Seminar Perpajakan Kel 1
Seminar Perpajakan Kel 1
Seminar Perpajakan Kel 1
Tujuan FAR
• Studi Australia dari Easton et al. (1993) menyatakan bahwa tujuan utama dari praktik
FAR adalah untuk menyajikan gambaran wajar aset tetap dalam neraca diikuti dengan
motif untuk mengurangi DER
• Aboody et al.(1999) bahwa FAR dipraktikkan untuk mengurangi biaya politik, biaya
kontrak utang, dan masalah asimetri informasi.
• Aboody et al. (1999) mengamati bahwa FAR ke atas memiliki pengaruh positif terhadap kinerja yang
diharapkan diprediksi oleh pendapatan dan arus kas.
• Jaggi dan Tusi (2001) menemukan bahwa revaluasi tahun berjalan berhubungan positif dengan laba
operasi masa depan perusahaan, menunjukkan bahwa FAR mencerminkan nilai wajar dan dapat
digunakan untuk memprediksi kinerja masa depan.
• Berdasarkan penelitian data Korea Selatan, Bae et al. (2019) menemukan bahwa FAR berdampak
positif terhadap keberlanjutan pasar saham dengan mengungkapkan informasi yang relevan dan
tepat waktu. Namun, penelitian tersebut berpendapat bahwa praktik FAR oleh perusahaan yang
lemah secara finansial dapat menimbulkan risiko kehancuran pasar.
• Penelitian Rahman dan Hossain (2020) menemukan bahwa FAR berpengaruh signifikan terhadap
Net Asset Value (NAB), FAI, dan DER perusahaan pada tahun revaluasi berikutnya. Para peneliti
menyebut ini sebagai bukti permainan angka finansial yang signifikan melalui FAR. Namun,
penelitian tersebut berpendapat bahwa praktik FAR oleh perusahaan yang lemah secara finansial
dapat menimbulkan risiko kehancuran pasar.
Kerangka pemikiran jurnal internasional revaluasi aktiva tetap
Waktu, Pengulangan dan Literasi FAR
• Perusahaan yang mempraktekkan FAR diharuskan untuk merevaluasi item PP&E mereka secara
teratur sehingga setiap perubahan material aset tetap dapat tercermin dalam laporan keuangan (IASB,
2005)
• Studi Yoo et al. (2018) mengemukakan bahwa perusahaan dapat merevaluasi aset tetap setiap 3-5
tahun jika tidak ada perubahan nilai wajar yang signifikan dan fluktuatif.
• Studi kualitatif Safiuddin (2018) menyatakan bahwa perusahaan di Bangladesh menerapkan FAR untuk
menggelembungkan laba.
• Tinjauan literatur yang ada menunjukkan bahwa kelangkaan literatur FAR di BangladeshLiteratur dalam
konteks Bangladesh juga merupakan cerminan dari efek FAR pada angka dan indicator laporan
keuangan yang berbeda. Kesenjangan literatur ini adalah inspirasi utama di balik penelitian ini yang
berkaitan dengan waktu, kekambuhan, dan dampak FAR menggunakan pengaturan negara
berkembang.
Metodologi jurnal internasional revaluasi aktiva tetap
Jurnal ini membahas tentang praktik akuntansi rutin yang disebut dengan Fair Value Accounting (FAR) dan
bagaimana praktik ini diterapkan di beberapa negara Asia, termasuk Bangladesh. Terdapat perbedaan antara
negara-negara dalam penerapan FAR ke atas, meskipun tidak ada batasan pada FAR ke bawah.
• Studi menunjukkan bahwa motif utama dari FAR adalah untuk mengungkapkan gambaran sebenarnya dari
aset tetap perusahaan. Namun, meningkatkan kapasitas utang, mengurangi biaya politik, dan menandakan
kinerja masa depan telah diidentifikasi sebagai motif tersirat FAR korporasi.
• Studi ini menemukan bahwa FAR adalah praktik yang diterima dengan baik untuk perusahaan yang tertarik
untuk go public melalui IPO dan bahwa perusahaan melakukan FAR tepat sebelum IPO dengan alasan
mengungkapkan nilai sebenarnya dari aset tetap mereka. Namun, hanya sedikit perusahaan yang
mempraktikkan FAR secara teratur, dan biaya revaluasi mungkin menjadi alasan utama di balik revaluasi atau
non-revaluasi yang tidak teratur.
• Studi juga menemukan efek FAR yang signifikan secara statistik terhadap harga pasar saham, NAB, dan
liabilitas, dan dapat membantu investor dan regulator untuk memahami konsekuensi revaluasi. Namun,
pengguna laporan keuangan harus berhati-hati dalam menginterpretasikan laporan keuangan yang berisi
informasi setelah revaluasi, dan jika diperlukan, mereka harus meminta rincian lebih lanjut.
• Studi ini memberikan bulu baru pada stok pengetahuan yang ada, namun hasilnya mungkin kurang
generalisasi karena penelitian ini tidak mencakup sektor keuangan dan hanya meneliti beberapa efek selektif
dari FAR. Studi di masa depan dapat mencakup sektor keuangan dan non-keuangan dan menunjukkan
dampak FAR yang lebih beragam.