Ustek MASTERPLAN TIRTA GANGA LAMPUNG TENGAH
Ustek MASTERPLAN TIRTA GANGA LAMPUNG TENGAH
Ustek MASTERPLAN TIRTA GANGA LAMPUNG TENGAH
PERENCANAAN
MASTERPLAN TIRTA GANGA
KABUPATEN LAMPUNG TENGAH
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI..............................................................................................................................................i
DAFTAR GAMBAR................................................................................................................................iii
DAFTAR TABEL.....................................................................................................................................iv
E.1 PENDEKATANB-1
i
MASTERPLAN TIRTA GANGA Usulan Teknis
KABUPATEN LAMPUNG TENGAH
ii
MASTERPLAN TIRTA GANGA Usulan Teknis
KABUPATEN LAMPUNG TENGAH
DAFTAR GAMBAR
iii
MASTERPLAN TIRTA GANGA Usulan Teknis
KABUPATEN LAMPUNG TENGAH
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Tabel Daftar Pengalaman Kerja Sejenis Perusahaan Kurun Waktu 10 (Sepuluh) Tahun Terakhir. Error!
Bookmark not defined.
Tabel 2. Uraian Pengalaman Kerja Sejenis Tahun 2021..........................................Error! Bookmark not defined.
Tabel 3. Jadwal Pelaksanaan Masterplan Tirta Gangga Kabupaten Lampung Tengah....................................D-2
Tabel 4. Komposisi Tim dan Penugasan Masterplan Tirta Gangga Kabupaten Lampung Tengah...................E-2
Tabel 5. Jadwal Penugasan Tenaga Ahli Masterplan Tirta Gangga Kabupaten Lampung Tengah..................F-2
iv
MASTERPLAN TIRTA GANGA Usulan Teknis
KABUPATEN LAMPUNG TENGAH
A. TANGGAPAN DAN
SARAN TERHADAP
KERANGKA ACUAN KERJA
(KAK)
S
etelah mempelajari dokumen Kerangka Acuan Kerja (KAK) secara seksama, pihak
konsultan berpendapat bahwa secara garis besar KAK untuk kegiatan “Masterplan Tirta
Gangga Kabupaten Lampung Tengah” sudah cukup jelas. KAK cukup memberikan
gambaran dan pedoman tentang latar belakang kegiatan, maksud dan tujuan, ruang lingkup,
metode pelaksanaan pekerjaan serta hasil yang diharapkan. Selain itu, KAK juga cukup
memberikan arahan yang jelas dan komprehensif bagi pihak penyedia jasa dalam melaksanakan
pekerjaan yang dimaksud. Tanggapan terhadap KAK adalah sebagai berikut:
Pariwisata merupakan sektor potensial tinggi serta suatu industri yang banyak menghasilkan
devisa bagi negara, sehingga pemerintah berusaha untuk meningkatkan sektor ini dengan
mengambil langkah-langkah kebijaksanaan pembangunan pariwisata. Upaya yang telah dilakukan
pemerintah untuk mengembangkan industri pariwisata di Indonesia diantaranya mengadakan
sarana akomodasi yang memadai, promosi, kemudahan perjalanan, penambahan dan
1
MASTERPLAN TIRTA GANGA Usulan Teknis
KABUPATEN LAMPUNG TENGAH
Pariwisata juga merupakan sektor andalan dalam pembangunan untuk meningkatkan pendapatan
asli daerah (PAD) yang sangat diperlukan dalam menyongsong otonomi daerah. Sektor pariwisata
secara nasional telah dirancang sebagai tumpuan penghasil devisa non migas, maka berkaitan
dengan pelaksanaan otonomi daerah, Pemerintah Daerah sudah saatnya untuk memulai
meningkatkan masuknya pendapatan dari luar daerah serta mendukung promosi dan pemasaran
bagi potensi dan komoditi dari sektor-sektor lain.
Kabupaten Lampung Tengah merupakan salah satu Kabupaten di Provinsi Lampung yang memiliki
potensi tinggi di bidang pariwisata, salah satunya yakni Danau Tirta Gangga yang terletak di Desa
Sakti Buana, Kecamatan Seputih Banyak, Kabupaten Lampung Tengah.
Penataan dan Pengembangan Sarana Wisata ini juga dimaksudkan sebagai penataan kawasan
terpadu dengan memadukan beberapa kepentingan yang ada sehingga masing-masing kegiatan
dapat dilakukan dengan baik dan saling menunjang. Obyek wisata sebagai tujuan wisatawan
diharapkan harus tetap dipertahankan kualitasnya. Penataan dan pengambangan sarana wisata
diharapkan mampu memberikan nilai tambah terhadap obyek wisata tersebut dengan tetap
memperhatikan kualitas lingkungan, sehingga mampu lebih banyak lagi menarik lebih banyak lagi
wisatawan yang datang.
2
MASTERPLAN TIRTA GANGA Usulan Teknis
KABUPATEN LAMPUNG TENGAH
Upaya penataan dan pengembangan sarana rekreasi dimaksudkan untuk membuat suatu arahan
atau pola baru tanpa meninggalkan konteks lingkungan yang sudah ada. Salah satu alternatif
pemecahannya adalah Penatanaan dan Pengembangan sarana Pariwisata di Danau Tirta Gangga
menjadi suatu obyek wisata dengan penekanan arsitektur urban lansekap.
Permasalahan:
Danau Tirta Gangga merupakan sebuah danau buatan yang terletak di Kabupaten Lampung
Tengah, Kecamatan Seputih Banyak, tepatnya berada di Desa Suartika Buana. Danau ini memiliki
luas sekitar 150 hektar dan digunakan oleh masyarakat untuk pengairan lahan pertanian sekitar
kawasan. Danau Tirta Gangga memiliki daya tarik tersendiri terhadap wisatawan lokal untuk
menikmati keindahan alam dan pemandangannya. Danau Tirta Gangga saat ini sebagai destinasi
wisata dan bisa juga digunakan sebagai tempat religi, khususnya bagi orang yang menganut
agama Hindu.
Saat ini Danau Tirta gangga memiliki kondisi yang cukup memprihatinkan karena kurangnya
perawatan. hal tersebut dapat dibuktikan dengan banyaknya tumbuhan eceng gondok yang
sebagian menutupi area danau. Selain itu terdapat kegiatan masyarakat menyebabkan aspek
keindahan alam menjadi berkurang dan menimbulkan permasalahan pada suplai air baku untuk
pertanian.
Adanya potensi Danau Tirta Gangga sebagai pusat destinasi wisata perlu diintegrasikan dengan
baik, hal ini dikarenakan di tengah danau buatan ini terdapat sebuah pura yang seolah seperti
terapung di atas air, dimana pengunjung tidak bisa sembarangan memasuki area pura merupakan
tempat ibadah yang disakralkan bagi warga Hindu di sekitar.
Fungsi destinasi wisata Danau Tirta Gangga dapat berpotensi sebagai beberapa objek wisata
diantaranya Wisata Religi, wisata Danau, dan Wisata Budaya. Sehingga diperlukan suatu tindakan
yang dapat mempertahankan fungsi awal dari danau ini bahkan menambahkan nilai
keekonomisan serta keharmoniasan bagi masyarakat sekitar.
Berdasarkan tinjauan permasalahan di kawasan Danau Tirta Gangga, maka diperlukan penataan
fasilitas kawasan wisata menjadi lebih baik sebagai suatu destinasi wisata yang representatif,
sehingga dapat meningkatkan kualitas obyek wisata maupun kualitas lingkungan sekitarnya.
Berdasarkan hal tersebut di atas, maka Pemerintah Daerah Provinsi Lampung melalui Dinas
Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Lampung menganggarkan dana APBD untuk Pekerjaan
Masterplan Pengembangan Destinasi Wisata Danau Tirta Ganga Kabupaten Lampung Tengah.
Tanggapan :
3
MASTERPLAN TIRTA GANGA Usulan Teknis
KABUPATEN LAMPUNG TENGAH
Latar belakang yang telah dijelaskan dalam Kerangka Acuan Kerja (KAK) telah cukup jelas,
beberapa hal penting yang perlu konsultan pahami dan tanggapi dari latar belakang pekerjaan ini
yaitu :
Konsultan memahami bahwa Danau Tirta Gangga yang ada saat ini belum sepenuhnya terkelola
dengan baik. Hal ini tercermin dari adanya permasalahan yang terjadi di sekitar Danau Tirta
Gangga tersebut. Aspek perencanaan, pemanfaatan dan pengendalian Danau Tirta Gangga yang
telah disusun, belum terimplementasi sepenuhnya, Konsultan melihat belum implementatifnya
aspek-aspek tersebut.
Aspek perencanaan masterplan disini bukan bearti merubah secara total, tetapi lebih berarti
mengelola, memanfaatkan dan melestarikan setiap potensi yang ada, dimana potensi tersebut
dirangkaikan menjadi satu daya tarik wisata. Oleh karena itu pengelolaan dan memanfaatkan
potensi pariwisata yang dimiliki daerah juga dapat dikelola oleh masing-masing daerah.
Dari berbagai permasalahan yang ada mengenai keberadaan danau ini menjadi tantangan besar
bagi Pemerintah Provinsi Lampung dalam menyusun suatu masterplan (Masterplan Tirta Gangga
Kabupaten Lampung Tengah) di kawasan ini yang nantinya dapat dijadikan pedoman sekaligus
acuan bagi Pemerintah sendiri, pihak investor maupun masyarakat lokal dalam upaya
perencanaan, pemanfaatan, dan pengendalian sempadan danau. Dengah harapan kedepannya
dapat dijadikan sebagai langkah awal yang sangat penting untuk implementasi langkah-langkah
lanjutan yang lebih operasional.
Maksud dari kegiatan Masterplan Pengembangan Destinasi Wisata Danau Tirta Ganga Kabupaten
Lampung Tengah adalah mendapatkan perencanaan desain yang lengkap yang akan dijadikan
dasar bagi pembangunan infrastruktur dan sarana/fasilitas wisata secara efektif dan efisien
dengan memperhatikan aspek fungsional, kenyamanan, keselamatan, estetika dan kesehatan
masyarakat di Danau Tirta Ganga
Tujuan utama perencanaan Masterplan Pengembangan Destinasi Wisata Danau Tirta Ganga
Kabupaten Lampung Tengah. adalah meningkatkan kualitas visual lingkungan secara fungsional
dan estetika, menciptakan fasilitas publik yang memberikan daya tarik, pelayanan dan
kenyamanan terhadap pengunjung wisata, serta mengakomodasi peluang ekonomi yang tumbuh
dari masyarakat setempat melalui pengembangan kawasan wisata, sehingga dapat menjadi
4
MASTERPLAN TIRTA GANGA Usulan Teknis
KABUPATEN LAMPUNG TENGAH
pendorong ekonomi yang dimaksudkan sebagai acuan dalam menarik investasi pengembang
kepariwisataan secara detail, sehingga betul-betul dapat dijadikan pertimbangan bagi investor.
Tanggapan:
Konsultan menilai bahwa inti dari maksud kegiatan ini sudah cukup jelas adalah untuk menyusun
Masterplan Tirta Gangga Kabupaten Lampung Tengah yang mengacu pada Norma Standar,
Pedoman, Kriteria, serta Manual (NSPK), peraturan perundangan, serta persyaratan lainnya yang
harus diakomodir.
Konsultan mencoba menambahkan bahwa secara umum maksud pentingnya perencanaan dan
pengembangan kawasan wisata danau adalah sebagai upaya dalam:
- Mengembangkan kesadaran bahwa pemanfaatan sumber daya alam, sumber daya manusia
secara berlebihan akan mengganggu keseimbangan lingkungan dan sosial budaya di daerah
tujuan wisata.
- Memberikan kriteria-kriteria dasar yang memiliki esensi penting dalam pengelolaan kawasan
wisata danau, dengan selalu memperhatikan keseimbangan agar pemanfaatan tata ruang
sesuai dengan fasilitas yang dibutuhkan wisatawan.
Maksud dan tujuan di atas tentunya harus berlandaskan pada kerangka keterpaduan
pembangunan yang mengedepankan kepentingan wilayah atau kawasan yang lebih luas melalui
5
MASTERPLAN TIRTA GANGA Usulan Teknis
KABUPATEN LAMPUNG TENGAH
Sasaran yang ada dalam KAK juga sudah cukup jelas dan sudah sudah menguraikan langkah-
langkah yang akan ditempuh dalam maksud dan tujuan dalam KAK. Pencapaian terhadap
pemenuhan sasaran dalam KAK di atas perlu diupayakan dengan tanpa mengesampingkan:
1) Koordinasi antar pihak-pihak yang terlibat dalam perencanaan. Untuk lebih dapat memahami
jalan pikiran dan sebagai wadah tukar pikiran serta pendapat, perlu diadakan diskusi intensif
dengan pemilik pekerjaan dan pemangku kepentingan (stakeholders) setempat
2) Sumber daya ( resources = in put ). Terkumpulkannya data dan informasi akurat yang
diperlukan dalam proses perencanaan
3) Prosesnya yang mempunyai prosedur tetap dengan standar dan cara kerja yang baik
sehingga menghasilkan produk yang bermutu.
4) Hasil (out put) baik secara kualitatif dan kuantitatif. Masyarakat percaya akan mutu
kemanfaatan dan keamanan produk yang dihasilkan.
Tanggapan :
Sudah cukup jelas yakni berada di wilayah administrasi berada di Desa Sakti Buana, Kecamatan
Seputih Banyak, Kabupaten Lampung Tengah.
Tentunya tim konsultan akan berkoordinasi kembali dengan pihak-pihak terkait dalam rangka
pemilahan terhadap peneteapan delineasi lokasi yang akan disusun rencana aksi, DED, dan
konsep detailnya.
Pemilihan terhadap lokasi terpilih ini akan mengakomodir lokasi-lokasi danau sebagai, Tempat
Wisata, Konservasi, serta Ekosistem Kawasan Danau Tirta Gangga. Penentuan lokasi ini tentunya
tidak terlepas dari masukan dan saran dari pihak-pihak yang berada di lokasi Kawasan Danau.
Untuk lebih dapat memahami jalan pikiran dan sebagai wadah tukar pikiran serta pendapat, perlu
diadakan diskusi intensif dengan pemilik pekerjaan dan pemangku kepentingan (stakeholders)
setempat.
6
MASTERPLAN TIRTA GANGA Usulan Teknis
KABUPATEN LAMPUNG TENGAH
7
MASTERPLAN TIRTA GANGA Usulan Teknis
KABUPATEN LAMPUNG TENGAH
h. Profil ekonomi lokal dan wilayah serta profil dan struktur industri kepariwisataan,
berbagai kegiatan usaha formal maupun informal yang ada di wilayah perencanaan;
i. Sistem kelembagaan yang ada pada tingkat lokal, Kabupaten/kota dan provinsi;
j. Kajian terhadap Peraturan-peraturan daerah terkait pariwisata;
k. Kondisi SDM kepariwisataan di kawasan perencanaan/perancangan.
4) Tahap Analisis
a. Melakukan analisis pemilihan lokasi prasarana pendukung, dengan menggunakan metode
pemilihan lokasi dan prinsip optimalisasi serta sinkronisasi terhadap RTRW dan RDTR.
b. Melakukan analisis kebutuhan prasarana pendukung kegiatan perekonomian di wilayah
perencanaan, seperti jaringan jalan, cottage, pertokoan, dan lain sebagainya.
a. Analisis penataan lingkungan (site plan / tapak) terkait dengan beberapa hal seperti
orientasi, topografi, dan lain-lain.
c. Analisis tiap bangunan utama, bangunan pendukung, mekanikal dan elektrikal,
transportasi hingga mencapai lokasi, dan pekerjaan lainnya.
d. Melakukan perumusan alternatif konsep perancangan awal kawasan pariwisata
berdasarkan analisis yang telah dilakukan.
5) Tahap Penyusunan Masterplan
a. Melakukaan perencanaan design/model bangunan prasarana pendukung kegiatan
parwisiata sesuai alternatif konsep perancangan terpilih.
b. Penyusunan dokumen perencanaan meliputi: Gambar Rencana Penataan Kawasan, serta
Perkiraan Biaya Investasi / Program Pembangunan. Dokumen ini diperlukan untuk acuan
pekerjaan perencanaan selanjutnya yaitu DED.
6) Tahap Diskusi dan Pembahasan
Melakukan pembahasan pada setiap kegiatan dengan pemberi tugas dan Tim Teknis yang
akan ditunjuk oleh Kepala Dinas, serta aparat yang terkait. Konsultan melaksanakan
pembahasan /diskusi pada Laporan Pendahuluan, Laporan Antara, dan Laporan Draft Akhir
(dilaksanakan sebelum laporan tersebut dapat diterima oleh pemberi tugas).
Tanggapan:
Berdasarkan uraian ruang lingkup berdasarkan kerangka acuan kerja, sudah mampu menjabarkan
tahapan pelaksanaan kegiatan ini sehingga mampu menjadi acuan pokok yang menjadi dasar dan
pedoman dalam pelaksanaan Penyusunan Masterplan Tirta Gangga Kabupaten Lampung Tengah ini.
Adapun pemahaman terhadap KAK dengan melihat proses dari awal hingga akhir menurut
Konsultan secara rinci diuraikan sebagai berikut:
8
MASTERPLAN TIRTA GANGA Usulan Teknis
KABUPATEN LAMPUNG TENGAH
1) PERSIAPAN KERJA
Dalam tahap persiapan kerja ini penyedia jasa perlu melakukan serangkaian kegiatan seperti
pemantapan pemahaman penugasan KAK, menyusun rencana dan jadwal kerja,
mempertajam metodologi kerja, diskripsi penugasan setiap personil, menyusun daftar data-
data yang dibutuhkan di beberapa instansi terkait, serta menyusun SOP survei. Di sisi lain,
pada tahap ini penyedia jasa harus mempersiapkan keperluan-keperluan untuk mendukung
operasional kegiatan.
2) DELINEASI KAWASAN PERENCANAAN
Delineasi kawasan perencanaan berdasarkan peta berbasis foto citra satelit dan GIS.
3) SURVEI, PENDATAAN, KAJIAN DAN ANALISIS
Penyedia jasa perlu melakukan serangkaian kegiatan survei, pendataan, kajian dan analisis
kegiatan berikut:
a. Kebijakan
1. Konsultan perlu melakukan pendataan data sekunder terkait seperti:
- Kebijakan tata ruang terkait seperti RTRW Kabupaten Lampung Tengah, RTBL dan
Perda BG
- Kebijakan pelestarian alam terhahadap Embung, Situ, Danau, dan Waduk (ESDW)
yang pernah dilakukan
2. Selanjutnya Konsultan perlu mengkaji kebijakan tata ruang kota dan pelestarian alam
yang berkaitan dengan kepentingan pekerjaan ini.
b. Peta
Konsultan perlu menggali dan mengkaji peta penunjang yang terkait, sekaligus
menyiapkan pengadaan peta citra dan pengolahan peta sebagai dasar untuk memetakan
hasil pendataan environmental assessment.
c. Regional Linkage System
Pendataan dan kajian keterkaitan kawasan perencanaan dengan kawasan sekitarnya,
serta dengan wilayah sekitarnya (regional linkage).
d. Environtmental Assessment
Environmental assessment sebagai dasar pertimbangan pelestarian dan pengembangan
kawasan yang harmonis dengan alam melalui pendekatan lingkungan, kegiatan ini
mencakup:
1. Survei Data Primer
- Survei GPS Geodetic.
Bertujuan untuk menentukan posisi, pile dan pola tracking dalam danau dan
menentukan koordinat potensi danau dan kawasan yang bisa diintervensi.
9
MASTERPLAN TIRTA GANGA Usulan Teknis
KABUPATEN LAMPUNG TENGAH
10
MASTERPLAN TIRTA GANGA Usulan Teknis
KABUPATEN LAMPUNG TENGAH
11
MASTERPLAN TIRTA GANGA Usulan Teknis
KABUPATEN LAMPUNG TENGAH
1. Konservasi
2. Preservasi
3. Revitalisasi
4. Restorasi
b. Master Plan
Konsultan mempersiapkan Master Plan yang setidaknya memuat rencana struktur,
tematik kawasan, ruang publik hijau dan jalur track serta pedestrian.
c. Gambar perspektif 3 dimensi (3D)
d. Sistem Infrastruktur dan Utilitas, serta Transportasi
8) KONSEPTUAL DESAIN BANGUNAN PENDUKUNG
- Fasum dan fasos Pariwisata Danau
- Konseptual desain arsitektur, struktur dan MEE.
9) PEMILIHAN DED INFRASTRUKTUR PRIORITAS
DED infrastruktur diprioritaskan pada ruang yang mampu menjadi embrio pembangunan
tahap berikutnya, sekaligus mempertimbangkan yang dapat dinikmati oleh warga.
10) DED INFRASTRUKTUR PRIORITAS
a. Clearance
1. Pengimasan=pemotongan semak dan pohon kecil Ø<10cm
2. Penebangan pohon dengan gergaji (chainsaw) thd phn Ø>10cm
3. RAB
4. RKS
b. Kerangka Jalan Kendaraan
1. Desain geometris jalan
2. Desain struktur perkerasan jalan dan penataan koridor jalan/ pemanfaatan ruang jalan
(bukaan, pulau jalan, lansekap, dll)
3. Rencana simpang
4. RAB
5. RKS
c. Desain parkir dan sirkulasi kendaraan
1. Desain penataan satuan ruang parkir
2. Desain sirkulasi
3. RAB
4. RKS
d. Desain pedestrian
1. Desain jalur pejalan kaki (trotoar)
12
MASTERPLAN TIRTA GANGA Usulan Teknis
KABUPATEN LAMPUNG TENGAH
13
MASTERPLAN TIRTA GANGA Usulan Teknis
KABUPATEN LAMPUNG TENGAH
Dengan demikian adanya ruang lingkup kegiatan di atas diharapkan akan tercapai dan terciptanya
perencanaan yang efektif, tepat guna dan tepat sasaran sesuai dengan aturan dan pedoman yang
berlaku.
Untuk mempertajam ruang lingkup ini maka akan dilakukan pendetaialan melalui tahapan
pekerjaan, yang dituangkan kedalam suatu penjelasan dalam pendekatan metodologi serta
bentuk matriks/tabulasi pada bab metodologi dan rencana kerja.
Untuk mempertajam ruang lingkup ini maka akan dilakukan pendetaialan melalui tahapan
pekerjaan, yang dituangkan kedalam suatu penjelasan dalam pendekatan metodologi serta
bentuk matriks/tabulasi pada jadwal pekerjaan ini.
Konsultan memahami bahwa pada pelaksanaan pekerjaan ini dilakukan antisipasi tugas dan
kondisi yang ada dengan menetapkan sasaran dan tujuan yang harus dicapai serta menentukan
kebijakan pelaksanaan, program yang akan dilakukan, jadwal waktu pelaksanaan, prosedur
pelaksanaan, secara administratif dan operasional serta alokasi anggaran biaya dan sumber daya.
Perencanaan harus dibuat dengan cermat, lengkap, terpadu dan dengan tingkat kesalahan paling
minimal. Namun dari hasil perencanaan bukanlah dikumen yang bebas dari koreksi karena sebagai
acuan bagi tahapan pelaksanaan dan pengendalian, perencanaan harus terus disempurnakan
secara iterative untuk menyesuaikan dengan perubahan dan perkembangan yang terjadi pada
proses selanjutnya.
14
MASTERPLAN TIRTA GANGA Usulan Teknis
KABUPATEN LAMPUNG TENGAH
Secara kontraktual konsultan bertanggung jawab kepada Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dan
dalam kegiatan operasionalnya konsultan akan mendapatkan bantuan/bimbingan dalam
menentukan arah pekerjaan perencanaan dari Pejabat Pelaksana Teknis, pengelola administrasi,
pengelola keuangan, pengelola teknis yang di tunjuk dan bertanggung jawab kepada Pejabat
Pembuat Komitmen (PPK).
Terkait dengan pendekatan partisipatif, Tim Tenaga Ahli harus melaksanakan rapat kemajuan
perkerjaan penyusunan kegiatan ini setiap Bulan disyaratkan dan disetujui oleh Tim Teknis. Rapat
tersebut merupakan waktu kerja dengan Tim Teknis untuk meninjau kemajuan dan jadwal,
permasalahan-permasalahan yang berhubungan dengan pekerjaan dan peluang penyelesaiannya,
mengindentifikasi tindakan yang diperlukan dan menindak lanjuti yang telah disetujui untuk
dilaksanakan, serta mengatur pelaksanaan pekerjaan tersebut.
Laporan kemajuan pekerjaan dan informasi tentang jadwal harus disiapkan untuk rapat tersebut.
Dari waktu ke waktu, Tim Teknis juga harus selalu meminta Konsultan untuk melaksanakan
pertemuan untuk melaporkan status pekerjaan ini dan kemajuan pekerjaan Masterplan Tirta
Gangga Kabupaten Lampung Tengah kepada Tim Teknis, Supervisi dan yang lainnya.
Proses pelaksanaan pekerjaan dalam KAK ini oleh konsultan akan didetaialkan dan disinkronkan
tahapan pekerjaan, yang dituangkan kedalam suatu penjelasan dalam pendekatan metodologi
serta bentuk matriks/tabulasi pada jadwal pekerjaan ini.
Untuk menyikapi hal tersebut, maka strategi keunggulan yang ditawarkan oleh Pihak Konsultan
adalah pengalokasian kegiatan dan tenaga ahli dirumuskan sedemikian rupa sehingga seefektif
mungkin dapat menghemat waktu pelaksanaan kegiatan dan supervisi dengan Pihak Pemberi
Kerja maupun Pemerintah Daerah.
Jumlah
Posisi Kualifikasi dan Tugas
Orang Bulan
15
MASTERPLAN TIRTA GANGA Usulan Teknis
KABUPATEN LAMPUNG TENGAH
Team Leader:
Ahli Perencanaan Ketua Tim disyaratkan Perencanaan Wilayah dan 1 orang 3 bulan
Wilayah dan Kota Kota, lulusan Sarjana Strata Satu (S1) Teknik selama 5
(lima) tahun, Jurusan Teknik Planologi,
berpengalaman dalam pekerjaan di bidang
manajemen proyek, studi perencanaan wilayah dan
kota, serta memiliki kemampuan dan pengalaman
sebagai ketua tim, yang mempunyai tugas pokok:
Mengkoordinir seluruh Tenaga Ahli / Pendukung
demi terlaksananya pekerjaan sesuai dengan
KAK;
Melakukan asistensi kepada Direksi dan Instansi
terkait;
Melakukan pengecekan dan koreksi redaksional
laporan hasil pekerjaan;
Melaksanakan presentasi dalam diskusi laporan
pekerjaan;
Menyusun rencana kerja, mobilisasi tenaga,
peralatan dan bahan.
Ketua tim dipersyaratkan wajib memiliki sertifikat
keahlian klasifikasi Ahli Madya Perencanaan Wilayah
dan Kota yang masih berlaku.
Tenaga Ahli
Ahli Arsitektur Tenaga Ahli Arsitektur disyaratkan minimal Ahli 1 orang 3 bulan
Madya Arsitektur, 4 (empat) tahun, lulusan Sarjana
Strata Satu (S1) Teknik, Jurusan Arsitektur
mempunyai kemampuan dan pengalaman sebagai
Ahli Arsitektur, yang mempunyai tugas pokok:
Melaksanakan pengumpulan data, analisa dan
rencana;
Mengambil keputusan bidang arsitektur yang
akan digunakan sesuai analisa;
Koordinasi dengan Team Leader dan Tenaga
Ahli lainnya;
Membantu Team Leader dalam menyusun
laporan dan dokumen lainnya.
Ahli Arsitektur dipersyaratkan wajib memiliki
sertifikat keahlian klasifikasi Ahli Madya Arsitektur.
Ahli Sipil - Konstruksi Tenaga Ahli Sipil disyaratkan minimal Ahli Muda Sipil, 1 orang 3 bulan
4 (empat) tahun, lulusan Sarjana Strata Satu (S1)
Teknik, Jurusan Sipil mempunyai kemampuan dan
pengalaman sebagai Ahli Sipil Konstruksi, yang
mempunyai tugas pokok:
Melaksanakan pengumpulan data, analisa dan
rencana;
Mengambil keputusan bidang sipil konstruksi
yang akan digunakan sesuai analisa;
Koordinasi dengan Team Leader dan Tenaga
Ahli lainnya;
Membantu Team Leader dalam menyusun
laporan dan dokumen lainnya.
Ahli Sipil dipersyaratkan wajib memiliki sertifikat
keahlian klasifikasi Ahli Muda Teknik Bangunan
Gedung.
Tenaga Ahli Pariwisata Tenaga Ahli Pariwisata disyaratkan minimal 1 orang 2 bulan
pengalaman 3 (tiga) tahun, lulusan Sarjana Strata Satu
(S1) Pariwisata, mempunyai kemampuan dan
pengalaman sebagai Ahli Pariwisata, yang mempunyai
16
MASTERPLAN TIRTA GANGA Usulan Teknis
KABUPATEN LAMPUNG TENGAH
tugas pokok:
Melaksanakan pengumpulan data dan analisa
data;
Mengambil keputusan bidang kepariwisataan
yang akan dikembangkan sesuai analisa;
Koordinasi dengan Team Leader dan Tenaga
Ahli lainnya;
Membantu Team Leader dalam menyusun
laporan dan dokumen lainnya
Tenaga Ahli Ekonomi Tenaga Ahli Ekonomi disyaratkan minimal memiliki 1 orang 2 bulan
pengalaman 3 (tiga) tahun, lulusan Sarjana Strata Satu
(S1) Ekonomi, Jurusan Ekonomi Studi Pembangunan
mempunyai kemampuan dan pengalaman sebagai Ahli
Ekonomi, yang mempunyai tugas pokok:
Melaksanakan perhitungan ekonomi serta
menghitung investasi, IRR, BEP;
Mengambil keputusan bidang Ekonomi yang
akan digunakan sesuai analisa;
Koordinasi dengan Team Leader danTenaga Ahli
lainnya;
Membantu Team Leader dalam menyusun
laporan dan dokumen lainnya.
Tenaga Ahli Keselamatan Tenaga Ahli K3 disyaratkan minimal memiliki 1 orang 1 bulan
dan Kesehatan SKA/Sertifikat K3 Konstruksi, yang mempunyai tugas
Konstruksi (K3) pokok Membantu Team Leader dalam menyusun
laporan dan dokumen lainnya terkait keselamatan dan
kesehatan konstruksi.
Tenaga Pendukung
Sipil Estimator Tenaga Estimator disyaratkan lulusan S1 Teknik Sipil 1 orang 1 bulan
dengan pengalaman minimal 2 tahun, serta memiliki
kemampuan sebagai Tenaga Estimator yang
mempunyai tugas pokok:
Membantu Team khususnya survey dan
perhitungan hasil desain pada pembuatan
gambar–gambar desain;
Membantu Team dalam menyusun laporan dan
dokumen lainnya yang berkaitan dengan
perhitungan.
Surveyor Tenaga Surveyor disyaratkan lulusan S1Teknik dengan 2 orang 1 bulan
pengalaman minimal 0-3 tahun atau lulusan D3 Teknik
dengan pengalaman minimal 3 tahun, serta memiliki
kemampuan sebagai Tenaga Surveyor yang
mempunyai tugas pokok:
Melaksanakan survey dan pengukuran
topografi;
Membantu Team dalam menyusun laporan dan
dokumen lainnya.
Draftman / Juru Gambar Tenaga Draftman disyaratkan lulusan S1 Teknik dengan 2 orang 2 bulan
pengalaman minimal 0-3 tahun atau lulusan D3 Teknik
dengan pengalaman minimal 3 tahun, serta memiliki
kemampuan sebagai Tenaga Draftman yang
mempunyai tugas pokok:
Membantu Team khususnya pada pembuatan
gambar-gambar desain;
Membantu Team dalam menyusun laporan dan
dokumen lainnya yang berkaitan dengan
penggambaran.
Assisten Arsitektur Assisten Arsitektur disyaratkan minimal Ahli Muda 1 orang 2 bulan
17
MASTERPLAN TIRTA GANGA Usulan Teknis
KABUPATEN LAMPUNG TENGAH
Tanggapan:
Berdasarkan jumlah tenaga ahli dan waktu penyelesaian yang tertuang dalam Kerangka Acuan
Kerja tersebut, dapat dikatakan telah memenuhi syarat dan mencukupi dalam mencapai target
waktu dan biaya pekerjaan ini.
Untuk lebih melancarkan kegiatan ini, maka perlu ditunjang juga keberadaan tenaga penunjang
dalam pelaksanaan koordinasi dan survey di lapangan. Dengan tambahan tenaga ini, maka waktu
penyelesaian pekerjaan diharapkan sesuai dengan dengan target yang telah ditetapkan.
Konsultan berharap kegiatan ini tidak hanya sekedar untuk membuat pelaporan semata, tapi juga
laporan-laporan yang disampaikan sekaligus dapat dijadikan proses pembelajaran serta pedoman
untuk instansi instansi lainnya di jajaran pemerintah daerah dalam mengawasi suatu bangunan
dengan baik sesuai dengan keluaran pekerjaan ini.
18
MASTERPLAN TIRTA GANGA Usulan Teknis
KABUPATEN LAMPUNG TENGAH
B. URAIAN PENDEKATAN
DAN METODOLOGI
T
rdapat beberapa pendekatan yang dipergunakan dalam proses “Masterplan Tirta
Gangga Kabupaten Lampung Tengah” yang salah satu diantaranya pendekatan masalah
yang merupakan suatu cara untuk memahami permasalahan sesuai dengan konsep-
konsep kebijakan dan norma-norma yang ada/berkembang sehingga dapat dilakukan pemecahan
masalah dengan benar/optimal. Permasalahan yang muncul dalam pekerjaan ini seperti yang
sudah tertulis dalam Kerangka Acuan Kerja akan dibuatkan solusinya dengan memahami
permasalahan tersebut dari sisi teoritis, kebijakan-kebijakan yang ada maupun pengalaman yang
pernah/sering terjadi. Pendekatan ini juga merupakan pemahaman terhadap pekerjaan sesuai
dengan yang terdapat dalam Kerangka Acuan Kerja (KAK), sehingga dapat dilakukan penyelesaian
yang tepat sebagaimana diminta dalam ketentuan yang ada dalam KAK.
Beberapa pendekatan yang digunakan dalam penyelesaian pekerjaan ini akan diuraikan dalam
pembahasan berikut.
B.1 PENDEKATAN
B.1.1 Pendekatan Normatif
Kajian dirumuskan memperhatikan ketentuan perundang-undangan yang ada seperti peraturan
bidang fisik/lingkungan alam, kepariwisataan dan peraturan bidang penataan ruang/wilayah yang
terkait dengan wilayah studi .
1
MASTERPLAN TIRTA GANGA Usulan Teknis
KABUPATEN LAMPUNG TENGAH
Pendekatan yang digunakan dalam Masterplan Tirta Gangga Kabupaten Lampung Tengah antara
lain mengacu kepada :
Undang-Undang No. 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan
Ekosistemnya;
Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1974 tentang Pengairan
Undang-Undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah;
Undang-Undang No. 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung;
Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang;
Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan;
Undang – Undang Nomor 11 Tahun 2020 Tentang Cipta Kerja;
Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2021 Tentang Penyelenggaraan Penataan Ruang;
Keputusan Presiden Nomor 32 Tahun 1990 tentang Pengelolaan Kawasan Lindung
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 28 Tahun 2015
tentang Penetapan Garis Sempadan Sungai dan Garis Sempadan Danau
Peraturan Bersama Direktur Jenderal Pengadaan Tanah dan Direktur Jenderal
Pengendalian Pemanfaatan Ruang dan Penguasaan Tanah Nomor 33/SKB-600/X/2017
Nomor 567/SKB-700/X/2010 tentang Tata Laksana Pendaftaran dan Pengendalian Fungsi
Kawasan Situ, Danau, Embung, dan Waduk serta Sumber Air Permukaan Lainnya; dan
Peraturan Daerah Provinsi Lampung dan Kabupaten Lampung Tengah tentang RTRW dan
RDTR di Provinsi Lampung dan Kabupaten Lampung Tengah.
2
MASTERPLAN TIRTA GANGA Usulan Teknis
KABUPATEN LAMPUNG TENGAH
dengan kemampuan teknis dan kebutuhan biaya yang sesuai dengan kemampuan daerah serta
sedapat mungkin juga melibatkan sumberdaya manusia lokal secara optimal. Dari sisi penerima
manfaat, harus mempertimbangkan pengembangan sesuai kebutuhan masyarakat setempat dan
mampu meningkatkan harkat masyarakat dengan sedapat mungkin menyerap dan
memperhatikan aspirasi masyarakat setempat mulai dari proses kegiatan hingga
diimplementasikan serta pengawasan dan pengendaliannya.
Oleh sebab itu perlu dilakukan proses pelibatan seluruh pemangku kepentingan yang terkait
seperti pemerintah, pemerintah daerah terkait, perguruan tinggi, LSM, tokoh masyarakat adat,
ulama, pengusaha dan masyarakat yang peduli terhadap pengembangan kawasan.
Memperhatikan kepentingan serta aspirasi dan isu-isu yang berkembang dari berbagai
stakeholder terkait. Pengembangan kawasan harus memuat aspirasi dan merupakan hasil
kesepakatan semua pemangku kepentingan di kawasan. Pelaksanaan pengembangan kawasan
harus dipastikan telah mengakomodasi aspirasi yang datang langsung dari pemangku
kepentingan yang terlibat dalam kegiatan ini. Penguatan aspek kelembagaan masyarakat sebagai
modal sosial masyarakat perlu diperhatikan dalam kerangka memahami pengembangan kawasan.
Partisipasi berbagai stakeholder dalam pengembangan kawasan sangat diperlukan karena hasil
dari pengembangan kawasan yang baik harus mencerminkan aspirasi pemangku kepentingan.
Penyusunan rencana teknik ruang tidak terlepas dari keterlibatan masyarakat sebagai pemanfaat
ruang (pelaksana rencana tata ruang) dan sebagai pihak yang terkena dampak positif maupun
negatif dari pelaksanaan ruang itu sendiri. Oleh karena itu dalam penyusunan rencana ini
digunakan pendekatan partisipasi masyarakat (stakeholder approach) untuk mengikutsertakan
masyarakat di dalam proses penyusunan rencana teknik ruang melalui forum diskusi pelaku
3
MASTERPLAN TIRTA GANGA Usulan Teknis
KABUPATEN LAMPUNG TENGAH
pembangunan. Konsultan dalam hal ini berusaha untuk melibatkan secara aktif pelaku
pembangunan yang ada dalam setiap tahapan perencanaan.
Pelibatan pelaku pembangunan dalam pekerjaan ini dapat digambarkan dengan diagram seperti
di bawah ini.
Pelaksanaan oleh
Pemerintah,
Pelaku Keterlibatan Dalam Perencanaan
Swasta,
Masyarakat
Di dalam penyusunan rencana ini masyarakat tidak hanya dilihat sebagai pelaku pembangunan
(stakeholder) tetapi juga sebagai pemilik dari pembangunan (shareholder). Keterlibatan
masyarakat sebagai shareholder dimaksudkan untuk mengurangi ketergantungan wilayah
terhadap investor dari luar wilayah, tetapi yang diharapkan adalah kerjasama antara investor
dengan masyarakat sebagai pemilik lahan di wilayah tersebut. Dengan posisi sebagai shareholder
diharapkan masyarakat akan benar-benar memiliki pembangunan di wilayahnya, dapat bersaing
dengan penduduk pendatang, dan dengan demikian masyarakat lokal tidak tergusur dari
wilayahnya.
Sepenuhnya disadari bahwa penggunaan participatory approach ini akan menimbulkan berbagai
persoalan dalam prosesnya, terutama masalah keterbatasan waktu. Masalah ini akan dicoba
4
MASTERPLAN TIRTA GANGA Usulan Teknis
KABUPATEN LAMPUNG TENGAH
diminimalkan melalui persiapan materi dan pelaksanaan seminar yang matang, sehingga
kesepakatan dapat dengan segera dicapai tanpa mengurangi kebebasan stakeholders untuk
mengeluarkan pendapatnya.
Di antara persoalan-persoalan yang akan muncul, pemilihan stakeholders yang akan dilibatkan
juga bukan merupakan hal yang mudah. Ada dua pilihan solusi untuk masalah ini. Yang pertama
adalah menyebarkan undangan secara terbuka melalui media massa dan yang lainnya, dan
membebaskan setiap yang berminat untuk berurun rembug. Persoalannya kemudian adalah
kesulitan mengontrol jalannya pembahasan. Kesulitan tersebut terutama disebabkan oleh
kemungkinan terlalu banyaknya pihak yang akan datang, tetapi belum tentu berkepentingan
secara langsung. Dengan sendirinya akan sulit memperoleh suatu kesepakatan. Sedang yang
kedua adalah melalui undangan terbatas. Kesulitan solusi kedua ini adalah dalam penentuan
daftar undangan. Ada kemungkinan terjadi kesalahan mengundang. Pihak-pihak yang diundang
belum tentu mewakili stakeholders secara keseluruhan.
5
MASTERPLAN TIRTA GANGA Usulan Teknis
KABUPATEN LAMPUNG TENGAH
5) Melengkapi dengan tampilan-tampilan perspektive atau bentuk tiga dimensi lainnya untuk
memperjelas kondisi lapangan dan rencana pengembangan yang dilakukan
6) Dalam sebuah manajemen kualitas, perencanaan sebuah kualitas dalam sebuah proses
produksi, desai produk, pelayanan, atau proses yang berkaitan dengan pelanggan,
merupakan hal terpenting sebelum sebuah produk tersebut diluncurkan. Beberapa tahap
yang dilakukan dalam perencanaan sebuah kualitas adalah sebagai berikut
1. Menentukan Proyek yang akan dikerjakan
Mengidentifikasi Proyek.
- Menentukan tujuan dari kualitas
- Menominasikan tingkatan/menyeleksi proyek
- Menentukan/membentuk tim kerja
- Membuat kegiatan pendukung kinerja dari tim kerja
Memberikan pendidikan dan pelatihan dalam membuat sistem perencanaan
kualitas
Menentukan seorang fasilitator untuk mengontrol kinerja dari team tersebut
Merivew kinerja dan progress kinerja team tersebut
Menerima/memberikan revisi-revisi pada hasil kinerja
Mengidentifikasi/membantu jika diperlukan adanya perubahan-perubahan
Koordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk perencanaan proyek
Mengadakan forum-forum pertemuan untuk saling berdiskusi
Mengkomunikasikan setiap hasil pekerjaan (Monitoring Progres)
Mempersiapkan dokumen perencanaan, yang terdiri dari :
- The scope of the planning projects
- Tujuan dari proyek tersebut, dan hasil-hasil yang akan dicapai
Menentukan dasar dalam menentukan tujuan kualitas, seperti :
- Teknologi
- Pangsa pasar
- Pedoman-pedoman
- Sejarah proyek
- Tujuan proyek
Memperhatikan peraturan-peraturan yang ada
Memelihara Teamwork
2. Mengidentifikasi pelanggan dan target pasar
3. Mengetahui kebutuhan atau keinginan dari pelanggan
6
MASTERPLAN TIRTA GANGA Usulan Teknis
KABUPATEN LAMPUNG TENGAH
B.2 METODOLOGI
Metodologi merupakan bagian epistemologi yang mengkaji perihal urutan langkah-langkah yang
ditempuh agar pengetahuan yang diperoleh memenuhi ciri-ciri Ilmiah. Metodologi juga dapat
dipandang sebagai bagian dari logika yang mengkaji kaidah penalaran yang tepat. Jika kita
membicarakan metodologi maka hal yang tak kalah pentingnya adalah asumsi-asumsi yang
melatarbelakangi berbagai metode yang dipergunakan dalam aktivitas ilmiah.
Dalam kegiatan Pekerjaan Penyusunan Deleniasi, Masterplan dan Detail Enginering Design (DED)
Tirta Gangga Kabupaten Lampung Tengah, perlu disusun langkah-langkah yang tersistematis agar
mendapatkan hasil sesuai dengan sasaran yang telah ditetapkan.
Metodologi Penyiapan Rencana Aksi, DED, dan Konsep Detail ini, yaitu:
A. Penyusunan Delineasi Tirta Gangga Kabupaten Lampung Tengah
1. survey terhadap Tirta Gangga Kabupaten Lampung Tengah dan sekitarnya;
2. identifikasi permasalahan terhadap bangunan dan kegiatan – kegiatan sekitar Tirta Gangga
7
MASTERPLAN TIRTA GANGA Usulan Teknis
KABUPATEN LAMPUNG TENGAH
2. Menganalisis kebutuhan aksesibilitas jalan dan atau jogging trek (trek jalan kaki/sepeda)
menuju lokasi-lokasi objek di dalam Tirta Gangga Kabupaten Lampung Tengah;
3. Merumuskan masterplan kegiatan, waktu, biaya dan sumber dana;
4. Melakukan kerjasama dan koordinasi dengan tim teknis yang dibentuk pemerintah daerah
yang melakukan delinasi Tirta Gangga Kabupaten Lampung Tengah.
C. Penyusunan Detailed Engineering Design (DED)
Penyusunan Detailed Engineering Design (DED) berdasarkan konsep alternatif terpilih yang
berisi infrastruktur-infrastruktur pendukung sebagai acuan dalam melaksanakan pekerjaan
konstruksi.
Penentuan infrastruktur pendukung yang diprioritaskan untuk dibangun harus dibahas dan
ditetapkan setelah berkonsultansi dan mendapat persetujuan dari pihak Pemberi Kerja,
pemerintah kabupaten, dan Tim Teknis daerah dan tim lainnya yang dibentuk dalam rangka
pelaksanaan kegiatan ini.
Kegiatan penyusunan DED meliputi :
1. Pekerjaan survey lapangan dengan penggunaan alat teodolit dan GPS
a.Pengukuran tanah/topografi
8
MASTERPLAN TIRTA GANGA Usulan Teknis
KABUPATEN LAMPUNG TENGAH
e. Rincian volume pekerjaan dan rencana anggaran biaya pekerjaan konstruksi (engineer
estimate).
Setiap tahapan kegiatan dilakukan dengan melibatkan tim teknis daerah dan tim teknis yang
telah dibentuk. Setiap pembahasan harus ada Berita Acara yang disetujui oleh pemimpin rapat,
konsultan dan tim teknis daerah, dilengkapi dengan notulen rapat, absensi rapat dan foto
dokumentasi dan segera diserahkan kepada tim supervisi.
Uraian mengenai masing-masing tahapan di atas diuraikan dalam bentuk kerangka pikir pada
gambar (4,5, dan 6) sub bab berikutnya.
9
Usulan Teknis
MASTERPLAN TIRTA GANGA
KABUPATEN LAMPUNG TENGAH
Gambar 2. Metodologi Pekerjaan DED Kawasan Tirta Gangga Kabupaten Lampung Tengah
10
MASTERPLAN TIRTA GANGA Usulan Teknis
KABUPATEN LAMPUNG TENGAH
2. Survey Primer
Survei data primer ini diperoleh melalui kunjungan langsung ke lapangan dengan
melakukan penyebaran kuesioner dengan pihak-pihak terkait yang diawasi kinerjanya
(pemerintah daerah provinsi). Selain itu juga dilakukan wawancara langsung dengan
pihak-pihak tersebut dan juga masyarakat untuk memahami persepsi, preferensi,
kebutuhan, permasalahan, potensi serta aspirasi mereka terhadap penyelenggaraan
pariwisata pada lokasi studi. Disamping itu, juga melakukan peninjauan lapangan dengan
melihat kondisi eksisiting wilayah kajian dengan tujuan untuk mengiditentifikasi kawasan
berpotensi bermasalah di wilayah kajian tersebut.
11
MASTERPLAN TIRTA GANGA Usulan Teknis
KABUPATEN LAMPUNG TENGAH
12
MASTERPLAN TIRTA GANGA Usulan Teknis
KABUPATEN LAMPUNG TENGAH
13
MASTERPLAN TIRTA GANGA Usulan Teknis
KABUPATEN LAMPUNG TENGAH
b. Air minum (sistem jaringan, bangunan pengolah, hidran); mencakup kondisi dan
jaringan terpasang menurut pengguna, lokasi bangunan dan hidran, kondisi air
tanah dan sungai, debit terpasang, dll;
c. Sewarage; air limbah rumah tangga;
d. Sanitasi (sistem jaringan, bak kontral, bangunan pengolah); jaringan terpasang,
prasarana penunjang dan kapasitas;
e. Drainase; sistem jaringan makro dan mikro , dan kolam penampung;
f. Jaringan listrik; sistem jaringan (SUTT, SUTM, SUTR), gardu (induk, distribusi,
tiang/beton), sambungan rumah (domistik, non domistik);
g. Jaringan komunikasi; jaringan, rumah telepon, stasiun otamat, jaringan terpasang
(rumah tangga, non rumah tangga, umum);
h. Gas; sistem jaringan, pabrik, jaringan terpasang (rumah tangga, non rumah
tangga);
i. Pengolahan sampah; sistem penanganan (skala individual, skala lingkungan, skala
daerah), sistem pengadaan (masyarakat, pemerintah daerah, swasta).
f. Diskusi dan koordinasi dengan stakeholders.
Penentuan deleniasi Tirta Gangga Kabupaten Lampung Tengah terpilih dibahas dan
ditetapkan setelah berkonsultansi dan mendapat persetujuan dari pihak Pemberi Kerja,
pemerintah kabupaten, dan Tim Teknis daerah dan tim lainnya yang dibentuk dalam
rangka pelaksanaan kegiatan ini.
g. Penetapan dan pengukuran deliniasi Tirta Gangga Kabupaten Lampung Tengah
terdiri atas:
a. Pengukuran lapangan.
b. Pengukuran kontur.
14
MASTERPLAN TIRTA GANGA Usulan Teknis
KABUPATEN LAMPUNG TENGAH
15
MASTERPLAN TIRTA GANGA Usulan Teknis
KABUPATEN LAMPUNG TENGAH
16
MASTERPLAN TIRTA GANGA Usulan Teknis
KABUPATEN LAMPUNG TENGAH
17
MASTERPLAN TIRTA GANGA Usulan Teknis
KABUPATEN LAMPUNG TENGAH
18
MASTERPLAN TIRTA GANGA Usulan Teknis
KABUPATEN LAMPUNG TENGAH
19
MASTERPLAN TIRTA GANGA Usulan Teknis
KABUPATEN LAMPUNG TENGAH
20
MASTERPLAN TIRTA GANGA Usulan Teknis
KABUPATEN LAMPUNG TENGAH
21
MASTERPLAN TIRTA GANGA Usulan Teknis
KABUPATEN LAMPUNG TENGAH
C. RENCANA KERJA
P
elaksanaan “Masterplan Tirta Gangga Kabupaten Lampung Tengah”, dilaksanakan
dalam beberapa tahapan, yaitu tahap awal, tahap persiapan lapangan, tahap
pelaksanaan survei, tahap pengolahan data, tahap diskusi, dan tahap pelaporan.
1
MASTERPLAN TIRTA GANGA Usulan Teknis
KABUPATEN LAMPUNG TENGAH
berkaitan isu pokok dan kebijakan yang ada di lingkungan kerja Instansi terkait, sehingga hasil
studi yang dihasilkan sudah mengakomodasi isu/kebijakan tersebut.
C.2.2 Tahap Penyusunan Masterplan Kawasan Tirta Gangga Kabupaten Lampung Tengah
Penyusunan Masterplan mencakup antara lain beberapa aspek berikut:
1) Penyusunan Laporan Pendahuluan
Laporan pendahuluan meliputi Gambaran umum wilayah yang berisi potensi dan
permasalahan, Metode pendekatan, yang meliputi proses penyusunan, pelaksanaan
pekerjaan, penggunaan model dan penggunaan konsep, Organisasi dan Program Kerja yang
menjelaskan keterkaitan hubungan kerja, koordinasi dan penjadwalan.
2) Tahap Analisis
2
MASTERPLAN TIRTA GANGA Usulan Teknis
KABUPATEN LAMPUNG TENGAH
Menganalisis kebutuhan sarana dan prasarana yang akan dibangun pada daerah yang
telah dipilih sebagai kawasan Tirta Gangga Kabupaten Lampung Tengah.
Menganalisis kebutuhan aksesibilitas jalan dan atau jogging trek (trek jalan kaki/sepeda)
menuju lokasi-lokasi objek di dalam kawasan Tirta Gangga Kabupaten Lampung Tengah
3) Tahap Penyusunan Laporan Akhir yang memuat:
a) Melakukan analisis pemilihan lokasi prasarana pendukung, dengan menggunakan metode
pemilihan lokasi dan prinsip optimalisasi serta sinkronisasi terhadap RTRW dan RDTR.
b) Melakukan analisis kebutuhan prasarana pendukung kegiatan perekonomian di wilayah
perencanaan, seperti jaringan jalan, cottage, pertokoan, dan lain sebagainya.
c) Analisis penataan lingkungan (site plan / tapak) terkait dengan beberapa hal seperti
orientasi, topografi, dan lain-lain.
d) Analisis tiap bangunan utama, bangunan pendukung, mekanikal dan elektrikal,
transportasi hingga mencapai lokasi, dan pekerjaan lainnya.
e) Melakukan perumusan alternatif konsep perancangan awal kawasan pariwisata
berdasarkan analisis yang telah dilakukan.
f) Melakukaan perencanaan design/model bangunan prasarana pendukung kegiatan
parwisiata sesuai alternatif konsep perancangan terpilih.
g) Rencana Pengembangan Kelembagaan dan Pendanaan.
Rencana pengembangan kelembagaan yaitu rencana pengelolaan kelembagaan yang
mendukung pengembangan kawasan Tirta Gangga Kabupaten Lampung Tengah.
3
MASTERPLAN TIRTA GANGA Usulan Teknis
KABUPATEN LAMPUNG TENGAH
4
MASTERPLAN TIRTA GANGA Usulan Teknis
KABUPATEN LAMPUNG TENGAH
D. JADWAL
PELAKSANAAN PEKERJAAN
W
aktu pelaksanaan pekerjaan “Masterplan Tirta Gangga Kabupaten Lampung
Tengah” adalah 3 (tiga) bulan. Tujuan dibuatkannya jadwal pelaksanaan pekerjaan
adalah agar tercapai sasaran sebagai berikut:
1. Agar pelaksanaan pekerjaan dapat terkoordinir dengan baik sehingga dapat selesai tepat
waktu dan memenuhi sasarannya;
2. Dengan koordinasi dari ketua tim maka setiap tahapan kegiatan pekerjaan diusahakan
untuk saling berkesinambungan, sehingga waktu pelaksanaan pekerjaan akan lebih
efektif.
1
MASTERPLAN TIRTA GANGA Usulan Teknis
KABUPATEN LAMPUNG TENGAH
2
MASTERPLAN TIRTA GANGA Usulan Teknis
KABUPATEN LAMPUNG TENGAH
3
MASTERPLAN TIRTA GANGA Usulan Teknis
KABUPATEN LAMPUNG TENGAH
U
ntuk dapat melaksanakan pekerjaan ini dengan baik, efektif dan efisien, diperlukan
organisasi pelaksana pekerjaan yang kuat, dan kompak. Dengan demikian semua
aktivitas dan alur pekerjaan dapat terkoordinir secara baik dan lancar. Dalam
organisasi tersebut terangkum semua komponen penunjang kelancaran pekerjaan, mulai dari
Ketua Tim, tenaga ahli sampai dengan dukungan tenaga administrasi.
Tugas dan tanggung jawab masing-masing tenaga ahli diuraikan dalam uraian tabel sebagai
berikut:
1
Usulan Teknis
MASTERPLAN TIRTA GANGA
KABUPATEN LAMPUNG TENGAH
Tabel 2. Komposisi Tim dan Penugasan Masterplan Tirta Gangga Kabupaten Lampung Tengah
N Nama Jumlah
Keahlian Tugas dan Tanggung Jawab
o Personil OB
Team Leader:
1 Ahli Perencanaan Wilayah Ketua Tim disyaratkan Perencanaan Wilayah dan Kota, lulusan Sarjana Strata Satu (S1) Teknik selama 5 (lima) tahun, 1 orang 3
dan Kota Jurusan Teknik Planologi, berpengalaman dalam pekerjaan di bidang manajemen proyek, studi perencanaan wilayah dan bulan
kota, serta memiliki kemampuan dan pengalaman sebagai ketua tim, yang mempunyai tugas pokok:
Mengkoordinir seluruh Tenaga Ahli / Pendukung demi terlaksananya pekerjaan sesuai dengan KAK;
Melakukan asistensi kepada Direksi dan Instansi terkait;
Melakukan pengecekan dan koreksi redaksional laporan hasil pekerjaan;
Melaksanakan presentasi dalam diskusi laporan pekerjaan;
Menyusun rencana kerja, mobilisasi tenaga, peralatan dan bahan.
Ketua tim dipersyaratkan wajib memiliki sertifikat keahlian klasifikasi Ahli Madya Perencanaan Wilayah dan Kota yang
masih berlaku.
Tenaga Ahli
2 Ahli Arsitektur Tenaga Ahli Arsitektur disyaratkan minimal Ahli Madya Arsitektur, 4 (empat) tahun, lulusan Sarjana Strata Satu (S1) Teknik, 1 orang 3
Jurusan Arsitektur mempunyai kemampuan dan pengalaman sebagai Ahli Arsitektur, yang mempunyai tugas pokok: bulan
Melaksanakan pengumpulan data, analisa dan rencana;
Mengambil keputusan bidang arsitektur yang akan digunakan sesuai analisa;
Koordinasi dengan Team Leader dan Tenaga Ahli lainnya;
Membantu Team Leader dalam menyusun laporan dan dokumen lainnya.
Ahli Arsitektur dipersyaratkan wajib memiliki sertifikat keahlian klasifikasi Ahli Madya Arsitektur.
3 Ahli Sipil - Konstruksi Tenaga Ahli Sipil disyaratkan minimal Ahli Muda Sipil, 4 (empat) tahun, lulusan Sarjana Strata Satu (S1) Teknik, Jurusan Sipil 1 orang 3
mempunyai kemampuan dan pengalaman sebagai Ahli Sipil Konstruksi, yang mempunyai tugas pokok: bulan
Melaksanakan pengumpulan data, analisa dan rencana;
Mengambil keputusan bidang sipil konstruksi yang akan digunakan sesuai analisa;
Koordinasi dengan Team Leader dan Tenaga Ahli lainnya;
Membantu Team Leader dalam menyusun laporan dan dokumen lainnya.
Ahli Sipil dipersyaratkan wajib memiliki sertifikat keahlian klasifikasi Ahli Muda Teknik Bangunan Gedung.
4 Tenaga Ahli Pariwisata Tenaga Ahli Pariwisata disyaratkan minimal pengalaman 3 (tiga) tahun, lulusan Sarjana Strata Satu (S1) Pariwisata, 1 orang 2
mempunyai kemampuan dan pengalaman sebagai Ahli Pariwisata, yang mempunyai tugas pokok: bulan
Melaksanakan pengumpulan data dan analisa data;
Mengambil keputusan bidang kepariwisataan yang akan dikembangkan sesuai analisa;
Koordinasi dengan Team Leader dan Tenaga Ahli lainnya;
Membantu Team Leader dalam menyusun laporan dan dokumen lainnya
5 Tenaga Ahli Ekonomi Tenaga Ahli Ekonomi disyaratkan minimal memiliki pengalaman 3 (tiga) tahun, lulusan Sarjana Strata Satu (S1) Ekonomi, 1 orang 2
Jurusan Ekonomi Studi Pembangunan mempunyai kemampuan dan pengalaman sebagai Ahli Ekonomi, yang mempunyai bulan
tugas pokok:
Melaksanakan perhitungan ekonomi serta menghitung investasi, IRR, BEP;
Mengambil keputusan bidang Ekonomi yang akan digunakan sesuai analisa;
2
Usulan Teknis
MASTERPLAN TIRTA GANGA
KABUPATEN LAMPUNG TENGAH
N Nama Jumlah
Keahlian Tugas dan Tanggung Jawab
o Personil OB
Koordinasi dengan Team Leader danTenaga Ahli lainnya;
Membantu Team Leader dalam menyusun laporan dan dokumen lainnya.
6 Tenaga Ahli Keselamatan Tenaga Ahli K3 disyaratkan minimal memiliki SKA/Sertifikat K3 Konstruksi, yang mempunyai tugas pokok Membantu Team 1 orang 1
dan Kesehatan Konstruksi Leader dalam menyusun laporan dan dokumen lainnya terkait keselamatan dan kesehatan konstruksi. bulan
(K3)
Tenaga Pendukung
7 Sipil Estimator Tenaga Estimator disyaratkan lulusan S1 Teknik Sipil dengan pengalaman minimal 2 tahun, serta memiliki kemampuan 1 orang 1
sebagai Tenaga Estimator yang mempunyai tugas pokok: bulan
Membantu Team khususnya survey dan perhitungan hasil desain pada pembuatan gambar–gambar desain;
Membantu Team dalam menyusun laporan dan dokumen lainnya yang berkaitan dengan perhitungan.
8 Surveyor Tenaga Surveyor disyaratkan lulusan S1Teknik dengan pengalaman minimal 0-3 tahun atau lulusan D3 Teknik dengan 2 orang 1
pengalaman minimal 3 tahun, serta memiliki kemampuan sebagai Tenaga Surveyor yang mempunyai tugas pokok: bulan
Melaksanakan survey dan pengukuran topografi;
Membantu Team dalam menyusun laporan dan dokumen lainnya.
9 Draftman / Juru Gambar Tenaga Draftman disyaratkan lulusan S1 Teknik dengan pengalaman minimal 0-3 tahun atau lulusan D3 Teknik dengan 2 orang 2
pengalaman minimal 3 tahun, serta memiliki kemampuan sebagai Tenaga Draftman yang mempunyai tugas pokok: bulan
Membantu Team khususnya pada pembuatan gambar-gambar desain;
Membantu Team dalam menyusun laporan dan dokumen lainnya yang berkaitan dengan penggambaran.
10 Assisten Arsitektur Assisten Arsitektur disyaratkan minimal Ahli Muda Arsitektur, 3 (tiga) tahun, lulusan Sarjana Strata Satu (S1) Teknik, Jurusan 1 orang 2
Arsitektur mempunyai kemampuan dan pengalaman sebagai Ahli Arsitektur, yang mempunyai tugas pokok: bulan
Membantu Ahli Arsitek untuk pengumpulan data, analisa dan rencana;
Koordinasi dengan Team Leader dan Tenaga Ahli lainnya;
Membantu Team Leader dalam menyusun laporan dan dokumen lainnya.
11 Sekretaris / Administrasi Sekretaris / Administrasi Kantor mempunyai tugas pokok: 1 orang 3
Kantor Membantu menyiapkan surat-menyurat mengenai pelaksanaan pekerjaan; bulan
Membantu pembuatan laporan keuangan;
Mengarsipkan laporan-laporan dan dokumen penting lainnya.
3
MASTERPLAN TIRTA GANGA Usulan Teknis
KABUPATEN LAMPUNG TENGAH
F. JADWAL PENUGASAN
TENAGA AHLI
M
engingat terbatasnya waktu yang tersedia untuk menyelesaikan pekerjaan maka
jadwal penugasan semua tim termasuk tenaga ahli akan disesuaikan dengan jadwal
pelaksanaan pekerjaan setiap tahapan, sehingga waktu penyerahan semua laporan
dapat dilakukan tepat waktu.
Dalam kurun waktu tersebut masing-masing tenaga ahli akan melaksanakan kegiatan berdasarkan
keahliannya. Dalam tabel ditunjukkan mengenai jadwal penugasan bagi masing-masing tenaga
ahli. Secara umum semua tenaga ahli akan bekerja sepanjang waktu pelakasanaan kegiatan
dikarenakan waktu pelaksanaan kegiatan yang sangat singkat Jadwal penugasan masing-masing
tenaga ahli digambarkan pada tabel di bawah ini.
1
MASTERPLAN TIRTA GANGA Usulan Teknis
KABUPATEN LAMPUNG TENGAH
Tabel 3. Jadwal Penugasan Tenaga Ahli Masterplan Tirta Gangga Kabupaten Lampung Tengah
Nama Personil Jumlah Jumla Bulan Ke-1 Bulan Ke-2 Bulan Ke-3
N Uraian Personi h
o Pekerjaan l orang 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Bulan
Team Leader
Ahli 1 orang 3
Perencanaan bulan
Wilayah dan
Kota
Tenaga Ahli
Ahli Arsitektur 1 orang 3
bulan
Ahli Sipil - 1 orang 3
Konstruksi bulan
Tenaga Ahli 1 orang 2
Pariwisata bulan
Tenaga Ahli 1 orang 2
Ekonomi bulan
Tenaga Ahli 1 orang 1 bulan
Keselamatan
dan Kesehatan
Konstruksi (K3)
Tenaga
Pendukung
Sipil Estimator 1 orang 1 bulan
Surveyor 2 orang 1 bulan
Draftman / Juru 2 orang 2
Gambar bulan
Assisten 1 orang 2
Arsitektur bulan
Sekretaris / 1 orang 3
Administrasi bulan
Kantor