas kepatuhan terhadap fungsi audit intern periode tahun
standar pelaksanaan fungsi audit 2019 dan telah dilaporkan kepada
intern, dan kelemahan SOP audit OJK tanggal 26 Februari 2020.
serta perbaikan yang mungkin
dilakukan.
8) Pelaksanaan fungsi audit intern √ Pelaksanaan audit intern sudah
(kegiatan audit) dilaksanakan secara melalui tahap- tahap yang
memadai dan independen yang mencakup ; Persiapan Audit,
mencakup persiapan audit, Penyusunan Program Audit,
penyusunan program audit, Pelaksanaan Audit, Pelaporan
pelaksanaan audit, pelaporan hasil Hasil Audit, namun tindak lanjut
audit, dan tindak lanjut hasil audit. pasca audit belum dipantau secara
intensif.

9) BPR melaksanakan peningkatan √ Semua anggota SKAI telah


mutu keterampilan sumber daya memiliki sertifikat dari LPS
manusia secara berkala dan PRATAMA di bidang Jasa
berkelanjutan terkait dengan Pengelola Keuangan Pada Unit
penerapan fungsi audit intern. Kompetensi Okupasi Auditor dan
dinyatakan Kompeten
Jumlah jawaban pada Skala 0 4 0 0 0
Penerapan
Total nilai untuk seluruh Skala 8
Penerapan
Perhitungan rata- rata dengan 2,00
dibagi jumlah pertanyaan: 4
Dikali dengan bobot B.Proses 0,80
Penerapan Tata Kelola (P): 40%
C. Hasil Penerapan Tata Kelola (H)
10) SKAI atau Pejabat Eksekutif yang √ Satuan Kerja Audit Intern yang

Halaman 20
bertanggung jawab terhadap bertanggung jawab terhadap
pelaksanaan fungsi audit intern telah pelaksanaan fungsi audit intern,
menyampaikan laporan pelaksanaan selalu menyampaikan Laporan
audit intern kepada Direktur Utama Pelaksanaan Audit Intern kepada
dan Dewan Komisaris dengan Direktur Utama dan Dewan
tembusan kepada anggota Direksi Komisaris, serta menyampaikan
yang membawahkan fungsi tembusan kepada anggota Direksi
kepatuhan. yang membawahkan fungsi
kepatuhan.

11) BPR telah menyampaikan laporan √ Laporan pemeriksaan rutin berupa


pelaksanaan dan pokok- pokok hasil pokok- pokok hasil audit intern
audit intern dan laporan khusus (laporan eksekutif) sudah
(apabila ada dilaporkan kepada OJK setiap
penyimpangan) kepada Otoritas Jasa selesai pemeriksaan, termasuk
Keuangan sesuai ketentuan Otoritas laporan khusus adanya
Jasa Keuangan. penyimpangan (fraud). Dan setiap
akhir tahun telah disampaikan
ringkasan hasil pemeriksaan
SKAI kepada OJK.

12) BPR menyampaikan laporan hasil √ Laporan hasil kaji ulang dari
kaji ulang oleh pihak ekstern kepada pihak ekstern yaitu KAP Indarto
Otoritas Jasa Keuangan sesuai Waluyo untuk periode laporan
ketentuan Otoritas Jasa Keuangan. tahun 2019 telah dilaksanakan
dan telah dilaporkan kepada OJK
pada tanggal 26 Februari 2020.

13) BPR menyampaikan laporan √ Pengangkatan Kepala SKAI yaitu


pengangkatan atau sdr. Bambang, SE berdasarkan
pemberhentian Kepala SKAI kepada SK Direksi No.
Otoritas Jasa Keuangan sesuai 41/V/Kep.Dir/2013 tanggal 07
ketentuan Otoritas Jasa Keuangan. Mei 2013 telah dilaporkan ke BI
tanggal 16 Mei 2013 dengan
Nomor Surat KP-01/939/ V/
SU/2013.
Jumlah jawaban pada Skala 3 1 0 0 0
Penerapan
Total nilai untuk seluruh Skala 5
Penerapan
Perhitungan rata- rata dengan 1,25
dibagi jumlah pertanyaan: 4
Dikali dengan bobot C. Hasil 0,13
Penerapan Tata Kelola (H): 10%
Penjumlahan S + P + H 1,83
Total Penilaian Faktor 6 Dikalikan 0,18
dengan bobot Faktor 6: 10%

Halaman 21
Skala Penerapan
No Kriteria / Indikator SB B CB KB TB Keterangan
1 2 3 4 5
7 Penerapan Fungsi Audit Ekstern (bagi BPR dengan total aset paling sedikit Rp10.000.000.000,00 (sepuluh
milyar rupiah)
A. Struktur dan Infrastruktur Tata Kelola (S)
1) Penugasan audit kepada Akuntan √ Penugasan Audit kepada kantor
Publik dan Kantor Akuntan Publik KAP "WARTONO & REKAN"
(KAP) memenuhi aspek- aspek untuk melakukan Audit atas
legalitas perjanjian kerja, ruang laporan keuangan BPR tahun
lingkup audit, standar profesional 2019, ditunjuk dengan perjanjian
akuntan publik, dan komunikasi kerja sama Nomor KP-01/66/ XII/
antara Otoritas Jasa Keuangan PKS/2019 dan 265/ WR.01/
dengan KAP dimaksud. P.41/ SPK/ XII/2019. Ruang
lingkup audit sesuai dengan
ketentuan SE OJK No.36 /
SEOJK.03/2017. Dalam
melaksanakan pekerjaannya KAP
menggunakan Standar Profesional
Akuntan Publik, serta
menyampaikan laporan hasil
audit dan Management
Letter kepada BPR serta OJK.

Jumlah jawaban pada Skala 1 0 0 0 0


Penerapan
Total nilai untuk seluruh Skala 1
Penerapan
Perhitungan rata- rata dengan 1,00
dibagi jumlah pertanyaan: 1
Dikali dengan bobot A. Struktur dan 0,50
Infrastruktur Tata Kelola (S): 50%

B. Proses Penerapan Tata Kelola (P)


2) Dalam pelaksanaan audit laporan √ KAP "Wartono & Rekan" yang
keuangan BPR, BPR menunjuk ditunjuk BPR untuk melakukan
Akuntan Publik dan KAP yang audit laporan keuangan tahun
terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan 2019 terdaftar di Otoritas Jasa
serta memperoleh persetujuan RUPS Keuangan dengan No. Surat
berdasarkan usulan Dewan Tanda Terdaftar:
Komisaris. STTD.KAP-82/ PM.22/2018
sedangkan Akuntan Publik
dengan Register AP No. 0438 dan
Surat Tanda Terdaftar No.
STTD.AP-85/ PB.122/2018.
Ditunjuk sebagai pelaksana audit
atas dasar persetujuan RUPS
tanggal 27 November 2019
dengan agenda rapat pengesahan
Penggunaan Jasa KAP untuk
general audit PT BPR BKK
WONOGIRI
(Perseroda).

3) BPR telah melaporkan hasil audit √ Hasil Audit KAP dan

Halaman 22
KAP dan Management Letter Management Letter telah
kepada Otoritas Jasa Keuangan. dilaporkan ke Otoritas Jasa
Keuangan tanggal 27
Pebruari 2020.
Jumlah jawaban pada Skala 2 0 0 0 0
Penerapan
Total nilai untuk seluruh Skala 2
Penerapan
Perhitungan rata- rata dengan 1,00
dibagi jumlah pertanyaan: 2
Dikali dengan bobot B. Proses 0,40
Penerapan Tata Kelola (P): 40%
C. Hasil Penerapan Tata Kelola (H)
4) Hasil audit dan Management letter √ Beberapa permasalahan yang
telah menggambarkan permasalahan dihadapi BPR telah tergambar
BPR dan dalam Laporan Hasil Audit dan
disampaikan secara tepat waktu Management Letter yang diterima
kepada BPR oleh KAP yang BPR sebelum batas akhir waktu
ditunjuk. yang ditentukan.
5) Cakupan hasil audit paling sedikit √ Cakupan hasil audit sesuai dengan
sesuai dengan ruang lingkup audit ruang lingkup audit, sebagaimana
sebagaimana diatur dalam ketentuan diatur dalam SE OJK
Otoritas Jasa Keuangan. Nomor 36/
SEOJK.03/2017.
Jumlah jawaban pada Skala 2 0 0 0 0
Penerapan
Total nilai untuk seluruh Skala 2
Penerapan
Perhitungan rata- rata dengan 1,00
dibagi jumlah pertanyaan: 2
Dikali dengan bobot C. Hasil 0,10
Penerapan Tata Kelola (H): 10%
Penjumlahan S + P + H 1,00
Total Penilaian Faktor 7 Dikalikan 0,03
dengan bobot Faktor 7: 2.5%

Halaman 23
Skala Penerapan
No Kriteria / Indikator SB B CB KB TB Keterangan
1 2 3 4 5
8 Penerapan Manajemen Risiko, Termasuk Sistem Pengendalian Intern
A. Struktur dan Infrastruktur Tata Kelola (S)
1) BPR telah membentuk satuan kerja √ Satuan Kerja Kepatuhan dan
Manajemen Risiko; Manajemen Risiko sudah dibetuk
sejak bulan Agustus 2019 yang
bekerja Independen terhadap
operasional BPR.
2) BPR memiliki kebijakan √ BPR telah memiliki kebijakan
Manajemen Risiko, prosedur Manajemen Risiko
Manajemen Risiko, dan penetapan sebagaimana tertuang dalam
limit Risiko. Peraturan Direksi Nomor 62/ VI/
Per.Dir/2017 dan
Penetapan Limit Risiko yang
tertuang dalam Surat Edaran
Direksi Nomor KP-01/20/ X/
SE/2017
3) BPR memiliki kebijakan dan √ BPR telah memiliki kebijakan dan
prosedur secara tertulis mengenai Prosedur secara tertulis mengenai
pengelolaan risiko yang melekat pada pengelolaan risiko yang melekat
produk dan aktivitas baru sesuai pada produk dan aktivitas baru
ketentuan. sebagaimana tertuang dalam
Peraturan Direksi Nomor 62/ VI/
Per.Dir/2017, namun belum
memiliki Surat Edaran yang
mengatur secara spesifik
pelaksanaan pengelolaan
risiko yang melekat pada produk
dan aktifitas baru.

Jumlah jawaban pada Skala 1 1 1 0 0


Penerapan
Total nilai untuk seluruh Skala 6
Penerapan
Perhitungan rata- rata dengan 2,00
dibagi jumlah pertanyaan: 3
Dikali dengan bobot A. Struktur dan 1,00
Infrastruktur Tata Kelola (S): 50%

B. Proses Penerapan Tata Kelola (P)


4) Direksi: √ Direksi telah menyusun kebijakan
a. menyusun kebijakan dan dan Pedoman penerapan
pedoman penerapan Manajemen Manajemen Risiko secara tertulis
Risiko secara tertulis, dan sebagaimana Peraturan Direksi
b. mengevaluasi dan memutuskan Nomor 62/ VI/ Per.Dir/2017 serta
transaksi yang memerlukan mengevaluasi dan
persetujuan Direksi. memutuskan transaksi yang
memerlukan persetujuan
Direksi diantaranya diatur dalam
Surat Edaran Direksi Nomor KP-
01/03/ I/ SE/2018

Halaman 24
tentang Pendapat Bidang
Kepatuhan Dan Manajemen
Risiko atas Permohonan Kredit
dan Surat Edaran Nomor KP-
01/022/ XI/ SE/2019
tentang Standar Penilaian Tingkat
Risiko Permohonan
Kredit.
5) Dewan Komisaris: √ Dewan Komisaris :
a. menyetujui dan mengevaluasi a. Telah menyetujui dan
kebijakan Manajemen Risiko, mengevaluasi kebijakan
b. mengevaluasi pertanggungjawaban Manajemen Risiko yaitu
Direksi atas pelaksanaan kebijakan Peraturan Direksi Nomor 62/ VI/
Manajemen Risiko, dan Per.Dir/2017 tentang Pedoman
c. mengevaluasi dan memutuskan Penerapan
permohonan Direksi yang berkaitan Manajemen Risiko.
dengan transaksi yang memerlukan b. Dewan Komisaris belum
persetujuan Dewan Komisaris. melakukan evaluasi
Pertanggungjawaban Direksi atas
pelaksanaan kebijakan
manajemen risiko.
c. Dewan Komisaris telah
mengevaluasi dan
memutuskan permohonan Direksi
yang berkaitan dengan transaksi
yang memerlukan
persetujuan Dewan Komisaris.

6) BPR melakukan proses √ BPR telah melakukan proses


identifikasi, pengukuran, identifikasi, pengukuran,
pemantauan, dan pengendalian Risiko pemantauan dan pengendalian
terhadap seluruh faktor Risiko yang risiko diantaranya proses
bersifat material. persetujuan kredit
mempertimbangkan Pendapat
Bidang Kepatuhan Dan
Manajemen Risiko,
mempelajari dan
mengevaluasi Laporan Profil
Risiko Bidang Kepatuhan dan
Manajemen Risiko serta dalam
hal penerbitan produk baru
mempertimbangkan faktor- faktor
risiko yang
mempengaruhi produk baru
tersebut.
7) BPR menerapkan sistem √ BPR Telah menerapkan Sistem
pengendalian intern yang pengendalian intern secara
menyeluruh. menyeluruh dengan cara
melakukan pemantauan
terhadap kemungkinan risiko
yang akan terjadi diantaranya
dengan melakukan perbaikan/
pengkinian SOP, sosialisasi
penerapan manajemen risiko
kepada seluruh pegawai dan
penilaian profil risiko terhadap
masing- masing jenis risiko secara
berkala.
8) BPR menerapkan manajemen √ BPR telah berupaya

Halaman 25
Halaman 26
risiko atas seluruh risiko yang menerapkan manajemen
diwajibkan sesuai ketentuan Otoritas Risiko atas seluruh risiko yang
Jasa Keuangan. diwajibkan sebagaimana
laporan profil risiko yang telah
disampaikan ke OJK, namun
belum dapat melakukan
pengendalian secara optimal
terutama untuk risiko kredit.
9) BPR memiliki sistem informasi yang √ BPR Telah mempunyai sistem
memadai yaitu sistem informasi informasi manajemen yang
manajemen yang mampu mampu menyediakan data dan
menyediakan data dan informasi informasi yang lengkap, akurat,
yang lengkap, akurat, kini, dan utuh. kini dan utuh dengan
mempergunakan jasa vendor PT
USSI PINBUK PRIMA
SOFTWARE sesuai dengan
Perjanjian Kerjasama Nomor 063/
PKS/ USSI/ XII/2011 (PT.USSI),
Nomor KP-01/01/
PKS/1/2012, Perjanjian
Kerjasama Nomor 062/ KSO-
USSI-SBUC/IX/2017 (PT USSI),
Nomor KP-01/426/ X/ PKS/2017,
serta Perjanjian Kerjasama Nomor
KP-01/05/I/ PKS/2019, Nomor
007/ PKS/
DRC/USSI/2019

10) Direksi telah melakukan √ BPR Telah melakukan upaya


pengembanganbudaya manajemen pengembangan budaya
risiko pada seluruh jenjang manajemen Risiko pada seluruh
organisasi dan jenjang organisasi diantaranya
peningkatan kompetensi sumber daya melalui
manusia antara lain melalui pelatihan pembinaan, sosialisasi dan
dan/ atau sosialisasi mengenai pelatihan pelatihan berkaitan
manajemen risiko. dengan manajemen risiko
termasuk mengirim Pejabat
Eksekutif untuk mengikuti
pendidikan bersertifikasi
Manajemen Risiko secara
bertahap.
Jumlah jawaban pada Skala 0 1 4 2 0
Penerapan
Total nilai untuk seluruh Skala 22
Penerapan
Perhitungan rata- rata dengan 3,14
dibagi jumlah pertanyaan: 7
Dikali dengan bobot B. Proses 1,26
Penerapan Tata Kelola (P): 40%
C. Hasil Penerapan Tata Kelola (H)
11) BPR menyusun laporan profil risiko √ BPR Telah menyusun dan
dan profil risiko lain (jika ada) yang melaporkan Laporan Profil Risiko
dilaporkan kepada Otoritas Jasa Semester II kepada OJK melalui
Keuangan sesuai ketentuan Otoritas surat nomor
Jasa Keuangan. KP-01/131/ I/ Lap.OJK/2020
dan telah terkirim ke OJK
tanggal 31 Januari 2020.

Halaman 27
12) BPR menyusun laporan produk dan √ BPR Selalu menyusun dan
aktivitas baru yang dilaporkan kepada melaporkan produk dan aktivitas
Otoritas Jasa Keuangan sesuai baru kepada OJK. Untuk tahun
ketentuan Otoritas Jasa Keuangan. 2019 tidak ada Produk Baru.

Jumlah jawaban pada Skala 2 0 0 0 0


Penerapan
Total nilai untuk seluruh Skala 2
Penerapan
Perhitungan rata- rata dengan 1,00
dibagi jumlah pertanyaan: 2
Dikali dengan bobot C. Hasil 0,10
Penerapan Tata Kelola (H): 10%
Penjumlahan S + P + H 2,36
Total Penilaian Faktor 8 Dikalikan 0,24
dengan bobot Faktor 8: 10%

Halaman 28
Skala Penerapan
No Kriteria / Indikator SB B CB KB TB Keterangan
1 2 3 4 5
9 Batas Maksimum Pemberian Kredit
A. Struktur dan Infrastruktur Tata Kelola (S)
1) BPR telah memiliki kebijakan, sistem √ BPR memiliki kebijakan, sistem
dan prosedur tertulis yang memadai dan prosedur tertulis yang
terkait dengan BMPK termasuk dituangkan dalam Peraturan
pemberian kredit kepada pihak Direksi Nomor 68/ IX/
terkait, debitur grup, dan/ atau debitur Kep.Dir/2018 Tentang Batas
besar, berikut monitoring dan Maksimum Pemberian Kredit.
penyelesaian masalahnya sebagai
bagian atau bagian terpisah dari
pedoman kebijakan perkreditan BPR.

Jumlah jawaban pada Skala 0 1 0 0 0


Penerapan
Total nilai untuk seluruh Skala 2
Penerapan
Perhitungan rata- rata dengan 2,00
dibagi jumlah pertanyaan: 1
Dikali dengan bobot A. Struktur dan 1,00
Infrastruktur Tata Kelola (S): 50%

B. Proses Penerapan Tata Kelola (P)


2) BPR secara berkala mengevaluasi √ Kebijakan, sistem dan prosedur
dan mengkinikan kebijakan, sistem BMPK sudah disusun disesuaikan
dan prosedur BMPK agar disesuaikan dengan POJK Nomor
dengan peraturan perundang- 49/POJK.03/2017
undangan.
3) Proses pemberian kredit oleh BPR √ Proses Pemberian Kredit kepada
kepada pihak terkait dan/ atau pihak terkait dan kredit besar
pemberian kredit besar telah mengacu pada POJK tentang
memenuhi ketentuan Otoritas Jasa BMPK dan Peraturan Internal
Keuangan tentang BMPK dan BPR sebagaimana dalam
memperhatikan prinsip kehati- hatian Peraturan Direksi Nomor 68/ IX/
maupun peraturan perundang- Kep.Dir/2018 Tentang Ketentuan
undangan. BMPK dan Peraturan Direksi
Nomor 93/ XI/ Per.Dir/2019
tentang Pedoman Kebijakan
Perkreditan.

Jumlah jawaban pada Skala 1 1 0 0 0


Penerapan
Total nilai untuk seluruh Skala 3
Penerapan
Perhitungan rata- rata dengan 1,50
dibagi jumlah pertanyaan: 2
Dikali dengan bobot B. Proses 0,60
Penerapan Tata Kelola (P): 40%
C. Hasil Penerapan Tata Kelola (H)
4) Laporan pemberian kredit oleh BPR √ Laporan telah dibuat dan
kepada pihak terkait dan/ dikirimkan secara berkala

Halaman 29
atau pemberian kredit yang secara benar dan tepat waktu yaitu
melanggar dan/ atau melampaui sebelum tanggal 14 bulan
BMPK telah disampaikan secara berikutnya setelah berakhirnya
berkala kepada Otoritas Jasa bulan laporan.
Keuangan secara benar dan tepat
waktu sesuai ketentuan Otoritas Jasa
Keuangan.
5) BPR tidak melanggar dan/ atau √ BPR tidak pernah melanggar
melampaui BMPK sesuai ketentuan BMPK, sesuai dengan ketentuan
Otoritas Jasa Keuangan. OJK.

Jumlah jawaban pada Skala 2 0 0 0 0


Penerapan
Total nilai untuk seluruh Skala 2
Penerapan
Perhitungan rata- rata dengan 1,00
dibagi jumlah pertanyaan: 2
Dikali dengan bobot C. Hasil 0,10
Penerapan Tata Kelola (H): 10%
Penjumlahan S + P + H 1,70
Total Penilaian Faktor 9 Dikalikan 0,13
dengan bobot Faktor 9: 7.5%

Halaman 30
Skala Penerapan
No Kriteria / Indikator SB B CB KB TB Keterangan
1 2 3 4 5
10 Rencana Bisnis BPR
A. Struktur dan Infrastruktur Tata Kelola (S)
1) Rencana bisnis BPR telah disusun √ Rencana Bisnis Bank Tahun 2019
oleh Direksi dan disetujui oleh telah disusun Direksi dan
Dewan Komisaris sesuai dengan visi disetujui Dewan Komisaris sesuai
dan misi BPR. dengan visi dan misi BPR

2) Rencana bisnis BPR √ Rencana Bisnis jangka panjang


menggambarkan rencana telah menggambarkan rencana
strategis jangka panjang dan rencana strategis jangka panjang dan
bisnis tahunan termasuk rencana rencana bisnis tahunan termasuk
penyelesaian rencana
permasalahan BPR yang signifikan penyelesaian permasalahan BPR
dengan cakupan sesuai ketentuan dengan cakupan sesuai dengan
Otoritas Jasa Keuangan. ketentuan Otoritas Jasa
Keuangan.
3) Rencana bisnis BPR didukung √ Pemegang saham mendukung
sepenuhnya oleh pemegang saham sepenuhnya Rencana Bisnis BPR
dalam rangka memperkuat yang dibuktikan dengan
permodalan dan infrastruktur yang pemenuhan modal disetor,
memadai antara lain sumber daya persetujuan pengembangan
manusia, teknologi informasi, infrastruktur berupa inventaris
jaringan kantor, kebijakan, dan kantor dan pengadaan maupun
prosedur. perbaikan gedung kantor,
pengembangan
Teknologi Informasi dan
kelengkapan sarana
prasarananya serta dukungan
berupa persetujuan kebijakan dan
prosedur yang dibuat oleh
Direksi.
Jumlah jawaban pada Skala 1 2 0 0 0
Penerapan
Total nilai untuk seluruh Skala 5
Penerapan
Perhitungan rata- rata dengan 1,67
dibagi jumlah pertanyaan: 3
Dikali dengan bobot A. Struktur dan 0,83
Infrastruktur Tata Kelola (S): 50%

B. Proses Penerapan Tata Kelola (P)


4) Rencana bisnis BPR disusun dengan √ Secara garis besar Rencana Bisnis
mempertimbangkan disusun berdasarkan realisasi
paling sedikit: tahun- tahun sebelumnya
a. faktor eksternal dan internal yang yang
dapat mempengaruhi kelangsungan mempertimbangkan faktor
usaha BPR; eksternal dan internal yang dapat
b. azas perbankan yang sehat dan mempengaruhi
prinsip kehati-hatian; dan kelangsungan usaha BPR, azas
c. penerapan manajemen risiko. perbankan yang sehat dan prinsip
kehati- hatian serta

Halaman 31
penerapan Manajemen Risiko.
Faktor- faktor tersebut diungkap
dalam Ringkasan Eksekutif dan
Strategi Bisnis dan Kebijakan.

5) Dewan Komisaris melaksanakan √ Pengawasan Dewan Komisaris


pengawasan terhadap terhadap pelaksanaan
pelaksanaan rencana bisnis BPR. Rencana Bisnis BPR dilakukan
setiap dilaksanakan rapat
pengurus dan dituangkan dalam
notulen rapat. Pengawasan secara
pasif dilakukan dengan memantau
perkembangan melalui laporan
yang bisa diakses melalui sarana
Teknologi Informasi.

Jumlah jawaban pada Skala 0 2 0 0 0


Penerapan
Total nilai untuk seluruh Skala 4
Penerapan
Perhitungan rata- rata dengan 2,00
dibagi jumlah pertanyaan: 2
Dikali dengan bobot B. Proses 0,80
Penerapan Tata Kelola (P): 40%
C. Hasil Penerapan Tata Kelola (H)
6) Rencana bisnis termasuk perubahan √ Rencana Bisnis dan Perubahan
rencana bisnis disampaikan kepada Rencana Bisnis disusun dan
Otoritas Jasa Keuangan sesuai disampaikan sesuai dengan
ketentuan Otoritas Jasa Keuangan. ketentuan OJK.

Jumlah jawaban pada Skala 1 0 0 0 0


Penerapan
Total nilai untuk seluruh Skala 1
Penerapan
Perhitungan rata- rata dengan 1,00
dibagi jumlah pertanyaan: 1
Dikali dengan bobot C. Hasil 0,10
Penerapan Tata Kelola (H): 10%
Penjumlahan S + P + H 1,73
Total Penilaian Faktor 10 Dikalikan 0,13
dengan bobot Faktor 10: 7.5%

Halaman 32
Skala Penerapan
No Kriteria / Indikator SB B CB KB TB Keterangan
1 2 3 4 5
11 Transparansi Kondisi Keuangan dan Non Keuangan
A. Struktur dan Infrastruktur Tata Kelola (S)
1) Tersedianya sistem pelaporan √ Sistem pelaporan keuangan telah
keuangan dan non keuangan yang didukung oleh Teknologi Sistem
didukung oleh sistem informasi Informasi yang memadai. Namun
manajemen yang memadai sesuai untuk laporan non keuangan
ketentuan termasuk sumber daya masih dibutuhkan penguatan
manusia yang kompeten untuk sumber daya manusia khususnya
menghasilkan laporan yang lengkap, yang menangani pelaporan
akurat, kini, dan utuh. sehingga kedepan dapat memiliki
SDM yang kompeten untuk
menyusun laporan yang lengkap,
akurat, kini dan utuh.

Jumlah jawaban pada Skala 0 0 1 0 0


Penerapan
Total nilai untuk seluruh Skala 3
Penerapan
Perhitungan rata- rata dengan 3,00
dibagi jumlah pertanyaan: 1
Dikali dengan bobot A. Struktur dan 1,50
Infrastruktur Tata Kelola (S): 50%

B. Proses Penerapan Tata Kelola (P)


2) BPR menyusun laporan keuangan √ Laporan keuangan publikasi telah
publikasi setiap triwulanan dengan dilaporkan sesuai dengan
materi paling sedikit memuat laporan ketentuan setiap triwulan sekali.
keuangan, informasi lainnya, susunan Untuk laporan keuangan publikasi
pengurus dan komposisi pemegang triwulan IV telah dilaporkan ke
saham sesuai ketentuan Otoritas Jasa OJK setelah melalui proses
Keuangan. auditing dari Akuntan Publik
sebagaimana surat Nomor KP-
01/400/ IV/ Lap/2020
tanggal 03 April 2020.

3) BPR menyusun laporan tahunan √ BPR sudah menyusun laporan


dengan materi paling sedikit memuat tahunan sesuai ketentuan.
informasi umum, laporan keuangan, Laporan Tahunan tahun 2019
opini dari akuntan publik atas laporan telah disampaikan ke OJK
keuangan tahunan BPR (apabila ada), sebagaimana surat Nomor KP-
seluruh aspek transparansi dan 01/492/ IV/ LAP/2020
informasi, serta seluruh aspek tanggal 22 April 2020 perihal
pengungkapan sesuai ketentuan Laporan Tahunan dan Keuangan
Otoritas Jasa Keuangan. periode tahun 2019

4) BPR melaksanakan transparansi √ Transparansi informasi produk,


informasi mengenai produk, layanan layanan dan/ penggunaan data
dan/ atau penggunaan data nasabah nasabah sudah sesuai dengan
BPR dengan berpedoman pada ketentuan OJK. Informasi produk
persyaratan dan tata cara sesuai dilakukan dengan berbagai media
ketentuan diantaranya

Halaman 33
Otoritas Jasa Keuangan. berupa leaflet, spanduk,
promosi media massa, dll.
5) BPR menyusun dan menyajikan √ Laporan Tahunan dan Laporan
laporan dengan tata cara, jenis dan Publikasi secara garis besar telah
cakupan sebagaimana diatur dalam disusun dan disajikan dengan tata
ketentuan Otoritas Jasa Keuangan. cara, jenis dan cakupan
sebagaimana diatur dalam
ketentuan OJK.
Jumlah jawaban pada Skala 3 1 0 0 0
Penerapan
Total nilai untuk seluruh Skala 5
Penerapan
Perhitungan rata- rata dengan 1,25
dibagi jumlah pertanyaan: 4
Dikali dengan bobot B. Proses 0,50
Penerapan Tata Kelola (P): 40%
C. Hasil Penerapan Tata Kelola (H)
6) Laporan tahunan dan laporan √ Laporan tahunan
keuangan publikasi ditandatangani oleh Direktur
ditandatangani paling sedikit oleh Utama, sedangkan laporan
1 (satu) anggota Direksi dengan keuangan publikasi
mencantumkan nama secara jelas ditandatangani oleh 3 (tiga) orang
serta disampaikan secara lengkap dan Direksi serta
tepat waktu kepada Otoritas Jasa disampaikan kepada OJK secara
Keuangan dan/atau dipublikasikan lengkap dan tepat waktu serta
sesuai ketentuan Otoritas Jasa dipublikasikan sesuai dengan
Keuangan. ketentuan. Khusus laporan
Publikasi Triwulan IV tahun 2019
telah dimuat pada harian Jawa Pos
Radar Solo tanggal 30 Maret
2020

7) Laporan penanganan pengaduan dan √ Untuk tahun 2019 ada 1 (satu)


penyelesaian pengaduan, dan laporan kasus pengaduan nasabah yang
pengaduan dan tindak lanjut ditujukan untuk PT BPR BKK
pelayanan dan penyelesaian pengaduan WONOGIRI (Perseroda). Yaitu
disampaikan sesuai ketentuan secara pengaduan nasabah dari Kantor
tepat waktu. Cabang Baturetno nomor KC.079/
IV/ SU/2019 tanggal 04 April
2019 dan sudah terselesaikan
sebagaimana Berita Acara
Penyelesaian Nomor:
KP-01/456 / IV/ SU/2019
tanggal 16 April 2019.

Jumlah jawaban pada Skala 2 0 0 0 0


Penerapan
Total nilai untuk seluruh Skala 2
Penerapan
Perhitungan rata- rata dengan 1,00
dibagi jumlah pertanyaan: 2
Dikali dengan bobot C. Hasil 0,10
Penerapan Tata Kelola (H): 10%
Penjumlahan S + P + H 2,10
Total Penilaian Faktor 11 0,16

Halaman 34
Dikalikan dengan bobot Faktor 11:
7.5%

Halaman 35
Hasil Penilaian Penerapan Tata Kelola BPR

Nilai
Faktor 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Komposit
Total Penilaian 0.29 0.32 - 0.20 0.18 0.18 0.03 0.24 0.13 0.13 0.16 1.84
Predikat
Baik
Komposit

Halaman 36

Anda mungkin juga menyukai