J Mas
J Mas
J Mas
Pengaruh Quick Ratio, Debt to Asset Ratio, terhadap Return on Asset pada
PT. Unilever Indoonesia. Tbk yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia
Tahun 2011-2020
Suharmiyati1, Yenny Iskandar2, Albetris3
1,2
Management Study Program, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indragiri Rengat
R.Soeprapto St.,Rengat, Indragiri Hulu, Riau
3
Universitas Batanghari
Correspondence email: [email protected], [email protected], [email protected]
Abstrak. Keberhasilan suatu perusahaan salah satunya dilihat dari profitabilitas. Dengan profitabilitas, perusahaan dapat menilai
kinerjanya dan untuk pihak ketiga digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan untuk melakukan investasi. Salah satu cara
menguji profitabilitas perusahaan adalah dengan Return On Asset. Return On Asset dapat menunujukan bagaimana suatu
perusahaan menggunakan aktivanya untuk mendapatkan laba. Adapun tujuan dari dilakukannya penelitian ini adalah untuk
mengetahui apakah Quick Ratio (QR) dan Debt to Equity Ratio (DER) memberikan pengaruh terhadap Return On Asset (ROA)
pada PT. Unilever Indonesia Tbk Periode 2011-2020. Metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah metode deskriptif
verifikatif yang menggunakan pendekatan kuantitatif. Jenis dan sumber data yang digunakan bersifat sekunder yang berasal dari
laporan keuangan PT. Unilever Indonesia Tbk Periode 2011-2020. Operasional variabel dalam penelitian ini adalah Quick Ratio
sebagai X1, Debt to Equity Ratio sebagai X2 dan Return On Asset sebagai Y. dan secara simultan di dapat F hitung 20.471> F
table (9,55) maka Ho ditolak dan Ha di terima. Artinya variable Quick ratio dan debt to asset ratio secara bersama-sama memiliki
pengaruh signifikan terhadap return on asset pada PT. Unilever Indonesia Tbk di Bursa Efek Indonesia.
Kata Kunci: Quick Ratio (QR), Debt to Equity Ratio (DER), dan ROA
Abstract. One of the successes of a company is seen from its profitability. With profitability, the company can assess its
performance and for third parties it is used as a basis for making investment decisions. One way to test the company's profitability
is to return on assets. Return On Assets can show how a company uses its assets to earn a profit. The purpose of this research is
to find out whether Quick Ratio (QR) and Debt to Equity Ratio (DER) have an effect on Return On Assets (ROA) at PT. Unilever
Indonesia Tbk Period 2011-2020. The method used in this study is a descriptive verification method that uses a quantitative
approach. The types and sources of data used are secondary, originating from the financial statements of PT. Unilever Indonesia
Tbk Period 2011-2020. The operational variables in this study are the Quick Ratio as X1, Debt to Equity Ratio as X2 and Return
On Assets as Y. Simultaneously, F count 20,471> F table (9.55) then Ho is rejected and Ha is accepted. This means that the Quick
ratio and debt to asset ratio variables together have a significant effect on return on assets at PT. Unilever Indonesia Tbk on the
Indonesia Stock Exchange.
Keywords: Quick Ratio (QR), Debt to Equity Ratio (DER), and ROA
PENDAHULUAN
Perusahaan manufaktur di Indonesia dalam era globalisasi agar berusaha untuk memproduksi barang
berkualitas tinggi dengan biaya rendah dalam rangka meningkatkan daya saing di pasar domestik dan international.
Perekonomian yang semakin meningkat pada saat sekarang ini jika dikaitkan dengan ilmu pengetahuan dan teknologi
yang akan memunculkan produk- produk baru dari perusahaan. Banyak perusahaan yang memproduksi barang sejenis
dengan merek yang berbeda-beda sehingga menimbulkan persaingan yang ketat. Tidak sedikit perusahaan yang
menjual produk- produknya secara kredit kepada pelanggan. Setiap perusahaan tentunya memiliki tujuan yang sama
yaitu memperoleh laba yang maksimal agar dapat dikatakan memiliki profitabilitas yang baik. Laba pada umumnya
dipakai sebagai ukuran dari prestasi yang dicapai dalam suatu perusahaan sebagai dasar untuk pengambilan keputusan
investasi, dan prediksi untuk meramalkan perubahan laba yang akan datang yang akan berpengaruh terhadap
keputusan investasi para investor dan calon investor yang akan menanamkan modalnya ke dalam perusahaan. Maka
dapat disimpulkan bahwa profitabilitas merupakan kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba dengan
keahliannya mengelola semua sumber daya yang dimiliki.
Perusahaan dengan tingkat pengembalian yang tinggi atas investasi menggunakan utang yang relatif kecil itu
dikarenakan tingkat pengembaliannya yang tinggi memungkinkan perusahaan untuk membiayai sebagian besar
pendanaan internal. Dengan kata lain, perusahaan dengan laba ditahan yang besar, akan menggunakan laba di tahan
terlebih dahulu sebelum memutuskan menggunakan hutang. Rasio yang dibiasa digunakan dalam analisa ini adalah
rasio Return On Assets (ROA). Return On Assets (ROA) merupakan salah satu indikator untuk mengukur kinerja
keuangan perusahaan dan merupakan rasio profitabilitas yang di gunakan untuk mengukur efektivitas perusahaan di
dalam menghasilkan keuntungan dengan memanfaatkan total aktiva yang dimilikinya. Semakin besar Return On
1184
Suharmiyati et al., Pengaruh Quick Ratio, Debt to Asset Ratio, terhadap Return on Asset pada PT. Unilever Indoonesia. Tbk
yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2020
Assets (ROA) menunjukkan kinerja perusahaan semakin baik. Akan tetapi, perusahaan-perusahaan dengan jumlah
aktiva yang terlalu sedikit dapat mengalami kekurangan dan kesulitan dalam mempertahankan operasi yang lancar.
Rasio ini mengukur seberapa seberapa banyak laba bersih yang bisa diperoleh dari seluruh asset yang dimiliki dan
ditanamkan ke dalam sebuah perusahaan (efesien aktiva). Semakin tinggi Return on Asset (ROA) menunjukkan
semakin efektif perusahaan dalam memanfaaatkan aktivanya untuk menghasilkan laba bersih setelah pajak.
Kemampuan perusahaan dalam mengelola aktiva untuk menghasilkan keuntungan mempunyai daya tarik dan mampu
mempengaruhi investor untuk membeli saham perusahaan tersebut. Peningkatan Return on Asset (ROA) akan akan
menambah daya tarik investor untuk menanam dananya dalam perusahaan. sehingga harga saham perusahaan akan
meningkat, dengan kata lain Return on Asset (ROA) akan berdampak positif pada return saham. Tujuan penelitian ini
adalah untuk mengetahui pengaruh Debt to Asset Ratio terhadap Return On Asset (ROA) pada PT. Unilever
Indonesia.Tbk yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Tinjauan Pustaka
Profitabilitas merupakan kemampuan perusahaan menghasilkan laba yang diukur dengan revenue (pendapatan
dan penjualan) dikurangi ongkos. ROA mengadung dua elemen yaitu elemen yang dapat dikontrol dan elemen Yang
tidak dapat dikontrol. Return On Assets atau di singkat dengan ROA adalah hasil pengembalian atas asset atau
kekayaan merupakan rasio yang menunjukkan seberapa besar kontribusi aset dalam menciptakan laba bersih. Dengan
kata lain, rasio ini digunakan untuk mengukur seberapa besar jumlah laba bersih yang akan dihasilkan dari setiap
rupiah dana yang tertanam dalam total asset (Suharmiyati & Iskandar, 2020). Profitabilitas keuangan perusahaan
dideskripsikan dalam bentuk laporan laba-rugi yang merupakan bagian dari laporan keuangan korporasi, yang dapat
digunakan oleh semua pihak yang berkepentingan untuk membuat keputusan ekonomi. Berdasarkan finansial report
yang diterbitkan perusahaan, selanjutnya dapat digali informasi mengenai posisi keuangan perusahaan, struktur
permodalan, aliran kas, kinerja keuangan dan informasi lain yang mempunyai relevansi dengan laporan keuangan
perusahaan. Elemen ROA yang dapat dikontrol meliputi: bauran bisnis, penciptaan laba, kualitas kredit dan
pengeluaran biaya. Sedangkan elemen yang tidak dapat dikontrol merupakan elemen diluar lingkungan perusahaan,
seperti gejala perekonomian, perubahan peraturan pemerintah, berubahnya selera konsumen, perubahan teknologi, dan
sebagainya.
Rasio profitabilitas (profitability ratios) adalah sekelompok rasio yang menunjukkan kombinasi dan pengaruh
likuiditas, manajemen aset, dan utang pada hasil operasi (Brigham at al, 2010). Rasio profitabilitas adalah rasio yang
menunjukan efektifitas menciptakan laba. Laba pada dasarnya menunjukan seberapa baik perusahaan dalam membuat
keputusan investasi dan pembiayaan. Rasio profitabilitas menggambarkan kemampuan perusahaan dalam
meningkatkan labanya melalui semua kemampuan dan sumber yang ada sehingga diketahui untuk mengukur tingkat
efisiensi usaha dan keuntungan yang dicapai. Informasi kinerja perusahaan, terutama profitabilitas diperlukan untuk
menilai perubahan potensial sumber daya ekonomi yang mungkin dikendalikan di masa depan, sehingga dapat
memprediksi kapasitas perusahaan dalam menghasilkan kas (dan setara kas) serta untuk merumuskan efektifitas
perusahaan dalam dalam memanfaatkan tambahan sumber daya. Rasio profitabilitas merupakan rasio untuk menilai
kemampuan perusahaan dan mencari keuntungan. Rasio ini juga memberikan ukuran tingkat efektifitas manajemen
suatu perusahaan. Hal ini ditunjukan oleh laba yang dihasilkan dari penjualan dan pendapatan investasi. Intinya adalah
penggunaan rasio ini menunjukan efesiensi perusahaan. Untuk mengukur kemampuan perusahaan memperoleh
keuntungan dapat menggunakan rasio profitabilitas tergantung pada informasi yang diambil dari laporan keuangan.
Jenis-jenis profitabilitas, diantaranya marjin laba (profit margin), retrun on investment, retrun on asset, dan return on
equity.
Quick ratio merupakan bagian dari Likuiditas dan salah satu faktor yang mempengaruhi ROA. (Fachri et al.,
2021) Quick ratio digunakan untuk mengetahui kapasitas perusahaan dalam memenuhi utang jangka pendek dengan
memakai aset lancar, tanpa memperhitungkan persediaan. Karena persediaan,membutuhkan waktu lama untuk
dikonversi menjadi uang dibandingkan aset lain (Silvia, 2019). Quick ratio adalah salah satu cara untuk mengukur
kemampuan bisnis untuk dengan cepat mengubah aset jangka pendek menjadi kas. Juga dikenal sebagai acid test ratio,
rasio ini adalah indikator likuiditas dan kesehatan keuangan perusahaan. Fungsi dan tujuan penggunaan rasio cepat
atau di sebut dengan quick ratio adalah penting untuk dipahami dalam rangka pengambilan keputusan strategis bagi
pihak- pihak yang berkepentingan.
Debt to Asset Ratio merupakan rasio utang yang digunakan untuk membandingkan antara total utang dengan
total aset, dengan kata lain menunjukan seberapa besar aset perusahaan dibiayai utang atau seberapa besar utang
perusahaan mempengaruhi pengelolaan aset. Dikarenakan Debt to Asset Ratio itu sendiri adalah rasio yang
menunjukkan sejauh mana utang perusahaan dapat di tutupi oleh aktiva. Jadi semakin kecil rasionya semakin aman
(solvable). Porsi utang terhadap aktiva harus lebih kecil (Harahap, 2010). Debt to Asset Ratio adalah rasio yang
mengukur kemampuan perusahaan dibiayai hutang dan kemampuan dari perusahaan untuk memenuhi hutangnya
1185
Suharmiyati et al., Pengaruh Quick Ratio, Debt to Asset Ratio, terhadap Return on Asset pada PT. Unilever Indoonesia. Tbk
yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2020
dengan aset yang dimiliki . Rasio ini diukur dengan membagi jumlah aset dengan total utang jangka pendek/panjang
(Andhani, 2019).
METODE
Penelitian ini bersipat deskriptif kuantitatif dengan data primer dengan data laporan keuangan PT Unilever
Indonesia Tbk yang listing di Bursa Efek Indonesia PT. Unilever Indonesia Tbk. Teknik analisis yang digunakan
dalam penelitian ini adalah uji asumsi klasik dengan normalitas (uji kolmogorov-smirnov), regresi linear berganda
dengan Y= a + b1X1 + b2X2+ e, kemudian Koefisien Determinasi (R2) dengan R Square. Uji F.
HASIL
Tabel 1
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 10
Normal Parametersa,b Mean .0000000
Std. Deviation .01324288
Most Extreme Differences Absolute .200
Positive .123
Negative -.200
Test Statistic .200
Asymp. Sig. (2-tailed) .200c,d
Sumber: data olahan
Tabel 1 menjelaskan bahwa nilai kolmogorov-smirnov Z dari Asymp. Sig. (2-tailed) yaitu 0,200; nilai ini lebih
besar dari 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa populasi data quick ratio (X 1) debt to asset ratio (X2), return on asset
(Y) berdistribusi normal. Sedangkan Tabel 2 dapat diperoleh persamaan Y = 0,881 + 0,099 X 1 – 0,762 X2. Adapun
interpretasi dari model regresi di atas adalah :
a. a = 0,881; jika Quick Ratio dan Debt to asset Ratio sama dengan 0 (nol) atau konstan (tidak mengalami
peningkatan dan penurunan) maka return on asset sebesar 0,881.
b. b1 = 0,099; Jika Quick Ratio meningkat sebesar 1 (satu ) satuan, sedangkan variabel Debt to asset Ratio tetap,
maka return on asset akan mengalami peningkatan sebesar 0,099.
c. b2 = - 0,762; Jika Debt to asset Ratio menurun sebesar 1 (satu) satuan, sedangkan variabel quick ratio tetap, maka
return on asset mengalami penurunan sebesar - 0,762.
Tabel 3 diketahui bahwa (X1) Quick Ratio dan (X2) Debt to asset ratio mempunyai hubungan dengan (Y)
return on asset.hal ini dapat di lihat dari nilai koefisien korelasi berganda R adalah 0,924 dan dikatakan hubungannya
kuat. dan (X1) Quick Ratio dan (X2) Debt to Ratio secara bersama-sama dapat memberikan sumbangan terhadap
variable (Y) Return on asset sebesar 85,4%.dan sisa nya 14,6% di sumbangkan oleh variable lain yang tidak teliti
dalam penelitian ini.
Tabel 2
Coefficients
Tabel 3
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson
1 .924a .854 .812 .01502 2.213
Sumber: data olahan
1186
Suharmiyati et al., Pengaruh Quick Ratio, Debt to Asset Ratio, terhadap Return on Asset pada PT. Unilever Indoonesia. Tbk
yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2020
Tabel 4
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression .009 2 .005 20.471 .001b
Residual .002 7 .000
Total .011 9
Sumber: data olahan
Tabel 4 dapat dilihat F hitung yaitu 20.471,sedangkan F table dapat diperoleh dengan menggunakan table F
dengan derajat bebas (df) residual (sisa) yaitu 3 sebagai df penyebut dan df regression (perlakuan) yaitu 2 sebagai df
pembilang dengan tariff signifikan 0,05, sehingga diperoleh F table 9,55. Karena F hitung 20.471> F table (9,55)
maka Ho ditolak dan Ha di terima. Artinya variable Quick ratio dan debt to asset ratio secara bersama-sama memiliki
pengaruh signifikan terhadap return on asset pada PT. Unilever Indonesia Tbk di Bursa Efek Indonesia.
SIMPULAN
Hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa:
1. Hasil penelitian diperoleh persamaan persegi berganda adalah SPPS 24 di ketahui bahwa konstanta (a) adalah
0,881. Dan koefisien X1 (b1) adalah 0,099 dan koefisien X2 (B2) adalah -0,762 dengan persamaan regresi
berganda adalah Y = 0,881 + 0,099X1 – 0,762 X2
2. Quick ratio dan Debt to asset ratio secara simultan berpengaruh signifikan terhadap variabel return on asset pada
PT. Unilever Indonesia Tbk di Bursa Efek Indonesia.
3. Quick ratio secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel return on asset pada PT. Unilever
Indonesia Tbk di Bursa Efek Indonesia.
4. Debt to asset ratio secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel return on asset pada pada PT.
Unilever Indonesia Tbk di Bursa Efek Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA
Andhani, D. 2019. Pengaruh Debt To Total Asset Ratio (DAR) dan Debt To Equity Ratio (DER) Terhadap Net Profit
Margin (NPM) Serta dampaknya terhadap Harga Saham pada Perusahaan Elektronik di Bursa Efek Tokyo
tahun 2007-2016. Jurnal SEKURITAS (Saham, Ekonomi, Keuangan Dan Investasi), 3(1), 45.
https://doi.org/10.32493/skt.v3i1.3262
Brigham, Houston, 2018, Dasar-Dasar Manajemen Keuangan, Buku 1, Edisi 11, Salemba Empat, Jakarta.
Fachri, S., Salam, A. F., Suryanegara, M. H., & ... (2021). … (DAR) Terhadap Return On Assets (ROA)(Studi Pada
Perusahaan Sektor Pertanian Yang Terdaftar di Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) Periode 2015-2019).
Management Studies …, 2(1), 34–47.
Harahap, S. S. (2015). Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan. Raja Grafindo Persada.
Suharmiyati, S., & Iskandar, Y. (2020). Pengaruh Current Ratio terhadap Return on Assets pada Bumdesa Lancang
Kuning Desa Rumbai Jaya Kecamatan Kempas Kabupaten Indragiri Hilir Riau. J-MAS (Jurnal Manajemen
Dan Sains), 5(1), 38. https://doi.org/10.33087/jmas.v5i1.145.
Silvia, D. (2019). Pengaruh Likuiditas Terhadap Profitabilitas Pada PT. Hero Supermarket Tbk Yang Terdaftar Di Bei
Periode Tahun 2011-2019. Jurnal Akuntansi Dan Keuangan, 10(2), 1–3.
http://jurnal.ubl.ac.id/index.php/jak/article/download/1285/1488.
1187