Pengaruh AUKUS Terhadap Stabilitas Indo-Pasifik Dan Sikap Indonesia
Pengaruh AUKUS Terhadap Stabilitas Indo-Pasifik Dan Sikap Indonesia
Pengaruh AUKUS Terhadap Stabilitas Indo-Pasifik Dan Sikap Indonesia
Diterima: 12 Februari 2022 In the midst of heating up tensions in the vortex of the South China Sea dispute, AUKUS
Direvisi: 29 Maret 2022 emerged as a new alliance under a trilateral agreement that was accused of being a security
Disetujui: 9 April 2022
pact. Some observers argue that the alliance consisting of Australia, Britain and America is
doi: 10.22212/jp.v13i1.2917 a new maneuver for their bloc to fight the increasingly aggressive domination of the People’s
Republic of China (PRC) in the Indo-Pacific region. With the AUKUS mission to maintain
the stability of the security of the Indo-Pacific, the imagined possibility is the opposite and
becomes the background for the reactions of various countries in the region, one of which is
Indonesia. Indonesia is one country that has expressed concern about an arms race that may
be unavoidable. Moreover, Indonesia is also seen as a middle power that has an important
role in responding to tensions between the two camps. Therefore, this paper will analyze the
emergence of AUKUS for the Indo-Pacific and Indonesia’s position including the direction
of its foreign policy related to the existing issues. The topics are analyzed using Regional
Security Complex Theory and Offense-Defense Theory and qualitative descriptive methods.
After further elaboration, it can be seen that the geopolitical dynamics of the Indo-Pacific
are indeed constantly creating tension due to competition from external parties. Indonesia
as a non-aligned country and adherents of free and active politics is expected to be able to
reinterpret its principles and be firm in pioneering collective security with a firm voice with
other ASEAN countries.
Keywords: AUKUS; Indo-Pasific; People’s Republic of China; South China Sea; Indonesia
Abstrak
Ditengah memanasnya tensi dalam pusaran konflik sengketa Laut Tiongkok Selatan,
AUKUS muncul sebagai aliansi baru di bawah kesepakatan trilateral yang dituding sebagai
pakta keamanan. Beberapa pengamat berpendapat bahwa aliansi yang terdiri dari Australia,
Inggris dan Amerika tersebut adalah manuver baru bagi blok mereka untuk melawan
dominasi Republik Rakyat Tiongkok (RRT) yang semakin agresif di kawasan Indo-Pasifik.
Dengan misi AUKUS untuk menjaga stabilitas keamanan Indo-Pasifik, kemungkinan
yang dibayangkan terjadi justru sebaliknya dan menjadi latar belakang dari reaksi beragam
negara-negara dalam kawasan salah satunya adalah Indonesia. Indonesia adalah salah satu
negara yang menyatakan kekhawatirannya terhadap perlombaan senjata yang mungkin tidak
dapat terhindarkan. Oleh karena itu, tulisan ini akan memaparkan secara analisis dari
munculnya AUKUS bagi Indo-Pasifik serta posisi Indonesia mencakup arah kebijakan luar
negerinya berkaitan dengan isu yang ada. Topik dalam tulisan ini dianalisis menggunakan
Regional Security Complex Theory dan Offense-Defense Theory dan metode kualitatif dengan
pendekatan deskriptif. Setelah elaborasi lebih lanjut, dapat diketahui bahwa dinamika
geopolitik Indo-Pasifik memang terus-menerus menciptakan tensi akibat persaingan pihak-
pihak eksternal. Indonesia sebagai negara non-blok dan penganut politik bebas aktif
diharapkan mampu memaknai kembali prinsipnya dan tegas dalam mempelopori keamanan
kolektif dengan sikap tegas satu suara bersama negara ASEAN lainnya.
Kata Kunci: AUKUS; Indo-Pasifik; Republik Rakyat Tiongkok (RRT); Laut Tiongkok
Selatan; Indonesia