Project Android Pertama
Project Android Pertama
Kali pertama menjalankan Android Studio, Anda akan melihat tampilan seperti
berikut ini.
Jika sudah membuka project lain, klik File → New → New Project untuk membuat
project baru.
Project Wizard
project dari nol, sehingga proses awal menjadi lebih cepat dan sesuai dengan
best-practice tanpa error (misal tidak mendaftarkan Activity ke Manifest).
2. Selain itu, Anda juga bisa memilih target device mana yang akan dibuat
3. Pada kelas ini, kita akan sering menggunakan XML/View System sebagai
4. Kemudian Anda akan diarahkan ke dalam dialog untuk memberi nama dari
tampilan penuh Android Studio berbasis IntelliJ IDEA seperti di bawah ini.
Mungkin tampilan tersebut akan berbeda dengan yang ada di layar Anda karena
mari kita bahas lebih jauh tentang antarmuka (interface) yang ada di Android Studio
ini.
Toolbar
Navigation Bar
Membantu untuk melihat struktur dari kedalaman (depth) dan posisi proyek yang saat
menulis kode nantinya. Pada tampilan di atas, sebelah kiri adalah struktur proyek dan
sebelah kanan adalah editor. Bagian ini akan dibahas lebih detail di poin selanjutnya.
Tool Window Bar
Tools menu yang mengelilingi editor ini (baik di kiri, kanan, maupun bawah)
Status Bar
menampilkan status proyek dan pesan peringatan (warning message) bila ada.
Struktur Project
lebih ringkas dan cepat sesuai dengan kebutuhan pengembangan Android. Bila ingin
melihat struktur proyek dalam bentuk selain standar Android, kita dapat
mengubahnya dengan tombol dropdown yang terdapat di atas project structure.
Misalnya jika ingin melihat struktur sesuai seperti yang ada di Explorer (folder
Nah, sekarang mari kita bahas lebih detail tentang projek yang baru saja kita buat.
Berikut adalah isi dari masing-masing folder yang ada pada struktur project tersebut.
Android Manifest
AndroidManifest adalah salah satu berkas yang harus ada di dalam sebuah proyek
Android. Manifest memberikan beragam informasi penting kepada sistem Android.
Sistem perlu mengetahui apa saja komponen yang akan digunakan oleh aplikasi
sebelum dijalankan.
Beberapa komponen yang ada di dalam Android Manifest adalah sebagai berikut:
Komponen Aplikasi
2. android:allowBackup="true"
3. android:icon="@mipmap/ic_launcher"
4. android:label="@string/app_name"
5. android:roundIcon="@mipmap/ic_launcher_round"
6. android:supportsRtl="true"
7. android:theme="@style/AppTheme">
8.
9. <activity
10. android:name=".MainActivity"
11. android:exported="true">
12. <intent-filter>
/>
14. <category
android:name="android.intent.category.LAUNCHER" />
15. </intent-filter>
16. </activity>
17.
18. <service
19. android:name=".MyIntentService"
20. android:exported="false"/>
21.
22. <receiver
23. android:name=".MyReceiver"
24. android:enabled="true"
25. android:exported="true"/>
26.
27. <provider
28. android:name=".MyProvider"
29.
android:authorities="com.dicoding.picodiploma.myapplication"
30. android:enabled="true"
31. android:exported="true">
32. </provider>
33. </application>
itu tidak masalah. Kita akan mempelajarinya satu per satu seiring dengan
tag <application>.
Di dalam sini, Anda juga dapat menentukan Activity atau halaman apa yang
kategori LAUNCHER pada <intent-filter>.
Permission
untuk permission Internet.
1. <uses-permission android:name="android.permission.INTERNET"/>
tag <manifest>
Java
Merupakan salah satu folder
yang sering dipakai, berisi berkas source code kita yang ditulis dalam bahasa
Kotlin/Java, termasuk juga kode Unit Test dan androidTest (Instrumentation Test).
Catatan:
Penamaan folder "java" bisa juga diganti sesuai dengan bahasa yang dipakai, misal
"kotlin."
Res / Resource
juga terdapat sejumlah folder yang sudah diatur dan dikategorikan sesuai kebutuhan,
seperti:
Drawable
Layout
Salah satu folder yang sering dipakai untuk berkas desain aplikasi.
Mipmap
Values
Selain itu, juga ada jenis folder resource yang bisa Anda tambahkan seperti yang ada
Gradle
untuk mengotomatisasi proses pembuatan dari kode program menjadi sebuah aplikasi
sebuah aplikasi. Di dalamnya berisi konfigurasi library Android dan Kotlin untuk
semua module.
1. plugins {
2. id 'com.android.application'
3. id 'org.jetbrains.kotlin.android'
4. }
5.
6. android {
7. namespace 'com.dicoding.picodiploma.myapplication'
8. compileSdk ...
9.
10. defaultConfig {
12. minSdk ...
13. targetSdk ...
16.
17. testInstrumentationRunner
"androidx.test.runner.AndroidJUnitRunner"
18. }
19.
20. buildTypes {
21. release {
optimize.txt'), 'proguard-rules.pro'
24. }
25. }
26. compileOptions {
29. }
30. }
31.
32. dependencies {
36. }
Berikut adalah beberapa detail konfigurasi yang dapat diubah pada level modul.
namespace: package name unik yang digunakan untuk Play Store, sama
project.
minSdk: merupakan versi SDK minimal yang didukung oleh project ini.
targetSdk: target versi SDK yang menandakan aplikasi ini sudah dites pada
versi SDK tertentu. Best practice-nya adalah memilih SDK yang terbaru. Jika
versionCode: nilai integer yang menandakan versi dari aplikasi. Apabila kita
misalnya 1.0.1.
oleh aplikasi.
Untuk lebih mengenal Android Studio lebih dalam, Anda juga dapat membaca materi
ini.
https://developer.android.com/studio/intro/index.html .
Sync Project
sinkronisasi terlebih dahulu. Tombol sync now akan muncul pada sebelah kanan atas
Resource Manager
Resource Manager
gambar, warna, layout dll. Jika Anda perhatikan struktur dari res, dengan
Shortcut
Pencarian:
Shift+Shift
Ctrl+F
Ctrl+Shift+F
Ctrl+Shift+A
Find action, pencarian aksi atau perintah-perintah yang ada di Android Studio.
Ctrl+R
Navigasi:
Ctrl+N
Ctrl+Shift+N
Ctrl+B
Alt+↓
Ctrl+G
Ctrl+E
Alt+F7 / Ctrl+F7
Ctrl+Shift+B
Redaksi:
Ctrl+D
Ctrl+Q
Melihat isi dari parameter, penting ketika melihat method dari Android atau
library lain.
Ctrl+Space
Ctrl+Shift+Space
Anda dengan lebih pintar (menampilkan apa yang benar-benar terkait dengan
kode Anda).
Alt+Insert
Ctrl+Alt+L
Ctrl+Y
Ctrl+Alt+V
Ctrl+Alt+M
Shift+F6
Rename, untuk mengganti nama suatu file atau variabel maupun fungsi.
Run:
Ctrl+F9
Ctrl+Shift+F9
Shift+F10
Shift+F9
Code Completion
Perintah ini sangat membantu karena kita bisa menyelesaikan kode tanpa harus
mengetik lengkap dan tanpa tanda kurung, kurung siku, kurung kurawal, serta
terjadi!
Statement kita yang belum tuntas akan diselesaikan oleh Android Studio.
Tentu hal ini akan mempercepat waktu kita dalam menggarap aplikasi.
style masing-masing, Semua tergantung pilihan kita sendiri. Tetapi kita tetap perlu
memperhatikan bagaimana tata letak kode, apalagi bila suatu saat nanti kita membuat
aplikasi bersama orang lain. Kode yang rapi itu enak dilihat dan memudahkan, baik
memberikan code style formatting untuk tata letak kode yang kita miliki. Untuk
menyesuaikan setelan code style, klik File > Settings > Editor > Code
Style (Android Studio > Preferences > Editor > Code Style pada Mac.)
Bagaimana menurut Anda tentang kode di atas? Ya tidak ada yang salah.
shortcut Ctrl+Alt+L.
Mungkin bila kode yang kita miliki sedikit, tidak terlalu berpengaruh. Namun, bila
baris kode sudah mulai kompleks, formatting code seperti ini akan sangat membantu.
Sample Code
Android Studio juga membantu kita menemukan kode yang berkualitas dan best
gunakan dan manfaatkan untuk kebutuhan kita belajar atau membuat aplikasi
Android. Dengan mengakses File > New > Import Sample, kita punya banyak
pilihan contoh kode yang bisa dipakai. Selengkapnya dapat kita jumpai di sini.
Keren, kan? Jadi biasakan diri Anda menggunakan alat bantu dari Android Studio
28% Selesai
Persiapan Belajar
Pengenalan Android Studio
6/7
Activity
0/5
Intent
0/9
0/6
0/4