Buku Panduan Uji Kompetensi Pegawai

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 58

Buku Panduan

Uji Kompetensi Pegawai


Bagi Pegawai di lingkungan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta
Kata Pengantar

Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas izin dan karunia-Nya
Buku Panduan Uji Kompetensi Bagi Pegawai di Lingkungan Pemerintah Provinsi DKI
Jakarta dapat selesai tepat pada waktunya.

Penerapan manajemen Aparatur Sipil Negara (ASN) berdasarkan sistem merit


membutuhkan data kompetensi yang diperoleh melalui proses penilaian kompetensi
dengan menggunakan metode Assessment Center.

Badan Kepegawaian Daerah Provinsi DKI Jakarta memiliki tugas dalam melakukan
penilaian potensi dan kompetensi pegawai. Dalam rangka optimalisasi
penyelenggaraan dan hasil Uji Kompetensi Pegawai, maka disusunlah Panduan
Kegiatan Uji Kompetensi Pegawai bagi pegawai.

Kami berharap buku panduan ini dapat membantu pegawai dalam memahami proses
penyelenggaraan kegiatan uji kompetensi sehingga pegawai mampu untuk
mempersiapkan diri mengikuti kegiatan dimaksud.

Akhir kata, selamat membaca dan sampai bertemu pada kegiatan Uji Kompetensi
Pegawai di UPT Pusat Penilaian Kompetensi Pegawai.

Jakarta, 19 Januari 2023


Kepala Badan Kepegawaian Daerah


Provinsi DKI Jakarta,

Daftar Isi
Kata Pengantar .................................................................................................................... 1
Daftar Isi ................................................................................................................................ 2

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................. 3


A. LATAR BELAKANG ....................................................................................... 4
B. DASAR HUKUM KEGIATAN ....................................................................... 5
C. TUJUAN BUKU PANDUAN .......................................................................... 6

BAB II UJI KOMPETENSI PEGAWAI ........................................................................... 7


A. APA ITU UJI KOMPETENSI PEGAWAI ? ................................................. 8
B. METODE UJI KOMPETENSI PEGAWAI ................................................... 9
C. ALAT UKUR UJI KOMPETENSI PEGAWAI ........................................... 10
D. STANDAR KOMPETENSI UJI KOMPETENSI PEGAWAI ................. 11
1. Definisi Kompetensi ................................................................................. 11
2. Jenis Kompetensi ..................................................................................... 12
3. Kamus Kompetensi Jabatan ................................................................ 13
4. Standar Kompetensi Jabatan ............................................................. 14
E. STANDARISASI TUJUAN, KATEGORI PENILAIAN,
HASIL PENILAIAN, SERTA PELAPORAN ........................................... 15
1. Standarisasi Tujuan ................................................................................. 15
2. Kategori Penilaian ................................................................................... 16
3. Hasil Penilaian .......................................................................................... 17
4. Pelaporan .................................................................................................... 17
F. MANFAAT HASIL UJI KOMPETENSI PEGAWAI ............................... 18
G. ALUR KEGIATAN UJI KOMPETENSI PEGAWAI ................................ 19

BAB III KIAT MENGIKUTI UJI KOMPETENSI PEGAWAI ................................... 21


A. PERSIAPAN MENGIKUTI UJI KOMPETENSI PEGAWAI .............. 22
B. PELAKSANAAN UJI KOMPETENSI PEGAWAI ................................ 23
C. TINDAK LANJUT HASIL UJI KOMPETENSI PEGAWAI ................. 24

BAB IV PENUTUP ............................................................................................................ 25

Executive Summary ......................................................................................................... 27


Lampiran .............................................................................................................................. 29
Daftar Pustaka .................................................................................................................. 55
BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
2. Dasar Hukum Kegiatan
3. Tujuan Buku Panduan
Latar Belakang
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara
(ASN) mengamanatkan bahwa pengelolaan ASN diarahkan untuk mewujudkan visi
menciptakan ASN yang memiliki integritas, profesional, netral dan bebas dari intervensi
politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme, serta mampu menyelenggarakan
pelayanan publik bagi masyarakat dan mampu menjalankan peran sebagai unsur perekat dan
pemersatu bangsa. Tujuan utama undang-undang tentang ASN adalah meningkatkan
independensi dan netralitas, kompetensi, kinerja, integritas, kesejahteraan, kualitas
pelayanan publik, pengawasan dan akuntabilitas ASN. Visi dan tujuan tersebut akan dicapai
melalui implementasi sistem merit dalam manajemen ASN.

Berdasarkan pasal 1 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2014, sistem merit
adalah kebijakan dan manajemen ASN yang berdasarkan pada kualifikasi, kompetensi, dan
kinerja secara adil dan wajar dengan tanpa membedakan latar belakang politik, ras, warna
kulit, agama, asal usul, jenis kelamin, status pernikahan, umur, atau kondisi kecacatan.

Penerapan sistem merit akan mendorong pelaksanaan manajemen ASN sesuai dengan
kualifikasi, kompetensi, dan kinerja yang dimiliki oleh pegawai. Agar pelaksanaan sistem
merit dapat berjalan dengan efektif, maka dibutuhkan identifikasi profil pegawai yang
meliputi potensi dan kompetensi dengan membandingkan kompetensi yang dimiliki dengan
kompetesi jabatan yang dipersyaratkan dengan menggunakan metode assessment center.
Metode ini dipilih karena memiliki validitas paling tinggi dibanding metode penilaian
kompetensi lainnya.

Metode assessment center merupakan metode terstandar yang dilakukan untuk mengukur
kompetensi dan prediksi keberhasilan pegawai dalam suatu jabatan dengan menggunakan
beberapa alat ukur atau simulasi berdasarkan kompetensi jabatan dan dilakukan oleh
beberapa orang assessor. Dengan penggunaan beberapa alat ukur serta beberapa assessor,
maka hal tersebut dapat meminimalisir adanya bias dalam proses penilaian kompetensi
sehingga penilaian yang dihasilkan akan bersifat objektif, valid, reliabel, dan transparan.

Penilaian kompetensi pegawai di lingkungan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dilaksanakan


oleh Badan Kepegawaian Daerah Provinsi DKI Jakarta melalui UPT Pusat Penilaian
Kompetensi Pegawai (PPKP). Penilaian kompetensi pegawai dilaksanakan melalui kegiatan
Uji Kompetensi Pegawai yang bertujuan untuk mengukur potensi dan kompetensi pegawai di
lingkungan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sehingga akan menghasilkan potret kompetensi
manajerial dan sosial kultural pegawai yang berfungsi sebagai data dukung penerapan sistem
merit dan pelaksanaan Manajemen Talenta ASN di lingkungan Pemerintah Provinsi DKI
Jakarta.

Dalam rangka optimalisasi pelaksanaan kegiatan Uji Kompetensi Pegawai, maka diperlukan
panduan kegiatan Uji Kompetensi Pegawai bagi pegawai di lingkungan Pemerintah Provinsi
DKI Jakarta yang disajikan secara terintegrasi dan komprehensif. Dengan adanya buku
panduan, maka pegawai dapat memahami mengenai proses kegiatan Uji Kompetensi Pegawai
dan langkah dalam mempersiapkan diri untuk menghadapi Uji Kompetensi Pegawai tersebut.

UPT Pusat Penilaian Kompetensi Pegawai


Badan Kepegawaian Daerah Provinsi DKI Jakarta 4
Dasar Hukum Kegiatan

Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara

Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi


Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2017 tentang Standar Kompetensi Jabatan
Aparatur Sipil Negara

Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi


Nomor 40 Tahun 2018 tentang Pedoman Sistem Merit dalam Manajemen Aparatur
Sipil Negara

Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi


Birokrasi Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2020 tentang Manajemen Talenta
Aparatur Sipil Negara

Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi


Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 2020 tentang Jabatan Fungsional Asesor
Sumber Daya Manusia Aparatur

Peraturan Badan Kepegawaian Negara Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2019


tentang Pembinaan Penyelenggara Penilaian Kompetensi Pegawai Negeri Sipil

Peraturan Gubernur Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 57 Tahun


2022 tentang Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah

UPT Pusat Penilaian Kompetensi Pegawai


Badan Kepegawaian Daerah Provinsi DKI Jakarta 5
Tujuan Buku Panduan
Tujuan dari buku panduan Uji Kompetensi Pegawai adalah :

Memberikan informasi yang terintegrasi dan komprehensif terkait kegiatan Uji


Kompetensi Pegawai

Memberikan pemahaman pegawai langkah dalam mempersiapkan untuk


menghadapi kegiatan Uji Kompetensi Pegawai

Meningkatkan kesadaran akan pentingnya kegiatan Uji Kompetensi Pegawai


sebagai salah satu bentuk implementasi sistem merit dalam manajemen ASN
BAB II
UJI KOMPETENSI PEGAWAI

1. Apa itu Uji Kompetensi Pegawai?


2. Metode Uji Kompetensi Pegawai
3. Standar Kompetensi Uji Kompetensi Pegawai
4. Hasil Uji Kompetensi Pegawai
5. Manfaat Uji Kompetensi Pegawai
6. Alur Kegiatan Uji Kompetensi Pegawai
Apa itu Uji Kompetensi Pegawai?

Uji Kompetensi Pegawai (UKP) adalah suatu proses


penilaian kompetensi dengan cara membandingkan
kompetensi yang dimiliki Pegawai Negeri Sipil dengan
kompetensi jabatan yang dipersyaratkan dengan
menggunakan metode Assessment Center atau metode
penilaian lainnya.

UPT Pusat Penilaian Kompetensi Pegawai


Badan Kepegawaian Daerah Provinsi DKI Jakarta 8
Metode Uji Kompetensi Pegawai

Dalam pelaksanaan Uji Kompetensi Pegawai, pegawai akan dinilai melalui bukti
perilaku atau evidens yang muncul selama proses penilaian berlangsung. Bukti
perilaku atau evidens tersebut diperoleh melalui metode Assessment Center.

Metode Assessment Center adalah metode terstandar yang dilakukan untuk


mengukur kompetensi dan prediksi keberhasilan pegawai dalam suatu jabatan
dengan menggunakan beberapa alat ukur atau simulasi berdasarkan kompetensi
jabatan dan dilakukan oleh beberapa orang assessor.

Metode Assessment Center yang digunakan terbagi menjadi 3 (tiga) jenis, yaitu :

Metode Metode Metode


Assessment Assessment Assessment
Center Tingkat Center Tingkat Center Tingkat
Kompleks Sedang Sederhana

Proses penilaian Proses penilaian


kompetensi dengan kompetensi dengan Proses penilaian
metode Assessment metode Assessment kompetensi dengan
Center menggunakan alat Center menggunakan alat metode Assessment
ukur wawancara ukur wawancara Center menggunakan alat
kompetensi tingkat kompetensi tingkat ukur paling kurang
kompleks, tes psikologi sedang, tes psikologi dan wawancara kompetensi
dan ditambah paling ditambah paling kurang 2 tingkat sederhana, tes
kurang 3 (tiga) simulasi (dua) simulasi tingkat psikologi dan/atau
tingkat kompleks. sedang. Metode sedang ditambah dengan paling
Metode kompleks digunakan untuk kurang 1 (satu) simulasi
digunakan untuk asesmen pada jabatan tingkat sederhana.
asesmen pada jabatan administrator, pengawas, Metode Sederhana
pimpinan tinggi. dan pelaksana. digunakan untuk tujuan
khusus, seperti mutasi
PNS, seleksi kenaikan
jenjang jabatan
pelaksana, dan seleksi
petugas haji daerah.

UPT Pusat Penilaian Kompetensi Pegawai


Badan Kepegawaian Daerah Provinsi DKI Jakarta 9
Alat Ukur Uji Kompetensi Pegawai
Dalam melakukan penilaian kompetensi pegawai, terdapat beberapa alat ukur yang
dapat digunakan untuk membantu assessor mendapatkan informasi mengenai aspek
kognitif, kepribadian dan sikap kerja pegawai secara valid, reliabel, dan obyektif.

Berikut rincian jenis alat ukur dalam Uji Kompetensi Pegawai :

No Alat Ukur Definisi


Alat ukur yang menggunakan persoalan yang menggambarkan
1 Simulasi situasi dan kondisi yang secara nyata dapat muncul dalam
tugas/pekerjaan

Assessee diberikan tugas untuk merespon masalah-masalah


In tray/In basket
yang ada pada berkas-berkas soal yang diberikan

Proposal writing Assessee ditugaskan untuk membuat proposal tertulis

Assessee diminta untuk menyampaikan suatu informasi atau


Presentation permasalahan dan penyelesaiannya di hadapan orang lain
secara sistematis

Case analysis Assessee ditugaskan untuk menyelesaikan kasus yang diberikan

Leaderless Para assessee menyelesaikan satu atau beberapa persoalan


group discussion yang diselesaikan secara bersama-sama

Role play Assessee ditugaskan untuk berperan sesuai dengan perintah

Assessee dihadapkan dengan kasus yang berkaitan dengan


Business games
manajemen organisasi

Assessee ditugaskan untuk membaca informasi dan mencari


Fact finding
informasi tambahan dari sumber atau orang lain

Proses tanya jawab dengan menggunakan panduan wawancara


Wawancara
2 terstruktur yang disusun berdasarkan persyaratan kompetensi
Kompetensi
jabatan yang akan atau sedang diduduki

Tes untuk mengukur berbagai macam aspek psikologis yang


3 Tes Psikologi
dapat memberikan gambaran terkait performa kerja

UPT Pusat Penilaian Kompetensi Pegawai


Badan Kepegawaian Daerah Provinsi DKI Jakarta 10
Standar Kompetensi Uji Kompetensi
Pegawai

Definisi Kompetensi
Kompetensi merupakan suatu karakteristik dasar yang berkaitan dengan efektivitas
kinerja individu dalam pekerjaannya, sesuai dengan apa yang diharapkan organisasi
dalam mencapai tujuannya (Spencer & Spencer, 1993). Dengan kata lain, kompetensi
merupakan sejumlah karakteristik yang mendasari seseorang dan menunjukkan
(indicate) cara-cara bertindak, berpikir, atau menggeneralisasikan situasi secara
layak dalam jangka panjang.

Menurut Spencer & Spencer (1993) terdapat 5 (lima) tipe karakteristik kompetensi,
yaitu: (1) motif-motif (motives), sesuatu yang secara konsisten dipikirkan dan
diinginkan, yang menyebabkan tindakan seseorang; (2) ciri-ciri (traits), karakteristik
fisik dan respon-respon yang konsisten terhadap situasi atau informasi; (3) konsep
diri (self-concept), sikap-sikap, nilai-nilai atau gambaran tentang diri sendiri
seseorang; (4) pengetahuan (knowledge), informasi yang dimiliki seseorang dalam
area spesifik tertentu; (5) keterampilan (skill), kecakapan seseorang untuk
menampilkan tugas fisik atau tugas mental tertentu.

Dengan demikian, kompetensi adalah pengetahuan, keterampilan,


dan sikap/perilaku yang dapat diamati, diukur, dan dikembangkan.

UPT Pusat Penilaian Kompetensi Pegawai


Badan Kepegawaian Daerah Provinsi DKI Jakarta 11
Standar Kompetensi Jabatan
Standar Kompetensi Jabatan Aparatur Sipil Negara adalah deskripsi pengetahuan,
keterampilan dan perilaku yang diperlukan oleh seorang Aparatur Sipil Negara
dalam melaksanakan tugas jabatan.

Standar Kompetensi Jabatan pada pelaksanaan Uji Kompetensi Pegawai di


lingkungan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengacu pada Peraturan Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor
38 Tahun 2017 tentang Standar Kompetensi Jabatan Aparatur Sipil Negara.

Standar Kompetensi ASN meliputi :

Identitas Jabatan Terdiri dari nama jabatan dan uraian/ikhtisar jabatan

Kompetensi Jabatan Terdiri dari kompetensi manajerial, sosial kultural dan


teknis

Persyaratan Jabatan Terdiri dari pangkat, kualifikasi pendidikan, jenis


pelatihan, ukuran kinerja jabatan, serta pengalaman kerja

UPT Pusat Penilaian Kompetensi Pegawai


Badan Kepegawaian Daerah Provinsi DKI Jakarta 12
Jenis Kompetensi
Berdasarkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2017 tentang Standar Kompetensi
Jabatan Aparatur Sipil Negara terdapat 3 (tiga) jenis kompetensi, yaitu :

Kompetensi Kompetensi Kompetensi


Manajerial Sosial Kultural Teknis

Pengetahuan, Pengetahuan, Pengetahuan,


keterampilan, dan keterampilan, dan keterampilan, dan
sikap/perilaku yang dapat sikap/perilaku yang dapat sikap/perilaku yang dapat
diamati, diukur, dan diamati, diukur, dan diamati, diukur dan
dikembangkan untuk dikembangkan terkait dikembangkan yang
memimpin dan/atau dengan pengalaman spesifik berkaitan dengan
mengelola unit berinteraksi dengan bidang teknis jabatan.
organisasi. masyarakat majemuk
dalam hal agama, suku Kompetensi Teknis
Kompetensi Manajerial dan budaya, perilaku, disusun dan ditetapkan
terdiri dari : wawasan kebangsaan, oleh PPK
Integritas etika, nilai-nilai, moral, Kementerian/Lembaga/S
Kerjasama emosi dan prinsip, yang ekretariat Lembaga
Komunikasi harus dipenuhi oleh Negara, dan Sekretariat
Orientasi pada Hasil setiap pemegang jabatan Lembaga Nonstruktural
Pelayanan Publik untuk memperoleh hasil sesuai dengan urusan
Pengembangan Diri kerja sesuai dengan pemerintah yang menjadi
dan Orang Lain peran, fungsi dan jabatan. kewenangannya setelah
Mengelola Perubahan mendapatkan
Pengambilan Kompetensi Sosial persetujuan Menteri.
Keputusan Kultural terdiri dari
perekat bangsa. Saat ini Pemerintah
Provinsi DKI Jakarta
sedang berproses
menyusun kamus
kompetensi teknis bagi
jabatan administrator,
pengawas dan pelaksana.

UPT Pusat Penilaian Kompetensi Pegawai


Badan Kepegawaian Daerah Provinsi DKI Jakarta 13
Kamus Kompetensi Jabatan
Kamus Kompetensi adalah kumpulan kompetensi yang meliputi nama kompetensi,
definisi kompetensi, deskripsi dan level kompetensi serta indikator perilaku (data
terlampir).

Dalam kamus kompetensi, setiap kompetensi dirinci lebih lanjut dengan mencakup
definisi atau pengertian kompetensi dan uraian perilaku yang mengindikasikan
tingkat (level) penguasaan kompetensi dari yang terendah, sampai yang tertinggi.
Level kompetensi menunjukkan tingkat penguasaan kompetensi yang dirumuskan
berupa indikator perilaku pemangku jabatan.

Tingkat penguasaan kompetensi dikelompokkan dalam 5 (lima) tingkatan dari Level 1


sampai dengan Level 5. Tingkat penguasaan kecakapan kompetensi ditunjukkan
dengan indikator perilaku dari level 1 sampai dengan level 5.

Dengan kata lain, setiap jenjang jabatan memiliki tingkat penguasaan kompetensi
(level kompetensi) yang berbeda. Sebagai contoh, seorang pejabat tinggi pratama
disyaratkan memenuhi indikator perilaku pada level kompetensi 4 (empat).
Sedangkan, pejabat administrator disyaratkan memenuhi indikator perilaku pada
level kompetensi 3 (tiga), dan seterusnya.

Berikut ini adalah rincian level kompetensi pada setiap jenjang jabatan :

JPT JPT Admini Pengaw Pelaks


No Kompetensi
Madya Pratama strator as ana

1 Integritas 5 4 3 2 1

2 Kerjasama 5 4 3 2 1

3 Komunikasi 5 4 3 2 1

4 Orientasi pada Hasil 5 4 3 2 1

5 Pelayanan Publik 5 4 3 2 1

6 Pengembangan Diri & Orang Lain 5 4 3 2 1

7 Mengelola Perubahan 5 4 3 2 1

8 Pengambilan Keputusan 5 4 3 2 1

9 Perekat Bangsa 5 4 3 2 1
Standarisasi Tujuan, Kategori dan Hasil
Penilaian serta Pelaporan

Standarisasi Tujuan

Uji Kompetensi Pegawai dilaksanakan untuk memperoleh profil kompetensi pegawai


dalam rangka manajemen ASN. Dalam pelaksanaan Uji Kompetensi Pegawai dikenal
2 (dua) tujuan penilaian kompetensi, yaitu :

Pengisian Jabatan melalui Promosi atau Mutasi


Uji Kompetensi Pegawai untuk tujuan ini pegawai mengikuti penilaian
kompetensi untuk proyeksi pada jenjang jabatan yang lebih tinggi dari
jabatan saat ini. Dengan demikian, pegawai dinilai pada tingkat
penguasaan kompetensi (level kompetensi) yang lebih tinggi dari
tuntutan jabatannya saat ini.

Sebagai contoh, seorang pejabat pengawas yang mengikuti Uji


Kompetensi Pegawai dengan tujuan promosi akan dinilai menggunakan
level kompetensi 3 (tiga).

Pemetaan Jabatan
Uji Kompetensi Pegawai untuk tujuan ini
pegawai mengikuti penilaian kompetensi
untuk mengetahui profil kompetensi pada
jenjang jabatan saat ini. Dengan demikian,
pegawai dinilai pada tingkat penguasaan
kompetensi (level kompetensi) sesuai
dengan tuntutan jabatan saat ini.

Sebagai contoh, seorang pejabat pengawas


yang mengikuti Uji Kompetensi Pegawai
dengan tujuan promosi akan dinilai
menggunakan level kompetensi 2 (dua).

UPT Pusat Penilaian Kompetensi Pegawai


Badan Kepegawaian Daerah Provinsi DKI Jakarta 15
Kategori Penilaian
Untuk memberikan standar yang sama dalam pelaksanaan Uji Kompetensi Pegawai,
maka dibuat standar kategori penilaian. Kategori hasil penilaian kompetensi
didasarkan pada kesesuaian pekerjaan dengan kompetensi seseorang (Job Person
Match), yaitu perbandingan antara nilai capaian kompetensi pegawai dengan level
kompetensi Standar Kompetensi Jabatan dan ditulis dalam bentuk prosentase.

Kategori hasil penilaian Hasil penilaian kompetensi pegawai dibuat kategori


berdasarkan tujuan penilaian, dengan rincian sebagai berikut :

Tujuan Skor JPM Keterangan

Pegawai Memenuhi Syarat pada posisi yang


≥ 80%
dituju

Pengisian
Pegawai Masih Memenuhi Syarat pada posisi
Jabatan 68% - 79%
yang dituju
(Promosi/Mutasi)

Pegawai Kurang Memenuhi Syarat pada posisi


< 68 %
yang dituju

≥ 90% Pegawai Optimal pada posisinya

Pemetaan
78% - 89% Pegawai Cukup Optimal pada posisinya
Jabatan

< 78% Pegawai Kurang Optimal pada posisinya

UPT Pusat Penilaian Kompetensi Pegawai


Badan Kepegawaian Daerah Provinsi DKI Jakarta 16
Hasil Penilaian
Hasil Uji Kompetensi Pegawai berupa laporan individual yang memuat
hasil/kesimpulan dari penilaian kompetensi yang berisi :

1 2 3 4 5

Profil potensi Kekuatan Rekomendasi


Identitas Nilai capaian
dan dan area hasil penilaian
pegawai kompetensi
kompetensi pengembangan kompetensi

Pelaporan
Laporan individual hasil Uji Kompetensi Pegawai disampaikan kepada pejabat
Pembina kepegawaian atau pejabat yang ditunjuk dengan memperhatikan prinsip
kerahasiaan dan dikelola dalam database dalam Sistem Informasi Peta Kompetensi.
Hasil penilaian kompetensi pegawai berlaku selama 3 (tiga) tahun.

UPT Pusat Penilaian Kompetensi Pegawai


Badan Kepegawaian Daerah Provinsi DKI Jakarta 17
Manfaat Hasil Uji Kompetensi Pegawai

Hasil Uji Kompetensi Pegawai dapat bermanfaat bagi pegawai maupun organisasi,
yaitu :

Bagi Pegawai

Dapat mengoptimalkan kompetensi yang dimiliki dalam bekerja


Dapat memiliki kesempatan yang sama dalam pengembangan karier
Dapat mengetahui kebutuhan pengembangan kompetensi

Bagi Organisasi

Dapat mewujudkan pelaksanaan sistem merit dengan menciptakan


mekanisme Manajemen ASN yang objektif dan transparan
Dapat mengetahui potret kompetensi manajerial dan sosial kultural
pegawai dalam proses pembinaan pegawai
Dapat mengidentifikasi kebutuhan pengembangan kompetensi pegawai
Dapat menyediakan data dukung untuk pelaksanaan Manajemen Talenta
ASN

UPT Pusat Penilaian Kompetensi Pegawai


Badan Kepegawaian Daerah Provinsi DKI Jakarta 18
Alur Kegiatan Uji Kompetensi Pegawai

Pelaksanaan kegiatan Uji Kompetensi Pegawai terdiri dari 6 (enam) tahapan yang
harus diikuti oleh pegawai. sebagaimana tersaji dalam diagram berikut :

1 2 3
Pengisian Daftar Tes Potensi
Riwayat Hidup Wawacara + Tes
Dasar (CAT &
dan Kuesioner Simulasi
Tertulis
Kompetensi

6 5 4

Input Data ke
Feedback Hasil Hasil
dalam Sistem
Uji Kompetensi Assessment
Peta Kompetensi

1. Pengisian Daftar Riwayat Hidup dan Kuesioner Kompetensi


Peserta Uji Kompetensi Pegawai diminta untuk mengisi formulir daftar riwayat
hidup. Kemudian peserta akan mengisi formulir kuesioner kompetensi yang
berisikan daftar pertanyaan terstruktur terkait pengalaman kerja.

2. Tes Potensi Dasar (CAT & Tertulis)


Peserta akan mengikuti tes potensi dasar dengan metode Computer Assisted Test
(CAT) dan tes tertulis. Kegiatan ini dilaksanakan dalam waktu 1 hari.

UPT Pusat Penilaian Kompetensi Pegawai


Badan Kepegawaian Daerah Provinsi DKI Jakarta 19
3. Wawancara + Tes Simulasi
Peserta akan mengikuti wawancara
serta rangkaian tes simulasi. Tujuan
Uji Kompetensi Pegawai dan metode
penilaian kompetensi menentukan
jumlah tes simulasi yang digunakan.
Kegiatan ini dilaksanakan dalam
waktu 1 hari.

4. Hasil Assessment
Hasil dari Uji Kompetensi Pegawai
adalah profil kompetensi pegawai
yang menjelaskan kesesuaian kompetensi
peserta dengan kompetensi yang dipersyaratkan dalam jabatan.

5. Input Data ke dalam Sistem Peta Kompetensi


Hasil Uji Kompetensi Pegawai yang telah tersedia kemudian dimasukkan dan dikelola
ke dalam database Sistem Peta Kompetensi.

6. Feedback Hasil Uji Kompetensi


Setelah peserta melaksanakan serangkaian tahapan dalam Uji Kompetensi Pegawai,
kemudian peserta akan dipanggil kembali untuk mengikuti kegiatan feedback yang
mengacu kepada hasil uji kompetensi. Dalam feedback disampaikan masukan yang
bersifat konstruktif mengenai pengembangan pegawai yang perlu dilakukan oleh
pegawai itu sendiri maupun pihak terkait berdasarkan hasil yang diperoleh dari proses
Uji Kompetensi Pegawai.

UPT Pusat Penilaian Kompetensi Pegawai


Badan Kepegawaian Daerah Provinsi DKI Jakarta 20
BAB III
KIAT MENGIKUTI
UJI KOMPETENSI PEGAWAI

1. Persiapan mengikuti Uji Kompetensi Pegawai


2. Pelaksanaan Uji Kompetensi Pegawai
3. Tindak Lanjut Hasil Uji Kompetensi Pegawai
Persiapan mengikuti Uji Kompetensi
Pegawai

Sebelum mengikuti Uji Kompetensi Pegawai, terdapat persiapan umum dan khusus
serta kiat-kiat dalam pengisian daftar riwayat hidup dan kuesioner kompetensi yang
dapat dilakukan oleh pegawai sebagai berikut :

Persiapan Umum
Menjaga kesehatan dengan tidur cukup dan pola makan yang sehat.
Mempersiapkan diri dengan menunjukkan positive mental attitude.
Mengenakan pakaian yang rapi dan sopan.
Menghadiri kegiatan Uji Kompetensi Pegawai 15-30 menit sebelum
dimulai.
Menjadi diri sendiri dengan berperilaku senatural mungkin.

Persiapan Khusus
Mempelajari kamus dan standar kompetensi sesuai dengan jabatan.
Mempelajari struktur dan tata kerja organisasi.
Memahami tugas dan fungsi yang dijalankan dalam pekerjaan.
Melakukan evaluasi terhadap pengalaman kerja yang dimiliki.

Pengisian Daftar Riwayat Hidup dan


Kuesioner Kompetensi
Meluangkan waktu pengerjaan yang cukup.
Memahami pertanyaan dan instruksi dengan baik.
Menjelaskan situasi secara detail dan komprehensif.
Menggunakan Bahasa Indonesia sesuai KBBI.
Mengisi formulir dengan rapi sesuai format.
Membawa dokumen persyaratan seperti daftar riwayat hidup dan
kuesioner kompetensi.

UPT Pusat Penilaian Kompetensi Pegawai


Badan Kepegawaian Daerah Provinsi DKI Jakarta 22
Pelaksanaan Uji Kompetensi Pegawai

Beberapa hal yang harus diperhatikan oleh pegawai saat mengikuti tes potensi
dasar, wawancara dan tes simulasi, yaitu :
Memperhatikan instruksi tes dan mengikuti arahan yang diberikan oleh petugas
Mengerjakan tes dengan tenang, tekun dan teliti, serta memperhatikan batasan
waktu pengerjaan tes yang ditentukan.
Menjawab pertanyan secara jelas, spesifik, dan relevan.
Menjawab pertanyaan dengan metode STAR.

Metode STAR

Situation (Situasi) Task (Tugas)


Deskripsikan situasi yang terjadi. Sebutkan tugas yang harus
Situasi dapat merujuk pada suatu dikerjakan atau tujuan yang ingin
kejadian tertentu, maupun dicapai. Jelaskan tugas dan
deskripsi umum mengenai tanggung jawab dalam situasi
permasalahan yang ada. tersebut hingga mengutarakan cara
penyelesaian konflik yang tepat.

A ction (Aksi) R esult (Hasil)


Jelaskan aksi atau tindakan yang Jelaskan hasil yang dicapai dari
dilakukan secara nyata dalam aksi yang telah dilakukan,
menghadapi situasi serta tugas kemudian jelaskan apakah hasil
yang ada. Sebutkan langkah yang tersebut sesuai dengan tujuan awal
diambil dalam menyelesaikan yang ingin dicapai.
masalah.

UPT Pusat Penilaian Kompetensi Pegawai


Badan Kepegawaian Daerah Provinsi DKI Jakarta 23
Tindak Lanjut Hasil Uji Kompetensi
Pegawai

Setelah mengikuti rangkaian tes dalam Uji Kompetensi Pegawai, pegawai akan
mengikuti kegiatan feedback yaitu berupa pemberian umpan balik dari assessor
kepada pegawai sebagai assessee terkait hasil Uji Kompetensi Pegawai.

Hal yang disampaikan dalam kegiatan feedback berupa penjelasan kekuatan dan
area pengembangan, serta penyusunan rencana pengembangan diri secara mandiri.
Dalam menghadapi feedback, pegawai diharapkan dapat bersikap terbuka dan
menunjukkan positive mental attitude.

Berikut merupakan hal yang dilakukan saat mengikuti feedback :

Mencatat umpan balik yang diberikan oleh assessor.


Memahami kekuatan dan kelemahan diri yang disampaikan.
Menyusun rencana pengembangan diri mandiri.
Menindaklanjuti rencana pengembangkan diri berdasarkan hasil umpan
balik yang diberikan.

UPT Pusat Penilaian Kompetensi Pegawai


Badan Kepegawaian Daerah Provinsi DKI Jakarta 24
Buku ini dilengkapi oleh video
Tonton videonya di

bit.ly/Video-UKP
BAB IV
PENUTUP
Penutup

Kemajuan birokrasi sangat bergantung oleh sumber daya manusia yang dimiliki.
Birokrasi perlu didukung oleh sumber daya manusia yang tepat dan berkualitas
sesuai dengan jabatan yang didudukinya. Aparatur Sipil Negara (ASN), sebagai
sumber daya manusia utama dalam penggerak roda pemerintahan memerlukan
profesionalisme dan integritas sehingga dapat memberikan pelayanan terbaik
kepada masyarakat. Dalam rangka menjaga dan meningkatkan kualitas ASN, maka
perlu dilakukan pembaharuan kebijakan melalui pengimplementasian sistem merit
dalam manajemen ASN.

Kegiatan Uji Kompetensi Pegawai sangat penting untuk mendukung pelaksanaan


sistem merit karena menghasilkan output berupa profil potensi dan kompetensi
pegawai sebagai data dukung dalam pelaksanaan Manajemen Talenta dan
pengembangan kompetensi ASN. Oleh karena itu, kegiatan Uji Kompetensi Pegawai
perlu dipahami dengan baik oleh seluruh pegawai di lingkungan Pemerintah Provinsi
DKI Jakarta agar pelaksanaan sistem merit dapat berjalan dengan optimal.

Kegiatan Uji Kompetensi Pegawai yang dilaksanakan oleh UPT Pusat Penilaian
Kompetensi Pegawai Badan Kepegawaian Daerah Provinsi DKI Jakarta telah
memperoleh sertifikat pengakuan kelayakan/akreditasi penyelenggara penilaian
kompetensi dari Badan Kepegawaian Negara (BKN) dengan kategori "A".

UPT Pusat Penilaian Kompetensi Pegawai


Gedung Balaikota - Blok G - Lantai 21 021-3823432, 3823032
Jalan Medan Merdeka Selatan No. 8-9
081231237853

(hanya menerima pesan whatsapp)


Kelurahan Gambir, Kecamatan Gambir,
Kota Administrasi Jakarta Pusat, [email protected]
Provinsi DKI Jakarta 10110 [email protected]
EXECUTIVE
SUMMARY
UJI KOMPETENSI PEGAWAI

DEFINISI
Uji Kompetensi Pegawai (UKP) adalah suatu proses penilaian kompetensi dengan cara
membandingkan kompetensi yang dimiliki Pegawai Negeri Sipil dengan kompetesi
jabatan yang dipersyaratkan dengan menggunakan metode Assessment Center atau
metode penilaian lainnya.

TUJUAN
1. Mewujudkan pelaksanaan sistem merit dengan menciptakan mekanisme Manajemen
ASN yang objektif dan transparan.
2. Mengetahui potret kompetensi manajerial dan sosial kultural pegawai dalam proses
pembinaan pegawai.
3. Mengidentifikasi kebutuhan pengembangan kompetensi pegawai.
4. Menyediakan data dukung untuk pelaksanaan Manajemen Talenta ASN.

METODE

Metode Assessment Center adalah metode terstandar yang dilakukan untuk mengukur kompetensi dan
prediksi keberhasilan pegawai dalam suatu jabatan dengan menggunakan beberapa alat ukur atau simulasi
berdasarkan kompetensi jabatan dan dilakukan oleh beberapa orang assessor.

1 Assessment Center Tingkat Kompleks


Alat ukur wawancara kompetensi tingkat kompleks, tes psikologi dan ditambah
paling kurang 3 (tiga) simulasi tingkat kompleks.

2 Assessment Center Tingkat Sedang


Alat ukur wawancara kompetensi tingkat sedang, tes psikologi dan ditambah
paling kurang 2 (dua) simulasi tingkat sedang.

3 Assessment Center Tingkat Sederhana


Alat ukur paling kurang wawancara kompetensi tingkat sederhana, tes psikologi dan/atau
ditambah dengan paling kurang 1 (satu) simulasi tingkat sederhana.

ALAT UKUR

1. Simulasi
Role Play Proposal Writing Business Games
Presentation Case Analysis Fact Finding
In Tray/In Basket Leaderless Group Discussion

2. Wawancara Kompetensi
3. Tes Psikologi
KATEGORI PENILAIAN
KOMPETENSI
a. Kompetensi Manajerial Pengisian Jabatan (Promosi/Mutasi)
1) Integritas
2) Kerjasama < 68% Pegawai Kurang Memenuhi
Syarat pada posisi yang dituju
3) Komunikasi
4) Orientasi pada Hasil Pegawai Masih Memenuhi
68 - 79% Syarat pada posisi yang dituju
5) Pelayanan Publik
6) Pengembangan Diri dan Orang Lain Pegawai Memenuhi Syarat
≥ 80% pada posisi yang dituju
7) Mengelola Perubahan
8) Pengambilan Keputusan 20% 40% 60% 80% 100%
SKOR JPM*

b. Kompetensi Sosial Kultural


Perekat bangsa Pemetaan Jabatan
Pegawai Kurang Optimal
< 78% pada posisinya
c. Kompetensi Teknis
Berkaitan dengan bidang teknis jabatan Pegawai Cukup Optimal
78 - 89% pada posisinya

≥ 90% Pegawai Optimal pada posisinya

20% 40% 60% 80% 100%


SKOR JPM*

*JPM adalah Job Person Match, yaitu perbandingan antara nilai capaian kompetensi pegawai dengan level
kompetensi Standar Kompetensi Jabatan dan ditulis dalam bentuk prosentase.

ALUR KEGIATAN

Pengisian Daftar
Riwayat Hidup dan Tes Potensi Dasar Wawancara &
Kuesioner (CAT & Tertulis) Tes Simulasi
Kompetensi

Feedback Hasil Uji Input Data ke


Kompetensi dalam Sistem Peta Hasil Assessment
Kompetensi
LAMPIRAN
UPT Pusat Penilaian Kompetensi Pegawai
Badan Kepegawaian Daerah Provinsi DKI Jakarta 31
UPT Pusat Penilaian Kompetensi Pegawai
Badan Kepegawaian Daerah Provinsi DKI Jakarta 32
UPT Pusat Penilaian Kompetensi Pegawai
Badan Kepegawaian Daerah Provinsi DKI Jakarta 33
UPT Pusat Penilaian Kompetensi Pegawai
Badan Kepegawaian Daerah Provinsi DKI Jakarta 34
UPT Pusat Penilaian Kompetensi Pegawai
Badan Kepegawaian Daerah Provinsi DKI Jakarta 35
UPT Pusat Penilaian Kompetensi Pegawai
Badan Kepegawaian Daerah Provinsi DKI Jakarta 36
UPT Pusat Penilaian Kompetensi Pegawai
Badan Kepegawaian Daerah Provinsi DKI Jakarta 37
UPT Pusat Penilaian Kompetensi Pegawai
Badan Kepegawaian Daerah Provinsi DKI Jakarta 38
UPT Pusat Penilaian Kompetensi Pegawai
Badan Kepegawaian Daerah Provinsi DKI Jakarta 39
UPT Pusat Penilaian Kompetensi Pegawai
Badan Kepegawaian Daerah Provinsi DKI Jakarta 40
UPT Pusat Penilaian Kompetensi Pegawai
Badan Kepegawaian Daerah Provinsi DKI Jakarta 41
UPT Pusat Penilaian Kompetensi Pegawai
Badan Kepegawaian Daerah Provinsi DKI Jakarta 42
UPT Pusat Penilaian Kompetensi Pegawai
Badan Kepegawaian Daerah Provinsi DKI Jakarta 43
UPT Pusat Penilaian Kompetensi Pegawai
Badan Kepegawaian Daerah Provinsi DKI Jakarta 44
UPT Pusat Penilaian Kompetensi Pegawai
Badan Kepegawaian Daerah Provinsi DKI Jakarta 45
UPT Pusat Penilaian Kompetensi Pegawai
Badan Kepegawaian Daerah Provinsi DKI Jakarta 46
UPT Pusat Penilaian Kompetensi Pegawai
Badan Kepegawaian Daerah Provinsi DKI Jakarta 47
UPT Pusat Penilaian Kompetensi Pegawai
Badan Kepegawaian Daerah Provinsi DKI Jakarta 48
UPT Pusat Penilaian Kompetensi Pegawai
Badan Kepegawaian Daerah Provinsi DKI Jakarta 49
UPT Pusat Penilaian Kompetensi Pegawai
Badan Kepegawaian Daerah Provinsi DKI Jakarta 50
UPT Pusat Penilaian Kompetensi Pegawai
Badan Kepegawaian Daerah Provinsi DKI Jakarta 51
UPT Pusat Penilaian Kompetensi Pegawai
Badan Kepegawaian Daerah Provinsi DKI Jakarta 52
UPT Pusat Penilaian Kompetensi Pegawai
Badan Kepegawaian Daerah Provinsi DKI Jakarta 53
UPT Pusat Penilaian Kompetensi Pegawai
Badan Kepegawaian Daerah Provinsi DKI Jakarta 54
Daftar Pustaka

UPT Pusat Penilaian Kompetensi Pegawai


Badan Kepegawaian Daerah Provinsi DKI Jakarta 55

Anda mungkin juga menyukai