Proposal Marniati Marhum Fix
Proposal Marniati Marhum Fix
Proposal Marniati Marhum Fix
PUSKESMAS WALENRANG
OLEH :
MARNIATI MARHUM
042022048
i
LEMBAR PERSETUJUAN
Disusun Oleh:
MARNIATI MARHUM 042022048
Dr. Hj. Nurhaeni, S.Kep., M.Kes Dr. Risma Haris, S.Si., M.Si
NIDN : 0901016001 NIDN : 0915088302
Mengetahui,
Ketua Program Studi S1 Kebidanan
ii
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Segala puji dan syukur peneliti mengatakan bahwa Allah SWT itu ada, karena
berkat Rahmat Hidayah dan Karunia-Nya peneliti dapat menyusun proposal ini
dengan judul”Pengaruh Elevasi Kaki 300 Terhadap Penurunan Odema Pada Ibu
Hamil Di Wilaya Kerja Puskesmas Walenrang” Pada kesempatan ini, peneliti
ingin menyampaikan penghargaan dan ucapan kasih sayang yang tulus kepada
orang-orang terdekat (suami, anak dan keluarga) atas segala perhatian,
pengorbanan, kasih sayang serta doa restunya sehingga peneliti mampu
menyelesaikan proposal ini. Demikian pula dengan kerendahan hati, peneliti
menyampaikan rasa terima kasih dan penghargaan yang tulus kepada :
1. Ibu Dr. Rusdiana, M.Hum.,MA Selaku Rektor Institut Kesehatan Kurnia
Jaya Persada Palopo
2. Ibu Ns. Reskiyah Hoesny, S.Kep., M.Kep selaku Wakil Rektor I Institut
Kesehatan Kurnia Jaya Persadabagai Pembimbing Pertama Institut
Kesehatan Kurnia Jaya Persada Palopo
3. Ibu Dr. Hj. Nurhaeni, S.Kep., M.Kes. sebagai Pembimbing I Institut
Kesehatan Kurnia Jaya Persada Palopo
4. Ibu Dr. Risma Haris, D.Si., M.Si, sebagai Pembimbing II Institut
Kesehatan Kurnia Jaya Persada
5. Bapak dan Ibu Dosen serta Staf Institut Kesehatan Kurnia Jaya Persada
Palopo yang telah memberikan kemudahan bagi peneliti dalam
menyelesaikan Pendidikan selama ini
6. Rekan-rekan Mahasiswa Institut Kesehatan Kurnia Jaya Persada Palopo
yang tidak dapat peneliti sebutkan satu per satu, yang secara langsung
maupun tidak langsung memberikan dukungan selama perkuliahan sampai
tahap menyelesaikan proposal penelitian.
7. Kepada semua pihak yang tidak sempat peneliti sebut namanya satu per
satu, terima kasih atas bantuan kalian semua.
iii
Akhir kata, peneliti berharap proposal ini dapat bermanfaat bagi pembaca
dan semua pihak.
Palopo,
Peneliti
iv
DAFTAR ISI
C. Tujuan penelitian.................................................................................................... 3
1. Teoritis ............................................................................................................. 3
2. Praktis ............................................................................................................. 3
B. Hipotesis penelitian................................................................................................. 18
1
BAB IV METODE PENELITIAN .......................................................................................... 19
B. Populasi.................................................................................................................... 19
C. Sampel...................................................................................................................... 20
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kehamilan adalah suatu rantai yang berkesinambungan yang meliputi
ovulasi (pematangan sel), kemudian bertemunya sel telur (sel telur) dan
sperma (sperma), pembuahan dan pertumbuhan sel telur yang telah dibuahi,
diikuti dengan implantasi (implantasi) di dalam rahim dan pembentukan sel
telur. plasenta dan Tahap terakhir adalah pertumbuhan dan perkembangan
hasil konsepsi sampai cukup bulan (Mutia dan Liva Maita, 2022)
Kehamilan mengalami perubahan fisik dan psikologis. Perubahan
fisiologis meliputi perubahan pada organ reproduksi, sistem kardiovaskular,
sistem pernapasan, sistem ginjal, sistem kulit, sistem mukoskeletal, sistem
saraf, sistem pencernaan, dan sistem endokrin. Perubahan psikologis adalah
respon emosional yang terjadi akibat perubahan organ tubuh dan
meningkatnya tanggung jawab dalam menghadapi kehamilan dan pengasuhan
anak selanjutnya (Zaenatashofi, 2019).
World Health Organization (WHO) menganjurkan jumlah tambahan
energi untuk ibu hamil trimester I adalah 150 kkal dalam satu hari, untuk ibu
hamil trimester II dan III ibu hamil memerlukan tambahan energi sebesar 350
kkal dalam satu hari. Selain kebutuhan energi, kebutuhan protein selama
hamil juga meningkat hingga 68% dari sebelum hamil.Oleh karena itu,
Negara Indonesia melalui Widya Karya Nasional Pangan dan Gizi (WNPG)
tahun 1998 menganjurkan penambahan protein 12 g/hari selama masa
kehamilan (Mutia dan Liva Maita, 2022)
Berdasarkan data WHO tahun 2018 didapat angka kejadian keluhan mual
muntah adalah 80±85%, nyeri pada punggung selama kehamilan bervariasi
antara 35 ± 60%, hemoroid terjadi sekitar 8%, sedangkan bengkak terjadi
sekitar 75%. Pada ibu hamil pembengkakan yang umum terjadi pada trimester
II dan trimester III. Dari data diatas keluhan bengkak menduduki urutan
kedua sebanyak 75%, edema pada ibu hamil bisa berbahaya dan juga bisa
tidak berbahaya.
3
Data dari Departemen Kesehatan RI tahun 2018 80% wanita hamil di
indonesia mengalami keluhan bengkak pada kaki, 45% bengak pada kaki
karena penyakit penyerta misalnya hipertensi, 35% karena faktor fisiologis
pada kehamilan. Ibu hamil yang mempunyai penyakit penyerta, bengkak yang
terjadi pada kaki sulit untuk kempis meskipun sudah dibuat istirahat, biasanya
bengkak dapat kempis apabila mendapatkan pengobatan yang rutin, namun
berbeda dengan ibu yang tidak mempunyai penyakit penyerta, bengkak yang
terjadi dapat kempis bila dibuat istirahat. Bengkak pada ibu hamil dapat
berkurang dengan mengikuti senam hamil secara rutin, karena manfaat dari
senamhamil salah satunya adalah untuk memperlancar peredaran darah.
Berdasarkan data observasi peneliti pada Mei 2023, 25 ibu hamil
mengalami edema fisiologis pada kaki yang menyebabkan ibu enggan
melakukan senam hamil karena tidak mengetahui manfaat senam hamil,
malas atau tidak memiliki waktu luang. Ibu yang tidak berolahraga selama
hamil mengalami depresi kaki yang lebih dalam, dengan rata-rata level Ⅲ,
dengan kedalaman 5±7mm, dan level Ⅳ, dengan kedalaman lebih dari 7mm.
Ibu yang tidak melakukan olah raga selama hamil mengeluhkan kakinya
terasa berat setelah olah raga, dan ibu menjadi malas melakukan sesuatu,
terkadang kakinya sering kram, menandakan peredaran darah di kaki tidak
lancar.
Selama pemeriksaan kehamilan, ibu hamil sering mengalami beberapa
ketidaknyamanan fisik, salah satunya adalah edema ekstremitas bawah.
Edema ini sangat tidak menyenangkan dan membuat calon ibu tidak nyaman.
Diperkirakan sekitar 75 persen wanita akan mengalami penumpukan cairan
berlebih di sekitar kaki dan pergelangan kaki di beberapa titik selama
kehamilan. Edema adalah akumulasi cairan berlebih di antara sel-sel tubuh
atau di berbagai rongga tubuh. Edema lokal juga disebut pitting edema.
Edema yang umum disebut edema anasarka (Zaenatashofi, 2019).
Edema terjadi pada sekitar 80% kehamilan. Bentuk umum dari edema
selama kehamilan adalah edema kaki. Edema bisa menjadi gejala awal
kondisi patologis atau bahkan indikator penyakit kronis yang serius selama
kehamilan. Beberapa kondisi yang menyebabkan edema antara lain penyakit
4
jantung kronis, gagal ginjal, penyakit sendi, kehamilan, asupan garam
berlebihan, dan kelelahan fisik. Edema pada kehamilan disebabkan oleh
perubahan estrogen yang dapat meningkatkan retensi cairan. Peningkatan
retensi cairan ini berkaitan dengan perubahan fisik yang terjadi pada trimester
terakhir kehamilan yaitu bertambahnya ukuran rahim dengan bertambahnya
berat janin dan usia kehamilan. Selain itu, bertambahnya berat badan akan
menambah beban pada kaki untuk menopang tubuh ibu. Hal ini memicu
gangguan sirkulasi vena di kaki sehingga menyebabkan munculnya edema
(Mutia dan Liva Maita, 2022).
Elevasi kaki merupakan pengaturan postural yang memposisikan
ekstremitas bawah lebih tinggi dari jantung sehingga aliran balik darah ke
jantung meningkat tanpa darah menggenang di ekstremitas bawah. dengan
cara melakukan elevasi tungkai sesering mungkin pada ibu hamil, terutama
setelah kegiatan berjalan-jalan dimana elevasi dilakukan dalam posisi duduk
atau berbaring dengan meletakkan posisi kaki lebih tinggi dari jantung akan
menjadikan aliran darah vena lancar dan dilatasi vena tungkai yang berkelok-
kelok menjadi tampak mengempis dan melengkuk (Mutia dan Liva Maita,
2022).
Pada penelitian Rani Safitri menyimpulkan bahwa sebagian besar
mengalami tingkat edema ringan sebanyak 5 orang (71,4%) dan sebagian
kecil mengalami tingkat derajat edema sedang sebanyak 2 orang (28,6%).
Diharapkan bagi ibu hamil dapat melakukan posisi elevasi setelah melakukan
aktifitas sehari-hari (Mutia dan Liva Maita, 2022). Penelitian (Yanti et al.,
2020) di Kecamatan Kabupaten Aceh Singkil menunjukkan bahwa terjadi
penurunan nilai rata-rata edema kaki pada ibu hamil sebelum dilakukan terapi
dan sesudah dilakukan terapi selama 5 hari. Hasilnya adalah menunjukkan
bahwa terjadi penurunan nilai rata-rata edema kaki pada ibu hamil sebelum
dilakukan terapi dan sesudah dilakukan terapi selama 5 hari, dari uraian di
atas peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang “Pengaruh elevasi
kaki 300 terhadap penurunan oedema pada ibu hamil di wilayah kerja
puskesmas walenrang.
5
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dari penelitian ini adalah apakah terdapat Pengaruh
elevasi kaki 300 terhadap penurunan oedema pada ibu hamil di wilayah kerja
puskesmas walenrang?
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Menganalisa Pengaruh elevasi kaki 300 terhadap penurunan odema pada
ibu hamil di wilayah kerja puskesmas walenrang.
2. Tujuan Khusus
a. Mengidentifikasi gambaran elevasi kaki 300 pada ibu hamil di
wilayah kerja puskesmas walenrang.
b. Mengidentifikasi gambaran oedema pada ibu hamil di wilayah kerja
puskesmas walenrang.
c. Menganalisa Pengaruh elevasi kaki 300 terhadap penurunan oedema
pada ibu hamil di wilayah kerja puskesmas walenrang.
D. Manfaat Penelitian
a. Manfaat Teoritis
Dilakukannya pengujian atas teori tersebut bisa melalui penelitian secara
empiritis serta hasilnya dapat menolak ataupun mengukuhkan serta
merevisi teori yang berhubungan.
b. Manfaat Praktis
Penelitian ini untuk memecahkan permasalahan praktis. Semua lembaga
yang bisa kita jumpai dimasyarakat, seperti lembaga pemerintahan
ataupun lembaga swasta, sadar akan manfaat tersebut dengan
menempatkan suatu penelitian juga pengembangan sebagai bagian dari
integral organisai merek.
c. Manfaat Ilmiah
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan referensi kepustakaan dan
dapat menjadikannya sebagai acuan dalam melakukan penelitian tentang
di wilayah kerja puskesmas walenrang.
d. Manfaat Untuk Peneliti
6
Penelitian dapat bermanfaat bagi peneliti untuk mendapatkan
pengalaman dan mengetahui di wilayah kerja puskesmas walenrang.
Penelitian ini juga dapat menjadi salah satu acuan untuk pengembangan
penelitian selanjutnya.
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
8
Pertumbuhan dan perkembangan janin ini akan terjadi secara perlahan
hingga usia kehamilan 40 minggu. Kehamilan tersebut dibagi menjadi 3
trimester yakni trimester I, II, dan III (Zaenatashofi, 2019).
9
2) Uterus
Pada akhir kehamilan dinding uterus mulai menipis dan lebih
lembut. Pergerakan janin dapat diobservasi dan badannya dapat
diraba untuk mengetahui posisi dan ukurannya, korpus
berkembang menjadi segmen bawah rahim. Pada minggu ke-36
kehamilan terjadi penurunan janin ke bagian bawah rahim hal ini
disebabkan melunaknya jaringanjaringan dasar panggul bersamaan
dengan gerakan yang baik dari otot rahim dan kedudukan bagian
bawah rahim (Jenni, 2020).
b. Sistem Payudara
Selama Kehamilan, payudara bertambah besar, tegang, dan berat.
Dapat teraba nodul-nodul akibat hipertrofi kelenjar alveoli, bayangan
vena-vena lebih membiru. Hiperpigmentasi pada puting susu dan
areola payudara. Pada Trimester III pertumbuhan kelenjar mammae
membuat ukuran payudara semakin meningkat. Pada kehamilan 32
minggu warna cairan agak putih seperti air susu sangat encer. Dari
kehamilan 32 minggu sampai anak lahir, cairan yang keluar lebih
kental, berwarna kuning, dan banyak mengandung lemak. Cairan ini
disebut kolostrum (Jenni, 2020).
c. Sistem Endokrin
Adanya gangguan pada salah satu faktor itu akan menyebabkan
perubahan pada yang lainnya. Konsentrasi plasma hormon pada tiroid
akan menurun pada trimester pertama dan meningkat secara progresif.
Aksi penting dari hormon paratiroid ini adalah untuk memasok janin
dengan kalsium yang adekuat. Selain itu, juga diketahui mempunyai
peran dalam produksi peptida ada janin, plasenta, dan ibu.
d. Sistem Perkemihan
Perubahan-perubahan tersebut menyebabkan pelvis dan ureter mampu
menampung urine dalam volume yang lebih besar dan dapat
memperlambat laju aliran urin.
e. Sistem Pencernaan
10
Sebagian besar hal ini terjadi akibat konstipasi dan naiknya tekanan
vena-vena di bawah uterus termasuk vena hemoroidal. Selain itu,
perut kembung juga terjadi karena adanya uterus yang membesar
dalam rongga perut yang mendesak organ-organ dalam perut
khususnya saluran pencernaan. Panas perut terjadi karena terjadinya
aliran balik asam gastrik ke dalam esofagus (Vivian, 2016).
f. Sistem Muskuloskeletal
Peningkatan distensi abdomen yang membuat panggul miring ke
depan, penurunan tonus otot perut dan peningkatan beban berat badan
pada akhir 12 kehamilan membutuhkan penyesuaian ulang kurvatura
spinalis (Indrayani, 2019).
g. Sistem Kardiovaskuler
Pada trimester III volume darah semakin meningkat di mana jumlah
serum darah lebih besar dari pertumbuhan sel darah sehingga terjadi
semacam pengenceran darah. Hemodilusi mencapai puncaknya pada
umur kehamilan 32 minggu, serum darah dan volume darah juga
bertambah sebesar 25-30%. Selama kehamilan, dengan adanya
peningkatan volume darah curah jantung atau jumlah darah yang
dikeluan dari jantung per menit meningkat 30-50%. Oleh karena itu,
dapat terlihat penambahan beban pada jantung selama kehamilan
(Jenni, 2020).
h. Sistem Integumen
Pada kulit dinding perut akan terjadi perubahan warna menjadi
kemerahan, kusam dan kadang-kadang akan mengenai daerah
payudara dan paha perubahan ini dikenal dengan striae gravidarum.
Pada multipara selain striae kemerahan itu sering kali ditemukan garis
berwarna perak berkilau yang merupakan sikatrik dari striae
sebelumnya. Pada kebanyakan perempuan kulit digaris pertengahan
perut akan berubah menjadi hitam kecoklatan yang disebut dengan
linia nigra. Kadang-kadang muncul dalam ukuran yang bervariasi
pada wajah dan leher yang disebut dengan chloasma atau malasma
gravidarum, selain itu pada areola dan daerah genetalia juga akan
11
terlihat pigmentasi yang berlebihan akan hilang setelah persalinan
(Jenni, 2020).
i. Sistem Metabolisme
Umumnya kehamilan mempunyai efek metabolisme, oleh karena itu
wanita hamil perlu mendapat makanan yang bergizi dan dalam kondisi
sehat
j. Sistem Berat Badan dan Indeks Masa Tubuh (IMT)
Sebagian besar pertambahan berat badan selama kehamilan
dihubungkan dengan uterus dan isinya, payudara dan bertambahnya
volume darah serta cairan ekstraseluler. Peningkatan total berat badan
ibu pada masa hamil ratarata 11 kg. Pada Trimester I rata rata
penambahan berat badan adalah 1 kg dan pada Trimester II dan III
masing-masing 5 kg.
k. Sistem Pernafasan
Perubahan fisiologis spesifik akibat kehamilan dapat menyebabkan
timbulnya gejala neurologis dan neuromuskular
(Indrayani, 2019).
4. Perubahan Psikologis Ibu Hamil Trimester III
Perubahan psikologis kehamilan trimester ketiga adalah sebagai berikut
(Jenni, 2020).
a. Kecemasan dan ketegangan semakin meningkat oleh karena
perubahan postur tubuh atau terjadi gangguan body image.
b. Merasa tidak feminin menyebabkan perasaan takut perhatian suami
berpaling atau tidak menyenangi kondisinya.
c. 6-8 minggu menjelang persalinan perasaan takut semakin meningkat,
merasa cemas terhadap kondisi bayi dan dirinya.
d. Adanya perasaan tidak nyaman
e. Sukar tidur oleh karena kondisi fisik atau frustasi terhadap persalinan.
f. Menyibukkan diri dalam persiapan menghadapi persalinan.
g. Ibu tidak sabar menunggu kelahiran bayinya.
h. Ibu khawatir bayinya akan lahir sewaktu-waktu dalam kondisi tidak
normal.
12
i. Merasa sedih karena terpisah dari bayinya.
j. Libido menurun
13
yang apabila tidak dilaporkan atau tidak terdeteksi bisa menyebabkan
kematian ibu dan janin. Macam-macam tanda bahaya kehamilan adalah
sebagai berikut (Jenni, 2020).
a. Gerakan janin berkurang
b. Kejang
c. Demam
d. Bengkak pada kaki wajah dan tangan
e. Perdarahahan pervaginam
f. Sakit kepala yang hebat
g. Penglihatan kabur
h. Keluar cairan pervaginam
i. Nyeri perut yang hebat
7. Konsep Skrining/Deteksi Dini Ibu Risiko Tinggi
Kehamilan risiko tinggi adalah keadaan yang dapat mempengaruhi
optimalisasi ibu maupun janin pada kehamilan yang dihadapi Kartu Skor
Poedji Rochyati, untuk mendeteksi risiko ibu hamil dapat menggunakan kartu
Skor Poedji Rochyati. Terdiri dari kehamilan resiko rendah (KRR) dengan
skor 2 ditolong oleh bidan. Kehamilan Risiko Tinggi (KRT) dengan skor 6-10
ditolong oleh bidan atau dokter dan Kehamilan Risiko Sangat Tinggi (KRST)
dengan skor>12 ditolong oleh dokter (Bataha. Y., 2019).
B. Tinjauan Pustaka Tentang Odema
1. Edema Pada Kehamilan
Edema yang terjadi pada kehamilan berbeda-beda yaitu 40% edema
fisiologis, 60% edema dengan hipertensi, dan 80% terjadi pada
kehamilan dengan hipertensi dan proteinuria yang positif (pre-eklampsia-
eklampsia). Edema pada ibu hamil terdapat edema fisiologis ataupun
patologis, ibu hamil dapat mengalami edema pada bagian-bagian
tubuhnya, termasuk ekstremitas bawah hingga hingga seluruh tubuh
(Mutia dan Liva Maita, 2022).
2. Patologis
14
Edema adalah edema yang timbul pada wajah dan tangan, atau
edema generalisata, dan biasanya disertai peningkatan berat badan yang
cepat. Edema akibat tekanan vena pada kompresi pertumbuhan janin
seringkali terjadi pada ekstremitas bawah ibu hamil. Hal ini disebabkan
oleh menurunnya arus balik darah vena akibat vena cava inferior yang
terkompresi oleh pertumbuhan janin. Penurunan arus balik tersebut
mengakibatkan adanya akumulasi cairan di bagian bawah tubuh apalagi
jika ibu hamil berdiri dalam waktu lama (Mutia dan Liva Maita, 2022).
Adapun edema akibat gravitasi, yaitu saat berbaring gaya gravitasi
bekerja secara merata, namun saat seseorang berdiri efek gravitasi tidak
merata. Selain tekanan yang ditimbulkan oleh kontraksi jantung, terdapat
dua konsekuensi penting dari peningkatan tekanan ini (Mutia dan Liva
Maita, 2022), yaitu :
a. Vena dapat melebar dibawah peningkatan tekanan, sehingga semakin
lebar dan kapasitasnya meningkat. Arteri juga mendapat efek
gravitasi yang sama, tetapi arteri tidak melebar seperti vena karena
arteri tidak mudah teregang. Penumpukan sebagian besar darah di
vena-vena tungkai yang masuk melalui kapiler dan tidak kembali
beredar ke jantung.
b. Peningkatan tekanan darah kapiler terjadi akibat efek gravitasi
menyebabkan filtrasi berlebihan cairan keluar. Jaringan kapiler
ekstremitas bawah dan menimbulkan edema lokal (yaitu
pembekakan kaki dan pergelangan kaki).
3. Dampak Edema Pada Ibu Hamil
Dampak yang timbul dari edema kaki pada ibu hamil bisa menunjukkan
adanya tanda tanda bahaya dalam kehamilan salah satunya pre-eklamsia
dan ada penyebab lain diantara nya nyeri dan pegal pegal (Mutia dan
Liva Maita, 2022).
15
c. Aktivitas panjang dan melelahkan sehari-hari
Anatomi ekstremitas bawah terdiri atas tulang koksa, femur, tibia, fibula,
tarsal, metatarsal, dan tulang-tulang phalangs (Firrahmawati, L. 2019).
a. Os. Koksa Os.
Koksa terdiri dari sepasang tulang panggul (hip bone) yang
merupakan tulang pipih. Tulang pinggul terdiri atas 3 bagian utama
yaitu ilium (tulang usus), pubis (tulang kemaluan), dan ischium
(tulang duduk).
b. Os. Femur Os.
Femur dibagian ujung atasnya terdapat femoris yang bulat sesuai
dengan mangkok sendi (asetabulum). Kolumna femoris
menghubungkan kaput femoris dan korpus femoris.
c. Tibia
Tibia merupakan tulang tungkai bawah yang letaknya lebih medial
dibanding dengan fibula. Di bagian proksimal, tibia 14 memiliki
condyle medial dan lateral di mana keduanya merupakan facies
untuk artikulasi dengan condyle femur. Terdapat juga facies untuk
berartikulasi dengan kepala fibula di sisi lateral. Selain itu, tibia
memiliki tuberositas untuk perlekatan ligamen. Di daerah distal tibia
membentuk artikulasi dengan tulang-tulang tarsal dan malleolus
medial.
d. Fibula
Fibula merupakan tulang tungkai bawah yang letaknya lebih lateral
dibanding dengan tibia. Di bagian proksimal, fibula berartikulasi
dengan tibia. Sedangkan di bagian distal, fibula membentuk
16
malleolus lateral dan facies untuk artikulasi dengan tulang-tulang
tarsal.
e. Tarsal
Tarsal merupakan 7 tulang yang membentuk artikulasi dengan fibula
dan di proksimal dan dengan metatarsal di distal. Terdapat 7 tulang
tarsal, yaitu calcaneus.
f. Metatarsal
Metatarsal merupakan 5 tulang yang berartikulasi dengan tarsal di
proksimal dan dengan tulang phalangs di distal. Khusus di tulang
metatarsal 1 (ibu jari) terdapat 2 tulang sesamoid.
g. Phalangs
Phalangs merupakan tulang jari-jari kaki. Terdapat 2 tulang
phalangs di ibu jari dan 3 phalangs di masing-masing jari sisanya.
Karena tidak ada sendi pelana di ibu jari kaki, menyebabkan jari
tersebut tidak sefleksibel ibu jari tangan.
17
lutut vena perforans menghubungkan vena safena magna
dengan vena profunda sepanjang sisi medial betis pada hiatus
safenus di fasia profunda vena safena magna (Sharoon,
2020).
b) Vena aksesoria, bergabung dengan vena utama pada
pertengahan paha bermuara pada vena safena.
c) Vena safena parva, vena ini banyak katup, timbul dari bagian
lateral arkus venosus dorsalis pedis, naik dibelakang
maleolus lateralis, menembus fasia profunda, berjalan
diantara kaput M. Gastroknemius bagian bawah fossa
popliteal, berakhir pada vena poplitea (Sharoon, 2020).
d) Vena poplitea dibentuk oleh penyatuan vena komunitantes
dari arteri tibialis anterior dan posterior pada batas bawah
M. Politeus, terletak pada sisi lateral, berjalan melalui lubang
M. Adduktor magnus menjadi vena femoralis (Sharoon,
2020).
18
terdapat edema, jika di palpasi dan diberi tekanan ringan di daerah regio
tibia bagian anterior dengan ibu jari selama kurang lebih 10 detik lalu
dilepaskan dan akan timbul indentasi kulit yang ditekan, dan akan
kembali secara perlahan-lahan.
Cara mengetahui kedalaman edema itu dilihat dari derajat edema, yaitu:
(Marilynn Jackson, 2011 dalam (Mutia dan Liva Maita, 2022)).
Skala Keterangan Ya Tidak
1+ Piting ringan 2 mm, tidak ada distorsi
(perubahan) yang terlihat cepat menghilang
2+ Lebih dalam 4 mm, dari 1+, tidak ada distorsi
cepat menghilang 10-15 detik
3+ Cukup dalam 6 mm, dapat berlangsung lebih
dalam 1 menit ekremitas yang terkena akan
tampak lebar dan membengkak.
4+ Sangat dalam 8 mm, berlangsung 2-5 menit
ekremitas yang terkena terlihat sangat
mengalami perubahan
2.3 tabel skala derajat edema
19
Hindari mengenakan pakaian ketat yang mengganggu aliran balik
vena, ubah posisi sesering mungkin, minimalkan berdiri dalam waktu
lama, jangan dudukan barang diatas pangkuan atau paha akan
menghambat sirkulasi, istirahat berbaring miring kiri untuk
memaksimalkan pembuluh darah kedua tungkai, lakukan olahraga atau
senam hamil, menganjurkan massage atau pijat kaki, rendam air hangat
(Tri Endah Widi Lestari, 2019).
20
perlahan pada daerah kaki dilakukan 20 menit sehari selama 3 hari
(Mathematics, 2020).
Cara mengatasi dan penanganan Pengurangan segera dapat diperoleh
dengan memaksa jari kaki kearah atas dan dengan memberikan tekanan pada
lutut untuk menguatkan kaki. Peregangan otot gastrocnemius ini, mendorong
lepasnya spasme, kompres panas, pemijatan, memfleksikan kaki, dan berjalan
membantu meredakan ketidaknyamanan (Sharoon, 2020).
Untuk mencegah kram kaki, wanita hamil dapat menaikkan kaki,
mempertahankan ekstremitas tetap hangat, dan menghindari mendorong jari
kaki, olahraga yang teratur meningkatkan sirkulasi yang baik pada kaki,
mandi air hangat sebelum waktu tidur dapat meningkatkan sirkulasi dimalam
hari (Sharoon, 2020). Pada kram kaki yang sering dan berat, tenaga kesehatan
dapat merekomendasikan untuk mengurangi asupan fosfor. Susu mengandung
kalsium dan fosfor, dan 1 liter perhari (biasa direkomendasikan selama
kehamilan) dapat menyebabkan kelebihan fosfor pada beberapa wanita.
Pembatasan susu sampai setengah liter perhari dengan suplemen kalsium
laktat atau minum 1 liter susu perhari disertai dengan gel aluminium
hidroksida mengabsorpsi fosfor dan mengeluarkannya melalui saluran cerna,
mencegah kerjanya pada kalsium dan kram (Sharoon, 2020).
21
6. Ibu sebaiknya istirahat yang cukup
Cara penanganannya adalah istirahat, pengurutan daerah betis dan
selama kram kaki harus di fleksi. Fleksikan kaki (mengarah keatas) dan
kemudian usap tungkai untuk membantunya rileks (jangan usap terlalu
keras). Ibu tidak boleh meluruskan jari kaki (walaupun saat peregangan),dan
ia harus makan lebih banyak makanan tinggi kalsium dan kalium. Ibu juga
dapat mengkonsumsi tablet kalsium,magnesium,dan kalium. Minta wanita
meluruskan kaki yang kram dan menekan tumitnya. Jika wanita berada
ditempat tidur, ia memerlukan tekanan yang kuat dan stabil melawan bagian
bawah kaki, baik menggunakan tangan orang lain ataupun papan kaki pada
ujung tempat tidur sebagai tolakan, dan jika ia dalam posisi berdiri,lantai
melakukan fungsi ini. Cara ini hampir dapat dipastikan berhasil mengurangi
secara instan kram tungkai akut (Mathematics, 2020).
Dorong wanita untuk melakukan latihan umum dan memiliki
kebiasaan mempertahankan mekanisme tubuh yang baik guna meningkatkan
sirkulasi darah. Anjurkan elevasi kaki secara teratur sepanjang hari.
Anjurkan diet menggunakan kalsium dan pospor. (Varney, 2020). Untuk
meredakan kram mendadak pada otot betis ketika duduk,ibu harus
meluruskan lututnya dan meregangkan otot betis dengan cara menarik
telapak kaki keatas (dorsofleksi) secara bersamaan. Berdiri tegak pada kaki
yang sakit dan meletakkan kaki lainnya dihadapan sehingga otot betis akan
meregang dan masalah kram teratasi (Mathematics, 2020).
22
BAB III
KERANGKA KONSEPTUAL
A. Kerangka Konsep
Adapun karangka konsep dalam peneliti ini yaitu :
Keterangan :
: : Variabel Independen
: : Variabel Dependen
: Pengaruh Antara Variabel
B. Hipotesis penelitian
1. Hipotesis Nol ( Ho)
Tidak ada Pengaruh elevasi kaki 300 terhadap penurunan oedema pada
ibu hamil di wilayah kerja puskesmas walenrang
2. Hipotesis Alternatif ( Ha )
Ada Pengaruh elevasi kaki 300 terhadap penurunan oedema pada ibu
hamil di wilayah kerja puskesmas walenrang
23
BAB IV
METODE PENELITIAN
Quasi Eksperiment ini digunakan untuk mengetahui elevasi kaki 300 terhadap
Desain penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah one group
pre post test. Di dalam desain ini terdapat satu kelompok sampel yang akan
Responden O1 I O2
Keterangan:
I : intervensi dengan terapi elevasi kaki 300
O1 : pengukuran sebelum penilaian derajat edema
O2 : pengukuran setelah penilaian derajat edema
B. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang
mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2019).
Adapun Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu hamil yang
mengalami odema pada kaki di wilaya kerja puskesmas walenrang pada bulan
Mei - Juni 2023, populasi dalam penelitian 25 ibu hamil.
24
C. Sampel
Sampel pada penelitian adalah keseluruhan objek yang diteliti atau
dianggap mewakili seluruh populasi (Sugiyono, 2019). Adapun sampel dalam
penelitian ini adalah selurh ibu hamil yang dirawat di wilaya kerja puskesmas
walenrang pada bulan Mei - Juni 2023 sebanyak 25 sampel.
D. Teknik Pengambilan Sampel
Sampel pada penelitian ini menggunakan teknik accidental sampling yaitu
teknik sampling dilakukan apabila pemilihan anggota sampelnya dilakukan
terhadap orang atau benda yang kebetulan dijumpai (Sugiyono, 2019).
E. Variabel Penelitian
1. Variabel Independen
Variabel bebas adalah suatu variabel yang dapat mempengaruhi variabel
lainnya atau menjadi sebab atau berubahnya suatu variabel yang lain
(Sugiyono, 2019).
2. Variabel Dependen
Variabel terikat adalah variabel penelitian yang di ukur untuk mengetahui
besarnya efek atau variabel yang di pengaruhi oleh variabel yang lain
(Sugiyono, 2019).
F. Definisi Operasional
1. Oedema pada ibu hamil
Edema pada ibu hamil terdapat edema fisiologis ataupun patologis, ibu
hamil dapat mengalami edema pada bagian-bagian tubuhnya, termasuk
ekstremitas bawah hingga seluruh tubuh.
Kriteria Objektif :
Ada Perubahan : Jika ekstremitas bawah hingga seluruh tubuh ibu
hamil bengkaknya berkurang
Tidak ada Perubahan : Jika ekstremitas bawah hingga seluruh tubuh ibu
hamil bengkaknya tidak berkurang
2. Elevasi kaki 300
Cara ini hampir dapat dipastikan berhasil mengurangi secara instan kram
tungkai akut. Dorong wanita untuk melakukan latihan umum dan memiliki
kebiasaan mempertahankan mekanisme tubuh yang baik guna
25
meningkatkan sirkulasi darah. Anjurkan elevasi kaki secara teratur dengan
waktu 3 – 5 menit/hari
Kriteria Objektif :
Melakukan : Jika jawaban responden memiliki skor >
50%
Tidak Melakukan : Jika jawaban responden memiliki skor <
50%
G. Lokasi dan Waktu Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Penelitian ini telah dilaksanakan di wilaya kerja puskesmas walenrang.
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Mei – Juni tahun 2023.
H. Instrumen Penelitian
Penelitian ini menggunakan instrument berupa kuesioner dan lembar observasi
berisi pertanyaan yang berhubungan dengan variabel penelitian yang
berjumlah 4 pertanyaan dan akan dibagikan dinilai oleh Peneliti.
I. Teknik Pengumpulan Data
1. Data Primer
Jenis data primer adalah data langsung diperoleh dari responden dengan
menggunakan lembar kuesioner.
2. Data Sekunder
Jenis data sekunder adalah data yang tidak langsung diperoleh dari
responden atau data didapat dari rekam medik.
J. Pengolahan dan Analisa Data
1. Pengolahan Data
Pengolahan data merupakan salah satu bagian rangkaian kegiatan
penelitian setelah pengumpulan data (Sugiyono, 2019).
a. Editing
Editing merupakan upaya untuk memeriksa kembali kebenaran yang
diperoleh atau dikumpulkan.
b. Tabulating
Penelitian memasukkan data-data dari hasil penelitian kedalam tabel
26
sesuai kriteria yang telah ditentukan.
c. Coading
Coading merupakan kegiatan merubah data berbentuk huruf menjadi
data berbentuk angka. Sehingga dimasukkan ke dalam tabel sehingga
mudah dibaca.
d. Processing
Setelah melewati pengkodean, maka langkah selanjutnya adalah
memproses data agar data yang sudah di entry dapat di analisis.
e. Cleaning
Cleaning merupakan kegiatan pengecekan kembali data yang sudah
di entry apakah ada kesalahan atau tidak.
2. Analisa Data
Data yang diperoleh dari tempat penelitian diolah kemudian dianalisa
dengan menggunakan program SPSS dengan menggunakan analisis Chi-
Square untuk mengetahui Pengaruh elevasi kaki 300 terhadap penurunan
odema pada ibu hamil di wilaya kerja puskesmas walenrang. Pada analisis
univarat, data yang diperoleh dari hasil pengumpulan data disajikan dalam
bentuk tabel distribusi frekuensi (Sugiyono, 2019).
Analisa data dilakukan secara sistematis antara lain:
a. Analisis univariate
Dilakukan pada tiap- tiap variabel penelitian terutama untuk melihat
tampilan distribusi frekuensi variabel independen dan dependen
b. Analisis bivariat
Analisis bivariat adalah analisis data yang dilakukan untuk
27
penelitian ini yaitu uji parametic test yaitu statistik yang digunakan
menggunakan uji perbedaan dua rata-rata dengan uji pihak kanan. Uji
adalah :
Keterangan :
S2 = Varians gabungan
s = Simpangan baku
K. Etika penilaian
Dalam melakukan penelitian, peneliti memandang perlu adanya
rekomendasi dari pihak lain dengan mengajukan permohonan izin kepada
28
instansi tempat penelitian dalam hal ini di wilaya kerja puskesmas walenrang
setelah mendapat persetujuan barulah dilakukan penelitian dengan
menekankan masalah etika yang meliputi :
1. Informed consent
Lembar persetujuan ini diberikan kepada responden yang akan diteliti.
Lembar informed consent harus dilengkapi dengan judul penelitian dan
manfaat penelitian. Bila subjek menolak, maka penelitian tidak boleh
memaksa dan harus tetap menghormati hak-hak subjek.
2. Anonymity (tanpa nama)
Untuk menjaga kerahasiaan peneliti tidak akan mencantumkan nama
responden, tetapi lembaran tersebut diberikan kode.
3. Confidentiality (kerahasiaan)
Kerahasiaan informasi responden dijamin oleh peneliti. Hanya kelompok
data tertentu yang akan dilaporkan sebagai hasil peneliti.
29
DAFTAR PUSTAKA
Dewi; Vivian, N.L. 2019. Asuhan Neonatus Bayi dan Anak Balita.
Jakarta:Salemba Medika.
Hani Umi, dkk. 2019. Asuhan Kebidanan Pada Kehamilan Fisiologis. Jakarta:
Salemba Medika
Indrayani, dan Djami, M. (2019). Asuhan Persalinan dan Bayi Baru Lahir. Jakarta
: CV. Trans Info Media
Junita, S., Hevrialni, R., & Fadmiyanor, I. (2021). Hubungan Foot Massage
Dengan Derajat Edema Pada Ibu Hamil Trimester Iii Di Puskesmas
Rawat Inap Sidomulyo Kota Pekanbaru. Jurnal Ibu Dan Anak, 6(1),
55–60.
Mutia dan Liva Maita, (2022) Oedema Pada Kaki Ibu Hamil Trimester Tiga
Dengan Rendam Air Hangat Campur Kencur Di Bpm Hj.
Murtinawita, Sst Kota Pekan baru Tahun 2021
30
Tasari, N., Wahyuni, E. S., & Firrahmawati, L. (2019). Penerapan Foot
MassageUntuk Penurunan Derajat Edema Pada Ibu Hamil Tm Iii Di
KabupatenSukoharjo.
Tri Endah Widi Lestari & Melyana Nurul W (2019). Penerapan Pijat Kaki Dan
Rendam Air Hangat Campuran Kencur Terhadap Edema Kaki Ibu
Hamil Trimester Iii Di Wilayah Kerja Puskesmas I Wangon,
Banyumas.Civitas Akademika Poltekkes Kemenkes Semarang.
Varney H, Kriebs JM dan Gegor C. 2020. Buku Ajar Asuhan Kebidanan. Jakarta:
EGC.
31
LEMBAR PENJELASAN
KEPADA CALON RESPONDEN PENELITIAN
Partisipasi ibu bersifat sukarela tanpa pemaksaan, setiap data yang ada
dalam penelitian ini akan dirahasiakan dan digunakan untuk kepentingan
penelitian. Untuk penelitian ini tidak dikenakan biaya apapun. Keikutsertaan ibu
dalam penelitian ini akan menyumbangakan sesuatu yang berguna untuk
perbaikan dalam pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak.
Setelah memahami berbagai hal yang menyangkut penelitian ini diharapkan
ibu bersedia mengisi lembar persetujuan yang telah kami persiapkan.
Marniati Marhum
32
LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN
“Pengaruh Elevasi Kaki 300 Terhadap Penurunan Odema Pada Ibu Hamil Di
Wilaya Kerja Puskesmas Walenrang” Setelah saya mendapat penjelasan dari
peneliti tentang tujuan penelitian, saya bersedia menjadi responden tanpa ada
unsur paksaan.
Marniati Marhum
1
KUISIONER
PETUNJUK PENGISIAN
1. Isilah identitas anda terlebih dahulu dengan mengisi nama, umur, alamat,
pendidikan, pekerjaan pekerjaan, penghasilan, anak ke dan sumber informasi
dan beri tanda chek list (√ )
2. Beri tanda silang (x) pada pertanyaan tentang pengetahuan suami dan tanda
chek list (√) pada pertanyaan tentang dukungan suami yang dianggap benar
dan apabila ingin memperbaiki jawaban, coret jawaban yang salah dengan
tanda (=) dan ganti dengan jawaban yang benar
A. IDENTITAS RESPONDEN
1. No. Responden :
2. Inisial :
3. Umur :
4. Pendidikan :
5. Pekerjaan :
6. Anak ke :
7. Sumber Informasi :( ) media cetak
( ) media elektronik
( ) internet
( ) media sosial
2
B. Lembar Observasi Terapi Elevasi Kaki
No Dilakukan Tidak dilakukan
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
3
LEMBAR PENGESAHAN
NIM. 04.2022.048
Tim Penguji:
2.
Mengetahui,
Dekan Fakultas Kesehatan IKB Kurnia Jaya
Persada
. 0919078901
.Kcb.Devi Darwin.
S,ST,. NIDN. 0915098702
4
LEMBAR PERSETUJUAN
Disusun Oleh:
Pe
mbi
sma HKS.Si.xM.Si.
mbi
0915088302 ng
I, Pembimbing II,
ngetahui,
1
19078901
Kebidanan
5
6