0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
182 tayangan4 halaman

Berkala Unsur

Praktikum mengenai penggolongan berkala unsur-unsur melibatkan uji nyala logam-logam alkali dan alkali tanah. Hasilnya menunjukkan warna nyala khas untuk setiap logam: litium merah, natrium kuning, kalium ungu, kalsium merah bata, stronsium merah cerah, dan barium hijau. Praktikum ini bertujuan untuk membedakan unsur-unsur tersebut berdasarkan sifat kimia mereka.

Diunggah oleh

Zesty Dazzle
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Kami menangani hak cipta konten dengan serius. Jika Anda merasa konten ini milik Anda, ajukan klaim di sini.
Format Tersedia
Unduh sebagai DOCX, PDF, TXT atau baca online di Scribd
0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
182 tayangan4 halaman

Berkala Unsur

Praktikum mengenai penggolongan berkala unsur-unsur melibatkan uji nyala logam-logam alkali dan alkali tanah. Hasilnya menunjukkan warna nyala khas untuk setiap logam: litium merah, natrium kuning, kalium ungu, kalsium merah bata, stronsium merah cerah, dan barium hijau. Praktikum ini bertujuan untuk membedakan unsur-unsur tersebut berdasarkan sifat kimia mereka.

Diunggah oleh

Zesty Dazzle
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Kami menangani hak cipta konten dengan serius. Jika Anda merasa konten ini milik Anda, ajukan klaim di sini.
Format Tersedia
Unduh sebagai DOCX, PDF, TXT atau baca online di Scribd
Anda di halaman 1/ 4

Pembahasan

Pada praktikum kali melakukan percobaan “penggolongan berkala unsur-unsur” terdapat alat-alat
yang digunakan dalam praktikum yang memiliki fungsi sebagai berikut, fungsi dari rak tabung reaksi
adalah sebagai tempat untuk meletakkan tabung reaksi dengan jumlah yang banyak , pipet tetes
ialah untuk membantu memindahkan cairan dari satu wadah ke wadah yang lainnya dalam jumlah
yang kecil. Penjepit tabung reaksi berfungsi untuk menjepit tabung reaksi pada saat proses
pemanasan titik, tabung reaksi berfungsi sebagai tempat di mana kita mereaksikan bahan kimia
dalam laboratorium, bunsen berfungsi untuk menghasilkan nyala api gas tunggal terbuka titik , korek
api gas berfungsi untuk menghasilkan api pada saat proses pembakaran , spatula digunakan untuk
alat pengambil objek, botol semprot berfungsi sebagai alat untuk membersihkan alat-alat yang
sudah tidak dipakai pada saat praktikum.

Fungsi perlakuan pada praktikum kali ini adalah dimasukkan larutan yang berbeda-beda pada
masing-masing tabung reaksi yang berbeda juga yang bertujuan untuk membedakan antara satu
unsur dengan unsur yang lainnya dan agar tidak tercampur dengan unsur maupun larutan yang lain.
Fungsi dipanaskan larutan diatas bunsen adalah untuk mempercepat laju reaksi dari suatu reaksi.

Logam alkali adalah unsur logam golongan 1 atau IA dari tabel periodik. Golongan ini juga dikenal
sebagai golongan litium. Golongan ini terdiri dari unsur litium (Li), natrium (Na), kalium (K)[note 1],
rubidium (Rb), sesium (Cs)[note 2], dan unsur radioaktif fransium (Fr). Golongan ini terletak pada
blok-s tabel periodik karena seluruh logam alkali memiliki elektron terluarnya pada posisi orbital-s:
konfigurasi unsur/elektron ini tercermin pada sifat karakteristik mereka. Logam-logam alkali
menyajikan contoh terbaik sifat-sifat tren golongan pada tabel periodik, dengan unsur-unsur yang
menunjukkan perilaku homolog yang terkarakterisasi dengan baik.

Logam-logam alkali memiliki sifat-sifat yang sangat mirip, semuanya berkilau, lunak, logam yang
sangat reaktif pada suhu dan tekanan standar dan mudah kehilangan elektron terluarnya
membentuk kation dengan muatan +1. Semua logam alkali mudah dipotong menggunakan pisau
karena lunaknya, menampakkan kilau permukaannya yang cepat memudar di udara karena oksidasi
oleh uap air dan oksigen (dan nitrogen khusus untuk litium). Mengingat reaktivitasnya yang tinggi,
mereka harus disimpan di dalam minyak untuk mencegah reaksi dengan udara, dan hanya dijumpai
secara alami sebagai garam dan tidak pernah sebagai unsur bebas. Cesium, logam alkali kelima,
adalah yang paling reaktif di antara semua logam. Dalam tata nama IUPAC modern, logam alkali
mencakup logam-logam golongan 1, kecuali hidrogen (H), yang dicantumkan sebagai unsur golongan
1 tetapi tidak dianggap sebagai suatu logam alkali karena perilakunya yang menyimpang jauh dari
perilaku logam alkali. Semua logam alkali bereaksi dengan air. Logam alkali yang lebih berat bereaksi
lebih hebat daripada yang ringan.

Seluruh logam alkali yang ditemukan berada di alam , sesuai urutan kelimpahannya, natrium adalah
yang paling melimpah, diikuti oleh kalium, litium, rubidium, sesium, dan terakhir fransium, yang
sangat jarang karena radioaktivitasnya yang sangat tinggi , fransium hanya terjadi dalam jumlah
renik, produk rantai peluruhan alami. Telah dilakukan sejumlah eksperimen untuk mencoba
mensintesis ununennium (Uue), yang merupakan anggota berikutnya dari golongan ini, tetapi
mereka semua menemui kegagalan. Namun, ununennium mungkin bukan suatu logam alkali
mengingat efek relativistik, yang diprediksi memiliki pengaruh besar terhadap sifat kimia unsur
superberat; kalaupun ternyata Uue adalah logam alkali, diprediksi akan mempunyai perbedaan sifat
fisika dan kimia dengan homolognya yang lebih ringan.

Sebagian besar logam alkali mempunyai banyak aplikasi yang berbeda. Salah satu aplikasi unsur
murni yang paling terkenal adalah penggunaan rubidium dan sesium dalam jam atom, yang mana
jan atom sesium lebih akurat dan presisi dalam menunjukkan waktu. Aplikasi umum senyawa
natrium adalah lampu uap natrium, yang memancarkan cahaya dengan sangat efisien. Garam dapur,
atau natrium klorida, telah digunakan sejak zaman dulu. Natrium dan kalium juga merupakan unsur
esensial, memiliki peran biologis utama sebagai elektrolit, dan meskipun logam alkali lainnya tidak
esensial, mereka juga mempunyai pengaruh beragam terhadap tubuh, baik menguntungkan maupun
merugikan.

Logam alkali tanah adalah unsur-unsur yang berada pada golongan IIA dalam sistem periodik unsur.
Unsur-unsur tersebut diantaranya adalah Be, Mg, Ca, Sr, Ba, dan Ra. Logam alkali tanah memiliki
sifat fisik berupa titik didih dan titik lelehnya dilihat dari atas ke bawah pada tabel periodik
cenderung menurun dan logam alkali tanah lebih keras dibandingkan logam alkali. Sedangkan untuk
sifat kimianya, dari atas ke bawah logam alkali tanah memiliki sifat basa yang semakin bertambah.
Kelarutan hidroksidanya dalam air juga bertambah dari Ca ke Ra, dan jika dilihat dari atas ke bawah
pula maka jari-jari atomnya akan semakin besar sehingga energi ionisasi dan elektronegativitasnya
akan berkurang, sehingga kereaktifan logam alkali tanah semakin meningkat (Syamsidar, 2013).

Pada percobaan uji nyala , langkah pertama dalam praktikum ini adalah menyiapkan senyawa yang
akan diuji dan masukkan kedalam tabung reaksi,kemudian nyalakan spritus. Agar warna nyala yang
di hasilkan terlihat jelas,sebaiknya gunakan warna api biru atau tak bewarna. Tapi karena
keterbatasan alat dalam praktikum ini hanya digunakan lampu spritus dengan nyala api berwarna
jingga.

Ujung kawat nikrom dibersihkan dengan mencelupkannya kedalam HCl pekat. HCl akan melarutkan
pengotor/zat penggangu yang mungkin menempel,sehingga pengotor tersebut akan mudah
menguap dari kawat ujung kawat nikrom dibakar , kawat dikatakan sudah bersih jika warna api
sebelum dan saat kawat dibakar sama ujung kawat dicelupkan kembali kedalam HCl,lalu kedalam
lerutan sampel yang akan diuji (natrium, barium, kalium, litium, kalsium, dan stronsium ditempatkan
dalam tabung reaksi dan ujung kawat nikrom dicelupkan ke dalam larutan tersebut dan dipanaskan
di atas nyala api). Senyawa yang menempel pada ujung kawat nikrom di masukkan kedalam nyala
api untuk melihat warna nyalanya. Pada dasarnya,apabila senyawa kimia dipanaskan, maka akan
terurai menjadi unsur-unsur penyusunnya dalam bentuk gas.Atom-atom dari unsur tersebut mampu
menyerap sejumlah energi tinggi(mengalami eksitasi). Atom logam tersebut menjadi tidak
stabil,sehingga bisa kembali ketingkat dasar (keadaan stabil) dengen memancarkan energi dalam
bentuk cahaya. Dalam percobaan ini,didapatkan bahwa kalsium warna merah bata,litium
menghasilkan warna merah,kalium menghasilkan warna merah kekuningen,natrium menghasilken
warna orange, dan strontium menghasilkan warna merah bata ,barium menghasilkan warna hijau.

Percobaan kali ini menggunakan enam sampel , keenam sampel tersebut merupakan garam kristal
alkali dan alkali tanah.
Berdasarkan hasil percobaan, sampel pertama berwarna merah kejinggaan, ini adalah kalsium. Pada
uji kering (pewarnaan nyala), senyawa-senyawa kalsium yang mudah menguap, memberi warna
merah kekuningan kepada nyala bunsen. Hasil pengamatan berbeda dengan literature. Mungkin ini
dikarenakan saat membersihkan kawat nikrom dilakukan kurang optimal.(Vogel I, 1985 : 300)
Sampel kedua berwarna hijau, ini adalah unsur barium. Sesuai literature, warna nyala barium
dengan tembaga hampir sama. Untuk memastikan apakah itu barium atau tembaga, kami
mengamati dari bentuk serbuk sampelnya. Sampel kedua ini berbentuk padat berwarna biru, garam-
garam tembaga (II) pada umumnya berwarna biru, baik dalam bentuk hidrat, padat, maupun dalam
larutan air (Vogel I, 1985 : 230) jadi dipastikan ini adalah tembaga.
Sampel ketiga berwarna kuning, kami memprediksikan ini adalah unsur kalium , saat percobaan
berlangsung kami menggunakan larutan kalium terlalu banyak dan akhirnya unsure ini susah
menguap. Akibatnya proses nyala terganggu dan menimbulkan kesalahan (Vogel I, 1985 : 299)
Sampel keempat berwarna jingga, yang dapat diprediksi sebagai garam kristal yang mengandung
unsur natrium. Ini terlihat dari bentuk padatannya yang menyerupai garam halus, dan seharusnya
menghasilnya warna nyala kuning. Ini juga diperkirakan saat membersihkan kawat nikrom dilakukan
dengan kurang tepat.

Dari berapa hasil uji coba di atas sesuai dengan pernyataan berikut, pada uji nyala beberapa kation
logam-logam 5 golongan Alkali (IA) dan Alkali Tanah (IIA) warna spektrumnya adalah sebagai berikut:
logam Li berwarna merah, Na berwarna kuning, K berwarna ungu, Ca berwarna merah bata, Sr
berwarna merah cerah, dan Ba berwarna hijau

Percobaan uji nyala ini menggunakan garam-garam klorida Sebagai bahannya. Dipilihnya garam-
garam klorida dari golongan alkali dan alkali tanah, karena garam -garam Klorida dari golongan ini
mampu membentuk garam-garam klorida yang dibakar menunjukkan warna yang spesifik. Pada
dasarnya, Ketika apabila suatu senyawa kimia dipanaskan, maka akan terurai menghasilkan unsur-
unsur penyusunnya dalam wujud as atau uap. Kemudian, atom-atom dan unsur logam tersebut
mampu menyerap sejumlah energi tinggi (keadaan tereksitas). Pada keadaan tinggi, atom logam
tersebut sifatnya tidak Stabil sehingga mudah kembali ke keadaan semula ( berenergi rendah)
dengan cara memancarkan energi yang diserapnya dalam bentuk cahaya. Besarnya energi yang
diserap atau yang dipanaskan deh setiap atom unsur logam bersifat khas. Hal itu dapat ditunjukkan
dari warna nyala atom- atom logam yang menyerap radiasi cahaya didaerah smar tampak.

Pada reaksi unsur alkali dan alkali tanah, digunakan beberapa larutan unsur alkali yaitu Li, Na, K dan
unsur alkali tanah yaitu Ba, Ca, dan Sr yang direaksikan dengan larutan garam ammonia yaitu
ammonium karbonat, ammonium fosfat, dan ammonium sulfat.
Pada saat terjadi pencampuran terhadap larutan unsur alkali dan alkali tanah oleh garam ammonia
ternyata unsur alkali larut dalam cairan ammonia dan merupakan penghantar listrik yang baik.
Sedangkan larutan unsur alkali tanah bila direaksikan dengan larutan garam ammonia akan
menghasilkan endapan berwarna putih pada dasar tabung reaksi.
Pada reaksi halida, digunakan larutan klorida, larutan bromida dan larutan iodida yang ditambahkan
masing-masing 1 ml larutan karbon tetraklorida, 2 ml air klorit dan 1 tetes asam nitrat.
Pada saat pencampuran larutan halida dengan bahan-bahan tersebut ternyata larutan klorida dan
larutan bromida mengalami dua fase dan tidak mengalami perubahan warna larutan (warna bening).
Sedangkan larutan iodida terjadi endapan berwarna hitam dan larutan menjadi warna orange.
Pada percobaan analisis sampel praktikan menggunakan larutan NaCl yang ditambahkan dengan
sampel menghasilkan warna orange, selanjutnya praktikan mereaksikan larutan NaBr dengan
ammonium fosfat menghasilkan warna orange dan larutan NaI yang direaksikan dengan ammonium
sulfat menghasilkan warna kuning.

Natrium memberikan warna nyala orange, kalsium memberi warna jingga-merah, kalium memberi
warna ungu, barium berwarna kuning, litium berwarna merah-hijau, dan stronsium member warna
merah. Hal ini disebabkan setiap unsur memiliki spectrum emisi yang berbeda sehingga bila di
panaskan akan menghasilkan warna nyala yang berbeda pula.

Unsur alkali larut dalam cairan garam ammonia dan merupakan penghantar listrik yang baik.
Sedangkan larutan unsur alkali tanah akan mengendap bila direaksikan dengan garam ammonia.
Halida (Cl dan Br) bila direaksikan dengan karbon tetraklorida, air klorit, dan asam nitrat akan
mengalami dua fase dan tidak terjadi perubahan warna larutan. Namun iodida bila direaksikan
dengan ammonium akan menghasilakan endapan hitam dan larutannya menjadi warna orange.
Halida (Cl, Br, I) yang direaksikan dengan ammonium akan menghasilkan warna orange/kuning
terang.
Berdasarkan hasil pengamatan,Litium, kalium,natrium masing-masing dicampurkan dengan larutan
amonium karbonat,amonium fosfat,dan amonium sulfat hasilnya tidak mengalami reaksi , maka
dapat disimpulkan bahwa larutan tersebut adalah unsur alkali.

Pade percobaan dibawah ini menghasilkan :


1. NaCl CC14+ air klor+ HNO3 menghasilkan werna merah.
2. NaBr+ CCL4+ air klor+ HNO3 menghasilkan warna kuning.
3. NaI+ CC14+ air klor+ HNO3 menghasilkan warna orange
garam halida , alkali dan alkali tanah dapat bereaksi dengan halogen yang lebih bersifat
pengoksidasi.

Nomor kode sampel adalah 01.Pengamatan uji nyala orange tabung 1 ditembah dengan amonium
karbonat hasilnya tidak bereaksi, tabung 2 diisi dengan amonium fosfat hasilnya tidak bereaksi,dan
tabung 3 diisi dengan amonium sulfat hasilnya juga tidak bereaksi . Larutan ini mengandung unsur
logam alkali kemudiaan lapisan bawah uji nyala ungu tua,ini merupakan natrium iodida,senyawa
dalam. larutan sampel adalah
Na+ + I2 -- NaI

Pada percobaan reaksi - reaksi unsur alkali tanah dan alkali menggunakan pereaksi (NH4)2CO3,
(NH4) 3PO4), (NH4)2SO4 hasilnya adalah unsur alkali tidak mengalami reaksi atau tidak terjadi
endapan, sedangkan unsur alkali tanah direaksikan dengan menggunakan pereaksi (NH4)2CO3,
(NH4) 3PO4, dan (NH4)2SO4) , hasilnya adalah menghasilkan pengendapan (EDP), hanya saja terjadi
kesalahan pada KCl pada saat melakukan percobaan, yaitu KCl mengalami pengendapan

Hubungan dengan ksp : nilai hasil kali kontsentrasi ion-ion lebih besar dari ksp elektrolit, maka
larutan lewat jenuh, akibatnya elektrolit, akibatnya itu akan mengendap, maka hasil kali konsentrasi
ion-ion lebih kecil dari ksp elektrolit, maka maka larutan belum jenuh.Artinya, elektrolit itu masih
dapat larut dan masih dapat ditambah.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa unsur alkali tanah memiliki harga ksp yang lebih kecil dari hasil
kali konsentrasi ion-ion .Sedangkan unsur-unsur alkali memiliki harga ksp lebih besar dari hasil kali
konsentrasi ion-ion.

Anda mungkin juga menyukai