Ustek MASTERPLAN TIRTA GANGA LAMPUNG TENGAH

Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 56

DOKUMEN PROPOSAL TEKNIS

PENDEKATAN DAN METODOLOGI

PERENCANAAN
MASTERPLAN TIRTA GANGA
KABUPATEN LAMPUNG TENGAH

TAHUN ANGGARAN 2022

PT. MUNASA KREASI NUSANTARA


MASTERPLAN TIRTA GANGA Usulan Teknis
KABUPATEN LAMPUNG TENGAH

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI..............................................................................................................................................i

DAFTAR GAMBAR................................................................................................................................iii

DAFTAR TABEL.....................................................................................................................................iv

A. BENTUK DATA ORGANISASI PERUSAHAAN..................................Error! Bookmark not defined.

A.1 PROFIL PERUSAHAAN Error! Bookmark not defined.


A.2 LEGALITAS PERUSAHAAN Error! Bookmark not defined.
A.3 SUSUNAN PERUSAHAAN Error! Bookmark not defined.
A.4 BIDANG LAYANAN JASA Error! Bookmark not defined.
A.5 TENAGA AHLI PERUSAHAAN Error! Bookmark not defined.
B. DAFTAR PENGALAMAN KERJA SEJENIS 10 (SEPULUH) TAHUN TERAKHIRError! Bookmark not
defined.

C. URAIAN PENGALAMAN KERJA SEJENIS........................................Error! Bookmark not defined.

D. TANGGAPAN DAN SARAN TERHADAP KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)...............................A-1

D.1 TANGGAPAN DAN SARAN TERHADAP LATAR BELAKANG A-1


D.2 TANGGAPAN DAN SARAN TERHADAP MAKSUD TUJUAN DAN SASARAN A-4
D.3 TANGGAPAN DAN SARAN TERHADAP RUANG LINGKUP LOKASI A-6
D.4 TANGGAPAN DAN SARAN TERHADAP RUANG LINGKUP KEGIATAN A-7
D.5 TANGGAPAN DAN SARAN TERHADAP JANGKA WAKTU PELAKSANAAN A-15
D.6 TANGGAPAN DAN SARAN TERHADAP PERSONIL A-15
D.7 TANGGAPAN DAN SARAN TERHADAP LAPORAN A-18
E. URAIAN PENDEKATAN DAN METODOLOGI..............................................................................B-1

E.1 PENDEKATANB-1

i
MASTERPLAN TIRTA GANGA Usulan Teknis
KABUPATEN LAMPUNG TENGAH

E.1.1 Pendekatan Normatif.......................................................................................B-1


E.1.2 Pendekatan Teknis Akademis..........................................................................B-2
E.1.3 Pendekatan Teknis Operasional......................................................................B-2
E.1.4 Pendekatan Pelibatan Pelaku Pembangunan................................................B-3
E.1.5 Pendekatan Kajian Engeneering.....................................................................B-5
E.2 METODOLOGI B-7
E.2.1 Tahap Penentuan Deleniasi Tirta Gangga Kabupaten Lampung Tengah....B-11
E.2.2 Tahap Penyusunan Masterplan.....................................................................B-14
E.2.1 Tahap Penyusunan DED Kawasan Terpilih....................................................B-17
F. RENCANA KERJA.........................................................................................................................C-1

F.1 POLA KERJA C-1


F.2 RENCANA KERJA C-2
F.2.1 Tahap Penyusunan Deleniasi Kawasan...........................................................C-2
F.2.2 Tahap Penyusunan Masterplan Kawasan Tirta Gangga Kabupaten Lampung
Tengah.............................................................................................................C-2
F.2.3 Tahap Penyusunan DED...................................................................................C-3
F.2.4 Tahap Diskusi dan Pembahasan......................................................................C-4
G. JADWAL PELAKSANAAN PEKERJAAN.......................................................................................D-1

H. KOMPOSISI TIM DAN PENUGASAN............................................................................................E-1

I. JADWAL PENUGASAN TENAGA AHLI........................................................................................F-1

ii
MASTERPLAN TIRTA GANGA Usulan Teknis
KABUPATEN LAMPUNG TENGAH

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Struktur Organisasi Pelaksana Pekerjaan.............................................Error! Bookmark not defined.


Gambar 2. Struktur Organisasi Perusahaan PT. …………….................................Error! Bookmark not defined.
Gambar 3. Keterlibatan Pelaku Pembangunan dalam Penyusunan Perencanaan............................................B-4
Gambar 4. Metodologi Pekerjaan DED Kawasan Tirta Gangga Kabupaten Lampung Tengah......................B-10

iii
MASTERPLAN TIRTA GANGA Usulan Teknis
KABUPATEN LAMPUNG TENGAH

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Tabel Daftar Pengalaman Kerja Sejenis Perusahaan Kurun Waktu 10 (Sepuluh) Tahun Terakhir. Error!
Bookmark not defined.
Tabel 2. Uraian Pengalaman Kerja Sejenis Tahun 2021..........................................Error! Bookmark not defined.
Tabel 3. Jadwal Pelaksanaan Masterplan Tirta Gangga Kabupaten Lampung Tengah....................................D-2
Tabel 4. Komposisi Tim dan Penugasan Masterplan Tirta Gangga Kabupaten Lampung Tengah...................E-2
Tabel 5. Jadwal Penugasan Tenaga Ahli Masterplan Tirta Gangga Kabupaten Lampung Tengah..................F-2

iv
MASTERPLAN TIRTA GANGA Usulan Teknis
KABUPATEN LAMPUNG TENGAH

A. TANGGAPAN DAN
SARAN TERHADAP
KERANGKA ACUAN KERJA
(KAK)

S
etelah mempelajari dokumen Kerangka Acuan Kerja (KAK) secara seksama, pihak
konsultan berpendapat bahwa secara garis besar KAK untuk kegiatan “Masterplan Tirta
Gangga Kabupaten Lampung Tengah” sudah cukup jelas. KAK cukup memberikan
gambaran dan pedoman tentang latar belakang kegiatan, maksud dan tujuan, ruang lingkup,
metode pelaksanaan pekerjaan serta hasil yang diharapkan. Selain itu, KAK juga cukup
memberikan arahan yang jelas dan komprehensif bagi pihak penyedia jasa dalam melaksanakan
pekerjaan yang dimaksud. Tanggapan terhadap KAK adalah sebagai berikut:

A.1 TANGGAPAN DAN SARAN TERHADAP LATAR BELAKANG


Latar Belakang dalam KAK sebagai berikut:

Pariwisata merupakan sektor potensial tinggi serta suatu industri yang banyak menghasilkan
devisa bagi negara, sehingga pemerintah berusaha untuk meningkatkan sektor ini dengan
mengambil langkah-langkah kebijaksanaan pembangunan pariwisata. Upaya yang telah dilakukan
pemerintah untuk mengembangkan industri pariwisata di Indonesia diantaranya mengadakan
sarana akomodasi yang memadai, promosi, kemudahan perjalanan, penambahan dan

1
MASTERPLAN TIRTA GANGA Usulan Teknis
KABUPATEN LAMPUNG TENGAH

peningkatan serta pengembangan kawasan pariwisata, dengan selalu mengupayakan produk


wisata baru. Keberhasilan pembangunan sektor pariwisata nasional sangat didukung oleh peran
dan program peningkatan serta pengembangan potensi pariwisata daerah diseluruh wilayah
Indonesia.

Pariwisata juga merupakan sektor andalan dalam pembangunan untuk meningkatkan pendapatan
asli daerah (PAD) yang sangat diperlukan dalam menyongsong otonomi daerah. Sektor pariwisata
secara nasional telah dirancang sebagai tumpuan penghasil devisa non migas, maka berkaitan
dengan pelaksanaan otonomi daerah, Pemerintah Daerah sudah saatnya untuk memulai
meningkatkan masuknya pendapatan dari luar daerah serta mendukung promosi dan pemasaran
bagi potensi dan komoditi dari sektor-sektor lain.

Kabupaten Lampung Tengah merupakan salah satu Kabupaten di Provinsi Lampung yang memiliki
potensi tinggi di bidang pariwisata, salah satunya yakni Danau Tirta Gangga yang terletak di Desa
Sakti Buana, Kecamatan Seputih Banyak, Kabupaten Lampung Tengah.

Pembangunan kepariwisataan Indonesia ini dilaksanakan berdasarkan UU No. 10 Tahun 2009,


tentang Kepariwisataan. Pembangunan kepariwisataan ini diwujudkan melalui pelaksanaan
rencana pembangunan kepariwisataan dengan memperhatikan keanekaragaman, keunikan, dan
kekhasan budaya dan alam, serta kebutuhan manusia untuk berwisata. Pembangunan
kepariwisataan ini meliputi: industri pariwisata; destinasi pariwisata; pemasaran pariwisata dan
kelembagaan kepariwisataan.

Pemerintah selaku regulator harus memperhatikan dan memastikan bahwa pembangunan


pariwisata ini akan mampu memberikan keuntungan sekaligus menekan biaya sosial ekonomi dan
dampak lingkungan sekecil mungkin untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan yang
diharapkan. Dengan demikian perlu adanya upaya Pemerintah Provinsi Lampung dan Pemerintah
Kabupaten Lampung Tengah untuk meningkatkan kembali potensi pariwisata di Danau Tirta
Gangga.

Penataan dan Pengembangan Sarana Wisata ini juga dimaksudkan sebagai penataan kawasan
terpadu dengan memadukan beberapa kepentingan yang ada sehingga masing-masing kegiatan
dapat dilakukan dengan baik dan saling menunjang. Obyek wisata sebagai tujuan wisatawan
diharapkan harus tetap dipertahankan kualitasnya. Penataan dan pengambangan sarana wisata
diharapkan mampu memberikan nilai tambah terhadap obyek wisata tersebut dengan tetap
memperhatikan kualitas lingkungan, sehingga mampu lebih banyak lagi menarik lebih banyak lagi
wisatawan yang datang.

2
MASTERPLAN TIRTA GANGA Usulan Teknis
KABUPATEN LAMPUNG TENGAH

Upaya penataan dan pengembangan sarana rekreasi dimaksudkan untuk membuat suatu arahan
atau pola baru tanpa meninggalkan konteks lingkungan yang sudah ada. Salah satu alternatif
pemecahannya adalah Penatanaan dan Pengembangan sarana Pariwisata di Danau Tirta Gangga
menjadi suatu obyek wisata dengan penekanan arsitektur urban lansekap.

Permasalahan:

Danau Tirta Gangga merupakan sebuah danau buatan yang terletak di Kabupaten Lampung
Tengah, Kecamatan Seputih Banyak, tepatnya berada di Desa Suartika Buana. Danau ini memiliki
luas sekitar 150 hektar dan digunakan oleh masyarakat untuk pengairan lahan pertanian sekitar
kawasan. Danau Tirta Gangga memiliki daya tarik tersendiri terhadap wisatawan lokal untuk
menikmati keindahan alam dan pemandangannya. Danau Tirta Gangga saat ini sebagai destinasi
wisata dan bisa juga digunakan sebagai tempat religi, khususnya bagi orang yang menganut
agama Hindu.

Saat ini Danau Tirta gangga memiliki kondisi yang cukup memprihatinkan karena kurangnya
perawatan. hal tersebut dapat dibuktikan dengan banyaknya tumbuhan eceng gondok yang
sebagian menutupi area danau.  Selain itu terdapat kegiatan masyarakat menyebabkan aspek
keindahan alam menjadi berkurang dan menimbulkan permasalahan pada suplai air baku untuk
pertanian.

Adanya potensi Danau Tirta Gangga sebagai pusat destinasi wisata perlu diintegrasikan dengan
baik, hal ini dikarenakan di tengah danau buatan ini terdapat sebuah pura yang seolah seperti
terapung di atas air, dimana pengunjung tidak bisa sembarangan memasuki area pura merupakan
tempat ibadah yang disakralkan bagi warga Hindu di sekitar.

Fungsi destinasi wisata Danau Tirta Gangga dapat berpotensi sebagai beberapa objek wisata
diantaranya Wisata Religi, wisata Danau, dan Wisata Budaya. Sehingga diperlukan suatu tindakan
yang dapat mempertahankan fungsi awal dari danau ini bahkan menambahkan nilai
keekonomisan serta keharmoniasan bagi masyarakat sekitar.

Berdasarkan tinjauan permasalahan di kawasan Danau Tirta Gangga, maka diperlukan penataan
fasilitas kawasan wisata menjadi lebih baik sebagai suatu destinasi wisata yang representatif,
sehingga dapat meningkatkan kualitas obyek wisata maupun kualitas lingkungan sekitarnya.
Berdasarkan hal tersebut di atas, maka Pemerintah Daerah Provinsi Lampung melalui Dinas
Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Lampung menganggarkan dana APBD untuk Pekerjaan
Masterplan Pengembangan Destinasi Wisata Danau Tirta Ganga Kabupaten Lampung Tengah.

Tanggapan :

3
MASTERPLAN TIRTA GANGA Usulan Teknis
KABUPATEN LAMPUNG TENGAH

Latar belakang yang telah dijelaskan dalam Kerangka Acuan Kerja (KAK) telah cukup jelas,
beberapa hal penting yang perlu konsultan pahami dan tanggapi dari latar belakang pekerjaan ini
yaitu :

Konsultan memahami bahwa Danau Tirta Gangga yang ada saat ini belum sepenuhnya terkelola
dengan baik. Hal ini tercermin dari adanya permasalahan yang terjadi di sekitar Danau Tirta
Gangga tersebut. Aspek perencanaan, pemanfaatan dan pengendalian Danau Tirta Gangga yang
telah disusun, belum terimplementasi sepenuhnya, Konsultan melihat belum implementatifnya
aspek-aspek tersebut.

Aspek perencanaan masterplan disini bukan bearti merubah secara total, tetapi lebih berarti
mengelola, memanfaatkan dan melestarikan setiap potensi yang ada, dimana potensi tersebut
dirangkaikan menjadi satu daya tarik wisata. Oleh karena itu pengelolaan dan memanfaatkan
potensi pariwisata yang dimiliki daerah juga dapat dikelola oleh masing-masing daerah.

Dari berbagai permasalahan yang ada mengenai keberadaan danau ini menjadi tantangan besar
bagi Pemerintah Provinsi Lampung dalam menyusun suatu masterplan (Masterplan Tirta Gangga
Kabupaten Lampung Tengah) di kawasan ini yang nantinya dapat dijadikan pedoman sekaligus
acuan bagi Pemerintah sendiri, pihak investor maupun masyarakat lokal dalam upaya
perencanaan, pemanfaatan, dan pengendalian sempadan danau. Dengah harapan kedepannya
dapat dijadikan sebagai langkah awal yang sangat penting untuk implementasi langkah-langkah
lanjutan yang lebih operasional.

A.2 TANGGAPAN DAN SARAN TERHADAP MAKSUD TUJUAN DAN


SASARAN
Maksud, Tujuan, dan Sasaran dalam KAK

Maksud dari kegiatan Masterplan Pengembangan Destinasi Wisata Danau Tirta Ganga Kabupaten
Lampung Tengah adalah mendapatkan perencanaan desain yang lengkap yang akan dijadikan
dasar bagi pembangunan infrastruktur dan sarana/fasilitas wisata secara efektif dan efisien
dengan memperhatikan aspek fungsional, kenyamanan, keselamatan, estetika dan kesehatan
masyarakat di Danau Tirta Ganga

Tujuan utama perencanaan Masterplan Pengembangan Destinasi Wisata Danau Tirta Ganga
Kabupaten Lampung Tengah. adalah meningkatkan kualitas visual lingkungan secara fungsional
dan estetika, menciptakan fasilitas publik yang memberikan daya tarik, pelayanan dan
kenyamanan terhadap pengunjung wisata, serta mengakomodasi peluang ekonomi yang tumbuh
dari masyarakat setempat melalui pengembangan kawasan wisata, sehingga dapat menjadi

4
MASTERPLAN TIRTA GANGA Usulan Teknis
KABUPATEN LAMPUNG TENGAH

pendorong ekonomi yang dimaksudkan sebagai acuan dalam menarik investasi pengembang
kepariwisataan secara detail, sehingga betul-betul dapat dijadikan pertimbangan bagi investor.

Sasaran dari kegiatan ini adalah:

- Mengidentifikasi potensi investasi dan diharapkan pengembang kepariwisataan tidak selalu


mengandalkan pemerintah namun sektor swasta bahkan pribadi, sehingga dapat berinvestasi
dalam mengembangkan kepariwisataan dengan pertimbangan kajian investasi yang akurat;
- Menyusun rencana pengembangan kawasan wisata bahari Danau Tirta Gangga sebagai
pedoman pembangunan dan arahan perwujudan fisik segmen – segmen kawasan
perencanaan guna menunjang kegiatan wisata tanpa mengaburkan identitas kawasan;
- Membuat model perancangan kawasan pariwisata bahari yang tanggap terhadap potensi dan
permasalahan lingkungan sekitar baik di sekitar kawasan perencanaan.
-

Tanggapan:

Konsultan menilai bahwa inti dari maksud kegiatan ini sudah cukup jelas adalah untuk menyusun
Masterplan Tirta Gangga Kabupaten Lampung Tengah yang mengacu pada Norma Standar,
Pedoman, Kriteria, serta Manual (NSPK), peraturan perundangan, serta persyaratan lainnya yang
harus diakomodir.

Konsultan mencoba menambahkan bahwa secara umum maksud pentingnya perencanaan dan
pengembangan kawasan wisata danau adalah sebagai upaya dalam:

- Meningkatkan kesadaran lingkungan dan kepekaan budaya di masyarakat sehingga menjadi


bagian dari perilaku dan kebutuhan yang esensial dalam mengembangkan sumber daya alam
sebagi bagian kehidupan dimasa yang akan datang.

- Mengembangkan kesadaran bahwa pemanfaatan sumber daya alam, sumber daya manusia
secara berlebihan akan mengganggu keseimbangan lingkungan dan sosial budaya di daerah
tujuan wisata.

- Memberikan kriteria-kriteria dasar yang memiliki esensi penting dalam pengelolaan kawasan
wisata danau, dengan selalu memperhatikan keseimbangan agar pemanfaatan tata ruang
sesuai dengan fasilitas yang dibutuhkan wisatawan.

- Memberikan batas-batas pengembangan, baik pengembangan yang bersifat fisik maupun


non fisik agar tidak terjadi pemanfaatan sumber daya yang berlebihan.

Maksud dan tujuan di atas tentunya harus berlandaskan pada kerangka keterpaduan
pembangunan yang mengedepankan kepentingan wilayah atau kawasan yang lebih luas melalui

5
MASTERPLAN TIRTA GANGA Usulan Teknis
KABUPATEN LAMPUNG TENGAH

pelaksanaan prinsip-prinsip sinergi pembangunan (development synergy) dan kemanfaatan


bersama (complementary benefit).

Sasaran yang ada dalam KAK juga sudah cukup jelas dan sudah sudah menguraikan langkah-
langkah yang akan ditempuh dalam maksud dan tujuan dalam KAK. Pencapaian terhadap
pemenuhan sasaran dalam KAK di atas perlu diupayakan dengan tanpa mengesampingkan:
1) Koordinasi antar pihak-pihak yang terlibat dalam perencanaan. Untuk lebih dapat memahami
jalan pikiran dan sebagai wadah tukar pikiran serta pendapat, perlu diadakan diskusi intensif
dengan pemilik pekerjaan dan pemangku kepentingan (stakeholders) setempat
2) Sumber daya ( resources = in put ). Terkumpulkannya data dan informasi akurat yang
diperlukan dalam proses perencanaan
3) Prosesnya yang mempunyai prosedur tetap dengan standar dan cara kerja yang baik
sehingga menghasilkan produk yang bermutu.
4) Hasil (out put) baik secara kualitatif dan kuantitatif. Masyarakat percaya akan mutu
kemanfaatan dan keamanan produk yang dihasilkan.

A.3 TANGGAPAN DAN SARAN TERHADAP RUANG LINGKUP LOKASI


Ruang Lingkup Lokasi
Lokasi yang menjadi fokus kajian atau wilayah perencanaan secara administratif wilayah adalah
Kabupaten Lampung Tengah. Sedangkan objek kawasan perencanaan/perancangan berada di
Danau Tirta Gangga di Desa Sakti Buana, Kecamatan Seputih Banyak, Kabupaten Lampung
Tengah.

Tanggapan :
Sudah cukup jelas yakni berada di wilayah administrasi berada di Desa Sakti Buana, Kecamatan
Seputih Banyak, Kabupaten Lampung Tengah.
Tentunya tim konsultan akan berkoordinasi kembali dengan pihak-pihak terkait dalam rangka
pemilahan terhadap peneteapan delineasi lokasi yang akan disusun rencana aksi, DED, dan
konsep detailnya.
Pemilihan terhadap lokasi terpilih ini akan mengakomodir lokasi-lokasi danau sebagai, Tempat
Wisata, Konservasi, serta Ekosistem Kawasan Danau Tirta Gangga. Penentuan lokasi ini tentunya
tidak terlepas dari masukan dan saran dari pihak-pihak yang berada di lokasi Kawasan Danau.
Untuk lebih dapat memahami jalan pikiran dan sebagai wadah tukar pikiran serta pendapat, perlu
diadakan diskusi intensif dengan pemilik pekerjaan dan pemangku kepentingan (stakeholders)
setempat.

6
MASTERPLAN TIRTA GANGA Usulan Teknis
KABUPATEN LAMPUNG TENGAH

A.4 TANGGAPAN DAN SARAN TERHADAP RUANG LINGKUP KEGIATAN


Kajian Pendukung Masterplan Pengembangan Destinasi Wisata Danau TIrta Gangga Kabupaten
Lampung Tengahdilaksanakan dengan tahapan sebagai berikut:
1) Tahap Persiapan
Tahap persiapan meliputi:
a. Pembentukan tim kerja;
b. Menyusun rencana kerja;
c. Mobilisasi tim dan pembagian tugas;
d. Menggali sumber data yang terkait;
e. Melakukan studi literatur;
f. Pertimbangan multiaspek dalam penentuan batas kawasan perencanaan/perancangan;
g. Menyusun format pendataan;
h. Menyusun kueisioner (apabila diperlukan);
i. Menyiapkan peralatan survey; dan
j. Menyusun jadwal kerja.
2) Tahap Pengumpulan Data & Informasi
Tahap pengumpulan data dan informasi meliputi:
a. Identifikasi kebutuhan data dan sumber data yang dituangkan dalam bentuk daftar
kebutuhan data dan informasi;
b. Menyiapkan desain dan perangkat survey;
c. Survey instansi (sekunder) dan lapangan (primer) sesuai kebutuhan.
3) Tahap Pengolahan Data & Informasi
Pengolahan data dan informasi yang terkait langsung atau tidak langsung dengan upaya
pengembangan kawasan perencanaan/perancangan, yang meliputi:
a. Kondisi fisik geografik, serta bio-geologi/morfologi;
b. Pemanfaatan lahan di wilayah perencanaan saat kini;
c. Sistem transportasi dan kondisi aksesibilitas dengan cakupan nasional/internasional ke,
dari dan intra destinasi;
d. Ketersediaan prasarana dan sarana umum pelayanan masyarakat/atau wisatawan;
e. Sumber daya alam dan lingkungan;
f. Potensi sumberdaya pariwisata;
g. Kunjungan wisatawan dan karakteristik pasar internasional maupun domestik;

7
MASTERPLAN TIRTA GANGA Usulan Teknis
KABUPATEN LAMPUNG TENGAH

h. Profil ekonomi lokal dan wilayah serta profil dan struktur industri kepariwisataan,
berbagai kegiatan usaha formal maupun informal yang ada di wilayah perencanaan;
i. Sistem kelembagaan yang ada pada tingkat lokal, Kabupaten/kota dan provinsi;
j. Kajian terhadap Peraturan-peraturan daerah terkait pariwisata;
k. Kondisi SDM kepariwisataan di kawasan perencanaan/perancangan.
4) Tahap Analisis
a. Melakukan analisis pemilihan lokasi prasarana pendukung, dengan menggunakan metode
pemilihan lokasi dan prinsip optimalisasi serta sinkronisasi terhadap RTRW dan RDTR.
b. Melakukan analisis kebutuhan prasarana pendukung kegiatan perekonomian di wilayah
perencanaan, seperti jaringan jalan, cottage, pertokoan, dan lain sebagainya.
a. Analisis penataan lingkungan (site plan / tapak) terkait dengan beberapa hal seperti
orientasi, topografi, dan lain-lain.
c. Analisis tiap bangunan utama, bangunan pendukung, mekanikal dan elektrikal,
transportasi hingga mencapai lokasi, dan pekerjaan lainnya.
d. Melakukan perumusan alternatif konsep perancangan awal kawasan pariwisata
berdasarkan analisis yang telah dilakukan.
5) Tahap Penyusunan Masterplan
a. Melakukaan perencanaan design/model bangunan prasarana pendukung kegiatan
parwisiata sesuai alternatif konsep perancangan terpilih.
b. Penyusunan dokumen perencanaan meliputi: Gambar Rencana Penataan Kawasan, serta
Perkiraan Biaya Investasi / Program Pembangunan. Dokumen ini diperlukan untuk acuan
pekerjaan perencanaan selanjutnya yaitu DED.
6) Tahap Diskusi dan Pembahasan
Melakukan pembahasan pada setiap kegiatan dengan pemberi tugas dan Tim Teknis yang
akan ditunjuk oleh Kepala Dinas, serta aparat yang terkait. Konsultan melaksanakan
pembahasan /diskusi pada Laporan Pendahuluan, Laporan Antara, dan Laporan Draft Akhir
(dilaksanakan sebelum laporan tersebut dapat diterima oleh pemberi tugas).

Tanggapan:

Berdasarkan uraian ruang lingkup berdasarkan kerangka acuan kerja, sudah mampu menjabarkan
tahapan pelaksanaan kegiatan ini sehingga mampu menjadi acuan pokok yang menjadi dasar dan
pedoman dalam pelaksanaan Penyusunan Masterplan Tirta Gangga Kabupaten Lampung Tengah ini.

Adapun pemahaman terhadap KAK dengan melihat proses dari awal hingga akhir menurut
Konsultan secara rinci diuraikan sebagai berikut:

8
MASTERPLAN TIRTA GANGA Usulan Teknis
KABUPATEN LAMPUNG TENGAH

1) PERSIAPAN KERJA
Dalam tahap persiapan kerja ini penyedia jasa perlu melakukan serangkaian kegiatan seperti
pemantapan pemahaman penugasan KAK, menyusun rencana dan jadwal kerja,
mempertajam metodologi kerja, diskripsi penugasan setiap personil, menyusun daftar data-
data yang dibutuhkan di beberapa instansi terkait, serta menyusun SOP survei. Di sisi lain,
pada tahap ini penyedia jasa harus mempersiapkan keperluan-keperluan untuk mendukung
operasional kegiatan.
2) DELINEASI KAWASAN PERENCANAAN
Delineasi kawasan perencanaan berdasarkan peta berbasis foto citra satelit dan GIS.
3) SURVEI, PENDATAAN, KAJIAN DAN ANALISIS
Penyedia jasa perlu melakukan serangkaian kegiatan survei, pendataan, kajian dan analisis
kegiatan berikut:
a. Kebijakan
1. Konsultan perlu melakukan pendataan data sekunder terkait seperti:
- Kebijakan tata ruang terkait seperti RTRW Kabupaten Lampung Tengah, RTBL dan
Perda BG
- Kebijakan pelestarian alam terhahadap Embung, Situ, Danau, dan Waduk (ESDW)
yang pernah dilakukan
2. Selanjutnya Konsultan perlu mengkaji kebijakan tata ruang kota dan pelestarian alam
yang berkaitan dengan kepentingan pekerjaan ini.
b. Peta
Konsultan perlu menggali dan mengkaji peta penunjang yang terkait, sekaligus
menyiapkan pengadaan peta citra dan pengolahan peta sebagai dasar untuk memetakan
hasil pendataan environmental assessment.
c. Regional Linkage System
Pendataan dan kajian keterkaitan kawasan perencanaan dengan kawasan sekitarnya,
serta dengan wilayah sekitarnya (regional linkage).
d. Environtmental Assessment
Environmental assessment sebagai dasar pertimbangan pelestarian dan pengembangan
kawasan yang harmonis dengan alam melalui pendekatan lingkungan, kegiatan ini
mencakup:
1. Survei Data Primer
- Survei GPS Geodetic.
Bertujuan untuk menentukan posisi, pile dan pola tracking dalam danau dan
menentukan koordinat potensi danau dan kawasan yang bisa diintervensi.

9
MASTERPLAN TIRTA GANGA Usulan Teknis
KABUPATEN LAMPUNG TENGAH

- Survei topografi kawasan.


Bertujuan untuk mendapatkan gambaran rupa bumi dan kontur kawasan.
- Survey penyelidikan tanah.
Bertujuan untuk mendapatkan gambaran sifat dan karateristik tanah serta
rekomendasi pondasi atau sub structure yang tepat digunakan dalam
perencanaan meliputi sondir, boring dan uji laboratorium.
2. Pemetaan Kondisi Eksisting Kawasan Perencanaan
Konsultan perlu melakukan survei dan memetakan:
- Potensi Flora dan fauna dalam kesatuan ekosistem.
- Potensi view kawasan
- Nilai signifikansi obyek
- Kondisi hidrologi alamiah mencakup:
• Air tanah
• Water way
• Wetland
• Sungai
- Kondisi fisik kawasan
• Kontur
• Kelerengan
• Hidrogeologi
• Geologi
• Ancaman bencana
- Daerah yang bisa diintervensi
3. Kajian dan Analisis Environmental Assesment
Selanjutnya, konsultan mengkaji dan menganalisis hasil pendataannya terkait dengan:
- Potensi keanekaragaman hayati flora dan fauna dalam kaitannya dengan upaya
pelestarian dan pemanfaatan danau.
- Potensi ekosistem alami danau.
- Presentasi dan representasi lingkungan (alam/fisik dan ekologi).
- Kriteria penetapan zonasi atau blok pohon yang dapat dilakukan berdasarkan
tingkat kepekaan ekologis (sensitivity of ecology), selanjutnya dianalisi tingkat
kepekaan ekologinya berdasarkan rangking/urutan sensitivitas ekologi dari yang
paling peka sampai dengan yang tidak peka terhadap intervensi pemanfaatan
Danau.
- Jalur rute pengunjung dalam lingkungan ekologis.

10
MASTERPLAN TIRTA GANGA Usulan Teknis
KABUPATEN LAMPUNG TENGAH

e. Sosial dan Ekonomi


1. Pendataan Data Sekunder
- Sosial dan Ekonomi
Karakteristik masyarakat, motivasi, persepsi dan preferensi masyarakat untuk
mendukung pengembangan Kawasan Pariwisata.
- Kelembagaan
Pengelolaan kawasan saat ini, sehingga dapat ditentukan kelembagaan
pengelolaan untuk masa mendatang.
2. Analisis Kebutuhan Sosial dan Ekonomi Warga
- Reduksi banjir dan menjaga kestabilan air tanah
- Iklim mikro (iklim yang stabil dan sehat)
- Identitas kota
- Ruang interaksi warga
- Ekonomi lokal
- Education park
- Pariwisata alam
4) REGIONAL LINKAGE SYSTEM
Sistem keterkaitan Danau dengan ruang terbuka publik lain di sekitar tapak untuk mengukur
linkage kawasan (connectivity), urban system (sistem pusat dan hirarki pelayanan), serta
regional linkage system.
5) PROGRAM PENGEMBANGAN UTILITAS DAN FASILITAS
Berdasarkan hasil kajian dan analisis environmental assessment dan analisis kebutuhan
warga, selanjutnya dalam tahap ini konsultan diarahkan untuk menyusun program:
- Bangunan pendukung: Fasilitas umum dan fasilitas sosial
- Infrastruktur
6) ZONASI KAWASAN
Penentuan Zonasi kawasan, zona penyangga dan zona pendukung yang
mempertimbangkan:
- Kaidah-kaidah pelestarian alam
- Integrasi antar zona
- Keharmonisan yang kontekstual antar zona dalam mendukung zona inti
7) MASTER PLAN
Master Plan merupakan panduan pelestarian, pemanfaatan dan perencanaan Wisata Danau
yang kontekstual harmonis setidaknya mencakup:
a. Skenario Kawasan

11
MASTERPLAN TIRTA GANGA Usulan Teknis
KABUPATEN LAMPUNG TENGAH

1. Konservasi
2. Preservasi
3. Revitalisasi
4. Restorasi
b. Master Plan
Konsultan mempersiapkan Master Plan yang setidaknya memuat rencana struktur,
tematik kawasan, ruang publik hijau dan jalur track serta pedestrian.
c. Gambar perspektif 3 dimensi (3D)
d. Sistem Infrastruktur dan Utilitas, serta Transportasi
8) KONSEPTUAL DESAIN BANGUNAN PENDUKUNG
- Fasum dan fasos Pariwisata Danau
- Konseptual desain arsitektur, struktur dan MEE.
9) PEMILIHAN DED INFRASTRUKTUR PRIORITAS
DED infrastruktur diprioritaskan pada ruang yang mampu menjadi embrio pembangunan
tahap berikutnya, sekaligus mempertimbangkan yang dapat dinikmati oleh warga.
10) DED INFRASTRUKTUR PRIORITAS
a. Clearance
1. Pengimasan=pemotongan semak dan pohon kecil Ø<10cm
2. Penebangan pohon dengan gergaji (chainsaw) thd phn Ø>10cm
3. RAB
4. RKS
b. Kerangka Jalan Kendaraan
1. Desain geometris jalan
2. Desain struktur perkerasan jalan dan penataan koridor jalan/ pemanfaatan ruang jalan
(bukaan, pulau jalan, lansekap, dll)
3. Rencana simpang
4. RAB
5. RKS
c. Desain parkir dan sirkulasi kendaraan
1. Desain penataan satuan ruang parkir
2. Desain sirkulasi
3. RAB
4. RKS
d. Desain pedestrian
1. Desain jalur pejalan kaki (trotoar)

12
MASTERPLAN TIRTA GANGA Usulan Teknis
KABUPATEN LAMPUNG TENGAH

2. Desain jalur pejalan kaki untuk pengguna berkebutuhan khusus


3. Desainpenyeberangan (sebidang dan tidak sebidang)
4. Desain fasilitas pendukung (rambu dan marka, lampu penerangan fasilitas pejalan kaki,
pagar pengaman, pelindung/peneduh, tempat duduk, tempat sampah, drainase)
5. RAB
6. RKS
e. Penanaman Rumput
1. Persiapan lahan (pembersihan batu dan meratakan permukaan tanah)
2. Penanaman
3. Pengaturan jarak tanam
4. Penyiangan
5. RAB
6. RKS
11) PROGRAM INVESTASI DAN PEMBANGUNAN
Dokumen ini memuat:
- Pembiayaan pembangunan
- Pentahapan pembangunan
- Penanggung jawab/sumber dana
12) Manajemen resiko pelaksanaan konstruksi atau metodologi pelaksanaan pembangunan yang
tepat dan aman
Konsultan menilai beberapa lingkup yang seharusnya tertuang dalam KAK dalam Kegiatan
penyusunan Masterplan ini adalah sebagai berikut:
a. Pelaksananaan diskusi terfokus (FGD) dengan pemangku kepentingan untuk merumuskan
skala prioritas delineasi lokasi dan jenis kegiatan yang diperlukan daerah.
b. Pekerjaan survey lapangan dengan penggunaan alat teodolit dan GPS, meliputi :
1. Pengukuran tanah/topografi
2. Pemetaan kondisi eksisting
c. Pekerjaan pra rancangan
1. Gambar pra rancangan arsitektur lansekap yang meliputi : site plan, tampak,
potongan.
2. Garis besar persyaratan teknis (spesification outline)
3. Perkiraan biaya pembangunan
d. Kegiatan pekerjaan pengembangan rancangan
1. Gambar rancangan lansekap dan elemen pendukungnya yang meliputi : site plan,
denah, tampak, potongan, gambar detail dan jaringan utilitas.

13
MASTERPLAN TIRTA GANGA Usulan Teknis
KABUPATEN LAMPUNG TENGAH

2. Gambar rancangan beserta konsep dan perhitungannya.


3. Menyusun perhitungan biaya pembangunan lengkap dengan Bill of Quantity dan
harga satuan pekerjaan.
4. Uraian penggunaan landscape item (spesifikasi secara garis besar).
5. Penyusunan gambar pelaksanaan termasuk rancangan detail untuk dokumen
pelelangan.
e. Penyusunan dokumen lelang konstruksi
1. Petunjuk pelelangan
2. Persyaratan teknis
3. gambar rancangan detail arsitektur, interior dan lansekap.
4. Rencana kerja dan syarat.
5. Rincian volume pekerjaan dan rencana anggaran biaya pekerjaan konstruksi (engineer
estimate)

Dengan demikian adanya ruang lingkup kegiatan di atas diharapkan akan tercapai dan terciptanya
perencanaan yang efektif, tepat guna dan tepat sasaran sesuai dengan aturan dan pedoman yang
berlaku.

Untuk mempertajam ruang lingkup ini maka akan dilakukan pendetaialan melalui tahapan
pekerjaan, yang dituangkan kedalam suatu penjelasan dalam pendekatan metodologi serta
bentuk matriks/tabulasi pada bab metodologi dan rencana kerja.

Untuk mempertajam ruang lingkup ini maka akan dilakukan pendetaialan melalui tahapan
pekerjaan, yang dituangkan kedalam suatu penjelasan dalam pendekatan metodologi serta
bentuk matriks/tabulasi pada jadwal pekerjaan ini.

Konsultan memahami bahwa pada pelaksanaan pekerjaan ini dilakukan antisipasi tugas dan
kondisi yang ada dengan menetapkan sasaran dan tujuan yang harus dicapai serta menentukan
kebijakan pelaksanaan, program yang akan dilakukan, jadwal waktu pelaksanaan, prosedur
pelaksanaan, secara administratif dan operasional serta alokasi anggaran biaya dan sumber daya.

Perencanaan harus dibuat dengan cermat, lengkap, terpadu dan dengan tingkat kesalahan paling
minimal. Namun dari hasil perencanaan bukanlah dikumen yang bebas dari koreksi karena sebagai
acuan bagi tahapan pelaksanaan dan pengendalian, perencanaan harus terus disempurnakan
secara iterative untuk menyesuaikan dengan perubahan dan perkembangan yang terjadi pada
proses selanjutnya.

14
MASTERPLAN TIRTA GANGA Usulan Teknis
KABUPATEN LAMPUNG TENGAH

Secara kontraktual konsultan bertanggung jawab kepada Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dan
dalam kegiatan operasionalnya konsultan akan mendapatkan bantuan/bimbingan dalam
menentukan arah pekerjaan perencanaan dari Pejabat Pelaksana Teknis, pengelola administrasi,
pengelola keuangan, pengelola teknis yang di tunjuk dan bertanggung jawab kepada Pejabat
Pembuat Komitmen (PPK).

Terkait dengan pendekatan partisipatif, Tim Tenaga Ahli harus melaksanakan rapat kemajuan
perkerjaan penyusunan kegiatan ini setiap Bulan disyaratkan dan disetujui oleh Tim Teknis. Rapat
tersebut merupakan waktu kerja dengan Tim Teknis untuk meninjau kemajuan dan jadwal,
permasalahan-permasalahan yang berhubungan dengan pekerjaan dan peluang penyelesaiannya,
mengindentifikasi tindakan yang diperlukan dan menindak lanjuti yang telah disetujui untuk
dilaksanakan, serta mengatur pelaksanaan pekerjaan tersebut.

Laporan kemajuan pekerjaan dan informasi tentang jadwal harus disiapkan untuk rapat tersebut.
Dari waktu ke waktu, Tim Teknis juga harus selalu meminta Konsultan untuk melaksanakan
pertemuan untuk melaporkan status pekerjaan ini dan kemajuan pekerjaan Masterplan Tirta
Gangga Kabupaten Lampung Tengah kepada Tim Teknis, Supervisi dan yang lainnya.

Proses pelaksanaan pekerjaan dalam KAK ini oleh konsultan akan didetaialkan dan disinkronkan
tahapan pekerjaan, yang dituangkan kedalam suatu penjelasan dalam pendekatan metodologi
serta bentuk matriks/tabulasi pada jadwal pekerjaan ini.

A.5 TANGGAPAN DAN SARAN TERHADAP JANGKA WAKTU PELAKSANAAN


Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan ini adalah selama 3 (tiga) bulan kalender. Kami menyadari
bahwa dalam penyelesaian suatu pekerjaan yang baik adalah dapat menghargai waktu dan dapat
menyelesaikan pekerjaan tepat pada waktu yang telah ditentukan dan berharap berjalan lancar
tanpa suatu halangan baik teknis maupun non-teknis.

Untuk menyikapi hal tersebut, maka strategi keunggulan yang ditawarkan oleh Pihak Konsultan
adalah pengalokasian kegiatan dan tenaga ahli dirumuskan sedemikian rupa sehingga seefektif
mungkin dapat menghemat waktu pelaksanaan kegiatan dan supervisi dengan Pihak Pemberi
Kerja maupun Pemerintah Daerah.

A.6 TANGGAPAN DAN SARAN TERHADAP PERSONIL


Kebutuhan tenaga ahli dalam pekerjaan ini, meliputi :

Jumlah
Posisi Kualifikasi dan Tugas
Orang Bulan

15
MASTERPLAN TIRTA GANGA Usulan Teknis
KABUPATEN LAMPUNG TENGAH

Team Leader:
Ahli Perencanaan Ketua Tim disyaratkan Perencanaan Wilayah dan 1 orang 3 bulan
Wilayah dan Kota Kota, lulusan Sarjana Strata Satu (S1) Teknik selama 5
(lima) tahun, Jurusan Teknik Planologi,
berpengalaman dalam pekerjaan di bidang
manajemen proyek, studi perencanaan wilayah dan
kota, serta memiliki kemampuan dan pengalaman
sebagai ketua tim, yang mempunyai tugas pokok:
 Mengkoordinir seluruh Tenaga Ahli / Pendukung
demi terlaksananya pekerjaan sesuai dengan
KAK;
 Melakukan asistensi kepada Direksi dan Instansi
terkait;
 Melakukan pengecekan dan koreksi redaksional
laporan hasil pekerjaan;
 Melaksanakan presentasi dalam diskusi laporan
pekerjaan;
 Menyusun rencana kerja, mobilisasi tenaga,
peralatan dan bahan.
Ketua tim dipersyaratkan wajib memiliki sertifikat
keahlian klasifikasi Ahli Madya Perencanaan Wilayah
dan Kota yang masih berlaku.
Tenaga Ahli
Ahli Arsitektur Tenaga Ahli Arsitektur disyaratkan minimal Ahli 1 orang 3 bulan
Madya Arsitektur, 4 (empat) tahun, lulusan Sarjana
Strata Satu (S1) Teknik, Jurusan Arsitektur
mempunyai kemampuan dan pengalaman sebagai
Ahli Arsitektur, yang mempunyai tugas pokok:
 Melaksanakan pengumpulan data, analisa dan
rencana;
 Mengambil keputusan bidang arsitektur yang
akan digunakan sesuai analisa;
 Koordinasi dengan Team Leader dan Tenaga
Ahli lainnya;
 Membantu Team Leader dalam menyusun
laporan dan dokumen lainnya.
Ahli Arsitektur dipersyaratkan wajib memiliki
sertifikat keahlian klasifikasi Ahli Madya Arsitektur.
Ahli Sipil - Konstruksi Tenaga Ahli Sipil disyaratkan minimal Ahli Muda Sipil, 1 orang 3 bulan
4 (empat) tahun, lulusan Sarjana Strata Satu (S1)
Teknik, Jurusan Sipil mempunyai kemampuan dan
pengalaman sebagai Ahli Sipil Konstruksi, yang
mempunyai tugas pokok:
 Melaksanakan pengumpulan data, analisa dan
rencana;
 Mengambil keputusan bidang sipil konstruksi
yang akan digunakan sesuai analisa;
 Koordinasi dengan Team Leader dan Tenaga
Ahli lainnya;
 Membantu Team Leader dalam menyusun
laporan dan dokumen lainnya.
Ahli Sipil dipersyaratkan wajib memiliki sertifikat
keahlian klasifikasi Ahli Muda Teknik Bangunan
Gedung.
Tenaga Ahli Pariwisata Tenaga Ahli Pariwisata disyaratkan minimal 1 orang 2 bulan
pengalaman 3 (tiga) tahun, lulusan Sarjana Strata Satu
(S1) Pariwisata, mempunyai kemampuan dan
pengalaman sebagai Ahli Pariwisata, yang mempunyai

16
MASTERPLAN TIRTA GANGA Usulan Teknis
KABUPATEN LAMPUNG TENGAH

tugas pokok:
 Melaksanakan pengumpulan data dan analisa
data;
 Mengambil keputusan bidang kepariwisataan
yang akan dikembangkan sesuai analisa;
 Koordinasi dengan Team Leader dan Tenaga
Ahli lainnya;
 Membantu Team Leader dalam menyusun
laporan dan dokumen lainnya
Tenaga Ahli Ekonomi Tenaga Ahli Ekonomi disyaratkan minimal memiliki 1 orang 2 bulan
pengalaman 3 (tiga) tahun, lulusan Sarjana Strata Satu
(S1) Ekonomi, Jurusan Ekonomi Studi Pembangunan
mempunyai kemampuan dan pengalaman sebagai Ahli
Ekonomi, yang mempunyai tugas pokok:
 Melaksanakan perhitungan ekonomi serta
menghitung investasi, IRR, BEP;
 Mengambil keputusan bidang Ekonomi yang
akan digunakan sesuai analisa;
 Koordinasi dengan Team Leader danTenaga Ahli
lainnya;
 Membantu Team Leader dalam menyusun
laporan dan dokumen lainnya.
Tenaga Ahli Keselamatan Tenaga Ahli K3 disyaratkan minimal memiliki 1 orang 1 bulan
dan Kesehatan SKA/Sertifikat K3 Konstruksi, yang mempunyai tugas
Konstruksi (K3) pokok Membantu Team Leader dalam menyusun
laporan dan dokumen lainnya terkait keselamatan dan
kesehatan konstruksi.
Tenaga Pendukung
Sipil Estimator Tenaga Estimator disyaratkan lulusan S1 Teknik Sipil 1 orang 1 bulan
dengan pengalaman minimal 2 tahun, serta memiliki
kemampuan sebagai Tenaga Estimator yang
mempunyai tugas pokok:
 Membantu Team khususnya survey dan
perhitungan hasil desain pada pembuatan
gambar–gambar desain;
 Membantu Team dalam menyusun laporan dan
dokumen lainnya yang berkaitan dengan
perhitungan.
Surveyor Tenaga Surveyor disyaratkan lulusan S1Teknik dengan 2 orang 1 bulan
pengalaman minimal 0-3 tahun atau lulusan D3 Teknik
dengan pengalaman minimal 3 tahun, serta memiliki
kemampuan sebagai Tenaga Surveyor yang
mempunyai tugas pokok:
 Melaksanakan survey dan pengukuran
topografi;
 Membantu Team dalam menyusun laporan dan
dokumen lainnya.
Draftman / Juru Gambar Tenaga Draftman disyaratkan lulusan S1 Teknik dengan 2 orang 2 bulan
pengalaman minimal 0-3 tahun atau lulusan D3 Teknik
dengan pengalaman minimal 3 tahun, serta memiliki
kemampuan sebagai Tenaga Draftman yang
mempunyai tugas pokok:
 Membantu Team khususnya pada pembuatan
gambar-gambar desain;
 Membantu Team dalam menyusun laporan dan
dokumen lainnya yang berkaitan dengan
penggambaran.
Assisten Arsitektur Assisten Arsitektur disyaratkan minimal Ahli Muda 1 orang 2 bulan

17
MASTERPLAN TIRTA GANGA Usulan Teknis
KABUPATEN LAMPUNG TENGAH

Arsitektur, 3 (tiga) tahun, lulusan Sarjana Strata Satu


(S1) Teknik, Jurusan Arsitektur mempunyai
kemampuan dan pengalaman sebagai Ahli Arsitektur,
yang mempunyai tugas pokok:
 Membantu Ahli Arsitek untuk pengumpulan
data, analisa dan rencana;
 Koordinasi dengan Team Leader dan Tenaga
Ahli lainnya;
 Membantu Team Leader dalam menyusun
laporan dan dokumen lainnya.
Sekretaris / Administrasi Sekretaris / Administrasi Kantor mempunyai tugas 1 orang 3 bulan
Kantor pokok:
 Membantu menyiapkan surat-menyurat
mengenai pelaksanaan pekerjaan;
 Membantu pembuatan laporan keuangan;
 Mengarsipkan laporan-laporan dan dokumen
penting lainnya.

Tanggapan:

Berdasarkan jumlah tenaga ahli dan waktu penyelesaian yang tertuang dalam Kerangka Acuan
Kerja tersebut, dapat dikatakan telah memenuhi syarat dan mencukupi dalam mencapai target
waktu dan biaya pekerjaan ini.

Untuk lebih melancarkan kegiatan ini, maka perlu ditunjang juga keberadaan tenaga penunjang
dalam pelaksanaan koordinasi dan survey di lapangan. Dengan tambahan tenaga ini, maka waktu
penyelesaian pekerjaan diharapkan sesuai dengan dengan target yang telah ditetapkan.

A.7 TANGGAPAN DAN SARAN TERHADAP LAPORAN


Terkait dengan sistematika pelaporan yang ditetapkan dalam KAK, Pihak Konsultan sepakat
dengan sistematika pelaporan yang telah ditetapkan. Sistematika pelaporan ini menurut Pihak
Konsultan merupakan media yang baik dan penting guna menjamin lancarnya pelaksanaan
pekerjaan dan sudah dijelaskan secara lengkap dan jelas dalam KAK.

Konsultan berharap kegiatan ini tidak hanya sekedar untuk membuat pelaporan semata, tapi juga
laporan-laporan yang disampaikan sekaligus dapat dijadikan proses pembelajaran serta pedoman
untuk instansi instansi lainnya di jajaran pemerintah daerah dalam mengawasi suatu bangunan
dengan baik sesuai dengan keluaran pekerjaan ini.

18
MASTERPLAN TIRTA GANGA Usulan Teknis
KABUPATEN LAMPUNG TENGAH

B. URAIAN PENDEKATAN
DAN METODOLOGI

T
rdapat beberapa pendekatan yang dipergunakan dalam proses “Masterplan Tirta
Gangga Kabupaten Lampung Tengah” yang salah satu diantaranya pendekatan masalah
yang merupakan suatu cara untuk memahami permasalahan sesuai dengan konsep-
konsep kebijakan dan norma-norma yang ada/berkembang sehingga dapat dilakukan pemecahan
masalah dengan benar/optimal. Permasalahan yang muncul dalam pekerjaan ini seperti yang
sudah tertulis dalam Kerangka Acuan Kerja akan dibuatkan solusinya dengan memahami
permasalahan tersebut dari sisi teoritis, kebijakan-kebijakan yang ada maupun pengalaman yang
pernah/sering terjadi. Pendekatan ini juga merupakan pemahaman terhadap pekerjaan sesuai
dengan yang terdapat dalam Kerangka Acuan Kerja (KAK), sehingga dapat dilakukan penyelesaian
yang tepat sebagaimana diminta dalam ketentuan yang ada dalam KAK.

Beberapa pendekatan yang digunakan dalam penyelesaian pekerjaan ini akan diuraikan dalam
pembahasan berikut.

B.1 PENDEKATAN
B.1.1 Pendekatan Normatif
Kajian dirumuskan memperhatikan ketentuan perundang-undangan yang ada seperti peraturan
bidang fisik/lingkungan alam, kepariwisataan dan peraturan bidang penataan ruang/wilayah yang
terkait dengan wilayah studi .

1
MASTERPLAN TIRTA GANGA Usulan Teknis
KABUPATEN LAMPUNG TENGAH

Pendekatan yang digunakan dalam Masterplan Tirta Gangga Kabupaten Lampung Tengah antara
lain mengacu kepada :
 Undang-Undang No. 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan
Ekosistemnya;
 Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1974 tentang Pengairan
 Undang-Undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah;
 Undang-Undang No. 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung;
 Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang;
 Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan;
 Undang – Undang Nomor 11 Tahun 2020 Tentang Cipta Kerja;
 Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2021 Tentang Penyelenggaraan Penataan Ruang;
 Keputusan Presiden Nomor 32 Tahun 1990 tentang Pengelolaan Kawasan Lindung
 Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 28 Tahun 2015
tentang Penetapan Garis Sempadan Sungai dan Garis Sempadan Danau
 Peraturan Bersama Direktur Jenderal Pengadaan Tanah dan Direktur Jenderal
Pengendalian Pemanfaatan Ruang dan Penguasaan Tanah Nomor 33/SKB-600/X/2017
Nomor 567/SKB-700/X/2010 tentang Tata Laksana Pendaftaran dan Pengendalian Fungsi
Kawasan Situ, Danau, Embung, dan Waduk serta Sumber Air Permukaan Lainnya; dan
 Peraturan Daerah Provinsi Lampung dan Kabupaten Lampung Tengah tentang RTRW dan
RDTR di Provinsi Lampung dan Kabupaten Lampung Tengah.

B.1.2 Pendekatan Teknis Akademis


Dengan ini juga akan dilakukan dengan pendekatan Teknis Akademis terutama dalam analisis
maupun perumusan strategi. Pendekatan teknis akademis yang dipergunakan harus dapat
dipertanggung jawabkan secara teknis akademis. Seluruh informasi dan data yang bersifat fisik,
ekonomi, sosial budaya maupun kelembagaan yang terkait dikumpulkan baik sebelum ke
lapangan maupun di lapangan, melalui survei atau kunjungan lapangan. Dengan menggunakan
metoda teknik akademis dilakukan analisis terhadap indikator-indikator yang dapat dipakai untuk
menyusun rumusan

B.1.3 Pendekatan Teknis Operasional


Pendekatan teknis operasional mempertimbangkan kepentingan pihak pengguna dan masyarakat
sasaran agar strategi pengembangan kawasan yang dihasilkan menjadi operasional dan memberi
manfaat yang sebesar-besarnya kepada masyarakat sasaran. Dari sisi kepentingan pengguna
harus bersifat aplikatif dan responsif, mudah dipahami dan dapat diaplikasikan di lapangan

2
MASTERPLAN TIRTA GANGA Usulan Teknis
KABUPATEN LAMPUNG TENGAH

dengan kemampuan teknis dan kebutuhan biaya yang sesuai dengan kemampuan daerah serta
sedapat mungkin juga melibatkan sumberdaya manusia lokal secara optimal. Dari sisi penerima
manfaat, harus mempertimbangkan pengembangan sesuai kebutuhan masyarakat setempat dan
mampu meningkatkan harkat masyarakat dengan sedapat mungkin menyerap dan
memperhatikan aspirasi masyarakat setempat mulai dari proses kegiatan hingga
diimplementasikan serta pengawasan dan pengendaliannya.

B.1.4 Pendekatan Pelibatan Pelaku Pembangunan


Penentuan deleniasi Tirta Gangga Kabupaten Lampung Tengah mencakup siapa, apa, dimana,
kapan, dan bagaimana membuat kegiatan Tirta Gangga Kabupaten Lampung Tengah dapat
berjalan. Kondisi tentu harus dapat dilihat dari berbagai sudut pandang pelaku kepentingan, tidak
saja pemerintah daerah setempat, namun juga pelaku industri baik pariwisata, tata ruang, dsb,
serta organisasi/ lembaga swadaya masyarakat, maupun stakeholder lainnya. Analisis mengenai
sumber daya manusia dan berbagai kepentingan yang ada sangat mendukung pengembangan
dan pemasaran bagi wilayah yang akan dikembangkan. Tujuan akhir dari rencana tindak selain
untuk mengembangkan Tirta Gangga Kabupaten Lampung Tengah ini, juga untuk meningkatkan
kontribusi sektor-sektor lainnya khususnya bagi perekonomian lokal, sehingga pada akhirnya
dapat memiliki nilai kompetitif terhadap wilayah lainnya.

Oleh sebab itu perlu dilakukan proses pelibatan seluruh pemangku kepentingan yang terkait
seperti pemerintah, pemerintah daerah terkait, perguruan tinggi, LSM, tokoh masyarakat adat,
ulama, pengusaha dan masyarakat yang peduli terhadap pengembangan kawasan.
Memperhatikan kepentingan serta aspirasi dan isu-isu yang berkembang dari berbagai
stakeholder terkait. Pengembangan kawasan harus memuat aspirasi dan merupakan hasil
kesepakatan semua pemangku kepentingan di kawasan. Pelaksanaan pengembangan kawasan
harus dipastikan telah mengakomodasi aspirasi yang datang langsung dari pemangku
kepentingan yang terlibat dalam kegiatan ini. Penguatan aspek kelembagaan masyarakat sebagai
modal sosial masyarakat perlu diperhatikan dalam kerangka memahami pengembangan kawasan.
Partisipasi berbagai stakeholder dalam pengembangan kawasan sangat diperlukan karena hasil
dari pengembangan kawasan yang baik harus mencerminkan aspirasi pemangku kepentingan.

Penyusunan rencana teknik ruang tidak terlepas dari keterlibatan masyarakat sebagai pemanfaat
ruang (pelaksana rencana tata ruang) dan sebagai pihak yang terkena dampak positif maupun
negatif dari pelaksanaan ruang itu sendiri. Oleh karena itu dalam penyusunan rencana ini
digunakan pendekatan partisipasi masyarakat (stakeholder approach) untuk mengikutsertakan
masyarakat di dalam proses penyusunan rencana teknik ruang melalui forum diskusi pelaku

3
MASTERPLAN TIRTA GANGA Usulan Teknis
KABUPATEN LAMPUNG TENGAH

pembangunan. Konsultan dalam hal ini berusaha untuk melibatkan secara aktif pelaku
pembangunan yang ada dalam setiap tahapan perencanaan.

Pelibatan pelaku pembangunan dalam pekerjaan ini dapat digambarkan dengan diagram seperti
di bawah ini.

Pelaksanaan oleh
Pemerintah,
Pelaku Keterlibatan Dalam Perencanaan
Swasta,
Masyarakat

Masyarakat Forum Forum


Stakeholders Stakeholders Perangkat
Pengendalian
Rencana Pelaksanaan
Konsultan SURVEI Analisis & Penyusunan
yang
Interpretasi rencana disepakati
Indikasi
Program
Pemerintah Program Arahan
Pemerintah Pemerintah

Gambar 1. Keterlibatan Pelaku Pembangunan dalam Penyusunan Perencanaan

Di dalam penyusunan rencana ini masyarakat tidak hanya dilihat sebagai pelaku pembangunan
(stakeholder) tetapi juga sebagai pemilik dari pembangunan (shareholder). Keterlibatan
masyarakat sebagai shareholder dimaksudkan untuk mengurangi ketergantungan wilayah
terhadap investor dari luar wilayah, tetapi yang diharapkan adalah kerjasama antara investor
dengan masyarakat sebagai pemilik lahan di wilayah tersebut. Dengan posisi sebagai shareholder
diharapkan masyarakat akan benar-benar memiliki pembangunan di wilayahnya, dapat bersaing
dengan penduduk pendatang, dan dengan demikian masyarakat lokal tidak tergusur dari
wilayahnya.

Pendekatan participatory digunakan untuk memperoleh urutan prioritas pengembangan dan


masukan-masukan dari berbagai stakeholders untuk melengkapi peta potensi yang sudah
dihasilkan. Selain melalui penyebaran kuesioner dan wawancara, pendekatan participatory ini juga
dilakukan dengan melaui pembahasan-pembahasan/seminar-seminar untuk mengkaji lebih lanjut
hasil analisis yang dibuat. Pertimbangan menggunakan participatory approach adalah, bahwa saat
ini pemaksaan kehendak dan perencanaan dari atas sudah tidak relevan lagi. Di era reformasi ini
perlu melibatkan berbagai pihak dalam setiap kegiatan pembangunan. Manfaat penggunaan
pendekatan tersebut adalah untuk meminimalkan konflik berbagai kepentingan yang berarti juga
mendapatkan hasil akhir yang menguntungkan untuk semua pihak. Keuntungan lainnya yang
akan diperoleh adalah jaminan kelancaran implementasi hasil kajian ini di kemudian hari.

Sepenuhnya disadari bahwa penggunaan participatory approach ini akan menimbulkan berbagai
persoalan dalam prosesnya, terutama masalah keterbatasan waktu. Masalah ini akan dicoba

4
MASTERPLAN TIRTA GANGA Usulan Teknis
KABUPATEN LAMPUNG TENGAH

diminimalkan melalui persiapan materi dan pelaksanaan seminar yang matang, sehingga
kesepakatan dapat dengan segera dicapai tanpa mengurangi kebebasan stakeholders untuk
mengeluarkan pendapatnya.

Di antara persoalan-persoalan yang akan muncul, pemilihan stakeholders yang akan dilibatkan
juga bukan merupakan hal yang mudah. Ada dua pilihan solusi untuk masalah ini. Yang pertama
adalah menyebarkan undangan secara terbuka melalui media massa dan yang lainnya, dan
membebaskan setiap yang berminat untuk berurun rembug. Persoalannya kemudian adalah
kesulitan mengontrol jalannya pembahasan. Kesulitan tersebut terutama disebabkan oleh
kemungkinan terlalu banyaknya pihak yang akan datang, tetapi belum tentu berkepentingan
secara langsung. Dengan sendirinya akan sulit memperoleh suatu kesepakatan. Sedang yang
kedua adalah melalui undangan terbatas. Kesulitan solusi kedua ini adalah dalam penentuan
daftar undangan. Ada kemungkinan terjadi kesalahan mengundang. Pihak-pihak yang diundang
belum tentu mewakili stakeholders secara keseluruhan.

B.1.5 Pendekatan Kajian Engeneering


Dilakukan dengan menyusun desain teknis sebagai acuan pelaksanaan pembangunan Tirta
Gangga Kabupaten Lampung Tengah, Pendekatan engineering secara umum adalah:
1) Menerapkan konsep Green Building / bangunan hijau yang saat ini sudah marak
dikembangkan dilingkungan perencanaan di Indonesia. Konsep ini diterapkan sebagai
respons terhadap krisis energi dan keprihatinan masyarakat tentang lingkungan hidup.
Inovasi untuk mengembangkan green building terus dilakukan sebagai upaya untuk
menghemat energi dan mengurangi masalah-masalah lingkungan.
2) Kebijakan penyusunan tata ruang dan sirkulasi dari perencanaan pembangunan agar tetap
mengacu pada kepentingan masyarakat dan tetap memasyarakat. Sehingga dihasilkan
sebuah tatanan ruang yang memudahkan pengguna maupun tamu dan tidak menyesatkan.
3) Dalam penyusunannya agar memperhatikan pelayanan umum yang telah disusun
Pemerintah daerah setempat yang orientasinya adalah untuk kebutuhan pelayanan parsial
dengan pertimbangan perencanaan yang komprehensive, meskipun pelayanan tersebut
harus tetap dikaji untuk dilakukan penyesuaian-penyesuaian sesuai dengan scenario
pengembangan yang direncanakan serta tetap memperhatikan asas legalitas terhadap
perijinan yang telah dikeluarkan.
4) Memperhatikan kebijaksanaan dan perencanaan sektoral yang terdapat atau yang
direncanakan di wilayah perencanaan.

5
MASTERPLAN TIRTA GANGA Usulan Teknis
KABUPATEN LAMPUNG TENGAH

5) Melengkapi dengan tampilan-tampilan perspektive atau bentuk tiga dimensi lainnya untuk
memperjelas kondisi lapangan dan rencana pengembangan yang dilakukan
6) Dalam sebuah manajemen kualitas, perencanaan sebuah kualitas dalam sebuah proses
produksi, desai produk, pelayanan, atau proses yang berkaitan dengan pelanggan,
merupakan hal terpenting sebelum sebuah produk tersebut diluncurkan. Beberapa tahap
yang dilakukan dalam perencanaan sebuah kualitas adalah sebagai berikut
1. Menentukan Proyek yang akan dikerjakan
 Mengidentifikasi Proyek.
- Menentukan tujuan dari kualitas
- Menominasikan tingkatan/menyeleksi proyek
- Menentukan/membentuk tim kerja
- Membuat kegiatan pendukung kinerja dari tim kerja
 Memberikan pendidikan dan pelatihan dalam membuat sistem perencanaan
kualitas
 Menentukan seorang fasilitator untuk mengontrol kinerja dari team tersebut
 Merivew kinerja dan progress kinerja team tersebut
 Menerima/memberikan revisi-revisi pada hasil kinerja
 Mengidentifikasi/membantu jika diperlukan adanya perubahan-perubahan
 Koordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk perencanaan proyek
 Mengadakan forum-forum pertemuan untuk saling berdiskusi
 Mengkomunikasikan setiap hasil pekerjaan (Monitoring Progres)
 Mempersiapkan dokumen perencanaan, yang terdiri dari :
- The scope of the planning projects
- Tujuan dari proyek tersebut, dan hasil-hasil yang akan dicapai
 Menentukan dasar dalam menentukan tujuan kualitas, seperti :
- Teknologi
- Pangsa pasar
- Pedoman-pedoman
- Sejarah proyek
- Tujuan proyek
 Memperhatikan peraturan-peraturan yang ada
 Memelihara Teamwork
2. Mengidentifikasi pelanggan dan target pasar
3. Mengetahui kebutuhan atau keinginan dari pelanggan

6
MASTERPLAN TIRTA GANGA Usulan Teknis
KABUPATEN LAMPUNG TENGAH

4. Menerjemahkan kebutuhan pelanggan menjadi produk atau ketentuan-ketentuan


pelayanan, akan tetapi tetap dikaitkan kepada standar-standar baku, spesifikasi teknis,
dll
5. Mengembangkan pelayanan dari produk tersebut yang dapat melebihi kebutuhan
pelanggan
6. Mengembangkan proses-proses yang dapat memberikan pelayanan, pembuatan
produk dalam cara yang paling efisien.
7. Mentransfer desain kepada organisasi terkait agar proses tersebut dapat berjalan.

B.2 METODOLOGI
Metodologi merupakan bagian epistemologi yang mengkaji perihal urutan langkah-langkah yang
ditempuh agar pengetahuan yang diperoleh memenuhi ciri-ciri Ilmiah. Metodologi juga dapat
dipandang sebagai bagian dari logika yang mengkaji kaidah penalaran yang tepat. Jika kita
membicarakan metodologi maka hal yang tak kalah pentingnya adalah asumsi-asumsi yang
melatarbelakangi berbagai metode yang dipergunakan dalam aktivitas ilmiah.

Dalam kegiatan Pekerjaan Penyusunan Deleniasi, Masterplan dan Detail Enginering Design (DED)
Tirta Gangga Kabupaten Lampung Tengah, perlu disusun langkah-langkah yang tersistematis agar
mendapatkan hasil sesuai dengan sasaran yang telah ditetapkan.

Metodologi Penyiapan Rencana Aksi, DED, dan Konsep Detail ini, yaitu:
A. Penyusunan Delineasi Tirta Gangga Kabupaten Lampung Tengah
1. survey terhadap Tirta Gangga Kabupaten Lampung Tengah dan sekitarnya;

2. identifikasi permasalahan terhadap bangunan dan kegiatan – kegiatan sekitar Tirta Gangga

Kabupaten Lampung Tengah;


3. melakukan kerjasama dan koordinasi dengan tim teknis yang dibentuk pemerintah daerah

dalam rangka deleniasi Tirta Gangga Kabupaten Lampung Tengah;


Penentuan deleniasi Tirta Gangga Kabupaten Lampung Tengah terpilih dibahas dan
ditetapkan setelah berkonsultansi dan mendapat persetujuan dari pihak Pemberi Kerja,
pemerintah kabupaten, dan Tim Teknis daerah dan tim lainnya yang dibentuk dalam rangka
pelaksanaan kegiatan ini
B. Penyusunan Masterplan
Penyusunan konsep masterplan dan rencana aksi kawasan-kawasan terpilih di Tirta Gangga
Kabupaten Lampung Tengah dan sekitarnya, dengan tahapan kegiatan yang meliputi :
1.Menganalisis kebutuhan sarana dan prasarana yang akan dibangun pada daerah yang tlah
dipilih sebagai Tirta Gangga Kabupaten Lampung Tengah;

7
MASTERPLAN TIRTA GANGA Usulan Teknis
KABUPATEN LAMPUNG TENGAH

2. Menganalisis kebutuhan aksesibilitas jalan dan atau jogging trek (trek jalan kaki/sepeda)
menuju lokasi-lokasi objek di dalam Tirta Gangga Kabupaten Lampung Tengah;
3. Merumuskan masterplan kegiatan, waktu, biaya dan sumber dana;
4. Melakukan kerjasama dan koordinasi dengan tim teknis yang dibentuk pemerintah daerah
yang melakukan delinasi Tirta Gangga Kabupaten Lampung Tengah.
C. Penyusunan Detailed Engineering Design (DED)
Penyusunan Detailed Engineering Design (DED) berdasarkan konsep alternatif terpilih yang
berisi infrastruktur-infrastruktur pendukung sebagai acuan dalam melaksanakan pekerjaan
konstruksi.
Penentuan infrastruktur pendukung yang diprioritaskan untuk dibangun harus dibahas dan
ditetapkan setelah berkonsultansi dan mendapat persetujuan dari pihak Pemberi Kerja,
pemerintah kabupaten, dan Tim Teknis daerah dan tim lainnya yang dibentuk dalam rangka
pelaksanaan kegiatan ini.
Kegiatan penyusunan DED meliputi :
1. Pekerjaan survey lapangan dengan penggunaan alat teodolit dan GPS
a.Pengukuran tanah/topografi

b.Pemetaan kondisi eksisting

2. Kegiatan pekerjaan pra rancangan


a.Gambar pra rancangan arsitektur lansekap yang meliputi : site plan, tampak, potongan,

b.Garis besar persyaratan teknis (outline spesification)

c.Perkiraan biaya pembangunan

3. Kegiatan pekerjaan pengembangan rancangan


a. Gambar rancangan lansekap dan elemen pendukungnya yang meliputi : site plan,
denah, tampak, potongan, gambar detail dan jaringan utilitas.
b. Gambar rancangan beserta konsep dan perhitungannya.
c. Menyusun perhitungan biaya pembangunan lengkap dengan Bill of Quantity dan harga
satuan pekerjaan.
d. Uraian penggunaan landscape item (spesifikasi secara garis besar).
e. Penyusunan gambar pelaksanaan termasuk rancangan detail untuk dokumen
pelelangan.
4. Pekerjaan dokumen lelang konstruksi
a. Petunjuk pelelangan
b. Persyaratan teknis
c. gambar rancangan detail arsitektur lanscape.
d. Rencana kerja dan syarat.

8
MASTERPLAN TIRTA GANGA Usulan Teknis
KABUPATEN LAMPUNG TENGAH

e. Rincian volume pekerjaan dan rencana anggaran biaya pekerjaan konstruksi (engineer
estimate).
Setiap tahapan kegiatan dilakukan dengan melibatkan tim teknis daerah dan tim teknis yang
telah dibentuk. Setiap pembahasan harus ada Berita Acara yang disetujui oleh pemimpin rapat,
konsultan dan tim teknis daerah, dilengkapi dengan notulen rapat, absensi rapat dan foto
dokumentasi dan segera diserahkan kepada tim supervisi.

Uraian mengenai masing-masing tahapan di atas diuraikan dalam bentuk kerangka pikir pada
gambar (4,5, dan 6) sub bab berikutnya.

9
Usulan Teknis
MASTERPLAN TIRTA GANGA
KABUPATEN LAMPUNG TENGAH

Gambar 2. Metodologi Pekerjaan DED Kawasan Tirta Gangga Kabupaten Lampung Tengah

10
MASTERPLAN TIRTA GANGA Usulan Teknis
KABUPATEN LAMPUNG TENGAH

B.2.1 Tahap Penentuan Deleniasi Tirta Gangga Kabupaten Lampung Tengah


Pada tahap penentuan deliniasi Tirta Gangga Kabupaten Lampung Tengah ini akan dilakukan
beberapa kegiatan meliputi:
1) Mobilisasi tenaga ahli dan penjelasan kembali alokasi tugas tenaga ahli serta briefing tahap
awal.
2) Penyusunan Rencana Kerja, yang meliputi penyempurnaan metodologi agar lebih rinci dan
operasional, dan penyempurnaan jadwal kerja untuk melengkapi dan mensinkronkan tugas
tenaga ahli dengan jadwal kerja.
3) Koordinasi dengan tim teknis yang dibentuk pemerintah daerah dalam rangka deleniasi Tirta
Gangga Kabupaten Lampung Tengah;
4) Penyiapan rencana desain survei.
Sebelum melakukan survey, maka hal yang harus dipersiapkan antara lain adalah cheklist
kebutuhan data dan rencana instansi-instansi yang akan dikunjungi serta juga pembuatan
kuesioner. Setelah melalui tahap persiapan survei, maka kegiatan selanjutnya adalah tahapan
survei lapangan. Adapun survey lapangan ini terdiri dari survey sekunder dan survey primer.
1. Survey Sekunder
Survey ini dimaksudkan untuk mendapatkan data dan informasi baik itu dari referensi,
kebijakan, dokumen maupun data-data yang terkait yang umumnya terdapat di instansi
tertentu. Jenis data yang dikumpulkan meliputi data kebijakan nasional dan daerah
meliputi Petunjuk Teknis Pelaksanaan Masterlpan. Selain itu juga mengumpulkan data
profil kawasan, yang terdiri dari data administratif wilayah, data geografis dan data
demografi.

2. Survey Primer
Survei data primer ini diperoleh melalui kunjungan langsung ke lapangan dengan
melakukan penyebaran kuesioner dengan pihak-pihak terkait yang diawasi kinerjanya
(pemerintah daerah provinsi). Selain itu juga dilakukan wawancara langsung dengan
pihak-pihak tersebut dan juga masyarakat untuk memahami persepsi, preferensi,
kebutuhan, permasalahan, potensi serta aspirasi mereka terhadap penyelenggaraan
pariwisata pada lokasi studi. Disamping itu, juga melakukan peninjauan lapangan dengan
melihat kondisi eksisiting wilayah kajian dengan tujuan untuk mengiditentifikasi kawasan
berpotensi bermasalah di wilayah kajian tersebut.

5) Pengumpulan/inventarisasi data ini selain melakukan penentuan deleniasi, juga dilakukan


dalam rangka mengumpulkan data sebagai bahan Rencana Aksi (Masterplan)
Pengumpulan data ini dilakukan melalui:

11
MASTERPLAN TIRTA GANGA Usulan Teknis
KABUPATEN LAMPUNG TENGAH

a. Studi literatur baik aspek teknis-substansial maupun kebijakan dan peraturan


yang terkait dengan perencanaan, perancangan, persyaratan teknis, pelaksanaan
pembangunan, dan pengawasan pembangunan Kawasan.
b. Melakukan survey dan kunjungan lapangan untuk pengukuran dan penelitian
tentang lokasi dan daya dukung tanah.
c. Mempelajari dan mengumpulkan data informasi kondisi dan rencana
pemanfaatan ruang di Tirta Gangga Kabupaten Lampung Tengah.
d. Dokumentasi foto kawasan, sebagai data dasar bagi pengembangan
perencanaan di kawasan studi, meliputi:
a) Identifikasi Kondisi Kawasan
- Jenis Geosites (Bentang Alam)
- Fungsi Lahan/Kawasan
- Status Kepemilikan Lahan
- Kondisi Site (+Foto)
- Kondisi Jalan (+Foto)
- Jenis Angkutan Umum (+Foto)
- Jenis Prasarana Transportasi (+Foto)
- Jenis Fasilitas Umum (+Foto)
b) Identifikasi Geodiversity, Biodiversity, Culturaldiversity dan Kondisi
- Jenis Keanekaragaman Geologi (+Foto)
- Jenis Keanekaragaman Hayati (+Foto)
- Keanekaragaman Budaya (+Foto)
e. Data dan Informasi lainnya yang harus diinventarisasi adalah sebagai berikut:
a) Peta Dasar dan Peta Tematik seperti:
1. Peta Dasar dengan menggunakan peta citra resolusi tinggi dan digitasi peta rupa
bumi skala 1:5000 dan 1:1.000 (bila diperlukan) untuk Masterplan Perancangan
Kawasan.
2. Peta Tematik meliputi:
 Peta DAS/Sub DAS.
 Peta Kawasan.
 Peta Penutupan Lahan.
 Peta Kelas Lereng.
 Peta Tanah dan sistem lahan.
 Peta Administrasi Pemerintahan.
 Peta Aliran Hidrologi.
 Peta Geologi.

12
MASTERPLAN TIRTA GANGA Usulan Teknis
KABUPATEN LAMPUNG TENGAH

 Peta Jenis Tanah.


 Peta Klimatologi.
 Peta Pemanfaatan lahan.
 Peta Jaringan Infrastruktur.
 Peta Fasilitas Permukiman.
 Peta Kerawanan lahan.
 Peta Kesesuaian lahan.
b) Kebijakan dan tujuan pengembangan Kabupaten (RPJP, RPJM, dan RTRW Kabupaten
dan Provinsi)
c) Wilayah Administrasi dan fisik dasar kawasan, meliputi informasi dan data : topografi,
hidrologi, geologi, klimatologi, oceonografi, dan tata guna lahan; Sumber daya Alam
dan Fisik/lingkungan
d) Sosial dan Kependudukan, meliputi jumlah dan persebaran penduduk menurut ukuran
keluarga, umur, agama, pendidikan, dan mata pencaharian;
e) Perekonomian; meliputi data investasi, perdagangan, jasa, industri, pertanian,
perkebunan, perikanan, pariwisata, pendapatan daerah, dan lain-lain;
f) Penggunaan lahan, menurut luas dan persebaran kegiatan yang diataranya meliputi:
permukiman, perdagangan dan jasa, industri, pariwisata, pertambangan, pertanian
dan kehutanan dan lain lian;
g) Bencana alam, melalui identifikasi daerah rawan bencana, meliputi lokasi, sumber
bencana, besaran dampak, kondisi lingkungan fisik, kegiatan bangunan yang ada,
fasilitas dan jalur kendali yang telah ada.
h) Informasi tentang lahan, meliputi:
a. Kondisi fisik lokasi seperti : luasan, batas-batas, dan topografi
b. Kondisi tanah (hasil soil test)
c. Keadaan air tanah
d. Peruntukan tanah
e. Koefisien dasar bangunan
f. Koefisien lantai bangunan
g. Ketinggian Bangunan
h. Garis Sempadan Bangunan dan Pagar
i. Perincian penggunaan lahan, perkerasan, penghijauan dan lain-lain
i) Prasarana dan utilitas umum:
a. Jaringan transportasi

13
MASTERPLAN TIRTA GANGA Usulan Teknis
KABUPATEN LAMPUNG TENGAH

b. Air minum (sistem jaringan, bangunan pengolah, hidran); mencakup kondisi dan
jaringan terpasang menurut pengguna, lokasi bangunan dan hidran, kondisi air
tanah dan sungai, debit terpasang, dll;
c. Sewarage; air limbah rumah tangga;
d. Sanitasi (sistem jaringan, bak kontral, bangunan pengolah); jaringan terpasang,
prasarana penunjang dan kapasitas;
e. Drainase; sistem jaringan makro dan mikro , dan kolam penampung;
f. Jaringan listrik; sistem jaringan (SUTT, SUTM, SUTR), gardu (induk, distribusi,
tiang/beton), sambungan rumah (domistik, non domistik);
g. Jaringan komunikasi; jaringan, rumah telepon, stasiun otamat, jaringan terpasang
(rumah tangga, non rumah tangga, umum);
h. Gas; sistem jaringan, pabrik, jaringan terpasang (rumah tangga, non rumah
tangga);
i. Pengolahan sampah; sistem penanganan (skala individual, skala lingkungan, skala
daerah), sistem pengadaan (masyarakat, pemerintah daerah, swasta).
f. Diskusi dan koordinasi dengan stakeholders.
Penentuan deleniasi Tirta Gangga Kabupaten Lampung Tengah terpilih dibahas dan
ditetapkan setelah berkonsultansi dan mendapat persetujuan dari pihak Pemberi Kerja,
pemerintah kabupaten, dan Tim Teknis daerah dan tim lainnya yang dibentuk dalam
rangka pelaksanaan kegiatan ini.
g. Penetapan dan pengukuran deliniasi Tirta Gangga Kabupaten Lampung Tengah
terdiri atas:
a. Pengukuran lapangan.
b. Pengukuran kontur.

B.2.2 Tahap Penyusunan Masterplan


Tahap Penyusunan Masterplan ini meliputi beberapa pekerjaan yakni:
1. Menganalisis kebutuhan sarana dan prasarana yang akan dibangun pada daerah yang tlah
dipilih sebagai Tirta Gangga Kabupaten Lampung Tengah.
Analisis yang dilakukan dalam kegiatan ini meliputi:
 Analisis kebijakan pemerintah, yang meliputi kajian tentang kebijakan-kebijakan baik
berskala normal maupun regional, meliputi:
o analisis dan kajian keterkaitan Tirta Gangga Kabupaten Lampung Tengah terhadap
RTRW Provinsi dan RTRW Kabupaten

14
MASTERPLAN TIRTA GANGA Usulan Teknis
KABUPATEN LAMPUNG TENGAH

o Kebijakan Pembangunan Sarana dan Prasarana (rencana sektoral infrastruktur


transportasi, listrik, air bersih, air limbah, dan sebagainya)
o Kebijakan Inventarisasi Bangunan dan Lingkungan pada Kawasan (RDTR dan RTBL
Kawasan)
o Kebijakan Pariwisata Daerah terhadap Tirtagangga
 Analisis data dan informasi lainnya yang terkait, seperti data status lahan/tanah,
data BPN, dokumen UKL-UPL atau dokumen AMDAL, dan dokumen terkait lainnya.
 Analisis permasalahan yang meliputi kajian permasalahan secara umum, lokal
dan regional
1. Analisis Prasarana Transportasi
Prinsip analisis :
Analisis transportasi mengatur dan menentukan kebutuhan jaringan pergerakan dan
fasilitas penunjangnya, menurut struktur zona, blok dan sub blok peruntukan,
sehingga tercipta ruang yang lancar, aman, nyaman, dan terpadu, berdasarkan
pertimbangan distribusi penduduk, tenaga kerja, daya dukung lahan, daya dukung
lingkungan jalan, daya dukung prasarana yang ada.
2. Analisis Fasilitas Umum
Prinsip Analisis:
Mengatur kebutuhan distribusi, luas lahan dan ukuran fasilitas sosial ekonomi, yang
diatur dalam struktur zona dan blok dan sub blok peruntukan sehingga tercipta ruang
yang aman, nyaman, mudah, produktif dan berkelanjutan.
3. Analisis Utilitas Umum
Prinsip analisis :
Analisis pengembangan jaringan utilitas sesuai dengan kebutuhan yang telah
ditetapkan, termasuk sistem makronya. Meneliti kemungkinan dimensi, lokasi,
pemanfaatan ruang jalan sebagai jalur distribusi, dengan mempertimbangkan
topografi, volume, debit, lokasi/lingkungan perencanaan, tingkat pelayanan, dsb.
4. Analisis Kelembagaan dan Peran Serta Masyarakat
Prinsip Analisis :
Analisis kelembagaan dan peran serta masyarakat, dengan mengkaji struktur
kelembagaan yang ada, fungsi dan peran lembaga, meknisme peran serta
masyarakat, termasuk media serta jaringan untuk keterlibatan masyarakat dalam
proses perencanaan, pemanfaatan, dan pengendalian serta pengawasan.

15
MASTERPLAN TIRTA GANGA Usulan Teknis
KABUPATEN LAMPUNG TENGAH

Dalam pelaksanaan peran serta masyarakat dapat dilakukan secara perseorangan


atau dalam bentuk kelompok (organisasi kemasyarakatan/LSM, organisasi
keahlian/profesi, dll). Adapun prinsip-prinsip yang harus dipertimbangkan adalah :
i. Berdasarkan kesepakatan dan hasil kerjasama antar stakesholder;
ii. Sesuai dengan aspirasi publik;
iii. Kejelasan tanggung jawab ;
a). Adanya sistem monitoring, evaluasi dan pelaporan yang transparan dan
terbuka bagi publik;
b). Terbuka kemungkinan untuk mengajukan keberatan dan gugatan;
c). Kesempatan yang sama untuk berkontribusi dalam proses pembangunan.
2. Menganalisis kebutuhan aksesibilitas jalan dan atau jogging trek (trek jalan kaki/sepeda)
menuju lokasi-lokasi objek di dalam Tirta Gangga Kabupaten Lampung Tengah
a) Analisa kebutuhan dan kapasitas prasarana sisi darat (jalan akses, transportasi antar
fasilitas, perparkiran dan drainase)
b) Analisa kebutuhan fasilitas di sekitar Tirta Gangga Kabupaten Lampung Tengah.
c) Analisis pengembangan jogging track (rencana jalur, penataan lansekap jalur, dan lain
sebagainya)
3. Merumuskan masterplan kegiatan, waktu, biaya dan sumber dana
Berdasarkan proses analisis yang dilakukan sebelumnya dapat ditarik sejumlah kesimpulan
penting yang dapat dijadikan sebagai bahan dalam menyusun strategi dan program
pengembangan pada penyusunan Masterplan/Rencana Aksi Tirta Gangga Kabupaten
Lampung Tengah, baik yang sifatnya teknis/fisik maupun kebijakan yang perlu ditempuh
dalam rangka perwujudannya.
Untuk dapat menyusun strategi dengan baik terdapat beberapa langkah yang harus diikuti
sebagai berikut:
(1) Masukan: Tujuan, data kondisi eksisting penyediaan jaringan sarana dan prasarana
berikut variabel-variabel terkait, alternatif skenario perencanaan, dan masukan serta
tangkapan isu-isu yang berkembang di masyarakat baik lokal, regional, nasional, bahkan
internasional,
(2) Proses: evaluasi kinerja dari kondisi eksisting di Tirta Gangga Kabupaten Lampung
Tengah serta sejumlah alternatif skenario perencanaan pengembangan Tirta Gangga
Kabupaten Lampung Tengah.
(3) Keluaran: Rekomendasi Strategi dan Program (alternatif skenario perencanaan yang
terpilih, prioritas serta tahapan pelaksanaannya),
Penyusunan Masterplan/Rencana Aksi mencakup antara lain beberapa aspek berikut:

16
MASTERPLAN TIRTA GANGA Usulan Teknis
KABUPATEN LAMPUNG TENGAH

1. Konsep dan Strategi Pengembangan Tirta Gangga


Kabupaten Lampung Tengah.
 Konsep Umum;
 Strategi Pengembangan Kawasan,
2. Rencana Pengembangan Sektoral di sekitar Tirta Gangga
Kabupaten Lampung Tengah.
 Perencanaan sektoral
 Manajemen sektoral
3. Rencana Pengembangan Denah (Siteplan) Kawasan
 Arahan Pengembangan Transportasi;
 Rencana Pengembangan Sarana dan Prasarana.
 Arahan Pola Ruang Kawasan;
 Indikasi ketentuan- ketentuan perijinan di Tirta Gangga Kabupaten Lampung
Tengah dan sekitarnya;
 merumuskan ketentuan zonasi (rencana tapak kawasan).
4. Indikasi Program Pengembangan.
Pembiayaan pelaksanaan program serta tahapan dan jangka waktu
pengembangannya meiliputi:
1. kegiatan – kegiatan penataan Tirta Gangga Kabupaten Lampung Tengah dan
sekitarnya;
2. masterplan kegiatan, waktu, biaya dan sumber dana;
5. Rencana Pengembangan Kelembagaan dan Pendanaan.
Rencana pengembangan kelembagaan yaitu rencana pengelolaan kelembagaan yang
mendukung pengembangan Tirta Gangga Kabupaten Lampung Tengah.
4. Melakukan kerjasama dan koordinasi dengan tim teknis yang dibentuk pemerintah daerah
yang melakukan delinasi Tirta Gangga Kabupaten Lampung Tengah.
Dilakukan dalam rangka penetapan infrastruktur prioritas berdasarkan program yang telah
disusun. Program penataan fasilitas/infrastruktur pendukung kawasan terpilih tersebut akan
disusun DED-nya.

B.2.1 Tahap Penyusunan DED Kawasan Terpilih


Pengumpulan data ini dibagi menjadi beberapa pekerjaan meliputi:
1. Pengumpulan inventarisasi data Dalam Penyusunan Detail Engineering Design (DED)
Inventarisasi, Klarifikasi serta Pengecekan dan Pengukuran Lapangan antara lain :

17
MASTERPLAN TIRTA GANGA Usulan Teknis
KABUPATEN LAMPUNG TENGAH

1. Melaksanakan konfirmasi dan koordinasi dengan instansi terkait di daerah sehubungan


dengan akan dilaksanakan survey.
2. Pekerjaan survey lapangan dengan penggunaan alat teodolit dan GPS
 Pengukuran tanah/topografi
 Pemetaan kondisi eksisting
3. Menentukan titik-titik dan memasang patok-patok yang diperlukan sebagai titik referensi
pengukuran detail topografi/geometrik dan penyelidikan tanah.
4. Mencatat lokasi-lokasi struktur yang memerlukan penanganan lebih lanjut.
5. Menentukan lokasi yang untuk keperluan test-test yang lebih detail.
6. Mempelajari lokasi Tirta Gangga Kabupaten Lampung Tengah dan daerah-daerah
sekitarnya serta membuat sketsa daerah rencana rancang deleniasi Tirta Gangga
Kabupaten Lampung Tengah terpilih.
7. Membuat Foto dokumentasi lapangan, yang meliputi :
 Kondisi sekitar Tirta Gangga Kabupaten Lampung Tengah.
 Foto lokasi-lokasi tertentu yang dapat menggambarkan kondisi lokasi Tirta
Gangga Kabupaten Lampung Tengah.
 Lokasi Quarry.
8. Mengumpulkan data-data yang diperlukan untuk kemungkinan diperlukan pemasangan-
pemasangan gorong-gorong dan bangunan pelengkap lainnya.
9. Inventarisasi stasion-stasion pengamat curah hujan pada daerah rencana Tirta Gangga
Kabupaten Lampung Tengah melalui stasion-stasion pengamat yang telah ada ataupun
pada jawatan meteorologi setempat.
10. Menganalisa secara visual keadaan tanah dasar pada lokasi Tirta Gangga Kabupaten
Lampung Tengah.

Pengumpulan data DED dilakukan melalui:


 Melaksanakan survey langsung di lapangan untuk mendapatkan data kondisi
Tirta Gangga Kabupaten Lampung Tengah dengan survey langsung untuk mencatat
kondisi yang ada;
 Mengumpulkan data yang harus diakomodir terkait penyusunan DED
 Dokumentasi lapangan (foto lokasi tertentu yang dapat menggambarkan
kondisi potensi dan permasalahan lokasi);
 Melaksanakan konfirmasi dan koordinasi dengan instansi terkait di daerah
sehubungan dengan akan dilaksanakan survey dengan cara Diskusi/Wawancara dan
observasi lapangan

18
MASTERPLAN TIRTA GANGA Usulan Teknis
KABUPATEN LAMPUNG TENGAH

Pengumpulan Data dan Informasi DED meliputi:


1. Informasi tentang lahan, meliputi:
 Kondisi fisik lokasi seperti : luasan, batas-batas, dan topografi
 Kondisi tanah (hasil soil test)
 Keadaan air tanah
 Peruntukan tanah
 Koefisien dasar bangunan
 Koefisien lantai bangunan
 Ketinggian Bangunan
 Garis Sempadan Bangunan dan Pagar
 Perincian penggunaan lahan, perkerasan, penghijauan dan lain-lain
2. Informasi Utilitas sekitar Kawasan, meliputi:
 Identifikasi bagian-bagian bangunan yang penting dan harus dipertahankan.
 Kebutuhan ruang dan rencana pengembangannya.
 Persyaratan teknis ruang.
 Aspirasi staff dan pimpinan.
 Leveling setiap lantai.
 Sistem drainasi kota dan lingkungan.
 Kondisi tapak dan lingkungan (bangunan sekitar dsb).
 Jaringan Air bersih.
 Drainage dan Sewage systems.
 Elevasi dasar saluran-saluran.
 Sistem daya dan jaringannya.
 Sistem jaringan telepon.
 Posisi utilitas yang ada maupun rencana disekitar lokasi.
 Data / curah hujan dan peil banjir.
3. Mengumpulkan informasi terkait pembiayaan meliputi:
 Harga satuan upah/bahan dasar dari Pemerintah Daerah setempat.
 Harga satuan upah/bahan dasar dari proyek yang sedang berjalan di sekitar
lokasi pekerjaan.
 Bahan-bahan konstruksi yang tersedia dan lokasi sumber material yang
kemungkinan dapat dipakai untuk konstruksi.

2. Tahap Perumusan Detail Engineering Design (DED)

19
MASTERPLAN TIRTA GANGA Usulan Teknis
KABUPATEN LAMPUNG TENGAH

Tahapan Penyusunan DED ini meliputi:


 Penyusunan tata letak terhadap lay out yang ada dan komposisi ruang dan bangunan yang
diperlukan.
 Sistem struktur bangunan baik bagian atas maupun bagian bawah (fondasi).
 Bahan bangunan yang akan digunakan dan sumber materialnya
 Perencanaan sistem pondasi berdasarkan hasil survey soil, pembebanan ditentukan
sistem pondasi yang akan dipergunakan
 Penyusunan jenis material yang akan digunakan
- Atap kuda-kuda kayu atau baja, penutup atap genteng, seng, sirap dll
- Dinding Batu bata, batako, spesi ring balk beton dll
- Lantai beton, keramik dll
- Lain-lain pintu. Jendela ventilasi
 Menyusun dokumen tender dan gambar-gambar perencanaan.
Dokumen tender terdiri dari :
- Gambar-gambar konstruksi
- Rencana kerja dan syarat-syaratnya
- Spesifikasi umum dan teknis
- Bill Of Quantity dan RAB
 Sistem pelaksanaan pembangunan yang berkaitan dengan sistem struktur, bahan
bangunan, sistem fondasi
 Perencanaan Anggaran pembangunan konstruksi/prasarana dan sarana /peralatan yang
diperlukan uktuk diklat pelayaran.
 Menyusun gambar-gambar lengkap termasuk site development, rencana arsitektur,
rencana struktural dan perhitungannya, sistem utilitas, limbah, listrik untuk penerangan
maupun tempat yang digunakan untuk peralatan.

Kegiatan Perumusan Output DED meliputi :


1. Laporan survey lapangan dengan penggunaan alat teodolit dan GPS
1. Pengukuran tanah/topografi
2. Pemetaan kondisi eksisting
2. Kegiatan pekerjaan pra rancangan
1. Gambar pra rancangan arsitektur lansekap yang meliputi : site plan, tampak,
potongan,
2. Garis besar persyaratan teknis (outline spesification)
3. Perkiraan biaya pembangunan

20
MASTERPLAN TIRTA GANGA Usulan Teknis
KABUPATEN LAMPUNG TENGAH

3. Kegiatan pekerjaan pengembangan rancangan


1. Gambar rancangan lansekap dan elemen pendukungnya yang meliputi : site plan,
denah, tampak, potongan, gambar detail dan jaringan utilitas.
2. Gambar rancangan beserta konsep dan perhitungannya.
3. Menyusun perhitungan biaya pembangunan lengkap dengan Bill of Quantity dan
harga satuan pekerjaan.
4. Uraian penggunaan landscape item (spesifikasi secara garis besar).
5. Penyusunan gambar pelaksanaan termasuk rancangan detail untuk dokumen
pelelangan.
4. Pekerjaan dokumen lelang konstruksi
1. Petunjuk pelelangan
2. Persyaratan teknis
3. gambar rancangan detail arsitektur lanscape.
4. Rencana kerja dan syarat.
5. Rincian volume pekerjaan dan rencana anggaran biaya pekerjaan konstruksi
(engineer estimate)

21
MASTERPLAN TIRTA GANGA Usulan Teknis
KABUPATEN LAMPUNG TENGAH

C. RENCANA KERJA

P
elaksanaan “Masterplan Tirta Gangga Kabupaten Lampung Tengah”, dilaksanakan
dalam beberapa tahapan, yaitu tahap awal, tahap persiapan lapangan, tahap
pelaksanaan survei, tahap pengolahan data, tahap diskusi, dan tahap pelaporan.

C.1 POLA KERJA


Untuk melaksanakan Pekerjaan Masterplan Tirta Gangga Kabupaten Lampung Tengah,
Konsultan telah membuat suatu pedoman/prinsip umum yang akan menjadi dasar pelaksanaan
pekerjaan. Adapun pedoman/prinsip dalam pelaksanaan pekerjaan ini adalah sebagai berikut :
 Koordinasi antara Tim
Tim Konsultan di bawah pimpinan Team Leader akan selalu melakukan koordinasi antara
sesama anggota Tim. Hal ini perlu dilakukan agar seluruh anggota Tim dapat melakukan
pekerjaan dengan baik, mengetahui perkembangan kemajuan pekerjaan dan pada akhirnya
pekerjaan studi dapat diselesaikan dengan tepat waktu dan sesuai dengan KAK.
 Koordinasi dengan Pemberi Tugas
Selama proses pelaksanaan studi, Konsultan akan selalu, melakukan koordinasi dan diskusi
dengan Pemberi Tugas. Hal ini dimaksudkan untuk menjamin agar hasil pekerjaan sesuai
dengan Kerangka Acuan Kerja (KAK), serta jadwal pelaksanaan pekerjaan terpenuhi.
 Koordinasi dengan Instansi terkait
Selama proses pelaksanaan studi, Konsultan akan selalu melakukan koordinasi dan diskusi
dengan Instansi Terkait. Hal ini dimaksudkan agar Konsultan mengetahui perkembangan yang

1
MASTERPLAN TIRTA GANGA Usulan Teknis
KABUPATEN LAMPUNG TENGAH

berkaitan isu pokok dan kebijakan yang ada di lingkungan kerja Instansi terkait, sehingga hasil
studi yang dihasilkan sudah mengakomodasi isu/kebijakan tersebut.

C.2 RENCANA KERJA


C.2.1 Tahap Penyusunan Deleniasi Kawasan
Kegiatan yang dilakukan dalam tahap persiapan meliputi:
1) persiapan awal pelaksanaan, mencakup pemahaman Kerangka Acuan Kerja (KAK)
2) kajian awal data sekunder, mencakup peninjauan kembali terhadap: RTRW, RDTR (apabila
ada); dan RTBL (apabila ada).
3) persiapan teknis pelaksanaan, meliputi:
a) penyimpulan data awal;
b) penyiapan metodologi pendekatan pelaksanaan
c) pekerjaan;
d) penyiapan rencana kerja rinci; dan
e) penyiapan perangkat survei (checklist data yang dibutuhkan, panduan wawancara,
kuesioner, panduan observasi, dokumentasi, dsb) dan mobilisasi peralatan serta personil
yang dibutuhkan.
4) Penyusunan Laporan Pendahulan kawasan yang memuat:
Laporan pendahuluan meliputi Gambaran umum wilayah yang berisi potensi dan
permasalahan, Metode pendekatan, yang meliputi proses penyusunan, pelaksanaan
pekerjaan, penggunaan model dan penggunaan konsep, Organisasi dan Program Kerja yang
menjelaskan keterkaitan hubungan kerja, koordinasi dan penjadwalan.
5) Pembahasan Laporan Pendahuluan
6) Survei Deleniasi Kawasan
7) Penyusunan Laporan Akhir dan Album Peta Deleniasi Kawasan
8) Pembasan laporan akhir

C.2.2 Tahap Penyusunan Masterplan Kawasan Tirta Gangga Kabupaten Lampung Tengah
Penyusunan Masterplan mencakup antara lain beberapa aspek berikut:
1) Penyusunan Laporan Pendahuluan
Laporan pendahuluan meliputi Gambaran umum wilayah yang berisi potensi dan
permasalahan, Metode pendekatan, yang meliputi proses penyusunan, pelaksanaan
pekerjaan, penggunaan model dan penggunaan konsep, Organisasi dan Program Kerja yang
menjelaskan keterkaitan hubungan kerja, koordinasi dan penjadwalan.
2) Tahap Analisis

2
MASTERPLAN TIRTA GANGA Usulan Teknis
KABUPATEN LAMPUNG TENGAH

 Menganalisis kebutuhan sarana dan prasarana yang akan dibangun pada daerah yang
telah dipilih sebagai kawasan Tirta Gangga Kabupaten Lampung Tengah.
 Menganalisis kebutuhan aksesibilitas jalan dan atau jogging trek (trek jalan kaki/sepeda)
menuju lokasi-lokasi objek di dalam kawasan Tirta Gangga Kabupaten Lampung Tengah
3) Tahap Penyusunan Laporan Akhir yang memuat:
a) Melakukan analisis pemilihan lokasi prasarana pendukung, dengan menggunakan metode
pemilihan lokasi dan prinsip optimalisasi serta sinkronisasi terhadap RTRW dan RDTR.
b) Melakukan analisis kebutuhan prasarana pendukung kegiatan perekonomian di wilayah
perencanaan, seperti jaringan jalan, cottage, pertokoan, dan lain sebagainya.
c) Analisis penataan lingkungan (site plan / tapak) terkait dengan beberapa hal seperti
orientasi, topografi, dan lain-lain.
d) Analisis tiap bangunan utama, bangunan pendukung, mekanikal dan elektrikal,
transportasi hingga mencapai lokasi, dan pekerjaan lainnya.
e) Melakukan perumusan alternatif konsep perancangan awal kawasan pariwisata
berdasarkan analisis yang telah dilakukan.
f) Melakukaan perencanaan design/model bangunan prasarana pendukung kegiatan
parwisiata sesuai alternatif konsep perancangan terpilih.
g) Rencana Pengembangan Kelembagaan dan Pendanaan.
Rencana pengembangan kelembagaan yaitu rencana pengelolaan kelembagaan yang
mendukung pengembangan kawasan Tirta Gangga Kabupaten Lampung Tengah.

C.2.3 Tahap Penyusunan DED


Penyusunan dokumen perencanaan meliputi: Gambar Rencana Penataan Kawasan, serta
Perkiraan Biaya Investasi / Program Pembangunan. Dokumen ini diperlukan untuk acuan
pekerjaan perencanaan selanjutnya yaitu DED dilaksanakan melalui:
1) Koordinasi penentuan lokasi dan program terpilih dalam masterplan
2) Pengumpulan inventarisasi data Dalam Penyusunan Detail Engineering Design (DED), dengan
melakukan survey lapangan dengan penggunaan alat teodolit dan GPS
a) Informasi tentang lahan
b) Informasi Utilitas sekitar Kawasan
c) Pengukuran tanah/topografi
d) Pemetaan kondisi eksisting
3) Kegiatan pekerjaan pra rancangan
a) Gambar pra rancangan arsitektur lansekap yang meliputi : site plan, tampak, potongan,
b) Garis besar persyaratan teknis (outline spesification)

3
MASTERPLAN TIRTA GANGA Usulan Teknis
KABUPATEN LAMPUNG TENGAH

c) Perkiraan biaya pembangunan


4) Kegiatan pekerjaan pengembangan rancangan
a) Gambar rancangan lansekap dan elemen pendukungnya yang meliputi : site plan, denah,
tampak, potongan, gambar detail dan jaringan utilitas.
b) Gambar rancangan beserta konsep dan perhitungannya.
c) Menyusun perhitungan biaya pembangunan lengkap dengan Bill of Quantity dan harga
satuan pekerjaan.
d) Uraian penggunaan landscape item (spesifikasi secara garis besar).
e) Penyusunan gambar pelaksanaan termasuk rancangan detail untuk dokumen pelelangan.
5) Pekerjaan dokumen lelang konstruksi
a) Petunjuk pelelangan
b) Persyaratan teknis
c) gambar rancangan detail arsitektur lanscape.
d) Rencana kerja dan syarat.
e) Rincian volume pekerjaan dan rencana anggaran biaya pekerjaan konstruksi (engineer
estimate)

C.2.4 Tahap Diskusi dan Pembahasan


Melakukan pembahasan pada setiap kegiatan dengan pemberi tugas dan Tim Teknis yang akan
ditunjuk oleh Kepala Dinas, serta aparat yang terkait. Konsultan melaksanakan pembahasan
/diskusi pada Laporan Pendahuluan, Laporan Antara, dan Laporan Draft Akhir (dilaksanakan
sebelum laporan tersebut dapat diterima oleh pemberi tugas).

4
MASTERPLAN TIRTA GANGA Usulan Teknis
KABUPATEN LAMPUNG TENGAH

D. JADWAL
PELAKSANAAN PEKERJAAN

W
aktu pelaksanaan pekerjaan “Masterplan Tirta Gangga Kabupaten Lampung
Tengah” adalah 3 (tiga) bulan. Tujuan dibuatkannya jadwal pelaksanaan pekerjaan
adalah agar tercapai sasaran sebagai berikut:

1. Agar pelaksanaan pekerjaan dapat terkoordinir dengan baik sehingga dapat selesai tepat
waktu dan memenuhi sasarannya;
2. Dengan koordinasi dari ketua tim maka setiap tahapan kegiatan pekerjaan diusahakan
untuk saling berkesinambungan, sehingga waktu pelaksanaan pekerjaan akan lebih
efektif.

Secara keseluruhan, rencana pelaksanaan pekerjaan tersebut di atas dapat diterjemahkan ke


dalam jadwal pelaksanaan. Jadwal pelaksanaan Masterplan Tirta Gangga Kabupaten Lampung
Tengah disusun berdasarkan urutan logika dari pelaksanaan pekerjaan sedemikian rupa sehingga
dapat memenuhi jangka waktu pelaksanaan pekerjaan yaitu 90 hari (3 bulan) kalender, dengan
rincian kegiatan yang tercermin dalam jadwal pelaksanaan seperti yang terlihat pada Tabel 13 di
bawah ini.

1
MASTERPLAN TIRTA GANGA Usulan Teknis
KABUPATEN LAMPUNG TENGAH

Tabel 1. Jadwal Pelaksanaan Masterplan Tirta Gangga Kabupaten Lampung Tengah


Bulan Ke-1 Bulan Ke-2 Bulan Ke-3
No Uraian Pekerjaan
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 TAHAP PENYUSUNAN DELENIASI KAWASAN                        
  1.1 Mobilisasi peralatan, tenaga ahli dan pendukung                        
  1.2 persiapan awal pelaksanaan, mencakup pemahaman Kerangka Acuan Kerja (KAK)                        
kajian awal data sekunder, mencakup gambaran awal kawasan Tirta Gangga Kabupaten Lampung Tengah peninjauan kebijakan
  1.3                        
daerah
  1.4 Persiapan Perangkat Survei                        
  1.5 Pelaksanaan Survei Lapangan Deleniasi Kawasan                        
  1.6 Kompilasi fakta analisa deleniasi kawasan                        
  1.7 Penyusunan Laporan Penduhuluan                        
  1.8 Diskusi Laporan Pendahuluan Masterplan                        
2 TAHAP ANALISIS TERHADAP KAWASAN                        
  2.1 Ground Survey dan Pemetaan                        
  2.2 Digitasi Gambar dan Peta                        
Analisis kebutuhan prasarana pendukung kegiatan perekonomian di wilayah perencanaan, seperti jaringan jalan, cottage,
  2.3                        
pertokoan, dan lain sebagainya
  2.4 Analisis penataan lingkungan (site plan / tapak) terkait dengan beberapa hal seperti orientasi, topografi, dan lain-lain                        
Analisis tiap bangunan utama, bangunan pendukung, mekanikal dan elektrikal, transportasi hingga mencapai lokasi, dan pekerjaan
  2.5                        
lainnya
  2.5 Perumusan alternatif konsep perancangan awal kawasan pariwisata berdasarkan analisis yang telah dilakukan                        
2.
Penyusunan Laporan Antara
6
3 TAHAP PENYUSUNAN MASTERPLAN DAN DED                        
  3.1 Kegiatan pekerjaan pra rancangan alternatif terpilih                        
  a. Gambar pra rancangan arsitektur lansekap yang meliputi : site plan, tampak, potongan,                        
  b. Garis besar persyaratan teknis (outline spesification)                        
  c. Perkiraan biaya pembangunan                        
  3.2 Kegiatan pekerjaan pengembangan rancangan                        
Gambar rancangan lansekap dan elemen pendukungnya yang meliputi : site plan, denah, tampak, potongan, gambar detail dan
  a.                        
jaringan utilitas. 
  b. Gambar rancangan beserta konsep dan perhitungannya.                        
  c. Menyusun perhitungan biaya pembangunan lengkap dengan Bill of Quantity dan harga satuan pekerjaan.                        
  d. Uraian penggunaan landscape item (spesifikasi secara garis besar).                        
  e. Penyusunan gambar pelaksanaan termasuk rancangan detail untuk dokumen pelelangan.                        
  f. Pekerjaan dokumen lelang konstruksi                        
3.
  Penyusunan Laporan Akhir (Kompilasi fakta analisa & Perumusan DED)                        
6
  3.7 Pembahasan Laporan Akhir DED                        

2
MASTERPLAN TIRTA GANGA Usulan Teknis
KABUPATEN LAMPUNG TENGAH

Bulan Ke-1 Bulan Ke-2 Bulan Ke-3


No Uraian Pekerjaan
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
3.
  Penyelesaian Laporan Akhir semua dokumen, pengumpulan laporan dalam Hardisk                        
8

3
MASTERPLAN TIRTA GANGA Usulan Teknis
KABUPATEN LAMPUNG TENGAH

E. KOMPOSISI TIM DAN


PENUGASAN

U
ntuk dapat melaksanakan pekerjaan ini dengan baik, efektif dan efisien, diperlukan
organisasi pelaksana pekerjaan yang kuat, dan kompak. Dengan demikian semua
aktivitas dan alur pekerjaan dapat terkoordinir secara baik dan lancar. Dalam
organisasi tersebut terangkum semua komponen penunjang kelancaran pekerjaan, mulai dari
Ketua Tim, tenaga ahli sampai dengan dukungan tenaga administrasi.

Tugas dan tanggung jawab masing-masing tenaga ahli diuraikan dalam uraian tabel sebagai
berikut:

1
Usulan Teknis
MASTERPLAN TIRTA GANGA
KABUPATEN LAMPUNG TENGAH

Tabel 2. Komposisi Tim dan Penugasan Masterplan Tirta Gangga Kabupaten Lampung Tengah
N Nama Jumlah
Keahlian Tugas dan Tanggung Jawab
o Personil OB
Team Leader:
1 Ahli Perencanaan Wilayah Ketua Tim disyaratkan Perencanaan Wilayah dan Kota, lulusan Sarjana Strata Satu (S1) Teknik selama 5 (lima) tahun, 1 orang 3
dan Kota Jurusan Teknik Planologi, berpengalaman dalam pekerjaan di bidang manajemen proyek, studi perencanaan wilayah dan bulan
kota, serta memiliki kemampuan dan pengalaman sebagai ketua tim, yang mempunyai tugas pokok:
 Mengkoordinir seluruh Tenaga Ahli / Pendukung demi terlaksananya pekerjaan sesuai dengan KAK;
 Melakukan asistensi kepada Direksi dan Instansi terkait;
 Melakukan pengecekan dan koreksi redaksional laporan hasil pekerjaan;
 Melaksanakan presentasi dalam diskusi laporan pekerjaan;
 Menyusun rencana kerja, mobilisasi tenaga, peralatan dan bahan.
Ketua tim dipersyaratkan wajib memiliki sertifikat keahlian klasifikasi Ahli Madya Perencanaan Wilayah dan Kota yang
masih berlaku.
Tenaga Ahli
2 Ahli Arsitektur Tenaga Ahli Arsitektur disyaratkan minimal Ahli Madya Arsitektur, 4 (empat) tahun, lulusan Sarjana Strata Satu (S1) Teknik, 1 orang 3
Jurusan Arsitektur mempunyai kemampuan dan pengalaman sebagai Ahli Arsitektur, yang mempunyai tugas pokok: bulan
 Melaksanakan pengumpulan data, analisa dan rencana;
 Mengambil keputusan bidang arsitektur yang akan digunakan sesuai analisa;
 Koordinasi dengan Team Leader dan Tenaga Ahli lainnya;
 Membantu Team Leader dalam menyusun laporan dan dokumen lainnya.
Ahli Arsitektur dipersyaratkan wajib memiliki sertifikat keahlian klasifikasi Ahli Madya Arsitektur.
3 Ahli Sipil - Konstruksi Tenaga Ahli Sipil disyaratkan minimal Ahli Muda Sipil, 4 (empat) tahun, lulusan Sarjana Strata Satu (S1) Teknik, Jurusan Sipil 1 orang 3
mempunyai kemampuan dan pengalaman sebagai Ahli Sipil Konstruksi, yang mempunyai tugas pokok: bulan
 Melaksanakan pengumpulan data, analisa dan rencana;
 Mengambil keputusan bidang sipil konstruksi yang akan digunakan sesuai analisa;
 Koordinasi dengan Team Leader dan Tenaga Ahli lainnya;
 Membantu Team Leader dalam menyusun laporan dan dokumen lainnya.
Ahli Sipil dipersyaratkan wajib memiliki sertifikat keahlian klasifikasi Ahli Muda Teknik Bangunan Gedung.
4 Tenaga Ahli Pariwisata Tenaga Ahli Pariwisata disyaratkan minimal pengalaman 3 (tiga) tahun, lulusan Sarjana Strata Satu (S1) Pariwisata, 1 orang 2
mempunyai kemampuan dan pengalaman sebagai Ahli Pariwisata, yang mempunyai tugas pokok: bulan
 Melaksanakan pengumpulan data dan analisa data;
 Mengambil keputusan bidang kepariwisataan yang akan dikembangkan sesuai analisa;
 Koordinasi dengan Team Leader dan Tenaga Ahli lainnya;
 Membantu Team Leader dalam menyusun laporan dan dokumen lainnya
5 Tenaga Ahli Ekonomi Tenaga Ahli Ekonomi disyaratkan minimal memiliki pengalaman 3 (tiga) tahun, lulusan Sarjana Strata Satu (S1) Ekonomi, 1 orang 2
Jurusan Ekonomi Studi Pembangunan mempunyai kemampuan dan pengalaman sebagai Ahli Ekonomi, yang mempunyai bulan
tugas pokok:
 Melaksanakan perhitungan ekonomi serta menghitung investasi, IRR, BEP;
 Mengambil keputusan bidang Ekonomi yang akan digunakan sesuai analisa;
2
Usulan Teknis
MASTERPLAN TIRTA GANGA
KABUPATEN LAMPUNG TENGAH

N Nama Jumlah
Keahlian Tugas dan Tanggung Jawab
o Personil OB
 Koordinasi dengan Team Leader danTenaga Ahli lainnya;
 Membantu Team Leader dalam menyusun laporan dan dokumen lainnya.
6 Tenaga Ahli Keselamatan Tenaga Ahli K3 disyaratkan minimal memiliki SKA/Sertifikat K3 Konstruksi, yang mempunyai tugas pokok Membantu Team 1 orang 1
dan Kesehatan Konstruksi Leader dalam menyusun laporan dan dokumen lainnya terkait keselamatan dan kesehatan konstruksi. bulan
(K3)
Tenaga Pendukung
7 Sipil Estimator Tenaga Estimator disyaratkan lulusan S1 Teknik Sipil dengan pengalaman minimal 2 tahun, serta memiliki kemampuan 1 orang 1
sebagai Tenaga Estimator yang mempunyai tugas pokok: bulan
 Membantu Team khususnya survey dan perhitungan hasil desain pada pembuatan gambar–gambar desain;
 Membantu Team dalam menyusun laporan dan dokumen lainnya yang berkaitan dengan perhitungan.
8 Surveyor Tenaga Surveyor disyaratkan lulusan S1Teknik dengan pengalaman minimal 0-3 tahun atau lulusan D3 Teknik dengan 2 orang 1
pengalaman minimal 3 tahun, serta memiliki kemampuan sebagai Tenaga Surveyor yang mempunyai tugas pokok: bulan
 Melaksanakan survey dan pengukuran topografi;
 Membantu Team dalam menyusun laporan dan dokumen lainnya.
9 Draftman / Juru Gambar Tenaga Draftman disyaratkan lulusan S1 Teknik dengan pengalaman minimal 0-3 tahun atau lulusan D3 Teknik dengan 2 orang 2
pengalaman minimal 3 tahun, serta memiliki kemampuan sebagai Tenaga Draftman yang mempunyai tugas pokok: bulan
 Membantu Team khususnya pada pembuatan gambar-gambar desain;
 Membantu Team dalam menyusun laporan dan dokumen lainnya yang berkaitan dengan penggambaran.
10 Assisten Arsitektur Assisten Arsitektur disyaratkan minimal Ahli Muda Arsitektur, 3 (tiga) tahun, lulusan Sarjana Strata Satu (S1) Teknik, Jurusan 1 orang 2
Arsitektur mempunyai kemampuan dan pengalaman sebagai Ahli Arsitektur, yang mempunyai tugas pokok: bulan
 Membantu Ahli Arsitek untuk pengumpulan data, analisa dan rencana;
 Koordinasi dengan Team Leader dan Tenaga Ahli lainnya;
 Membantu Team Leader dalam menyusun laporan dan dokumen lainnya.
11 Sekretaris / Administrasi Sekretaris / Administrasi Kantor mempunyai tugas pokok: 1 orang 3
Kantor  Membantu menyiapkan surat-menyurat mengenai pelaksanaan pekerjaan; bulan
 Membantu pembuatan laporan keuangan;
 Mengarsipkan laporan-laporan dan dokumen penting lainnya.

3
MASTERPLAN TIRTA GANGA Usulan Teknis
KABUPATEN LAMPUNG TENGAH

F. JADWAL PENUGASAN
TENAGA AHLI

M
engingat terbatasnya waktu yang tersedia untuk menyelesaikan pekerjaan maka
jadwal penugasan semua tim termasuk tenaga ahli akan disesuaikan dengan jadwal
pelaksanaan pekerjaan setiap tahapan, sehingga waktu penyerahan semua laporan
dapat dilakukan tepat waktu.

Pelaksanaan kegiatan “Masterplan Tirta Gangga Kabupaten Lampung Tengah”, sangat


tergantung pada keakuratan data dan ketajaman analisis dari para tenaga ahli. Oleh karena itu,
masing-masing tenaga ahli akan terlibat pada kegiatan yang sesuai dengan keahliannya. Kegiatan
ini akan dilaksanakan selama 3 (tiga) bulan.

Dalam kurun waktu tersebut masing-masing tenaga ahli akan melaksanakan kegiatan berdasarkan
keahliannya. Dalam tabel ditunjukkan mengenai jadwal penugasan bagi masing-masing tenaga
ahli. Secara umum semua tenaga ahli akan bekerja sepanjang waktu pelakasanaan kegiatan
dikarenakan waktu pelaksanaan kegiatan yang sangat singkat Jadwal penugasan masing-masing
tenaga ahli digambarkan pada tabel di bawah ini.

1
MASTERPLAN TIRTA GANGA Usulan Teknis
KABUPATEN LAMPUNG TENGAH

Tabel 3. Jadwal Penugasan Tenaga Ahli Masterplan Tirta Gangga Kabupaten Lampung Tengah

Nama Personil Jumlah Jumla Bulan Ke-1 Bulan Ke-2 Bulan Ke-3
N Uraian Personi h
o Pekerjaan l orang 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Bulan
Team Leader
Ahli 1 orang 3
Perencanaan bulan
Wilayah dan
Kota
Tenaga Ahli
Ahli Arsitektur 1 orang 3
bulan
Ahli Sipil - 1 orang 3
Konstruksi bulan
Tenaga Ahli 1 orang 2
Pariwisata bulan
Tenaga Ahli 1 orang 2
Ekonomi bulan
Tenaga Ahli 1 orang 1 bulan
Keselamatan
dan Kesehatan
Konstruksi (K3)
Tenaga
Pendukung
Sipil Estimator 1 orang 1 bulan
Surveyor 2 orang 1 bulan
Draftman / Juru 2 orang 2
Gambar bulan
Assisten 1 orang 2
Arsitektur bulan
Sekretaris / 1 orang 3
Administrasi bulan
Kantor

Anda mungkin juga menyukai