Buku Panduan Uji Kompetensi Pegawai
Buku Panduan Uji Kompetensi Pegawai
Buku Panduan Uji Kompetensi Pegawai
Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas izin dan karunia-Nya
Buku Panduan Uji Kompetensi Bagi Pegawai di Lingkungan Pemerintah Provinsi DKI
Jakarta dapat selesai tepat pada waktunya.
Badan Kepegawaian Daerah Provinsi DKI Jakarta memiliki tugas dalam melakukan
penilaian potensi dan kompetensi pegawai. Dalam rangka optimalisasi
penyelenggaraan dan hasil Uji Kompetensi Pegawai, maka disusunlah Panduan
Kegiatan Uji Kompetensi Pegawai bagi pegawai.
Kami berharap buku panduan ini dapat membantu pegawai dalam memahami proses
penyelenggaraan kegiatan uji kompetensi sehingga pegawai mampu untuk
mempersiapkan diri mengikuti kegiatan dimaksud.
Akhir kata, selamat membaca dan sampai bertemu pada kegiatan Uji Kompetensi
Pegawai di UPT Pusat Penilaian Kompetensi Pegawai.
Daftar Isi
Kata Pengantar .................................................................................................................... 1
Daftar Isi ................................................................................................................................ 2
1. Latar Belakang
2. Dasar Hukum Kegiatan
3. Tujuan Buku Panduan
Latar Belakang
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara
(ASN) mengamanatkan bahwa pengelolaan ASN diarahkan untuk mewujudkan visi
menciptakan ASN yang memiliki integritas, profesional, netral dan bebas dari intervensi
politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme, serta mampu menyelenggarakan
pelayanan publik bagi masyarakat dan mampu menjalankan peran sebagai unsur perekat dan
pemersatu bangsa. Tujuan utama undang-undang tentang ASN adalah meningkatkan
independensi dan netralitas, kompetensi, kinerja, integritas, kesejahteraan, kualitas
pelayanan publik, pengawasan dan akuntabilitas ASN. Visi dan tujuan tersebut akan dicapai
melalui implementasi sistem merit dalam manajemen ASN.
Berdasarkan pasal 1 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2014, sistem merit
adalah kebijakan dan manajemen ASN yang berdasarkan pada kualifikasi, kompetensi, dan
kinerja secara adil dan wajar dengan tanpa membedakan latar belakang politik, ras, warna
kulit, agama, asal usul, jenis kelamin, status pernikahan, umur, atau kondisi kecacatan.
Penerapan sistem merit akan mendorong pelaksanaan manajemen ASN sesuai dengan
kualifikasi, kompetensi, dan kinerja yang dimiliki oleh pegawai. Agar pelaksanaan sistem
merit dapat berjalan dengan efektif, maka dibutuhkan identifikasi profil pegawai yang
meliputi potensi dan kompetensi dengan membandingkan kompetensi yang dimiliki dengan
kompetesi jabatan yang dipersyaratkan dengan menggunakan metode assessment center.
Metode ini dipilih karena memiliki validitas paling tinggi dibanding metode penilaian
kompetensi lainnya.
Metode assessment center merupakan metode terstandar yang dilakukan untuk mengukur
kompetensi dan prediksi keberhasilan pegawai dalam suatu jabatan dengan menggunakan
beberapa alat ukur atau simulasi berdasarkan kompetensi jabatan dan dilakukan oleh
beberapa orang assessor. Dengan penggunaan beberapa alat ukur serta beberapa assessor,
maka hal tersebut dapat meminimalisir adanya bias dalam proses penilaian kompetensi
sehingga penilaian yang dihasilkan akan bersifat objektif, valid, reliabel, dan transparan.
Dalam rangka optimalisasi pelaksanaan kegiatan Uji Kompetensi Pegawai, maka diperlukan
panduan kegiatan Uji Kompetensi Pegawai bagi pegawai di lingkungan Pemerintah Provinsi
DKI Jakarta yang disajikan secara terintegrasi dan komprehensif. Dengan adanya buku
panduan, maka pegawai dapat memahami mengenai proses kegiatan Uji Kompetensi Pegawai
dan langkah dalam mempersiapkan diri untuk menghadapi Uji Kompetensi Pegawai tersebut.
Dalam pelaksanaan Uji Kompetensi Pegawai, pegawai akan dinilai melalui bukti
perilaku atau evidens yang muncul selama proses penilaian berlangsung. Bukti
perilaku atau evidens tersebut diperoleh melalui metode Assessment Center.
Metode Assessment Center yang digunakan terbagi menjadi 3 (tiga) jenis, yaitu :
Alat ukur yang menggunakan persoalan yang menggambarkan
1 Simulasi situasi dan kondisi yang secara nyata dapat muncul dalam
tugas/pekerjaan
Definisi Kompetensi
Kompetensi merupakan suatu karakteristik dasar yang berkaitan dengan efektivitas
kinerja individu dalam pekerjaannya, sesuai dengan apa yang diharapkan organisasi
dalam mencapai tujuannya (Spencer & Spencer, 1993). Dengan kata lain, kompetensi
merupakan sejumlah karakteristik yang mendasari seseorang dan menunjukkan
(indicate) cara-cara bertindak, berpikir, atau menggeneralisasikan situasi secara
layak dalam jangka panjang.
Menurut Spencer & Spencer (1993) terdapat 5 (lima) tipe karakteristik kompetensi,
yaitu: (1) motif-motif (motives), sesuatu yang secara konsisten dipikirkan dan
diinginkan, yang menyebabkan tindakan seseorang; (2) ciri-ciri (traits), karakteristik
fisik dan respon-respon yang konsisten terhadap situasi atau informasi; (3) konsep
diri (self-concept), sikap-sikap, nilai-nilai atau gambaran tentang diri sendiri
seseorang; (4) pengetahuan (knowledge), informasi yang dimiliki seseorang dalam
area spesifik tertentu; (5) keterampilan (skill), kecakapan seseorang untuk
menampilkan tugas fisik atau tugas mental tertentu.
Dalam kamus kompetensi, setiap kompetensi dirinci lebih lanjut dengan mencakup
definisi atau pengertian kompetensi dan uraian perilaku yang mengindikasikan
tingkat (level) penguasaan kompetensi dari yang terendah, sampai yang tertinggi.
Level kompetensi menunjukkan tingkat penguasaan kompetensi yang dirumuskan
berupa indikator perilaku pemangku jabatan.
Dengan kata lain, setiap jenjang jabatan memiliki tingkat penguasaan kompetensi
(level kompetensi) yang berbeda. Sebagai contoh, seorang pejabat tinggi pratama
disyaratkan memenuhi indikator perilaku pada level kompetensi 4 (empat).
Sedangkan, pejabat administrator disyaratkan memenuhi indikator perilaku pada
level kompetensi 3 (tiga), dan seterusnya.
Berikut ini adalah rincian level kompetensi pada setiap jenjang jabatan :
1 Integritas 5 4 3 2 1
2 Kerjasama 5 4 3 2 1
3 Komunikasi 5 4 3 2 1
5 Pelayanan Publik 5 4 3 2 1
7 Mengelola Perubahan 5 4 3 2 1
8 Pengambilan Keputusan 5 4 3 2 1
9 Perekat Bangsa 5 4 3 2 1
Standarisasi Tujuan, Kategori dan Hasil
Penilaian serta Pelaporan
Standarisasi Tujuan
Pemetaan Jabatan
Uji Kompetensi Pegawai untuk tujuan ini
pegawai mengikuti penilaian kompetensi
untuk mengetahui profil kompetensi pada
jenjang jabatan saat ini. Dengan demikian,
pegawai dinilai pada tingkat penguasaan
kompetensi (level kompetensi) sesuai
dengan tuntutan jabatan saat ini.
Pengisian
Pegawai Masih Memenuhi Syarat pada posisi
Jabatan 68% - 79%
yang dituju
(Promosi/Mutasi)
Pemetaan
78% - 89% Pegawai Cukup Optimal pada posisinya
Jabatan
1 2 3 4 5
Pelaporan
Laporan individual hasil Uji Kompetensi Pegawai disampaikan kepada pejabat
Pembina kepegawaian atau pejabat yang ditunjuk dengan memperhatikan prinsip
kerahasiaan dan dikelola dalam database dalam Sistem Informasi Peta Kompetensi.
Hasil penilaian kompetensi pegawai berlaku selama 3 (tiga) tahun.
Hasil Uji Kompetensi Pegawai dapat bermanfaat bagi pegawai maupun organisasi,
yaitu :
Bagi Pegawai
Bagi Organisasi
Pelaksanaan kegiatan Uji Kompetensi Pegawai terdiri dari 6 (enam) tahapan yang
harus diikuti oleh pegawai. sebagaimana tersaji dalam diagram berikut :
1 2 3
Pengisian Daftar Tes Potensi
Riwayat Hidup Wawacara + Tes
Dasar (CAT &
dan Kuesioner Simulasi
Tertulis
Kompetensi
6 5 4
Input Data ke
Feedback Hasil Hasil
dalam Sistem
Uji Kompetensi Assessment
Peta Kompetensi
4. Hasil Assessment
Hasil dari Uji Kompetensi Pegawai
adalah profil kompetensi pegawai
yang menjelaskan kesesuaian kompetensi
peserta dengan kompetensi yang dipersyaratkan dalam jabatan.
Sebelum mengikuti Uji Kompetensi Pegawai, terdapat persiapan umum dan khusus
serta kiat-kiat dalam pengisian daftar riwayat hidup dan kuesioner kompetensi yang
dapat dilakukan oleh pegawai sebagai berikut :
Persiapan Umum
Menjaga kesehatan dengan tidur cukup dan pola makan yang sehat.
Mempersiapkan diri dengan menunjukkan positive mental attitude.
Mengenakan pakaian yang rapi dan sopan.
Menghadiri kegiatan Uji Kompetensi Pegawai 15-30 menit sebelum
dimulai.
Menjadi diri sendiri dengan berperilaku senatural mungkin.
Persiapan Khusus
Mempelajari kamus dan standar kompetensi sesuai dengan jabatan.
Mempelajari struktur dan tata kerja organisasi.
Memahami tugas dan fungsi yang dijalankan dalam pekerjaan.
Melakukan evaluasi terhadap pengalaman kerja yang dimiliki.
Beberapa hal yang harus diperhatikan oleh pegawai saat mengikuti tes potensi
dasar, wawancara dan tes simulasi, yaitu :
Memperhatikan instruksi tes dan mengikuti arahan yang diberikan oleh petugas
Mengerjakan tes dengan tenang, tekun dan teliti, serta memperhatikan batasan
waktu pengerjaan tes yang ditentukan.
Menjawab pertanyan secara jelas, spesifik, dan relevan.
Menjawab pertanyaan dengan metode STAR.
Metode STAR
Setelah mengikuti rangkaian tes dalam Uji Kompetensi Pegawai, pegawai akan
mengikuti kegiatan feedback yaitu berupa pemberian umpan balik dari assessor
kepada pegawai sebagai assessee terkait hasil Uji Kompetensi Pegawai.
Hal yang disampaikan dalam kegiatan feedback berupa penjelasan kekuatan dan
area pengembangan, serta penyusunan rencana pengembangan diri secara mandiri.
Dalam menghadapi feedback, pegawai diharapkan dapat bersikap terbuka dan
menunjukkan positive mental attitude.
bit.ly/Video-UKP
BAB IV
PENUTUP
Penutup
Kemajuan birokrasi sangat bergantung oleh sumber daya manusia yang dimiliki.
Birokrasi perlu didukung oleh sumber daya manusia yang tepat dan berkualitas
sesuai dengan jabatan yang didudukinya. Aparatur Sipil Negara (ASN), sebagai
sumber daya manusia utama dalam penggerak roda pemerintahan memerlukan
profesionalisme dan integritas sehingga dapat memberikan pelayanan terbaik
kepada masyarakat. Dalam rangka menjaga dan meningkatkan kualitas ASN, maka
perlu dilakukan pembaharuan kebijakan melalui pengimplementasian sistem merit
dalam manajemen ASN.
Kegiatan Uji Kompetensi Pegawai yang dilaksanakan oleh UPT Pusat Penilaian
Kompetensi Pegawai Badan Kepegawaian Daerah Provinsi DKI Jakarta telah
memperoleh sertifikat pengakuan kelayakan/akreditasi penyelenggara penilaian
kompetensi dari Badan Kepegawaian Negara (BKN) dengan kategori "A".
DEFINISI
Uji Kompetensi Pegawai (UKP) adalah suatu proses penilaian kompetensi dengan cara
membandingkan kompetensi yang dimiliki Pegawai Negeri Sipil dengan kompetesi
jabatan yang dipersyaratkan dengan menggunakan metode Assessment Center atau
metode penilaian lainnya.
TUJUAN
1. Mewujudkan pelaksanaan sistem merit dengan menciptakan mekanisme Manajemen
ASN yang objektif dan transparan.
2. Mengetahui potret kompetensi manajerial dan sosial kultural pegawai dalam proses
pembinaan pegawai.
3. Mengidentifikasi kebutuhan pengembangan kompetensi pegawai.
4. Menyediakan data dukung untuk pelaksanaan Manajemen Talenta ASN.
METODE
Metode Assessment Center adalah metode terstandar yang dilakukan untuk mengukur kompetensi dan
prediksi keberhasilan pegawai dalam suatu jabatan dengan menggunakan beberapa alat ukur atau simulasi
berdasarkan kompetensi jabatan dan dilakukan oleh beberapa orang assessor.
ALAT UKUR
1. Simulasi
Role Play Proposal Writing Business Games
Presentation Case Analysis Fact Finding
In Tray/In Basket Leaderless Group Discussion
2. Wawancara Kompetensi
3. Tes Psikologi
KATEGORI PENILAIAN
KOMPETENSI
a. Kompetensi Manajerial Pengisian Jabatan (Promosi/Mutasi)
1) Integritas
2) Kerjasama < 68% Pegawai Kurang Memenuhi
Syarat pada posisi yang dituju
3) Komunikasi
4) Orientasi pada Hasil Pegawai Masih Memenuhi
68 - 79% Syarat pada posisi yang dituju
5) Pelayanan Publik
6) Pengembangan Diri dan Orang Lain Pegawai Memenuhi Syarat
≥ 80% pada posisi yang dituju
7) Mengelola Perubahan
8) Pengambilan Keputusan 20% 40% 60% 80% 100%
SKOR JPM*
*JPM adalah Job Person Match, yaitu perbandingan antara nilai capaian kompetensi pegawai dengan level
kompetensi Standar Kompetensi Jabatan dan ditulis dalam bentuk prosentase.
ALUR KEGIATAN
Pengisian Daftar
Riwayat Hidup dan Tes Potensi Dasar Wawancara &
Kuesioner (CAT & Tertulis) Tes Simulasi
Kompetensi