Buka menu navigasi
Tutup saran
Cari
Cari
id
Change Language
Ubah Bahasa
Unggah
Masuk
Masuk
Unduh gratis selama hari
0 penilaian
0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
41 tayangan
21 halaman
Post A Status
Diunggah oleh
nabilaaaa
Judul yang ditingkatkan AI
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Kami menangani hak cipta konten dengan serius. Jika Anda merasa konten ini milik Anda,
ajukan klaim di sini
.
Format Tersedia
Unduh sebagai PDF atau baca online di Scribd
Unduh
Simpan
Simpan Post a Status Untuk Nanti
Bagikan
0%
0% menganggap dokumen ini bermanfaat, undefined
0%
, undefined
Cetak
Tanamkan
Laporkan
0 penilaian
0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
41 tayangan
21 halaman
Post A Status
Diunggah oleh
nabilaaaa
Judul yang ditingkatkan AI
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Kami menangani hak cipta konten dengan serius. Jika Anda merasa konten ini milik Anda,
ajukan klaim di sini
.
Format Tersedia
Unduh sebagai PDF atau baca online di Scribd
Karusel Sebelumnya
Karusel Berikutnya
Unduh
Simpan
Simpan Post a Status Untuk Nanti
Bagikan
0%
0% menganggap dokumen ini bermanfaat, undefined
0%
, undefined
Cetak
Tanamkan
Laporkan
Unduh
Simpan Post a Status Untuk Nanti
Anda di halaman 1
/ 21
Cari
Layar penuh
Laporan Tugas Wawancara Dengan Psikolog Prodi Psikologi (Univ egeri PadangLAPORAN TUGAS WAWANCARA DENGAN PSIKOLOG Laporan ini diajuken untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Dasar-Dasar Asesmen Dosen pengampu: Suci Rahma Nio, $.Psi, M-Psi Disusun Oleh: 11267 11417 11202 Anisa Firma Kamal Ammar Zhafian Nazla Aulia Azzahara Nurul Huda Nabillah 22011205 FAKULTAS PSIKOLOGI PROGRAM STUDIPSIKOLOGI UNIVERSITAS NEGERI PADANG 2023KATA PENGANTAR Puji dan Syukur kepada Allah SWT, yang telah memberikan izin dan kekuatan, sehingga kami dapat menyusun makelah ini. Shalawat serta salam tak lupa pula atas junjungan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah menjadi khalifah juga tauladan dan menjauhkan kami dari zaman jahiliyyah, Laporan ini telah dibuat berdasarken hasil dari wawancara langsung dengan psilolog, serta saya dan rekan kelompok sedikit mengulik dari hasil jawaban yang diucapkan oleh psikolog Laporan ini diajukan untuk memenuhi Tugas mata kuliah Dasar-Dasar Asesmen_ yang diampu oleh Ibu Suci Rahma Nio,S.Psi,M.Psi. Saya dan rekan kelompok menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada laporan wawancara ini, Oleh karena itu saya dan rekan kelompok menerima masuian dari pembaca untuk membangun kelompok kami. Kritik Konstruktif dani pembaca sangat kami harapkan untule penyempumaan makalah selanjutnya Alchir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfeat bagi kita semua Padang, 19 Mei 2023DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI. 1 Data Subjek. IL. Setting Waktu dan Tempat Wawancara... II. Observasi. VL. vu. VIILIL ML, LAPORAN WAWANCARA PSIKOLOGI Data Subjek ‘Nama Usia Jenis Kelamin Perempuan Pekerjaan Psikolog Klinis ‘Setting Waktu dan Tempat Wawancara Wawancara ini dilaksanalen pada hari Kamis, tanggal 18 Mei 2023 pada pull 16.00 dan dilaksanalcan secara face to face Observasi © Wawancara dimulai dengan salam terlebih dahulu serta perkenalan diri kepada Bu Anin dan keperluan dilakukannya wawancara yeitu sebagai materi untule ‘memenuhi tugas Mata Kuliah Dasar-Dasar Asesmen. © Setelah berkenalan dan menyampaikan tujuan, pewawancara langsung memberikan pertanyaan kepada Bu Anin, © Pewawancara atau yang memberikan pertanyaan kepada narasumber pada wawancara ini dilalukan secara bergantian antar anggota kelompok, yeitu pertanyaan | sampai 4 dibacakan oleh Shafa, pertanyaan 5 sampai 8 dibacakan oleh Angel, pertanyaan 9 sampai 12 dibacakan oleh Marwah, dan pertanyaan 13 sampai 16 dibacakan oleh Dyah. © Selama wawancara berlangsung, Bu Anin selaku Psikolog Klinis, dapat menjabarkan pertanyaan yang diberilan oleh anggota kelompok. Deskripsi Subjek Dalam wawancara ini, subjek dengan nama Anindya yang sering dipanggil dengan sebutan “Ibu Anin” merupakan seorang Psikolog Klinis yang melalouken praktek di Rumah Salit Duren Sawit dan sebelum ia menjadi seorang psikolog profesional, Ibu Anin menempuh Pendidilan $1 Psikologi di Universitas Gadjah Mada pada tahun 2011 sampai dengan 2015, kemudian setelah Iulus $1, Ibu Anin langsung 1melanjutkan Pendidikan S2 Magister Profesi di Universitas Gadjah Mada dengan mengambil Konsentrasi Psikologi Klinis V. Pedoman Wawancara No. | Pertanyaan Jawaban 1. | Sebelum bertanya lebih jauh, mungkin —bapaldibu bisa menceritakan terlebih dabulu dirt bapalsibu seperti Iulusan dari Universitas mana, tahun berapa, dan ‘mengambil bidang psikologi apa 2. | Jelaskan alasan bapakdibu tertarik mengambil psikologi itu apa? dan jelaskan proses bapak/ibu menjadi Psikolog itu bagaimana? 3. | Apakah bapalvibu —bergabung sebagai anggota HIMPSP? (kalau dijawab iya) Dapatkah bapaloibu menceritakan bagaimana cara Anda bisa bergabung dalam HIMPSI? 4, | Dalam praltil, bapalvibu membuka praktik dimana dan menjalanken praletike sudah berapa lama? 5. |Dalam praktile, apakah bapalibu membuka praktile pribadi atau bersama teman ata ileut dalam associate? 6. | Selain membuka praktil/konseling, apaiah —bapalibu mempekerjaan lain? Kasus seperti apa yang sering bapals/ibu tangani? Kasus paling unik apa yang pemah bapalibu —tangani? Bisa diceritalsan? Kasus apakeh yang paling mudah dan sulit yang pemah bapalibu tangani? 10 Alat tes Psikolog apa saja yang bapakibu gunakan dalam proses asesment? ul Apakah setiap melakukan Konseling dan Pemeriksaan —Psikologis, bapakibu selalu ‘menggunakan alat tes? Coba —bapakibu —_jelaskan, Terapi/Intervensi apakah yang sering digunaken dalam ‘menangani Klien? 13 Tolong Anda jelaskan apakah terdapat kendala dalam memberikan Terapi/Intervensi tersebut kepada Kien? 14 Selama masa pandemi Covid-19, apakah bapalvibu tetap melaloukan praletik Konseling?VL. 15. Apalah terdapat perbedzan antara praktie online dengan offline / Jangsung yang biasa bapalibu lakukan? 16. Apalah ada kendala selama melakaukan praktik online? Verbatim Wawancara Shafa “Oke, aku mulai ya, Kak” BuAnin “He'em, okey” ‘Shata “Asssalamualaikum Warahmatullahiwabarakatuh Selamat malam, eumm, Ibu Anin, perkenallan saya Shafa Salsabila dan ini eum, rekan teman saya, yaitu ada Marwah Daud, Dyah Peni, dan juga Poetri Angellina. Nah, kami, mahasiswa psikologi universitas mercu buana, nah, tujuan Kemi ialah ingin mewawancarai Ibu Anin sebagai narasumber untuk memenuhi Tugas mata knuliah Dasar-Dasar Asesmen. Nah, euh, aku boleh nanya nggak nih, Kak? Euh, boleh nggale nih? Euh, euh, Ibu Anin ni apa menjelaskan latar belakang pendidikan kayale Bu Anin ni kayak dari Iulusan mana, dan juga Tulusnya tahun berapa? dan kenapa mengambil jurusan psikologi dan bidang apa yang didalami lebih jauh gitu?” BuAnin “Oke, terima Kasih sebelumnya Ini ada Shafa, Dyah, Marweh, sama Poetri ya. Salam kenal semuanya, Sebelumnya tadi pertanyannya kan terlait sama latar belakang pendidiken ya Shafa ya. Jadi, alu Sl, mengambil S1 di jurusan Psilologi Faleultas Psikologi Universitas Gadjah Mada - UGM di Jogja. Duluambilnya di talun 2011, kemudian ulus, ulus itu di tahun 2015, kemudian melanjutlan pendidikan S2 Psikologi Profesi bidang Psikologi Klinis dan lulus menjadi seorang Psikolog pada tahun 2017. Kalo alasan mengambil jurusan psitologimmemang yang pertama dari dulu suka dengan apa ya dengan bidang Kesehatan mental, kemudian suka juga dengan anak-anak, kemudian juga suka dengan tahapan perkembangan juga, pemah baca-baca tentang eumm, parenting, kemudian waktu SI sempet jadi asisten psikolog juga di Unit Konsultasi Psikologi UGM. Nah, disitu ngelihat banyak kasus-kasus dengan anak-anale, remaja sampai dewasa yang sangat beragam Neh, dari situ mulai deh ada minat di bidang Psikologi Klinis, karena melihat temyata banyele yang membutublen. Alhimya, ‘waktu itu setelah Iulus dari S1 Psilologi langsung lanjutken ke bidang Psikologi Klinis” Shafs |" Oke, pertanyaan selanjutnya ini eumm, kenapa si Bu Anin bisa tertanik mengambil Psikologi dan eu proses menjadi Psikolog-nya itu seperti apa ya?” BuAnin |“He'em, oke, kalo ketertarikannya memang udah dan SMA pengen ga ya, suka baca-baca juga tentang personal growth, tentang apa ya, tentang buku-buku tentang psikologi juga, terus dari dulu juga suka di bbidang anak-analc juga, terus dulu mamalu punya PAUD juga, jadi, suka ikut bantu-bantu dulu di PAUD-nya juga. Terus, kalo proses jadi seorang Psikolog yang pasti yang pertama lulus dani S1 Psikologi dulu, eum, kemudian setelah itu langsung mengambil S? Magister Profest atau kita sebutnya “Mapro” ya di bidangnya, bidang Psikologi Klinis Nah, kalo di UGM, klinisnya itu anak, remaja, dan dewasa digabung jadi satu. Jadi, mengambil kesemuanya, jadi, semua kasus dari anale- anak sampai dewasa dulu,,, eum kita ambil. Jadi, kalo proses S2 Profesinya itu 1 tahun, setengah tahun, 6 bulan pertama itu materi dalam kelas, kemudian 6 bulan selanjutnya,,eu, praktel, tapi praktelnya antar teman dan juga dengan dosen Kemudian, setelah itu 6 bulan selanjutnya itu Praktil Kerja Profesi Psikologatau kita sebutnya PPP, kalo dulu aku praktek kerja profesinya itu di Rumah Salat Jiwa Lawang i Malang, kemudian di Panti Rehabilitasi Narkoba di Lido dan juga di Puskesmas Depok Jogja. Nah, disitu Icita ambil kasus dari kasus mulai dari kasus anale sampai kasus dewasa. Kemudian, kalo udah terpenuhiKasusnya, Kita ikut sidang, sdang yang diselenggarakan oleh HIMPSI, untuk bisa dapet gelar “Psikolog”. Karena kemudian kalo udah dapet gelar “Psikolog” kita menyelesailcan thesis. Menyelesaikan thesis abis, itu baru deh seminar hasil dan sampe di Ujian Thesis Akchir, itu untuk dapet gelar“M Psi" nya gitu. Kemudian lulus jadi Psilcolog dulu aleu di tahun 2017 itu baru lulus sebagai seorang Psikolog aja, nah, kemudian ilsut lagi sumpah Profesi Psikologi Klinis Nah, kemudian kealo untuk bekerja di ranah “Faskes” atau Fasilitas Kesehatan, misalnya di rumah salt, kita buat lagi Surat Tanda Registrasi di Kemenkes atau disebutnya dengan STR, baru setelah itu kita bisa bilsin Surat Izin Praktek Psikolog Klinis, yang, eu, yang mana masing-masing Psikolog hanya boleh di 3 Faskes aja, gitu tahapannya” Shai “Oke, alea boleh nanya nggak nih, Kak?” BuAnin | “Eum, boleh” Shafa “Eum, kalo untuk yang studi Kasus tad itu contohnya seperti apa ya?™ BuAnin |“Eum, bukan studi kasus Jadi, Kita langsing menangani kasus Misalnya, kasus skizofrenia, misalnya, kasus depresi, kasus kecemasan, asus bipolar. Jad, kita melalcukan asesmen dulu, asesmen, observasi, kemudian memberikan intervensi untuk masing-masing pasiennya sampe ditahapan intervensi akhir kita membuat laporan terkait dari asesmen, diagnosa, intervensi, dan melihat perkembangannya dari mulai sebelum ditangani sampai sesudah ditangani, itu yang disidangkan’ Shafa “Eu, kire-Kira untuk proses asesmennya ita membutubkan waktu yang Jama nggale sih?” BuAnin | “Untulcapa ni? Untuk kasus apa yang dipertanyakan?™ Shai “Untulc kasus kayak gangguan mental git kayak skazofrenia, depresi, coxtety” BuAnin | “Untuk masingmasingnya tergantung dani pendekatan yang diambil dan juga tergantung bentuk kasus seperti apa? Karena ada juga kasus- kasus yang memang hanya kasus yang singkat aja, jadi tidak ‘membutuhlen asesmen yang berlebihan, misalnya satu kali asesmen saja sudah bisa, Tapi, kalo untuk kasus yang berat yang sudah masulkKategori diagnosa Klinis, miselnya, skizofrenia, kemudian depresi Kiinis, kecemasan, bipolar atau. gangguan kepribadian atau masalah- masalah perilales pada anak, itu biasanya kita butuh asesmen yang culkup panjang Tapi, kalo misalnya di ranah, di ranah rumah sakit atau faskes biasanya pada pertemuan yang pertama itu harus bener-bener ‘kita ngegali secara penuh, jadi membuat asesmen secara penuh, supaya akhimya bisa segera diberikan intervensi juga, gitu. Jadi, semuanya tergantung dari eu, pendelatan yang diambil dan bentuk kasusnya seperti apa yang diberikan” Shafa “Oke, untuk pertanyaan selanjutnya its, eu, Ibu Anin ni bergabung sebagai anggota HIMPSI atau nggal” BuAnin “Iya, bergabung sebagai anggota HIMPSI. Karena sebelum kita lulus sebagai Psikolog di Mapro-nya, kita harus daftar HIMPSI dulu, karena untuk, untuk kita dapet gelar Psikolog, kita kan harus punya SIPP atau Surat Izin Praktek Psikolog, nah, itu untuk mendapatken nomor SIPP- nya, kita harus terdaftar dulu sebagai anggota HIMPSI. Jadi, setiap Psikolog itu pasti sudah terdaftar sebagai anggota HIMPSI” ‘Shata “Eu, boleh ceritain nggak’ Bagaimana Bu Anin bisa bergabungmenjadi anggota bagian dari HIMPSI?” BuAnin “He em,, jadi HIMPSTitu terdin dani HIMPSI Pusat dan juga HIMPST Wilayah Kalo dulu, karena alc: dulu kuliahnya di Jogja, jadi dulu daftamya melalui HIMPSI Jogja, tapi untule keanggotaan HIMPSI Jakarta atau HIMPS! Jaya, karena lokasi tempat tinggally dan lokasi kkerjaku nantinya, lou dulu mikimya pasti alan di Jakarta. Jadi, waltu itu alsa langsung nanya dulu tu ke HIMPSI yang wilayah Jogja, kira- Kira gimana persyaratannya untule bisa terdaftar menjadi anggota HIMPSI Jakarta. Alchimya, walt itu diberiken nomor kontale HIMPSI Jakarta, kemudian berkas-berkas yang diminta seperti kayale formulir pendaftaran, KTP, data, dan lain-lain itu dilsirimkan ke HIMPSI Jaya, HIMPSI Jakarta, Kemudian, setelah itu dikirimkan deh Nomor Indule Keanggotaan atau NIK-nya untuk kita bisa login ke websitenya HIMPSI, baru deh setelah itu dapet nomor anggotanya” Shafa “Oke, terima kasih Untuk pertanyaan selanjutnya ini, apakeh Tou Aninmmembuka prakti™ BuAnin | “Aku praktik di rumah salst, yang pertama praktik & Rumah Sakit Khusus Daerah Duren Sawit, kemudian yang kedua ale praktele di Rumah Sakit Hermina Podomoro Sunter, kemudian juga alc praktek di Layanan Psikolog) Bileva itu di daerah Kramat Jat, Jakarta Timur Jadi, tidak membuka pralstek sendiri” Shafa “Dan, sudah berapa lama ni, Ibu Anin apa, menjalankan praktk?™ BuAnin | “Dari lulus, dan tahun 2017 kaurang lebih 45 tahun” Shai “Okey, tenima kash, Ibu Anin Neh, untuk pertanyaan selanjutnya ita akan dipaparian oleh Poetri Angelina” BuAnin | “Oke, tenma kash” ‘Angad | “Bailcbu, disini saya izin bertanya dalam membula praktik apakah ibu membula praktik pribadi/bersama teman/ilut dalam asosiasi?” BuAnin | “Untuk Praktik Pribadi ali tidak ikut, jadi aku bekerjanya sebagai seorang Psikologi Klinis di Faskes (Fasilitas Kesehatan) dirumah sakit jadi tidak membuka praktile mandini” ‘Angad "Untuk pertanyaan selanjutnya, Seain membuka praktik knseing apakah ibu memiliki pekerjaan lain?” BuAnin | “Pekerjaan lainnya alco lagi proses membuka tempat les stimulasi untuke anak usia dini. Hanya itu saja selebihnya tidak ada lagi” “Ange __ | "Kasus seperti apa yang sering ditangani™™ BuAnin |“Kalau ranah remaja sampai dewasa awal kalau dirumah saldt yang paling sering gangguan depresi mayor dan juga gangguan kecemasan, usia remaja sampai dewasa awal. Kemudian kalau usia anak yang paling banyak adalah ADHD atau gangguan pemusatan perhatian, hiperaktifitas dan juga gangghuan belajar. Dua itu yang paling sering” ‘Angad [Baik bu tenma kash, disini saya ingin bertanya lagi Menurut ibu asus yang paling unik apa sih yang pemah ibu tangani, bisa diceritalcan?” BuAnin | “Uniknya lebih kemana ya? mungkin bisa diberikan gambaran™™ ‘Angad | “Unik yang menantang menurut ibu, wah ini sera ni” BuAnin |“Mungkin yang butuh pendekatan dan juga diagnosa cukup lama, kayak kasus borderline personality disorder atau kita sebut biplidyTbiasanya itt tidak didiagnosa diawal, Karena itu kita harus melihat perkembangan pasien juga, biasanya pasien datang dalam kondisi emosional yang tidak stabil. Kemudian moodnya ini yang up and down, up and down nah kita harus benar-benar ngebantu dia menjaga supaya tidak implusif arena paling sering dia melalaulan se/f harm dan juga sering kali muncul pikiran bunuh diri untule siasatnya itu yang paling sering muncul. Jadi unilenya jadi kita harus sekreatif munglan cara dia untuk self harm jadi harus ngebant dia untuk komit untulc bisa ngelalcuin distaksi supaya alshimya ganyakitin dirt sendini, jadi kaya alex suka sama pasien yang remaja tuh ngerancang kaya 1 Kotale itu isinya lnusus segala macam dislaksi yang bisa dipakai ketika keinginan self harm itu datang, jadi kasus-asus yang kaya gitu biasanya menantang yah Karena kita harus ngejaga terutama pada kondisi Kondisi klinis yang emosionalnya tidak stabil, jadi harus sekreatif mungkin kalau yang lainnya macem-madem si ya sebenamya nanti kalau pertanyaannya ada lagi tar coba dijelaskan lagi” Marwah | “Halo iba” BuAnin | “Iya halo marwah™ Marwah | “Oke selanjutnya hmm, kasus apa yang paling mudah dan sulit yang ‘bu tangani?” BuAnin | “Hmm. pertanyaannya agak susah ya kasus yang paling mudah dan paling sulit. kalo yang paling mudah itu ketika dapet kasus yang minta asesmen aja tanpa intervenst misalnya kasus-kasus kebutuhan ryjuken deri sekolah misalnya untuk Tes 1Q kemudian rujukan dari sekolah kerena ada kebutuhan untuk rekomendasi program inklusi atau rekomendasi SLB gitu, jadi yang mudah adalah kasus-kasus hanya bberupa assesment aja tapi tidak melalsukan intervensi, itu banyak juga dilalulan di rumah sakit. Kemudian kasus-lasus yang sulit itu kasus hmm... dimana kasus remaja yang memang sudah cukup berat secara diagnosa tapi analnya tidak berani untule menceritalan ke orang ‘tuanya. jadi tidal ada support system dari orang tua dan tidale ada support system dari Keluarga itu yang sulit Karena kita kan harus ‘membangun kepercayaan kepada mereka, nah sedangkan merekanya‘pun menutupi hal yang cukxup berat itu dari keluarga kalo dibawah usia 17 tahun itu harus dapat pendampingan dari orang tua atau keluarga nah tapi Kita sebagai psikolog itu hmm apa ya... langsung bilang ke kkeluarganya tanpa izin dari remaja itu udah pasti remajanya akan tidale percaya lagi karena melaporkan apa yang mereka ceritaken ke orang tua gitu. jadi yang susah itu ketika dapet Iasus-kasus remaja yang mereka dateng atas keinginan sendiri tanpa dilketahui oleh keluarganya sendiri gtu Marwah | “Oke selanjutnya hmm. alat tes apa yang ibu gunakan untuk proses asesmen?” BuAnin | “Hmm alat tes yang digunakan kalau di rumah salat sudah banyak ya maksudnya alat tes nya ada macem-macem ada banyak juga. tapi untuk penggunaannya terutama pada kasus-kasus Minis itu. tergantung Kebutuhan. jadi kalo memang dani hasil wawancara dan dari hasil observasi itu hmm. sudah cukup kita tidal perlu melalnukan alat tes tapi seringnya ktalo misalnya pada kasus Klinis di awal ketemu sama pasien, alu biasanya akan memberiken DASS atau tes untuk mengulcur tingkat stres, tingkat depresi dan juga tingkat kecemasan. Karena tiga hal itu biasanya yang akan membantu kita untuk bisa probling lee hal- hal yang dialami sama pasien gitu. jadi kita tau kita punya baseline juga misalnya sebelum kita memberikan intervensi, sebelum kita memberikan konseling kita udah punya baseline dulu. Jadi kalo yang ‘untuk kasus-kasus Kdlinis di usia remaja sampai dewasa awal. kalo untuk asesmen awalnya alou seringnya pake DASS. nanti kalau temen-temen ‘butuh soft filenya juga bisa alu kirimkan kalau mau liat DASS seperti apa, kemudian kalo misalnya pasiennya udah keliatan benar-benar depresi berat kita. aku memberikan biasanya BDI alat tes untule mengukur tingkat depresi. atau kalo pasiennya susah banget untuk ngisi-ngisi DASS atau sulit untuk bisa ngisi BDI yang banyak pertanyaannya bisa diberikan BAI atau untule mengukur tingkat anietynya aja untuk melihat gejala-gejala fisile apa yang muncul dari Kecemasan yang dialami. kemudian kalo untule hmm. untuic kasus- 10‘asus anak nah kalo untuk kasus-kasusanakcini hmm yang paling sering pasti diberikan Tes 1Q kearena kita perlu melihat juga kemampuan anak dalam hal daya tangkapnya karena hmm. misalnya anak kena gangguan emosi atau ada gangguan perilalns nah kita harus liat juga tingkat IQ nya seperti apa, supaya akhimya intervensi dan rekomendasi terapi ‘yang diberilcan itu bisa sesuai. Karena bisa jadi masalah gangguan emosi atau gangguan perilakunya itu terjadi karena adanya masalah di IQ. jadi yang paling sering kalo untuk anal adalah tes 1Q. Kemudian baik ite untuk anak, remaja maupun dewasa juga sering kali kita juga memberikan tes grafis yang paling sering diberikan adalah tes DAP (Drawa person), kemudian BAUM menggambar pohon dan juga HTP House Tree Person). kemudian hm. itu sih yang paling sering ya, kecvali kalo misalnya kita mau tes minat bakat atau tes rekrutmen itt ‘eda lagi. kalo tes minat bakat, misalnya untuk penjurusan SMA atau untuk penjurusan Jeuliah ity yang paling sering biasanya Kia memberikan tes IST, kemudian tes RMMIB itu yang paling sering diberikan” Marwah | “Oke selanjutnya, apakeh setiap melakukan konseling ou hmm ‘menggunakan alat tes dalam pemeriksaan psikologi itu sendiri?” BuAnin | “Hmm. semuanya tergantung kebutuhan, biasanya kerena hm... Karena dirumah sakit itu kan kita juga Kejar-Kejaran sama waktu juga ya, kalo misalnya waktu abis untule tes aja itu kan jadi sia-sia padahal sebenamya yang paling penting itu diwawancara Minis. jadi pengguanaan alat tes itu sesuai kebutuhan kalo dirasa misalnya pasien depresi berat dateng atau pasien hm. anxiety berat dateng lalu langsung ‘kita berikan alat tes, nah itu juga isinya akan asal-asalan malah jadi ga valid juga. jadi kalo untuk masalah-masalah Kdinis terutama biasanya hmm. kita lebih menekankan pada observasi klinis dan juga wawencara Kinis yang ditekanken gitu. jadi hm... Ketika kita mau mewawancarai pasien misalnya ketika kita anamnesa, kita juga memasulskan poin-poin yang ada di tes DASS misalnya atau masukin poin-poin yang ada di BDI jadi supaya dari wawancara aja sudah Kkeliatan ini diagnosanya apa gitu jadi tidal semua. tidak semua hm. apa ya. tidak semua kasus "itu menggunakn alat tes terutama di ranah Klinis™ Marwah, “Okehm... boleh dijelaskan intervensi apa yang sering digunakan kalo ‘bu dalam menangani Kdien?” BuAnin “Oke. kalo aku paling hm. paling sering itu menggunakan intervensi humanistik atau biasa disebut juga dengan Clien Centre Therapy. jadi intervensinya membentuk Klien dulu, membentule pasien dulu untuk bbisa mengekspresilan dulu emosinya, mengekspresikan perasaannya, Kemudian Iota bantu dia juga untuk bisa merefleksilan apa yang sebenamya dia rasakan, membantu dia untuk bisa mengeluarken dulu unek-unenya, mengeluarkan traumatrauma dan juga luka psikologisnya yang udah dia pendem sekian lama juga. nah jadi ite kalau Clien Centre Therapy kita berfokus pada Klien, berfokus pada masalahnya dia. jadi kuncinya di mendengarkan secara penuh dulu, onsen dan kemudian memberilsan tehnik-tehnik relaksasi juga sesuai dengan Kebutuhan, Kkemudian ngebantu pasien juga untule bisa mendapatkan inside. nah biasanya kalo sudah diberikan tehnik humanistik baru nanti pelan-pelan kan secara emosi sudah bisa release ‘baru setelah itu kita menggunaian CBT atau kognitif behavior terapi nah pada saat itu baru kita bantu dia untuk bisa hm. menetralkan isi pikiran dia yang negatif itu dengan CBT dan membante dia untuk bisa mencari altematif pikiran yang jauh lebih netral dibandingkan pikiran negatifnya. jadi biasanya kalo aku diawali dulu sama clien centre therapy, ke therapy humanistic baru setelah itu menggunakan tehnile Kognitifatau CBT” Marwah, “Oke makasih ya bu BuAnin *Sama-sama’ Marwah “Selanjutnya disampaikan oleh dyah™ Dyah “Baik ibu akan saya lanjutian, mm masih terkait dengan pertanyaan yang tadi apakah terdapat kendala dalam memberilan terapi atau intervensi kepada Kien?” BuAnin “Him. Kendala utama itt Ketika Klien ite tidak punya support system bbiasanya, jadi Ketika dia di tempat terapi misalnya lagi dalam sesi onseling dia sudah menunjuken kondisi yang lebih baile misalnya, tapi 12kketike dia sampai di rumah kembali lagi muncul lagi gejala-gejalanya arena kembali dengan masalah yang tidak selesai-selesai. Jadi kendala utama ketika tidak ada support system. Kemudian kendala yang kedua adalah masalah biaya, itu juga jadi salah satu kendala arena di rumah salt sekarang terapi / intervensi psikologi masih belum bisa ditanggung oleh BPJS tapi baiknya kalau sekarang kalau lagi di rumah salt swasta kayak misalnya aly di Hermina itu sudah bisa pakai asuransi, jadi kendala utamanya kalau di rumah sakit pemerintah belum bisa ditanggung oleh BPJS ataupun asuransi, nah kadang-kadang banyak pasien yang sebenamya membutuhkan terapi misalnya 5 kali sesi, 8 kali sesi tapi temyata hanya datang satu sampai dua kali aja, artinya kan tidak selesai nah itu Kendala utamanya disitu, nanti Ketika datang lagi sudah dalam kondisi yang sudah jauh lebih buruk, lebih down misalnya arena tidak tertangani dengan baile, itu biasanya kendalanya. Tapi biasanya dengan kendala itu eh Kealo dari psikolog rumah salat misalnya Kita bisa merujule ke puskesmas yang harganya memang lebih terjanglau, kalau psilcolog puskesmas di jakarta misalnya biaya nya ga sampai 50 ribu misalnya, nah itu menjadi opsi, jadi itu kendala yang kedua yeh terkait sama masalah mm. masalah biaya Kemudian kendala yang ketiga adalah pada pasien-pasien yang luurang kooperatif juga selama sesi, maksudnya yang tidak mengerjakan tugas-tugasnya, tidak mengerjaian pr-pr nya, yang mmm tetep aja ngelakuin hal-hal yang sebenamya makin memperburuk kondisi psikologis mereka gitu itu yang sulitnya tiga itu kendalanya biasanya” Dyah “Baikibu_.pertanyaan selanjutnya selama masa pandemi ini apakah ibu tetap melalcukan praktilcatau konseling?” BuAnin | “Emm. kalau di rumah sakit tidak ada. gaada apa ya namanya Kita eee ‘work from home itu gaada, jadi tetap masulk seperti biasa tapi memang ‘waktu awal-awal pandemi itu 6 bulan pertama eee kita stop menangani pasien yang tidak terlalu berat, jadi hanya pasien-pasien yang butuh, ‘butuh segera aja dalam ranah gangguan berat. Jadi waktu di awal-awal pandemi tetap masuk seperti biasa dengan protokol Kesehatan dengan alat-alat juga yang memang melindungi secara fisik tapi ada 13‘pembatasan penerimaan pasien, tapi setelah itu praktek seperti biasa aja g ada ga ada online cuma tetep ada opsi telekonseling atau opsi kalo pasien belum berani masuk rumah salct bisa melalui Konsultasi online jue” Dyal “Oke baile. alu apakah terdapat perbedaan anfara praktek online dengan offline yang biasa ibu laleukan?” BuAnin “Heh. kendalanya past ada ya, memang plus minus ada pasien yang emang suka dengan pendekatan online Karena misalnya dia memang tipe yang hmm contoh-contobnya itu pasien yang kena agoraphobia yang fobia sosial misalnya gitu atau eee yang takut dengan apa namanya.. talout dengan linglungan sempit kayak agoraphobia gitu, jadi talutt masuk Ke rumah sakit, talsut ke lift, talut ke ruangan yang memang g hanya terdiri dari dua orang saja gitu. Jadi pada pasien- pasien agoraphobia kemudian fobia sosial atau pasien-pasien yang lagi Kondist menarik diri dari kondisi sosial itu biasanya lebih nyaman dengan pendekatan online tapi memang minusnya itu kita tidak bisa mengobservasi secara langsung nih bagaimana gestumya, bagaimana mimike wajahnya, kita juga gak bisa memberikan instruksi seperti relaksasi Karena terkendala sama tempat juga atau terkendala sama kkonelsi.. itu yang jadi kendalanya. Kalau perbedaan utamanya sih itu ya. Ista lsurang bisa memberikan instruksi secara penuh kalau melalui online karena biasanya sering kali putus-putus atau ada suara berisile yang culcup mengganggu sesi juga, tapi sebenemya Karena aleu juga praktik online juga di ibunda id nah sebenamya banyak juga sih yang ‘butuh terutama pada ee pasien-pasien yang berada di Iuar kota besar, jadi sering dapet pasien dari sulawesi yang ujung-ujung atau yang dari Kalimantan yang ujung-ujung yang susah dapet akses ke psikolog atau ke psikiater, nah itu culup membantu mereka yang memang di tempatnya gaada bantuan psikologis” Dyal “Oke ibu, nah kalau untuk pertanyaan terakhir, kurang lebih sama seperti yang tadi eee menurut ibu apakah terdapat Kendala selama praktek online ini di masa pandemi” BuAnin “Heeh iya memang Kendala Kendala utamanya memang Konekst 14VIL. intemet ya, kita mash kadang-kadang naik turn itu yang paling mengganggu disitu kemudian kendalanya juga hmm kadang-kadang sering kali lata gal bisa dekat secara emosi ya sama pasien, jadi untule ‘building rapport nya tuh kung dapet jadi kita berjauhan terhalang bersama monitor juga, jadi hanya bisa ngebantu pasien dengan sara kita aja atau dengan gesture kita aja, jadi kendala utamanya biasanya susah untuk building rapport gitu, tapi kalau untule pasien dengan gejala-gejala misalnya depresi ringan atau kecemasan tingle ringan itu bbiasanya masih bisa optimal. Oiya kendalanya juga untule yang online itu gak bisa pasien anak juga, untuk pasien anal sangat susah untuk kita ‘menggunakan pendekatan online, udah gitu untuk assessment maupun intervensi, jadi aku gal pemah nerima pasien anak dalam ranah online” Dyah “Eee baik ibu terima kash banyak atas waktu yang telah ibu berikan terima kasih juga sudah membantu kami dalam memenuhi tugas dasar Konseling ini... Terima kasih ibuu” BuAnin | “Okeee... sama-sama dyah™ ‘Angad | “Terima kasihibu™ Refleksi > Kelebihan selama wawancara berlangsung: - Proses wawancara berjalan dengan lancar. - Suasana yang terjadi selama wawancara sangat cair, sehingga anggota kelompok ‘merasa nyaman dalam memberikan pertanyaan dan menyimak penjelasan dari psikolog. - Narasumber memberikan penjelasan dengan sangat jelas dan baile - Penampilan pewawancara sudah rapih. > Kekurangan selama wawancara berlangsung: - Terdapat suara bising pada saat wawancara berlangsung 15167
Anda mungkin juga menyukai
Soal Geo KD 3.1 - Kls XII
PDF
Belum ada peringkat
Soal Geo KD 3.1 - Kls XII
9 halaman
Laporan Tugas Wawancara Dengan Psikolog Kelompok 5
PDF
Belum ada peringkat
Laporan Tugas Wawancara Dengan Psikolog Kelompok 5
22 halaman
Kisi Kisi Uas Kelas 12
PDF
Belum ada peringkat
Kisi Kisi Uas Kelas 12
6 halaman
Belajar Dan Ingatan (Pertemuan 5) Bahasa (Pertemuan 6) Emosi (Pertemuan 7) Atensi Dan Kesadaran (Pertemuan 8)
PDF
Belum ada peringkat
Belajar Dan Ingatan (Pertemuan 5) Bahasa (Pertemuan 6) Emosi (Pertemuan 7) Atensi Dan Kesadaran (Pertemuan 8)
24 halaman
7 Salsa Ariska Nova Logbook Kegiatan Magang Mahasiswa
PDF
Belum ada peringkat
7 Salsa Ariska Nova Logbook Kegiatan Magang Mahasiswa
56 halaman
Nurul Huda Nabillah 22011205 Tugas 02 Agama
PDF
Belum ada peringkat
Nurul Huda Nabillah 22011205 Tugas 02 Agama
4 halaman
Tugas Review Jurnal Toxic Parenting
PDF
Belum ada peringkat
Tugas Review Jurnal Toxic Parenting
8 halaman
Nurul Huda Nabillah 22011205 Tugas 08 Agama
PDF
Belum ada peringkat
Nurul Huda Nabillah 22011205 Tugas 08 Agama
6 halaman
Copy-Kelompok 7
PDF
Belum ada peringkat
Copy-Kelompok 7
1 halaman
Jurnal 3
PDF
Belum ada peringkat
Jurnal 3
9 halaman