Modul 5 DSP
Modul 5 DSP
1 Tujuan Praktikum
Adapun tujuan praktikum yang akan dilaksanakan sebagai berikut.
1. Untuk mengetahui dan dapat mengoperasikan sistem Pneumatik.
2. Untuk mengetahui sistem control open loop pada Pneumatik.
3. Untuk mengetahui dan memahami fungsi dari sistem yang dibuat.
Penggunaan sistem pneumatik dalam otomasi industri telah menjadi pilihan yang
populer karena keandalan, kecepatan, kekuatan, dan kemudahan penggunaannya. Salah
satu komponen kunci dalam sistem pneumatik adalah silinder kerja ganda. Silinder
kerja ganda memungkinkan gerakan maju dan mundur yang efisien, dan digunakan
secara luas dalam berbagai aplikasi seperti perakitan, pemrosesan, pengangkutan, dan
banyak lagi. Prinsip kerja silinder pneumatik cukup sederhana. Silinder pneumatik
adalah aktuator yang mengubah energi udara bertekanan menjadi gerakan mekanik
linear. Silinder kerja ganda memiliki dua ruang kerja terpisah yang masing-masing
diberi tekanan udara untuk menggerakkan piston maju dan mundur. Tekanan udara
yang dikendalikan oleh katup solenoid mengatur arah dan pergerakan piston dalam
silinder (Rao, et al. 2017)
Dalam sistem pneumatik open loop, pengendalian gerakan silinder tidak bergantung
pada umpan balik (feedback) posisi aktual atau gaya yang dihasilkan. Sebagai gantinya,
kontrol open loop didasarkan pada waktu yang ditentukan atau perintah eksternal yang
diberikan ke sistem. Sistem pneumatik open loop mengandalkan pengaturan waktu atau
perintah eksternal untuk mengontrol pergerakan silinder. Komponen utama dalam
sistem pneumatik open loop meliputi silinder pneumatik ganda aksi, katup solenoid, dan
pressure regulator. Silinder pneumatik ganda aksi digunakan dalam sistem pneumatik
open loop, memungkinkan pergerakan maju dan mundur yang diperlukan. Katup
solenoid adalah komponen yang mengatur aliran udara masuk ke ruang kerja silinder
untuk menggerakkan piston. Dalam sistem open loop, katup solenoid dibuka atau
ditutup sesuai dengan perintah kontrol yang diterima. Pressure regulator adalah
komponen yang mengatur tekanan udara yang akan diterapkan pada silinder. Dengan
mengontrol tekanan, kecepatan dan kekuatan gerakan silinder dapat diatur sesuai
dengan kebutuhan aplikasi (Syed & Morshed, 2016).
Penggunaan sistem pneumatik open loop memiliki kelebihan dan keterbatasan. Salah
satu kelebihannya adalah kesederhanaan. Sistem pneumatik open loop relatif sederhana
dan mudah diimplementasikan, sehingga biaya implementasinya relatif rendah. Selain
itu, sistem pneumatik juga menawarkan kecepatan yang tinggi. Pneumatik dapat
memberikan gerakan yang cepat dan responsif, sehingga cocok untuk aplikasi yang
membutuhkan waktu siklus yang cepat. Selain itu, sistem pneumatik memiliki kekuatan
yang cukup untuk menggerakkan beban yang berat (Padmanaban & Muruganandam,
2019).
Sistem pneumatik open loop juga memiliki beberapa keterbatasan. Salah satu
keterbatasan utama adalah ketiadaan umpan balik (feedback). Karena tidak ada umpan
balik yang digunakan untuk mengontrol pergerakan silinder, sistem open loop tidak
dapat memberikan kontrol presisi tinggi. Hal ini dapat menjadi tantangan dalam aplikasi
yang membutuhkan posisi atau gerakan yang sangat akurat. Selain itu, karena tidak ada
umpan balik posisi, sistem pneumatik open loop juga tidak dapat secara otomatis
mengkompensasi faktor-faktor seperti keausan atau perubahan beban yang dapat
mempengaruhi pergerakan silinder. Oleh karena itu, perawatan dan pemeliharaan rutin
perlu dilakukan untuk memastikan kinerja konsisten dari sistem pneumatik open loop
(Hu & Huang 2019).
Keunggulan sistem pneumatik open loop dalam hal kecepatan, kekuatan, dan biaya
relatif rendah menjadikannya pilihan yang populer dalam banyak aplikasi industri.
Terlepas dari keterbatasannya, dengan perencanaan yang tepat dan penggunaan
komponen yang berkualitas, sistem pneumatik open loop dapat memberikan kinerja
yang handal dan efisien. Pentingnya merancang dan mengimplementasikan sistem
pneumatik open loop yang efektif juga harus diperhatikan. Hal ini melibatkan pemilihan
komponen yang sesuai, pemilihan tekanan udara yang tepat, pengaturan waktu yang
akurat, dan perawatan yang rutin. Konsultasi dengan spesialis pneumatik atau insinyur
kontrol yang berpengalaman juga sangat dianjurkan untuk memastikan desain dan
implementasi sistem yang optimal. Beberapa faktor penting yang dapat menjadi fokus
adalah perancangan kontroler yang efisien, penggunaan sensor untuk mendapatkan
umpan balik posisi atau gaya, penggunaan teknik pengendalian yang canggih seperti
pengendalian adaptif atau pengendalian fuzzy (Singh & Kumar, 2019)
5.3 Waktu dan Lokasi Praktikum
Praktikum Dasar Sistem Pengaturan modul “Penggerak Silinder Kerja Ganda Pada
Sistem Pneumatik (Open Loop)” dilaksanakan pada hari Rabu, tanggal 10 Mei 2023
pukul 09.10 – 10.00 WITA yang bertempat di laboratorium Elektro Lanjut Fakultas
Teknik Universitas Mulawarman.
2. Tugas Praktikum
5.10 Pembahasan
Dalam praktikum Dasar Sistem Pengaturan modul “Penggerak Silinder Kerja Ganda
Pada Sistem Pneumatik (Open Loop)” ini, Percobaan ini bertujuan untuk membuat
rangkaian kontrol pneumatik silinder kerja ganda. Proses pembuatan rangkaian terdiri
dari dua tahap, yaitu pembuatan rangkaian pneumatik dan rangkaian elektronik. Pada
tahap pertama, peralatan yang digunakan meliputi silinder kerja ganda, katup 5/2 dan
3/2, pressure gauge, regulator, dan selang pneumatik. Rangkaian pneumatik dirancang
sesuai dengan gambar pada Gambar 5.2 (a), dimana silinder dapat digerakkan dengan
menggunakan udara bertekanan. Pada saat katup 5/2 ditekan, maka udara bertekanan
akan masuk ke dalam silinder sehingga membuat piston bergerak ke arah luar dan pada
saat yang sama, udara di bagian dalam silinder dikeluarkan melalui katup 3/2. Ketika
katup 3/2 ditekan, maka udara di bagian dalam silinder akan masuk ke dalam dan pada
saat yang sama udara bertekanan dikeluarkan melalui katup 5/2.
Tahap kedua adalah pembuatan rangkaian elektronik. Rangkaian elektronik terdiri dari
saklar ON (s1) dan OFF (s2) yang masing-masing melayani kontakor K1 dan K2. Selain
itu, terdapat juga relay tunda yang berguna untuk mengatur waktu pengaktifan dan
penghentian kontakor. Rangkaian elektronik dirancang sesuai dengan gambar pada
Gambar 5.2 (b).
Setelah rangkaian telah selesai dirakit, dilakukan pengecekan pada sistem untuk
memastikan bahwa rangkaian yang telah dibuat sudah berfungsi dengan baik. Jika
rangkaian telah benar, maka sistem dapat dijalankan. Pada saat tombol s1 ditekan, maka
kontakor K1 akan terhubung dan menyebabkan udara bertekanan masuk ke dalam
silinder sehingga membuat piston bergerak ke arah luar. Setelah itu, ketika tombol s2
ditekan, maka kontakor K1 akan terputus dan kontakor K2 akan terhubung, sehingga
udara di dalam silinder dikeluarkan dan piston bergerak ke arah dalam.
Hasil pengamatan dicatat pada tabel kerja yang berisi perubahan perubahan yang terjadi
ketika dalam melakukan percobaan dan mengamati perubahan pada tiap komponen
dalam posisi tertentu.
5.11 Kesimpulan
Berdasarkan hasil praktikum modul “Penggerak Silinder Kerja Ganda Pada Sistem
Pneumatik (Open Loop)” maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut:
1. Praktikan dapat memahami prinsip dasar kerja sistem pneumatik, komponen-
komponen yang digunakan, serta cara mengoperasikan sistem tersebut. Hal ini
penting karena sistem pneumatik banyak digunakan dalam industri untuk
menggerakkan mesin-mesin produksi, alat-alat otomatis, dan lain sebagainya.
2. Sistem kontrol open loop merupakan sistem kontrol yang tidak memiliki umpan
balik (feedback), sehingga pengaturan dilakukan secara terprogram tanpa
memperhatikan kondisi aktual sistem. Dalam percobaan ini, praktikan akan
mempelajari bagaimana merancang dan merakit rangkaian kontrol pneumatik
silinder kerja ganda dengan menggunakan relay tunda. Praktikan juga akan
memahami fungsi dan pengaturan tombol ON (s1) dan OFF (s2) yang melayani
kontakor, serta pengamatan hasil kerja sistem.
3. Fungsi dari sistem yang dibuat, yaitu penggerak silinder kerja ganda pada sistem
pneumatik. Dengan merancang dan merakit rangkaian kontrol pneumatik silinder
kerja ganda, praktikan akan dapat mengamati dan memahami bagaimana sistem
ini bekerja. Praktikan akan melihat bagaimana pengoperasian tombol ON dan
OFF mengontrol gerakan piston silinder, serta melihat hasil kerja sistem seperti
perpindahan piston, kecepatan pergerakan, dan waktu yang diperlukan untuk
memindahkan piston dari posisi awal ke posisi akhir. Dengan pemahaman ini,
praktikan dapat mengaplikasikan konsep dan prinsip yang dipelajari dalam
percobaan ini pada sistem pneumatik yang lebih kompleks di dunia industri.
5.12 Diskusi
Sebaiknya, dalam praktikum penggerak silinder kerja ganda pada sistem pneumatik
(open loop), memberikan kebebasan kepada praktikan untuk mengubah parameter dan
menambahkan komponen baru pada sistem kendali juga akan membantu praktikan
menguji dan memahami karakteristik sistem secara lebih mendalam. Dalam praktikum
ini, praktikan dapat melakukan modifikasi pada waktu pengoperasian sistem, tekanan
udara, jarak perpindahan, atau parameter lainnya dengan penggerak silinder pneumatik.
5.13 Daftar Pustaka
Hu, H., Guo, Z., & Huang, J. (2019). Research on Position Control of Pneumatic
Cylinder Based on Fuzzy-PID Control Algorithm. In 2019 IEEE International
Conference on Mechatronics and Automation (ICMA).
Padmanaban, M. V., & Muruganandam, P. (2019). A review on closed loop control of
pneumatic actuators for industrial applications. In 2019 International
Conference on Intelligent Computing and Control Systems (ICICCS).
Rao, C. S., Raju, P., & Srinivasulu, B. (2017). Design and analysis of position control
of a pneumatic cylinder using PID controller. In 2017 International
Conference on Intelligent Computing and Control Systems (ICICCS).
Singh, H., & Kumar, R. (2019). Design and simulation of pneumatic system using
closed loop proportional integral derivative controller. In 2019 2nd
International Conference on Computing Methodologies and Communication
(ICCMC).
Syed, A. A., & Morshed, M. K. (2016). Design and development of a closed-loop
pressure control system for a pneumatic cylinder. In 2016 3rd International
Conference on Electrical Engineering and Information & Communication
Technology (ICEEICT).