Decoder
Decoder
DECODER
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Decoder
Decoder adalah rangkaian logika yang mengubah masukan kode biner N-bit ke M
saluran keluaran sedemikian rupa sehungga setiap saluran keluaran hanya sat yang akan
diaktifkan dari beberapa kemungkinan kombinasi masukan. Setiap N masukan dapat berisi 0
atau 1, ada 2N kemungkinan kombinasi dari masukan atau kode-kode. Untuk setiap kombinasi
masukan ini hanya satu dari M (N adalah bilangan bulat dan M adalah bilangan bulat yang
lebih kecil atau sama dengan 2N) keluaran yang akan aktif (High), sedangkan keluaran yang
lain adalah low. Beberapa dekoder didesain untuk menghasilkan keluaran low pada keadaan
aktif, dimana hanya keluaran yang dipilih adalah low sementara keluaran yang lain adalah
High. Dekoder jenis ini dapat dikenali dari diagram decoder tersebut, yaitu dengan adanya
lingkaran kecil pada saluran keluaran dari decoder tersebut.
0 O0=C`B`A`
A 1 O1=C`B`A
(LSB)
2 O2=C`BA`
B
3 O3=C`BA
C
(MSB) 4 O4=CB`A`
5 O5=CB`A
6 O6=CBA`
7 O7=CBA
3.1.2 Komponen
1. IC 74138 dengan gerbang AND
Fungsi : Sebagai decoder dengan 3 masukkan dan 8 keluaran.
2. Resistro 330Ω (8buah)
Fungsi : Untuk menghambat besarnya arus yang lewat pada suatu rangkaian.
3. LED (8buah)
Fungsi : Sebagai sumber cahaya pada suatu rangkaian untuk menjadi indikator high dan
low.
3.2 Prosedur Percobaan
1. Dirangkai rangkaian sesuai dengan gambar berikut:
DATA OUTPUTS
Vcc Y0 Y1 Y2 Y3 Y4 Y5 Y6
16 15 14 13 12 11 10 9
1 2 3 4 5 6 7 8
A B C G2A G2B G1 Y7
SELECT OUTPUT GND
ENABLE
Inputs
Outputs
Enable Select
G1 G2 (note 1) C B A Y0 Y1 Y2 Y3 Y4 Y5 Y6 Y7
X H X X X H H H H H H H H
L X X X X H H H H H H H H
H L L L L L H H H H H H H
H L L L H H L H H H H H H
H L L H L H H L H H H H H
H L L H H H H H L H H H H
H L H L L H H H H L H H H
H L H L H H H H H H L H H
H L H H L H H H H H H L H
H L H H H H H H H H H H L
Penjelasan :
1. Cara kerja rangkaian decoder yaitu instruksi-instruksi maupun bilangan-bilangan dikirim
dengan deretan pulsa atau tingkatan-tingkatan biner. Misalnya jika kita menyediakan
karakter 4 bit untuk pengiriman instruksi maka jumlah instruksi berbeda yang dapat dibuat
adalah 24=16. Informasi ini diberi kode atau sandi biner. Dipihak lain seringkali timbul
kebutuhan akan suatu saklar multi posisi yang dapat dioperasikan sesuai dengan kode
tersebut. Dengan kata lain untuk masing-masing dari 16 saluran hanya 1 saluran yang
dieksitasi pada setiap saat. Proses untuk identifikasi suatu kode tertentu ini disebut
pendekodean atau Decoding.
Sistem BCD (Binary Code Decimal) menterjemahkan Bilangan.bilangan decimal dengan
menggantikan setiap digit decimal menjadi 4 bit biner. Mengingat 4 digit biner dapat
dibuat 16 kombinasi, maka 10 diantaranya dapat digunakan untuk menyatakan digit
decimal 0 sampai 9. Dengan ini kita memiliki pilihan kode BCD yang luas. Decoder
mempunyai masukkan (input) sebanyak n dan akan dikeluarkan (output) sebanyak 2 n.
Decoder akan bersifat active low dan dilengkapi dengan saluran masukan enable low.
Keluaran bersifat active low maksudnya saluran keluaran dikatakan aktif jika kondisi
keluaran tersebut adalah low atau memiliki tegangan rendah. Enable berfungsi untuk
mengaktifkan atau me-nonaktif-kan rangkaian. Enable low atau tegangan rendah. Decoder
berfungsi untuk mengaktifkan salah satu dari saluran keluarannya untuk setiap pola
masukan yang berbeda-beda.
Dari data percobaan dapat kita lihat bahwa data tersebut telah sesuai dengan sistem kerja
decoder. Terlihat dari data percobaan dari Y0 hingga Y7 hanya menghasilkan satu keluaran
low dari delapan keluaran.walaupun masukannya itu berbeda-beda. Dan apabila masukan
diabaikan (don’t care) maka keluaran pada decoder menjadi dalam keadaan high
semuanya.
Pada umumnya decoder biasanyamemiliki saluran enable. Saluran enable berfungsi
untuk mengaktifkan dan menonaktifkan dekoder.
Pada decoder dengan saluran enable aktif high jika enable = 0, decoder off. Berarti
semua saluran outputakan bernilai nol. Jika enable =1, decoder on dan sesuai dengan
inputnya, saluran yang aktif akan 1, dan yang lainnya 0.
2. Rancangan rangkaian decoder untuk masukan 4 bit dan keluaran 16 dengan menggunakan
komputer :
A B C D
0 ABCD
1 ABCD`
2 ABC`D
3 ABC`D`
4 AB`CD
5 AB`CD`
6 AB`C`D
7 AB`C`D`
8 A`BCD
9 A`BCD`
10 A`BC`D
11 A`BC`D`
12 A`B`CD
13 A`B`CD`
14 A`B`C`D
15 A`B`C`D`
GAMBAR PERCOBAAN
PLN
PSA 5 V DC
on
off
LED
R 330O
R 330O
R 330O
R 330O
R 330O
R 330O
R 330O
R 330O
16 15 14 13 12 11 10 9
Vcc
IC 74138
Gnd
1 2 3 4 5 6 7 8
I I I I I I
0 0 0 0 0 0
G1 G2B G2A C B A
INPUT ENABLE
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
1. Prinsip kerja decoder adalah rangkaian biner decoder biner ke octal.Decoder adalah
rangkaian yang menerima input –input biner dan mengaktifkan salah satu outputnya
sesuai dengan urutan biner inputnya. Decoder mempunyai n input akan menghasilkan 2n
keluaran dengan satu keluaran yang aktif. Setiap kombinasi inputnya hanya dapat
menghasilkan sebuah output yang berkondisi aktif. Dengan menggunakan sinyal-sinyal
kendalinya decoder dapat mengatur penyaluran masukan tertentu kepada keluarannya.
Decoder juga menampilkan kode – kode biner menjadi tanda – tanda yang dapat
ditanggapi secara visual. Prinsip kerja decoder dapat diaplikasikan dalam pembuatan alat
seperti kalkulator, lampu lalu lintas, Memory access decoding, Implementasi persamaan
Boole dan running text.
2. Pada saat di demonstrasikan dapat dilihat bahwa pada rangkaian decoder komponen yang
satu dengan yang lain saling mempengaruhi output sebab rangkaian yang
menghubungkan semua komponen. Rangkaian decorder akan membaca input dari enable
dan select lalu akan mengkoversikannya dari biner ke desimal dan mengoperasikan
bilangan-bilangan input tersebut dengan gerbang logika, maka hasil dari kombinasi
inputnya berupa 1 atau 0. Karena pada rangkaian decorder menggunakan polaritas aktif
low maka jika outputnya 0 (low) lampu LED akan menyala, jika outputnya 1 (High)
maka lampunya akan padam.
3. Cara kerja IC 74138 adalah Apabila salah satu input berlogika 1 maka output
akanberlogika 1,dan apabila 3 input disatukan yang select maupun enable maka salah
satuoutput atau Y akan berlogika 0.
4. Prinsip kerja decoder dapat diaplikasikan dalam pembuatan alat seperti kalkulator, lampu
lalu lintas, Memory access decoding, Implementasi persamaan Boole dan running text.
5.2 Saran
1. Sebaiknya praktikan mengetahui prosedur kerja pada percobaan Dekoder.
2. Sebaiknya praktikan memahami dalam merangkai komponen pada alat kerja.
3. Sebaiknya praktikan mengetahui cara pemakaian peralatan yang akan digunakan dan
mengetahui fungsi dari tiap-tiap komponan.
4. Sebaiknya praktikan mengetahui tujuan dari percobaan dengan jelas.
DAFTAR PUSTAKA
Mismail, Budiono. 1998. Dasar-Dasar Rangkaian Logika Digital. Bandung: ITB Bandung
Halaman 219 – 220
Tirtamihardja,Samuel H.1996.Elektronika Digital.Yogyakarta: Andi Yogyakarta
Hal : 137-149
Tokheim,Roger L.1995.Elektronika Digital Edisi Kedua.Jakarta : Erlangga
Hal : 113-121
http://palleko.blogspot.com/2012/06/pengertian-decoder.html
Diakses Pada : 18 Maret 2015
Pukul : 23.56 WIB.
Nama : SUBHAN FAHMI NASUTION
NIM : 142411004
Judul : Decoder
Kelompok : I
Tugas Persiapan
2. Tulis dan jelaskan aplikasi dari decoder multiplexter dan demultiplexter
3. Apa yang dimaksud dengan decoder dan encoder dan bandingkan.
4. Rangkai sebuah decoder yaitu dengan 3 masukan dan 8 keluaran dengan memakai
gerbang AND.
Penjelasan :
1. a) Aplikasi dari Multiplexing adalah : Multiplexing memiliki Tujuan utama yaitu untuk
menghemat jumlah saluran fisik misalnya kabel, pemancar & penerima (transceiver), atau
kabel optik. Contoh aplikasi dari teknik multiplexing ini adalah pada jaringan transmisi
jarak jauh, baik yang menggunakan kabel maupun yang menggunakan media udara
(wireless atau radio).
2. Decoder adalah alat yang di gunakan untuk dapat mengembalikan proses encoding
sehingga kita dapat melihat atau menerima informasi aslinya. Pengertian Decoder juga
dapat di artikan sebagai rangkaian logika yang di tugaskan untuk menerima input biner
dan mengaktifkan salah satu outputnya sesuai dengan urutan biner tersebut. Sedangkan
pengertian dari Encoder adalah kebalikan dari Dekoder.
3. Rangkaian sebuah decoder yaitu dengan 3 masukan dan 8 keluaran dengan memakai
gerbang AND :
0 O0=C`B`A`
A 1 O1=C`B`A
(LSB)
2 O2=C`BA`
B
3 O3=C`BA
C
(MSB) 4 O4=CB`A`
5 O5=CB`A
6 O6=CBA`
7 O7=CBA
Nama : SUBHAN FAHMI NASUTION
NIM : 142411004
Responsi
1.Tuliskan perbedaan dari decorder dan Encoder?
2.Tuliskan kode biner dari angka decimal 0 sampai 7?
3.Tuliskan tujuan percobaan?
4.Tuliskan komponen beserta fungsinya?
5.Tuliskan apa yang anda ketahui dengan judul percobaan?
Jawab:
1. Perbedaan dekoder dan enkoder yang lainnya diantaranya:
Decoder
Suatu rangkaian digital yang merubah bilangan biner menjadi bilangan decimal.
Rangkaian logika decoder menerima input-input dalam bentuk biner dan mengaktifkan
salah satu outputnya sesuai dengan urutan biner inputnya.
Encoder
Rangkaian digital yang dapat mengubah bilangan decimal menjadi biner. Encoder
melakukan operasi kebalikan dari decoder. Encoder menghasilkan output dalam
bentuk bit. Syarat yang harus dipenuhi adalah bahwa input harus berupa word biner
yang ekivalen dengan bilangan decimal 2 (1,2,4,6,16,..) sehingga Encoder hanya
berguna dalam bentuk priority encoder yang hanya memperoleh prioritas data tertinggi
untuk di kodekan.