0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
32 tayangan

Tutorial Belajar PHP Part 6

Tutorial ini menjelaskan cara kerja web server dalam menjalankan kode PHP, dimulai dari pengertian PHP sebagai bahasa scripting, bagaimana web server memproses file PHP dengan memisahkan kode PHP dan HTML, serta contoh kode PHP yang menggunakan tag atau echo untuk menampilkan teks.

Diunggah oleh

yuyun GJapa
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Format Tersedia
Unduh sebagai DOCX, PDF, TXT atau baca online di Scribd
0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
32 tayangan

Tutorial Belajar PHP Part 6

Tutorial ini menjelaskan cara kerja web server dalam menjalankan kode PHP, dimulai dari pengertian PHP sebagai bahasa scripting, bagaimana web server memproses file PHP dengan memisahkan kode PHP dan HTML, serta contoh kode PHP yang menggunakan tag atau echo untuk menampilkan teks.

Diunggah oleh

yuyun GJapa
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Format Tersedia
Unduh sebagai DOCX, PDF, TXT atau baca online di Scribd
Anda di halaman 1/ 4

Tutorial Belajar PHP Part 6: Cara Kerja

Web Server Menjalankan Kode PHP


23 Jul 19 | Andre | Tutorial PHP | 48 Comments
Setelah berhasil menginstall XAMPP dan menjalankan file PHP dari XAMPP, pada
tutorial kali ini kita akan mempelajari cara kerja web server dalam menjalankan
kode PHP, termasuk pengertian PHP sebagai bahasa pemrograman script.

Pengertian Bahasa Pemrograman Script (Scripting


Language) PHP
PHP termasuk ke dalam kelompok bahasa pemrograman yang disebut scripting
language. Secara sederhana, Bahasa pemrograman script adalah jenis bahasa
pemrograman yang tidak memerlukan lingkungan kerja khusus untuk berjalan
(wikipedia), dan umumnya dapat disisipkan ke dalam kode program lain.
Dalam dunia web programming, hampir semua bahasa pemrograman yang dipakai
merupakan bahasa pemrograman jenis script. Sebuah file PHP selain berisi
kode PHP itu sendiri, juga dapat berisi kode HTML, JavaScript dan CSS yang
semuanya berada dalam satu file PHP.
Web server Apache akan memisahkan bagaimana cara menjalankan kode script
tersebut, sehingga butuh suatu cara untuk memberitahu web server bahwa kode
“ini” adalah PHP, dan kode “itu” adalah HTML.

Cara Kerja Server dalam Menjalankan Kode PHP


Pada tutorial Pengertian dan Fungsi PHP dalam Pemrograman Web, kita telah
melihat apa yang bisa dilakukan PHP untuk mempermudah penulisan HTML. Kali
ini kita akan mengulangi hal yang sama dengan contoh berikut:
1 <!DOCTYPE html>
<html>
2
<head>
3    <title>Belajar PHP</title>
4 </head>
5 <body>
6    <p>Kalimat ini dibuat menggunakan HTML saja </p>
   <?php
7       echo "<p>Kalimat ini dibuat menggunakan PHP </p>";
8
9
   ?>
10 </body>
11 </html>
12
Walaupun kode di atas terdiri dari HTML dan PHP, agar web server “mau”
mengeksekusi kode PHP yang terdapat di dalamnya, file tersebut harus di save
sebagai file PHP, yakni dengan akhiran file *.php.
Savelah kode tersebut sebagai cara_kerja.php ke dalam folder C:\xampp\htdocs\
belajar. Kemudian buka browse, dan ketik alamat
berikut: localhost/belajar/cara_kerja.php
Jika tidak ada masalah, akan tampil hasil sebagai berikut:

Mari kita bahas cara kerja web server ketika menangani kode program di atas:

1. Web Server akan melihat extension (jenis) file yang diakses. Jika file yang
dijalankan adalah cara_kerja.html, maka web server tidak akan memanggil
modul PHP untuk menjalankan kode PHP, karena web server menganggap itu
adalah file HTML biasa dan menampilkannya langsung tanpa diproses.
Namun jika file tersebut adalah cara_kerja.php, maka web server akan
menjalankan modul PHP dan mengeksekusi kode PHP yang terdapat dalam
file tersebut.
2. Web Server Apache akan memulai memproses file cara_kerja.php dari baris
pertama sampai baris akhir secara berurutan.
3. Pada baris 1, web server mendapati tag pembuka HTML, yakni <!DOCTYPE
html> kemudian diikuti dengan tag-tag HTML lainnya. Karena tidak
menemukan instruksi untuk masuk ke mode PHP, seluruh tag HTML ini tidak
memerlukan proses dan langsung di kirim ke web browser.
4. Begitu web server menemukan tag <?php pada baris ke-7, maka tag tersebut
menginstruksikan kepada web server bahwa kode selanjutnya terdiri dari
bahasa PHP, sehingga apa pun yang kita tulis setelah tag ini akan diproses
mengikuti aturan bahasa pemrograman PHP. Kita sebut saja proses ini
sebagai PHP mode.
5. Mulai dari tag <?php adalah PHP mode. Dalam PHP mode inilah kita menulis
kode pemrograman PHP. Untuk contoh di atas, saya membuat sebuah
perintah sederhana PHP, yakni echo. Echo adalah perintah PHP untuk
menampilkan text yang terdapat di antara kedua tanda kutip (“). Dalam
contoh di atas echo dipakai untuk menampilkan teks: “<p>Kalimat ini dibuat
menggunakan PHP</p>” ke dalam web browser.
6. Web server akan terus berada di PHP mode sampai menemukan tag
penutup PHP, yakni tag ?> yang menandakan akhir dari PHP.
7. Tag ?> selain tanda keluar dari mode PHP, juga menginstruksikan kepada web
server bahwa text berikutnya akan diproses sebagai text HTML biasa.
Dalam contoh di atas, sebagian besar kode PHP hanya berupa kode HTML. Kita juga
bisa membuat sebuah file yang seluruhnya terdiri dari perintah PHP.

Sebagai contoh kedua, saya akan memodifikasi file cara_kerja.php sebelumnya


menjadi berikut:
1
2 <?php
3    echo "<!DOCTYPE html>";
   echo "<html>";
4    echo "<head>";
5    echo "<title>Belajar PHP</title>";
6    echo "</head>";
7    echo "<body>";
   echo "<p>Kalimat ini tidak lagi dibuat menggunakan HTML</p>";
8    echo "<p>Kalimat ini dibuat menggunakan PHP </p>";
9    echo "</body>";
10    echo "</html>";
11 ?>
12
Jika anda menjalankan kode PHP di atas, tampilan yang dihasilkan akan persis
sama dengan kode cara_kerja.php pertama. Bedanya hanya bagaimana cara kita
memproses dan membagi halaman tersebut, mana yang bisa ditulis dengan
kode HTML biasa, dan mana yang harus ditulis menggunakan PHP.
Jadi mana yang lebih baik? Pada contoh pertama saya menggunakan
kode HTML dengan sedikit kode PHP, sedangkan di contoh kedua seluruhnya
terdiri dari kode PHP.
Kita bebas menggunakan apa yang dirasa lebih mudah, walaupun sebagian besar
programmer akan menyukai gaya penulisan yang pertama, dimana kita hanya
perlu masuk ke PHP mode hanya ketika diperlukan saja. Beban web server juga
akan berkurang karena tidak terus menerus memproses PHP.

Namun kecepatan eksekusi PHP ini tidak akan dapat terasa terutama untuk file
PHP sederhana seperti di atas. PHP sudah dioptimasi sedemikian rupa agar bisa di
eksekusi dengan cepat layaknya file HTML biasa. Sebagai contoh,
situs duniailkom ini dibuat menggunakan WordPress yang terdiri dari ribuan baris
kode PHP pada setiap halaman yang ditampilkan.

Setelah memahami cara kerja web server dalam mengeksekusi kode PHP, dalam
tutorial berikutnya kita akan mempelajari berbagai cara untuk masuk ke mode PHP
selain dengan tag <?php dan tag ?>.
Selanjutnya dalam Tutorial Belajar PHP: Cara Memasukkan kode PHP ke dalam
HTML.

Anda mungkin juga menyukai