0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
384 tayangan30 halaman

Sistem Pendukung Keputusan Seleksi Penerima Beasiswa Menggunakan Metode Analytical Hierarchy Process (Ahp)

Proposal sistem pendukung keputusan seleksi penerima beasiswa SMPN 1 Bangkinang menggunakan metode AHP. Sistem ini diharapkan dapat menentukan calon penerima beasiswa secara tepat, cepat dan akurat berdasarkan kriteria prestasi, nilai rapot, ketidakhadiran, status ekonomi, dan lainnya.

Diunggah oleh

aza fadillah
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Kami menangani hak cipta konten dengan serius. Jika Anda merasa konten ini milik Anda, ajukan klaim di sini.
Format Tersedia
Unduh sebagai DOCX, PDF, TXT atau baca online di Scribd
0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
384 tayangan30 halaman

Sistem Pendukung Keputusan Seleksi Penerima Beasiswa Menggunakan Metode Analytical Hierarchy Process (Ahp)

Proposal sistem pendukung keputusan seleksi penerima beasiswa SMPN 1 Bangkinang menggunakan metode AHP. Sistem ini diharapkan dapat menentukan calon penerima beasiswa secara tepat, cepat dan akurat berdasarkan kriteria prestasi, nilai rapot, ketidakhadiran, status ekonomi, dan lainnya.

Diunggah oleh

aza fadillah
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Kami menangani hak cipta konten dengan serius. Jika Anda merasa konten ini milik Anda, ajukan klaim di sini.
Format Tersedia
Unduh sebagai DOCX, PDF, TXT atau baca online di Scribd
Anda di halaman 1/ 30

PROPOSAL

“SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN SELEKSI PENERIMA


BEASISWA MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL
HIERARCHY PROCESS (AHP)”
Disusun dan Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memenuhi proposal
Tugas akhir
Pada Program Studi Teknik Informatika

DI SUSUN OLEH:
AZAFADILLAH
NIM : 150401088

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA


FAKULTAS ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH RIAU
2022
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI............................................................................................................ii
DAFTAR TABEL..................................................................................................iii
DAFTAR GAMBAR..............................................................................................iv
1.1 Latar Belakang Penelitian.....................................................................1
1.2 Perumusan Masalah..............................................................................2
1.3 Batasan Masalah....................................................................................2
1.4 Tujuan Penelitian..................................................................................3
1.5 Manfaat Penelitian................................................................................3
1.6 Sistematika Penulisan............................................................................3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.............................................................................5
2.1 Sistem Pendukung Keputusan...............................................................5
2.2 Beasiswa................................................................................................5
2.3 AHP (Analytical Hierarcy Process)......................................................5
2.4 Prinsip Kerja AHP.................................................................................6
2.5 Langkah-Langkah Metode AHP...........................................................6
2.6 Bahasa Pemograman.............................................................................9
2.5.1 PHP (Hypertext Preprocessor)..................................................9
2.5.2 Basis Data................................................................................10
2.5.3 MySQL....................................................................................10
2.5.4 XAMPP...................................................................................10
2.7 UML(Unified Modeling Languange)..................................................10
2.8 Diagram-Diagram UML......................................................................11
2.9 Penelitian Terdahulu...........................................................................12
BAB III METODOLOGI PENELITIAN.............................................................20
3.1 Kerangka Konseptual Penelitian.........................................................20
3.2 Metode Pengembangan Sistem...........................................................20
3.3 Jenis dan Sumber Data........................................................................24
3.4 Analisa Perhitungan Metode AHP......................................................24
DAFTAR PUSTAKA

ii
DAFTAR TABEL

Tabel 2. 1 Skala Perbandingan Berpasangan....................................................................6


Tabel 2. 2 Nilai indeks random.........................................................................................9
Tabel 2. 3 Penelitian Terdahulu.......................................................................................12
Tabel 3. 1 Kriteria penerimaan beasiswa berprestasi......................................................24
Tabel 3. 2 Skala Perbandingan........................................................................................25

iii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 3. 1 Kerangka Konseptual Penelitian............................................................................20

iv
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian


Indonesia memiliki banyak siswa yang memiliki segudang prestasi dimana
kelak mereka yang akan membawa negara ini menjadi lebih maju dan modern
kedepan. Untuk mendukung prestasi mereka pemerintah memberikan program
beasiswa yang berfungsi untuk dana tunjangan sekolah bagi siswa yang
berprestasi. Beasiswa pada umumnya merupakan pemberian biaya untuk
pendidikan bagi siswa dan mahasiswa yang masih aktif mengikuti pembelajaran.
Beasiswa bertujuan untuk memberikan semangat untuk para siswa agar mau
meningkatkan prestasi dan melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.
SMPN 1 Bangkinang berdiri sejak tahun 1958 dengan status sekolah parte
kelir dan menjadi sekolah negeri Bangkinang pada tahun 1996. Memiliki murid
siswa sebanyak 445 orang dan siswi sebanyak 474 orang. Adapun prestasi yang
telah diraih yaitu mengikuti Pramuka lomba tingkat Provinsi, Kejuaraan sepak
bola, Science Innovation di malaysia mendapatkan medali perak, juara 1 renang
O2SN, juara 3 karate putri 02SN dan lain-lain. Untuk menghargai prestasi
merekea, sekolah memberikan program beasiswa kepada para siswa yang
berprestasi juga kesempatan kepada siswa lainnya untuk mendapatkan beasiswa
dengan cara belajar dan mengembangkan potensi untuk meraih prestasi.
Namun proses penyeleksian penerima beasiswa, SMPN 1 Bangkinang
masih melakukan proses manual dimana para guru dan staf harus mengecek
semua berkas dan dokumen siswa dan melakukan pengumpulan data-data siswa
yang masuk kedalam kriteria calon penerima beasiswa. Karena itu terjadi
kesulitan dalam menentukan siapa yang berhak menerima beasiswa tersebut.
Proses ini tentunya akan memakan waktu lama dan ada kemungkinan terjadinya
kesalahan pada saat menyeleksi penerima beasiswa, dimana yang seharusnya
mendapatkan beasiswa malah tidak dan yang tidak berhak malah
mendapatkannya.
Oleh sebab itu, SMPN 1 Bangkinang membutuhkan adanya suatu sistem
yang terkomputerisasi dengan memberikan informasi secara kuantitatif sebagai

1
2

bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan mengenai penentuan


penerima beasiswa. Solusinya dibuatlah usulan untuk merancang aplikasi
pengambilan keputusan penerima beasiswa di SMPN 1 Bangkinang dengan cara
menggunakan metode Analytical Hierarchy Process (AHP). Adapun kriteria
yang digunakan untuk beasiswa antara lain nilai rapot, ketidakhadiran,
penghasilan, pekerjaan, tanggungan, status rumah. Oleh sebab itu hanya siswa
tertentu yang dapat memenuhi standar kriteria yang akan menerima bantuan
beasiswa.
Metode AHP digunakan untuk mengambil keputusan dan memecahkan
masalah yang komplek dan tak terstruktur, masalah yang komplek akan dipecah
kedalam bagian-bagian komponen yang kemudian disusun menjadi sebuah
hirarki dan kemudian memberikan nilai numerik untuk menentukan seberapa
penting setiap variable (Waluyo, Setiawan, & Wulandari, 2021).
Dari uraian perbandingan latar belakang diatas menjadi alasan kuat penulis
untuk diangkatnya penelitian dengan judul “Sistem Pendukung Keputusan
Seleksi Penerima Beasiswa Menggunakan Metode Analytical Hierarchy
Process (AHP)” .

1.2 Perumusan Masalah


Dari latar belakang tersebut, maka perumusan masalahnya adalah
bagaimana membangun sistem pendukung keputusan seleksi penerima beasiswa
pada SMPN 1 Bangkinang menerapkan metode Analytical Hierarchy Process
(AHP) pada Sistem Pendukung Keputusan seleksi penerima beasiswa ?

1.3 Batasan Masalah


Berikut merupakan batasan masalah yang dibahas dalam penelitian ini yaitu:
1. Proses penelitian hanya dilakukan di SMPN 1 Bangkinang dimana
data yang akan digunakan berupa kriteria yang digunakan untuk
beasiswa antara lain nilai rapot, ketidakhadiran, penghasilan,
pekerjaan, tanggungan, status rumah.
2. Aplikasi dibangun dengan bahasa pemograman PHP dan database
MySQL.
3

3. Metode yang digunakan untuk penelitian ini yaitu Analytical


Hierarchy Process (AHP).

1.4 Tujuan Penelitian


Tujuan dari penelitian ini adalah membangun sistem pendukung keputusan
seleksi penerima beasiswa menggunakan metode AHP Analiytic Hierarcy
Process (AHP).

1.5 Manfaat Penelitian


Kontribusi yang diharapkan dapat diberikan pada penelitian ini adalah :
1. Bagi Sekolah
Membantu pihak sekolah untuk menentukan siswa yang berhak
menerima beasiswa dengan tepat, cepat dan akurat.
2. Bagi Peneliti
Sebagai referensi bagi peneliti yang ingin mengembangkan
penelitian mengenai sistem pendukung keputusan untuk menentukan
penerima beasiswa.

1.6 Sistematika Penulisan


Sistematika penulisan Skripsi ini terdiri dari pokok-pokok permasalahan
yang dibahas dan berikut uraian singkat masing-masing bagian.
BAB I PENDAHULUAN
Berisi tentang pendeskripsian umum dari penelitian yang meliputi Latar
Belakang, Identifikasi Masalah, Perumusan Masalah, Batasan Masalah,
Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian dan Sistematika Penulisan.
BAB II LANDASAN TEORI
Berisi tentang uraian teori – teori yang berkaitan dengan topik yang
akan di angkat.
BAB III METODOLOGI
Bagian ini menjelaskan tentang proses penelitian yang dilakukan
berdasarkan jenis penelitian, waktu penelitian, sumber data, tahapan
penelitian dan analisa kebutuhan.
4

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN


Berisi tentang hasil penelitian dan membahas masalah – masalah yang
telah dirumuskan.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Berisi tentang kesimpulan dan saran yang diajukan agar dapat menjadi
bahan pertimbangan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Sistem Pendukung Keputusan


sistem penunjang keputusan dapat didefinisikan sebagai sebuah sistem yang
dimaksudkan untuk mendukung para pengambil keputusan manajerial dalam
situasi semistruktur. Sistem pendukung keputusan dimaksudkan untuk menjadi
alat bantu bagi para pengambil keputusan untuk memperluas kapabilitas mereka,
namun tidak untuk menggantikan penilaian mereka. Sistem pendukung keputusan
ditunjukkan untuk keputusan- keputusan yang memerlukan penilaian atau pada
keputusan-keputusan yang sama sekali tidak dapat didukung oleh algoritma
(Handayani et al., 2020).

2.2 Beasiswa
Beasiswa dapat dikatakan sebagai pembiayaan yang tidak bersumber dari
pendanaan sendiri atau orang tua, akan tetapi diberikan oleh pemerintah,
perusahaan swasta, kedutaan, universitas, serta lembaga pendidik atau peneliti,
atau juga dari kantor tempat bekerja yang karena prestasi seorang karyawan dapat
diberikan kesempatan untuk meningkatkan kapasitas sumber daya manusianya
melalui pendidikan. Biaya tersebut diberikan kepada yang berhak menerima,
terutama berdasarkan klasifikasi, kualitas, dan kompetensi bagi penerima
beasiswa (Saputra et al., 2021).

2.3 AHP (Analytical Hierarcy Process)


Analytical Hierarchy Process (AHP) merupakan suatu model pendukung
keputusan yang dikembangkan oleh Thomas L. Saaty, model pendukung
keputusan ini akan menguraikan masalah multi faktor atau multi kriteria yang
kompleks menjadi suatu hirarki [8]. Analytical Hierarchy Process (AHP) adalah
metode untuk memecahkan suatu situasi yang kompleks tidak terstruktur ke dalam
beberapa komponen dalam susunan yang hirarki, dengan memberi nilai subjektif
tentang pentingnya setiap variabel secara relatif, dan menetapkan variabel mana

5
6

yang memiliki prioritas paling tinggi guna mempengaruhi hasil pada situasi
tersebut (Saputra et al., 2021).
2.4 Prinsip Kerja AHP
Prinsip kerja AHP adalah penyederhanaan suatu persoalan kompleks yang
tidak terstruktur dan dinamik menjadi bagian-bagiannya, serta menata dalam
hierarki. Kemudian tingkat kepentingan setiap variabel diberi nilai numerik secara
subjektif tentang arti penting variabel tersebut secara relative dibandingkan
dengan varaibel yang lain. Dari berbagai pertimbangan tersebut kemudian
dilakukan sintesa untuk menetapkan variabel yang memiliki prioritas tinggi dan
berperan untuk mempengaruhi hasil pada sistem tersebut (Saputra et al., 2021).

2.5 Langkah-Langkah Metode AHP


Adapun langkah-langkah atau tahapan dalam menyelesaikan masalah
menggunakan metode AHP, yaitu sebagai berikut:

1. Mendefinisikan masalah dan menentukan solusi yang diinginkan,


kemudian menyusun hierarki dari permasalahan yang dihadapi.
2. Menentukan prioritas elemen, yaitu membandingkan kriteria dan
alternatif secara perpasangan dengan menggunakan skala 1 sampai 9
untuk mengekspresikan pendapat. Adapun skala penilaian perbandingan
berpasangan adalah:

Tabel 2. 1 Skala Perbandingan Berpasangan

NILAI KETERANGAN
1 Kedua elemen sama pentingnya
3 Elemen yang satu sedikit lebih penting dari pada elemen lainnya.
5 Elemen yang satu lebih penting dari pada elemen lainnya.
7 Satu elemen jelas lebih mutlak penting dari pada elemen lainnya.
9 Satu elemen mutlak penting dari pada pertimbangan elemen lainya
2,4,6,8 Nilai-nilai antara dua nilai pertimbangan yang berdekatan
Kebalika Jika aktivitas i mendapat angka perbandingan dengan aktivitas i,
n maka i memiliki nilai kebalikannya dibandingkan dengan i
7

3. Menghitung Normalisasi Matriks :


1) Menjumlahkan nilai dari setiap kolom pada matriks perbandingan
berpasangan yang ditunjukkan pada persamaan di bawah ini, yaitu:

Dimana :
n = Hasil penjumlahan tiap kolom
i = 1,2,3,...,z
x = Nilai tetap cell
z = Banyaknya alternatif

2) Membagi setiap nilai kolom dengan total kolom yang bersangkutan


untuk memperoleh normalisasi matriks yang ditunjukkan pada
persamaan di bawah ini, yaitu:

Dimana :
m = Hasil normalisasi
n = Hasil jumlah tiap kolom
x = Nilai tetap cell

4. Menghitung Bobot Prioritas


Menjumlahkan nilai-nilai dari baris dan membagi hasil jumlahnya
dengan banyak jumlah elemen untuk mendapatkan nilai rata-rata/bobot
prioritas yang ditunjukkan pada persamaan di bawah ini, yaitu :

Dimana :
8

bp = Hasil rata-rata/bobot prioritas


j = 1,2,3,...,n
x = Nilai tetap cell
n = Banyak kriteria

5. Menghitung Eigen Maksimum


Dalam pembuatan keputusan, penting untuk mengetahui seberapa baik
konsistensi yang ada karena tidak diharapkan keputusan berdasarkan
pertimbangan dengan konsistensi yang rendah. Hal-hal yang dilakukan
dalam tahap ini adalah sebagai berikut :
1. Kalikan setiap nilai cell pertama dengan bobot prioritas pertama, nilai
pada kolom cell kedua dengan prioritas kedua, dan seterusnya.
2. Jumlahkan hasilnya untuk setiap baris pada matriks.
3. Jumlahkan hasil lamda tiap kriteria dibagi dengan banyak elemen
yang ada, hasilnya disebut λ max yang ditunjukkan pada persamaan di
bawah ini, yaitu :

Dimana :
λmax = Eigen maksimum
n = Banyak kriteria

6. Menghitung Indeks Konsistensi atau Consistency Index (CI) dengan


menggunakan persamaan berikut :

Dimana :
n = Banyak elemen
λmax = Eigen maksimum
9

7. Menghitung Rasio Konsistensi atau Consistency Ratio (CR) dengan


menggunakan persamaan di bawah ini, yaitu :

Dimana :
CR = Rasio konsisten
RI = Indeks Random

8. Memeriksa Konsistensi Hierarki


Jika nilai CR > 0,1 maka penilaian data judgement tidak konsisten dan
harus diperbaiki. Jika rasio konsisten CR ≤ 0,1 maka perhitungan data
konsisten dan benar. RI adalah nilai indeks random yang ditunjukkan
pada Tabel 2.2 berikut, yaitu:

Tabel 2. 2 Nilai indeks random

Ukuran Nilai Ukuran Matriks Nilai


Matriks (N) RI (N) RI
1,2 0 9 1,45
3 0,58 10 1,49
4 0,90 11 1,51
5 1,12 12 1,48
6 1,24 13 1,56
7 1,32 14 1,57
8 1,41 15 1,59

2.6 Bahasa Pemograman


2.5.1 PHP (Hypertext Preprocessor)
PHP singkatan dari PHP Hypertext Preprocessor yang digunakan sebagai
script server-side dalam pengembangan web yang disisipkan pada dokumen
HTML. PHP dikatakan sebagai sebuah server-side embedded script language
10

artinya sintaks-sintaks dan perintah yang kita berikan akan sepenuhnya dijalankan
oleh server tetapi disertakan pada halaman HTML biasa. Aplikasi-aplikasi yang
dibangun oleh PHP pada umumnya akan memberikan hasil pada web browser,
tetapi prosesnya secara keseluruhan dijalankan di server (Melayanti et al., 2019).

2.5.2 Basis Data


Basis Data adalah kumpulan data yang saling berhubungan secara logikal
serta deskripsi dari data tersebut, yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan
informasi suatu organisasi. Basis Data merupakan penyimpanan data yang besar
yang bisa digunakan oleh banyak pengguna dan departemen. Semua data
terintegrasi dengan jumlah duplikasi yang minimum. Basis Data tidak lagi
dipegang oleh satu departemen, tetapi dibagikan ke seluruh departemen pada
perusahaan (Melayanti et al., 2019).

2.5.3 MySQL
MySQL adalah multiuser database yang menggunakan bahasa SQL.
MySQL dalam operasi client-server melibatkan server daemon MySQL disisi
server dan berbagai macam program serta library yang berjalan disisi client. SQL
(Structured Query Language) adalah bahasa standar yang digunakan untuk
mengakses database server. Bahasa ini pada awalnya dikembangkan oleh IBM,
namun diadopsi dan digunakan sebagai standar industri (Melayanti et al., 2019).

2.5.4 XAMPP
XAMPP adalah sebuah software web server apache yang didalamnya
sudah tersedia database server MySQL dan dapat mendukung pemrograman PHP.
XAMPP merupakan software yang mudah digunakan, gratis dan mendukung
instalasi di Linux dan Windows. Keuntungan lainnya adalah cuma menginstal
satu kali sudah tersedia Apache Web Server, MySQL Database Server, PHP
Support (PHP 4 dan PHP 5) dan beberapa module lainnya (Melayanti et al.,
2019).
11

2.7 UML(Unified Modeling Languange)


Unified Modeling Language (UML) adalah salah satu standar bahasa yang
banyak digunakan di dunia industri untuk mendefinisikan requirement, membuat
analisis dan desain, serta menggambarkan arsitektur dalam pemrograman
berorientasi objek. UML merupakan bahasa visual untuk pemodelan dan
komunikasi mengenai sebuah sistem dengan menggunakan diagram dan teks-teks
pendukung (Pertiwi & Taufiq, 2020).

2.8 Diagram-Diagram UML


Berikut ini merupakan diagram-diagram dalamdesain UML adalah : (Nasril
& Saputra, 2016)
1. Usecase Diagram
Use case diagram digunakan untuk memodelkan usaha dagang/jasa
ronde berdasarkan perspektif pengguna sistem. Use case diagram
terdiri atas diagram untuk use case dan actor. Actor merepresentasikan
orang yang akan mengoperasikan atau orang yang berinteraksi dengan
sistem aplikasi. Use case merepresentasikan operasi-operasi yang
diperagakan oleh actor. Use case digambarkan bermodel elips dengan
nama operasi dituliskan di dalamnya. Actor yang melaksanakan
operasi dihubungkan dengan garis lurus ke use case.
2. Class Diagram
Class diagram menggambarkan struktur statis class di dalam sistem.
class merepresentasikan sesuatu yang ditangani oleh sistem. class
mampu mengadakan komunikasi dengan yang lain melalui beragam
cara: associated (terhubung satu sama lain), dependent (satu class
tergantung/menggunakan class yang lain), specialed (satu class
merupakan spesialisasi dari class lainnya), atau package (group
bersama untuk satu unit). suatu sistem biasanya mempunyai beberapa
class diagram.
3. Activity Diagram
untuk memodelkan perilaku Use Cases dan objects di dalam system.
4. Sequence Diagram
12

Diagram Class dan diagram Object merupakan suatu bayangan model


statis. Namun mempunyai juga yang bersifat dinamis, seperti Diagram
Interaction. Diagram sequence merupakan noda satu diagram
Interaction yangmenjelaskan bagaimana suatu operasi itu dilakukan;
message (pesan) apa yang dikirimdan kapan penerapannya. Diagram
ini diatur berdasarkan waktu. Obyek-obyek yang bersesuaian dengan
ronde berlangsungnya operasi diurutkan dari kiri ke kanan
berdasarkan waktu terjadinya dalam pesan yang terurut.
5. Deployment Diagram
Diagram yang menunjukkan tata letak sebuah sistem secara fisik,
menampakkan bagian-bagian software yang berjalan pada bagian-
bagian hardware. Hal ini termasuk persoalan layout jaringan dan
lokasi komponen-komponen dalam jaringan.

2.9 Penelitian Terdahulu


Penelitian yang telah dilakukan sebelumnya atau terdahulu digunakan
sebagai bahan referensi untuk kegiatan penelitian ini dan diambil kesimpulannya
untuk mendapatkan hasil yang lebih baik lagi.
Berikut ini adalah penelitian yang digunakan penulis pada penelitian ini
sebagai berikut :

Tabel 2. 3 Penelitian Terdahulu

No Nama Peniliti Judul Penelitian Hasil Penelitian

1. Nur Afni, Yuda Sistem Pendukung Hasil laporan


Irawan, Uci Keputusan Penentuan penelitian skripsi ini
Rahmalisa Penerimaan Beasiswa dengan SPK beasiswa
Berbasis Web SMA Islam ini penyeleksian
Darul Huda Menggunakan penerima beasiswa
Metode Analytical lebih mudah dan
Hierarchy Process (AHP) meminimalisir
terjadinya kesalahan
dan pekerjaan proses
seleksi beasiswa.
Pelaksanaannya
menjadi lebih
transparan sehingga
13

mengurangi terjadinya
kecurangan. Proses
penyeleksian juga
tidak membutuhkan
waktu lama yang lama
sehingga lebih efisien.
2. Retno Waluyo, Ito Metode Analytical Hasil perhitungan
Seiawan, Vina Hierarchy Process Dan menggunakan metode
Wulandari (2021) Borda Untuk Seleksi AHP dan Borda dapat
Penerima Pembebasan diambil keputusan 3
Operasional Sekolah nama siswa dengan
score penilaian
tertinggi mendapatkan
pembebasan
operasional sekolah.
Setelah menggunakan
kedua metode tersebut,
maka hasil akan
semakin meyakinkan
pengambil keputusan
(kepala Sekolah)
bahwa penerima
beasiswa sesuai dengan
kriteria dan subkriteria
yang ada sehingga
penentuan pemberian
pembebasan biaya
operasional yang tepat
sasaran dan lebih
subyektif. Kriteria
peringkat kelas
memberikan kotribusi
terbesar dalam
menentukan keputusan.
3. Heru Saputra, Seleksi Penerimaan Kesimpulan yang
Efendi Mardiono, Beasiswa Bidikmisi Pada dapat diambil dari
Ilfa Stephane, STMIK Indonesia Padang implementasi
Ratih Purwasih Menggunakan Metode algoritma Analytical
(2021) (AHP) Hierarchy Process
pada seleksi penerima
beasiswa bidikmisi
pada STMIK
Indonesia Padang
adalah dengan
menggunakan
algoritma AHP, sistem
yang dibangun oleh
penulis berhasil
14

menentukan penerima
beasiswa bidik misi
sesuai dengan kriteria
yang telah ditentukan.
Dengan adanya sistem
penunjang keputusan
seleksi penerima
beasiswa bidik misi,
pengolahan data lebih
cepat dan efektif.
4. Moch. Taufiq R., Sistem Pedukung Kesimpulan dari
Made Hanindia Keputusan Penentuan peneitian ini adalah
Prami Swari, Penerima Beasiswa Bidik sistem pendukung
Faisal Muttaqin Misi Dengan Metode AHP keputusan penerimaan
(2021) beasiswa dengan
menggunakan metode
AHP dapat digunakan
sebagai salah satu cara
untuk menentukan
penerimaan beasiswa.
Dalam pembuatan
sistem menggunakan
metode AHP, untuk
menentukan kelayakan
nilai skala
perbandingan kriteria
dan menentukan hasil
akhir berupa hasil
perangkingan
penerimaan beasiswa
bidikmisi. Hasil yang
diberikan dari
ketapatan proses
perangkingan
menggunakans sitem
metode AHP dengan
hasil manual sebesar
60%.
5. Ilham Ilham, I Sistem Pendukung Dari hasil penelitian
Gede Suwijana, Keputusan Penerimaan yang telah dilakukan
Nurdin Nurdin Beasiswa Pada Smk 2 dapat dibuat
Sojol Menggunakan kesimpulan bahwa
metode AHP Sistem informasi Aset
pada Kantor
Kecamatan Ampana
Tete Kabupaten Tojo
Una-Una Provinsi
Sulawesi Tengah telah
15

selesai dibuat dan


dapat mempermudah
dan mempercepat
input, pengolahan data
serta penyampaian
informasi yang
menyangkut aset.
Proses uji coba sistem
dilakukan untuk
memastikan apakah
sistem yang dibuat
telah berjalan sesuai
dengan fungsinya.
Dalam pengujian
perangkat lunak ini,
peneliti menggunakan
metode Black Box
yaitu berfokus pada
persyaratan atau
kebutuhan fungsional
perangkat lunak yang
dibuat. Metode
pengujian Black Box
memfokuskan pada
keperluan fungsional
dari perangkat lunak.
6. Febri Hadi, Sistem Pengambilan Kesimpulan dari
Gushelmi Keputusan Pemilihan penelitian ini adalah
Siswa Yang Berhak sistem mampu
Mendapatkan Beasiswa membatu pihak
Miskin Dengan Metode sekolah dalam
Analytical Hierarchy menentukan penerima
Process (AHP) beasisiwa miskin.
Melalui Analisis yang
dilakukan dengan
menggunakan metode
Analytical Hierarchy
Process (AHP)
diketahui bahwa hasil
perhitungannya dari
hasil kriteria dan
alternatif dapat
diperoleh hasil
perioritas global.
Sistem atau aplikasi ini
hanya menjadi alat
bantu dalam
pengambilan
16

keputusan, tetapi
keputusan akhir tetap
berada ditangan pihak
sekolah.
7. Nova Yolanda, Sistem Pendukung Berdasarkan
Nurisman Keputusan Penerima perhitungan manual
Hidayanti, Tati Program Beasiswa menggunakan metode
Mardiana, Laela Pelangi Menggunakan Analytical Hierarchy
Kurniawati (2021) Metode Analytical Process, diperoleh
Hierarchy prioritas kriteria
Process kepedulian sosial yang
paling penting dan
selanjutnya sikap,
penghasilan orang tua
dan terakhir nilai
untuk menentukan
beasiswa pada
program beasiswa
pelangi penghimpunan
INTI. Dalam
perhitungan manual
penerimaan beasiswa
menggunakan metode
Analytical Hierarchy
Process yang diperoleh
dari hasil penilaian 5
responden, maka dapat
memberikan keputusan
bahwa Nazwa yang
memiliki nilai tertinggi
dan berhak
mendapatkan beasiswa
dengan memperoleh
nilai 0,3906
selanjutnya Daniar
dengan nilai 0,2560
dan haikal
memperoleh nilai
0,1675. Ahmad dengan
memperoleh nilai
0,1023 dan Keyza
dengan nilai 0,0836
dengan mendapatkan
nilai yang rendah
maka ahmad dan
keyza tidak lolos
mendapatkan
beasiswa.
17

8. Asnawati, Implementasi Metode Berdasarkan hasil


Prahasti, Liza AHP dalam Menentukan penelitian dan
Yulianti (2021) Penerima Beasiswa pembahasan pada
Komite Sekolah Sistem Pendukung
Keputusan (SPK)
penerima beasiswa
komite sekolah
menggunakan metode
Analytical Hierarchy
Process (AHP) di
SMKN 2 Kota
Bengkulu, diperoleh
kesimpulan: 1) Metode
Analytical Hierarchy
Process (AHP) dapat
dijadikan solusi
alternative sistem
bagi pimpinan dalam
menentukan siswa
penerima beasiswa
komite sekolah. 2).
Penggunaan metode
Analytical Hierarchy
Process (AHP) dalam
Sistem Pendukung
Keputusan (SPK) akan
menghasilkan siswa
yang betul-betul
berhak mendapatkan
beasiswa berdasarkan
kriteria-kriteria yang
telah ditentukkan. 3).
Penggunaan metode
Analytical Hierarchy
Process (AHP)
diperoleh
perangkingan S1, S2,
S3, S4 dan S5.
9. Yusnita Meisella Sistem Penunjang Berdasarkan hasil
Kristani, Rousyati, Keputusan Pemilihan makalah dan analisis
Dany Pratmanto, Penerima Beasiswa data yang telah
Sopian Aji (2021) Dengan Metode Analytical dilakukan, maka
Hierarchy Process (AHP) penulis dapat
Di SMK Era Informatika memberikan
Tangerang Selatan kesimpulan bahwa
terdapat 6 kriteria yang
mempengaruhi proses
pengambilan
18

keputusan dalam
seleksi penerimaan
beasiswa di SMK Era
Informatika yakni:
kedisiplinan, nilai
rapot, kelakuan,
kerajinan, tanggungan
orangtua, dan
kerapihan. Dapat
diketahui bahwa siswa
yang berhak menerima
beasiswa di SMK Era
Informatika adalah
Tari dengan nilai
bobot sebesar 0,232
(23,2%) dan ika
dengan nilai bobot
sebesar 0,229 (22,9%).
Dari hasil penelitian
yang dilakukan di
SMK Era Informatika.
penulis memberikan
saran-saran yaitu studi
penelitian dapat
diterapkan pada
permasalahan atau
kasus lain di SMK Era
Informatika. Penelitian
ini dapat
dikembangkan lebih
lanjut dengan
penambahan pada
atribut kriteria, dan
alternatif. Ataupun
dengan menggunakan
metode lain. Hasil
penelitian ini dapat
dijadikan pendukung
keputusan oleh pihak
SMK Era Informatika
dalam menentukan
siswa penerima
beasiswa.

10. Sofi Laila Oktavia, Penggunaan Metode AHP Berdasarkan hasil


Agustina Nono, (Analitycal Hierarchy penelitian dan
Fathur Rohman Process) Dalam pembahasan yang
(2021) Penyaluran Dana Sosial dilakukan maka dapat
19

Untuk Pemberian disimpulkan dalam


Beasiswa Bagi Anak Asuh pemberian dana sosial
Yayasan Tangan berupa beasiswa bagi
Pengharapan anak pedalaman
menggunakan metode
Analytical Hierarchy
Process (AHP) dapat
memudahkan para
Guru untuk memilih
anak yang berhak
mendapatkan
Beasiswa. Dengan
pengolahan data
kuesioner Guru dapat
dengan mudah
mengetahui anak yang
benar-benar
membutuhkan
beasiswa dengan
elihat potensi yang
ada pada anak tersebut.
Dalam penyaluran
dana sosial untuk
pemberian beasiswa
bagi anak asuh
pedalaman yang sering
dilihat atau dinilai oleh
Guru adalah anak yang
mempunyai karakter
yang baik, berprestasi
dan berasal dari
keluarga yang tidak
mampu.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Kerangka Konseptual Penelitian


Kerangka konseptual penelitian digunakan sebagai sistem yang mengatur
langkah proses penelitian secara bertahap agar mendapatkan hasil penelitian yang
diharapkan dan lebih akurat. Tahapan kerangka konseptual penelitian dapat dilihat
pada gambar 3.1 berikut :

Gambar 3. 1 Kerangka Konseptual Penelitian

3.2 Metode Pengembangan Sistem

Membuat aplikasi membutuhkan langkah-langkah prosedur agar proses

pekerjaannya terarah dan sesuai target yang sudah ditetapkan. Untuk itu metode

20
21

pengembangan sistem digunakan supaya proses penelitian dapat berjalan dengan

lancar. Berikut langka-langkah yang digunakan untuk pengembangan sistem:

1. Menentukan topik
Topik untuk penelitian ini berhubungan dengan sistem pendukung
keputusan pemilihan penerima beasiswa dengan menggunakan metode
Metode AHP untuk perhitungan rumusnya yang bertujuan untuk
memudahkan konsumen menentukan pilihannya.

2. Analisa
Analisa merupakan proses penyelidikan untuk mengetahui apa sumber
permasalahnnya dan bagaimana solusi pemecah permasalahannya.
Setelah dianalisa permasalahannya pemilihan penerima beasiswa yang
masih belum lancar atau terkomputerisasi karena prosesnya yang lama
menyebabkan pengumumannya tidak dapat disampaikan dengan
cepat. Adapun kebutuhan sistem yang diperlukan yaitu:

Fungsional:
 Akun login, berfungsi untuk membatasi hak akses masuk ke
aplikasi.
 Data petugas, berfungsi untuk mendata akun petugas yang
mengakses aplikasi.
 Data siswa, berfungsi untuk mendata informasi profil siswa
 Data bobot kriteria, berfungsi untuk membuat nilai bobot dan
kriteria yang digunakan sebagai standar persyaratan penerimaan
beasiswa.
 Data penilaian, berfungsi untuk menginput nilai kriteria yang
diperoleh pada setiap siswa.
 Laporan, berfungsi untuk menampilkan perhitungan hasil dari
metode AHP serta pengumuman siswa yang berhak mendapatkan
rekomendasi beasiswa.
22

Hardware:
 Komputer/Laptop 1 unit
 Printer EPSON 1 unit
 Kertas A4 1 rim

Non-Fungsional :
 Aplikasi dapat berjalan pada windows 7, 8, 10, dan 11 baik itu
sistem 32 bit maupun 64 bit.
 Aplikasi dapat diakses secara online sehingga mudah untuk
dijangkau.
 Tampilan dibuat sederhana agar mudah untuk digunakan
 Keamanan aplikasi berupa akses menggunakan akun login.
 Database menggunakan MySQL dengan aplikasi XAMPP.

3. Desain
Desain adalah gambaran rencana suatu produk dimana tampilan
aplikasi yang akan dibangun akan disesuaikan dengan kebutuhan yang
dapat memudahkan konsumen untuk menggunakannya. Desain dibuat
dengan menggunakan model UML untuk mempemudah pemahaman
konsep aplikasi yang dibuat.

4. Pengumpulan Data
Pengumpulan data adalah proses mencari sumber informasi dari
melakukan beberapa langkah penelitian yaitu sebagai berikut:
a. Metode AHP
Mengumpulkan data mengenai bagaimana sistem kerja metode
AHP dari berbagai sumber untuk mengetahui seberapa efektifkan
kemampuannya dalam menyelesaikan permasalahan penelitian
ini.
b. Kriteria Metode AHP
Untuk menjalankan metode Metode AHP dibutuhkan nilai kriteria
dari spesifikasi penerima beasiswa yang akan digunakan untuk
menilai siswa mana yang rating kecocokannya tinggi dengan
23

kebutuhan beasiswa. Adapun kriteria prestasi yang penulis


dapatkan adalah sebagai berikut:
a) Nilai rapot siswa
b) Ketidakhadiran absen siswa
c) Penghasilan orang tua
d) Pekerjaan orang tua
e) Jumlah tanggungan orang tua
f) Status rumah siswa
c. Data
Data adalah sekumpulan informasi yang didapatkan berdasarkan
fakta untuk dapat memberikan gambaran pada suatu kondisi.
d. Hasil
dari proses pengumpulan data maka akan didapatkan hasil yaitu
untuk pemilihan penerima beasiswa yang diolah menggunakan
metode AHP.
e. Keputusan
Yaitu sebuah langkah yang akan diambil setelah didapatkan hasil
pengujian apakah hasilnya sesuai dengan kriteria penerima
beasiswa atau tidak yaitu tidak terpilih.
5. Pengujian
Pengujian adalah proses pemakaian aplikasi untuk melihat kerja setiap
langkah untuk mengetahui apakah sudah sempurna dan layak
digunakan atau masih ada terjadi kesalahan atau permasalahan dalam
proses kerjanya. Penulis menggunakan Blackbox Testing sebagai
metode pengujian sistem.
6. Hasil Pengujian
Hasil pengujian adalah penilaian yang didapatkan setelah melakukan
tes menjalankan aplikasi nya. Dari hasil pengujian tersebut dapat
diketahui seberapa efektifkan aplikasi ini sebelum digunakan langsung
oleh pihak sekolah.
24

3.3 Jenis dan Sumber Data


Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yang
merupakan data yang berisikan fakta-fakta atau keterangan secara langsung
diperoleh melalui penelitian lapangan dari obyek yang diteliti. Data tersebut
penulis kumpulkan dari sumber informasi pihak sekolah termasuk data profil
siswa yang akan digunakan sebagai nilai untuk melakukan proses pemilihan calon
penerima beasiswa.

3.4 Analisa Perhitungan Metode AHP


Berikut kriteria yang akan digunakan untuk data training dan data testing
pada klasifikasi untuk calon penerima beasiswa :

Tabel 3. 1 Kriteria penerimaan beasiswa berprestasi


KETERANGA KETERANGAN
KODE BOBOT NILAI
N
>=95 Sangat Baik
>= 80 Sampai Dengan 94 Baik Nilai rata-rata
K1 Nilai rapot
>= 70 Sampai Dengan 79 Cukup rapot siswa
<70 Kurang
0 Sangat Baik
>=1 dan <3 Baik Ketidakhadiran
K2 Ketidakhadiran
3 Cukup absensi siswa
>=4 Kurang
<= Rp. 1.500.000,- Sangat Baik
> Rp. 1.500.000,- dan <= Rp.
Baik
Penghasilan 2.000.000,- Penghasilan
K3
Orangtua Siswa > Rp. 2.000.000,- dan <= Rp. Orangtua Siswa
Cukup
3.000.000,-
> Rp. 3.000.000,- Kurang
Serabutan Sangat Baik
Pekerjaan Buruh Baik
Pekerjaan Kepala
K4 Kepala WIRASWASTA Cukup
Keluarga Siswa
Keluarga Siswa PNS / KARYAWAN
Kurang
SWASTA
Jumlah >3 Sangat Baik
Jumlah
Tanggungan =3 Baik
K5 Tanggungan
Orang Tua =2 Cukup
Orang Tua Siswa
Siswa =1 Kurang
25

Status Rumah KONTRAK Baik Status Rumah


K6
Tinggal Siswa MILIK SENDIRI Cukup Tinggal Siswa

Berikut adalah skala perbandingan yang digunakan untuk digunakan dalam


proses perhitungan sebagai berikut :

Tabel 3. 2 Skala Perbandingan

NILAI KETERANGAN
1 Kedua elemen sama pentingnya
3 Elemen yang satu sedikit lebih penting dari pada elemen lainnya.
5 Elemen yang satu lebih penting dari pada elemen lainnya.
7 Satu elemen jelas lebih mutlak penting dari pada elemen lainnya.
9 Satu elemen mutlak penting dari pada pertimbangan elemen lainya
2,4,6,8 Nilai-nilai antara dua nilai pertimbangan yang berdekatan
Kebalika Jika aktivitas i mendapat angka perbandingan dengan aktivitas i,
n maka i memiliki nilai kebalikannya dibandingkan dengan i
26

DAFTAR PUSTAKA

Asnawati, Prahasti, & Yulianti, L. (2021). Implementasi Metode AHP dalam


Menentukan Penerima Beasiswa Komite Sekolah. MEDIA INFORMATIKA
BUDIDARMA, 5(April), 746–755.

Hadi, F., & Gushelmi. (2021). Sistem Pengambilan Keputusan Pemilihan Siswa
Yang Berhak Mendapatkan Beasiswa Miskin Dengan Metode Analytical
Hierarchy Process (AHP). Teknologi Dan Informasi Bisnis, 3(1), 157–166.

Ilham, I., Suwijana, I. G., & Nurdin, N. (2018). Sistem Pendukung Keputusan
Penerimaan Beasiswa Pada Smk 2 Sojol Menggunakan Metode AHP.
Elektronik Sistim Informasi Dan Komputer (JESIK), 4, 48–58.

Irawan, Y. (2018). Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Penerimaan


Beasiswa Berbasis Web Sma Islam Darul Huda Menggunakan Metode
Analytical Hierarchy Process (Ahp). Jurnal Ilmu Komputer, 7(1), 1–6.

Kusuma, I. G. N. A. (2021). Seleksi Penerimaan Beasiswa Bidikmisi Pada


STMIK Indonesia Padang Menggunakan Metode (AHP). Perancangan
Simple Stateless Autentikasi Dan Otorisasi Layanan Rest-Api Berbasis
Protokol Http, 4(1), 78–87.

Kristania, Y. M., Pratmanto, D., & Aji, S. (2021). Sistem Penunjang Keputusan
Pemilihan Penerima Beasiswa Dengan Metode Analytical Hierarchy Process
(AHP) Di SMK Era Informatika Tangerang Selatan. 7(2).

Oktavia, S. L., Nono, A., & Rohman, F. (2021). Penggunaan Metode AHP
(Analitycal Hierarchy Process) Dalam Penyaluran Dana Sosial Untuk
Pemberian Beasiswa Bagi Anak Asuh Yayasan Tangan Pengharapan. 2–7.

Waluyo, R., Setiawan, I., & Wulandari, V. (2021). Metode Analytical Hierarchy
Process Dan Borda Untuk Seleksi Penerima Pembebasan Operasional
Sekolah. 8(4).

Yolanda, N., Hidayati, N., Mardiana, T., & Kurniawati, L. (2021). Sistem
Pendukung Keputusan Penerima Program Beasiswa Pelangi Menggunakan
Metode Analytical Hierarchy Process. 15(2), 80–87.

Anda mungkin juga menyukai