0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
542 tayangan20 halaman

Decoder

Dokumen tersebut membahas tentang decoder dan penjelasan mengenai prinsip kerjanya. Decoder digunakan untuk mengubah kode biner menjadi saluran keluaran tunggal yang aktif sesuai kombinasi masukan. Dokumen juga menjelaskan aplikasi decoder seperti untuk mengaktifkan kelompok keluaran berdasarkan kombinasi masukan dari counter.
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Kami menangani hak cipta konten dengan serius. Jika Anda merasa konten ini milik Anda, ajukan klaim di sini.
Format Tersedia
Unduh sebagai PDF, TXT atau baca online di Scribd
0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
542 tayangan20 halaman

Decoder

Dokumen tersebut membahas tentang decoder dan penjelasan mengenai prinsip kerjanya. Decoder digunakan untuk mengubah kode biner menjadi saluran keluaran tunggal yang aktif sesuai kombinasi masukan. Dokumen juga menjelaskan aplikasi decoder seperti untuk mengaktifkan kelompok keluaran berdasarkan kombinasi masukan dari counter.
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Kami menangani hak cipta konten dengan serius. Jika Anda merasa konten ini milik Anda, ajukan klaim di sini.
Format Tersedia
Unduh sebagai PDF, TXT atau baca online di Scribd
Anda di halaman 1/ 20

JURNAL PERCOBAAN II

DECODER

SUBHAN FAHMI NASUTION


142411004

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
DEPARTEMEN FISIKA
PRODI D-III METROLOGI DAN INSTRUMENTASI
MEDAN
2015
LEMBAR PENGESAHAN

Judul Percobaan : Decoder


Kategori : Jurnal Praktikum Sistem Logika dan Digital
Nama : Subhan Fahmi Nasution
Nomor induk Mahasiswa : 142411004
Program studi : D-III Metrologi dan Instrumentasi
Departemen : Fisika
Fakultas : Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA)

Medan, 20 Maret 2015


Asisten Praktikan

JULIANA SITUMEANG SUBHAN FAHMI NASUTION


110801042 142411004
BAB I
TUJUAN

1. Untuk memahami prinsip kerja dari rangkaian Decoder


2. Untuk membuat rangkaian decoder dari gerbang logika
3. Untuk mengetahui aplikasi dari Decoder
4. Untuk mengetahui cara kerja IC 74138

BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Decoder
Decoder adalah rangkaian logika yang mengubah masukan kode biner N-bit ke M
saluran keluaran sedemikian rupa sehungga setiap saluran keluaran hanya sat yang akan
diaktifkan dari beberapa kemungkinan kombinasi masukan. Setiap N masukan dapat berisi 0
atau 1, ada 2N kemungkinan kombinasi dari masukan atau kode-kode. Untuk setiap kombinasi
masukan ini hanya satu dari M (N adalah bilangan bulat dan M adalah bilangan bulat yang
lebih kecil atau sama dengan 2N) keluaran yang akan aktif (High), sedangkan keluaran yang
lain adalah low. Beberapa dekoder didesain untuk menghasilkan keluaran low pada keadaan
aktif, dimana hanya keluaran yang dipilih adalah low sementara keluaran yang lain adalah
High. Dekoder jenis ini dapat dikenali dari diagram decoder tersebut, yaitu dengan adanya
lingkaran kecil pada saluran keluaran dari decoder tersebut.
0 O0=C`B`A`

A 1 O1=C`B`A
(LSB)

2 O2=C`BA`
B

3 O3=C`BA

C
(MSB) 4 O4=CB`A`

5 O5=CB`A

6 O6=CBA`

7 O7=CBA

Gambar 2.1 Decoder 3 saluran ke 8 saluran


Beberapa decoder tidak menggunakan semua dari 2N kemungkinan kode masukan,
tetapi hanya satu. Sebagai contoh, sebuah dekoder BCD ke desimal mempunyai kode
masukan 4-bit dari 10 keluaran yang bersesuaian dengan 10 kode BCD grup 0000 sampai
1001. Dekoder jenis ini seringkali didesain sedemikian rupa sehingga jika ada kode-kode
yang tidak diaplikasikan ke masukan maka tidak satupun saluran keluaran akan diaktifkan.
Decoder ini dapat disebut juga decoder 3 ke 8 saluran, karena Decoder ini memiliki 3
saluran masukan dan 8 saluran keluaran. Dekoder ini dapat disebut juga decoder biner ke
oktal, atau konverter, karena dekoder ini mengambil 3-bit biner dari kode masukan dan
mengaktifkan 1 dari 8 (oktal) keluaran bersesuaian dengan kode tersebut. Dekoder ini juga
menunjukkan sebuah dekoder 1 ke 8, karena hanya 1 dari 8 keluaran yang aktif pada satu saat.
2.2 Demultiplexer
Demultiplexer dapat digunakan sebagai digital decoder. Suatu digital dekoder
mempunyai keluaran 2n dan masukan n, hanya keluaran yang mempunyai hubungan dengan
bilangan biner ada bagian masukan yang akan diaktifkan. Demultiplexer 74154 digunakan
sebagai 4 line to 16 line decoder dengan cara menghubungkan kedua masukan G menjadi
LOW. Kemudian keluaran yang berhubungan dengan masukan SELECT adalah LOW dan
semua keluaran yang lain akan HIGH.
2.3 Keyboard Decoding
Keyboard seringkali dipakai untuk memberi komando dan mengatur pengontrolan
operasi dari rangkain elektronik. Sebagai contoh suatu keyboard pada kalkulator dibagi dalam
2 group, masukan bilangan numerik (0-9) dan masukan komando, seperti penjumlahan,
pengurangan dan sebagainya.
2.4 Aplikasi-aplikasi Decoder
Decoder digunakan kapanpun sebuah keluaran atau grup dari keluaran diaktifkan
hanya selama kejadian dari kombinasi tertentu dari tingkat masukan. Tingkat masukan ini
seringkali dilengkapi oleh keluaran dari sebuah counter atau register. Apabila masukan
decoder datang dari sebuah counter yang diberi pulsa tetap, keluaran decoder akan diaktifkan
secara terus menerus dan dapat digunakan sebagai pewaktu atau sinyal berbaris dengan
menggunakan counter 74LS293 decoder/penggerak 7445.
(Tirtamihardja,Samuel H: 1996)
2.6 Pengkode
Suatu sistem digital yang menggunakan sistem pengkodean yang mana dalam sistem
ini harus menerjemahkan masukan desimal sistem ini harus menerjemahkan masukan desimal
dari papan tombol (keyboard) ke suatu kode BCD 8421. Pengkode ini oleh perusahaan
disebut pengkode prioritas 10-baris-ke-4-baris. Pengkode ini merupakan diagram blok dari
pengkode ini. Bila masukan desimal 3 pada pengkode diaktidkan, maka rangkaina logika
didalam unit tersebut mengeluarkan angka BCD 0011.
2.7 Pendekode
Seperti pengkode, pendekode juga merupakan suatu penerjemah kode. Pendekode
menerjemahkan kode BCD 8421 ke suatu kode peraga tujuh-segmen sehingga segmen yang
tepat menyala pada peraga. Penayangan ini akan menampilkan bilangan desimal. Pengkode
mengaktifkan keluran a, c, d, f dan g agar segmen yang diperlihatkan akan menyala. Dengan
demikian bilangan desimal 5 menyala pada peraga. Pendekode tersedia dalam beberapa
variasi, terlihat bahwa diagram blok yang sama digunakan untuk pendekode gray BCD 8421
dan ekses-3. Pendekode lain yang tersedia adalah pengubah BCD, pengubah BCD ke Biner, 4
ke 16 garis pendekode dan 2 ke 4 baris pendekode. Pengkode lain yang tersedia adalah
bilangan desimal ke oktal 8 ke 3 baris utama pengkode. Pengkode seperti ini halnya
pengkode, juga merupakan rangkaian logika gabungan dengan beberapa masukan dan
keluaran.
2.8 Encoder
Encoder adalah rangkaian yang berfungsi untuk mengkodekan data input menjadi data
bilangan dengan format tertentu. Encoder dalam rangkaian digital adalah rangkaian kombinasi
gerbang digital yang memiliki input banyak dalam bentuk line input dan memiliki output
sedikit dalam format bilangan biner. Encoder akan mengkodekan setiap jalur input yang aktif
menjadi kode bilangan biner. Dalam teori digital banyak ditemukan istilah Encoder seperti
“Desimal to BCD Encoder” yang berarti rangkaian digital yang berfungsi untuk mengkodekan
line input dengan jumlah line input desimal (0-9) menjadi kode bilangan biner 4 bit BCD
(Binary Coded Decimal atau 8 line to 3 line encoder, yang berarti rangkaian Encoder dengan
input 8 line dan output 3 line (3 bit BCD).
dan cahaya yang dipancarkan dipusatkan oleh lensa plastik, memungkinkan pemakai
melihat cahaya tersebut. Banyak LED dibuat dari Galium Arsenida (GaAs) dan beberapa
bahan yang bersangkutan.
(Tokheim,Roger L:1995.)
2.9 Encoder Oktal ke Biner
ENCODER oktal ke biner ini terdiri dari delapan input, satu untuk masing-masing dari
delapan angka itu, dan tiga output yang menghasilkan bilangan binernya yang sesuai.
Rangkaian itu terdiri dari gerbang OR. Berikut tabel kebenarannya.
Diandaikan hanya ada satu saluran input dengan logik 1 untuk setiap kalinya, seelain dari itu
input tersebut tidak mempunyai arti. Tampak bahwa rangkaian itu mempunyai delapan input
yang dapat memberikan 28 kemungkinan kombinasi, tetapi hanya delapan kombinasi yang
mempunyai arti.
2.10 Decoder Biner ke Octal
Pada decoder dari biner ke oktal ini terdapat tiga input yaitu A, B dan C yang
mewakili suatu bilangan biner tiga bit dan delapan output yang yaitu D0 sampai dengan D7
yang mewakili angka oktal dari 0 sampai dengan 1. Dalam hal ini unsur informasinya adalah
delapan angka oktal. Sandi untuk informasi diskrit ini terdiri dari bilangan biner yang diwakili
oleh tiga bit. Kerja dekorder ini dapat lebih jelas tampak dari hubungan input dan output yang
ditunjukan pada tabel kebenaran dibawah ini. Tampak bahwa variabel outputnya itu hanya
dapat mempunyai sebuah logk 1 ntuk setiap kombinasi inputnya. Saluran output yang nilainya
sama dengan 1 mewakili angka oktal yang setara dengan bilangan biner pada saluran
inputnya.
. Dekoder dan enkoder itu banyak sekali dipakai dalam sistem digital. Dekoder
tersebut berguna untuk memperagakan unsur informasi diskret yang tersimpan dalam register.
Misalnya suatu angka desimal yang disandikan dalam BCD dan tersimpan dalam register
empat sel dapat diperagakan dengan pertolongan rangkaian dekoder BCD ke desimal dimana
keluaran keempat sel biner tersebut diubah sehingga menyalakan 10 lampu penunjuk. Lampu
penunjuk itu dapat berupa angka peraga (display digit), sehingga suatu angka desimal akan
menyala bila keluaran dekoder yang sesuai adalah logika 1.

Gambar 2.2 rangkaian Decoder BCD to 7 segmen kommon anoda


Fungsi Decoder adalah untuk memudahkan kita dalam menyalakan seven segmen.
Itulah sebabnya kita menggunakan decoder agar dapat dengan cepat menyalakan seven
segmen. Output dari decoder maksimum adalah 2n. Jadi dapat kita bentuk n-to-2n decoder.
Jika kita ingin merangkaian decoder dapat kita buat dengan 3-to-8 decoder menggunakan 2-
to-4 decoder. Sehingga kita dapat membuat 4-to-16 decoder dengan menggunakan dua buah
3-to-8 decoder.
Beberapa rangkaian decoder yang sering kita jumpai saat ini adalah decoder jenis 3 x
8 (3 bit input dan 8 output line), decoder jenis 4 x 16, decoder jenis BCD to Decimal (4 bit
input dan 10 output line) dan decoder jenis BCD to 7 segmen (4 bit input dan 8 output line).
Khusus untuk pengertian decoder jenis BCD to 7 segmen mempunyai prinsip kerja
yang berbeda dengan decoder-decoder lainnya, di mana kombinasi setiap inputnya dapat
mengaktifkan beberapa output linenya. Salah satu jenis IC decoder yang umum di pakai
adalah 74138, karena IC ini mempunyai 3 input biner dan 8 output line, di mana nilai output
adalah 1 untuk salah satu dari ke 8 jenis kombinasi inputnya. Jika kita perhatikan, pengertian
decoder sangat mirip dengan demultiplexer dengan pengecualian yaitu decoder yang satu ini
tidak mempunyai data input. Sehingga input hanya di gunakan sebagai data control.
(http://palleko.blogspot.com/2012/06/pengertian-decoder.html)
Beberapa dekoder tidak menggunakan semua dari 2N kemungkinan kode masukan,
tetapi hanya satu. Sebagai contoh, sebuah dekoder BCD ke desimal mempunyai kode
masukan 4 bit dari 10 saluran keluaran yang bersesuaian dengan 10 kode BCD grup 0000
sampai 1001. Decoder jenis ini seringkali didesain sedemikian rupa sehingga jika ada kode –
kode yang tidak diaplikasikan ke masukan maka tidak satupun saluran keluaran akan
diaktifkan.
Dekoder ini dapat disebut juga dekoder 3 ke 8 saluran, karena decoder ini memiliki 3
saluran masukan dan 8 saluran keluaran. Dekoder ini dapat disebut juga decoder biner ke
oktal, atau konverter, karena decoder ini mengambil 3-bit biner dari kode masukan dan
mengaktifkan 1 dari 8 ( oktal ) keluaran bersesuaian kepada kode tersebut. Decoder ini juga
menunjukkan sebuah decoder 1 ke 8, karena hanya 1 dari 8 keluaran yang aktif pada satu saat.
Suatu decoder 3 line to 8 line dapat dibuat dari 74155 dengan cara menghubungkan
line data 1C dengan 2C. Ketiga line SELECT terdiri dari SELECT A, SELECT B dan data
line yang telah digabung. Oleh karena bagian pertama menginvert datanya, sedangkan bagian
2 tidak, maka salah satu keluarannya akan LOW, bila STROBE juga LOW. Demultiplexer
dapat juga digunakan sebagai selector addres untuk core memories dan tersedia juga decoder
untuk BCD inut.
Output dari decoder maksimum adalah 2n. Jadi dapat kita bentuk n-to-2n decoder.
Jika kita ingin merangkaian decoder dapat kita buat dengan 3-to-8 decoder menggunakan 2-
to-4 decoder. Sehingga kita dapat membuat 4-to-16 decoder dengan menggunakan dua buah
3-to-8 decoder.
Beberapa rangkaian decoder yang sering kita jumpai saat ini adalah decoder jenis 3 x
8 (3 bit input dan 8 output line), decoder jenis 4 x 16, decoder jenis BCD to Decimal (4 bit
input dan 10 output line) dan decoder jenis BCD to 7 segmen (4 bit input dan 8 output line).
Khusus untuk pengertian decoder jenis BCD to 7 segmen mempunyai prinsip kerja yang
berbeda dengan decoder decoder lainnya, di mana kombinasi setiap inputnya dapat
mengaktifkan beberapa output linenya.
Salah satu jenis IC decoder yang umum di pakai adalah 74138, karena IC ini
mempunyai 3 input biner dan 8 output line, di mana nilai output adalah 1 untuk salah satu dari
ke 8 jenis kombinasi inputnya. Jika kita perhatikan, pengertian decoder sangat mirip dengan
demultiplexer dengan pengecualian yaitu decoder yang satu ini tidak mempunyai data input.
Sehingga input hanya di gunakan sebagai data control.
Pengertian decoder dapat di bentuk dari susunan gerbang logika dasar atau
menggunakan IC yang banyak jual di pasaran, seperti decoder 74LS48, 74LS154, 74LS138,
74LS155 dan sebagainya. Dengan menggunakan IC, kita dapat merancang sebuah decoder
dengan jumlah bit dan keluaran yang di inginkan. Contohnya adalah dengan merancang
sebuah decoder 32 saluran keluar dengan IC decoder 8 saluran keluaran.
Mesin ketik tele ( Teletypewrite = TTY) merupakan satuan / keluaran yang
digunakan secara luas bagi computer pemakaian – bersama ( time-shared computers )
misalnya computer, dan mikrokomputer. Console TTY mempunyai papan tombol ( keyboard
) untuk memasukkan program dan data, serta mekanisme pencetakan untuk memperoleh
jawaban dari computer. Sejumlah besar TTY diperlengkapi dengan pelubang pita kertas dan
mungkin untuk merekam informasi masukan dan keluaran pada pita kertas. TTY juga dapat
menerima alfanumerik ( huruf abjad, bilangan serta lambang – lambang lain ).
Kebanyakan TTY menggunakan sandi alfanumerik yang dikenal sebagai American
Standard Code for Information Interchange (disingkat ASCII). Masing-masing pembuat
mempergunakan sandi informasinya sendiri yang mengarah kepada inkompatibilitas
(ketidaksesuaian) antara komputer-komputer yang berlainan. Industri segera menetapkan
sandi ASCII yang memungkinkan standardisasi perangkat kerass penghubung (interface)
seperti papan-tombol, pencetak (printer), peraga vidio (vidio displays) dan sebagainya.
Sandi 8421 adalah suatu di antara sekian banyak sandi yang dinamakan desimal
sandi-biner (binary-coded decimal = BCD). Pada umumnya, sandi BCD adalah suatu sandi
masing-masing angka pada bilangan desimal dikodekan-satu-demi-satu kedalam kelompok-
kelompok angka biner. Untuk pengkodean ini dapat dilakukan kelompok 4-bit, 5-bit, 6-bit
dan seterusnya. Sandi ini merupakan sandi basis-campuran.
Dalam sisitem digital kata (work) adalah sekelompok bit yang diperlakukan,
disimpan dan dipergunakan sebagai suatu kesatuan. Paritas genap berarti membubuhkan
sebuah bit tambahan kepada sekelompok bit untuk menghasilkan banyaknya 1 yang genap.
Paritas ganjil dalam hal ini bit paritas tambahan membuat banyakknya 1 menjadi
ganjil. Kedua jenis paritas ini lazim digunakan; tidak ada argumen yang kuat untuk lebih
menyukai salah satu jenis. Penggunaan bit paratis untuk mendeteksi kesalahan yang
berdasarkan dua asumsi yang berlaku pada kebanyakan sistem digital. Probabilitas kesalahan
sangat kecil. Dalam hal suatu kesalahan masuk kedalam sebuah kata, kesalahan tersebut
hampir dapat dipastikan merupakan kesalahan 1-bit. Kemungkinan 2 atau lebih bit berubah
secara tak sengaja sangatlah kecil kecuali jika tearjadi gangguan total, yang akan terdeteksi
oleh sarana lain.
(Mismail,Budiono:1998)
BAB III
METODOLOGI PERCOBAAN

1.1 Peralatan dan bahan


1.1.1 Peralatan
1. Power Supply 5 Volt DC.
Fungsi : Sebagai sumber tegangan.
2. Jumper (Secukupnya)
Fungsi : Sebagai penghubung antara komponen dan komponen.
3. Penjepit Buaya
Fungsi : Sebagai alat penghubung peralatan ke komponen.
4. Saklar
Fungsi : Sebagai masukan high dan low.
5. Protoboard
Fungsi : Sebagai tempat merangkai komponen-komponen sementara.

3.1.2 Komponen
1. IC 74138 dengan gerbang AND
Fungsi : Sebagai decoder dengan 3 masukkan dan 8 keluaran.
2. Resistro 330Ω (8buah)
Fungsi : Untuk menghambat besarnya arus yang lewat pada suatu rangkaian.
3. LED (8buah)
Fungsi : Sebagai sumber cahaya pada suatu rangkaian untuk menjadi indikator high dan
low.
3.2 Prosedur Percobaan
1. Dirangkai rangkaian sesuai dengan gambar berikut:
DATA OUTPUTS
Vcc Y0 Y1 Y2 Y3 Y4 Y5 Y6

16 15 14 13 12 11 10 9

1 2 3 4 5 6 7 8
A B C G2A G2B G1 Y7
SELECT OUTPUT GND
ENABLE

 Kaki 1 dihubungkan ke select A


 Kaki 2 dihubungkan ke select B
 Kaki 3 dihubungkan ke select C
 Kaki 4 dihubungkan ke enable G2A
 Kaki 5 dihubungkan ke enable G2B
 Kaki 6 dihubungkan ke enable G1
 Kaki 7 dihubungkan ke output Y7
 Kaki 8 dihubungkan ke GND
 Kaki 9 dihubungkan ke output Y6
 Kaki 10 dihubungkan ke output Y5
 Kaki 11 dihubungkan ke output Y4
 Kaki 12 dihubungkan ke output Y3
 Kaki 13 dihubungkan ke output Y2
 Kaki 14 dihubungkan ke output Y1
 Kaki 15 dihubungkan ke output Y0
 Kaki 16 dihubungkan ke VCC

2. Dihubungkan rangakain yang telah di rangkai seperti point no 1 ke PSA yan


memilki besar tegangan 5 volt.
3. Dihidupkan PSA 5 volt.
4. Divariasikan kode G1(X),G2(H),C(X),B(X),A(X),disesuaikan dengan data sheet.
5. Dicatat hasilnya pada kertas data.
BAB IV
DATA DAN ANALISA DATA

4.1 Data Percobaan

Inputs
Outputs
Enable Select
G1 G2 (note 1) C B A Y0 Y1 Y2 Y3 Y4 Y5 Y6 Y7
X H X X X H H H H H H H H
L X X X X H H H H H H H H
H L L L L L H H H H H H H
H L L L H H L H H H H H H
H L L H L H H L H H H H H
H L L H H H H H L H H H H
H L H L L H H H H L H H H
H L H L H H H H H H L H H
H L H H L H H H H H H L H
H L H H H H H H H H H H L

Medan, 23 Maret 2015


Asisten Praktikan

JULIANA SITUMEANG SUBHAN FAHMI NASUTION


110801042 142411004
4.2 Analisa Data
1. Jelaskan cara kerja rangkaian decoder dan bandingkan dengan data percobaan yang
diperoleh.
2. Rancanglah rangkaian decoder untuk masukan 4 bit dan keluaran 16 dengan
menggunakan komputer.

Penjelasan :
1. Cara kerja rangkaian decoder yaitu instruksi-instruksi maupun bilangan-bilangan dikirim
dengan deretan pulsa atau tingkatan-tingkatan biner. Misalnya jika kita menyediakan
karakter 4 bit untuk pengiriman instruksi maka jumlah instruksi berbeda yang dapat dibuat
adalah 24=16. Informasi ini diberi kode atau sandi biner. Dipihak lain seringkali timbul
kebutuhan akan suatu saklar multi posisi yang dapat dioperasikan sesuai dengan kode
tersebut. Dengan kata lain untuk masing-masing dari 16 saluran hanya 1 saluran yang
dieksitasi pada setiap saat. Proses untuk identifikasi suatu kode tertentu ini disebut
pendekodean atau Decoding.
Sistem BCD (Binary Code Decimal) menterjemahkan Bilangan.bilangan decimal dengan
menggantikan setiap digit decimal menjadi 4 bit biner. Mengingat 4 digit biner dapat
dibuat 16 kombinasi, maka 10 diantaranya dapat digunakan untuk menyatakan digit
decimal 0 sampai 9. Dengan ini kita memiliki pilihan kode BCD yang luas. Decoder
mempunyai masukkan (input) sebanyak n dan akan dikeluarkan (output) sebanyak 2 n.
Decoder akan bersifat active low dan dilengkapi dengan saluran masukan enable low.
Keluaran bersifat active low maksudnya saluran keluaran dikatakan aktif jika kondisi
keluaran tersebut adalah low atau memiliki tegangan rendah. Enable berfungsi untuk
mengaktifkan atau me-nonaktif-kan rangkaian. Enable low atau tegangan rendah. Decoder
berfungsi untuk mengaktifkan salah satu dari saluran keluarannya untuk setiap pola
masukan yang berbeda-beda.
Dari data percobaan dapat kita lihat bahwa data tersebut telah sesuai dengan sistem kerja
decoder. Terlihat dari data percobaan dari Y0 hingga Y7 hanya menghasilkan satu keluaran
low dari delapan keluaran.walaupun masukannya itu berbeda-beda. Dan apabila masukan
diabaikan (don’t care) maka keluaran pada decoder menjadi dalam keadaan high
semuanya.
Pada umumnya decoder biasanyamemiliki saluran enable. Saluran enable berfungsi
untuk mengaktifkan dan menonaktifkan dekoder.
Pada decoder dengan saluran enable aktif high jika enable = 0, decoder off. Berarti
semua saluran outputakan bernilai nol. Jika enable =1, decoder on dan sesuai dengan
inputnya, saluran yang aktif akan 1, dan yang lainnya 0.
2. Rancangan rangkaian decoder untuk masukan 4 bit dan keluaran 16 dengan menggunakan
komputer :
A B C D

0 ABCD

1 ABCD`

2 ABC`D

3 ABC`D`

4 AB`CD

5 AB`CD`

6 AB`C`D

7 AB`C`D`

8 A`BCD

9 A`BCD`

10 A`BC`D

11 A`BC`D`

12 A`B`CD

13 A`B`CD`

14 A`B`C`D

15 A`B`C`D`
GAMBAR PERCOBAAN

PLN

PSA 5 V DC
on
off
LED

R 330O
R 330O
R 330O
R 330O
R 330O

R 330O
R 330O

R 330O

16 15 14 13 12 11 10 9
Vcc

IC 74138
Gnd

1 2 3 4 5 6 7 8

I I I I I I
0 0 0 0 0 0

G1 G2B G2A C B A

INPUT ENABLE
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
1. Prinsip kerja decoder adalah rangkaian biner decoder biner ke octal.Decoder adalah
rangkaian yang menerima input –input biner dan mengaktifkan salah satu outputnya
sesuai dengan urutan biner inputnya. Decoder mempunyai n input akan menghasilkan 2n
keluaran dengan satu keluaran yang aktif. Setiap kombinasi inputnya hanya dapat
menghasilkan sebuah output yang berkondisi aktif. Dengan menggunakan sinyal-sinyal
kendalinya decoder dapat mengatur penyaluran masukan tertentu kepada keluarannya.
Decoder juga menampilkan kode – kode biner menjadi tanda – tanda yang dapat
ditanggapi secara visual. Prinsip kerja decoder dapat diaplikasikan dalam pembuatan alat
seperti kalkulator, lampu lalu lintas, Memory access decoding, Implementasi persamaan
Boole dan running text.
2. Pada saat di demonstrasikan dapat dilihat bahwa pada rangkaian decoder komponen yang
satu dengan yang lain saling mempengaruhi output sebab rangkaian yang
menghubungkan semua komponen. Rangkaian decorder akan membaca input dari enable
dan select lalu akan mengkoversikannya dari biner ke desimal dan mengoperasikan
bilangan-bilangan input tersebut dengan gerbang logika, maka hasil dari kombinasi
inputnya berupa 1 atau 0. Karena pada rangkaian decorder menggunakan polaritas aktif
low maka jika outputnya 0 (low) lampu LED akan menyala, jika outputnya 1 (High)
maka lampunya akan padam.
3. Cara kerja IC 74138 adalah Apabila salah satu input berlogika 1 maka output
akanberlogika 1,dan apabila 3 input disatukan yang select maupun enable maka salah
satuoutput atau Y akan berlogika 0.
4. Prinsip kerja decoder dapat diaplikasikan dalam pembuatan alat seperti kalkulator, lampu
lalu lintas, Memory access decoding, Implementasi persamaan Boole dan running text.

5.2 Saran
1. Sebaiknya praktikan mengetahui prosedur kerja pada percobaan Dekoder.
2. Sebaiknya praktikan memahami dalam merangkai komponen pada alat kerja.
3. Sebaiknya praktikan mengetahui cara pemakaian peralatan yang akan digunakan dan
mengetahui fungsi dari tiap-tiap komponan.
4. Sebaiknya praktikan mengetahui tujuan dari percobaan dengan jelas.
DAFTAR PUSTAKA

Mismail, Budiono. 1998. Dasar-Dasar Rangkaian Logika Digital. Bandung: ITB Bandung
Halaman 219 – 220
Tirtamihardja,Samuel H.1996.Elektronika Digital.Yogyakarta: Andi Yogyakarta
Hal : 137-149
Tokheim,Roger L.1995.Elektronika Digital Edisi Kedua.Jakarta : Erlangga
Hal : 113-121
http://palleko.blogspot.com/2012/06/pengertian-decoder.html
Diakses Pada : 18 Maret 2015
Pukul : 23.56 WIB.
Nama : SUBHAN FAHMI NASUTION
NIM : 142411004
Judul : Decoder
Kelompok : I

Tugas Persiapan
2. Tulis dan jelaskan aplikasi dari decoder multiplexter dan demultiplexter
3. Apa yang dimaksud dengan decoder dan encoder dan bandingkan.
4. Rangkai sebuah decoder yaitu dengan 3 masukan dan 8 keluaran dengan memakai
gerbang AND.

Penjelasan :
1. a) Aplikasi dari Multiplexing adalah : Multiplexing memiliki Tujuan utama yaitu untuk
menghemat jumlah saluran fisik misalnya kabel, pemancar & penerima (transceiver), atau
kabel optik. Contoh aplikasi dari teknik multiplexing ini adalah pada jaringan transmisi
jarak jauh, baik yang menggunakan kabel maupun yang menggunakan media udara
(wireless atau radio).

b) Aplikasi demultiflexter atau program dekoder, pada umumnya dapat diaplikasikan


untuk menggantikan kode alamat atau pensandian suatu bahasa program yang pada
dasarnya adalah basis dari komputer, karena komputer adalah hub antara hardwere -
softwere - dengan operator/pengguna , dalam hal ini softwere adalah dekoder bahasa
mesin switching logika antara komputer dgn operator.

2. Decoder adalah alat yang di gunakan untuk dapat mengembalikan proses encoding
sehingga kita dapat melihat atau menerima informasi aslinya. Pengertian Decoder juga
dapat di artikan sebagai rangkaian logika yang di tugaskan untuk menerima input biner
dan mengaktifkan salah satu outputnya sesuai dengan urutan biner tersebut. Sedangkan
pengertian dari Encoder adalah kebalikan dari Dekoder.
3. Rangkaian sebuah decoder yaitu dengan 3 masukan dan 8 keluaran dengan memakai
gerbang AND :
0 O0=C`B`A`

A 1 O1=C`B`A
(LSB)

2 O2=C`BA`
B

3 O3=C`BA

C
(MSB) 4 O4=CB`A`

5 O5=CB`A

6 O6=CBA`

7 O7=CBA
Nama : SUBHAN FAHMI NASUTION
NIM : 142411004

Responsi
1.Tuliskan perbedaan dari decorder dan Encoder?
2.Tuliskan kode biner dari angka decimal 0 sampai 7?
3.Tuliskan tujuan percobaan?
4.Tuliskan komponen beserta fungsinya?
5.Tuliskan apa yang anda ketahui dengan judul percobaan?

Jawab:
1. Perbedaan dekoder dan enkoder yang lainnya diantaranya:

Decoder
Suatu rangkaian digital yang merubah bilangan biner menjadi bilangan decimal.
Rangkaian logika decoder menerima input-input dalam bentuk biner dan mengaktifkan
salah satu outputnya sesuai dengan urutan biner inputnya.

Encoder
Rangkaian digital yang dapat mengubah bilangan decimal menjadi biner. Encoder
melakukan operasi kebalikan dari decoder. Encoder menghasilkan output dalam
bentuk bit. Syarat yang harus dipenuhi adalah bahwa input harus berupa word biner
yang ekivalen dengan bilangan decimal 2 (1,2,4,6,16,..) sehingga Encoder hanya
berguna dalam bentuk priority encoder yang hanya memperoleh prioritas data tertinggi
untuk di kodekan.

2.Kode biner dari angka decimal 0 – 7


0 = 0000
1 = 0001
2 = 0010
3 = 0011
4 = 0100
5 = 0101
6 = 0110
7 = 0111
3.Tujuan pecrobaannya, yaitu :
5. Untuk memahami prinsip kerja dari rangkaian Decoder
6. Untuk membuat rangkaian decoder dari gerbang logika
7. Untuk mengetahui aplikasi dari Decoder
8. Untuk mengetahui cara kerja IC 74138

4.Komponen beserta fungsinya:


4. IC 74138 dengan gerbang AND
Fungsi : Sebagai decoder dengan 3 masukkan dan 8 keluaran.
5. Resistro 330Ω (8buah)
Fungsi : Untuk menghambat besarnya arus yang lewat pada suatu rangkaian.
6. LED (8buah)
Fungsi : Sebagai sumber cahaya pada suatu rangkaian untuk menjadi indikator high dan
low.
5. Peralatan dalam percobaan decorder:
6. Power Supply 5 Volt DC.
Fungsi : Sebagai sumber tegangan.
7. Jumper (Secukupnya)
Fungsi : Sebagai penghubung antara komponen dan komponen.
8. Penjepit Buaya
Fungsi : Sebagai alat penghubung peralatan ke komponen.
9. Saklar
Fungsi : Sebagai masukan high dan low.
10. Protoboard
Fungsi : Sebagai tempat merangkai komponen-komponen sementara.
Prinsip kerja decoder dapat diaplikasikan dalam pembuatan alat seperti kalkulator,
lampu lalu lintas, Memory access decoding, Implementasi persamaan Boole dan running
text.
Demultiplexer dapat digunakan sebagai digital decoder. Suatu digital dekoder
mempunyai keluaran 2 n dan masukan n, hanya keluaran yang mempunyai hubungan dengan
bilangan biner ada bagian masukan yang akan diaktifkan. Demultiplexer 74154 digunakan
sebagai 4 line to 16 line decoder dengan cara menghubungkan kedua masukan G menjadi
LOW. Kemudian keluaran yang berhubungan dengan masukan SELECT adalah LOW dan
semua keluaran yang lain akan HIGH.

Anda mungkin juga menyukai