Reviu DMBOK (Data Management Body of Knowledge)
Reviu DMBOK (Data Management Body of Knowledge)
7.1. Umum
DAMA-International mengeluarkan sebuah framework atau panduan yang memungkinkan
perusahaan atau organisasi melakukan pengelolaan data yang baik berbasis Body of
Knowledge. Data Management Body of Knowledge (DMBOK) memberikan panduan terkait kelola
data secara fungsional atau ruang-ruang berupa knowledge area/area pengetahuan untuk sebuah
organisasi untuk pengelolaan data mudah, lengkap dan menyeluruh meliputi perencanaan,
pelaksanaan, pengembangan dan tata kelola.
Kerangka dalam framework data manajemen terdiri dari beberapa perspektif ntara lain:
1. Strategic Alignmen Model (SAM) atau Amsterdam Information Model (AIM) menunjukan relasi
teratas (high-level) suatu organisasi mengelola suatu data, relasi relasi atara manajemen data
dengan bisnis strategi.
Dalam SAM (Gambar 3-1) menunjukkan bagaimana IT strategi mendukung bisnis strategi
dengan adanya data dan informasi. Informasi berasosiasi dengan strategi bisnis dan operasional
dalam penggunaan data. Data berasosiasi dengan teknologi dan proses untuk mendukung
manajemen fisik dari sistem untuk aksesibilitas data. Sistem informasi akan tersedia ketika
dicantumkan dalam proses bisnis organisasi. 4 (empat) domain fundamental strategi dalam
SAM adalah strategi bisnis, strategi IT, proses & infrastruktur organisasi; dan proses &
infrastruktur IT .
Dalam AIM (Gambar 3-2) merupakan framework yang menjembatani antara bisnis strategi dan
IT strategi, seperti halnya pada SAM, berdasarkan 2 (dua) layer yaitu informasi pemerintah dan
arsitektur, yang difokuskan pada struktur, taktik dan pengoperasiannya untuk mencapai data
yang berkualitas.
2. DAMA DMBOK Framework menjelaskan area pengetahuan dari manajemen data yang
didefinisikan oleh DAMA yag dipresentasikan secara visual dalam DMBOK. DMBOK menetapkan
11 (sebelas) area pengetahuan (knowledges area) pengelolaan data, antara lain (Gambar 3-2):
1) Tata Kelola Data (Data Governance)
Memberikan arahan dan pengawasan untuk manajemen data dengan menetapkan sistem
hak keputusan atas data yang memperhitungkan kebutuhan perusahaan, meliputi
perencanaan, pengawasan dan pengendalian manajemen dan penggunaan data.
2) Manajemen arsitektur Data (Data Architecture)
Mendefinisikan cetak biru untuk mengelola aset data dengan menyelaraskan dengan
strategi organisasi untuk menetapkan persyaratan dan desain data strategis untuk
memenuhi persyaratan. Dalam hal ini yang dilakukan adalah mereview memvalidasi,
menyetujui, dan filterisasi ulang arsitektur data.
3. DAMA hexagon (Gambar 3-4) merupakan komponen yang dibutuhkan untuk mendukung data
manajemen yang dimulai dari tujuan dan prinsip dari knowledge area, yang membutuhkan proses,
teknologi dan Sumberr Daya Manusia (SDM), sebagai contoh proses dalam bentuk aktivitas dan teknik
pelaksanaan, teknologi dalam bentuk peralatan/tools dan output, dan SDM dalam bentuk tanggung-
jawab dan budaya organisasi.
4. DAMA konteks diagram (Gambar 3-5) menggambarkan detail dari setiap area pengetahuan,
menjelaskan terkait definisi dan tujuan yang kemupdian diturunkan menjadi enggerak bisnis (business
driver) akan mendorong aktivitas kegiatan/penggerak teknis (technical driver). Aktivitas akan mendorong
dalam mengelola dan mengembangkan area pengetahuan. Input dalam konteks diagram merupakan
referensi. Dari setiap input, aktivitas dan deliverables menunjukkan pelaksana kegiatan dan penerima
manfaat dari area pengetahuan.
Konteks diagram pada Gambar XX merupakan level awal yang merupakan role yang paling utama.
5. Piramida Aiken (Gambar 3-5) DMBOK terdiri menjadi 4 (empat) fase, antara lain
Fase 1: Organisasi membeli aplikasi yang sudah memiliki kapabilitas basisdata, untuk data
model/desain, data storage dan keamanan data (data security), yang memiliki fungsi data
integrasi dan interoperabilitas.
Dependensi antara kecerdasan bisnis dan fungsi Analitika dapat dilihat pada Gambar 3-7.
Dibutuhkan master data dan data warehouse untuk mencapai kecerdasan bisnis, dengan
dependensi berupa sistem/aplikasi dari data kualitas, data desain dan data integrasi dan
interoperabilitas. Agar proses data sesuai dengan ketentuan maka data yang dikelola sesuai dengan
kebijakan/peraturan dalam data Governance, meliputi peraturan terkait metadata, keamanan data,
arsitektur data dan referensi data.
Relasi antar area pengetahuan dapat dilihat pada Gambar 3-8 berbasis Lifecycle Management dari
perencanaan dan desain hingga penerapan dan pemeliharaan data. Pondasi dalam aktivitas dalam
Kerangka DAMA meliputi pondasi aktivitas, Life Cycle Management hingga Data Governance
ditampilkan pada Gambar 3-9. Data Governance menjadi landasan utama atau lingkup/batasan
dalam Data Management.
Framework dalam Data Governance dan Stewardship ditampilkan pada Gambar 3-10. Stewardship
adalah pihak-pihak yang berhubungan dengan data. Yang menjadi input untuk melaksanakan
aktifitas dalam penggerak bisnis adalah terkait dengan bisnis proses. Aktifitas dibagi menjadi
beberapa
Fase ase awal dari ADM yang bertujuan meliputi proses pengkajian
A : Architecture untuk mengidentifikasi visi dari kebutuhan organisasi akan
Vision pihak manajemen organisasi pentingnya pengembangan
terhadap kemampuan arsitektur arsitekur enterprise,
enterprise penentuan ruang lingkup
arsitektur enterprise yang akan
dibangun, identifikasi
stakeholder, dan memperoleh
persetujuan dari pihak
manajemen untuk
mengembangkan arsitektur
enterprise.