25 - Ni Komang Devi Triyanti - Proposal Penelitian
25 - Ni Komang Devi Triyanti - Proposal Penelitian
25 - Ni Komang Devi Triyanti - Proposal Penelitian
Usulan Penelitian ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyusun skripsi pada
Program Sarjana Akuntansi
Diajukan oleh:
NIM: 2107531289
UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR
2023
i
BAB I
PENDAHULUAN
sistem informasi berbasis teknologi terjadi begitu pesat. Dampak nyata yang dirasakan
adalah pemrosesan data yang mengalami perubahan dari sistem manual digantikan oleh
komputer sebagai alat pemrosesan data. Hal tersebut memberikan pengaruh yang signifikan
akuntansi (SIA) yang digunakan dalam setiap organisasi/perusahaan saat ini. Dalam suatu
tujuannya dengan baik. Sehingga sistem informasi akuntansi dianggap sebagai faktor
akuntansi pihak manajemen mendapatkan informasi yang akurat. Menurut Endiana (2016),
dalam menentukan baik buruknya kinerja dari sebuah sistem informasi dapat dilihat melalui
memberikan kemudahan bagi para akuntan untuk menghasilkan informasi yang dapat
dipercaya, tepat waktu, lengkap, dapat dipahami, dan teruji. Sistem Informasi Akuntansi
dapat didefinisikan sebagai sistem informasi yang merubah data transaksi bisnis menjadi
informasi keuangan yang berguna bagi pemakainya. Sistem informasi akuntansi dalam
sebuah organisasi bisnis menjadi sarana penting untuk meningkatkan efisiensi organisasi
dan mendukung daya saing perusahaan dengan menyediakan informasi keuangan dan
1
Menurut George H. Bodnar dan William S. Hopwood, Sistem Informasi Akuntansi
adalah kumpulan sumber daya, seperti manusia dan peralatan, yang dirancang untuk
mengubah data keuangan dan data lain menjadi informasi yang dikomunikasikan kepada
para pembuat keputusan. Mulyadi dalam buku Sistem Akuntansi (2016:223) menulis
bahwa ada tiga fungsi Sistem Informasi Akuntansi yang paling utama yaitu mengumpulkan
dan menyimpan data aktivitas organisasi, mengubah data menjadi informasi yang berguna
bagi manajemen untuk membuat keputusan terkait dengan perencanaan, pelaksanaan, dan
pengawasan, dan menyediakan sistem pengendalian yang memadai untuk menjaga aset
organisasi tersedia saat dibutuhkan, akurat dan andal. Anjani dan Wirawati (2018), dengan
adanya sistem informasi akuntansi yang baik dan juga karyawan yang dapat menggunakan
Lembaga Perkreditan Desa (LPD) merupakan salah satu contoh organisasi yang
Menurut Peraturan Gubernur Bali No. 11 Tahun 2013 Pasal 1, menyebutnya Lembaga
Perkreditan Desa (LPD) adalah Lembaga keuangan milik Desa Pakraman yang bertempat
diwilayah Desa Pakraman. Tujuan dari LPD adalah memberi pelayanan kepada nasabah
serta lingkungan yang terkait, dibentuknya LPD adalah untuk kepentingan desa pekraman
Menurut Lembaga Pemerdayaan Lembaga Perkreditan Desa (LPLPD) Provinsi Bali (2014)
Lembaga Perkreditan Desa merupakan salah satu lembaga keuangan yang telah
bagiamana sistem yang dijalankan, kemudahan sistem bagi pemakainya, serta pemanfaatan
2
teknologi yang digunakan (Goodhue dan Thompson, 1995). Sistem informasi akuntansi
berperan penting dalam memepertahankan posisi LPD sebagai salah satu sektor lembaga
keuangan dalam bersaing dengan lembaga keuangan lainnya. Keefektifan sistem informasi
akuntansi dapat diketahui dengan melihat pencapaian yang telah didapatkan dari
hasil dari pemilihan solusi yang dapat digunakan dalam mengambil suatu keputusan yang
Selain LPD, lembaga keuangan lain yang bersaing ketat dalam lingkungan yaitu
seperti Bank Prekreditan Rakyat (BPR), koperasi, dan sebagainya. Sehingga hal tersebut
menuntut untuk LPD meningkatkan pelayanan, salah satunya melalui peningkatan kinerja
LPD tersebut. Untuk mencapai kinerja LPD yang baik, dibutuhkan sistem informasi atau
teknologi yang terkomputerisasi dengan baik pula. Artinya, jika menginginkan kinerja
suatu LPD meningkat maka harus didukung oleh kinerja sistem informasi yang baik.
Karena pada kenyataannya penggunaan sistem informasi akuntansi pada LPD berperan
dalam memudahkan karyawan untuk pemprosesan data agar lebih praktis. Menurut
akuntansi tersebut dapat diketahui melalui keahlian dari pemakainya. Keahlian didapatkan
beberapa LPD yang berjumlah 15 LPD, dimana terdapat 13 LPD yang masih beroperasi
dengan baik yaitu LPD Bebandem, Budakeling, Jungsri, Kastala, Komala, Liligundi,
Macang, Nangka, Poh, Saren, Sibetan, Tanah Aron, dan Umaanyar, sedangkan 2 LPD yang
sudah tidak beroperasi lagi yaitu Bungaya dan Tohpati. Masing-masing LPD tersebut
3
memiliki cara pelayanan, dan penggunaan sistem yang berbeda, hal yersebut disebabkan
karena beberapa pengaruh seperti tingkat pendidikan, pengetahuan dan pengalaman kerja
Untuk itu dalam penelitian ini akan membahas mengenai pengaruh tingkat
pengalaman kerja karyawan terhadap efektifitas sistem informasi akuntansi pada LPD di
Kecamatan Bebandem. LPD di Kecamatan Bebandem ini dipilih karena dari pelayanan
mendapatkan predikat terbaik salah satu LPD di Kecamatan Bebandem yaitu LPD Desa
Adat Sibetan dengan memberikan bantuan biaya pengobatan dan dana duka serta 20%
keuntungan LPD diserahkan ke Desa Adat untuk pembangunan pada tahun 2018 lalu.
Keberhasilan LPD memberikan pelayanan kepada para nasabah dan memberikan manfaat
yang besar bagi desa tersebut merupakan kepuasan tersediri bagi LPD tersebut. Untuk
mencapai keberhasilan tersebut maka salah satu faktor yang berpengaruh adalah bagaimana
sistem informasi akuntansi yang dijalankan pada LPD tersebut, pengaplikasian sistem
informasi akuntansi ini juga sangat dipangaruhi oleh beberapa faktor seperti tingkat
pengetahuan mengenai suatu hal. Pendidikan yang pernah ditempuh oleh seseorang akan
merupakan dasar yang harus dimiliki oleh pelaku bisnis karena dengan pengetahuan
akuntansi pelaku bisnis akan lebih mudah memahami suatu permasalahan yag terjadi pada
2018). Pendidikan berfungsi untuk meningkatkan kualitas seseorang agar dapat bersaing
4
dan lebih produktif. Menurut Wulandari (2018) staf akuntansi yang berlatar blakang
pendidikan akuntansi akan terlihat dari hasil kinerjanya dalam menjalankan tugas dan
penelitian Buda Utama1 dan Sadha Suardikha (2014), mengatakan tingkat pendidikan tidak
Penelitian yang dilakukan oleh Wahyu Wira Satria dan Wijana Asmara (2019)
bahwa kemampuan teknik personal berpengaruh positif pada efektivitas sistem informasi
yang dimiliki oleh pegawai, maka semakin tinggi pula tingkat efektivitas SIA. Begitu pula
dengan penelitian yang dilakukan oleh Putu Ardiwinata dan Ketut Sujana (2019), di mana
hasil penelitiannya bahwa kemampuan teknik personal berpengaruh positif dan signifikan
kecanggihan sistem tersebut tetapi ditentukan oleh kesesuaiannya dengan para pemaki
sistem tersebut (Kusumastuti dan Irwandi, 2012). Semakin rendah tingkat kemampuan
teknik personal maka tingkat kinerja sistem informasi akuntansi yang dihasilkan akan
semakin rendah, begitu pula sebaliknya. Didukung oleh penelitian Kansa Dewi Putri dan
Putri Srinadi (2020), yang menyatakan bahwa kemampuan teknik personal berpengaruh
positif dan signifikan terhadap terhadap efektivitas penggunaan sistem informasi akuntansi.
Maka dengan adanya kemampuan teknik personal akan membantu pemakai untuk
menciptakan laporan yang akurat, sehingga semakin tinggi tingkat kemampuan teknik
personal maka efektivitas penggunaan sistem semakin meningkat. Serta didukung dari hasil
penelitian Adnyani Putri, Novia Hapsari Ardianti dan Sunarwijaya (2022), yang
5
menyatakan bahwa tingkat pendidikan berpengaruh positif terhadap efektivitas sistem
informasi akuntansi.
Faktor lain yang berkaitan dengan efektivitas sistem informasi akuntansi adalah
efektivitas pengguna sistem informasi akuntansi. Di dukung oleh penelitian yang dilakukan
Dwi Ningtias dan Diatmika (2021), bahwa pengalaman kerja dapat mempengaruhi secara
positif dan signifikan terhadap efektivitas penggunaan SIA. Semakin banyak pengalaman
kerja, seseorang akan lebih terampil serta memiliki wawasan yang luas mengenai SIA.
Sehingga SIA yang digunakan menjadi lebih efektif. Di dukung juga oleh hasil penelitian
dari Tania Anggarini, Edy Arizona dan Lisa Ernawatiningsih (2021), yang menyatakan
pengalaman kerja berpengaruh positif terhadap efektivitas sistem informasi akuntasi, hal
kepercayaan diri seseorang dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya, maka sekalipun
berpengalaman, jika seseorang tersebut memahami akan sistem informasi akuntansi yang
semakin baik dan hasil dari sistem tersebut juga menjadi akurat dan efektif.
Berdasarkan hasil penelitian sebelumnya yang berbeda satu sama lain yang
menimbulkan research gap yang perlu dikaji kembali, serta sesuai faktanya bahwa adanya
perbedaan antara pelayanan LPD satu dengan LPD lainnya di Kecamatan Bebandem
teknik personal mengenai sistem informasi akuntansi dan pengalaman kerja karyawan.
6
Sehingga berdasarkan pemaparan diatas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian
1. Manfaat Teoritis
Diharapkan dengan adanya penelitian ini dapat mendukung teori yang digunakan pada
penelitian. Adapun teori yang digunakan yaitu teori Technology Acceptance Model
dan pengalaman kerja terhadap efektivitas sistem informasi akuntansi di LPD Se-
Kecamatan Bebandem.
7
2. Manfaat Praktis
Diharapkan dengan adanya penelitian ini dapat menjadi referensi dan mendorong
penelitian yang lebih lanjut melalui penambahan variabel yang belum termasuk dalam
penelitian ini serta dapat memberikan gambaran yang bermanfaat dalam meningkatan