Modul Ajar Bab 4
Modul Ajar Bab 4
INFORMASI UMUM
A. IDENTITAS MODUL
B. KOMPETENSI AWAL
Kesadaran Sejarah Pada akhir fase kelas XI ini, peserta didik mampu
(Historical memahami fakta sejarah serta melihat keterkaitan antara
Consciousness) masa lalu, masa kini, dan masa depan; mengaitkan
peristiwa sejarah dengan realitas sosial dan mengevaluasi
peristiwa sejarah; memaknai nilai-nilai yang terkandung
dalam peristiwa sejarah; mengembangkan minat untuk
memperdalam atau melanjutkan studi ilmu sejarah atau
pendidikan sejarah; mengembangkan kepedulian untuk
mengunjungi dan menjaga benda-benda atau situs-situs
peninggalan sejarah; dan berpartisipasi aktif dalam
berbagai kegiatan kesejarahan.
Penelitian Sejarah Pada akhir fase kelas XI ini, peserta didik mampu
(Historical melakukan penelitian sejarah dengan menerapkan
Research) langkah-langkah mencari sumber (heuristik), kritik dan
seleksi sumber (verifikasi), analisa dan sintesa sumber
(interpretasi), dan penulisan sejarah (historiografi);
menuliskan biografi tokoh-tokoh sejarah.
Beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia,
berkebinekaan global, bergotong-royong, mandiri, bernalar kritis, dan kreatif.
F. MODEL PEMBELAJARAN
Model Pembelajaran
Model pembelajaran tatap muka, model inkuiri, pendekatan inkuiri.
Pendekatan Pembelajaran
Berpusat pada guru (teacher centered approach) dan berpusat pada peserta didik
(student centered approach).
Strategi Pembelajaran
Exposition Learning, Inquiry Learning, Group Learning, dan Individual Learning.
Metode Pembelajaran
Performance (unjuk kerja), Product (karya), Project (proyek)
Teknik Pembelajaran
Teknik pembelajaran berisi trik-trik guru dalam melakukan pembelajaran pada
setiap jam tatap muka. Guru dimungkinkan menggunakan teknik yang berbeda
G. KATA KUNCI
KOMPONEN INTI
Tujuan Pembelajaran :
Proklamasi
Peserta didik mampu menggunakan sumber-sumber sejarah primer dan sekunder
untuk mengevaluasi secara kritis dinamika di sekitar proklamasi kemerdekaan dan
merefleksikannya untuk kehidupan masa kini dan masa depan, serta
melaporkannya dalam bentuk tulisan atau lainnya.
Indikator :
1. Peserta didik mampu mengidentifikasi perkembangan politik global menjelang
berakhirnya Perang Dunia II dan keterkaitannya dengan persiapan kemerdekaan di
Indonesia.
2. Peserta didik mampu menganalisis peran pemuda dalam mendorong proklamasi
kemerdekaan Indonesia.
3. Peserta didik mampu melakukan penelitian sejarah sederhana tentang sambutan
masyarakat terhadap proklamasi kemerdekaan baik di tingkat lokal, nasional,
maupun internasional dan melaporkannya dalam bentuk tekstual, visual, dan/atau
modalitas lainnya.
B. PEMAHAMAN BERMAKNA
C. PERTANYAAN PEMANTIK
D. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Desain Pembelajaran
A. Pendahuluan
1. Guru membangun zona alfa dengan ice breaking: peserta didik saling berbagi
tentang “Apa arti kemerdekaan bagimu?” Agar semua terlibat, peserta didik
diminta untuk menuliskan di buku catatannya. Beberapa peserta didik yang
selama ini pasif diminta untuk membacakan hasilnya.
2. Apersepsi scene setting: guru menayangkan video mengenai, arti bendera dan
lambang negara Indonesia dalam video di channel Televisi Edukasi tentang
“Karikatur Sejarah, Bendera Merah Putih” melalui tautan
https://www.youtube.com/watch?v=EMaK3nIdnDQ dan “Karikatur Sejarah,
Lambang Negara” melalui tautan https://www.youtube.com/watch?
v=WgNWOCG1GFg kemudian menjelaskan mengenai syarat-syarat berdirinya
suatu negara.
B. Kegiatan Inti
1. Literasi: guru meminta peserta didik menyimak, bahwa Perang Dunia II telah
berakhir di front Eropa sejak 7 Mei 1945. Namun, Jepang yang bertempur di Asia
masih belum mau menyerah. Sebagai pukulan terakhir kepada Jepang untuk
segera mengakhiri perang, Amerika Serikat menjatuhkan dua bom atom di Kota
Hiroshima (6 Agustus 1945) dan Nagasaki (9 Agustus 1945). Jumlah korban
yang meninggal di Hiroshima diperkirakan sebanyak 140.000 jiwa dari populasi
350.000 orang di Hiroshima. Sementara itu, setidaknya 74.000 orang kehilangan
nyawa di Nagasaki. Radiasi yang dilepaskan bom ini menyebabkan ribuan orang
meninggal dalam hitungan minggu, bulan, dan tahun sejak peristiwa tersebut.
Tragedi bom di dua kota ini mengakhiri Perang Dunia II di Asia.
Jepang mengumumkan menyerah tanpa syarat kepada Sekutu pada 15 Agustus
1945.
Sumber: BBC News Indonesia. (2020, 10 Agustus). “Hiroshima dan Nagasaki: Peringatan 75
tahun tragedi bom atom dalam rangkaian foto”. https://www.bbc.com/indonesia/dunia-53718074
2. Guru meminta peserta didik untuk membentuk kelompok dan melakukan diskusi.
Petunjuk diskusi:
a. Kerjakan tugas secara kolaboratif (berkelompok 2-3 orang).
b. Tuliskan hasilnya di buku tulis kalian.
c. Diskusikan hasilnya di kelas.
d. Peserta didik dapat menggunakan berbagai sumber untuk menjawab
permasalahan Hiroshima, Nagasaki, dan menyerahnya Jepang.
3. Adapun materi diskusinya adalah membahas pertanyaan berikut.
a. Mengapa peristiwa pengeboman Hiroshima dan Nagasaki merupakan akhir
dari Perang Dunia II di Asia?
b. Mengapa Jepang menyatakan menyerah tanpa syarat kepada Sekutu?
C. Penutup
1. Refleksi 321 (3 hal yang sudah dipelajari, 2 nilai kebebasan/ kemerdekaan yang
dapat diambil untuk kehidupan sehari-hari, 1 nilai kebebasan yang sudah
dilakukan).
2. Guru meminta peserta didik bersama-sama dengan guru menyimpulkan kegiatan
pembelajaran yang sudah dilakukan.
3. Guru menyampaikan topik berikutnya, yakni detik-detik proklamasi
kemerdekaan.
Desain Pembelajaran
A. Pendahuluan
Pre Teach:
1. Pada materi ini dibagi dua pertemuan, yakni pertemuan pertama peserta didik
membuat draft skenario sosiodrama. Selanjutnya, pementasan dilakukan di
pertemuan kedua.
2. Guru meminta peserta didik untuk membagi peran dalam sosiodrama, sesuai
dengan peran yang akan dimainkan (penulis naskah, sutradara, para pemeran, dan
seterusnya.)
Apersepsi dan Zona Alfa:
1. Membangun zona alfa dengan ice breaking: memaknai pesan dalam video BJ
Habibie Pesan Terakhir Untuk Pemuda (jika tidak ada videonya guru dapat
membacakan pidato singkat Sukarno tentang “Berikan aku 10 pemuda”, yakni
Berikan aku 1000 orang tua niscaya akan kucabut semeru dari akarnya. Beri aku
B. Kegiatan Inti
1. Diskusi, literasi; guru memberikan pengantar mengenai (1) perumusan naskah
proklamasi di bulan puasa; (2) naskah proklamasi sebagai konsensus; (3)
kelompok pemuda mempersiapkan upacara proklamasi; (4) pidato Sukarno dan
pembacaan naskah proklamasi.
2. Kolaborasi, bermain peran; Guru mengelompokkan peserta didik, satu kelompok
terdiri atas 10-15 orang.
3. Kemudian guru menyampaikan “Buat dan pentaskan naskah drama tentang
Peristiwa Rengasdengklok berdasarkan bacaan yang ada di buku siswa atau
sumber lainnya!” Beberapa hal yang perlu ditampilkan dalam drama antara lain:
• Alasan para pemuda mendesak Sukarno dan Hatta memproklamasikan
kemerdekaan.
• Pengamanan Sukarno dan Hatta ke Rengasdengklok.
• Usaha Ahmad Subarjo untuk membawa Sukarno dan Hatta kembali ke Jakarta.
• Perumusan teks proklamasi di rumah Maeda.
• Pembacaan proklamasi oleh Sukarno yang dalam keadaan sakit.
4. Drama dapat memakai model dalang, yakni seorang dalang yang membacakan
cerita, kemudian yang lainnya menjadi pelakon dengan memperagakan. Model
ini biasanya sangat menghibur dan simpel untuk dilakukan. Kesalahan dalam
memeragakan dengan narasi yang dibacakan akan membuat pembelajaran segar
dan lucu. Tiap kelompok menampilkan drama maksimal 10 menit.
5. Setelah semua kelompok tampil, guru meminta peserta didik menjawab
pertanyaan guru tentang nilai yang dapat diambil dari sosiodrama tersebut. Di
antara pertanyaan yang dapat diajukan guru adalah sebagai berikut.
a. Bagaimana menurut kalian drama kelompok yang barusan tampil?
b. Guru dapat mengupayakan agar jawaban tidak menjatuhkan/ mendiskreditkan.
Upayakan komentarnya serius tapi santai.
c. Menurut kalian, apakah makna dari proklamasi kemerdekaan Indonesia untuk
kehidupan kalian di masa kini dan masa depan?
d. Apa saja nilai-nilai yang dapat diteladani dari para tokoh yang terlibat dalam
peristiwa sekitar proklamasi yang dapat diterapkan di kehidupan kalian?
C. Penutup
1. Refleksi: guru meminta peserta didik menyebutkan satu kata tentang
pembelajaran hari ini.
2. Guru dan peserta didik bersama-sama menyimpulkan kegiatan pembelajaran
Desain Pembelajaran
A. Pendahuluan
1. Membangun zona alfa dengan ice breaking; guru meminta peserta mendengarkan
dan memaknai lagu “Hall of Fame” (The Script)/ atau “Hari Merdeka” karya H.
Mutahar. Bila tidak tersedia, peserta didik diminta menyanyikan lagu “Hari
Merdeka” karya H. Mutahar.
2. Apersepsi warmer; guru meminta peserta didik mengomentari lirik lagu “Hari
Merdeka” karya H. Mutahar.
B. Kegiatan Inti
1. Diskusi, literasi: guru memberikan pengantar mengenai penyebaran berita
proklamasi kemerdekaan Indonesia.
2. Kolaborasi, berpikir kritis: guru meminta peserta didik untuk membuat analisis
tentang (1) jaringan komunikasi dan penyebaran berita proklamasi kemerdekaan,
misal lewat radio, surat kabar, telegram, poster, leaflet, perayaan Idul Fitri,
khotbah Jumat, dan sebagainya (lihat Aktivitas 4 di buku siswa) ; (2)
reaksi/sambutan di berbagai daerah, misal peristiwa Ikada, pawai sepeda guru
Taman Siswa Yogyakarta, dan berbagai bentuk lainnya dalam penyebaran berita
proklamasi.
3. Dalam membuat analisis, peserta didik dapat berpasangan untuk mendiskusikan
analisisnya. Hasil analisis dibuat berupa esai satu kelompok satu esai.
4. Beberapa kelompok diminta untuk membacakan esainya, kelompok yang lainnya
menanggapi, melengkapi atau mempertajam.
5. Diskusi ditutup dengan cara 2-3 peserta didik menyimpulkan tentang benang
merah bentuk penyebaran berita proklamasi kemerdekaan dan bisa dibandingkan
dengan bentuk penyebaran berita pada zaman sekarang, dengan tujuan agar
peserta didik menghargai berbagai upaya para pejuang kemerdekaan dengan
segala keterbatasannya namun memiliki semangat juang yang luar biasa.
6. Konfirmasi, guru memberikan penjelasan tambahan jika ada hal yang kurang
disampaikan oleh peserta didik dan memberikan penguatan materi.
C. Penutup
1. Refleksi: guru meminta peserta didik menyebutkan satu kata tentang
Desain Pembelajaran
A. Pendahuluan
1. Peserta didik mengucapkan salam kepada guru dan doa agar evaluasi dapat
mengerjakan secara optimal dan memperoleh capaian yang memuaskan.
2. Guru meminta peserta didik melakukan usaha yang terbaik untuk melakukan
asesmen pembelajaran dengan memperhatikan pentingnya nilai kejujuran,
kemandirian, dan daya juang.
B. Kegiatan Inti
1. Guru meminta peserta didik menyimak penjelasan guru tentang asesmen yang
hendak dilakukan, misalnya ketentuan minimal menjawab dengan jumlah kata
minimal 50 kata.
2. Bila ada peserta didik yang minta klarifikasi ketentuan/soal, guru memberikan
kesempatan. Namun guru melarang peserta didik bertanya ketika evaluasi sedang
berjalan.
3. Guru membagikan soal kepada peserta didik. Soal asesmen oleh guru tidak ditulis
di papan tulis agar tidak difoto peserta didik, atau sebaiknya didiktekan oleh guru
Refleksi Guru:
1. Apakah kegiatan pembelajaran dapat berjalan dengan baik?
2. Kesulitan-kesulitan apa saja yang dialami/temukan dalam proses pembelajaran?
3. Apa yang harus diperbaiki dan bagaimana cara memperbaiki proses pembelajaran
tersebut?
F. ASESMEN / PENILAIAN
Pilihan Ganda
1. Pada 1944, Perdana Menteri Koiso berjanji akan memberikan kemerdekaan
kepada Indonesia di kemudian hari. Selain itu, pihak Jepang juga mengizinkan
bendera merah putih berkibar. Apa alasan Jepang melakukan hal itu?
a. Jepang ingin membantu Indonesia agar merdeka.
b. Jepang tidak ingin Indonesia dijajah bangsa Eropa.
c. Jepang ingin mendapat dukungan bangsa Indonesia.
d. Jepang ingin dianggap sebagai pembebas Indonesia.
e. Jepang tidak ingin Indonesia jatuh ke tangan Sekutu.
2. Para pemuda yang mendengar berita menyerahnya Jepang kepada Sekutu lantas
menginginkan kemerdekaan Indonesia diproklamasikan secepatnya hingga
berujung pada peristiwa Rengasdengklok. Apa alasan para pemuda mendesak
Sukarno dan Hatta agar memproklamasikan kemerdekaan secepatnya?
a. Indonesia sudah terlalu lama dijajah oleh bangsa-bangsa asing.
b. Kemerdekaan adalah hak segala bangsa dan dijamin dalam Atlantic Charter.
c. Proklamasi kemerdekaan adalah peristiwa yang bersejarah bagi Indonesia.
d. Jepang sudah tidak mungkin menepati janji kemerdekaannya.
e. Bangsa Indonesia harus merebut kesempatan dan menentukan nasib sendiri.
3. Setelah kembali dari Rengasdengklok, Sukarno dan Hatta berusaha menemui
Jenderal Nishimura untuk menyampaikan rencana proklamasi kemerdekaan
Indonesia. Bagaimana reaksi Nishimura pada saat itu?
a. Mendukung secara penuh rencana proklamasi kemerdekaan Indonesia.
b. Melarang secara tegas Sukarno dan Hatta meproklamasikan kemerdekaan.
c. Menghalang-halangi rencana proklamasi kemerdekaan bangsa Indonesia.
d. Menolak menemui Sukarno dan Hatta karena Jepang sudah kalah perang.
e. Tidak secara tegas mendukung atau menolak rencana proklamasi kemerdekaan.
4. Perhatikanlah gambar berikut.
Esai
1. Mengapa Jepang menyerah tanpa syarat kepada Sekutu?
2. Mengapa para pemuda mengizinkan Sukarno dan Hatta dibawa kembali ke Jakarta
dari Rengasdengklok?
3. Mengapa Laksamana Muda Tadashi Maeda mengizinkan kediamannya dijadikan
tempat pertemuan dan perumusan naskah proklamasi kemerdekaan Indonesia?
4. Mengapa berita proklamasi tidak diterima secara bersamaan di seluruh wilayah
Indonesia?
LAMPIRAN
Nama : ………………..
Kelas : ………………..
Petunjuk!
Hiroshima, Nagasaki, dan Menyerahnya Jepang
Perang Dunia II telah berakhir di front Eropa sejak 7 Mei 1945. Namun, Jepang yang
bertempur di Asia masih belum mau menyerah. Sebagai pukulan terakhir kepada
Jepang untuk segara mengakhiri perang,
Amerika Serikat menjatuhkan dua bom atom di kota Hiroshima (6 Agustus 1945) dan
Nagasaki (9 Agustus 1945).
Jumlah korban yang meninggal di Hiroshima diperkirakan sebanyak 140.000 jiwa
dari populasi 350.000 orang di Hiroshima.
Sementara itu, setidaknya 74.000 orang kehilangan nyawa di Nagasaki.
Radiasi yang dilepaskan bom ini menyebabkan ribuan orang meninggal dalam
hitungan minggu, bulan, dan tahun sejak peristiwa tersebut.
Tragedi bom di dua kota ini mengakhiri Perang Dunia II di Asia. Jepang
mengumumkan menyerah tanpa syarat kepada Sekutu pada 15 Agustus 1945.
Sumber: BBC News Indonesia. (2020, 10 Agustus). Hiroshima dan Nagasaki: Peringatan 75 tahun
tragedi bom atom dalam rangkaian foto. https://www.bbc.com/indonesia/dunia-53718074
Tugas:
Peristiwa pengeboman Hiroshima dan Nagasaki mengakhiri Perang Dunia II di Asia.
Mengapa Jepang menyatakan menyerah tanpa syarat kepada Sekutu? Bagaimana
seandainya Amerika Serikat tidak menjatuhkan bom di sana? Akankah perang
berakhir pada bulan Agustus 1945?
Petunjuk Kerja:
Kerjakan tugas secara kolaboratif (berkelompok)!
Tuliskan hasilnya di buku tulis kalian!
Diskusikan hasilnya di kelas!
Kalian bisa menggunakan berbagai sumber untuk menjawab permasalahan di atas.
Nama : ………………..
Kelas : ………………..
Petunjuk!
Peristiwa Rengasdengklok
Pada malam hari tanggal 15 Agustus 1945, terjadi perbincangan yang menegangkan
antara Wikana, Caherul Saleh, Darwis dan kawankawan dengan Sukarno di
kediamannya di Jl. Pegangsaan Timur No. 56, Jakarta. Mereka mendesak agar Bung
Karno dan Bung Hatta bersedia memproklamasikan kemerdekaan tanpa menunggu
sidang PPKI tanggal 16 Agustus 1945. Namun, kedua tokoh tersebut menolak
permintaan para pemuda. Setelah gagal meyakinkan kedua pemimpin tersebut, para
pemuda mengadakan rapat di Cikini 71 dan bersepakat untuk ‘mengasingkan’ kedua
tokoh ini ke Rengasdengklok. Bung Karno dan Bung Hatta dijemput oleh anggota
Peta pada dini hari saat hendak makan sahur dan dibawa ke Rengasdengklok.
Hampir sehari penuh Sukarno dan Hatta berada di tempat itu. Meskipun para
pemuda menginginkan kedua tokoh itu segera melaksanakan proklamasi tanpa ada
kaitan dengan Jepang, mereka tetap tidak berani memaksakan kehendaknya kepada
kedua tokoh tersebut. Sekali lagi, para pemuda gagal mendesak agar Bung Karno dan
Bung Hatta bersedia memproklamasikan kemerdekaan Indonesia di sana. Sementara
itu, di Jakarta tercapai kesepakatan antara Ahmad Subarjo, wakil dari golongan tua,
dan Wikana, wakil dari golongan muda, agar proklamasi harus terjadi di Jakarta. Hal
itu didukung pula oleh kesediaan Laksamana Muda Tadashi Maeda untuk
menyediakan tempat tinggalnya sebagai tempat pertemuan dan bersedia menjamin
keselamatan mereka.
Berdasarkan kesepakatan itu, Ahmad Subarjo ditemani Yusuf Kunto berangkat
menuju Rengasdengklok menjemput Sukarno dan Hatta. Sewaktu rombongan sampai
di Rengasdengklok, hari sudah mulai gelap. Di tempat itu Ahmad Subarjo berhasil
pula meyakinkan para pemuda bahwa proklamasi akan diumumkan pada 17 Agustus
1945. Dengan adanya jaminan dari Ahmad Subarjo, akhirnya Sukarno dan Hatta
dilepaskan oleh para pemuda dan kembali ke Jakarta. Kedua tokoh ini sampai
kembali di Jakarta pada malam harinya.
Sumber: Zuhdi, S. (2012). Proklamasi Kemerdekaan, dalam Zed, M. & Paeni, M. (Eds). Indonesia
dalam Arus Sejarah 6: Perang dan Revolusi. Jakarta: PT Ichtiar Baru van Hoeve & Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, hlm. 118-120
Tugas:
Tulislah dan pentaskanlah naskah drama tentang Peristiwa Rengasdengklok
berdasarkan bacaan di atas. Beberapa hal yang perlu ditampilkan dalam drama
antara lain alasan para pemuda mendesak Sukarno dan Hatta agar segera
memproklamasikan kemerdekaan, alasan golongan tua menolak permintaan
golongan muda, dan negosiasi antara golongan tua dan golongan muda sehingga
Sukarno dan Hatta dapat kembali ke Jakarta.
Petunjuk Kerja
Kerjakan tugas secara kolaboratif (berkelompok)!
Tuliskan naskah drama/bermain peran di buku tulis atau media lainnya!
Pentaskan naskah drama yang telah kalian susun di depan kelas atau dalam bentuk
video, film pendek, maupun bentuk lainnya!
Kalian dapat menggunakan sumber sejarah primer dan sekunder untuk mendukung
penyelesaian tugas ini.
Nama : ………………..
Kelas : ………………..
Petunjuk!
Tugas:
Setelah mempelajari subbab ini, apakah kalian setuju dengan pendapat yang
menyatakan bahwa kemerdekaan Indonesia adalah pemberian dari Jepang?
Mengapa demikian?
Menurut kalian, apakah makna dari proklamasi kemerdekaan Indonesia untuk
kehidupan kalian di masa kini dan masa depan?
Apa saja nilai-nilai yang dapat diteladani dari para tokoh yang terlibat dalam
peristiwa sekitar proklamasi yang dapat diterapkan di kehidupan kalian?
Petunjuk Kerja:
Kerjakan tugas secara mandiri (individu)!
Tuliskan hasilnya di buku tulis kalian dan/atau di media lain!
Diskusikan hasilnya di kelas!
Nama : ………………..
Kelas : ………………..
Petunjuk!
Penyebaran Berita Proklamasi di Berbagai Wilayah Indonesia
1. Jawa
Berita proklamasi kemerdekaan Indonesia tersebar di Pulau Jawa melalui berbagai
cara, misalnya melalui telegram, siaran radio, selebaran, surat kabar, kurir, dari mulut
ke mulut dan sebagainya. Penyebaran berita yang paling cepat dilakukan melalui
telegram dari kantor berita Domei Jakarta ke berbagai cabangnya seperti di Bandung
dan Yogyakarta yang diterima 17 Agustus 1945 pukul 12.00 siang. Penyebaran berita
proklamasi yang juga berlangsung secara cepat melalui radio. Siaran radio dari
Jakarta diterima di berbagai daerah di Jawa, misalnya di Cirebon, Surakarta,
Semarang, Madiun, Surabaya, Malang, dan sebagainya. Berita yang diterima dari
Jakarta itu selanjutnya disiarkan melalui radio di wilayah masing-masing, maupun
dari mulut ke mulut.
Para pemuda yang ikut terlibat atau mendengar peristiwa proklamasi kemerdekaan
di Jakarta turut menyebarkan berita ke berbagai wilayah, misalnya Yakub Gani yang
pergi ke Bekasi untuk menyebarkan berita gembira tersebut. Contoh lain adalah
Datuk Jamin dan Sumanang yang merupakan utusan dari Asrama Menteng 31 untuk
menyebarkan berita proklamasi ke Tangerang.
Penyebaran berita proklamasi di beberapa daerah juga dilakukan dalam kegiatan
keagamaan, misalnya dilakukan setelah shalat berjamaah seperti yang terjadi di
Bekasi. Contoh lain adalah penyebaran berita proklamasi melalui khutbah Jumat 17
Agustus 1945 yang terjadi di Masjid Besar Alun-alun Utara dan Masjid Pakualaman
di Yogyakarta.
Berita tersebut semakin tersebar luas berkat usaha Ki Hajar Dewantara dan guru-guru
Taman Siswa yang melakukan pawai sepeda dan menyebarkan berita gembira tentang
kemerdekaan Indonesia.
2. Sumatra
Berita proklamasi tersebar di Sumatra melalui radio, telpon, kurir, dari mulut ke
mulut, dan sebagainya. Sejak tanggal 17 Agustus 1945 malam, berita proklamasi
telah sampai di Bukittinggi dan Padang melalui siaran radio. Keesokan harinya, A.K.
Gani mengirimkan berita proklamasi melalui telepon ke pimpinan buruh
pertambangan minyak Jambi. Beliau juga menyebarkan berita itu ke Bangka Belitung
di hari yang sama.
Para anggota PPKI yang berasal dari Sumatra (Teuku Mohammad Hasan, A. Abas,
dan M.Amir) juga turut menyebarkan berita proklamasi.
Mereka kembali dari Jakarta menggunakan pesawat terbang dan mendarat di
Palembang pada 24 Agustus 1945. Dari sana, mereka melanjutkan perjalanan melalui
jalur darat ke wilayah masing-masing dan menyebarkan berita proklamasi
kemerdekaan Indonesia.
3. Sunda Kecil (Bali dan Nusa Tenggara)
Berita proklamasi kemerdekaan Indonesia pertama kali diterima di Bali oleh para
pemuda dan kelompok elite melalui siaran radio 17 Agustus 1945. Selain itu, I Gusti
Ketut Pudja yang merupakan anggota PPKI juga membawa berita itu sekembalinya
dari Jakarta. Ia mengumumkan secara resmi berita tersebut pada 23 Agustus 1945.
Berita itu selanjutnya disebarkan melalui kurir ke Kupang pada akhir Agustus 1945
dan ke Pulau Sumbawa pada 2 September 1945.
4. Kalimantan
Rakyat Kalimantan mengetahui tentang berita kemerdekaan Indonesia dari berbagai
sumber dan media. Berita itu ada yang didapatkan melalui siaran radio seperti yang
terjadi di Pontianak pada 18 Agustus 1945.
Ada pula yang mendapatkan berita dari para pelaut yang datang dari Jawa ke
beberapa pelabuhan seperti Sampit, Pangkalan Bun, Pagatan, Kuala Kapuas, dan
Pulang Pisau.
Berita proklamasi kemerdekaan Indonesia sampai di Balikpapan melalui para
pekerja BPM (Bataviasch Petroleum Maatschappij) yang datang dari Jawa untuk
memperbaiki kilang minyak yang rusak akibat perang. Di wilayah lain seperti Puruk
Cahu, Martapura, Marahaban dan Pelaihari, berita proklamasi justru dibawa oleh
tentara Australia yang bertugas melucuti senjata tentara Jepang.
5. Sulawesi
Peristiwa proklamasi kemerdekaan sebenarnya sudah didengar di beberapa wilayah di
Sulawesi melalui siaran radio 17 Agustus 1945.
Namun, berita itu belum menyebar secara luas. Penyebaran berita secara luas baru
terjadi setelah kepulangan para pemimpin Sulawesi dari Jakarta. Pada 20 Agustus
1945, G.S.S.J. Ratulangie tiba di Bulukumba. Ia dan timnya kemudian menyebarkan
berita tersebut ke utara, sementara penyebaran berita ke selatan dilakukan oleh tim
Lanto Daeng Pasewang. Pada akhir Agustus 1945, berita proklamasi sudah menyebar
di Maros. Berita itu juga dibawa oleh para pelayar dan pelaut yang datang dari Jawa
pada bulan September 1945.
1.
2.
3.
4.
C. GLOSARIUM
Aktivitas adalah strategi pembelajaran yang dilakukan di antara sub bab sebagai jeda
dari materi sebelum pembahasan materi selanjutnya. Hal ini perlu guru
lakukan agar peserta didik dapat memahami konsep secara utuh dan masuk ke
dalam long term memory siswa. Selain itu, lembaran aktivitas ini bisa
dijadikan bahan penilaian yang selesai dalam satu jam pertemuan. Adapun
cakupan kegiatan aktivitas/tugas yang diberikan kepada siswa diupayakan
mencakup 3 bentuk tahapan kegiatan (3 M), yakni: Menulis,
Mengomunikasikan, dan Menyajikan dalam media lain.
Apersepi merupakan kegiatan yang dilakukan oleh guru untuk menarik perhatian
peserta didik supaya fokus pada ilmu atau pengalaman baru yang akan
disampaikan oleh Guru. Apersepsi dapat dibagi menjadi 2, Scene setting
(apersepsi untuk materi baru) dan warmer (apersepsi untuk melanjutkan
materi).
Asesmen (assessment) adalah upaya untuk mendapatkan data/ informasi dari proses
dan hasil pembelajaran untuk mengetahui seberapa baik kinerja capaian
pembelajaran peserta didik.
Black Tuesday adalah runtuhnya harga saham di Wall Street tahun 1929, juga dikenal
dengan sebutan Keruntuhan ’29, atau, dalam bahasa Inggris, The Wall Street
Crash of 1929. Dengan kata lain Black Tuesday adalah peristiwa jatuhnya
bursa saham di Amerika Serikat, yang menandai dimulainya sebuah era yang
disebut Depresi Besar yang menyebar ke seluruh dunia.
BPUPK (Dokuritsu Junbi Chōsa-kai, atau Dokuritu Zyunbi Tyoosakai) lebih tepat
diterjemahkan sebagai Badan Penyelidik Usahausaha Persiapan
Kemerdekaan (tanpa kata Indonesia), karena memang dalam Bahasa
Jepangnya tidak ada kata Indonesia. Di masyarakat umum dikenal dengan
nama BPUPKI.
Brain Gym adalah rangkaian gerakan dan sentuhan yang bisa merangsang otak agar
dapat bekerja secara optimal. Aktivitas sederhana tersebut dapat
mengalirkan energi vitalitas ke otak. Dengan demikian, saraf otak akan
dapat berkembang lebih pesat sehingga dapat memaksimalkan potensi
otak secara optimal.
DESCA adalah kependekan dari 1) Dignity/martabat, menjaga martabat peserta didik
dengan menghindari mempermalukan, hukuman hanya dengan maksud
kasih sayang, menyampaikan harapan tanpa efek cemas. 2) Energy:
mengoptimalkan energi peserta didik dengan cara kerja kolaborasi
dalam kelompok kecil, instruksional yang membuat siswa suka
bergerak. 3) Self Management: kegiatan melatih peserta didik mengatur
waktu. 4) Community: upaya guru agar peserta didik nyaman dalam
kelompoknya dengan cara kerja kelompok, hindari menunjuk siswa
yang itu itu saja, buat peer group dalam memperdalam materi pelajaran.
5) Awareness/kepedulian, upaya guru melatih peserta didik peduli pada
D. DAFTAR PUSTAKA