SNI Bangunan 2008
SNI Bangunan 2008
SNI Bangunan 2008
Daftar isi
Daftar isi.......................................................................................................................................... i
Prakata .......................................................................................................................................... ii
Pendahuluan................................................................................................................................. iii
1 Ruang lingkup ......................................................................................................................... 1
2 Acuan normatif........................................................................................................................ 1
3 Istilah dan definisi ................................................................................................................... 1
4 Singkatan istilah...................................................................................................................... 2
5 Persyaratan ............................................................................................................................ 2
6 Penetapan indeks harga satuan pekerjaan besi dan aluminium ............................................ 3
6.1 Memasang 1 kg besi profil ........................................................................................... 3
6.2 Memasang 1 kg rangka kuda-kuda baja IWF ............................................................. 3
6.3 Mengerjakan 100 kg pekerjaan perakitan ................................................................... 3
6.4 Membuat 1 m2 pintu besi plat baja tebal 2 mm rangkap, rangka baja siku ................. 3
6.5 Mengerjakan 1 cm pengelasan dengan las listrik ....................................................... 4
6.6 Membuat 1 m2 rangka jendela besi scuare tube (25 x 5) cm ...................................... 4
6.7 Memasang 1 m2 pintu rolling door besi ....................................................................... 4
6.8 Memasang 1 m2 pintu lipat (Folding door)................................................................... 4
6.9 Memasang 1 m2 sunscreen alluminium ....................................................................... 5
6.10 Memasang 1 m2 rolling door alluminium ..................................................................... 5
6.11 Memasang 1 m kusen pintu alluminium ...................................................................... 5
6.12 Memasang 1 m2 pintu alluminium strip lebar 8 cm ..................................................... 5
6.13 Memasang 1 m2 pintu kaca rangka alluminium .......................................................... 6
6.14 Memasang 1 m2 venetions blinds dan Vertical blinds ................................................. 6
6.15 Memasang 1 m2 terali besi strip (2 x 3) mm ................................................................ 6
6.16 Memasang 1 m2 kawat nyamuk .................................................................................. 6
6.17 Memasang 1 m2 jendela nako & tralis ......................................................................... 7
6.18 Memasang 1 m’ talang datar/ jurai seng bjls 28 lebar 90 cm ....................................... 7
6.19 Memasang 1 m’ talang ½ lingkaran D-15 cm, seng plat bjls 30 lebar 45 cm ............ 7
Lampiran A .................................................................................................................................... 8
Bibliografi ....................................................................................................................................... 9
i
SNI 7393:2008
Prakata
Standar Nasional Indonesia (SNI) tentang Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan besi
dan alumunium untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan adalah revisi dari RSNI T-
16-2002 Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan besi dan aluminium, yang disesuaikan
dengan keadaan di Indonesia dengan melakukan modifikasi terhadap indeks harga satuan.
Standar ini disusun oleh Panitia Teknik Bahan Konstruksi Bangunan dan Rekayasa Sipil melalui
Gugus Kerja Struktur dan Konstruksi Bangunan pada Subpanitia Teknis Bahan, Sains, Struktur
dan Konstruksi Bangunan.
Tata cara penulisan disusun mengikuti Pedoman Standardisasi Nasional 08:2007 dan dibahas
dalam rapat konsensus yang diselenggarakan pada tanggal 7 s/d 8 Desember 2006 oleh
Subpanitia Teknis yang melibatkan para nara sumber, pakar dan lembaga terkait.
ii
SNI 7393:2008
Pendahuluan
Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan ini disusun berdasarkan pada hasil penelitian
Analisis Biaya Konstruksi di Pusat Litbang Permukiman 1988 – 1991. Penelitian ini dilakukan
dalam dua tahap. Tahap pertama dengan melakukan pengumpulan data sekunder analisis
biaya yang diperoleh dari beberapa BUMN, Kontraktor dan data yang berasal dari analisis yang
telah ada sebelumnya yaitu BOW. Dari data sekunder yang terkumpul dipilih data dengan
modus terbanyak. Tahap kedua adalah penelitian lapangan untuk memperoleh data primer
sebagai cross check terhadap data sekunder terpilih pada penelitian tahap pertama. Penelitian
lapangan berupa penelitian produktifitas tenaga kerja lapangan pada beberapa proyek
pembangunan gedung dan perumahan serta penelitian laboratorium bahan bangunan untuk
komposisi bahan yang digunakan pada setiap jenis pekerjaan dengan pendekatan
kinerja/performance dari jenis pekerjaan terkait.
DATA LAPANGAN
Rating keterampilan,
WAKTU NORMAL INDIVIDU mutu kerja, kondisi
kerja, cuaca, dll
TABULASI DATA
WAKTU NORMAL
Kelonggaran
WAKTU STANDAR waktu/allowance
iii
Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan besi dan aluminium
untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan
1 Ruang lingkup
Standar ini menetapkan indeks bahan bangunan dan indeks tenaga kerja yang dibutuhkan
untuk tiap satuan pekerjaan aluminium yang dapat dijadikan acuan dasar yang seragam bagi
para pelaksana pembangunan gedung dan perumahan dalam menghitung besarnya harga
satuan pekerjaan besi dan aluminium untuk bangunan gedung dan perumahan.
2 Acuan normatif
Standar ini disusun mengacu kepada hasil pengkajian dari beberapa analisis pekerjaan yang
telah diaplikasikan oleh beberapa kontraktor dengan pembanding adalah analisis BOW 1921
dan penelitian analisis biaya konstruksi.
3.1
bangunan gedung dan perumahan
bangunan yang berfungsi untuk menampung kegiatan kehidupan bermasyarakat
3.2
harga satuan bahan
harga yang sesuai dengan satuan jenis bahan bangunan
3.3
harga satuan pekerjaan
harga yang dihitung berdasarkan analisis harga satuan bahan dan upah
3.4
indeks
faktor pengali atau koefisien sebagai dasar penghitungan biaya bahan dan upah kerja
3.5
indeks bahan
indeks kuantum yang menunjukkan kebutuhan bahan bangunan untuk setiap satuan jenis
pekerjaan
1 dari 9
3.6
indeks tenaga kerja
indeks kuantum yang menunjukkan kebutuhan waktu untuk mengerjakan setiap satuan jenis
pekerjaan
3.7
pelaksana pembangunan gedung dan perumahan
pihak-pihak yang terkait dalam pembangunan gedung dan perumahan yaitu para perencana,
konsultan, kontraktor maupun perseorangan dalam memperkirakan biaya bangunan.
3.8
perhitungan harga satuan pekerjaan konstruksi
suatu cara perhitungan harga satuan pekerjaan konstruksi, yang dijabarkan dalam perkalian
indeks bahan bangunan dan upah kerja dengan harga bahan bangunan dan standar
pengupahan pekerja, untuk menyelesaikan per-satuan pekerjaan konstruksi
3.9
satuan pekerjaan
satuan jenis kegiatan konstruksi bangunan yang dinyatakan dalam satuan panjang, luas,
volume dan unit
4 Singkatan istilah
5 Persyaratan
6.4 Membuat 1 m2 pintu besi plat baja tebal 2 mm rangkap, rangka baja siku
3 dari 9
6.5 Mengerjakan 10 cm pengelasan dengan las listrik
4 dari 9
6.9 Memasang 1 m2 sunscreen alluminium
5 dari 9
6.13 Memasang 1 m2 pintu kaca rangka alluminium
6 dari 9
6.17 Memasang 1 m2 jendela nako & tralis
6.19 Memasang 1 m’ talang ½ lingkaran D-15 cm, seng plat bjls 30 lebar 45 cm
7 dari 9
Lampiran A
(informatif)
Harga Satuan
Jumlah
Kebutuhan Satuan Indeks Bahan/Upah
(Rp.)
(Rp.)
Rolling door
Bahan m2 1,000 100.000 100.000
alluminium
Pekerja OH 1,000 30.000 30.000
Tukang besi OH 1,000 40.000 40.000
Tenaga kerja
Kepala tukang OH 0,100 50.000 5.000
Mandor OH 0,050 60.000 3.000
Jumlah harga persatuan pekerjaan 178.000
8 dari 9
Bibliografi
SNI 03-6861.3-2002, Spesifikasi bahan bagunan bagian C (bahan bangunan dari logam bukan
besi)
RSNI T-16-2002 Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan besi dan aluminium
Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman, Analisa Biaya Konstruksi (hasil penelitian),
tahun 1988–1991
9 dari 9
SNI 7394:2008
Daftar isi
Daftar isi.......................................................................................................................................... i
Prakata……………………………………………………………………………………………………… iii
Pendahuluan……………………………………………………………………………………………….. iv
1 Ruang lingkup ....................................................................................................................... 1
2 Acuan normatif ...................................................................................................................... 1
3 Istilah dan definisi ................................................................................................................. 1
4 Singkatan istilah .................................................................................................................... 2
5 Persyaratan........................................................................................................................... 2
6 Penetapan indeks harga satuan pekerjaan beton ................................................................ 3
6.1 Membuat 1 m3 beton mutu f’c = 7,4 MPa (K 100), slump (12 ± 2) cm, w/c = 0,87 ................ 3
6.2 Membuat 1 m3 beton mutu f’c = 9,8 MPa (K 125), slump (12 ± 2) cm, w/c = 0,78 ................ 3
6.3 Membuat 1 m3 beton mutu f’c = 12,2 MPa (K 150), slump (12 ± 2) cm, .............................. 3
6.4 Membuat 1 m3 lantai kerja beton mutu f’c = 7,4 MPa (K 100), slump (3-6) cm, w/c = 0,87 ... 4
6.5 Membuat 1 m3 beton mutu f’c = 14,5 MPa (K 175), slump (12 ± 2) cm, .............................. 4
6.6 Membuat 1 m3 beton mutu f’c = 16,9 MPa (K 200), slump (12 ± 2) cm, .............................. 4
6.7 Membuat 1 m3 beton mutu f’c = 19,3 MPa (K 225), slump (12 ± 2) cm, .............................. 4
6.8 Membuat 1 m3 beton mutu f’c = 21,7 MPa (K 250), slump (12 ± 2) cm, w/c = 0,56 ............. 5
6.9 Membuat 1 m3 beton mutu f’c = 24,0 MPa (K 275), slump (12 ± 2) cm, .............................. 5
6.10 Membuat 1 m3 beton mutu f’c = 26,4 MPa (K 300), slump (12 ± 2) cm, .............................. 5
6.11 Membuat 1 m3 beton mutu f’c = 28,8 MPa (K 325), slump (12 ± 2) cm, .............................. 5
6.12 Membuat 1 m3 beton mutu f’c = 31,2 MPa (K 350), slump (12 ± 2) cm, .............................. 6
6.13 Membuat 1 m3 beton kedap air dengan strorox – 100 .......................................................... 6
6.14 Memasang 1 m’ PVC Waterstop lebar 150 mm .................................................................... 6
6.15 Memasang 1 m’ PVC Waterstop lebar 200 mm .................................................................... 6
6.16 Membuat 1 m’ PVC Waterstop lebar 230 mm – 320 mm ..................................................... 6
6.17 Pembesian 10 kg dengan besi polos atau besi ulir ............................................................. 7
6.18 Memasang 10 kg kabel presstressed polos/strands........................................................... 7
6.19 Memasang 10 kg jaring kawat baja/wire mesh .................................................................... 7
6.20 Memasang 1 m2 bekisting untuk pondasi ........................................................................... 7
6.21 Memasang 1 m2 bekisting untuk sloof ................................................................................ 7
6.22 Memasang 1 m2 bekisting untuk kolom .............................................................................. 8
6.23 Memasang 1 m2 bekisting untuk balok ............................................................................... 8
6.24 Memasang 1 m2 bekisting untuk lantai ............................................................................... 8
6.25 Memasang 1 m2 bekisting untuk dinding ............................................................................ 9
6.26 Memasang 1 m2 bekisting untuk tangga ............................................................................. 9
6.27 Memasang 1 m2 jembatan untuk pengecoran beton .......................................................... 9
6.28 Membuat 1 m3 pondasi beton bertulang (150 kg besi + bekisting) ..................................... 10
6.29 Membuat 1 m3 sloof beton bertulang (200 kg besi + bekisting) ......................................... 10
6.30 Membuat 1 m3 kolom beton bertulang (300 kg besi + bekisting) ..................................... 121
6.31 Membuat 1 m3 balok beton bertulang (200 kg besi + bekisting)....................................... 11
6.32 Membuat 1 m3 plat beton bertulang (150 kg besi + bekisting) ........................................... 12
6.33 Membuat 1 m3 dinding beton bertulang (150 kg besi + bekisting) .....................................12
6.34 Membuat 1 m3 dinding beton bertulang (200 kg besi + bekisting) .....................................13
6.35 Membuat 1 m’ kolom praktis beton bertulang (11 x 11) cm ..............................................13
6.36 Membuat 1 m’ ring balok beton bertulang (10 x 15) cm .....................................................14
Lampiran A………………………………………………………………………………………………. 15
Bibliografi………………………………………………………………………………………………… 16
ii
SNI 7394:2008
Prakata
Rancangan Standar Nasional Indonesia (RSNI) tentang Tata cara perhitungan harga satuan
pekerjaan beton untuk konstruksi bangunan dan perumahan adalah revisi RSNI T-13-2002,
Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan beton, dengan perubahan pada indeks harga
bahan dan indeks harga tenaga kerja.
Standar ini disusun oleh Panitia Teknis Bahan Konstruksi Bangunan dan Rekayasa Sipil
melalui Gugus Kerja Struktur dan Konstruksi Bangunan pada Subpanitia Teknik Bahan,
Sains, Struktur, dan Konstruksi Bangunan.
Tata cara penulisan disusun mengikuti Pedoman Standardisasi Nasional 08:2007 dan
dibahas pada rapat konsensus pada tanggal 7 Desember 2006 di Pusat Penelitian dan
Pengembangan Permukiman Bandung dengan melibatkan para nara sumber, pakar dan
lembaga terkait.
iii
Pendahuluan
Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan ini disusun berdasarkan pada hasil penelitian
Analisis Biaya Konstruksi di Pusat Litbang Permukiman 1988 – 1991. Penelitian ini dilakukan
dalam dua tahap. Tahap pertama dengan melakukan pengumpulan data sekunder analisis
biaya yang diperoleh dari beberapa BUMN, Kontraktor dan data yang berasal dari analisis
yang telah ada sebelumnya yaitu BOW. Dari data sekunder yang terkumpul dipilih data
dengan modus terbanyak. Tahap kedua adalah penelitian lapangan untuk memperoleh data
primer sebagai cross check terhadap data sekunder terpilih pada penelitian tahap pertama.
Penelitian lapangan berupa penelitian produktifitas tenaga kerja lapangan pada beberapa
proyek pembangunan gedung dan perumahan serta penelitian laboratorium bahan
bangunan untuk komposisi bahan yang digunakan pada setiap jenis pekerjaan dengan
pendekatan kinerja/performance dari jenis pekerjaan terkait.
DATA LAPANGAN
Rating keterampilan,
WAKTU NORMAL INDIVIDU mutu kerja, kondisi
kerja, cuaca, dll
TABULASI DATA
Kelonggaran
WAKTU STANDAR waktu/allowance
iv
Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan beton
untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan
1 Ruang lingkup
Standar ini menetapkan indeks bahan bangunan dan indeks tenaga kerja yang dibutuhkan
untuk tiap satuan pekerjaan beton yang dapat dijadikan acuan dasar yang seragam bagi
para pelaksana pembangunan gedung dan perumahan dalam menghitung besarnya harga
satuan pekerjaan beton untuk bangunan gedung dan perumahan.
Jenis pekerjaan beton yang ditetapkan meliputi :
a) Pekerjaan pembuatan beton f’c = 7,4 MPa (K 100) sampai dengan f’c = 31,2 MPa (K 350)
untuk pekerjaan beton bertulang;
b) Pekerjaan pemasangan water stop dan bekisting berbagai komponen struktur bangunan;
c) Pekerjaan pembuatan pondasi, sloof, kolom, balok, dinding beton bertulang, kolom
praktis dan ring balok.
2 Acuan normatif
Standar ini disusun mengacu kepada hasil pengkajian dari beberapa analisa pekerjaan yang
telah diaplikasikan oleh beberapa kontraktor dengan pembanding adalah analisa BOW 1921
dan penelitian analisa biaya konstruksi.
3.1
bangunan gedung dan perumahan
bangunan yang berfungsi untuk menampung kegiatan kehidupan bermasyarakat
3.2
harga satuan bahan
harga yang sesuai dengan satuan jenis bahan bangunan
3.3
harga satuan pekerjaan
harga yang dihitung berdasarkan analisis harga satuan bahan dan upah
3.4
indeks
faktor pengali atau koefisien sebagai dasar penghitungan biaya bahan dan upah kerja
3.5
indeks bahan
indeks kuantum yang menunjukkan kebutuhan bahan bangunan untuk setiap satuan jenis
pekerjaan
3.6
indeks tenaga kerja
indeks kuantum yang menunjukkan kebutuhan waktu untuk mengerjakan setiap satuan jenis
pekerjaan
1 dari 16
3.7
pelaksana pembangunan gedung dan perumahan
pihak-pihak yang terkait dalam pembangunan gedung dan perumahan yaitu para perencana,
konsultan, kontraktor maupun perseorangan dalam memperkirakan biaya bangunan.
3.8
perhitungan harga satuan pekerjaan konstruksi
suatu cara perhitungan harga satuan pekerjaan konstruksi, yang dijabarkan dalam perkalian
indeks bahan bangunan dan upah kerja dengan harga bahan bangunan dan standar
pengupahan pekerja, untuk menyelesaikan persatuan pekerjaan konstruksi
3.9
satuan pekerjaan
satuan jenis kegiatan konstruksi bangunan yang dinyatakan dalam satuan panjang, luas,
volume dan unit
3.10
semen portland tipe I
semen portland yang umum digunakan tanpa persyaratan khusus
4 Singkatan istilah
5 Persyaratan
2 dari 16
d) Analisa ini sebagai rancangan perhitungan harga satuan beton, dalam pelaksanaan
pekerjaan komposisi campuran berdasarkan mix design yang dibuat dari hasil test bahan
dilaboratorium.
e) Analisa (6.1 s/d 6.27) digunakan untuk gambar rencana yang sudah detail dan Analisa
(6.28 s/d 6.36) untuk gambar rencana yang belum mempunyai gambar detail.
6.1 Membuat 1 m3 beton mutu f’c = 7,4 MPa (K 100), slump (12 ± 2) cm, w/c = 0,87
6.2 Membuat 1 m3 beton mutu f’c = 9,8 MPa (K 125), slump (12 ± 2) cm, w/c = 0,78
6.3 Membuat 1 m3 beton mutu f’c = 12,2 MPa (K 150), slump (12 ± 2) cm, w/c = 0,72
Kebutuhan Satuan Indeks
PC kg 299,000
PB kg 799
Bahan
KR (maksimum 30 mm) kg 1017
Air Liter 215
Pekerja OH 1,650
Tukang batu OH 0,275
Tenaga kerja
Kepala tukang OH 0,028
Mandor OH 0,083
CATATAN
Bobot isi pasir = 1.400 kg/m3, Bobot isi kerikil = 1.350 kg/m3, Bukling factor pasir = 20 %
3 dari 16
6.4 Membuat 1 m3 lantai kerja beton mutu f’c = 7,4 MPa (K 100), slump (3-6) cm, w/c
= 0,87
6.5 Membuat 1 m3 beton mutu f’c = 14,5 MPa (K 175), slump (12 ± 2) cm, w/c = 0,66
6.6 Membuat 1 m3 beton mutu f’c = 16,9 MPa (K 200), slump (12 ± 2) cm, w/c = 0,61
6.7 Membuat 1 m3 beton mutu f’c = 19,3 MPa (K 225), slump (12 ± 2) cm, w/c = 0,58
4 dari 16
6.8 Membuat 1 m3 beton mutu f’c = 21,7 MPa (K 250), slump (12 ± 2) cm, w/c = 0,56
6.9 Membuat 1 m3 beton mutu f’c = 24,0 MPa (K 275), slump (12 ± 2) cm, w/c = 0,53
6.10 Membuat 1 m3 beton mutu f’c = 26,4 MPa (K 300), slump (12 ± 2) cm, w/c = 0,52
6.11 Membuat 1 m3 beton mutu f’c = 28,8 MPa (K 325), slump (12 ± 2) cm, w/c = 0,49
5 dari 16
6.12 Membuat 1 m3 beton mutu f’c = 31,2 MPa (K 350), slump (12 ± 2) cm, w/c = 0,48
6 dari 16
6.17 Pembesian 10 kg dengan besi polos atau besi ulir
Kebutuhan Satuan Indeks
Besi beton (polos/ulir) kg 10,500
Bahan
Kawat beton kg 0,150
Pekerja OH 0,070
Tukang besi OH 0,070
Tenaga kerja
Kepala tukang OH 0,007
Mandor OH 0,004
7 dari 16
6.22 Memasang 1 m2 bekisting untuk kolom
8 dari 16
6.25 Memasang 1 m2 bekisting untuk dinding
9 dari 16
6.28 Membuat 1 m3 pondasi beton bertulang (150 kg besi + bekisting)
10 dari 16
6.30 Membuat 1 m3 kolom beton bertulang (300 kg besi + bekisting)
11 dari 16
6.32 Membuat 1 m3 plat beton bertulang (150 kg besi + bekisting)
12 dari 16
6.34 Membuat 1 m3 dinding beton bertulang (200 kg besi + bekisting)
13 dari 16
6.36 Membuat 1 m’ ring balok beton bertulang (10 x 15) cm
14 dari 16
Lampiran A
(Informatif)
A.1 Membuat 1 m3 beton f’c = 7,4 MPa (K 100), slump (12 ± 2) cm, w/c = 0,87
Harga Satuan
Jumlah
Kebutuhan Satuan Indeks Bahan/Upah
(Rp.)
(Rp.)
PC kg 247.000 400 98.800
PB kg 869 63 54.747
Bahan
KR maks. 30 mm kg 999 57 56.943
Air liter 215 5 1.075
Pekerja OH 1.650 30.000 49.500
Tenaga Tukang batu OH 0.275 40.000 11.000
kerja Kepala tukang OH 0.028 50.000 1.400
Mandor OH 0,083 60.000 4.980
Jumlah harga per satuan pekerjaan 278.445
15 dari 16
Bibliografi
SNI 03-2847-1992, Tata cara penghitungan struktur beton untuk bangunan gedung
SNI 03-2445-1991, Spesifikasi ukuran kayu untuk bangunan rumah dan gedung
SNI 03-6861.1-2002, Spesifikasi bahan bangunan bagian A (Bahan bangunan bukan logam)
SNI 03-6861.2-2002, Spesifikasi bahan bangunan bagian B (Bahan bangunan dari besi/baja)
SNI 03-6861.3-2002, Spesifikasi bahan bangunan bagian C (Bahan bangunan dari logam
bukan besi)
16 dari 16
SNI 6897:2008
Daftar isi
Daftar isi.......................................................................................................................................... i
Prakata ......................................................................................................................................... iii
Pendahuluan................................................................................................................................. iv
1 Ruang lingkup ......................................................................................................................... 1
2 Acuan normatif........................................................................................................................ 1
3 Istilah dan definisi ................................................................................................................... 1
4 Singkatan istilah...................................................................................................................... 2
5 Persyaratan ............................................................................................................................ 3
6 Penetapan indeks harga satuan pekerjaan dinding................................................................ 3
6.1 Memasang 1 m2 dinding bata merah ukuran (5 x 11 x 22) cm tebal 1 bata,
campuran spesi 1 PC : 2 PP ........................................................................................ 3
6.2 Memasang 1 m2 dinding bata merah ukuran (5 x 11 x 22) cm tebal 1 bata,
campuran spesi 1 PC : 3 PP ........................................................................................ 3
6.3 Memasang 1 m2 dinding bata merah ukuran (5 x 11 x 22) cm tebal 1 bata,
campuran spesi 1 PC : 4 PP ........................................................................................ 4
6.4 Memasang 1 m2 dinding bata merah ukuran (5 x 11 x 22) cm tebal 1 bata,
campuran spesi 1 PC : 5 PP ........................................................................................ 4
6.5 Memasang 1 m2 dinding bata merah ukuran (5 x 11 x 22) cm tebal 1 bata,
campuran spesi 1 PC : 6 PP ........................................................................................ 4
6.6 Memasang 1 m2 dinding bata merah ukuran (5 x 11 x 22) cm tebal 1 bata,
campuran spesi 1 PC : 3 KP : 10 PP............................................................................ 4
6.7 Memasang 1 m2 dinding bata merah ukuran (5 x 11 x 22) cm tebal ½ bata,
campuran spesi 1 PC : 2 PP ........................................................................................ 5
6.8 Memasang 1 m2 dinding bata merah ukuran (5 x 11 x 22) cm tebal ½ bata,
campuran spesi 1 PC : 3 PP ........................................................................................ 5
6.9 Memasang 1 m2 dinding bata merah ukuran (5 x 11 x 22) cm tebal ½ bata,
campuran spesi 1 PC : 4 PP ........................................................................................ 5
6.10 Memasang 1 m2 dinding bata merah ukuran (5 x 11 x 22) cm tebal ½ bata,
campuran spesi 1 PC : 5 PP ........................................................................................ 5
6.11 Memasang 1 m2 dinding bata merah ukuran (5 x 11 x 22) cm tebal ½ bata,
campuran spesi 1 PC : 6 PP ........................................................................................ 6
6.12 Memasang 1 m2 dinding bata merah ukuran (5 x 11 x 22) tebal ½ bata, campuran
spesi 1 PC : 8 PP ......................................................................................................... 6
6.13 Memasang 1 m2 dinding bata merah ukuran (5 x 11 x 22) cm tebal ½ bata,
campuran spesi 1 PC : 3 KP : 10 PP............................................................................ 6
6.14 Memasang 1 m2 dinding bata merah ukuran (5 x 11 x 22) cm tebal ½ bata,
campuran spesi 1 KP : 1 SM : 1 PP ............................................................................. 6
6.15 Memasang 1 m2 dinding bata merah ukuran (5 x 11 x 22) cm tebal ½ bata,
campuran spesi 1 KP : 1 SM : 2 PP ............................................................................. 7
i
SNI 6897:2008
ii
SNI 6897:2008
Prakata
Standar Nasional Indonesia (SNI) tentang Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan
dinding untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan adalah revisi dari SNI 03-6897-
2002 Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan dinding, yang disesuaikan dengan
keadaan di Indonesia dengan melakukan modifikasi terhadap indeks harga satuan.
Standar ini disusun oleh Panitia Teknik Bahan Konstruksi Bangunan dan Rekayasa Sipil
melalui Gugus Kerja Struktur dan Konstruksi Bangunan pada Subpanitia Teknis Bahan,
Sains, Struktur dan Konstruksi Bangunan.
Tata cara penulisan disusun mengikuti Pedoman Standardisasi Nasional 08:2007 serta telah
dibahas dalam rapat konsensus yang diselenggarakan pada tanggal 7 s/d 8 Desember 2006
oleh Subpanitia Teknis yang melibatkan para nara sumber, pakar dan lembaga terkait.
iii
SNI 6897:2008
Pendahuluan
Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan ini disusun berdasarkan pada hasil penelitian
Analisis Biaya Konstruksi di Pusat Litbang Permukiman 1988 – 1991. Penelitian ini dilakukan
dalam dua tahap. Tahap pertama dengan melakukan pengumpulan data sekunder analisis
biaya yang diperoleh dari beberapa BUMN, Kontraktor dan data yang berasal dari analisis
yang telah ada sebelumnya yaitu BOW. Dari data sekunder yang terkumpul dipilih data
dengan modus terbanyak. Tahap kedua adalah penelitian lapangan untuk memperoleh data
primer sebagai cross check terhadap data sekunder terpilih pada penelitian tahap pertama.
Penelitian lapangan berupa penelitian produktifitas tenaga kerja lapangan pada beberapa
proyek pembangunan gedung dan perumahan serta penelitian laboratorium bahan
bangunan untuk komposisi bahan yang digunakan pada setiap jenis pekerjaan dengan
pendekatan kinerja/performance dari jenis pekerjaan terkait.
DATA LAPANGAN
Rating keterampilan,
WAKTU NORMAL INDIVIDU mutu kerja, kondisi
kerja, cuaca, dll
TABULASI DATA
WAKTU NORMAL
Kelonggaran
WAKTU STANDAR waktu/allowance
iv
Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan dinding
untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan
1 Ruang lingkup
Standar ini menetapkan indeks bahan bangunan dan indeks tenaga kerja yang dibutuhkan
untuk tiap satuan pekerjaan dinding yang dapat dijadikan acuan dasar yang seragam bagi
para pelaksana pembangunan gedung dan perumahan dalam menghitung besarnya harga
satuan pekerjaan dinding untuk bangunan gedung dan perumahan.
2 Acuan normatif
Standar ini disusun mengacu kepada hasil pengkajian dari beberapa analisa pekerjaan yang
telah diaplikasikan oleh beberapa kontraktor dengan pembanding adalah analisis BOW 1921
dan penelitian analisis biaya konstruksi.
3.1
bangunan gedung dan perumahan
bangunan yang berfungsi untuk menampung kegiatan kehidupan bermasyarakat
3.2
harga satuan bahan
harga yang sesuai dengan satuan jenis bahan bangunan
3.3
harga satuan pekerjaan
harga yang dihitung berdasarkan analisis harga satuan bahan dan upah
3.4
indeks
faktor pengali atau koefisien sebagai dasar perhitungan biaya bahan dan upah kerja
3.5
indeks bahan
indeks kuantum yang menunjukkan kebutuhan bahan bangunan untuk setiap satuan jenis
pekerjaan
1 dari 11
3.6
indeks tenaga kerja
indeks kuantum yang menunjukkan kebutuhan waktu untuk mengerjakan setiap satuan jenis
pekerjaan
3.7
pelaksana pembangunan gedung dan perumahan
pihak-pihak yang terkait dalam pembangunan gedung dan perumahan yaitu para perencana,
konsultan, kontraktor maupun perseorangan dalam memperkirakan biaya bangunan.
3.8
perhitungan harga satuan pekerjaan konstruksi
suatu cara perhitungan harga satuan pekerjaan konstruksi, yang dijabarkan dalam perkalian
indeks bahan bangunan dan upah kerja dengan harga bahan bangunan dan standar
pengupahan pekerja, untuk menyelesaikan persatuan pekerjaan konstruksi
3.9
satuan pekerjaan
satuan jenis kegiatan konstruksi bangunan yang dinyatakan dalam satuan panjang, luas,
volume dan unit
4 Singkatan istilah
2
5 Persyaratan
3 dari 11
6.3 Memasang 1 m2 dinding bata merah ukuran (5 x 11 x 22) cm tebal 1 bata,
campuran spesi 1 PC : 4 PP
5 dari 11
6.10 Memasang 1 m2 dinding bata merah ukuran (5 x 11 x 22) cm tebal ½ bata,
campuran spesi 1 PC : 6 PP
6.12 Memasang 1 m2 dinding bata merah ukuran (5 x 11 x 22) tebal ½ bata, campuran
spesi 1 PC : 8 PP
6
6.15 Memasang 1 m2 dinding bata merah ukuran (5 x 11 x 22) cm tebal ½ bata,
campuran spesi 1 KP : 1 SM : 2 PP
7 dari 11
6.19 Memasang 1 m2 dinding HB/CB 15, campuran spesi 1 PC : 4 PP
6.22 Memasang 1 m2 dinding terawang (roster) ukuran (12 x 11 x 24) cm, campuran
spesi 1 PC : 3 PP
8
6.23 Memasang 1 m2 dinding terawang (roster) ukuran (12 x 11 x 24) cm, campuran
spesi 1 PC : 4 PP
9 dari 11
Lampiran A
(Informatif)
Harga Satuan
Jumlah
Kebutuhan Satuan Indeks Bahan/Upah
(Rp.)
(Rp.)
Bata merah buah 140,000 300 28.000
Bahan PC kg 43,500 700 17.400
PP m3 0,080 45.000 3.600
Pekerja OH 0,600 30.000 18.000
Tukang batu OH 0,200 40.000 8.000
Tenaga kerja
Kepala tukang OH 0,020 50.000 1.000
Mandor OH 0,030 60.000 1.800
Jumlah harga per satuan pekerjaan 77.800
10
Bibliografi
SNI 03-6861.1-2002, Spesifikasi bahan bangunan bagian A (bahan bangunan bukan logam)
SNI 03-6861.2-2002, Spesifikasi bahan bangunan bagian B (bahan bangunan dari besi/baja)
SNI 03-6861.3-2002, Spesifikasi bahan bangunan bagian C (bahan bangunan dari logam
bukan besi)
11 dari 11
SNI 3434:2008
Daftar isi
i
SNI 3434:2008
6.25 Memasang 1 m2 dinding pemisah plywood rangkap, rangka kayu kelas II ........................ 9
6.26 Memasang 1 m2 dinding lambriziring dari papan kayu kelas I ................................................ 9
6.27 Memasang 1 m2 dinding lambriziring dari plywood ukuran (120 x 240) cm ....................... 9
6.28 Memasang 1 m2 dinding bilik, rangka kayu kelas III atau IV ................................................. 10
Lampiran A................................................................................................................................................................... 11
Bibliografi ...................................................................................................................................................................... 12
ii
SNI 3434:2008
Prakata
Standar Nasional Indonesia (SNI) tentang Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan
kayu untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan adalah revisi dari SNI 03-3434-
2002, Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan kayu untuk bangunan gedung, yang
disesuaikan dengan keadaan di Indonesia dengan melakukan modifikasi terhadap indeks
harga satuan.
Standar ini disusun oleh Panitia Teknik Bahan Konstruksi Bangunan dan Rekayasa Sipil
melalui Gugus Kerja Struktur dan Konstruksi Bangunan pada Subpanitia Teknis Bahan,
Sains, Struktur dan Konstruksi Bangunan.
Tata cara penulisan disusun mengikuti Pedoman Standardisasi Nasional 08:2007 rapat
konsensus yang diselenggarakan pada tanggal 7 s/d 8 Desember 2006 oleh Subpanitia
Teknis yang melibatkan para nara sumber, pakar dan lembaga terkait.
iii
SNI 3434:2008
Pendahuluan
Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan ini disusun berdasarkan pada hasil penelitian
Analisis Biaya Konstruksi di Pusat Litbang Permukiman 1988 – 1991. Penelitian ini dilakukan
dalam dua tahap. Tahap pertama dengan melakukan pengumpulan data sekunder analisis
biaya yang diperoleh dari beberapa BUMN, Kontraktor dan data yang berasal dari analisis
yang telah ada sebelumnya yaitu BOW. Dari data sekunder yang terkumpul dipilih data
dengan modus terbanyak. Tahap kedua adalah penelitian lapangan untuk memperoleh data
primer sebagai cross check terhadap data sekunder terpilih pada penelitian tahap pertama.
Penelitian lapangan berupa penelitian produktifitas tenaga kerja lapangan pada beberapa
proyek pembangunan gedung dan perumahan serta penelitian laboratorium bahan
bangunan untuk komposisi bahan yang digunakan pada setiap jenis pekerjaan dengan
pendekatan kinerja/performance dari jenis pekerjaan terkait.
DATA LAPANGAN
Rating keterampilan,
WAKTU NORMAL INDIVIDU mutu kerja, kondisi
kerja, cuaca, dll
TABULASI DATA
WAKTU NORMAL
Kelonggaran
WAKTU STANDAR waktu/allowance
iv
Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan kayu
untuk bangunan gedung dan perumahan
1 Ruang lingkup
Standar ini menetapkan indeks bahan bangunan dan indeks tenaga kerja yang dibutuhkan
untuk tiap satuan pekerjaan kayu yang dapat dijadikan acuan dasar yang seragam bagi para
pelaksana pembangunan gedung dan perumahan dalam menghitung besarnya harga satuan
pekerjaan kayu untuk bangunan gedung dan perumahan.
2 Acuan normatif
Standar ini disusun mengacu kepada hasil pengkajian dari beberapa analisa pekerjaan yang
telah diaplikasikan oleh beberapa kontraktor dengan pembanding adalah analisis BOW 1921
dan penelitian analisis biaya konstruksi.
3.1
bangunan gedung dan perumahan
bangunan yang berfungsi untuk menampung kegiatan kehidupan bermasyarakat
3.2
harga satuan bahan
harga yang sesuai dengan satuan jenis bahan bangunan
3.3
harga satuan pekerjaan
harga yang dihitung berdasarkan analisis harga satuan bahan dan upah
3.4
indeks
faktor pengali atau koefisien sebagai dasar penghitungan biaya bahan dan upah kerja
1 dari 12
3.5
indeks bahan
indeks kuantum yang menunjukkan kebutuhan bahan bangunan untuk setiap satuan jenis
pekerjaan
3.6
indeks tenaga kerja
indeks kuantum yang menunjukkan kebutuhan waktu untuk mengerjakan setiap satuan jenis
pekerjaan
3.7
pelaksana pembangunan gedung dan perumahan
pihak-pihak yang terkait dalam pembangunan gedung dan perumahan yaitu para perencana,
konsultan, kontraktor maupun perseorangan dalam memperkirakan biaya bangunan.
3.8
perhitungan harga satuan pekerjaan konstruksi
suatu cara perhitungan harga satuan pekerjaan konstruksi, yang dijabarkan dalam perkalian
indeks bahan bangunan dan upah kerja dengan harga bahan bangunan dan standar
pengupahan pekerja, untuk menyelesaikan persatuan pekerjaan konstruksi
3.9
satuan pekerjaan
satuan jenis kegiatan konstruksi bangunan yang dinyatakan dalam satuan panjang, luas,
volume dan unit
4 Singkatan istilah
5 Persyaratan
2 dari 12
5.2 Persyaratan teknis
6.1 Membuat dan memasang 1 m3 kusen pintu dan kusen jendela, kayu kelas I
3 dari 12
6.4 Membuat dan memasang 1 m2 pintu klamp sederhana, kayu kelas III untuk
gudang sementara.
6.5 Membuat dan memasang 1 m2 daun pintu panel, kayu kelas I atau II
6.6 Membuat dan memasang 1 m2 pintu dan jendela kaca, kayu kelas I atau II
6.7 Membuat dan memasang 1 m2 pintu dan jendela jalusi kayu kelas I atau II
4 dari 12
6.8 Membuat 1 m2 daun pintu kayu lapis (plywood) rangkap, rangka tertutup kayu
kelas II (lebar sampai 90 cm)
6.9 Membuat 1 m2 pintu plywood rangkap, rangka expose kayu kelas I atau II
5 dari 12
6.12 Memasang 1 m2 teakwood rangkap lapis formika, rangka expose kayu kelas II
6 dari 12
6.16 Memasang 1 m2 rangka atap genteng keramik, kayu kelas II
6.19 Memasang 1 m2 rangka langit-langit (50 x 100) cm, kayu kelas II atau III
7 dari 12
6.20 Memasang 1 m2 rangka langit-langit (60 x 60) cm, kayu kelas II atau III
6.21 Memasang 1 m1 lisplank ukuran (3 x 20) cm, kayu kelas I atau kelas II
Kebutuhan Satuan Indeks
Papan kayu m3 0,0108
Bahan
Paku 5 cm dan 7 cm kg 0,100
Pekerja OH 0,100
Tukang kayu OH 0,200
Tenaga kerja
Kepala tukang OH 0,020
Mandor OH 0,005
6.22 Memasang 1 m1 lisplank ukuran (3 x 30) cm, kayu kelas I atau kelas II
6.23 Memasang 1 m2 rangka dinding pemisah (60 x 120) cm kayu kelas II atau III
8 dari 12
6.24 Memasang 1 m2 dinding pemisah teakwood rangkap, rangka kayu kelas II
9 dari 12
6.28 Memasang 1 m2 dinding bilik, rangka kayu kelas III atau IV
10 dari 12
Lampiran A
(Informatif)
Harga Satuan
Jumlah
Kebutuhan Satuan Indeks Bahan/Upah
(Rp.)
(Rp.)
Papan kayu m3 0.040 3.000.000 120.000
Bahan
Lem kayu kg 0.500 80.000 40.000
Pekerja OH 1.000 30.000 30.000
Tukang kayu OH 3.000 40.000 120.000
Tenaga kerja
Kepala tukang OH 0.300 50.000 15.500
Mandor OH 0.050 60.000 3.000
Jumlah harga per satuan pekerjaan 330.500
11 dari 12
Bibliografi
SNI 03-2445-1991, Spesifikasi ukuran kayu untuk bangunan rumah dan gedung
12 dari 12
SNI 2839:2008
Daftar isi
i
SNI 2839:2008
Prakata
Standar Nasional Indonesia (SNI) tentang Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan
langit-langit untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan adalah revisi dari SNI 03-
2839-2002, Analisa Biaya Konstruksi (ABK) Bangunan Gedung dan Perumahan Pekerjaan
Langit-langit, dengan perubahan pada indeks harga bahan dan indeks harga tenaga kerja.
Standar ini disusun oleh Panitia Teknik Bahan Konstruksi Bangunan dan Rekayasa Sipil
melalui Gugus Kerja Struktur dan Konstruksi Bangunan pada Subpanitia Teknis Bahan,
Sains, Struktur dan Konstruksi Bangunan.
Tata cara penulisan disusun mengikuti Pedoman BSN Nomor 8 Tahun 2000 dan dibahas
dalam forum konsensus yang diselenggarakan pada tanggal 7 s/d 8 Desember 2006 oleh
Subpanitia Teknis yang melibatkan para nara sumber, pakar dan lembaga terkait.
Oleh karena SNI ini belum di jajak pendapat dan dikonsensuskan melalui pemungutan suara
dengan melibatkan anggota kelompok minat MASTAN yang relevan, maka agar dapat
segera dipergunakan sebagai acuan, dokumen ini untuk sementara ditetapkan sebagai ”SNI
Dokumen Teknis”.
ii dari 7
SNI 2839:2008
Pendahuluan
Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan ini disusun berdasarkan pada hasil penelitian
Analisis Biaya Konstruksi di Pusat Litbang Permukiman 1988 – 1991. Penelitian ini dilakukan
dalam dua tahap. Tahap pertama dengan melakukan pengumpulan data sekunder analisis
biaya yang diperoleh dari beberapa BUMN, Kontraktor dan data yang berasal dari analisis
yang telah ada sebelumnya yaitu BOW. Dari data sekunder yang terkumpul dipilih data
dengan modus terbanyak. Tahap kedua adalah penelitian lapangan untuk memperoleh data
primer sebagai cross check terhadap data sekunder terpilih pada penelitian tahap pertama.
Penelitian lapangan berupa penelitian produktifitas tenaga kerja lapangan pada beberapa
proyek pembangunan gedung dan perumahan serta penelitian laboratorium bahan
bangunan untuk komposisi bahan yang digunakan pada setiap jenis pekerjaan dengan
pendekatan kinerja/performance dari jenis pekerjaan terkait.
DATA LAPANGAN
Rating keterampilan,
WAKTU NORMAL INDIVIDU mutu kerja, kondisi
kerja, cuaca, dll
TABULASI DATA
WAKTU NORMAL
Kelonggaran
WAKTU STANDAR waktu/allowance
iii
Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan langit-langit
untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan
1 Ruang lingkup
Standar ini menetapkan indeks bahan bangunan dan indeks tenaga kerja yang dibutuhkan
untuk tiap satuan pekerjaan langit-langit yang dapat dijadikan acuan dasar yang seragam
bagi para pelaksana pembangunan gedung dan perumahan dalam menghitung besarnya
harga satuan pekerjaan langit-langit untuk bangunan gedung dan perumahan.
Jenis pekerjaan langit-langit yang ditetapkan meliputi pekerjaan menutup rangka plafon
dengan berbagai bahan penutup dan list.
2 Acuan normatif
Standar ini disusun mengacu kepada hasil pengkajian dari beberapa analisa pekerjaan yang
telah diaplikasikan oleh beberapa kontraktor dengan pembanding adalah analisis BOW 1921
dan penelitian analisis biaya konstruksi.
3.1
bangunan gedung dan perumahan
bangunan yang berfungsi untuk menampung kegiatan kehidupan bermasyarakat
3.2
harga satuan bahan
harga yang sesuai dengan satuan jenis bahan bangunan
3.3
harga satuan pekerjaan
harga yang dihitung berdasarkan analisis harga satuan bahan dan upah
3.4
indeks
faktor pengali atau koefisien sebagai dasar penghitungan biaya bahan dan upah kerja
3.5
indeks bahan
indeks kuantum yang menunjukkan kebutuhan bahan bangunan untuk setiap satuan jenis
pekerjaan
3.6
indeks tenaga kerja
indeks kuantum yang menunjukkan kebutuhan waktu untuk mengerjakan setiap satuan jenis
pekerjaan
1 dari 7
3.7
pelaksana pembangunan gedung dan perumahan
pihak-pihak yang terkait dalam pembangunan gedung dan perumahan yaitu para perencana,
konsultan, kontraktor maupun perseorangan dalam memperkirakan biaya bangunan.
3.8
perhitungan harga satuan pekerjaan konstruksi
suatu cara perhitungan harga satuan pekerjaan konstruksi, yang dijabarkan dalam perkalian
indeks bahan bangunan dan upah kerja dengan harga bahan bangunan dan standar
pengupahan pekerja, untuk menyelesaikan persatuan pekerjaan konstruksi
3.9
satuan pekerjaan
satuan jenis kegiatan konstruksi bangunan yang dinyatakan dalam satuan panjang, luas,
volume dan unit
4 Singkatan istilah
5 Persyaratan
2 dari 7
6 Penetapan indeks harga satuan pekerjaan langit-langit
3 dari 7
6.5 Memasang 1 m2 langit-langit tripleks ukuran (120 x 240) cm, tebal 3 mm, 4 mm
dan 6 mm
4 dari 7
6.9 Memasang 1 m2 langit-langit akustik ukuran (60 x 120) cm + rangka alluminium
5 dari 7
Lampiran A
(Informatif)
Harga Satuan
Jumlah
Kebutuhan Satuan IndeksBahan/Upah
(Rp.)
(Rp.)
Asbes semen m2 1.100 30.000 33.000
Bahan
Paku 3 cm kg 0.010 10.000 100
Pekerja OH 0.070 30.000 2.100
Tukang kayu OH 0.070 40.000 2.800
Tenaga kerja
Kepala tukang OH 0.007 50.000 350
Mandor OH 0.004 60.000 240
Jumlah harga persatuan pekerjaan 38.590
6 dari 7
Bibliografi
SNI 03-2445-1991, Spesifikasi ukuran kayu untuk bangunan rumah dan gedung
SNI 03-6861.1-2002, Spesifikasi bahan bangunan bagian A (bahan bangunan bukan logam)
SNI 03-6861.3-2002, Spesifikasi bahan bangunan bagian C (bahan bangunan dari logam
bukan besi)
7 dari 7
SNI 7395:2008
Daftar isi
Daftar isi.......................................................................................................................................... i
Prakata ......................................................................................................................................... iv
Pendahuluan.................................................................................................................................. v
1 Ruang lingkup ......................................................................................................................... 1
2 Acuan normatif........................................................................................................................ 1
3 Istilah dan definisi ................................................................................................................... 1
4 Singkatan istilah...................................................................................................................... 2
5 Persyaratan ............................................................................................................................ 2
6 Penetapan indeks harga satuan pekerjaan penutup lantai dan dinding ................................. 3
6.1 Memasang 1 m2 lantai ubin PC abu-abu ukuran (40 x 40) cm ..................................... 3
6.2 Memasang 1 m2 lantai ubin PC abu-abu ukuran (30 x 30) cm ..................................... 3
6.3 Memasang 1 m2 lantai ubin PC abu-abu ukuran (20 x 20) cm ..................................... 3
6.4 Memasang 1 m2 lantai ubin warna ukuran (40 x 40) cm .............................................. 4
6.5 Memasang 1 m2 lantai ubin warna ukuran (30 x 30) cm .............................................. 4
6.6 Memasang 1 m2 lantai ubin warna ukuran (20 x 20) cm .............................................. 4
6.7 Memasang 1 m2 lantai ubin teraso ukuran (40 x 40) cm .............................................. 5
6.8 Memasang 1 m2 lantai ubin teraso ukuran (30 x 30) cm .............................................. 5
6.9 Memasang 1 m2 lantai ubin granit ukuran (40 x 40) cm ............................................... 5
6.10 Memasang 1 m2 lantai ubin granit ukuran (30 x 30) cm ............................................... 6
6.11 Memasang 1 m2 lantai ubin teralux ukuran (40 x 40) cm ............................................. 6
6.12 Memasang 1 m2 lantai ubin teralux ukuran (30 x 30) cm ............................................. 6
6.13 Memasang 1 m2 lantai ubin teralux marmer ukuran (60 x 60) cm ................................. 6
6.14 Memasang 1 m2 lantai ubin teralux marmer ukuran (40 x 40) cm ................................. 7
6.15 Memasang 1 m2 lantai ubin teralux marmer ukuran (30 x 30) cm ................................. 7
6.16 Memasang 1 m plint ubin PC abu-abu ukuran (15 x 20) cm ........................................ 7
6.17 Memasang 1 m plint ubin PC abu-abu ukuran (10 x 30) cm ........................................ 7
6.18 Memasang 1 m plint ubin PC abu-abu ukuran (10 x 40) cm ........................................ 8
6.19 Memasang 1 m plint ubin PC warna ukuran (10 x 20) cm............................................ 8
6.20 Memasang 1 m plint ubin PC warna ukuran (10 x 30) cm............................................ 8
6.21 Memasang 1 m plint ubin PC warna ukuran (10 x 40) cm............................................ 8
6.22 Memasang 1 m plint ubin teraso ukuran (10 x 30) cm ................................................. 9
6.23 Memasang 1 m plint ubin teraso ukuran (10 x 40) cm ................................................. 9
6.24 Memasang 1 m plint ubin granit ukuran (10 x 40) cm .................................................. 9
6.25 Memasang 1 m plint ubin granit ukuran (10 x 30) cm .................................................. 9
SNI 7395:2008
6.26 Memasang 1 m plint ubin teralux kerang ukuran (10 x 40) cm ...................................10
6.27 Memasang 1 m plint ubin teralux kerang ukuran (10 x 30) cm ...................................10
6.28 Memasang 1 m plint ubin teralux marmer ukuran (10 x 60) cm .................................10
6.29 Memasang 1 m plint ubin teralux marmer ukuran (10 x 40) cm .................................10
6.30 Memasang 1 m plint ubin teralux marmer ukuran (10 x 30) cm .................................11
6.31 Memasang 1 m2 lantai teraso cor ditempat, tebal 3 cm ...............................................11
6.32 Memasang 1 m2 lantai keramik artistik ukuran (10 x 20) cm .......................................11
6.33 Memasang 1 m2 lantai keramik artistik ukuran (10 x 10) cm atau (5 x 20) cm ............11
6.34 Memasang 1 m2 lantai keramik ukuran (33 x 33) cm...................................................12
6.35 Memasang 1 m2 lantai keramik ukuran (30 x 30) cm...................................................12
6.36 Memasang 1 m2 lantai keramik ukuran (20 x 20) cm...................................................12
6.37 Memasang 1 m2 lantai keramik ukuran (10 x 33) cm, variasi/border ...........................12
6.38 Memasang 1 m2 lantai mosaik ukuran (30 x 30) cm, campuran spesi 1 PC : 3 PP ....13
6.39 Memasang 1 m’ plint keramik ukuran (10 x 20) cm .....................................................13
6.40 Memasang 1 m’ plint keramik ukuran (10 x 10) cm .....................................................13
6.41 Memasang 1 m’ plint keramik ukuran (5 x 20) cm .......................................................13
6.42 Memasang 1 m’ plint internal cove artistik ukuran (5 x 5 x 20) cm .............................14
6.43 Memasang 1 m2 lantai marmer ukuran (100 x 100) cm ..............................................14
6.44 Memasang 1 m2 lantai karpet .....................................................................................14
6.45 Memasang 1 m2 underlayer .........................................................................................14
6.46 Memasang 1 m2 lantai parquet ...................................................................................15
6.47 Memasang 1 m2 lantai kayu (gymfloor) .......................................................................15
6.48 Memasang 1 m2 dinding porselen ukuran (11 x 11) cm ..............................................15
6.49 Memasang 1 m2 dinding porselin ukuran (10 x 20) cm................................................15
6.50 Memasang 1 m2 dinding porselin ukuran (20 x 20) cm................................................16
6.51 Memasang 1 m2 dinding keramik artistik ukuran (10 x 20) cm ....................................16
6.52 Memasang 1 m2 dinding keramik artistik ukuran (5 x 20) cm ......................................16
6.53 Memasang 1 m2 dinding keramik ukuran (10 x 20) cm................................................16
6.54 Memasang 1 m2 dinding keramik ukuran (20 x 20) cm................................................17
6.55 Memasang 1 m2 dinding marmer ukuran (100 x 100) cm ............................................17
6.56 Memasang 1 m2 dinding bata pelapis ukuran (3 x 7 x 24) cm .....................................17
6.57 Memasang 1 m2 dinding batu paras ............................................................................17
6.58 Memasang 1 m2 dinding batu tempel hitam.................................................................18
6.59 Memasang 1 m2 lantai vinyl ukuran (30 x 30) cm KL I..............................................18
2
6.60 Memasang 1 m wall paper, lebar 50 cm ....................................................................18
6.61 Memasang 1 m2 floor hardener ...................................................................................18
6.62 Memasang 1 m plint vinyil karet ukuran (30 x 30) cm dengan perekat ........................18
ii
SNI 7395:2008
iii
SNI 7395:2008
Prakata
Standar Nasional Indonesia (SNI) tentang Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan
penutup lantai dan dinding untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan adalah revisi
dari Pt-T-27-2000-C, Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan lantai untuk bangunan
rumah dan gedung, dengan perubahan pada indeks harga bahan dan indeks harga tenaga
kerja..
Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan penutup lantai dan dinding untuk konstruksi
bangunan gedung dan perumahan ini disusun oleh Panitia Teknik Bahan Konstruksi
Bangunan dan Rekayasa Sipil melalui Gugus Kerja Struktur dan Konstruksi Bangunan pada
Subpanitia Teknis Bahan, Sains, Struktur dan Konstruksi Bangunan.
Tata cara penulisan disusun mengikuti Pedoman Standardisasi Nasional 08:2007 dan
dibahas pada rapat konsensus yang diselenggarakan pada tanggal 7 s/d 8 Desember 2006
oleh Subpanitia Teknis yang melibatkan para nara sumber, pakar dan lembaga terkait.
iv
SNI 7395:2008
Pendahuluan
Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan ini disusun berdasarkan pada hasil penelitian
Analisis Biaya Konstruksi di Pusat Litbang Permukiman 1988 – 1991. Penelitian ini dilakukan
dalam dua tahap. Tahap pertama dengan melakukan pengumpulan data sekunder analisis
biaya yang diperoleh dari beberapa BUMN, Kontraktor dan data yang berasal dari analisis
yang telah ada sebelumnya yaitu BOW. Dari data sekunder yang terkumpul dipilih data
dengan modus terbanyak. Tahap kedua adalah penelitian lapangan untuk memperoleh data
primer sebagai cross check terhadap data sekunder terpilih pada penelitian tahap pertama.
Penelitian lapangan berupa penelitian produktifitas tenaga kerja lapangan pada beberapa
proyek pembangunan gedung dan perumahan serta penelitian laboratorium bahan
bangunan untuk komposisi bahan yang digunakan pada setiap jenis pekerjaan dengan
pendekatan kinerja/performance dari jenis pekerjaan terkait.
DATA LAPANGAN
Rating keterampilan,
WAKTU NORMAL INDIVIDU mutu kerja, kondisi
kerja, cuaca, dll
TABULASI DATA
WAKTU NORMAL
Kelonggaran
WAKTU STANDAR waktu/allowance
v
Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan penutup lantai dan dinding
untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan
1 Ruang lingkup
Standar ini menetapkan indeks bahan bangunan dan indeks tenaga kerja yang dibutuhkan
untuk tiap satuan pekerjaan penutup lantai dan dinding yang dapat dijadikan acuan dasar yang
seragam bagi para pelaksana pembangunan gedung dan perumahan dalam menghitung
besarnya harga satuan pekerjaan penutup lantai dan dinding untuk bangunan gedung dan
perumahan.
2 Acuan normatif
Standar ini disusun mengacu kepada hasil pengkajian dari beberapa analisa pekerjaan yang
telah diaplikasikan oleh beberapa kontraktor dengan pembanding adalah analisis BOW 1921
dan penelitian analisis biaya konstruksi.
3.1
bangunan gedung dan perumahan
bangunan yang berfungsi untuk menampung kegiatan kehidupan bermasyarakat
3.2
harga satuan bahan
harga yang sesuai dengan satuan jenis bahan bangunan
3.3
harga satuan pekerjaan
harga yang dihitung berdasarkan analisis harga satuan bahan dan upah
3.4
indeks
faktor pengali atau koefisien sebagai dasar perhitungan biaya bahan dan upah kerja
1 dari 21
3.5
indeks bahan
indeks kuantum yang menunjukkan kebutuhan bahan bangunan untuk setiap satuan jenis
pekerjaan
3.6
indeks tenaga kerja
indeks kuantum yang menunjukkan kebutuhan waktu untuk mengerjakan setiap satuan jenis
pekerjaan
3.7
pelaksana pembangunan gedung dan perumahan
pihak-pihak yang terkait dalam pembangunan gedung dan perumahan yaitu para perencana,
konsultan, kontraktor maupun perseorangan dalam memperkirakan biaya bangunan.
3.8
perhitungan harga satuan pekerjaan konstruksi
suatu cara perhitungan harga satuan pekerjaan konstruksi, yang dijabarkan dalam perkalian
indeks bahan bangunan dan upah kerja dengan harga bahan bangunan dan standar
pengupahan pekerja, untuk menyelesaikan persatuan pekerjaan konstruksi
3.9
satuan pekerjaan
satuan jenis kegiatan konstruksi bangunan yang dinyatakan dalam satuan panjang, luas,
volume dan unit
4 Singkatan istilah
5 Persyaratan
2 dari 21
b) Spesifikasi dan cara pengerjaan setiap jenis pekerjaan disesuaikan dengan standar
spesifikasi teknis pekerjaan yang telah dibakukan.
3 dari 21
Kebutuhan Satuan Indeks
Ubin abu-abu Buah 26,500
Bahan PC kg 10,400
PP m3 0,045
Pekerja OH 0,270
Tukang batu OH 0,135
Tenaga kerja
Kepala tukang OH 0,014
Mandor OH 0,014
4 dari 21
6.7 Memasang 1 m2 lantai ubin teraso ukuran (40 x 40) cm
5 dari 21
6.10 Memasang 1 m2 lantai ubin granit ukuran (30 x 30) cm
6 dari 21
6.14 Memasang 1 m2 lantai ubin teralux marmer ukuran (40 x 40) cm
7 dari 21
6.18 Memasang 1 m plint ubin PC abu-abu ukuran (10 x 40) cm
8 dari 21
6.22 Memasang 1 m plint ubin teraso ukuran (10 x 30) cm
9 dari 21
6.26 Memasang 1 m plint ubin teralux kerang ukuran (10 x 40) cm
10 dari 21
6.30 Memasang 1 m plint ubin teralux marmer ukuran (10 x 30) cm
6.33 Memasang 1 m2 lantai keramik artistik ukuran (10 x 10) cm atau (5 x 20) cm
11 dari 21
6.34 Memasang 1 m2 lantai keramik ukuran (33 x 33) cm
12 dari 21
6.38 Memasang 1 m2 lantai mosaik ukuran (30 x 30) cm, campuran spesi 1 PC : 3 PP
13 dari 21
6.42 Memasang 1 m’ plint internal cove artistik ukuran (5 x 5 x 20) cm
14 dari 21
6.46 Memasang 1 m2 lantai parquet kayu
15 dari 21
6.50 Memasang 1 m2 dinding porselin ukuran (20 x 20) cm
16 dari 21
6.54 Memasang 1 m2 dinding keramik ukuran (20 x 20) cm
17 dari 21
6.58 Memasang 1 m2 dinding batu tempel hitam
6.62 Memasang 1 m’ plint Vinyl karet ukuran (15 x 30) cm dengan perekat
18 dari 21
6.63 Memasang 1 m’ plint kayu kelas II tebal 2Cm, Lebar 10 Cm
19 dari 21
Lampiran A
(Informatif)
Harga Satuan
Jumlah
Kebutuhan Satuan IndeksBahan/Upah
(Rp.)
(Rp.)
Ubin abu-abu Buah 6,630 1.000 6.630
Bahan PC kg 9,800 400 3.920
PP m3 0,045 45.000 2.025
Pekerja OH 0,250 30.000 7.500
Tukang batu OH 0,125 40.000 5.000
Tenaga kerja
Kepala tukang OH 0,013 50.000 650
Mandor OH 0,013 60.000 780
Jumlah harga per satuan pekerjaan 26.505
20 dari 21
Bibliografi
21 dari 21
SNI 2837:2008
Daftar isi
Daftar isi.......................................................................................................................................... i
Prakata ......................................................................................................................................... iii
Pendahuluan................................................................................................................................. iv
1 Ruang lingkup ......................................................................................................................... 1
2 Acuan normatif........................................................................................................................ 1
3 Istilah dan definisi ................................................................................................................... 1
4 Singkatan istilah...................................................................................................................... 2
5 Persyaratan ............................................................................................................................ 2
6 Penetapan indeks harga satuan pekerjaan plesteran ............................................................ 3
6.1 Membuat 1 m2 plesteran 1 PC : 1 PP, tebal 15 mm .................................................... 3
6.2 Membuat 1 m2 plesteran 1 PC : 2 PP, tebal 15 mm .................................................... 3
6.3 Membuat 1 m2 plesteran 1 PC : 3 PP, tebal 15 mm .................................................... 3
6.4 Membuat 1 m2 plesteran 1 PC : 4 PP, tebal 15 mm .................................................... 3
6.5 Membuat 1 m2 plesteran 1 PC : 5 PP, tebal 15 mm .................................................... 4
6.6 Membuat 1 m2 plesteran 1 PC : 6 PP, tebal 15 mm .................................................... 4
6.7 Membuat 1 m2 plesteran 1 PC : 7 PP, tebal 15 mm .................................................... 4
6.8 Membuat 1 m2 plesteran 1 PC : 8 PP, tebal 15 mm .................................................... 4
6.9 Membuat 1 m2 plesteran 1 PC : ½ KP : 3 PP, tebal 15 mm ........................................ 5
6.10 Membuat 1 m2 plesteran 1 PC : 2 KP : 8 PP, tebal 15 mm ......................................... 5
6.11 Membuat 1 m2 plesteran 1 SM : 1 KP : 1 PP, tebal 15 mm ......................................... 5
6.12 Membuat 1 m2 plesteran 1 SM : 1 KP : 2 PP, tebal 15 mm ......................................... 5
6.13 Membuat 1 m2 plesteran 1 PC : 2 PP, tebal 20 mm .................................................... 6
6.14 Membuat 1 m2 plesteran 1 PC : 3 PP, tebal 20 mm .................................................... 6
6.15 Membuat 1 m2 plesteran 1 PC : 4 PP, tebal 20 mm .................................................... 6
6.16 Membuat 1 m2 plesteran 1 PC : 5 PP, tebal 20 mm .................................................... 6
6.17 Membuat 1 m2 plesteran 1 PC : 6 PP, tebal 20 mm .................................................... 7
6.18 Membuat 1 m2 plesteran 1 SM : 1 KP : 2 PP, tebal 20 mm ......................................... 7
6.19 Membuat 1 m2 Berapen 1 PC : 5 PP, tebal 15 mm ..................................................... 7
6.20 Membuat 1 m’ Plesteran Skoning 1 PC : 2 PP, lebar 10 mmError! Bookmark not defined.
6.21 Membuat 1 m2 Plesteran Granit , 1 PC : 2 Granit, tebal 10 mm ................................. 8
6.22 Membuat 1 m2 Plesteran Teraso , 1 PC : 2 Batu Teraso, tebal 10 mm ..................... 8
6.23 Membuat 1 m2 Plesteran Ciprat 1 PC : 2 PP ................................................................. 8
6.24 Membuat 1 m2 finishing siar pasangan dinding bata merah (=20 m’) .......................... 8
6.25 Membuat 1 m2 finishing siar pasangan dinding conblock ekspose (=8 m’) .................. 9
i
SNI 2837:2008
ii
SNI 2837:2008
Prakata
Standar Nasional Indonesia (SNI) tentang Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan
plesteran untuk konstruksi bangunan dan perumahan adalah revisi dari SNI 03-2837-2002,
Analisis Biaya Konstruksi (ABK) Bangunan gedung dan Perumahan Pekerjaan Plesteran,
dengan perubahan pada indeks harga bahan dan indeks harga tenaga kerja.
Standar ini disusun oleh Panitia Teknis Bahan Konstruksi Bangunan dan Rekayasa Sipil
pada Subpanitia Teknik Bahan, Sains, Struktur, dan Konstruksi Bangunan.
Tata cara penulisan disusun mengikuti Pedoman Standardisasi Nasional Nomor 8 Tahun
2007 dan dibahas pada forum rapat konsensus pada tanggal 7 s.d 8 Desember 2006 di
Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman Bandung dengan melibatkan para nara
sumber, pakar dan lembaga terkait.
iii
SNI 2837:2008
Pendahuluan
Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan ini disusun berdasarkan pada hasil penelitian
Analisis Biaya Konstruksi di Pusat Litbang Permukiman 1988 – 1991. Penelitian ini dilakukan
dalam dua tahap. Tahap pertama dengan melakukan pengumpulan data sekunder analisis
biaya yang diperoleh dari beberapa BUMN, Kontraktor dan data yang berasal dari analisis
yang telah ada sebelumnya yaitu BOW. Dari data sekunder yang terkumpul dipilih data
dengan modus terbanyak. Tahap kedua adalah penelitian lapangan untuk memperoleh data
primer sebagai cross check terhadap data sekunder terpilih pada penelitian tahap pertama.
Penelitian lapangan berupa penelitian produktifitas tenaga kerja lapangan pada beberapa
proyek pembangunan gedung dan perumahan serta penelitian laboratorium bahan
bangunan untuk komposisi bahan yang digunakan pada setiap jenis pekerjaan dengan
pendekatan kinerja/performance dari jenis pekerjaan terkait.
DATA LAPANGAN
Rating keterampilan,
WAKTU NORMAL INDIVIDU mutu kerja, kondisi
kerja, cuaca, dll
TABULASI DATA
WAKTU NORMAL
Kelonggaran
WAKTU STANDAR waktu/allowance
iv
SNI 2837:2008
1 Ruang lingkup
Standar ini menetapkan indeks bahan bangunan dan indeks tenaga kerja yang dibutuhkan
untuk tiap satuan pekerjaan plesteran yang dapat dijadikan acuan dasar yang seragam bagi
para pelaksana pembangunan gedung dan perumahan dalam menghitung besarnya harga
satuan pekerjaan plesteran untuk bangunan gedung dan perumahan.
Jenis pekerjaan plesteran yang ditetapkan meliputi pekerjaan plesteran dalam berbagai
ketebalan dan campuran, berapen dan penyelesaian akhir/ acian.
2 Acuan normatif
Standar ini disusun mengacu kepada hasil pengkajian dari beberapa analisis pekerjaan yang
telah diaplikasikan oleh beberapa kontraktor dengan pembanding adalah analisis BOW 1921
dan penelitian analisis biaya konstruksi.
3.1
bangunan gedung dan perumahan
bangunan yang berfungsi untuk menampung kegiatan kehidupan bermasyarakat
3.2
harga satuan bahan
harga yang sesuai dengan satuan jenis bahan bangunan
3.3
harga satuan pekerjaan
harga yang dihitung berdasarkan analisis harga satuan bahan dan upah
3.4
indeks
faktor pengali atau koefisien sebagai dasar perhitungan biaya bahan dan upah kerja
3.5
indeks bahan
indeks kuantum yang menunjukkan kebutuhan bahan bangunan untuk setiap satuan jenis
pekerjaan
3.6
indeks tenaga kerja
indeks kuantum yang menunjukkan kebutuhan waktu untuk mengerjakan setiap satuan jenis
pekerjaan
1 dari 11
SNI 2837:2008
3.7
pelaksana pembangunan gedung dan perumahan
pihak-pihak yang terkait dalam pembangunan gedung dan perumahan yaitu para perencana,
konsultan, kontraktor maupun perseorangan dalam memperkirakan biaya bangunan
3.8
perhitungan harga satuan pekerjaan konstruksi
suatu cara perhitungan harga satuan pekerjaan konstruksi, yang dijabarkan dalam perkalian
indeks bahan bangunan dan upah kerja dengan harga bahan bangunan dan standar
pengupahan pekerja, untuk menyelesaikan per-satuan pekerjaan konstruksi
3.9
satuan pekerjaan
satuan jenis kegiatan konstruksi bangunan yang dinyatakan dalam satuan panjang, luas,
volume dan unit
4 Singkatan istilah
5 Persyaratan
2 dari 11
SNI 2837:2008
3 dari 11
SNI 2837:2008
4 dari 11
SNI 2837:2008
5 dari 11
SNI 2837:2008
6 dari 11
SNI 2837:2008
7 dari 11
SNI 2837:2008
6.24 Membuat 1 m2 finishing siar pasangan dinding bata merah (=20 m’)
8 dari 11
SNI 2837:2008
6.25 Membuat 1 m2 finishing siar pasangan dinding conblock ekspose (=8 m’)
9 dari 11
SNI 2837:2008
Lampiran A
(Informatif)
Contoh penggunaan standar untuk menghitung harga satuan pekerjaan
Harga Satuan
Jumlah
Kebutuhan Satuan Indeks Bahan/Upah
(Rp.)
(Rp.)
Bahan PP kg 3,250 400 1.300
Pekerja OH 0,200 30.000 6.000
Tukang batu OH 0,100 40.000 4.000
Tenaga kerja
Kepala tukang OH 0,010 50.000 500
Mandor OH 0,010 60.000 450
Jumlah harga per satuan pekerjaan 12.250
10 dari 11
SNI 2837:2008
Bibliografi
SNI 03-6861.1-2002, Spesifikasi bahan bangunan bagian A (bahan bangunan bukan logam)
SNI 03-2410-1991, Tata cara pengecatan dinding tembok dengan cat emulsi
11 dari 11
SNI 2836:2008
Daftar isi
Daftar isi.......................................................................................................................................... i
Prakata .......................................................................................................................................... ii
Pendahuluan................................................................................................................................. iii
1 Ruang lingkup ......................................................................................................................... 1
2 Acuan normatif........................................................................................................................ 1
3 Istilah dan definisi ................................................................................................................... 1
4 Singkatan istilah...................................................................................................................... 2
5 Persyaratan ............................................................................................................................ 3
6 Penetapan indeks harga satuan pekerjaan pondasi ............................................................... 3
6.1 Memasang 1 m3 pondasi batu belah, campuran 1 PC : 3 PP ....................................... 3
6.2 Memasang 1 m3 pondasi batu belah, campuran 1 PC : 4 PP ....................................... 3
6.3 Memasang 1 m3 pondasi batu belah, campuran 1 PC : 5 PP ....................................... 4
6.4 Memasang 1 m3 pondasi batu belah, campuran 1 PC : 6 PP ....................................... 4
6.5 Memasang 1 m3 pondasi batu belah, campuran 1 PC : 8 PP ....................................... 4
6.6 Memasang 1 m3 pondasi batu belah, campuran 1 KP : 1 SM : 2 PP ............................ 4
6.7 Memasang 1 m3 pondasi batu belah, campuran 1 PC : 3 KP : 10 PP........................... 5
6.8 Memasang 1 m3 pondasi batu belah, campuran ¼ PC : 1 KP : 4 PP............................ 5
6.9 Memasang 1 m3 batu kosong (aanstamping) ................................................................ 5
6.10 Memasang 1 m3 pondasi siklop, 60% beton campuran 1 PC : 2 PB : 3 KR ................. 6
6.11 Memasang 1 m3 pondasi sumuran, diameter 100 cm ................................................. 6
Lampiran A .................................................................................................................................... 7
Bibliografi ....................................................................................................................................... 8
i
SNI 2836:2008
Prakata
Standar Nasional Indonesia (SNI) tentang Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan
pondasi untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan adalah revisi dari SNI 03-2836-
2002, Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan pondasi batu belah untuk bangunan
sederhana, dengan perubahan pada indeks harga bahan dan indeks harga tenaga kerja.
Standar ini disusun oleh Panitia Teknik Bahan Konstruksi Bangunan dan Rekayasa Sipil
melalui Gugus Kerja Struktur dan Konstruksi Bangunan pada Subpanitia Teknis Bahan,
Sains, Struktur dan Konstruksi Bangunan.
Tata cara penulisan disusun mengikuti Pedoman Standardisasi Nasional 08:2007 dan telah
dibahas dalam rapat konsensus yang diselenggarakan pada tanggal 7 s/d 8 Desember 2006
oleh Subpanitia Teknis yang melibatkan para nara sumber, pakar dan lembaga terkait. SNI
2836:2008 akan dipergunakan sebagai acuan analisis biaya konstruksi di Indonesia.
ii
SNI 2836:2008
Pendahuluan
Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan ini disusun berdasarkan pada hasil penelitian
Aanlisis Biaya Konstruksi di Pusat Litbang Permukiman 1988 – 1991. Penelitian ini dilakukan
dalam dua tahap. Tahap pertama dengan melakukan pengumpulan data sekunder analisis
biaya yang diperoleh dari beberapa BUMN, Kontraktor dan data yang berasal dari analisis
yang telah ada sebelumnya yaitu BOW. Dari data sekunder yang terkumpul dipilih data
dengan modus terbanyak. Tahap kedua adalah penelitian lapangan untuk memperoleh data
primer sebagai cross check terhadap data sekunder terpilih pada penelitian tahap pertama.
Penelitian lapangan berupa penelitian produktifitas tenaga kerja lapangan pada beberapa
proyek pembangunan gedung dan perumahan serta penelitian laboratorium bahan
bangunan untuk komposisi bahan yang digunakan pada setiap jenis pekerjaan dengan
pendekatan kinerja/performance dari jenis pekerjaan terkait.
DATA LAPANGAN
Rating keterampilan,
WAKTU NORMAL INDIVIDU mutu kerja, kondisi
kerja, cuaca, dll
TABULASI DATA
WAKTU NORMAL
Kelonggaran
WAKTU STANDAR waktu/allowance
iii
Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan pondasi
untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan
1 Ruang lingkup
Standar ini menetapkan indeks bahan bangunan dan indeks tenaga kerja yang dibutuhkan
untuk tiap satuan pekerjaan pondasi yang dapat dijadikan acuan dasar yang seragam bagi
para pelaksana pembangunan gedung dan perumahan dalam menghitung besarnya harga
satuan pekerjaan pondasi untuk bangunan gedung dan perumahan.
2 Acuan normatif
Standar ini disusun mengacu kepada hasil pengkajian dari beberapa analisa pekerjaan yang
telah diaplikasikan oleh beberapa kontraktor dengan pembanding adalah analisis BOW 1921
dan penelitian analisis biaya konstruksi.
3.1
bangunan gedung dan perumahan
bangunan yang berfungsi untuk menampung kegiatan kehidupan bermasyarakat
3.2
harga satuan bahan
harga yang sesuai dengan satuan jenis bahan bangunan
3.3
harga satuan pekerjaan
harga yang dihitung berdasarkan analisis harga satuan bahan dan upah
3.4
indeks
faktor pengali / koefisien sebagai dasar penghitungan biaya bahan dan upah kerja
3.5
indeks bahan
indeks kuantum yang menunjukkan kebutuhan bahan bangunan untuk setiap satuan jenis
pekerjaan
3.6
1 dari 8
indeks tenaga kerja
indeks kuantum yang menunjukkan kebutuhan waktu untuk mengerjakan setiap satuan jenis
pekerjaan
3.7
pelaksana pembangunan gedung dan perumahan
pihak-pihak yang terkait dalam pembangunan gedung dan perumahan yaitu para perencana,
konsultan, kontraktor maupun perseorangan dalam memperkirakan biaya bangunan.
3.8
perhitungan harga satuan pekerjaan konstruksi
suatu cara perhitungan harga satuan pekerjaan konstruksi, yang dijabarkan dalam perkalian
indeks bahan bangunan dan upah kerja dengan harga bahan bangunan dan standar
pengupahan pekerja, untuk menyelesaikan per-satuan pekerjaan konstruksi
3.9
satuan pekerjaan
satuan jenis kegiatan konstruksi bangunan yang dinyatakan dalam satuan panjang, luas,
volume dan unit
4 Singkatan istilah
2 dari 8
5 Persyaratan
3 dari 8
6.3 Memasang 1 m3 pondasi batu belah, campuran 1 PC : 5 PP
4 dari 8
6.7 Memasang 1 m3 pondasi batu belah, campuran 1 PC : 3 KP : 10 PP
5 dari 8
6.10 Memasang 1 m3 pondasi siklop, 60% beton campuran 1 PC : 2 PB : 3 KR
dan 40% batu belah
Pekerja OH 3,400
Tukang batu OH 0,850
Tenaga kerja
Kepala tukang OH 0,085
Mandor OH 0,170
6 dari 8
Lampiran A
(Informatif)
Harga Satuan
Jumlah
Kebutuhan Satuan Indeks Bahan/Upah
(Rp.)
(Rp.)
Batu belah m3 1,200 40.000 48.000
Bahan PC kg 202,000 400 80.800
PP m3 0,485 45.000 21.825
Pekerja OH 1,500 30.000 45.000
Tukang batu OH 0,750 40.000 30.000
Tenaga kerja
Kepala tukang OH 0,075 50.000 3.750
Mandor OH 0,075 60.000 4.500
Jumlah harga per satuan pekerjaan 233.875
7 dari 8
Bibliografi
SNI 03-6861.1-2002, Spesifikasi bahan bangunan bagian A (bahan bangunan bukan logam)
SNI 03-6861.2-2002, Spesifikasi bahan bangunan bagian B (Bahan bangunan dari besi /
baja)
8 dari 8
SNI 2835:2008
Daftar isi
i
SNI 2835:2008
Prakata
Standar Nasional Indonesia (SNI) tentang Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan
tanah untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan adalah revisi dari SNI 03-2835-
2002 Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan tanah, yang disesuaikan dengan
keadaan di Indonesia dengan melakukan modifikasi terhadap indeks harga satuan.
Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan tanah untuk konstruksi bangunan gedung dan
perumahan ini disusun oleh Panitia Teknik Bahan Konstruksi Bangunan dan Rekayasa Sipil
melalui Gugus Kerja Struktur dan Konstruksi Bangunan pada Subpanitia Teknis Bahan,
Sains, Struktur dan Konstruksi Bangunan.
Tata cara penulisan disusun mengikuti Pedoman Standardisasi Nasional 08:2007 Tahun
2000 dan dibahas dalam forum konsensus yang diselenggarakan pada tanggal 7 s/d 8
Desember 2006 oleh Subpanitia Teknis 91-01/S3 yang melibatkan para nara sumber, pakar
dan lembaga terkait. SNI 2835:2008 akan dipergunakan sebagai acuan analisis biaya
konstruksi di Indonesia.
ii
SNI 2835:2008
Pendahuluan
Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan ini disusun berdasarkan pada hasil penelitian
Analisis Biaya Konstruksi di Pusat Litbang Permukiman 1988 – 1991. Penelitian ini dilakukan
dalam dua tahap. Tahap pertama dengan melakukan pengumpulan data sekunder analisis
biaya yang diperoleh dari beberapa BUMN, Kontraktor dan data yang berasal dari analisis
yang telah ada sebelumnya yaitu BOW. Dari data sekunder yang terkumpul dipilih data
dengan modus terbanyak. Tahap kedua adalah penelitian lapangan untuk memperoleh data
primer sebagai cross check terhadap data sekunder terpilih pada penelitian tahap pertama.
Penelitian lapangan berupa penelitian produktifitas tenaga kerja lapangan pada beberapa
proyek pembangunan gedung dan perumahan serta penelitian laboratorium bahan
bangunan untuk komposisi bahan yang digunakan pada setiap jenis pekerjaan dengan
pendekatan kinerja/performance dari jenis pekerjaan terkait.
DATA LAPANGAN
Rating keterampilan,
WAKTU NORMAL INDIVIDU mutu kerja, kondisi
kerja, cuaca, dll
TABULASI DATA
WAKTU NORMAL
Kelonggaran
WAKTU STANDAR waktu/allowance
iii
Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan tanah
untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan
1 Ruang lingkup
Standar ini menetapkan indeks bahan bangunan dan indeks tenaga kerja yang dibutuhkan
untuk tiap satuan pekerjaan tanah yang dapat dijadikan acuan dasar yang seragam bagi para
pelaksana pembangunan gedung dan perumahan dalam menghitung besarnya harga satuan
pekerjaan tanah untuk bangunan gedung dan perumahan.
Jenis pekerjaan tanah yang ditetapkan meliputi:
a) Pekerjaan galian tanah biasa dan tanah keras dalam berbagai kedalaman;
b) Pekerjaan stripping atau pembuangan humus;
c) Pekerjaan pembuangan tanah;
d) Pekerjaan urugan kembali, urugan pasir, pemadatan tanah, perbaikan tanah sulit dan
urugan sirtu.
2 Acuan normatif
Standar ini disusun mengacu kepada hasil pengkajian dari beberapa analisa pekerjaan yang
telah diaplikasikan oleh beberapa kontraktor dengan pembanding adalah analisis BOW 1921
dan penelitian analisis biaya konstruksi.
3.1
bangunan gedung dan perumahan
bangunan yang berfungsi untuk menampung kegiatan kehidupan bermasyarakat
3.2
harga satuan bahan
harga yang sesuai dengan satuan jenis bahan bangunan
3.3
harga satuan pekerjaan
harga yang dihitung berdasarkan analisis harga satuan bahan dan upah
3.4
indeks
faktor pengali atau koefisien sebagai dasar penghitungan biaya bahan dan upah kerja
3.5
indeks bahan
indeks kuantum yang menunjukkan kebutuhan bahan bangunan untuk setiap satuan jenis
pekerjaan
1 dari 7
3.6
indeks tenaga kerja
indeks kuantum yang menunjukkan kebutuhan waktu untuk mengerjakan setiap satuan jenis
pekerjaan
3.7
pelaksana pembangunan gedung dan perumahan
pihak-pihak yang terkait dalam pembangunan gedung dan perumahan yaitu para perencana,
konsultan, kontraktor maupun perseorangan dalam memperkirakan biaya bangunan.
3.8
perhitungan harga satuan pekerjaan konstruksi
suatu cara perhitungan harga satuan pekerjaan konstruksi, yang dijabarkan dalam perkalian
indeks bahan bangunan dan upah kerja dengan harga bahan bangunan dan standar
pengupahan pekerja, untuk menyelesaikan per-satuan pekerjaan konstruksi
3.9
satuan pekerjaan
satuan jenis kegiatan konstruksi bangunan yang dinyatakan dalam satuan panjang, luas,
volume dan unit
4 Singkatan istilah
5 Persyaratan
2 dari 7
5.2 Persyaratan teknis
3 dari 7
6.7 Mengerjakan 1 m2 stripping tebing setinggi 1 meter
Mengurug kembali 1 m3 galian dihitung dari 1/3 kali dari indeks pekerjaan galian
4 dari 7
6.13 Memasang 1 m3 Lapisan pudel campuran 1 KP : 5 TL untuk stabilisasi
tanah.
5 dari 7
Lampiran A
(Informatif)
Harga Satuan
Jumlah
Kebutuhan Satuan Indeks Bahan / Upah
(Rp.)
(Rp.)
Pekerja OH 0,750 30.000 22.500
Tenaga kerja
Mandor OH 0,025 60.000 1.500
6 dari 7
Bibliografi
SNI 03-6861.1-2002, Spesifikasi bahan bangunan bagian A (Bahan bangunan bukan logam)
Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman, Analisis Biaya Konstruksi (hasil penelitian),
tahun 1988–1991
7 dari 7