QA Materi2
QA Materi2
A. Bug 2
B. Bug Advocate 2
C. Terminology Bug 2
References 8
1
A. Bug
Bug dalam software adalah kecacatan yang terjadi pada sebuah perangkat
komputer atau mobile sehingga tidak bisa berjalan sebagaimana mestinya
atau menghasilkan output yang tidak valid.
B. Bug Advocate
Bugs advocate adalah peran seorang QA yang bertanggung jawab untuk
memastikan bahwa semua bug atau defect yang ditemukan selama testing
diprioritaskan, dan dikomunikasikan secara efektif kepada developer untuk
diperbaiki.
C. Terminology Bug
1. Error : adalah kesalahan, kesalahpahaman, atau kesalahpahaman dari
developer.
2. Defect : Error yang ditemukan oleh tester di Production atau Live
2
masalah yang terkait fungsionalitas sebuah program. Bug jenis ini
bervariasi, mulai dari tombol yang tidak dapat di-klik hingga masalah
pada kegunaan aplikasi itu sendiri.
2. Performance defects
Performance defects adalah kategori bug yang terkait dengan
kecepatan, stabilitas, response time, dan penggunaan sumber daya
dari sebuah software.
3. Usability defects
Usability defects adalah jenis bug yang menyebabkan pengguna
tidak dapat memanfaatkan sebuah software secara maksimal. Jenis
bug ini biasanya menyebabkan software sulit atau tidak nyaman untuk
digunakan.
Selain masalah pada kode software, usability defects juga dapat
disebabkan oleh desain UI yang terlalu rumit sehingga pengguna
kesulitan menemukan fungsi yang mereka cari.
4. Compatibility error
Compatibility error merujuk pada masalah software yang tidak
dapat berjalan sebagaimana mestinya dalam situasi tertentu. Pada
umumnya, compatibility error akan muncul ketika kamu menjalankan
aplikasi lama pada sistem operasi yang lebih baru.
5. Security error
Security error merupakan jenis bug yang cukup berbahaya
karena terkait langsung dengan sistem keamanan sebuah software.
Sebuah bug dalam sistem keamanan software, besar atau kecil, akan
membuka celah untuk cracking dan mencuri data atau merusak
software tersebut.
3
6. Syntax error
Syntax error adalah jenis bug yang terjadi pada source code
sebuah program. Jenis bug ini akan menghambat proses
pengembangan software dan menyebabkan software tidak dapat
di-compile dengan baik.
7. Logic error
Logic error adalah jenis bug lain yang terjadi pada source code
sebuah program. Jenis bug ini biasanya disebabkan oleh penggunaan
kode yang tidak sesuai sehingga menghasilkan output yang salah.
4
Penjelasana menganai gambar di atas:
1. New: Ketika sebuah bug ditemukan. Pada status ini, ketika bug
ditemukan masih belum disetujui atau masih dipelajari. Bug dengan
status ini akan diberikan kepada project leader atau test lead untuk
divalidasi.
2. Assigned: Menugaskan bug ke tim untuk diperbaiki. Setelah bug
dianggap valid, maka project leader atau test lead memberikan bug
tersebut ke tim yang bersangkutan untuk diperbaiki.
3. Open: Tim melakukan analisis pada bug dan memperbaiki bug. Pada
status ini, bug akan dilakukan pemeriksaan. Jika tim merasa jika bug
tersebut valid maka dapat dilakukan perbaikan. Namun, jika tidak valid
bug dapat dikategorikan ke rejected, duplicated, deferred, atau not
bug.
4. Rejected: Jika bug dianggap bukan bug dari developer, maka akan
diberikan status rejected.
5. Duplicated: Bug yang deskripsinya sama dengan bug lainnya atau
berulang.
6. Deferred: Bug yang dapat diberikan status deferred yaitu yang
alasannya:
a. Bug ditemukan adalah prioritas minor atau ditemukan di akhir
rilis
b. Bug tidak merupakan scope pada pengembangan saat ini
c. Bug akan diperbaiki pada rilis berikutnya
d. Perubahan requirement dari klien
7. Not Bug: Bug tidak berdampak pada fungsionalitas aplikasi
5
8. Fixed: Bug sudah diselesaikan oleh tim. Tim developer melakukan
perubahan yang diperlukan pada aturan coding untuk memperbaiki
bug. Setelah diperbaiki dan sudah dikonfirmasi, maka tim dapat
memberikan status bug menjadi Fixed.
9. Retest: Testing pada bug yang telah diperbaiki. Tester akan melakukan
testing apakah bug sudah diperbaiki dan sudah sesuai dengan
kebutuhan.
10. Reopen: Bug masih ditemukan dan hasil masih belum sesuai
kebutuhan Ketika testing masih ditemukan bug dan belum sesuai
kebutuhan, maka tester akan memberikan status Reopen. Kemudian
bug akan diperbaiki lagi oleh tim developer.
11. Verified: Tester melakukan verifikasi perbaikan bug Tester melakukan
verifikasi jika bug yang diperbaiki sudah tidak ditemukan lagi maka
dapat diberikan status Verified.
12. Closed: Ketika bug tidak muncul lagi Bug sudah tidak muncul lagi
dalam aplikasi. Status ini adalah akhir di bug life cycle.
6
Fungsionalitas
7
References
Apa Itu Bug? Berikut Berbagai Penyebab dan Cara untuk Mencegahnya! (n.d.).
EKRUT. Retrieved February 12, 2023, from
https://www.ekrut.com/media/apa-itu-bug
Hamilton, T. (2020a, January 12). Defect management process in software testing
(bug report). Guru99.
https://www.guru99.com/defect-management-process.html
Hamilton, T. (2020b, January 30). Defect/Bug life cycle in software testing. Guru99.
https://www.guru99.com/defect-life-cycle.html
Yonata, J. (2022, April 6). Apa itu Bug? Ini Dia Jenis, Penyebab, dan Cara Cegah Bug.
Blog Dewaweb.
https://www.dewaweb.com/blog/apa-itu-bug-dan-cara-mencegahnya/
8
1
A. Bug Report 2
References 7
1
A. Bug Report
Bug Report adalah dokumentasi yang berisi detail informasi mengenai bug
atau cacat yang harus segera diperbaiki. Jika QA menemukan bug, sebaiknya
didokumentasikan dalam bug report dan disampaikan ke tim. Report bug
diperlukan untuk disampaikan kepada para pengembang (developer).
Laporan bug yang baik harus memiliki langkah-langkah rinci bagaimana cara
menemukan bug tersebut (how to reproduce). Report bug memiliki manfaat
sebagai berikut:
1. Database bug tracking memfasilitasi komunikasi yang jelas tentang
kecacatan
2. Menggunakan database mempermudah melacak bug
3. Memperbaiki bug menurut tingkat kepentingannya.
4. Mengatur bug melalui life-cycle.
5. Dapat mempelajari sesuatu yang baru
2
Gambar 1. Bug Life Cycle
1. Review → ketika tester menambahkan laporan bug baru di database
bug-tracking, kemudian diperiksa terlebih dahulu.
2. Rejected → jika reviewer yang memeriksa memutuskan bahwa
laporan membutuhkan tinjauan ulang atau membutuhkan informasi
yang lebih detail terkait bug.
3. Open → jika penguji sudah benar-benar mengetahui dan mengenali
masalah sepenuhnya, penguji melaporkan masalah dan membuat hal
tersebut dikenali sebagai sebuah bug.
4. Assigned → penguji memberikan bug yang sudah ditemukan kepada
manajer pengembangan sistem untuk nantinya diperbaiki oleh tim
pengembang sistem.
5. Test → pengujian ulang oleh tim penguji setelah masalah sudah
diperbaiki oleh tim pengembang guna memastikan masalah tersebut
sudah sepenuhnya diperbaiki dan tidak menimbulkan masalah yang
lain.
6. Reopened → status yang digunakan ketika masalah yang sudah
diperbaiki ternyata belum sepenuhnya tuntas. Jika perbaikan berhasil
tetapi menghasilkan masalah baru yang berbeda maka membuat
laporan bug yang baru.
7. Closed → status yang digunakan ketika seluruh masalah sudah
diperbaiki.
8. Deferred → status yang digunakan ketika masalah ditunda
perbaikannya karena dianggap memiliki prioritas yang lebih rendah
dibanding masalah yang lainnya.
3
9. Cancelled → status yang digunakan ketika anggota tim proyek
4
D. Perbedaan Bug Severity Vs Priority
Table 1. Perbedaan Bug Severity vs Priority
Pembeda Bug Priority Bug Severity
5
4. LightHouse
5. Clickup
6. dan masih banyak lainnya
6
References
JM Siagian, L. (2018). Otomatisasi Pengujian Perangkat Lunak. Sleman : Deepublish,
2018 © 2018.
Difference between severity and priority in testing (example). (2020, March 11).
Guru99. https://www.guru99.com/defect-severity-in-software-testing.html
7
1
A. Performance Test 2
References 7
1
A. Performance Test
Performance testing adalah teknik pengujian non-fungsional yang
menentukan stability, speed, scalability, dan responsiveness dari sebuah
aplikasi dapat bertahan dengan dalam workload yang diberikan
Fokus dari performance testing antara lain.
a. Speed → menentukan apakah respon aplikasi cepat atau lambat
b. Scalability → menentukan beban pengguna maksimum aplikasi.
c. Stability → menentukan apakah aplikasi tersebut stabil di bawah
beban yang bervariasi
d. Reliability → menentukan cara menghandle aplikasi apabila ada beban
yang berat
2
atau masalah kinerja lainnya. Tujuan utama adalah untuk menemukan
kinerja sistem dalam penggunaan berkelanjutan.
4. Spike testing → pengujian spike dilakukan dengan meningkatkan
jumlah pengguna tiba-tiba dengan jumlah yang sangat besar dan
mengukur kinerja sistem. Tujuan utama adalah untuk menentukan
apakah sistem akan mampu mempertahankan beban kerja.
3
D. Performance Testing Process
4
4. Configuring the test environment → mempersiapkan lingkungan
pengujian sebelum eksekusi. Juga, mengatur alat dan sumber daya
lainnya.
5. Implement test design → membuat Scenario test sesuai dengan
design
6. Run the tests → eksekusi test
7. Analyze, tune and retest → Melakukan analisa dari hasil test, untuk
melihat apakah ada peningkatan atau penurunan kinerja aplikasi.
Sehingga dapat menentukan apa yang harus ditingkatkan dari sebuah
aplikasi.
5
browser. Secara khusus JMeter tidak mengeksekusi Javascript yang
ditemukan di HTML, juga tidak merender halaman HTML layaknya
browser.
6
References
Hamilton, T. (2020, February 22). Performance testing tutorial – types (example).
Guru99. https://www.guru99.com/performance-testing.html
7
1
A. Security Testing 2
Reference 6
1
A. Security Testing
Security Testing adalah jenis Pengujian Perangkat Lunak yang mengungkap
kerentanan, ancaman, risiko dalam aplikasi perangkat lunak dan mencegah
serangan berbahaya dari penyusup. Tujuan Security Testing adalah untuk
mengidentifikasi semua kemungkinan celah dan kelemahan sistem
perangkat lunak yang dapat mengakibatkan hilangnya informasi,
pendapatan, reputasi di tangan karyawan atau pihak luar organisasi.
2
3. Penetration Testing: Pengujian semacam ini mensimulasikan serangan
dari peretas jahat. Pengujian ini melibatkan analisis sistem tertentu
untuk memeriksa potensi kerentanan terhadap upaya peretasan
eksternal.
4. Risk Assessment: Pengujian ini melibatkan analisis risiko keamanan
yang diamati dalam organisasi. Risiko diklasifikasikan sebagai Rendah,
Sedang dan Tinggi. Pengujian ini merekomendasikan kontrol dan
tindakan untuk mengurangi risiko.
5. Security Auditing: Ini adalah inspeksi internal Aplikasi dan sistem
Operasi untuk kelemahan keamanan. Audit juga dapat dilakukan
melalui pemeriksaan kode baris demi baris
6. Posture Assessment: Ini menggabungkan pemindaian Keamanan,
Peretasan Etis, dan Penilaian Risiko untuk menunjukkan postur
keamanan organisasi secara keseluruhan.
7. Ethical Hacking: Ini meretas sistem Perangkat Lunak Organisasi. Tidak
seperti peretas jahat, yang mencuri untuk keuntungan mereka sendiri,
tujuannya adalah untuk mengungkap kelemahan keamanan dalam
sistem.
3
2. Black Box: Tester berwenang untuk melakukan pengujian pada segala
sesuatu tentang topologi jaringan dan teknologi.
3. Grey Box: Sebagian informasi diberikan kepada penguji tentang
sistem, dan merupakan campuran model kotak putih dan hitam.
4
- Application or System should not allow invalid users
- Check cookies and session time for application
- For financial sites, the Browser back button should not work.
5
Reference
JM Siagian, L. (2018). Otomatisasi Pengujian Perangkat Lunak. Sleman : Deepublish,
2018 © 2018.
What is Security Testing? Example. (2020, April 30). Guru99.
https://www.guru99.com/what-is-security-testing.html
6
1
A. Alpha Testing 2
B. Beta Testing 3
Reference 7
1
A. Alpha Testing
Alpha Testing adalah jenis pengujian penerimaan; dilakukan untuk
mengidentifikasi semua kemungkinan masalah dan bug sebelum merilis
produk akhir ke pengguna akhir. Alpha Testing dilakukan oleh Tester yang
merupakan karyawan internal organisasi. Tujuan utamanya adalah untuk
mengidentifikasi tugas-tugas yang mungkin dilakukan oleh user biasa dan
mengujinya.
Sederhananya, pengujian semacam ini disebut alpha hanya karena dilakukan
sejak awal, menjelang akhir pengembangan perangkat lunak, dan sebelum
pengujian beta. Fokus utama pengujian alfa adalah mensimulasikan
pengguna nyata dengan menggunakan teknik Black Box dan White Box.
Pengujian Alpha adalah pengujian akhir sebelum sebuah perangkat lunak
diluncurkan untuk pengguna umum. Pengujian alpha memiliki dua fase:
● Pada tahap pertama dari pengujian alpha, perangkat lunak diuji oleh
pengembang di lingkungan internal developer. Mereka men-debug
perangkat lunak atau debugger hardware-assisted. Tujuannya adalah
untuk menangkap bug dengan cepat.
● Pada tahap kedua pengujian alpha, perangkat lunak diserahkan
kepada staf QA, untuk pengujian tambahan dalam lingkungan yang
mirip dengan yang dipakai pengguna umum. Hal tersebut bertujuan
untuk mensimulasikan kondisi atau lingkungan pengujian yang
sebenarnya sehingga ketika sistem tersebut di-deploy, maka sudah
tidak terjadi kegagalan maupun cacat sistem.
2
B. Beta Testing
Beta Testing dilakukan oleh "Real User" dari aplikasi perangkat lunak di "real
environment" dan dapat dianggap sebagai bentuk Pengujian Penerimaan
Pengguna eksternal. Ini adalah tes terakhir sebelum mengirimkan produk ke
pelanggan. Umpan balik langsung dari pelanggan adalah keunggulan utama
Pengujian Beta. Pengujian ini membantu menguji produk di lingkungan
pelanggan.
Versi beta dari perangkat lunak dirilis ke sejumlah pengguna akhir produk
untuk mendapatkan Feedback tentang kualitas produk. Beta Testing
mengurangi risiko kegagalan produk dan meningkatkan kualitas produk
melalui validasi pelanggan.
Keuntungan dari pengujian beta:
● Anda memiliki kesempatan untuk mensimulasikan aplikasi di tangan
pengguna sebelum rilis ke pengguna langsung.
● Pengguna dapat menginstal, menguji aplikasi, dan mengirim saran
selama periode pengujian beta.
● Penguji beta dapat menemukan masalah pada aplikasi yang mungkin
tidak disadari, seperti alur aplikasi yang membingungkan, bahkan
crash.
● Memanfaatkan feedback untuk memperbaiki masalah sebelum rilis ke
seluruh pengguna.
● Semakin cepat proses perbaikan masalah, semakin tinggi kualitas
aplikasi ketika rilis.
● Memiliki aplikasi berkualitas tinggi ketika rilis sehingga akan
meningkatkan kepuasan pelanggan.
3
● Menerapkan pengujian beta dari awal pengembangan aplikasi, akan
memperbesar peluang kepuasan pelanggan terhadap aplikasi
Pengujian alfa dilakukan oleh penguji Pengujian beta dilakukan oleh Klien
yang biasanya merupakan karyawan atau pengguna akhir yang bukan
internal organisasi merupakan karyawan organisasi
4
Siklus eksekusi yang panjang Hanya beberapa minggu eksekusi
mungkin diperlukan untuk pengujian yang diperlukan untuk pengujian beta
alpha
Masalah atau perbaikan kritis dapat Sebagian besar masalah atau umpan
segera diatasi oleh pengembang balik yang dikumpulkan dari
dalam pengujian alfa pengujian beta akan diterapkan
diversi produk yang akan datang
5
2. Alpha: Perangkat lunak mendekati pengembangannya dan diuji secara
internal untuk bug/masalah
3. Beta: Perangkat lunak stabil dan dirilis ke basis pengguna terbatas.
Tujuannya adalah untuk mendapatkan umpan balik pelanggan tentang
produk dan membuat perubahan pada perangkat lunak yang sesuai
4. Release Candidate (RC): Berdasarkan umpan balik dari Uji Beta, Anda
membuat perubahan pada perangkat lunak dan ingin menguji
perbaikan bug. Pada tahap ini, Anda tidak ingin melakukan perubahan
radikal pada fungsionalitas tetapi hanya memeriksa bug. RC juga
diumbar ke publik
5. Release: Semua berfungsi, perangkat lunak dirilis ke publik.
6
Reference
Alpha test. (n.d.). Product Management Glossary. Retrieved February 23, 2023, from
https://www.productplan.com/glossary/alpha-test/
Alpha testing vs beta testing – difference between them. (2020, April 3). Guru99.
https://www.guru99.com/alpha-beta-testing-demystified.html
7
1
A. API Introduction 2
C. API Testing 3
D. REST API 3
F. Install Postman 4
Reference 10
1
2
A. API Introduction
Antarmuka pemrograman aplikasi (dalam bahasa Inggris disebut Application
Programming Interface disingkat API) adalah sekumpulan perintah, fungsi,
serta protokol yang dapat digunakan oleh programmer saat membangun
perangkat lunak untuk sistem operasi tertentu. API memungkinkan
programmer untuk menggunakan fungsi standard untuk berinteraksi dengan
sistem operasi. Pada Gambar 1 terlihat alur bagaimana API berinteraksi yaitu
antara client dan server.
3
3. Internal API: Internal atau pribadi. API ini dikembangkan oleh perusahaan
untuk digunakan dalam sistem internal mereka. Ini membantu Anda untuk
meningkatkan produktivitas tim Anda.
4. API Komposit: Jenis API ini menggabungkan API data dan layanan yang
berbeda.
C. API Testing
Pengujian API merupakan bagian dari integration testing untuk memastikan
keseluruhan fungsional API berjalan dan menjamin tidak ada kendala pada
client yang memakai API. Pengujian API sangat penting di-automasi, karena
sering terjadi perubahan pada response.
Berikut hal-hal yang umum diuji pada API:
1. Memeriksa nilai kembalian API berdasarkan kondisi input.
2. Memastikan jika respons API tidak mengembalikan hasil yang salah.
3. Memverifikasi jika terjadi perubahan struktur data pada API, tidak
menimbulkan masalah pada endpoint lama dan baru.
4. Memeriksa kode status, pesan kesalahan dan pesan sukses
D. REST API
REST merupakan kepanjangan dari Representational State Transfer.
REST mendefinisikan fungsi-fungsi seperti GET, PUT, DELETE, dll. yang dapat
digunakan klien untuk mengakses data server. Klien dan server saling
bertukar data dengan menggunakan HTTP.
4
E. Jenis Jenis HTTP Response Code
Hypertext Transfer Protocol (HTTP) adalah protokol jaringan pada application
interface yang digunakan untuk mengirimkan data pada sebuah website atau
server, data yang dikirim dapat berupa teks, gambar, atau berkas format
lainnya . Tidak hanya melakukan pengiriman data, client juga dapat
mengambil, mengubah atau bahkan menghapus data yang terdapat pada
server.
Tabel 1 Jenis- jenis response code
Level 2xx Level 3xx Level 4xx (Client Level 5xx (Server
(Success) (Redirection) Error) Error)
203
(Non-Authorita 304 (Not 501 (Not
403 (Forbidden)
tive Modified) Implemented)
Information)
F. Install Postman
Postman tersedia sebagai native app pada sistem operasi MAC, Windows dan
linux. Untuk menginstall postman kunjungi halaman berikut:
5
https://www.getpostman.com/apps Kemudian klik Download untuk Mac /
Windows / Linux sesuai dengan platform yang Anda gunakan seperti pada
Gambar 2.
6
Gambar 3 Jenis HTTP Request Postman
Cara Mengirimkan request Klik “New” kemudian Request, pada halaman
postman.
7
Gambar 4 Tampilan New Request
Setelah klik request maka akan muncul, pop-up seperti tampilan seperti
pada Gambar 5 , kemudian tuliskan nama, deskripsi dan collection request
(pilih Postman Echo).
8
Gambar 5 Form Save Request to Collection Postman
Setelah klik “Save to Postman Echo” maka akan muncul tampilan halaman
request seperti pada Gambar 6
9
Gambar 6 Tampilan Menyimpan Request Postman
Masukkan salah satu contoh url berikut: https://postman-echo.com/get ,
kemudian klik button biru “Send”, maka akan muncul response dari API
seperti pada Gambar 7
10
Reference
API Testing Tutorial: What is API Test Automation? (2020, April 1). Guru99.
https://www.guru99.com/api-testing.html
Guru99. https://www.guru99.com/what-is-api.html
11
Virtual
Internship
Experience
TOOLS QA
Disclaimer
“Dokumen ini memiliki hak cipta. Barang siapa yang menyebarluaskan atau
menduplikasi tanpa izin dari instansi terkait dapat diproses sesuai dengan
ketentuan hukum yang berlaku.”
1 Confluence
12 JIRA
3 Selenium
4 Case study
1. Pengertian Confluence
Confluence adalah sebuah
workspace tim berbasis web yang
sangat populer yang
memungkinkan karyawan untuk
create, capture, dan berkolaborasi
dalam sebuah proyek.
Confluence memungkinkan
penggunanya untuk menulis,
mengedit, memberikan komentar,
dan menyelesaikan pekerjaan
secara bersamaan di dalam
interface Confluence.
Mengapa memilih Confluence daripada Google
Docs?
Real-time co-editing
Inline comments
Dapat disinkronkan ke
Feedback yang cepat
handphone
2. JIRA
Jira adalah sebuah software yang dapat membantu
pengelolaan dan pengagendaan pekerjaan di dalam
tim. Jira dapat membantu tim merencanakan,
menetapkan, melacak, melaporkan, dan mengelola
pekerjaan, serta menyatukan tim untuk segala hal,
mulai dari pengembangan perangkat lunak, hingga
customer support bagi perusahaan startup ataupun
enterprises.
Kelebihan JIRA
1 Pelacakan waktu
WebDriver tools auto testing yang lebih baik Selenium Grid adalah alat yang dapat
daripada Selenium IDE dan Selenium RC menjalankan pengujian paralel (menjalankan
dalam berbagai aspek. Webdriver sendiri beberapa tes sekaligus) di berbagai mesin
menerapkan pendekatan yang lebih modern dan browser yang berbeda pada saat.
dan stabil dalam melakukan otomatisasi pada Selenium grid dapat bersamaan digunakan
browser. dengan Selenium RC
Mengapa menggunakan
Selenium untuk automation
testing?
1. Open Source
2. Support berbagai Bahasa pemrograman dan
framework
3. Fleksibel
4. Open untuk berbagai macam web browser dan
sistem Operasi
5. Dapat Melakukan Pengujian Paralel
6. Berbasis Cloud
4. Case Study: Problem Statement
Gambar 4. Step untuk create dokumen confluence test Gambar 5. Halaman awal dokumen confluence
case
4. Case Study: Solution Membuat
Confluence
4. Klik icon untuk membuat table
seperti nomor 1 pada gambar, maka
akan terbentuk table seperti nomor
4 dan 5
5. Isi judul seperti nomor 2 dan 3
6. Isi keterangan -keterangan untuk
membuat test case seperti nomor 4
7. Isi table nomor 5 dengan test case
sesuai dengan PRD yang telah di
Gambar 6. Step by Step Membuat Format Test Case di
analysis confluence
4 Study Case
1. Apa Itu Test Case?
1. Test scenario itu sifatnya lebih umum, Test case lebih spesifik menyebutkan langkah-langkah
tidak spesifik, tidak menyebutkan pengujian serta hasil yang diharapkan seperti apa
langkah-langkah pengujian
2 Test scenario konsep yang hanya Test case memberikan konsep informasi secara rinci
memberikan summary hal yang akan diuji tentang apa yang akan diuji dan step yang harus
dilakukan serta expected result nya
3 Test Scenario sangat penting ketika Test case sangat penting ketika pengujian tidak
waktu yang dimiliki untuk melakukan terpusat dan development dilakukan onsite. Membuat
testing sangat terbatas dan setiap test case secara detail akan membantu development
individu dalam tim setuju dan memahami team dan QA dalam sinkronisasi.
detail dari test scenario yang ada.
4 Fokus utamanya adalah pada "Apa yang Fokus utamanya adalah pada "apa yang harus diuji"
harus diuji" daripada "Cara menguji" dan "bagaimana menguji"
Flow Gambaran Test Scenario dan
Test Case
Test Case ID
Test Scenario
Conditions
Test Step
Expected Result
Actual Result
Status
Gambar 2. Contoh test case halaman katalog
Note
Jenis Test Status
Saat pengujian dimulai test case akan memiliki
empat kondisi, yaitu:
1. Passed : kondisi dimana Actual result dan
Expected result sama
2. Failed : kondisi dimana Actual result dan
Expected result berbeda
3. Blocked : kondisi dimana test case tidak bisa
dieksekusi karena ada fitur atau fungsi yang
sedang diperbaiki.
4. Pending : kondisi dimana fungsi atau fitur
yang sedang diuji sedang terdapat perbaikan
atau terdapat pembatalan release
Tips Membuat Test Case
yang baik
1. Test case harus sederhana dan transparan
2. Buat test case dengan mempertimbangkan End
User
3. Hindari pengulangan test case
4. Jangan berasumsi
5. Pastikan Cakupan 100%
6. Test case harus dapat diidentifikasi/Traceable
7. Self-cleaning
8. Repeatable
9. Peer Review
Google
Spreadsheet
Testlink TestRail
4. Case Study: Problem Statement
Sebagai seorang QA, Lina diminta membuat test case selama
phase development pada fitur login terlebih dahulu agar
timeline sprint dapat berjalan sesuai rencana.
1 Login Enter the valid login details (Email, password), and check that the home page is
displayed.
2 Enter the invalid Email and password and check for the home page.
3 Leave Email and password blank, and check for the error message displayed.
Sumber:
- https://www.javatpoint.com/test-scenario
- https://artoftesting.com/test-scenario-examples
4. Case Study Test Case: Solution
Berikut contoh test case
No Pre condition Test steps Data Expected results Status
1 Already register in 1. Input email field Phone number : Page home success Passed
https://app.jubelio.com/regist 2. Input password [email protected] display
er Open browser & go to url field m
https://app.jubelio.com/login 3. Click login Password :
button Pass123!
2 Already register in 1. Input email field Phone number : Show error message Passed
https://app.jubelio.com/regist 2. Input password [email protected] “Password atau email
er Open browser & go to url field m anda salah”
https://app.jubelio.com/login 3. Click login Password :
button 1234567
Sumber: - https://www.javatpoint.com/test-case
Thank You!
Virtual
Internship
Experience
Reporting Bug
Menggunakan JIRA
Disclaimer
“Dokumen ini memiliki hak cipta. Barang siapa yang menyebarluaskan atau
menduplikasi tanpa izin dari instansi terkait dapat diproses sesuai dengan
ketentuan hukum yang berlaku.”
1 Apa Itu Bug?
4 Case Study
1. Apa Itu Bugs?
Bug dalam software adalah kecacatan yang terjadi
pada sebuah perangkat komputer atau mobile
sehingga tidak bisa berjalan sebagaimana
mestinya atau menghasilkan output yang tidak
valid.
Terminologi Bug
1. Error : adalah kesalahan, kesalahpahaman,
atau kesalahpahaman dari developer.
2. Defect : Error yang ditemukan oleh tester
di Production atau Live
3. Bug : Error yang terjadi di fase
development atau sebelum rilis ke
Live/Production
4. Failure : Error yang ditemukan oleh user
langsung di Live
5. Fault : Hasil dari error
2. Penyebab Terjadinya Bug
1. Software yang kompleks
2. Komunikasi yang kurang baik
3. Perubahan kode yang tidak
didokumentasikan dengan
baik
4. Deadline yang terlalu singkat
5. Aplikasi Third-Party
6. Proses testing yang
bermasalah
7. Kesalahan logis pada desain
software
3. Jenis - Jenis Bugs
Usability defects
Performance
Jenis - Jenis BUGS Compatibility error
defects
2. Problem
3. Environment
4. Data
5. Actual Result
6. Step To Reproduce
7. Expected Result
8. Severity
9. Evidence
4. Case Study Bug Report :
Problem Statement
Seorang Product Manager menemukan minor bug pada Website Jubelio. Dia meminta
tolong kepada Quality Assurance untuk menguji kembali bug tersebut benar atau
tidak, lalu jika benar dibuatkan bug report agar segera diperbaiki oleh developer.
1 User tidak Pre condition : open User langsung User masih di https://drive. Low Minor
menemukan url browser, go to url ke halaman halaman login google.com/fil
lupa password https://app.jubelio.co lupa e/d/1nFXmz3
m/login password WPJGDzxRog
How to test : ykEJX4DY6H
1.User klik kanan, HXIVS2/view?
user memilih open usp=drivesdk
link in new tab pada
tombol lupa
password
4. Case Study Bug Report : Solution JIRA
1. Buka website JIRA untuk membuat report bug pastikan sudah register ketika akan login
https://www.atlassian.com/software/jira/features/bug-tracking
2. Buat Project untuk space report bug bersama tim
Gambar 5. Ticket bug yang telah dibuat Gambar 6. Detail Ticket bug yang telah dibuat
Thank You!
Virtual
Internship
Experience
API Introduction
Disclaimer
“Dokumen ini memiliki hak cipta. Barang siapa yang menyebarluaskan atau
menduplikasi tanpa izin dari instansi terkait dapat diproses sesuai dengan
ketentuan hukum yang berlaku.”
1 Apa Itu API?
2 REST API
13 HTTP - API
4 Case study
1. Apa Itu API?
API adalah singkatan dari Application Programming Interface. API sendiri merupakan interface
yang dapat menghubungkan satu aplikasi dengan aplikasi lainnya. Mekanisme yang dilakukan
API yakni memungkinkan dua komponen perangkat lunak untuk saling berkomunikasi
menggunakan serangkaian definisi dan protokol
Public API atau Partner API atau Internal API Composite API
API publik API mitra atau API pribadi
API ini
API ini terbuka API ini hanya API ini hanya
menggabungkan
dan tersedia tersedia untuk untuk digunakan
outside dua atau lebih
untuk digunakan di dalam
developer atau API untuk
oleh developer perusahaan
konsumen API menyusun
atau bisnis luar. yang dipilih dan untuk
urutan operasi
disahkan secara menghubungkan
yang terkait atau
khusus, adalah sistem dan data
saling
sarana untuk dalam bisnis.
memfasilitasi bergantung.
kegiatan bisnis ke
bisnis.
Manfaat API
POST PUT
REST STRUCTURE
Contoh Struktur URL (halaman website) pada sebuah website:
https://docs.google.com/presentation?id=123123&name=jubelio
Keterangan
Server URL :
https://docs.google.com
/
Endpoint : /presentation
203 (Non-Authoritative
304 (Not Modified) 403 (Forbidden) 501 (Not Implemented)
Information)
1 Merencanakan API
2 Membangun API
3 Uji API
4 Mendokumentasikan API
5 Memasarkan API
4. Case Study: Problem Statement
POSTMAN
Disclaimer
“Dokumen ini memiliki hak cipta. Barang siapa yang menyebarluaskan atau
menduplikasi tanpa izin dari instansi terkait dapat diproses sesuai dengan
ketentuan hukum yang berlaku.”
1 Apa Itu Postman?
2 Install Postman
4 Case study
1. Apa Itu POSTMAN?
Postman adalah sebuah aplikasi yang berfungsi
sebagai REST Client untuk uji coba REST API.
Postman biasa digunakan oleh developer pembuat
API sebagai tools untuk menguji API yang telah
mereka buat
2. Install Postman
Untuk installation Postman dapat melakukan download melalui link dibawah ini:
Apps :
https://www.postman.c
om/downloads/
Website : https://www.postman.com
7 API Documentation
4. Case Study: Problem Statement