0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
206 tayangan35 halaman

Bab V Percobaan 4 Percabangan (Kondisional Dan Perulangan)

Bab V membahas percobaan 4 tentang percabangan (kondisional dan perulangan) dalam bahasa pemrograman Python. Terdapat penjelasan tentang konsep dasar kondisional menggunakan if, elif, else dan operator logika. Juga dijelaskan tentang perulangan menggunakan while dan for beserta penggunaan pernyataan break, continue, else dan fungsi range().
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Kami menangani hak cipta konten dengan serius. Jika Anda merasa konten ini milik Anda, ajukan klaim di sini.
Format Tersedia
Unduh sebagai PDF, TXT atau baca online di Scribd
0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
206 tayangan35 halaman

Bab V Percobaan 4 Percabangan (Kondisional Dan Perulangan)

Bab V membahas percobaan 4 tentang percabangan (kondisional dan perulangan) dalam bahasa pemrograman Python. Terdapat penjelasan tentang konsep dasar kondisional menggunakan if, elif, else dan operator logika. Juga dijelaskan tentang perulangan menggunakan while dan for beserta penggunaan pernyataan break, continue, else dan fungsi range().
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Kami menangani hak cipta konten dengan serius. Jika Anda merasa konten ini milik Anda, ajukan klaim di sini.
Format Tersedia
Unduh sebagai PDF, TXT atau baca online di Scribd
Anda di halaman 1/ 35

BAB V

PERCOBAAN 4
PERCABANGAN (KONDISIONAL DAN PERULANGAN)

5.1 Tujuan
1. Mengetahui tipe-tipe data collection (array) yang terdapat pada Python.
2. Memahami dan mampu membuat program dengan menggunakan
kondisional dan perulangan pada Python.
3. Mengenal dan mampu menerapkan berbagai macam kondisional dan
perulangan pada Python.

5.2 Dasar Teori


5.2.1 Kondisional
Pernyataan kondisional dalam Python digunakan untuk melakukan
perhitungan atau tindakan yang berbeda bergantung pada batasan Boolean tertentu
mengevaluasi benar atau salah. Python mendukung logika kondisi yang biasa dalam
matematika berikut .
• Sama dengan: a == b
• Tidak Setara: a != B
• Kurang dari: a < b
• Kurang dari atau sama dengan: a <= b
• Lebih besar dari: a > b
• Lebih besar atau sama dengan: a >= b
Kondisi ini dapat digunakan dalam beberapa cara, paling umum di
pernyataan if … pernyataan dan perulangan (loop).

Gambar 5.1 Kondisional


Dalam contoh di atas menggunakan dua variabel, yaitu a dan b, yang
digunakan sebagai bagian dari pernyataan if untuk menguji apakah b lebih besar
dari a. Karena a adalah 33, dan b adalah 200, diketahui bahwa 200 lebih besar
dari 33, maka tercetak di layar bahwa "b lebih besar dari a".

1. Indentasi
Python bergantung pada indentasi (spasi di awal baris) untuk
mendefinisikan lingkup (scope) dalam kode. Bahasa pemrograman lain sering
menggunakan kurung kurawal “{…}” untuk tujuan ini. Indentasi pada Python
sangat menentukan karena jika tidak dibuat pada posisi yang benar akan
menyebabkan kesalahan , yaitu indentation error. Dan juga jika melewatkan
indentasi pada kondisi/statement akan mendapatkan kesalahan, seperti yang
ditunjukkan Gambar 5.2 berikut.

Gambar 5.2 Indentasi.


2. Elif
Kata kunci elif adalah cara Python mengatakan " jika kondisi sebelumnya
tidak benar, maka coba kondisi ini".

Gambar 5.3 Elif.


Dalam contoh ini a sama dengan b, jadi kondisi pertama tidak sesuai, tetapi
kondisi elif sesuai, jadi Python mencetak ke layar bahwa "a dan b adalah sama".

3. Else
Kata kunci else menangkap apapun yang tidak tertangkap oleh kondisi
sebelumnya.

Gambar 5.4 Else.


Dalam contoh ini a lebih besar dari b, jadi kondisi pertama tidak sesuai, juga
dengan kondisi elif tidak sesuai, jadi alur program akan ke kondisi else dan
mencetak ke layar bahwa "a lebih besar dari b".

4. Bentuk If yang Pendek


Jika hanya memiliki satu pernyataan untuk dieksekusi, maka dapat
diletakkan di baris yang sama dengan pernyataan if. Dalam gambar 5.5 terlihat
menghasilkan keluaran “a is greater than b”.

Gambar 5.5 Bentuk if yang pendek.


Dan dapat juga memiliki beberapa pernyataan lain di baris yang sama,
dalam contoh ini terdapat pengkondisian cetak “A” bila nilai “a” lebih besar dari
nilai “b” lalu cetak “=” bila nilai “a” dan nilai “b” mempunyai nilai yang sama,
untuk kondisi yang tidak memenuhi keduanya cetak “B”. Maka menghasilkan
keluaran “=”.

Gambar 5.6 Beberapa pernyataan if dalam satu baris.

5. And
Kata kunci ‘and’ adalah operator logika, dan digunakan untuk
menggabungkan pernyataan bersyarat. Dalam contoh, jika nilai “a” lebih besar dari
nilai “b”, dan jika nilai “c” lebih besar dari nilai “a” maka bila variabel yang sudah
didefinisikan sesuai dengan kondisi menghasilkan keluaran “kedua kondisi adalah
benar”.

Gambar 5.7 And.


6. If Bersarang (Nested)
Pemrogram dapat memiliki pernyataan if di dalam pernyataan if, ini disebut
dengan pernyataan if bersarang.
Contoh :

Gambar 5.8 If bersarang (nested)


7. Pernyataan ‘pass’
Pernyataan if tidak boleh kosong, tetapi jika karena suatu alasan memiliki
pernyataan if tanpa konten, masukkan pernyataan ‘pass’ untuk menghindari
kesalahan.
Dalam contoh kali ini dapat terlihat bahwa setelah dijalankan tidak
menghasilkan keluaran karena menggunakan “pass”.
Gambar 5.9 Pernyataan ‘pass’

5.2.2 Perulangan (loop)


Python memiliki dua perintah perulangan (loop) primitif yaitu loop
dengan‘while’ dan loop dengan ‘for’.
1. Loop dengan ‘while’
Dengan loop ‘while’, dapat menjalankan serangkaian pernyataan selama
suatu kondisi benar.
Dalam contoh ini mencetak “ i ” selama “ i ” masih kurang dari 6. Dengan
proses kenaikan pada nilai “i” nya ditambah dengan “1”. Maka menghasilkan
keluaran “1,2,3,4,5”.

Gambar 5.10 Loop dengan while.


A. Pernyataan ‘break’
Dengan pernyataan ‘break’ ini dapat menghentikan loop bahkan jika
kondisi while-nya sesuai.
Dalam contoh kali ini, dengan didefinisikan bahwa “i” sama dengan “1” dan
membuat suatu batas akhir perulangannya adalah “6” maka dengan mencetak nilai
“i” dengan dibuat kondisional bahwa ketika nilai “i” sama dengan “3” maka
disisipkan “break” maka menghasilkan keluaran “1,2,3”.
Gambar 5.11 Pernyataan break.
B. Pernyataan ‘continue’
Dengan pernyataan ‘continue’, ini dapat menghentikan iterasi saat ini, dan
melanjutkan dengan yang berikutnya.
Dalam contoh kali ini, dengan didefinisikan bahwa “i” sama dengan “0” dan
membuat suatu batas akhir perulangannya adalah “6” maka dengan dicetak nilai “i”
dengan dibuat kondisional bahwa ketika nilai “i” sama dengan “3” lalu disisipkan
“continue” maka menghasilkan keluaran “1,2,4,5,6”.

Gambar 5.12 Pernyataan continue.


C. Pernyataan else
Dengan pernyataan else ini dapat menjalankan satu blok kode ketika
kondisinya tidak lagi benar.
Dalam contoh kali ini, dengan didefinisikan bahwa “i” sama dengan “1” dan
membuat suatu batas akhir perulangannya adalah “6” maka dengan dicetak nilai “i”
dengan proses kenaikan pada nilai “i” nya ditambah dengan “1” dengan disisipkan
“else” maka menghasilkan keluaran “1,2,3,4,5”. Dikarenakan ada pernyataan lain
ketika suatu nilai sudah lebih dari “6” karena menggunakan “else”.

Gambar 5.13 Pernyataan else.

2. Loop dengan ‘for’


Sebuah loop ‘for’ digunakan untuk mengulangi urutan (baik list, tupel,
dictionary, set, atau string). Hal ini sedikit mirip dengan kata kunci ‘for’ dalam
bahasa pemrograman lain, dan berfungsi lebih seperti metode iterator seperti yang
ditemukan dalam bahasa pemrograman berorientasi objek lainnya.
Dengan loop ‘for’ ini dapat mengeksekusi seperangkat pernyataan, sekali
untuk setiap item dalam list, tuple, set dll.
Dalam gambar 5.14 melakukan perulangan for pada “fruitsi”.
Gambar 5.14 Loop dengan for.
A. Loop untuk String
String adalah objek yang dapat diubah. String mengandung serangkaian
karakter.
Dalam contoh kali ini dicetak huruf-huruf dalam kata "banana", maka
menghasilkan keluaran “b,a,n,a,n,a”

Gambar 5.15 Loop untuk string.


B. Pernyatan ‘break’
Dengan pernyataan ‘break’, ini dapat menghentikan loop sebelum loop
melewati semua item. Dalam ini ketika mendefinisikan suatu kumpulan data dan
menggunakan pengondisian for, bahwa sesuatu ( berupa huruf maupun kata)
terdapat di kumpulan data yang sudah didefinisikan di awal, lalu cetaklah sesuatu
tadi dan buat pengondisian bahwa bila sesuatu tadi mempunyai nilai yang terdapat
pada suatu kumpulan data yang sudah didefiniskan maka gunakan ‘break’.
Dalam contoh kali ini ketika mendefinisikan “fruits” dan menggunakan
pengondisian for, bahwa “x” terdapat di “fruits”, lalu cetaklah “x” dan buat
pengondisian bahwa ketika nilai “x” sama dengan “banana” maka “break”. Maka
menghasilkan keluaran “apple, banana”.
Gambar 5.16 Pernyataan break.
Dalam kali ini ketika “x”- nya dicetak secara seperti pada gambar 5.17
maka menghasilkan keluaran “apple”.

Gambar 5.17 Pernyataan break sebelum cetak.


C. Pernyataan ‘Continue’
Dengan pernyataan ‘continue’, ini dapat menghentikan iterasi loop saat
diinginkan, dan melanjutkan dengan yang berikutnya. Dalam ini ketika
didefinisikan suatu kumpulan data dan menggunakan pengondisian for, bahwa
sesuatu ( berupa huruf maupun kata) terdapat di kumpulan data yang sudah
didefinisikan di awal, lalu buatlah pengondisian bahwa ketika sesuatu tadi bernilai
sama dengan apa yang terdapat pada kumpulan data tadi yang sudah didefinisikan
maka gunakan ‘continue’ lalu cetaklah nilai sesuatu tadi.
Dalam contoh kali ini ketika didefinisikan “fruits” dan menggunakan
pengondisian for, bahwa “x” terdapat di “fruits”, lalu buatlah pengondisian bahwa
ketika “x” tadi bernilai sama dengan “banana” maka gunakan ‘continue’ lalu
cetaklah “x”. Maka menghasilkan keluaran “apple, cherry”.
Gambar 5. 18 Pernyataan continue.
D. Fungsi Range()
Untuk mengulang satu set kode beberapa kali, ini dapat menggunakan
fungsi range(). Fungsi range() mengembalikan urutan angka, mulai dari 0 secara
default, dan bertambah dengan 1 (secara default), dan berakhir pada angka yang
ditentukan.
Dalam contoh kali ini ketika dikondisikan for, bahwa “x” terdapat di range
“6” lalu cetaklah “x” maka menghasilkan keluaran “0,1,2,3,4,5”.

Gambar 5.18 Fungsi range.


Perhatikan bahwa range(6) bukan nilai 0 hingga 6, tetapi nilai 0 hingga 5.
Fungsi range() default ke 0 sebagai nilai awal, namun dimungkinkan untuk
menentukan nilai awal dengan menambahkan parameter: range(2,6), yang berarti
nilai dari 2 hingga 6 (tetapi tidak termasuk 6).
Dalam contoh kali ini ketika dikondisikan for, bahwa “x” terdapat di range
“4,10” lalu cetaklah “x” maka menghasilkan keluaran “4,5,6,7,8,9”.
Gambar 5.19 Fungsi range dengan parameter awal.
E. Else dalam Loop ‘For’
Kata kunci else dalam loop untuk menentukan blok kode yang akan
dieksekusi ketika loop selesai. Dalam artian ketika perulangan terjadi pada saat
batas yang ditentukan maka akan mengeluarkan hasil seperti yang dibuat pada
programnnya.
Dalam contoh kali ini ketika mengondisikan bahwa “x” terdapat di range
(6) lalu mencetak “x” dengan ‘else’ mencetak “akhrisnya selesai !” maka
menghasilkan keluaran “0,1,2,3,4,5, akhirnya selesai !”

Gambar 5.20 Else dalam loop for.


F. Loop Bersarang (Nested)
Loop bersarang adalah loop di dalam loop. "Loop dalam" akan dieksekusi
satu kali untuk setiap iterasi "loop luar".
Dalam contoh kali ini definisikan kumpulan data “sifat” dan kumpulan data
“buah” lalu dibuat perulangan “x” terdapat di “sifat” dan perulangan “y” terdapat
di “buah” lalu cetaklah “x,y”. Maka menghasilkan keluaran sesuai dengan gambar
5.21.

Gambar 5.21 Loop bersarang (nested).


G. Pernyataan ‘Pass’
Untuk loop tidak boleh kosong, tetapi jika karena alasan tertentu diinginkan
memiliki loop for tanpa konten, bisa dengan menggunakan pernyataan ‘pass’ untuk
menghindari kesalahan. Seperti pada gambar 5.22 maka tidak akan menghasilkan
keluaran karena dibuat “pass”.

Gambar 5.22 Pernyataan pass.


5.3 Analisis dan Pembahasan
5.3.1 Kondisional
a. If

Gambar 5.23 Contoh penggunaan kondisional if.


Pada gambar 5.23 di atas dapat dilihat bahwa terdapat dua variabel yang
digunakan, yaitu riskel dan psdm, yang digunakan sebagai bagian dari pernyataan
if untuk menguji apakah psdm lebih besar dari riskel. Karena riskel adalah 19, dan
psdm adalah 17, kita tahu bahwa 19 lebih besar dari 17, maka output yang
dikeluarkan adalah “riskel lebih besar dari psdm”.

b. Indentasi

Gambar 5.24 Contoh penggunaan kondisional if yang salah.


Pada gambar 5.24 dapat dilihat penggunaan indentasi sangatlah penting,
karena jika terjadi kesalahan dalam indentasi akan mengakibatkan kesalahan fatal
dan terjadi error. Pada gambar tersebut penggunaan indentasi pada penulisan print
salah, seharusnya di beri indentasi karena print tersebut berada dalam kondisional
if.
c. Elif

Gambar 5.25 Contoh penggunaan elif.

Pada gambar 5.25 di atas dapat dilihat variabel riskel memiliki nilai yang
sama dengan variabel psdm. Pada kondisi pertama digunakan kondisional jika
riskel > psdm maka print(“riskel lebih besar dari psdm”), maka pada kondisional
ini salah karena riskel tidak lebih besar dari psdm, sehingga diteruskan ke
kondisional selanjutnya yang tertulis jika riskel == psdm maka print(“riskel sama
dengan psdm”), dan pada kondisi ini benar karena riskel sama dengan psdm,
sehingga dihasilkanlah output seperti pada gambar tersebut.
d. Else

Gambar 5.26 Contoh penggunaan else.

Pada gambar 5.26 di atas terlihat variabel psdm lebih besar dari riskel, jadi
kondisi pertama tidak benar karena pada kondisi tersebut tertulis jika riskel > psdm
maka print(“riskel lebih besar dari psdm”), juga pada kondisi elif tidak benar
karena pada kondisi tersebut tertulis jika riskel == psdm maka print(“riskel sama
dengan psdm”), jadi alur program akan menuju ke kondisi lain yaitu else dan
mencetak ke layar bahwa “riskel kurang dari psdm” karena tidak ada dari kondisi if
dan elif yang memenuhi syarat. Bisa juga dalam menuliskan kondisional else tanpa
menggunakan elif.
Gambar 5,27 Contoh penggunaan else tanpa elif.

Pada gambar 5.27 di atas, kita hanya memiliki dua pernyataan saja, sehingga
kita dapat langsung menggunakan kondisional else tanpa menggunakan elif. Elif
digunakan ketika kita memiliki beberapa pernyataan pada suatu kondisional, jika
hanya memiliki satu atau 2 pernyataan saja kita dapat menggunakan else tanpa
harus menggunakan elif

e. Bentuk If yang Pendek

Gambar 5.28 Contoh penggunaan if yang pendek.


Pada gambar 5.28 kita dapat melihat dari penggunaan kondisional pendek.
Penggunaan kondisional pendek ini dapat kita gunakan ketika kita hanya memiliki
pernyataan yang pendek sehingga dapat kita tuliskan dalam satu baris saja untuk
mempersingkat dalam penulisan. Selain itu, kita juga dapat menuliskan pernyataan
lain juga dalam satu baris

Gambar 5.29 Contoh penggunaan if yang pendek dengan beberapa pernyataan.

Pada gambar 5.29 terdapat variabel mipa yang lebih besar dari ips.
Kemudian dibuat beberapa pernyataan dalam satu baris kondisional sehingga
keluarlah output seperti yang ada pada gambar tersebut.

f. And

Gambar 5.30 Contoh penggunaan and.


Pada gambar 5.30 di atas terdapat variabel mangga, jeruk, dan pir. Yang
mana variabel mangga lebih kecil dari jeruk dan lebih besar dari pir, variabel jeruk
lebih besar dari mangga dan pir, dan variabel pir lebih kecil dari mangga dan jeruk.
Kemudian digunakan pernyataan kondisional jika mangga < jeruk and jeruk > pir
maka print(“kedua kondisi benar”). Karena kedua dari kondisi tersebut True maka
keluarlah hasil seperti yang ada pada gambar tersebut.

g. If bersarang (Nested)

Gambar 5.31 Contoh if bersarang (nested).

Pada gambar 5.31 terdapat variabel fislis, kemudian digunakan kondisi jika
fislis > 75 maka print(“Kamu lulus”), kemudian di dalam kondisi ini juga terdapat
kondisi yang lain yang menyatakan jika fislis > 80 maka print(“Kamu pintar”),
lalu terdapat penggunaan else yang menyatakan print(“Tetap semangat dan
pantang menyerah”). Maka hasil yang di keluarkan terlihat seperti yang ada pada
gambar, karena nilai dari variabel fiislis adalah 99.
h. Pass

Gambar 5.32 Contoh if dengan pernyataan pass.

Pada gambar 5.32 terdapat variabel aljabar dan kimia yang kemudian di
nyatakan kondisional jika kimia < aljabar maka pass. Karena pernyataan yang
dinyatakan adalah True maka tidak mengeluarkan hasil apapun, karena ada
penggunaan pernyataan pass. Dimana pass ini adalah suatu pernyataan yang
berfungsi untuk melewati suatu kondisi jika kondisi tersebut adalah benar.

5.3.2 Perulangan (Loop)


• Loop dengan “while”

Gambar 5.33 Contoh penggunaan loop “while”.


Pada gambar 5.33 terdapat variabel juri. Kemudian dilakukan menggunakan
perulangan while juri < 7, lalu di dalam while tersebut di tambahkan operator juri
+= 1, kemudian print(“dari juri ”, juri). Yang mana maksudnya adalah dilakukan
perulangan sebanyak 7 kali dengan perulangan angka 1 sampai 7.

a. Break

Gambar 5.34 Contoh menggunakan pernyataan break pada loop “while”.

Pada gambar 5.34 terdapat variabel x kemudian dilakukan perulangan


dengan while x <= 10, lalu print(“hasil dari ”, x, “x”, x, “=”, x*x), kemudian
pada x ditambahkan 1 dengan dituliskannya x += 1. Setelah itu dinyatakan
kondisional jika x > 7, maka break. Pernyataan break ini berfungsi ketika suatu
kondisi telah terpenuhi maka perulangan akan berhenti, seperti yang dicontohkan
pada gambar di atas. Ketika x sudah mencapai 7, maka perulangan akan terhenti.
b. Continue

Gambar 5.35 Contoh menggunakan pernyataan continue pada loop “while”.

Pada gambar 5.35 dilakukan perulangan dengan menggunakan while


kemudian pada suatu kondisi terdapat pernyataan continue. Dimana continue ini
merupakan suatu pernyataan yang akan melanjutkan perulangan setelah suatu
fungsi telah terpenuhi. Seperti yang dicontohkan pada gambar, angka 7 tidak
ditampilkan pada terminal karena dilakukan pernyataan continue pada kondisional
if.

c. Else

Gambar 5.36 Contoh menggunakan pernyataan else pada loop “while”.


Pada gambar 5.36 di atas dilakukan perulangan terhadap variabel x. Dimana
x ditambahkan 2 sehingga hasil dari perulangan ini nantinya akan memiliki jarak 2
tiap hasilnya. Kemudian dilakukan print(“x tidak lagi kurang dari sama dengan
10”), dan hasil print ini akan keluar ketika x sudah tidak lagi kurang sama dengan
10.

• Loop dengan “for”

Gambar 5.37 Contoh penggunaan perulangan dengan for.

Pada gambar 5.37 terdapat variabel proker yang berisi item-item dalam
bentuk list, kemudian dilakukan perulangan for dengan for x proker, lalu print(x).
maka hasil yang dikeluarkan adalah item dari variabel x secara berulang yang
dimaksud dengan berulang adalah mengeluarkan output item-item dari variabel
proker secara satu-satu atau berulang.
a. Loop untuk String

Gambar 5.38 Contoh penggunaan perulangan dengan string.

Pada gambar 5.38 terdapat perulangan for x in “program”, dimana x adalah


variabel baru yang akan menampung hasil dari perulangan nantinya. Kemudian
dilakukan print(x) untuk mencetak hasil dari perulangan for yang telah dilakukan.
Maka keluarlah hasil seperti yang ada pada gambar. Terjadi hasil seperti itu karena
“program” ini dibuat dalam bentuk string sehingga akan menghasilkan hasil yang
seperti itu.

b. Break

Gambar 5.39 Contoh penggunaan pernyataan break.


Pada gambar 5.39 dilakukan perulangan terhadap variabel anime yang
nantinya hasil dari perulangan tersebut akan ditampung dalam variabel x. Dalam
perulangan tersebut dilakukan print(x) untuk mengeluarkan hasil x, kemudian juga
dilakukan kondisional jika x == “digital creative”, maka break. Break sendiri
merupakan pernyataan yang akan menghentikan suatu loop jika suatu kondisi
terpenuhi. Terlihat pada gambar tersebut, ketika perulangan sudah mencapai pada
“digital creative”, maka akan berhenti.
Selain itu juga dapat dilakukan dengan cara yang sedikit berbeda, yaitu
meletakkan perintah print setelah pernyataan digital creative.

Gambar 5.40 Contoh penggunaan pernyataan break dengan dilakukan cetak setelah break.

Pada gambar 5.40 dapat dillihat bahwa ketika kita meletakkan perintah print
setelah pernyataan break, maka hasil yang dikeluarkan adalah item-item yang ada
di sebelum “digital creative”, karena pada kondisional tersebut dinyatakan if x ==
“digital creative”.
c. Continue

Gambar 5.41 Contoh penggunaan pernyataan continue.


Pada gambar 5.41 di atas dilakukan pernyataan continue. Dimana continue
ini merupakan suatu pernyataan yang akan melanjutkan suatu perulangan ketika
suatu kondisional telah terpenuhi. Hal ini terlihat pada gambar di atas, dimana pada
item “digital creative” tidak ada pada hasil keluaran di terminal, karena dilakukan
kondisional jika x == “bleach”, maka continue. Maksudnya adalah ketika kondisi
x sudah terpenuhi yang pada item “digital creative” maka dilanjutkan ke perulangan
selanjutnya.

d. Fungsi Range()

Gambar 5.42 Contoh penggunaan fungsi range().


Pada gambar 5.42 terdapat perulangan dimana for x in range(10) yaitu x
adalah variabel dan 10 adalah batas dari perulangan tersebut. Kemudian dilakukan
print(x) untuk mengeluarkan hasil perulangan, kemudian kondisional else untuk
dilakukan print(“selesai”), ketika perulangan sudah mencapai 10 kali. Maka hasil
yang dikeluarkan adalah seperti yang ada pada gambar di atas. Selain itu, kita juga
dapat memberikan parameter pada awal fungsi range().

Gambar 5.43 Contoh penggunaan fungsi range() menggunakan parameter awal dalam fungsi.

Terlihat pada gambar 5.43 terdapat perulangan for dimana ditambahkan


parameter pada perulangannya. Yaitu dengan for x in range(10,20), dimana 10
adalah jumlah data dan nilai awal yang akan dikeluarkan, sedangkan 20 adalah
batas nilai yang dapat dikeluarkan, sehingga didapatkan hasil seperti yang ada pada
gambar.
e. Else

Gambar 5.44 Contoh penggunaan “else” dalam loop ”for”.

Pada gambar 5.44 terdapat perulangan yang juga menggunakan kondisional


else. Dimana dilakukan perulangan for x in range(10) yang mana 10 adalah batas
jumlah data yang akan dikeluarkan. Kemudian print(x) untuk mengeluarkan hasil
x. Lalu dinyatakan else dan print(“selesai”), dimana fungsi else ini akan berjalan
ketika hasil yang dikeluarkan sudahh mencapai akhir atau sudah mencapai batas
jumlah yang sudah ditentukan.

f. Loop bersarang (nested)

Gambar 5.45 Contoh penggunaan loop bersarang (nested).


Pada gambar 5.45 terdapat variabel fakultas dan prodi dimana masing-
masing variabel teersebut berisikan item dengan tipe list. Kemudian dilakukan
perulangan for dengan for x in fakultas, dimana x merupakan variabel baru untuk
menampung hasil perulangannya, lalu di dalam perulangan ini juga terdapat
perulangan yang lain dengan for y in prodi, dimana y adalah variabel baru untuk
menampung hasil perulangan ini. Kemudian dilakukan print(x,y), untuk
mengeluarkan output dari hasil perulangan pada variabel x dan y. Sehingga
keluarlah hasil seperti yang ada pada gambar.

g. Pass

Gambar 5.46 Contoh penggunaan pernyataan “pass”.

Pada gambar 5.24 di atas terdapat perulangan dimana didalam perulangan


tersebut dinyatakan pernyataan pass. Dimana fungsi pass ini digunakan uketika
suatu kondisional tidak ingin dikeluarkan hasilnya saat terpenuhi, jika tidak
menggunakan pass dan pada kondisional tersebut kosong, maka hasil yang akan
dikeluarkan adalah error. Sehingga hasil yang dikeluarkan pada gambar di atas
adalah tidak ada, karena disengajakan untuk tidak dikeluarkan output-nya dengan
menggunakan pernyataan pass.
5.4 Penugasan
5.4.1 Membuat program mengkonversi dari skor ke nilai
Dengan ketentuan skor nilai:
Tabel 5. 1 Parameter konversi nilai

Skor Nilai
80 s.d 100 A
70 s.d <80 B
55 s.d <70 C
40 s.d <55 D
<40 E

Gambar 5.47 Program untuk mengkonversikan skor ke nilai.

Pada gambar 5.47 terdapat variabel N, untuk meng-input skor yang ingin
dikonversikan. Kemudian dilakukan kondisional jika N yang dimasukkan adalah
kurang dari sama dengan 100 dan lebih dari sama dengan 80, maka akan
mendapatkan nilai A, kondisi selanjutnya adalah jika N yang dimasukkan kurang
dari 80 dan lebih dari sama dengan 70, maka akan mendapatkan nilai B, lalu jika N
yang dimasukkan kurang dari 70 dan lebih dari sama dengan 55, maka akan
mendapatkan nilai C, kemudian jika N yang dimasukkan kurang dari 55 dan lebih
dari sama dengan 40, maka akan mendapatkan nilai D. Setelah itu jika N tidak
memenuhi satupun dari pernyataan kondisional di atas, maka akan di terima oleh
kondisional else paling bawah yaitu akan mendapatkan nilai E dan harus
mengulang.

5.4.2 Membuat keluaran “Teknik Elektro Undip” sebanyak 20 baris


menggunakan loop “while”

Gambar 5.48 Program untuk melakukan perulangan sebanyak 20 kali.

Pada gambar 5.48 terdapat variabel x yang kemudian dilakukan perulangan


while terhadap variabel tersebut dengan pernyataan while x < 20, yang mana x akan
di ulang dengan batas 20 kali perulangan. Kemudian di dalam perulangan ini
dinyatakan operator x += 1, yaitu x akan ditambahkan dengan 1, lalu print(“Teknik
Elektro Undip”). Maka hasil yang dikeluarkan adalah perulangan dari “Teknik
Elektro Undip” sebanyak 20 kali, karena hasil dari operator yang telah dilakukan
dan juga dari batas jumlah yang ditentukan di pernyataan while sebelumnya yaitu
20 kali.
5.4.3 Membuat program menghitung 10!

Gambar 5.49 Program untuk menghitung 10 faktorial.

Pada gambar 5.49 terdapat variabel a dan faktorial, dimana a adalah


variabel yang akan ditentukan faktorialnya dan faktorial adalah variabel untuk
menampung dari hasil perhitungan nantinya. Kemudian dilakukan perulangan for
dengan for b in range(1, a+1) dimana b adalah variabel baru untuk menampung
hasil perulangan dan range(1,a+1) 1 adalah awal nilai yang akan dimulai
perulangannya dan a+1 adalah perulangan untuk a yang akan ditambahkan 1 yang
dimulai dari 0. Di dalam perulangan for ini terdapat operator perkalian yaitu
faktorial *= b, dimana variabel faktorial akan dikalikan dengan b, hasil dari
perulangan for. Lalu dilakukan print(f”Hasil dari 10! = {faktorial}”) untuk
mengeluarkan hasil dari faktorial dari fungsi dan perulangan yang telah dilakukan.
5.4.4 Memodifikasi kode python untuk menampilkan tulisan Teknik Elektro
sebanyak 6x menggunakan fungsi range()

Gambar 5.50 Program untuk menampikan tulisan Teknik Elektro sebanyak 6 kali menggunakan
range().

Pada gambar 5.50 terdapat perulangan yaitu for x in range(6) dimana x


adalah variabel dari perulangan, dan range(6) adalah batas jumlah yang akan
dikeluarkan dari perulangan ini nantinya. Kemudian di dalam perulangan itu
terdapat perintah print(“Teknik Elektro”) sehingga hasil yang dikeluarkan adalah
perulangan dari “Teknik Elektro” sebanyak 6 kali.

5.4.5 Perbedaan antara continue dan break dalam fungsi kondisional


Sesuai dengan penjelasan dan pengaplikasian dari pernyataan continue dan
break di atas, dapat disimpulkan bahwa pernyataan continue merupakan pernyataan
yang akan melanjutkan suatu perulangan ke kondisional selanjutnya jika suatu
kondisi tersebut sudah mencapai benar atau True, seperti yang ditunjukkan pada
gambar 5.18. sedangkan pernyataan break merupakan pernyataan yang akan
menghentikan suatu perulangan jika suatu kondisi sudah mencapai True atau sudah
benar.
5.4.6 Memodifikasi model lain dari nested loop

Gambar 5.51 Membuat program memodifikasi model lain dari nested loop

Pada gambar 5.51 terdapat variabel listKota dimana berisikan daftar kota-
kota yang rangkup dalam tipe data list. Kemudian dilakukan perulangan for
terhadap variabel tersebut yaitu dengan for kota in listKota, dimana kota adalah
variabel baru untuk menampung hasil perulangan ini. Didalam perulangan while ini
terdapat perintah print(kota) untuk mengeluarkan hasil dari perulangannya,
kemudian terdapat variabel baru yaitu listTempat yang berisikan daftar-daftar
destinasi dalam bentuk tipe data list. Lalu didalam perulangan for ini juga terdapat
perulangan while yaitu while listTempat yang didalamnya terdapat perintah print(“-
->”, listTempat.pop(0)), fungsi pop() disini adalah berguna untuk menghentikan
perulangan dan juga untuk memberikan hasil dari keluaran listTempat di bawah
listKota secara berulang. Seperti yang diperlihatkan pada gambar.
5.4.7 Looping Kosong dengan Menggunakan Fungsi Pass

Gambar 5.52 Membuat program looping kosong dengan pass.

Pada gambar 5.52, terdapat variabel biji yang kemudian dilakukan perulangan
while yaitu biji < 100, lalu dilakukan operator penambahan dengan menambahkan
biji dengan 1. Kemudian diperintahkan pernyataan pass yang mana dengan fungsi
ini tidak akan mencetak apapun pada terminal, dan hanya akan mengkonfirmasi
bahwa pernyataan tersebut telah terpenuhi.
5.5 Kesimpulan
1. Kondisional if adalah suatu kondisional yang akan berjalan ketika suatu kode
terpenuhi.
2. Perulangan ada suatu kondisi dimana program akan terus berjalan atau
berulang selama suatu kondisi bernilai True hingga ada suatu kode yang
menghentikannya.
3. Pernyataan if dapat dilakukan dalam satu baris sekaligus agar menjadi singkat
ketika kita hanya memiliki pernyataan yang pendek.
4. Perulangan dalam python memiliki 2 perintah yaitu loop dengan “while” dan
loop dengan “for”.
5. Pada kondisional maupun perulangan terdapat fungsi-fungsi yang mirip dari
kegunaannya maupun pengaplikasiannya.
6. Indentasi sangatlah penting dalam penulisan kondisional maupun perulangan,
karena jika kita tidak memperhatikan indentasi maka akan terjadi error pada
kode, seperti yang ditunjukkan pada gambar 5.2.
7. Pada kondisional if terdapat dua kondisional lagi yang dapat kita gunakan
yaitu else dan elif.
8. Jika kita hanya memiliki dua pernyataan saja, maka dapat kita gunakan if else
secara langsung tanpa menggunakan elif. , seperti yang ditunjukkan pada
gambar 5.5.
9. Perbedaan antara break dan continue adalah continue merupakan pernyataan
yang akan melanjutkan suatu perulangan ke kondisional selanjutnya jika
suatu kondisi tersebut sudah mencapai benar atau True, seperti yang
ditunjukkan pada gambar 5.18. sedangkan pernyataan break merupakan
pernyataan yang akan menghentikan suatu perulangan jika suatu kondisi
sudah mencapai True atau sudah benar.
10. Loop dengan while umumnya digunakan untuk integer, sedangkan loop
dengan for umumnya digunakan dengan string.
11. Fungsi range() berfungsi untuk mengulang isi list, set, tuple dan sebagainya
sebanyak parameter yang ditentukan.

Anda mungkin juga menyukai