Proposal Penelitian Pengaruh Literasi Keuangan Terhadap Kinerja Kinerja Keuangan UMKM Di Kecamatan Palolo

Anda di halaman 1dari 8

PROPOSAL PENELITIAN

PENGARUH TINGKAT LITERASI KEUANGAN


TERHADAP KINERJA KEUANGAN USAHA MIKRO
KECIL DAN MENENGAH (UMKM) DI KECAMATAN
PALOLO

Oleh :
ALFINA DAMAYANTI
C 201 21 074

PROGRAM STUDI S1 MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS TADULAKO
2023
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) telah lama dipahami
memiliki peran signifikan bagi pembangunan ekonomi suatu
negara (Audretsch, Van der Horst, Kwaak, dan Thurik, 2009; Carrter
dan Jones-Evans, 2006).

Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) berperan penting dalam


perekonomian Indonesia karena menciptakan lapangan kerja dan
meningkatkan pendapatan masyarakat (Carrer dan Klomp, 1996;
Adomoko, Danso, dan Damoah, 2016). Atas dasar itu, melalui
Paket Kebijakan Ekonomi Tahap IV, pemerintah memberikan kredit
permodalan bagi UMKM yang berorientasi ekspor atau terlibat dalam
kegiatan yang mendukung ekspor, dengan tingkat bunga yang lebih
rendah dibandingkan tingkat bunga komersial secara umum (Kemen-
terian Keuangan Republik Indonesia, 2015). Namun, UMKM seringkali
menghadapi berbagai tantangan dalam menjalankan usahanya, termasuk
pengelolaan keuangan. Salah satu faktor yang mempengaruhi kinerja
keuangan UMKM adalah tingkat pengetahuan keuangan.

Tingkat literasi keuangan UMKM di Indonesia masih tergolong


rendah, terutama di pedesaan seperti Kecamatan Palolo. Kurangnya
pemahaman tentang konsep dasar keuangan dan pengelolaan keuangan
dapat mempersulit UMKM untuk mengakses dana dan memanfaatkan
dana yang tersedia secara optimal.

Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh


tingkat literasi keuangan terhadap kinerja keuangan UMKM di
kecamatan Palolo. Penelitian ini akan mengidentifikasi faktor-faktor
yang mempengaruhi tingkat literasi keuangan pada UMKM dan
dampaknya terhadap kinerja keuangan UMKM. Diharapkan hasil dari
penelitian ini dapat memberikan pemahaman yang lebih baik tentang
pentingnya literasi keuangan pada UMKM dan bagaimana
meningkatkannya untuk meningkatkan kinerja keuangan UMKM di
kecamatan Palolo.

1.2 RUMUSAN MASALAH


Apakah tingkat literasi keuangan berpengaruh terhadap kinerja keuangan
UMKM di Kecamatan Palolo?

1.3 TUJUAN PENELITIAN


Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh tingkat
literasi keuangan terhadap kinerja keuangan UMKM di Kecamatan
Palolo.

1.4 MANFAAT PENELITIAN


1. Memberikan gambaran mengenai tingkat literasi keuangan dan
kinerja keuangan UMKM di Kecamatan Palolo sehingga dapat
membantu pelaku usaha UMKM dalam memahami kondisi dan
potensi bisnis di wilayah tersebut.
2. Membantu pelaku usaha UMKM dalam meningkatkan literasi
keuangan mereka sehingga dapat memperbaiki kinerja keuangan
dan mengoptimalkan bisnis mereka.
3. Menjadi referensi bagi pemerintah daerah dalam merumuskan
kebijakan yang dapat meningkatkan pengembangan UMKM di
Kecamatan Palolo dan sekitarnya.
4. Menjadi acuan bagi peneliti lain yang tertarik untuk melakukan
penelitian serupa di wilayah yang sama atau wilayah lain yang
memiliki karakteristik serupa.
5. Menambah pemahaman dan pengetahuan mengenai pentingnya
literasi keuangan bagi UMKM serta pengaruhnya terhadap
kinerja keuangan.
6. Memberikan kontribusi dalam pengembangan dan pemajuan
usaha mikro, kecil, dan menengah di Kecamatan Palolo serta
meningkatkan peran dan kontribusi UMKM dalam perekonomian
daerah.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1 LITERASI KEUANGAN
Literasi keuangan adalah kemampuan untuk memahami dan
menggunakan informasi keuangan untuk mengambil keputusan yang
tepat dalam pengelolaan keuangan pribadi atau bisnis. Literasi keuangan
sangat penting bagi pelaku usaha UMKM karena dapat membantu
mereka dalam membuat keputusan yang baik dan tepat terkait
pengelolaan keuangan bisnis mereka.
Menurut World Bank (2014), tingkat literasi keuangan di suatu negara
dapat dilihat dari tiga aspek, yaitu: 1) Pengetahuan keuangan, yaitu
pemahaman tentang konsep keuangan dasar seperti bunga, inflasi, dan
risiko keuangan; 2) Keterampilan keuangan, yaitu kemampuan untuk
melakukan perencanaan keuangan, penganggaran, investasi, dan
manajemen risiko; dan 3) Sikap keuangan, yaitu kepercayaan dan sikap
yang positif terhadap produk dan jasa keuangan.

2.2 KINERJA KEUANGAN UMKM


Kinerja keuangan merupakan ukuran yang digunakan untuk
mengevaluasi efektivitas dan efisiensi penggunaan sumber daya
keuangan dalam mencapai tujuan bisnis. Kinerja keuangan dapat diukur
melalui rasio keuangan seperti rasio profitabilitas, rasio likuiditas, rasio
solvabilitas, dan rasio efisiensi.
UMKM adalah sektor yang penting dalam perekonomian daerah
karena memiliki kontribusi yang besar dalam menciptakan lapangan
kerja dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Namun, UMKM
seringkali mengalami kendala dalam pengelolaan keuangan dan
peningkatan kinerja keuangan karena keterbatasan sumber daya dan
akses terhadap informasi keuangan.
2.3 PENGARUH LITERASI KEUANGAN TERHADAP KINERJA
KEUANGAN UMKM
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa literasi keuangan
berpengaruh positif terhadap kinerja keuangan UMKM. Misalnya,
penelitian yang dilakukan oleh Rahman dan Nasrullah (2018)
menemukan bahwa literasi keuangan berpengaruh positif terhadap
profitabilitas dan likuiditas UMKM di Bangladesh. Selain itu, penelitian
yang dilakukan oleh Otoritas Jasa Keuangan (2017) juga menunjukkan
bahwa UMKM yang memiliki tingkat literasi keuangan yang tinggi
cenderung memiliki kinerja keuangan yang lebih baik dibandingkan
dengan UMKM yang memiliki tingkat literasi keuangan yang rendah.
Namun, masih terdapat penelitian yang menunjukkan hasil yang
berbeda. Sebagai contoh, penelitian yang dilakukan oleh Mahdzan et al.
(2015) menemukan bahwa literasi keuangan tidak berpengaruh
signifikan terhadap kinerja keuangan UMKM di Malaysia.

2.4 HUBUNGAN LITERASI KEUANGAN DENGAN KINERJA


KEUANGAN UMKM DI KECAMATAN PALOLO
Berdasarkan beberapa penelitian sebelumnya, terdapat hubungan
positif antara literasi keuangan dengan kinerja keuangan UMKM.
Penelitian yang dilakukan oleh Andriani dan Nuryaman (2018)
menemukan bahwa semakin tinggi tingkat literasi keuangan UMKM,
maka semakin baik pula kinerja keuangan UMKM tersebut. Selain itu,
penelitian yang dilakukan oleh Pramesti dan Anggadwita (2019) juga
menunjukkan hasil yang sama, yaitu semakin tinggi literasi keuangan
UMKM, maka semakin baik kinerja keuangan UMKM tersebut.
Dalam konteks Kecamatan Palolo, penelitian tentang hubungan
literasi keuangan dengan kinerja keuangan UMKM masih belum banyak
dilakukan. Oleh karena itu, penelitian ini diharapkan dapat memberikan
kontribusi pada pengembangan UMKM di Kecamatan Palolo, khususnya
dalam meningkatkan literasi keuangan dan kinerja keuangan UMKM.
BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 JENIS PENELITIAN


Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif
dengan pendekatan analisis regresi linier berganda untuk mengetahui
pengaruh tingkat literasi keuangan terhadap kinerja keuangan UMKM
di Kecamatan Palolo.

3.2 POPULASI DAN SAMPEL PENELITIAN


Populasi dalam penelitian ini adalah UMKM yang berlokasi
di Kecamatan Palolo. Pengambilan sampel dilakukan dengan
menggunakan teknik purposive sampling. Kriteria pemilihan sampel
adalah UMKM yang telah beroperasi minimal selama 1 tahun dan
telah memiliki laporan keuangan tahunan yang lengkap selama 2
tahun terakhir. Jumlah sampel yang diambil dalam penelitian ini
adalah 100 responden.

3.3 TEKNIK PENGUMPULAN DATA


Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner
terstruktur yang disebarkan langsung kepada pemilik atau manajer
UMKM yang telah memenuhi kriteria sampel. Kuesioner tersebut
terdiri dari dua bagian yaitu pertanyaan tentang profil responden dan
pertanyaan tentang literasi keuangan serta kinerja keuangan UMKM.
Selain itu, data juga dikumpulkan dari dokumen laporan keuangan
tahunan UMKM yang menjadi sampel.

3.4 TEKNIK ANALISIS DATA


Data yang telah terkumpul akan diolah menggunakan program
SPSS (Statistical Package for Social Sciences) versi 25.0. Teknik
analisis yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda untuk
menguji hubungan antara variabel independen (tingkat literasi
keuangan) dan variabel dependen (kinerja keuangan). Uji asumsi
klasik seperti uji normalitas, uji multikolinearitas, uji autokorelasi,
dan uji heteroskedastisitas juga akan dilakukan untuk memastikan
validitas dan reliabilitas data.

3.5 VALIDITAS DAN REABILITAS DATA


Untuk memastikan validitas data, peneliti akan melakukan uji
validitas konstruk menggunakan analisis faktor eksploratori (EFA)
dengan bantuan program SPSS. Sedangkan untuk mengukur
reliabilitas data, peneliti akan menggunakan koefisien alpha
Cronbach.

3.6 ETIKA PENELITIAN


Peneliti akan memperhatikan aspek-aspek etika dalam
penelitian seperti menjaga kerahasiaan data responden dan
menghormati hak-hak responden untuk tidak berpartisipasi atau
keluar dari penelitian sewaktu-waktu. Selain itu, peneliti juga akan
memperhatikan etika penelitian yang berlaku seperti tidak melakukan
plagiasi dan menghargai hak cipta penelitian yang digunakan sebagai
referensi.

Anda mungkin juga menyukai