0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
49 tayangan18 halaman

Pertemuan 6 - Web1

1. Dokumen ini membahas operator perbandingan, logika, dan struktur percabangan IF dalam pemrograman JavaScript. 2. Operator perbandingan seperti ==, ===, !=, !== digunakan untuk membandingkan nilai variabel dan menghasilkan nilai boolean, sedangkan operator logika seperti &&, ||, ! digunakan untuk mengolah nilai boolean. 3. Struktur IF memungkinkan pembuatan percabangan kode berdasarkan evaluasi kondisi tertentu.

Diunggah oleh

Maulana Fajar
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Kami menangani hak cipta konten dengan serius. Jika Anda merasa konten ini milik Anda, ajukan klaim di sini.
Format Tersedia
Unduh sebagai DOC, PDF, TXT atau baca online di Scribd
0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
49 tayangan18 halaman

Pertemuan 6 - Web1

1. Dokumen ini membahas operator perbandingan, logika, dan struktur percabangan IF dalam pemrograman JavaScript. 2. Operator perbandingan seperti ==, ===, !=, !== digunakan untuk membandingkan nilai variabel dan menghasilkan nilai boolean, sedangkan operator logika seperti &&, ||, ! digunakan untuk mengolah nilai boolean. 3. Struktur IF memungkinkan pembuatan percabangan kode berdasarkan evaluasi kondisi tertentu.

Diunggah oleh

Maulana Fajar
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Kami menangani hak cipta konten dengan serius. Jika Anda merasa konten ini milik Anda, ajukan klaim di sini.
Format Tersedia
Unduh sebagai DOC, PDF, TXT atau baca online di Scribd
Anda di halaman 1/ 18

2

MODUL PERKULIAHAN

W151700011 –
PEMROGRAMA
N WEB 1
Operator, If, dan Switch

Abstrak Sub-CPMK (lihat di RPS)

Percabangan, perulangan, Mahasiswa mampu melakukan


dan fungsi dasar pemrograman menggunakan
statement percabangan, perulangan,
dan fungsi dasar dalam javascript
Pe
mbahasan
Fakultas Program Studi Tatap Muka Disusun Oleh

06
Wawan Gunawan, S.Kom., M.T.
Ilmu Komputer Teknik Informatika
Operator Perbandingan dalam JavaScript

Di dalam JavaScript (dan juga bahasa pemograman lain) operator perbandingan adalah
operator yang digunakan untuk membandingkan sebuah nilai atau variabel dengan
variabel lainnya. Hasil dari operasi perbandingan ini akan menghasilkan nilai boolean.

Operator perbandingan di dalam JavaScript adalah sebagai berikut:

Operator sama dengan (==)

Operator sama dengan adalah operator yang akan membandingkan 2 buah nilai atau
variabel dan menghasilkan nilai true jika variabel tersebut bernilai sama. Berikut adalah
contoh programnya:

<script>
vara = true;
varbenar = true;
document.getElementById(‘txtKomentar’).value=(a==benar); // true
  
vara = 12;
varb = 4;
document.getElementById(‘txtKomentar’).value=(a==b); // false
  
vara = 7;
varb = "7";
document.getElementById(‘txtKomentar’).value=(a==b); // true !
</script>

Perhatikan persamaan pada baris terakhir. Operasi == tidak melihat tipe data dari variabel
yang akan dibandingkan, sehingga 7 (tipe data number) akan dianggap sama dengan “7”
(tipe data string). Jika anda ingin membandingkan kedua variabel ini, dan memasukkan
jenis tipe data sebagai salah satu penilaian sama atau tidaknya 2 buah variabel, maka
harus menggunakan operator identikal (===).

Operator identik dengan (===)

Operator identikal === hampir sama dengan operator ==, yaitu membandingkan apakah
2 buah variabel atau hasil operasi program sama atau tidak. Perbedaannya, operator ===
lebih ‘ketat aturan’ daripada operator ==. Operasi 7 == “7” akan dianggap sama dan
menghasilkan nilai true, namun operasi 7 === “7” akan dianggap false, karena tipe data
kedua nilai ini berbeda.

2021 Pemrograman Web 1


2 Wawan Gunawan, S.Kom., M.T.
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
<script>
vara = true;
varbenar = true;
document.getElementById(‘txtKomentar’).value=(a===benar); // true
  
vara = 12;
varb = 4;
document.getElementById(‘txtKomentar’).value=(a===b); // false
  
vara = 7;
varb = "7";
document.getElementById(‘txtKomentar’).value=(a===b); // false !
  
vara = "7";
varb = "7";
document.getElementById(‘txtKomentar’).value=(a===b); // true
</script>

Operator tidak sama dengan (!=)

Operator != adalah kebalikan dari operator ==, dan akan menghasilkan nilai true jika
hasil operasi 2 buah variabel yang dibandingkan tidak memiliki nilai yang sama. Berikut
adalah contoh penggunannya:

<script>
vara = true;
varbenar = true;
document.getElementById(‘txtKomentar’).value=(a!=benar); // false
  
vara = 12;
varb = 4;
document.getElementById(‘txtKomentar’).value=(a!=b); // true
  
vara = 7;
varb = "7";
document.getElementById(‘txtKomentar’).value=(a!=b); // false !
</script>

Perhatikan juga untuk persamaan baris terakhir, operator != tidak mempertimbangkan


tipe data variabel, sama seperti operator ==. Jika anda ingin jenis tipe data juga
merupakan kriteria perbandingan, maka gunakan operator !==.

Operator tidak identik dengan (!==)

Jika operator != tidak mempertimbangkan tipe data, maka operator !== hanya akan false
jika operator yang dibandingkan memiliki nilai yang sama dan juga tipe data yang sama.
Berikut adalah contoh penggunaannya:

2021 Pemrograman Web 1


3 Wawan Gunawan, S.Kom., M.T.
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
<script>
vara = true;
varbenar = true;
document.getElementById(‘txtKomentar’).value=(a!==benar); // false
  
vara = 12;
varb = 4;
document.getElementById(‘txtKomentar’).value=(a!==b); // true
  
vara = 7;
varb = "7";
document.getElementById(‘txtKomentar’).value=(a!==b); // true !
  
vara = "7";
varb = "7";
document.getElementById(‘txtKomentar’).value=(a!==b); // false
</script>

Operator Kurang dari (<) dan Kurang sama dengan dari: (<=)

Operator < dan <= hanya akan bernilai true jika variabel di sisi kiri operator memiliki
nilai yang kurang dari variabel di sisi kanan. Perbedaan antara < dan <= adalah jika
kedua nilai yang dibandingkan sama, maka operator < akan menghasilkan false, namun
operator <= akan menghasilkan true. Berikut adalah contoh programnya:

<script>
vara = 3;
varb = 4;
document.getElementById(‘txtKomentar’).value=(a<b); // true
document.getElementById(‘txtKomentar’).value=(a<=b); // true
  
vara = 5;
varb = 5;
document.getElementById(‘txtKomentar’).value=(a<b); // false
document.getElementById(‘txtKomentar’).value=(a<=b); // true
</script>

Operator Besar dari (>) dan Besar sama dengan dari (>=)

Operator > dan>= hanya akan bernilai true jika variabel di sisi kiri operator memiliki nilai
yang lebih besar dari variabel di sisi kanan. Perbedaan antara > dan >= adalah jika kedua
nilai yang dibandingkan sama, maka operator > akan menghasilkan false, namun
operator >= akan menghasilkan true. Berikut adalah contoh programnya:

<script>
vara = 3;
varb = 4;

2021 Pemrograman Web 1


4 Wawan Gunawan, S.Kom., M.T.
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
document.getElementById(‘txtKomentar’).value=(a>b); // false
document.getElementById(‘txtKomentar’).value=(a>=b); // false
 
vara = 5;
varb = 5;
document.getElementById(‘txtKomentar’).value=(a>b); // false
document.getElementById(‘txtKomentar’).value=(a>=b); // true
</script>

Walaupun di dalam contoh yang kita jalankan, operasi perbandingan menggunakan tipe
data angka (number), namun operasi perbandingan di dalam JavaScript juga bisa
dilakukan untuk tipe data String. Operasi perbandingan string di dalam JavaScript
dilakukan secara bit per bit atau dengan melihat urutan dari kode Unicodenya.

Operasi Logika dalam JavaScript

Selain operasi perbandingan, operasi logika juga sangat berkaitan dengan tipe data
boolean. Operasi logika ini juga sering digunakan untuk pembuatan alur program.

Berikut adalah operator logika dan cara penulisan operator logika di dalam JavaScript:

 Operator “dan” (and), ditulis dengan &&. Operator and hanya akan menghasilkan
nilai true jika kedua nilai yang dibandingkan juga bernilai true, dan menghasilkan
nilai false jika salah satu atau kedua nilai yang dibandingkan adalah false.
 Operator “atau” (or), ditulis dengan ||. Operator or akan menghasilkan nilai true
jika salah satu atau kedua nilai yang dibandingkan adalah true. Jika kedua nilai
yang dibandingkan false, maka hasilnya adalah false.

 Operator negasi, ditulis dengan !. Operator ini digunakan untuk membalik nilai
logika. Jika ditulis a adalah true maka !a adalah false dan begitu juga sebaliknya.

Berikut adalah contoh kode program penggunaan operator logika di dalam JavaScript:

<script>
vara = true;
varb = false;
  
varhasil1 = a && b;
document.getElementById(‘txtKomentar’).value=(hasil1); //false
  
varhasil2 = a && a;
document.getElementById(‘txtKomentar’).value=(hasil2); //true
  
varhasil3 = a || b;
document.getElementById(‘txtKomentar’).value=(hasil3); //true

2021 Pemrograman Web 1


5 Wawan Gunawan, S.Kom., M.T.
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
  
varhasil4 = !a;
document.getElementById(‘txtKomentar’).value=(hasil4); //false
</script>

Di dalam JavaScript tidak dikenal operator logika XOR, yakni operator yang akan
menghasilkan nilai true jika salah satu bernilai true, tetapi akan menghasilkan false jika
kedua nilai true atau kedua nilai false. Namun hal ini bisa ‘diakali’ dengan menggunakan
kode seperti berikut ini: !a != !b.

Berikut contoh penggunaannya:

<script>
vara = true;
varb = false;
  
varxor1 = !a != !b;
document.getElementById(‘txtKomentar’).value=(xor1); // true
  
varxor2 = !a != !a;
document.getElementById(‘txtKomentar’).value=(xor2); // false
</script>

Struktur IF

Jika anda pernah mempelajari bahasa pemograman lain, pastinya tidak asing dengan
struktur IF. Struktur IF adalah stuktur kode pemograman ‘conditional’ yang akan
membuat percabangan di dalam program. Dengan menggunakan struktur IF, kita bisa
membuat 2 percabangan program yang akan dieksekusi jika ‘kondisi’ terpenuhi, dan akan
menjalankan kode program lain jika ‘kondisi’ tidak terpenuhi.

Berikut adalah penulisan dasar alur logika IF:

if (kondisi) {
//kode program jika kondisi true
}
else {
//kode program jika kondisi false
}

Cara Penulisan Struktur Logika IF

Penulisan stuktur IF di dalam JavaScript, mirip dengan bahasa pemograman C++ atau
PHP. Berikut adalah contoh penulisan struktur IF di dalam JavaScript:

2021 Pemrograman Web 1


6 Wawan Gunawan, S.Kom., M.T.
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
<script>
var nama="ilkom";     //buat variabel String nama dan isi dengan ”ilkom”
if (nama=="ilkom")   // cek apakah variabel nama berisi ”ilkom”
document.getElementById(‘txtKomentar’).value=("Berhasil!");
</script>

Kode program diatas tidak akan menjalankan perintah


document.getElementById(‘txtKomentar’).value=(“Berhasil!”) jika variabel nama
tidak berisi string “ilkom”.

Jika baris yang akan dijalankan terdiri dari 2 baris atau lebih, maka kita harus
menggunakan tanda kurung kurawal (tanda { dan })pada awal dan akhir blok kondisi IF,
seperti contoh berikut:

<script>
var nama="ilkom";
if (nama=="ilkom")
{
   document.getElementById(‘txtKomentar’).value=("Berhasil!");
   document.getElementById(‘txtKomentar’).value=("Belajar");
   document.getElementById(‘txtKomentar’).value=("JavaScript");
}
</script>

Cara Penulisan Struktur Logika IF ELSE dalam JavaScript

Struktur IF memiliki percabangan lain yang akan dijalankan jika kondisi IF tidak
terpenuhi, yakni dengan menambahkan perintah ELSE. Berikut contoh penulisannya:

<script>
//buat variabel Number angka dan isi dengan nilai 17
var angka=17;

// jika sisa hasil bagi (mod) variabel angka dengan 2 adalah 0,


// maka jalankan perintah document.getElementById(‘txtKomentar’).value=()
if (angka%2==0)
document.getElementById(‘txtKomentar’).value=("Angka adalah bilangan
genap");
else
document.getElementById(‘txtKomentar’).value=("Angka adalah bilangan
ganjil");
</script>

Kondisi angka%2==0 hanya akan bernilai TRUE jika nilai dari variabel angka bisa habis
dibagi 2, yang menandakan angka adalah bilangan genap, selain itu dapat dipastikan
bahwa angka adalah bilangan ganjil.

2021 Pemrograman Web 1


7 Wawan Gunawan, S.Kom., M.T.
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Sama seperti struktur IF, jika bagian ELSE memiliki baris lebih dari 1, maka kita harus
menambahkan tanda kurung kurawal untuk menandai blok tersebut. seperti contoh
berikut:

<script>
var angka=12;

if (angka%2==0)
{
document.getElementById(‘txtKomentar’).value=("Angka = "+angka);
document.getElementById(‘txtKomentar’).value=("Angka adalah bilangan
genap");
}
else
{
document.getElementById(‘txtKomentar’).value=("Angka = "+angka);
document.getElementById(‘txtKomentar’).value=("Angka adalah bilangan
ganjil");
}
</script>

Cara Penulisan Nested IF dalam JavaScript

Struktur Nested IF atau IF bersarang adalah cara penggunaan struktur IF secara


berulang, yakni stuktur IF yang berada didalam IF. Alur program seperti ini biasa di
gunakan untuk logika yang lebih detail. Berikut adalah contoh penggunaannya:

<script>
var angka=-12;

if (angka%2==0)
{
document.getElementById(‘txtKomentar’).value=("Angka = "+angka);
document.getElementById(‘txtKomentar’).value=("Angka adalah bilangan
genap");
if (angka > 0)
{
document.getElementById(‘txtKomentar’).value=("Angka besar dari 0");
}
else
{
document.getElementById(‘txtKomentar’).value=("Angka kecil dari 0");
}
}          
else
{
document.getElementById(‘txtKomentar’).value=("Angka = "+angka);
document.getElementById(‘txtKomentar’).value=("Angka adalah bilangan
ganjil");
if (angka > 0)
{
document.getElementById(‘txtKomentar’).value=("Angka besar dari 0");
}

2021 Pemrograman Web 1


8 Wawan Gunawan, S.Kom., M.T.
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
else
{
document.getElementById(‘txtKomentar’).value=("Angka kecil dari 0");
}
}
</script>

Dalam contoh diatas, saya membuat program yang akan menyeleksi apakah variabel
angka berisi 4 kemungkinan, yakni apakah angka merupakan bilangan genap dan positif,
bilangan genap dan negatif, bilangan ganjil dan positif, atau bilangan ganjil dan negatif.
Karena ada 4 kondisi akhir yang mungkin terjadi, maka saya menggunakan nested IF.

Dalam pembuatan kode program yang menggunakan konsep nested IF ini, kita harus
selalu memperhatikan tanda kurung kurawal yang menandakan awal dan akhir blok
program. Lupa dalam menutup suatu blok IF akan menyebabkan program tersebut tidak
akan berjalan (akan menghasilkan error), atau yang lebih sukar di deteksi adalah program
akan menghasilkan kesalahan logika. Editor pemograman yang khusus seperti
Notepad++ akan memudahkan kita untuk memastikan bahwa suatu blok program telah
ditutup secara benar.

Cara Penulisan Struktur Logika ELSE IF dalam JavaScript

Struktur ELSE IF adalah bentuk lain dari penulisan struktur IF ELSE. Struktur ELSE
IF terbentuk ketika kita menggunakan struktur IF ELSE secara berulang. Berikut contoh
sederhananya:

<script>
var angka=2;
 
if (angka==1)
{
document.getElementById(‘txtKomentar’).value=("Angka Satu");
}
else if (angka==2)
{
document.getElementById(‘txtKomentar’).value=("Angka Dua");
}
else if (angka==3)
{
document.getElementById(‘txtKomentar’).value=("Angka Tiga");
}
else if (angka==4)
{
document.getElementById(‘txtKomentar’).value=("Angka Empat");
}
</script>

2021 Pemrograman Web 1


9 Wawan Gunawan, S.Kom., M.T.
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Pengertian Struktur Logika SWITCH dalam JavaScript

Struktur logika SWITCH dapat disederhanakan sebagai bentuk khusus dari struktur IF
ELSE. SWITCH digunakan untuk percabangan kode program dimana kondisi yang
diperiksa hanya 1 namun membutuhkan banyak opsi.

Struktur dasar penulisan SWITCH adalah sebagai berikut:

switch (kondisi)
{
case hasil_kondisi_1:
// kode program jika kondisi sama dengan hasil_kondisi_1
break;
case hasil_kondisi_2:
// kode program jika kondisi sama dengan hasil_kondisi_2
break;
default:
kode program untuk kondisi lainnya
break;
}

Kondisi untuk inputan struktur SWITCH biasanya adalah variabel yang akan diperiksa.
Hasil percabangan dari variabel tersebut akan ditangani oleh perintah case. Opsi
default bisa ditambahkan untuk menangani kasus yang tidak ditangani oleh perintah
case.

Cara Penulisan Struktur Logika SWITCH dalam JavaScript

Agar lebih mudah dipahami, langsung saja kita masuk ke dalam kode program SWITCH
dalam JavaScript. Contoh program berikut mengambil contoh terakhir dalam tutorial
percabangan ELSE IF sebelumnya, yakni kita memeriksa nilai dari variabel angka
dan menampilkan hasilnya dalam bentuk huruf. Jika menggunakan struktur SWITCH,
berikut adalah cara penulisannya:

<script>
var angka=5;
 
switch (angka)
{
case 1:

2021 Pemrograman Web 1


10 Wawan Gunawan, S.Kom., M.T.
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
document.getElementById(‘txtKomentar’).value=("Angka Satu");
break;
case 2:
document.getElementById(‘txtKomentar’).value=("Angka Dua");
break;
case 3:
document.getElementById(‘txtKomentar’).value=("Angka Tiga");
break;
case 4:
document.getElementById(‘txtKomentar’).value=("Angka Empat");
break;
default:
document.getElementById(‘txtKomentar’).value=("Bukan angka 1 - 4");
break;  
}
</script>

Setelah mendeklarasikan variabel a dan mengisi nilainya dengan angka 5, kemudian kita
masuk ke struktur SWITCH.

Blok SWITCH diawali dan diakhiri dengan kurung kurawal. Dan kemudian untuk setiap
kemungkinan yang terjadi dari variabel angka, ditampung dengan perintah case.

Perintah case diikuti dengan kondisi yang ingin di-’tampung’. Di dalam contoh diatas, saya
menampung isi variabel angka dengan case 1 untuk menangani kondisi jika angka==1,
case 2 untuk menangani kondisi jika angka==2, dan seterusnya. Setiap case lalu diikuti
dengan tanda titik dua (:).

Pada kondisi terakhir, terdapat perintah default yang tujuannya adalah untuk menampung
kondisi jika seluruh kondisi case tidak tersedia. Contohnya, jika variabel angka berisi
angka 0, maka kondisi case yang ada tidak tersedia untuk menangani hal ini, dan
perintah default lah yang akan dijalankan.

Jika anda perhatikan dalam setiap case, saya menambahkan perintah break. Perintah
break disini bertujuan untuk mengistruksikan kepada JavaScript untuk segera keluar dari
SWITCH jika salah satu case ditemukan. Jika kita tidak mencantumkan perintah break,
maka seluruh perintah mulai dari case yang sesuai sampai ke bawah akan dijalankan.
Berikut contohnya:

<script>
var angka=3;
var hasil=””; 
switch (angka)
{
case 1:
hasil=hasil+("Angka Satu \n");

2021 Pemrograman Web 1


11 Wawan Gunawan, S.Kom., M.T.
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
case 2:
hasil=hasil+("Angka Dua \n");
case 3:
hasil=hasil+("Angka Tiga \n");
case 4:
hasil=hasil+("Angka Empat \n");
default:
hasil=hasil+("Bukan angka 1 - 4");
}
document.getElementById('txtKomentar').value=hasil;
</script>

Jika anda menjalankan kode JavaScript tersebut, maka yang akan dihasilkan adalah:

Angka Tiga
Angka Empat
Bukan angka 1 – 4

Hal ini terjadi karena jika tanpa perintah break, struktur SWITCH akan mengeksekusi
seluruh kode program dimulai dari posisi case yang dicapai.

Sepintas kebutuhan atas perintah break ini membuat kondisi SWITCH menjadi sedikit
ribet, namun karena hal tersebut, kita bisa membuat perintah break seperti berikut ini:

<script>
var angka=9;
 
switch (angka)
{
case 1,2,3,4,5:
document.getElementById(‘txtKomentar’).value=("Angka berada antara 1-5");
break;
case 6,7,8,9:
case 10:
document.getElementById(‘txtKomentar’).value=("Angka berada antara 6-
10");
break;
default:
document.getElementById(‘txtKomentar’).value=("Bukan angka 1 - 10");
break;
}
</script>

Cara Penulisan Struktur Perulangan WHILE

Cara penulisan perulangan WHILE mirip dengan stuktur logika IF, yakni kondisi
perulangan akan diperiksa di awal. Jika kondisi bernilai TRUE, maka perulangan akan
terus dilakukan sampai dengan nilai kondisi bernilai FALSE.

2021 Pemrograman Web 1


12 Wawan Gunawan, S.Kom., M.T.
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Berikut adalah penulisan dasar perulangan WHILE:

while(kondisi)
{
   //kode program
   counter
}

Kondisi akan selalu diperiksa pada setiap perulangan, dan kita bisa ‘mengendalikan’
kondisi ini pada bagian counter di dalam perulangan.

Contoh Kasus (masih menggunakan form yang sama):

Bandingkan dengan script di bawah ini

Cara Penulisan Struktur Perulangan DO WHILE

Struktur perulangan DO WHILE sebenarnya adalah bentuk lain dari perulangan


WHILE. Perbedaan keduanya terletak pada posisi pengecekan kondisi. Apabila dalam
perulangan WHILEkondisi di cek pada awal perulangan, pada perulangan DO
WHILE, kondisi perulangan di cek pada akhir perulangan.

2021 Pemrograman Web 1


13 Wawan Gunawan, S.Kom., M.T.
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Contoh kasus:

Babndingkan dengan di bawah ini

Cara Penulisan Struktur Perulangan FOR

Struktur perulangan di dalam bahasa pemograman di gunakan untuk mengulang


perintah program. Terdapat beberapa struktur perulangan yang didukung oleh
JavaScript, dan struktur perulangan pertama yang akan kita bahas adalah struktur
perulangan FOR.

Jika anda telah mempelajari bahasa pemograman lain sebelumnya, perulangan for ini
akan terasa familiar. Bagi yang baru mempelajari JavaScript, jangan khawatir, kita akan
mempelajarinya melalui contoh-contoh program sederhana.

Contoh kasus:

2021 Pemrograman Web 1


14 Wawan Gunawan, S.Kom., M.T.
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Bandingkan dengan di bawah ini

Perintah Break dan Continue JavaScript

Fungsi Perintah Break

Agar lebih mudah dipahami, berikut adalah contoh cara penulisan perintah break dalam
perulangan FOR:

2021 Pemrograman Web 1


15 Wawan Gunawan, S.Kom., M.T.
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Dalam contoh diatas, kondisi if (i==6) break akan menyebabkan perulangan FOR
hanya berjalan sampai perulangan ke-7, setelah itu perulangan akan berhenti secara
‘prematur’.

Fungsi Perintah Continue

Jika perintah break jika digunakan untuk ‘menghentikan paksa’ proses perulangan yang
berlangsung, perintah continue hanya akan menghentikan perulangan yang saat ini
terjadi (1 iterasi saja), dan kemudian melanjutkan perulangan iterasi berikutnya, atau bisa
disebut juga untuk ‘melewati’ 1 perulangan.

Sama seperti perintah break ,continue biasanya digunakan setelah kondisi IF yang
digunakan untuk menyeleksi ‘kapan’ perulangan harus di-skip atau dilewati.

2021 Pemrograman Web 1


16 Wawan Gunawan, S.Kom., M.T.
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Dari contoh di atas, perintah if (i==6) akan meyeleksi perulangan. Pada saat variabel
counter i sama dengan 6, maka continue. Perintah continue menyebabkan fungsi
console.log yang berada dibawahnya untuk di-’lewati’ dan perulangan akan lanjut ke
i=7. Dari hasil program dapat dilihat bahwa “Perulangan ke- 6” tidak akan ditampilkan.

Daftar Pustaka
Bahra. 2005. Analisis dan Desain Sistem Informasi. Tangerang: Graha Ilmu.

Hermawan, Benny . 2005. Menguasai Java 2 & Object Oriented Programming.


Yogyakarta: Andi Yogyakarta.

Hakim, Rachmad dan Sutarto . 2009. Konsep Pemrograman Java dan Penerapannya
untuk Membuat Software Aplikasi. Jakarta: Elex Media Komputindo.

2021 Pemrograman Web 1


17 Wawan Gunawan, S.Kom., M.T.
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Jogiyanto. 2005. Analisis & Disain Sistem Informasi: Pendekatan Terstruktur Teori dan
Praktek Aplikasi Bisnis. Yogyakarta: Andi Yogyakarta.

2021 Pemrograman Web 1


18 Wawan Gunawan, S.Kom., M.T.
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/

Anda mungkin juga menyukai