01-B1-Pemahaman Atas Jasa Layanan Yang Tercantum Dalam Kak

Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 12

DOKUMEN TEKNIS

SID POLDER MINI DIR. POLDER PAKACANGAN


KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA

PEMAHAMAN ATAS JASA


LAYANAN YANG
B1 TERCANTUM DALAM KAK

B.1.1. Umum
PT. GLOBETEK GLORY KONSULTAN telah mempelajari Kerangka Acuan
Kerja yang disediakan oleh Pejabat Pengadaan Barang/Jasa Konsultansi
yang telah kami terima dari panitia pelelangan dan secara umum
pemahaman terhadap penugasan ini menjadi sangat jelas.

Konsultan beranggapan bahwa apa yang telah disajikan pada Kerangka


Acuan Pekerjaan cukup jelas yaitu tentang tujuan yang hendak dicapai dalam
melaksanakan pekerjaan “SID POLDER MINI DIR. POLDER
PAKACANGAN KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA” Namun ada
beberapa hal yang perlu kami sampaikan/ditanggapi sehubungan dengan
pelaksanaan pekerjaan tersebut sehingga bisa berjalan sesuai rencana dan
dengan hasil yang diharapkan.

Secara umum, Kerangka Acuan Kerja (KAK) berikut penjelasan


penjelasannya yang disampaikan sudah cukup komplit dan terinci dengan
jelas. Di dalam KAK tersebut telah pula tertuang segala aspek yang harus
dilaksanakan oleh konsultan secara detail, sehingga sudah merupakan
petunjuk yang cukup jelas dalam pelaksanaan Kegiatan.

B.1.2. Latar Belakang


Provinsi Kalimantan Selatan mempunyai kewenangan daerah rawa yang
mana rata-rata masih merupakan rawa semi teknis yang pengaturan
airnya belum sepenuhnya berjalan dengan baik. Daerah Irigasi Rawa
yang ada ini berpotensi untuk direhabilitasi dan ditingkatkan
pengelolaannya menjadi Daerah Irigasi Rawa teknis.

1-1
DOKUMEN TEKNIS
SID POLDER MINI DIR. POLDER PAKACANGAN
KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA

Pada Kecamatan Amuntai Utara Kabupaten Hulu Sungai Utara terdapat


Daerah Irigasi Rawa Pakacangan dengan luas 1.100 Ha berdasarkan
Permen PUPR nomor 14/PRT/M/2015 tentang Kriteria dan Penetapan
Status Daerah irigasi yang masih memerlukan pengelolaan yang lebih
baik terkait pengaturan sistem tata air dan pola tanamnya. Daerah irigasi
rawa ini diharapkan mampu dimanfaatkan secara optimal untuk
meningkatkan produksi pertanian dalam mendukung pemenuhan
kebutuhan pangan dan program swasembada pangan pemerintah.
Ketersediaan air merupakan masalah utama yang dipertimbangkan dalam
penentuan pola tanam di suatu daerah irigasi/rawa. Dalam Peraturan
Pemerintah (PP) Nomor 20 Tahun 2006 disebutkan bahwa irigasi adalah
usaha penyediaan, pembagian, pemberian, penggunaan dan
pembuangan air irigasi untuk menunjang pertanian. Efisiensi
irigasi/drainase yang rendah akibat kerusakan jaringan irigasi/drainase,
pemanasan global dan sebagainya menyebabkan produktivitas areal
pertanian rawasemakin berkurang dari tahun ke tahun. Pengaturan sistem
tata air di kawasan pertanian rawa harus seimbang untuk menjaga hasil
produksi pertanian rakyat tetap tinggi, dalam artian petani tidak
mengalami gagal panen.
Untuk mengatasi masalah tata air daerah irigasi rawa dapat dilakukan
usaha perbaikan sistem dan jaringan tata air, walaupun cara ini
membutuhkan waktu yang lama dan pendanaan yang cukup besar.
Alternatif lain yang dapat dilakukan di lapangan adalah membuat pola
tanam yang sesuai dengan kondisi daerah irigasi rawa sehingga
ketersediaan/kelebihan air di daerah irigasi rawa sesuai dengan
kebutuhan air pada daerah tersebut.
Pengelolaan sistem tata air yang baik erat kaitannya dengan peningkatan
produksi pertanian di daerah irigasi rawa. Oleh karena itu di dalam
pengoperasian jaringan irigasi rawa hendaknya selalu diperhatikan
mengenai kualitas air, ketersediaan/kelebihan air, kebutuhan air dan
bagaimana cara pembagian/pengaturan air agar semua tanaman dapat
tumbuh dengan baik. Pengelolaan irigasi rawa yang baik harus dapat

1-2
DOKUMEN TEKNIS
SID POLDER MINI DIR. POLDER PAKACANGAN
KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA

memberikan air secara tepat agar tanaman dapat menerima air sesuai
dengan kebutuhannya, dan selama merencanakan suatu jaringan irigasi
rawa harus diketahui kebutuhan/kelebihan air tanaman pada suatu areal
pertanian yang mengacu pada pola tata tanam yang direncanakan. Untuk
mempermudah dalam kegiatan pengelolaan daerah irigasi rawa baik
operasi maupun pemeliharaannya pada DIR. Pakacangan dapat di bagi
menjadi beberapa polder-polder mini.
Sehubungan dengan hal tersebut diatas, maka pada Tahun Anggaran
2023 Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Provinsi Kalimantan
Selatan melaksanakan kegiatan “SID POLDER MINI DIR. PAKACANGAN
KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA” untuk dapat ditingkatkan menjadi
daerah irigasi teknis dan dioptimalkan pengelolaannya secara
berkesinambungan, menyeluruh dan tuntas dalam satu kesatuan daerah
irigasi dalam upaya mewujudkan program swasembada pangan.

PEMAHAMAN DAN TANGGAPAN TERHADAP LATAR BELAKANG:


Latar belakang yang dijelaskan pada Kerangka Acuan Kerja (KAK)
menurut pihak konsultan dapat dipahami dan sudah menjelaskan urgensi
dari pekerjaan “SID POLDER MINI DIR. POLDER PAKACANGAN
KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA” yaitu untuk mengoptimalkan
daerah irigasi rawa yang ada di DIR. Pakacangan untuk menjadi daerah
irigasi teknis.

B.1.3. Maksud dan Tujuan Pekerjaan


Maksud dari KAK ini adalah membuat perencanaan polder mini DIR.
PakacanganKabupaten Hulu Sungai Utara menjadi daerah irigasi teknis agar
berfungsi maksimalsecara berkesinambungan, menyeluruh dan tuntas dalam
satu kesatuan daerah irigasidalam mendukung swasembada pangan.

Tujuan kegiatan ini adalah :.

1. Melakukan Survey pemetaan situasi eksisting jaringan irigasi,


inventarisasi evaluasi dan desain/review dan modifikasi desain
jaringan irigasi bendung sampaijaringan tersier dan pembuang
1-3
DOKUMEN TEKNIS
SID POLDER MINI DIR. POLDER PAKACANGAN
KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA

sebagai acuan pelaksanaan manajemen irigasi yang


berkesinambungan, terintegrasi, menyeluruh dan tuntas dalam satu
kesatuan daerah irigasi sehingga sistem jaringan irigasi dapat
beroprasi secara optimal.

2. Membuat perencanaan dan review desain rehabilitasi daerah irigasi,


sehinggamasyarakat dapat memanfaatkan lahan persawahan dengan
optimal agar polatanam dan tata airnya dapat diatur sesuai rencana.

3. Meningkatkan, memperbaiki dan mengembalikan kinerja serta


pelayanan saluran & bangunan agar dapat berfungsi secara optimal.

4. Meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat setempat


melalui peningkatan produksi hasil pertanian.

PEMAHAMAN DAN TANGGAPAN TERHADAP MAKSUD DAN


TUJUAN PEKERJAAN:
Secara garis besar pemahaman konsultan terhadap tujuan pekerjaan ini
adalah mendapatkan konsep desain penyusunan polder di kawasan DIR.
Pakacangan Kabupaten Hulu Sungai Utara.

B.1.4. Sasaran Pekerjaan


Sasaran dari pekerjaan SID Polder Mini DIR. Pakacangan Kabupaten Hulu
Sungai Utara adalah tersedianya dokumen Perencanaan dan Desain DIR.
Pakacangan sebagai pedoman dalam pelaksanaan pekerjaan selanjutnya
baik peningkatan, rehabilitasi, pemeliharaan dan operasi DIR. Pakacangan.

PEMAHAMAN DAN TANGGAPAN TERHADAP SASARAN


PEKERJAAN:
Sasaran yang tertera pada Kerangka Acuan Kerja (KAK) menurut
pemahaman konsultan sudah cukup jelas dan dapat dipahami sehingga
konsultan dapat menyelesaikan pekerjaan ini dengan baik, tepat guna, dan
sesuai dengan sasaran yang diharapkan.

1-4
DOKUMEN TEKNIS
SID POLDER MINI DIR. POLDER PAKACANGAN
KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA

B.1.5. Lokasi Pekerjaan


DIR. Pakacangan Kabupaten Hulu Sungai Utara.

PEMAHAMAN DAN TANGGAPAN TERHADAP LOKASI PEKERJAAN:


Dalam Kerangka Acuan Kerja (KAK), disebutkan bahwa lokasi pekerjaan
sudah cukup jelas, yaitu berada di DIR. Pakacangan, Kabupaten Hulu Sungai
Utara, namun alangkah baiknya apabila bisa ditambahkan berupa gambar
atau titik lokasi DIR. Pakacangan agar lokasi pekerjaan bisa terlihat dengan
jelas.

B.1.6. Sumber Pendanaan


Untuk pelaksanaan pekerjaan detail desain ini, dialokasikan pagu anggaran
sebesar Rp. 1.500.000.000,- (Satu Milyar Lima Ratus Juta Rupiah) termasuk
PPN, dari Alokasi Dana APBD Provinsi Kalimantan Selatan Tahun Anggaran
2023.

PEMAHAMAN DAN TANGGAPAN TERHADAP SUMBER


PENDANAAN:
Dengan memperhatikan volume pekerjaan “SID POLDER MINI DIR.
POLDER PAKACANGAN KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA” dengan
pengukuran, penyelidikan, dan kualitas pekerjaan yang diharapkan, maka
biaya yang tercantum pada Kerangka Acuan Kerja (KAK) menurut pihak
Konsultan sudah cukup sehingga diperlukan penyusunan rencana anggaran
biaya yang terperinci agar dana yang tersedia dapat dimanfaatkan dengan
efisien dan didapatkan hasil yang optimum.

B.1.7. Nama dan Organisasi Pengguna Anggaran


Nama dan Organisasi Kuasa Pengguna Anggaran adalah Kepala Bidang
Sumber Daya Air Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Provinsi
Kalimantan Selatan.

1-5
DOKUMEN TEKNIS
SID POLDER MINI DIR. POLDER PAKACANGAN
KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA

PEMAHAMAN DAN TANGGAPAN TERHADAP NAMA DAN


ORGANISASI PENGGUNA ANGGARAN:
Penjelasan mengenai nama dan organisasi pengguna anggaran yang
tercantum pada Kerangka Acuan Kerja (KAK) sudah dipaparkan secara jelas
dan dapat dipahami oleh pihak konsultan.

B.1.8. Jangka Waktu Pelaksanaan Pekerjaan


Waktu pelaksanaan pekerjaan adalah 7 (tujuh) bulan.

PEMAHAMAN DAN TANGGAPAN TERHADAP JANGKA WAKTU


PELAKSANAAN PEKERJAAN:
Menurut pemahaman pihak konsultan, jangka waktu pekerjaan yang
disediakan untuk pekerjaan ini dirasa sudah cukup sehingga dibutuhkan
penyusunan jadwal dan rencana kerja yang rinci dan efektif agar kegiatan
dapat berjalan dengan lancar dan tepat waktu.

B.1.9. Data Dasar


Data dasar terkait kegiatan perencanan polder mini DIR. Pakacangan adalah
sebagai berikut:

1. Peta Layout DIR. Pakacangan


2. Skema Jaringan DIR. Pakacangan
3. Skema Bangunan DIR. Pakacangan

PEMAHAMAN DAN TANGGAPAN TERHADAP DATA DASAR:


Menurut pihak konsultan data dasar yang diberikan dalam Kerangka Acuan
Kerja (KAK) sudah cukup jelas dan diharapkan dengan adanya data tersebut
bisa membantu pihak konsultan dalam penyelesaian pekerjaan. Namun
sebaiknya juga ditambahkan studi terdahulu yang terkait dengan DIR.
Pakacangan.

1-6
DOKUMEN TEKNIS
SID POLDER MINI DIR. POLDER PAKACANGAN
KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA

B.1.10. Referensi Hukum


Landasan hukum untuk pelaksanaan pekerjaan ini meliputi, tetapi tidak
terbatas pada:
1. Undang-Undang No.17 Tahun 2019 tentang Sumber Daya Air
2. Peraturan Pemerintah No. 77 Tahun 2001 tentang Irigasi
3. Peraturan Pemerintah No. 23 Tahun 1982 tentang Irigasi
4. Peraturan Presiden No. 12 Tahun 2021 tentang Perubahan Atas
Peraturan Presiden No. 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah
5. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor.
14/PRT/M/2015 tentang Kriteria dan Penetapan Status Daerah Irigasi
6. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor.
16/PRT/M/2015 tentang Eksploitasi dan Pemeliharaan Jaringan Irigasi
Rawa Lebak
7. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor.
29/PRT/M/2015 tentang Rawa

PEMAHAMAN DAN TANGGAPAN TERHADAP REFERENSI HUKUM:


Menurut pihak konsultan, referensi hukum yang tertera di Kerangka Acuan
Kerja (KAK) sudah sangat jelas dan menunjang pekerjaan sehingga tidak
ada tanggapan lebih lanjut. Pihak konsultan akan bekerja sesuai dengan
koridor hukum yang berlaku.

B.1.11. Lingkup Kegiatan


1. Mobilisasi personil dan peralatan, schedule pelaksanaan kegiatan,
administrasi kegiatan.
2. Pengumpulan data-data sekunder dan studi terdahulu terkait
perencanaan DIR. Pakacangan.
3. Inventarisasi data curah hujan, data debit, kelembagaan petani, pola dan
budidaya pertanian dilokasi pekerjaan, dll.
4. Inventarisasi peta irigasi, skema jaringan, bangunan dan kondisi
bangunan.

1-7
DOKUMEN TEKNIS
SID POLDER MINI DIR. POLDER PAKACANGAN
KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA

5. Identifikasi dan evaluasi pola tata tanam existing, membuat optimalisasi


pola tata tanam rencana dengan mengacu pada ketersediaan air dan
jenis tanaman yang dikembangkan masyarakat setempat.
6. Survey pendahuluan untuk mendapatkan gambaran awal potensi
permasalahan dan kondisi eksisting, serta koordinasi dengan instansi
pemerintah terkait.
7. Melakukan evaluasi terhadap kondisi sistem tata air DIR. Pakacangan
dan sistem jaringan eksisting serta memberikan gambaran mengenai
sistem tata air di sekitar wilayah DIR. Pakacangan.
8. Survey dan Analisa Sosial Ekonomi
 Survey dan analisa sosial masyarakat sekitar lokasi dengan
menggunakan kuisioner untuk mengetahui tanggapan masyarakat
terhadap rencana pengelolaan daerah irigasi rawa dengan membagi
daerah rawa kedalam polder-polder mini.
 Mengidentifikasi kepemilikan lahan pertanian
Mengidentifikasi potensi masalah yang akan dihadapi pada rencana
pengelolaan daerah irigasi rawa dan analisa pemecahan masalah
serta alternatif penanganan dalam penyelesaian masalah.
Survey dan analisa ekonomi pertanian rencana pengelolaan daerah
irigasi rawa untuk mengevaluasi pendapatan petani berdasarkan
indikator yang berlaku sebelum dan sesudah proyek.
9. Survey hidrometri, analisa hidrologi dan hidrolika.
10. Survey topografi dan situasi, pengukuran memanjang dan melintang
secara detail dilengkapi dengan Bench Mark (BM) dan Check Point (CP)
yang disesuaikan dengan lokasi di lapangan yang semuanya dilengkapi
koordinat GIS dan diplot menjadi lay out dan skema Daerah Irigasi Rawa.
11. Survey tanah pertanian dilakukan untuk mengetahui sifat-sifat fisik dan
kimia tanah dan evaluasi kesesuaian lahan dengan jenis
tanaman/komoditas yang akan dibudidayakan pada daerah irigasi yang
akan dikembangkan sebanyak 10 titik
12. Survey hidrometri dan kualitas air

1-8
DOKUMEN TEKNIS
SID POLDER MINI DIR. POLDER PAKACANGAN
KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA

Uji kualitas air yang meliputi parameter fisika dan Kimia 6 sample (sesuai
kondisi di lapangan) yang diambil pada waktu yag berbeda.
13. Survey Mekanika Tanah

 DCPT/Sondir sebanyak 10 titik dengan kedalaman pada nilai qc =250


(kg/cm2)
 Hand Boring sebanyak 10 titik
 Analisa laboratorium untuk uji tanah
14. Melakukan analisa hidrologi, hidrolika, hidrotopografi dan analisa sosial
ekonomi pertanian.
15. Membuat perencanaan detail desain jaringan irigasi rawa teknis DIR.
Pakacangan dalam polder-polder mini, yang meliputi saluran primer,
sekunder, tersier dan pembuang beserta bangunan pelengkapnya.
16. Mendokumentasikan Kondisi Daerah Irigasi Rawa dalam bentuk video
dengan menggunakan drone.
17. Melaksanakan Pertemuan Konsultasi Masyarakat
Pertemuan konsultasi masyarakat dilakukan di lokasi rencana rehabilitasi
dan peingkatan irigasi. Pertemuan dilaksanakan melibatkan instansi
terkait di tingkat provinsi dan kabupaten dan masyarakat yang terkena
dampak langsung pada rencana rehabilitasi dan peningkatan daerah
irigasi baik pada lokasi bangunan maupun genangannya serta kawasan
pertanian yaitu masyarakat petani (P3A/GP3A/IP3A) terkait desain
jaringan, mengidentifikasi batas areal kawasan yang akan terkena
dampak pengembangan daerah irigasi, mengidentifikasi kepemilikan
tanaman/bangunan yang akan terkena dampak, menerima masukan
keinginan masyarakat penerima manfaat dan keinginan masyarakat yang
dirugikan akibat adanya rencana rehabilitasi dan peningkatan daerah
irigasi, masukan dari semua pihak instansi terkait dan kesediaan
masyarakat untuk rencana rehabilitasi dan peningkatan daerah irigasi
serta solusi yang dapat diakomodir oleh semua pihak terkait dalam
rencana rehabilitasi dan peningkatan daerah irigasi. PKM dilaksanakan
dua kali yaitu di waktu awal perencanaan dan di akhir perencanaan.

1-9
DOKUMEN TEKNIS
SID POLDER MINI DIR. POLDER PAKACANGAN
KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA

18. Menghitung BOQ dan Rencana Anggaran Biaya, Spesifikasi Teknis,


Metode Pelaksanaan dan Gambar Perencanaan untuk pelaksanaan fisik.
 Perhitungan volume pekerjaan disertai dengan back-up volume
 Analisa harga satuan dibuat teperinci dan menggunakan analisa
yang berlaku.
19. Menyusun dan merekomendasikan program tindak lanjut pengelolaan
Daerah Irigasi Rawa Pakacangan
20. Menyusun/merencanakan Program Keselamatan Kesehatan Kerja (K3)
untuk menganalisa kemungkinan resiko yang terjadi pada saat
pelaksanaan konstruksi.
21. Membuat pedoman Manual Operasi dan Pemeliharaan
22. Dalam Pelaksanaan pekerjaan perencanaan diwajibkan untuk tetap
menerapkan protokol pencegahan Covid-19

PEMAHAMAN DAN TANGGAPAN TERHADAP LINGKUP KEGIATAN:


Menurut pihak konsultan, penjabaran lingkup kegiatan pada pekerjaan “SID
POLDER MINI DIR. PAKACANGAN KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA”
sudah sangat lengkap dan jelas serta dapat dipahami oleh pihak konsultan
sehingga dibutuhkan penyusunan jadwal pelaksanaan kegiatan yang tepat
agar pekerjaan dapat terselesaikan dengan baik.

B.1.12. Laporan – Laporan


Jumlah laporan yang harus diserahkan penyedia jasa mengacu pada
Kerangka Acuan Kerja (KAK) :
1. Dokumen Rencana Mutu Kontrak (RMK) sebanyak 5 (lima) buku
2. Laporan Pendahuluan sebanyak 5 (lima) buku
3. Laporan Bulanan sebanyak 5 (lima) buku setiap bulannya
4. Laporan Interim sebanyak 5 (lima) buku
5. Laporan Akhir sebanyak 5 (lima) buku
6. Laporan Penunjang, terdiri dari:
 Buku 1. Hidrologi dan Hidrolika 5 Buku
 Buku 2. Mekanika Tanah 5 Buku

1-10
DOKUMEN TEKNIS
SID POLDER MINI DIR. POLDER PAKACANGAN
KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA

 Buku 3. Survey & Pengukuran 5 Buku


 Buku 4. Sosial Ekonomi Pertanian 5 Buku
 Buku 5. Nota Desain, BOQ dan RAB 5 Buku
 Buku 6. Spesifikasi Teknis dan Metode Pelaksanaan 5 Buku
 Buku 7 Panduan Program K3 5 Buku
 Buku 8 Manual OP 5 Buku
 Album Gambar Perencanaan A1
 Album Gambar Perencanaan A3
 Album Gambar Perencanaan A4
 Laporan Ringkasan 5 Buku
7. Dokumentasi Data dan Laporan dalam Harddisk 1 TB

PEMAHAMAN DAN TANGGAPAN TERHADAP LAPORAN-LAPORAN:


Pihak konsultan telah memahami dan mengerti apa yang telah dijabarkan
mengenai laporan-laporan yang tercantum dalam Kerangka Acuan Kerja
(KAK) mencakup waktu penyerahan laporan, isi laporan, dan jumlah laporan
yang diserahkan sehingga tidak ada tanggapan lebih lanjut dari konsultan
terkait laporan-laporan.

B.1.13. Personil
Personil dalam pekerjaan ini sesuai yang tertera pada Kerangka Acuan Kerja
(KAK) yaitu sebagai berikut:
1. Tenaga Ahli
 Ketua Tim
 Tenaga Ahli Irigasi Rawa/Bangunan Air
 Tenaga Ahli Hidrologi/Hidrolika
 Tenaga Ahli Mekanika Tanah
 Tenaga Ahli Geodesi
 Tenaga Ahli Sosial Ekonomi Pertanian
 Tenaga Ahli Keselamatan Kerja (K3)

1-11
DOKUMEN TEKNIS
SID POLDER MINI DIR. POLDER PAKACANGAN
KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA

2. Tenaga Pendukung
 Surveyor
 Operator Komputer/CAD/GIS
 Administrasi
 Tenaga Lokal

PEMAHAMAN DAN TANGGAPAN TERHADAP PERSONIL:


Menurut pihak konsultan tenaga ahli yang disyaratkan di dalam Kerangka
Acuan Kerja (KAK) sudah sesuai dan dirasa dapat memenuhi target yang
diminta dalam lingkup pekerjaan. Namun sebaiknya perlu ditambahkan
personil :
1. Ahli Cost Estimate pada tenaga ahli

Kami akan menugaskan orang-orang terbaik di bidangnya sesuai dengan


permintaan serta spesifikasi yang diminta dalam KAK dan mengatur jadwal
penugasan yang tepat waktu dan tepat sasaran sehingga tidak terjadi
tumpang tindih antara waktu penugasan antara tenaga ahli yang satu dengan
yang lain sehingga masing-masing tenaga ahli dapat bekerja secara efektif.

Demikian uraian Pemahaman dan Tanggapan terhadap Kerangka Acuan


Kerja (KAK) Pekerjaan “SID POLDER MINI DIR. POLDER PAKACANGAN
KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA”, yang nantinya akan Konsultan
jadikan sebagai acuan dasar dalam melaksanakan pekerjaan perencanaan
konstruksi. Konsultan juga akan selalu mematuhi seluruh ketentuan yang
telah dituangkan dalam Kerangka Acuan Kerja tersebut. Atas kerjasamanya
kami ucapkan terima kasih.

1-12

Anda mungkin juga menyukai