Module Arduino Ifan
Module Arduino Ifan
“Segala puji bagi Allah, kita memuji-Nya dan meminta pertolongan, pengampunan, dan
petunjukNya. Kita berlindung kepada Allah dari kejahatan diri kita dan keburukan amal kita.
Barang siapa mendapat dari petunjuk Allah maka tidak akan ada yang menyesatkannya, dan
barang siapa yang sesat maka tidak ada pemberi petunjuknya baginya. Aku bersaksi bahwa tidak
ada Tuhan selain Allah dan bahwa Muhammad adalah hamba dan Rasul-Nya. Ya Allah, semoga
doa dan keselamatan tercurah pada Muhammad dan keluarganya, dan sahabat dan siapa saja
yang mendapat petunjuk hingga hari kiamat”
Arduino adalah salah satu jenis microcontroller yang terkenal saat ini, karena Arduino memiliki
banyak keunggulan, antara lain: harga Arduino yang terjangkau, Arduino mudah dirakit
meskipun hanya memiliki sedikit pengetahuan elektronika, Arduino menggunakan bahasa
pemrograman tingkat tinggi yang mudah dipahami, yaitu bahasa C, C++.
Saat ini Arduino tidak hanya dikuasai oleh mahasiswa jurusan elektro saja, tetapi juga
mahasiswa jurusan lain, siswa SMP, SMA dan SMK, bahkan orang awam yang ingin
memanfaatkannya. Banyak sekali kegunaan microcontroller Arduino, misalnya sebagai alat
Otomasi, Pengendali Elektrik, Pengendali Mekanik, Akuisisi Data Sensor, Monitoring dan
lain-lain. Arduino juga bisa disinergikan dengan alat lain melalui berbagai antarmuka seperti
serial, wirelless (wifi, bluetooth, infra red) dan lain-lain.
Modul ini membahas tentang pemanfaatan sensor dan aktuator menggunakan microcontroller
Arduino yang disertai dengan beberapa contoh projek, bertujuan agar siswa memahami
bagaiaman cara kerja Arduino serta komponen pendukungnya dengan mudah. Diharapkan
pembaca juga dapat mengembangkan lebih lanjut projek-projek yang terdapat di dalam modul ini
Akhir kata, semoga modul ini bisa membantu teman-taman untuk terus berkreasi secara
produktif dan menjadi ilmu yang bermanfaat bagi kita semua, Amin.
Penulis
TEORI
PENGENALAN PERANGKAT ARDUINO
Pinout Arduino Uno - Catu Daya diaman Ada 3 cara untuk menyalakan Arduino Uno:
1. DC Power
DC Power Jack dapat digunakan untuk memberi daya pada papan Arduino, jack
biasanya terhubung ke adaptor dinding. Adaptor dapat ditenagai oleh 5-20 volt tetapi
pabrikan merekomendasikan untuk menyimpannya antara 7-12 volt. Di atas 12 volt,
regulator mungkin terlalu panas, dan di bawah 7 volt, mungkin tidak cukup.
2. Pin VIN
Pin VIN - Pin ini digunakan untuk memberi daya pada board Arduino Uno
menggunakan sumber daya eksternal. Tegangan harus berada dalam kisaran yang
disebutkan di atas.
3. KAbel USB (Tipe A)
Kabel USB - saat terhubung ke komputer, memberikan 5 volt pada 500mA.
Pinout Arduino Uno - Analog IN
Arduino Uno memiliki 6 pin analog, yang memanfaatkan ADC (Analog to Digital
converter). Pin ini berfungsi sebagai input analog tetapi juga dapat berfungsi sebagai
input digital atau output digital.
Pelengkapan dasar yang harus dipersiapkan pada projek Arduino ini antara lain:
kabel data USB untuk menghubungkan Arduino dengan komputer,
kabel pelangi/dupont (Male To Male, Male To Female, Female To Female sesuai
kebutuhan) bertujuan untuk menghubungkan pin input/output Arduino dengan
module lainnya atau dihubungkan dengan projek board yang berfungsi sebagai
sirkuit.
Gambar 1.2 Kabel Data USB Arduino Gambar 1.3 Kabel Dupont Female To
Female
Gambar 1.4 Kabel Data USB Arduino
Sensor adalah komponen elektronika yang berfungsi untuk mengubah besaran fisik
berupa mekanis, magnetis, panas, sinar, kimia dan lain-lain menjadi besaran listrik
berupa tegangan, resistansi dan arus listrik yang kemudian diolah lebih lanjut oleh micro
controller.
Selain sensor, input juga bisa bersumber dari piranti digital, misalnya keypad, joystick,
dan lain-lain.
Blok Microcontroller
Blok Communication
Bagi pembaca yang masih awam terhadap komponen elektronika ada baiknya mengenal
sedikit mengenai elektronik dasar untuk memahami bagaimana Arduino berkerja. Namun
kita tidak membahas elektronika secara mendalam, hanya elektronika yang
berhubugan langsung dengan Arduino saja yang akan dipelajari
1.3.1 Kapasitor
1.3.2 Resistor
Resistor dalam suatu teori dan penulisan formula yang berhubungan dengan resistor
disimbolkan dengan huruf “R”, resistor variabel disimbolkan dengan huruf “VR” dan
untuk resistor jenis potensiometer ada yang disimbolkan dengan huruf “VR” dan “POT”.
Berdasarkan nilai resistansinya resistor dibedakan menjadi 2 jenis yaitu resistor tetap
(Fixed Resistor) dan resistor tidak tetap (Variable Resistor).
Secara umum Adaptor adalah rangkaian elektronika yang berfungsi untuk mengubah
tegangan AC (arus bolak-balik) yang tinggi menjadi tegangan DC (arus searah) yang
lebih rendah. Seperti yang kita tahu bahwa arus listrik yang digunakan di rumah, kantor
dan lain-lain adalah arus listrik dari PLN (Perusahaan Listrik Negara) yang
didistribusikan dalam bentuk arus bolak-balik atau AC. Akan tetapi, peralatan
elektronika yang kita gunakan hampir sebagian besar membutuhkan arus DC dengan
tegangan yang lebih rendah untuk pengoperasiannya. Oleh karena itu diperlukan sebuah
alat atau rangkaian elektronika yang bisa merubah arus dari AC menjadi DC serta
menyediakan tegangan dengan besar tertentu sesuai yang dibutuhkan. Rangkaian yang
berfungi untuk merubah arus AC menjadi DC tersebut disebut dengan istilah DC Power
suply atau adaptor.
Rangkaian adaptor ini ada yang dipasang atau dirakit langsung pada peralatan
elektornikanya dan ada juga yang dirakit secara terpisah. Untuk adaptor yang dirakit
secara terpisah biasanya merupakan adaptor yang bersifat universal yang mempunyai
tegangan output yang bisa diatur sesuai kebutuhan, misalnya 3 Volt, 4,5 Volt, 6 Volt, 9
Volt,12 Volt dan seterusnya. Namun selain itu ada juga adaptor yang hanya menyediakan
besar tegangan tertentu dan dipetuntukan untuk rangkaian elektronika tertentu misalnya
adaptor laptop dan adaptor monitor.
Pada sebuah adaptor terdapat beberapa bagian atau blok yaitu trafo (transformator),
rectifier (penyearah) dan filter.
• Trafo
Trafo adalah sebuah komponen yang berfungsi untuk menurunkan atau menaikan
tegangan AC sesuai kebutuhan. Pada sebuah adaptor, trafo yang digunakan adalah
trafo jenis step down atau trafo penurun tegangan.
Trafo tediri dari 2 bagian yaitu bagian primer dan bagian sekunder, pada masingmasing
bagian terdapat lilitan kawat email yang jumlahnya berbeda. Untuk trafo stepdown,
jumlah lilitan primer akan lebih banyak dari jumlah sekunder. Lilitan primer merupakan
input dari pada transformator sedangkan output-nya adalah pada lilitan sekunder.
Meskipun tegangan telah diturunkan, output dari transformator masih berbentuk arus
bolak-balik (arus AC) yang harus diproses selanjutnya.
• Rectifier (Penyearah)
Dalam rangkaian adaptor atau catu daya, tegangan yang sudah di turunkan oleh
trafo, arusnya masih berupa arus bolak-balik atau AC. Karena arus yang dibutuhkan
oleh Bagian lilitan primer
Bagian lilitan sekunder rangkaian elektronika adalah arus DC, sehingga harus
disearahkan terlebih dahulu. Bagian yang berfungsi untuk menyearahkan arus AC
menjadi DC pada adaptor disebut dengan istilah rectifier (penyearah gelombang)
seperti tampak Gambar 1.12.
Gambar.1.12. Simbol Rectifier Penyearah
Rangkaian rectifier biasanya terdiri dari komponen dioda. Pada rangkaian adaptor rangkaian
rectifier ini terdiri dari 2 jenis yaitu:
Half Wave Rectifier : menggunakan 1 dioda penyearah
Gambar 1.13 Penyearah Half Wave Rectifier
1.3.4
1.4
Sebenarnya dengan adanya bagian trafo, rectifier dan filter syarat dari sebuah adaptor sudah
terpenuhi, namun terkadang tegangan yang dihasilkan biasanya tidak stabil sehingga diperlukan
bagian lain yaitu yang berfungsi untuk menstabilkan tegangan dan mendapatkan tegangan yang
akurat. Bagian tersebut adalah bagian regulator atau pengatur tegangan.
Untuk menghasilkan tegangan dan Arus DC yang tetap dan stabil, diperlukan bagian Voltage
Regulator yang berfungsi untuk mengatur tegangan sehingga tegangan Output tidak dipengaruhi
oleh suhu, arus beban dan juga tegangan input yang berasal Output Filter. Voltage Regulator
pada umumnya terdiri dari Dioda Zener, Transistor atau IC
Gambar 1.17 Adaptor Dengan Regulator IC LM7812
Pada DC Power Supply yang canggih, biasanya Voltage Regulator juga dilengkapi dengan Short
Circuit Protection (perlindungan atas hubung singkat), Current Limiting (Pembatas Arus)
ataupun Over Voltage Protection (perlindungan atas kelebihan tegangan). Secara Umum adaptor
terbagi menjadi dua jenis yaitu adaptor konvensional dan adaptor menggunakna sistem switching
atau SMPS.
• Adaptor atau catu daya konvensional
Pada adaptor atau catu daya konvensional, tegangan AC lebih dahulu diturunkan
melalui sebuah transformator step-down kemudian disearahkan dengan dioda
(rectifier) dan diratakan dengan kapasitor elektrolit. Prinsip adaptor jenis ini masih
menerapkan mode pengubahan tegangan AC ke DC menggunakan transformator
stepdown sebagai komponen utama penurunan tegangan. Pada adaptor ini, besarnya
arus yang dihasilkan bertumpu pada arus yang dihasilkan oleh trafo penurun
tegangan. Jenis adaptor ini adalah jenis adaptor yang sudah dijelaskan pada
pembahasan di atas.
Contoh kasus pemakaian tegangan pembagi adalah ketika pin Rx dari antarmuka UART
modul WiFi ESP8266 yang bekerja pada tegangan 3,3volt menerima input pin Tx
Arduino dengan tegangan 5volt. Dari kasus tersebut, tegangan pin TX 5volt Arduino
menuju pin RX ESP8266 akan disesuaikan menjadi 3,3volt atau mendekati.
Berdasarkarkan Gambar 1.20 maka tegangan pembagi dapat dirumuskan sebagai berikut:
𝑅2
𝑉𝑂𝑢𝑡 = 𝑉𝐼𝑛 ∗( )
(𝑅1 + 𝑅2)
Jika megacu pada nilai resistor yang banyak tersedia di pasaran dan mengikuti rumus
pembagi tegangan diperoleh tabel nilai sebagai berikut:
Anda dapat mencoba mengganti nilai R1 dan R2 untuk mendekati nilai tegangan yang
diinginkan. Sedangkan untuk penerapannya akan dibahas pada bagian selanjutnya .
BAGIAN 1
Arduino IDE (Integrated Development Environment), adalah software yang berfungsi untuk
menuliskan kode program, debugger kode program, dan sebagai compiler program. Dimana
file hasil compile akan di-write ke chip Arduino, sehingga Arduino dapat berfungsi secara
mandiri.
Fritzing, adalah software alat bantu untuk mem-visualisasikan rancangan, pengabelan,
peletakkan komponen secara software. Kemudian dari hasil rancangan Fritzing tersebut
diimplementasikan pada kondisi sebenarnya.
2.2. Instalasi Arduino IDE
.
Gambar 2.10 Import Gambar Komponen
2.4. Konfigurasi IDE Arduino
Berikutnya adalah kofigurasi Aplikasi IDE (integrated development environment) Arduino.
Tancapkan kabel data USB dari Arduino ke slot USB komputer, sampai di sini LED indikator
power Arduino akan menyala. Kemudian buka Control Panel → Device Manager, jika
antarmuka USB Arduino dikenali, maka akan muncul driver port USBSERIAL CH340 (COM 4)
atau yang serupa dengan itu, seperti tampak pada Gambar 2.11.
PRAKTIKUM 1
PROJEK LED
LED (Light Emiting Diode) banyak digunakan sebagai indikator berlangsungnya proses, awal
proses atau berakhirnya proses pada sistem microcontroller, sehingga pengguna dapat
mengetahui proses yang sedang terjadi. LED memiliki polaritas plus dan minus, biasanya posisi
plus tegangan ditandai dengan kaki yang lebih panjang dari yang lainnya, seperti tampak pada
Gambar 3.1.
Gambar 3.1. LED 5MM Satu Warna Gambar 3.2 LED 5MM 3 Warna RGB
Kebutuhan Bahan
Bahan Jumlah Nilai Keterangan
LED 5MM 3 Pcs Warna merah, kuning dan arna hijau
Resistor ¼ watt 3 pcs 220 ohm
Wiring Sketch
Hubungkan setiap kaki positif LED ke kaki masing-masing resistor 220Ω (ohm). Hubungkan
kaki resistor ke pin D8, pin D9 dan pin D10 Arduino. Sedangkan semua kaki negatif LED
dihubungkan ke ground Arduino.
Kode Program
void setup() {
pinMode(ledPinMerah, OUTPUT);
pinMode(ledPinKuning, OUTPUT);
pinMode(ledPinHijau, OUTPUT);
}
void loop() {
digitalWrite(ledPinMerah, HIGH); // LED Merah Hidup
digitalWrite(ledPinKuning, LOW); // LED Kuning Mati
digitalWrite(ledPinKuning, LOW); // LED Kuning Mati
delay(2000); // Tunda 2000ms atau 2 detik
PARAKTIKUM 2
Kebutuhan Bahan
Wiring Sketch
Kaki positif setiap LED masing-masing dihubungkan ke resistor 220Ω. Kaki resistor
dihubungkan ke pin D8, pin D9 dan pin D10 Arduino. Semua kaki negatif LED dihubungkan
ke ground Arduino. Satu sisi dari semua saklar push button dihubungkan dengan tegangan
5volt Arduino dan dan sisi lainnya dihubungkan ke pin D11, pin D12 dan pin D13 Arduino.
Sedangkan resistor 10K ohm dihubungkan ke ground yang berfungsi sebagai pull down dari
saklar push button
Kode Program
pinMode(ledPinMerah, OUTPUT);
pinMode(ledPinKuning, OUTPUT);
pinMode(ledPinHijau, OUTPUT);
digitalWrite(ledPinMerah, LOW);
digitalWrite(ledPinKuning, LOW);
digitalWrite(ledPinHijau, LOW);
pinMode(buttonPinMerah, INPUT);
pinMode(buttonPinKuning, INPUT);
pinMode(buttonPinHijau, INPUT);
void loop() {
} else {
digitalWrite(ledPinMerah, LOW); // LED Merah mati
}
} else {
digitalWrite(ledPinKuning, LOW); // LED Kuning mati
}
}
PRAKTIKUM 3
Fading LED Dengan Potensiometer
Tujuan projek ini adalah untuk mengatur tingkat intensitas kecerahan LED yang dimulai dari
kondisi mati sampai terang dengan menggunakan potensiometer. Karena komponen
potensiometer bekerja secara analog maka kita harus memanfaatkan pin analog sebagai
masukkan.
Kebutuhan Bahan
Wiring Sketch
Kaki LED positif dihubungkan ke resistor 220 ohm, kemudian kaki resistor dihubungkan ke
pin D8 Arduino, sedangkan kaki negatif LED dihubungkan dengan ground Arduino. Kaki
sebelah kiri potensiometer dihubungkan ke ground Arduino, kaki tengah potensiometer
dihubungkan ke pin analog A0 Arduino dan kaki sebelah kanan potensiometer dihubungkan
ke tegangan 5 volt Arduino.
Kode Program
int nilaiPotensiometer = 0;
int nilaiOutput = 0; // asumsi bahwa posisi potensio dimulai paling kiri
}
void loop() {
// Mendapatkan nilai pembacaan potensiometer
nilaiPotensiometer = analogRead(POTPin);
RGB LED
LED RGB adalah LED yang terdiri dari 3 warna dasar antara lain warna merah, hijau dan biru
dalam satu LED tunggal. Terkadang demi kesederhanaan perancangan, cukup digunakan satu
LED namun memiliki tiga warna berbeda. Dengan mengatur kompisisi warna dasar RGB akan
diperoleh kombinasi warna yang lebih kaya.
Gambar 3.5 Pin LED 3 Warna RGB Gambar 3.6 Komposisi Warna Dasar
RGB
Kebutuhan Bahan
Bahan Jumlah Nilai Keterangan
LED RGB 1 pcs
Resistor ¼ watt 3 pcs 220 Ohm – 470 Ohm
Wiring Skectch
Setiap kaki LED dihubungkan ke resistor antara 470Ω dan ujung kaki resistor lainnya
dihubungkan ke pin D8, pin D9 dan pin D10 Arduino. Sedangkan pin negatif LED dihubungkan
ke ground Arduino.
Kode Program
int pinMerah = 8; // Pin Led Merah dari resistor
int pinHijau = 9; // Pin Led Hijau dari resistor
int pinBiru = 10; // Pin Led Biru dari resistor
void setup() {
pinMode(pinMerah, OUTPUT);
pinMode(pinHijau, OUTPUT);
pinMode(pinBiru, OUTPUT);
} Memanggil Fungsi
void loop() { Atur Warna
Pada bagian ini dikenalkan pula bagaimana membuat fungsi buatan sendiri yang bernama
atur Warna . Fungsi umumnya terdiri dari nama fungsi, variabel parameter dan badan fungsi
(berisi kode program). Fungsi bisa bernilai balik atau tidak. Fungsi bisa dipanggil berulang-
ulang jika diperlukan pada badan void loop, sehingga program menjadi lebih efisien.
PARKTIKUM 5
PROJEK SENSOR CAHAYA MENYALKAN LED
LDR (Light Dependent Resistor) merupakan jenis resistor yang nilai resistansinya dapat berbah-
rubah sesuai dengan jumlah cahaya yang diterima. Maka dari itu jenis resistor ini juga disebut
dengan sensor cahaya. Pemanfaatan sensor ini bisa digunakan utnuk lamu penerangan ruma,
jalan, taman dan lain sebagainya. Dengan sensor ini kita tidak usah repot-repot
mamatikan/menghidupkan saklar, karena lamu akan otomatis menyakana Ketika malam tiba
ataua ciaca mendung juga bisa dana sebaliknya.
Dengan LDR ( akan menghantarkan arus listrik jika menerima sejumlah intensitas cahaya
(kondisi terang) dan menghambat arus listrik dalam kondisi gelap. Dalam beberapa kondisi LDR
digunakan untuk mengubah energi cahaya menjadi energi listrik. LDR (Light Dependent
Resistor) disebut juga sebagai Photoresistor, Photoconduction dan Photocell.
Resistansi LDR dapat berubah seiring dengan perubahan intensitas cahaya yang mengenainya.
Pada umumnya, nilai resistansi LDR akan mencapai 200 Kilo Ohm (kΩ) pada intensitas cahaya
rendah (kondisi gelap) dan menurun menjadi 500 Ohm (Ω) pada intensitas cahaya tinggi (kondisi
terang).
Kebutuhan Bahan
Wiring Sketch
Keterangan Rangkaian :
1. Kaki positif LED ===>Pin 2 arduino
2. Kaki negative LED ===>Pin GND Arduino
3. Kaki Output Analog (AO) Sensor Cahaya ===> Pin AO Arduino
4. Kaki VCC pada masing-masing Komponen hubungkan ke sumber power positif 5V
Arduino.
5. Kaki GND/ground pada masing-masing komponen hubungkan ke sumber negative power
dimiman pin GND Arduino.
Kode Program :
//inialisasi pin sensor
const int pinSensor = A0;
//inialisasi pin lampu led
const int pinLed = 2;
//inialisasi variabel data
int data;
//looping program
void loop()
{
//data adalah hasil pembacaan output sensor
data = analogRead(pinSensor);
//menulis pada serial monitor data yang telah terbaca
Serial.println(data);
PRAKTUKUM 6
Sensor ultrasonic adalah sensor yang berfungsi untuk merubah besaran fisis (suara) menjadi
besaran listrik maupun sebaliknya yang dikonversi menjadi jarak.
Konsep dasar dari sensor ini yaitu memanfaatkan prinsip pemantulan gelombang suara yang
dapat diaplikasikan untuk menghitung jarak benda dengan frekuensi yang ditentukan sesuai
dengan sumber oscilator. Disebut sebagai sensor ultrasonic dikarenakan sensor ini
mengaplikasikan gelombang ultrasonik sebagai trandusernya. Gelombang ultrasonic merupakan
gelombang suara yang memiliki frekuensi tinggi yaitu pada kisaran 20 kHz. Bunyi ini tidak bisa
di dengar dengan telinga normal manusia, hanya bisa didengar oleh sistem pendengaran pada
kelelawar, anjing, lumba-lumba, dan kucing. Dan sifat dari gelombang ini yaitu hanya bisa
merambat melalui zat cair, padat, dan gas.
Reflektivitas gelombang ultrasonik pada permukaan benda padat hampir sama dengan
reflektivitas suara ultrasonik dengan permukan benda cair. Meskipun begitu pada gelombang
bunyi ultrasonik akan mudah diserap oleh bahan – bahan tertentu seperti bahan dari busa maupun
tekstil .
Kebutuhan Bahan
Wiring Sketch
Keterangan Rangkaian :
Kode Pemograman :
#define echoPin 12 //Echo Pin
#define trigPin 11 //Trigger Pin
#define LEDPin 13 //Led default dari Arduino uno
int maximumRange = 200; //kebutuhan akan maksimal range
int minimumRange = 00; //kebutuhan akan minimal range
long duration, distance; //waktu untuk kalkulasi jarak
void setup() {
Serial.begin (9600); //inisialiasasi komunikasi serial
//deklarasi pin
pinMode(trigPin, OUTPUT);
pinMode(echoPin, INPUT);
pinMode(LEDPin, OUTPUT);
}
void loop() {
//Berikut siklus trigPin atau echo pin yang digunakan untuk menentukan
jarak objek terdekat dengan memantulkan gelombang suara dari itu.
digitalWrite(trigPin, LOW);delayMicroseconds(2);
digitalWrite(trigPin, HIGH);delayMicroseconds(10);
digitalWrite(trigPin, LOW);
duration = pulseIn(echoPin, HIGH);
//perhitungan untuk dijadikan jarak
distance = duration/58.2;