Penentuan Harga Pokok Berdasarkan Proses
Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah
Akuntansi Manajerial
Disusun oleh :
Alfani Rizqy Ramadhan
Yogi Nugraha
Dosen Pengampu :
Depi Purnamasari, ME.
STAI SILIWANGI BANDUNG
FAKULTAS SYARI’AH
PRODI PERBANKAN SYARI’AH
2021
Kata Pengantar
Puji dan syukur senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah SWT
yang telah melimpahkan rahmat dan karunianya kepada kami sehingga kami
dapat menyelesaikan panulisan makalah ini yang berjudul “Penentuan harga
pokok berdasarkan proses”.
Solawat beriringkan salam juga tidak lupa kami sampaikan kepada
Nabi kita Muhammad SAW, karena dengan berkat kegigihan dan kesabaran
beliaulah kita dapat menuntut ilmu pengetahuan seperti sekarang ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan, baik
dari cara penulisan maupun isi yang terkandung di dalamnya. Oleh karena
itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun
sehingga kami dapat berkarya dengan lebih baik di masa yang akan datang.
Akhirnya dengan satu harapan dari kami, semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi Penulis khususnya dan bagi rekan-rekan pembaca
umumnya.
Amiin Yarabbal ‘alamin.
Selasa, 14 juni 2021
Penulis
i
Daftar Isi
Kata Pengantar.................................................................................................i
Daftar Isi.........................................................................................................ii
BAB I..............................................................................................................1
A. Latar belakang....................................................................................1
B. Rumusan Masalah..............................................................................1
BAB II............................................................................................................2
A. Pengertian Variable Costing...............................................................2
B. Pengertian Metode Harga Pokok Proses............................................2
C. Karakteristik Metode Harga Pokok Proses.........................................3
D. Manfaat Informasi Harga Pokok Proses.............................................3
E. Sistem Pembebanan Biaya pada Metode Harga Pokok Proses..........4
F. Prosedur Akuntansi Biaya Pada Harga Pokok Proses........................4
G. Penggolongan Proses Produksi pada Perusahaan Manufaktur...........7
H. Media yang dipakai dalam menghitung atau menentukan harga
pokok produk..............................................................................................7
I. Variasi Penggunaan Metode Harga Pokok Proses............................8
BAB III.........................................................................................................10
A. KESIMPULAN.................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................10
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Metode Harga Pokok Proses yang merupakan metode pengumpulan
biaya produksi yang digunakan oleh perusahaan yang mengolah produknya
secara massa. Di dalam metode ini, biaya produksi dikumpulkan untuk
setiap proses selama jangka waktu tertentu, dan biaya produksi per satuan
dihitung dengan cara membagi total biaya produksi dalam proses tertentu,
selama periode tertentu dengan jumlah satuan produk yang dihasilkan dari
proses tersebut selama jangka waktu yang bersangkutan.
Melalui makalah ini akan diuraikan metode harga pokok proses yang
sederhana, yaitu yang diterapkan dalam perusahaan yang mengolah
produknya melalui satu departemen produksi dan dalam perusahaan yang
mengolah produknya melalui lebih dari satu departemen produksi. Dan
diuraikan pula pengaruh adanya produk yang hilang dalam proses terhadap
perhitungan harga pokok produksi per satuan dalam departemen yang
bersangkutan.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah Pengertian dari Variable Costing?
2. Apakah Pengertian Harga Pokok Proses?
3. Bagaimana Karakteristik Metode Harga Pokok Proses?
4. Apakah Manfaat Informasi Metode Harga Pokok Proses?
5. Bagaimana Sistem Pembebanan pada Metode Harga Pokok
Proses?
6. Bagaimana Prosedur Akuntansi Biaya Metode Harga Pokok
Proses?
7. Bagaimana Penggolongan Proses Produksi pada Perusahaan
Manufaktur?
8. Apa saja media yang dibutuhkan?
9. Apa saja Variasi Penggunaan Metode Harga pokok Proses?
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Variable Costing
Variabel costing (direct costing) merupakan salah satu metode
penentuan kos produksi yang hanya memperhitungkan biaya produksi yang
berperilaku variabel ke dalam kos produksi, yang terdiri dari biaya bahan
baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik variabel.
Dengan demikian kos produksi menurut metode variabel costing terdiri dari
unsur biaya produksi berikut ini:
Biaya bahan baku xx
Biaya tenaga kerja langsung xx
Biaya overhead pabrik variabel xx
Harga pokok produksi xx
B. Pengertian Metode Harga Pokok Proses
Menurut Mulyadi (2005:63), yaitu sebagai berikut: “Metode harga
pokok proses merupakan metode pengumpulan biaya produksi yang
digunakan oleh perusahaan yang mengolah produknya secara massa”.
Sedangkan pengertian metode harga pokok proses menurut
Mardiasmo (1994:90) adalah: “Metode harga pokok proses merupakan
metode pengumpulan biaya produksi melalui departemen produksi atau
pusat pertanggungjawaban biaya yang umumnya diterapkan pada
perusahaan yang menghasilkan produk secara massa”.
Metode harga pokok proses merupakan suatu metode yang
digunakan oleh perusahaan yang produksi produknya secara terus-menerus
atau dengan produk secara massa untuk memenuhi persediaan.
Pengumpulan biaya berdasarkan metode harga pokok proses mempunyai
ciri sebagai berikut:
1. Biaya-biaya dibebankan pada perkiraan barang dalam proses
pada tiap departemen;
2
2. Suatu laporan harga pokok produksi digunakan untuk
mengumpulkan, mengikhtisarkan,dan menghitung harga
pokok per unit dan harga pokok total. Harga pokok produk per
unit diperoleh dengan cara membagi jumlah harga pokok yang
dibebankan pada sebuah departemen dengan jumlah produk
departemen tersebut pada suatu periode tertentu;
3. Barang dalam proses pada akhir periode akan dinilai kembali
dalam satuan ekuivalen
4. Harga pokok produk dari unit yang telah diselesaikan pada
sebuah departemen akan ditransfer ke departemen berikutnya
dengan maksud pada akhirnya akan diperoleh harga pokok
total untuk barang hadi selama satu periode dan harga pokok
dibebankan pada barang dalam proses.
C. Karakteristik Metode Harga Pokok Proses
Metode pengumpulan biaya produksi ditentukan oleh karakteristik
proses produk perusahaan. Dalam perusahaan yang berproduksi massa,
karakteristik produksinya menurut Mulyadi (2005:63), adalah sebagai
berikut:
1. Produk yang dihasilkan merupakan produk standar.
2. Produk yang dihasilkan dari bulan ke bulan adalah sama.
3. Kegiatan produksi dimulai dengan diterbitkannya perintah produksi
yang berisi rencana produksi produk standar untuk jangka waktu
tertentu.
D. Manfaat Informasi Harga Pokok Proses
Informasi harga pokok produksi yang dihasilkan bermanfaat untuk:
1. Menentukan harga jual produk.
2. Memantau realisasi biaya produksi.
3. Menghitung laba atau rugi periodik.
4. Menentukan harga pokok persediaan produk jadi dan produk dalam
proses yang disajikan dalam neraca.
3
E. Sistem Pembebanan Biaya pada Metode Harga Pokok Proses
Dihubungkan dengan pembebanan harga pokok kepada produk, metode
harga pokok proses dapat menggunakan sistem:
1. Semua elemen biaya dibebankan berdasar biaya sesungguhnya
(historical cost system). Pada sistem ini, produk yang diolah
dibebani biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, dan biaya overhead
pabrik yang sesungguhnya dinikmati oleh produk yang
bersangkutan.
2. Elemen biaya tertentu yaitu biaya overhead pabrik, dibebankan
berdasar tarif atau biaya yang ditentukan di muka. Sistem ini dipakai
apabila kondisi-kondisi yang ada di dalam perusahaan mengharuskan
dipakainya tarif biaya overhead pabrik dengan tujuan untuk
membebankan biaya secara adil dan teliti. Kondisi tersebut adalah:
a. Perusahaan menghasilkan beberapa jenis produk.
b. Produksi perusahaan tidak stabil dari waktu ke waktu.
c. Elemen biaya overhead tetap jumlahnya relatif tinggi.
3. Semua elemen biaya dibebankan pada produk atas dasar harga pokok
yang ditentukan di muka. Pada sistem ini dalam penentuan harga
pokok produk semua elemen biaya baik bahan, tenaga kerja, maupun
overhead pabrik dibebankan berdasar harga pokok yang ditentukan
di muka.
F. Prosedur Akuntansi Biaya Pada Harga Pokok Proses
Prosedur Akuntansi untuk biaya bahan baku
1. Pencatatan pembelian bahan baku
Persediaan bahan baku xxx
Utang dagang/kas xxx
2. Pecatatan pemakaian bahan baku
Barang dalam proses-Biaya bahan baku xxx
Pemakaian bahan baku xxx
4
Prosedur Biaya Bahan Penolong
1. Pencatatan terjadinya gaji dan upah
Gaji dan upah xxx
Utang pajak pendapatan karyawan xxx
Utang gaji dan upah xxx
2. Pencatatan biaya tenaga kerja
Barang dalam proses - biaya tenaga kerja xxx
Gaji dan upah xxx
3. Pembayaran biaya tenaga kerja
Utang gaji xxx
Kas xxx
Prosedur Akuntansi Biaya Overhead pabrik
1. Pencatatan biaya overhead pabrik sesungguhnya
Biaya overhead pabrik sesungguhnya xxx
Berbagai macam rekening dikredit xxx
2. Pencatatan perlakuan selisih biaya overhead pabrik
Selisih biaya overhead pabrik xxx
Biaya overhead pabrik sesungguhnya xxx
3. Pecatatan pembebanan biaya overhead pabrik
Barang dalam proses-biaya overhead pabrik xxx
Berbagai macam rekening dikredit xxx
Prosedur Akuntansi Biaya Pemasaran Sesungguhnya
5
Pencatatan biaya pemasaran
Berbagai macam rekening dikredit xxx
Kas xxx
Prosedur Akuntansi biaya administrasi dan umum sesungguhnya
Pencatatan biaya admininstrasi dan umum
Berbagai macam rekening dikredit xxx
Kas xxx
Prosedur Akuntansi Untuk Produk Jadi
Pencatatan harga pokok produk jadi
Persediaan Produk jadi xxx
Barang dalam proses biaya bahan baku xxx
Barang dalam proses biaya bahan penolong xxx
Barang dalam proses biaya tenaga kerja xxx
Barang dalam proses biaya overhead pabrik xxx
Prosedur Akuntansi Untuk Persediaan Produk Dalam proses
Pencatatan harga pokok persediaan yang belum selesai diolah
Persediaan produk dalam proses xxx
Barang dalam proses-biaya bahan baku xxx
Barang dalam proses-biaya tenaga kerja xxx
Barang dalam proses-biaya overhead pabrik xxx
6
G. Penggolongan Proses Produksi pada Perusahaan Manufaktur
Pada perusahaan manufaktur proses produksinya dapat digolongkan
atas dasar jenis produk yang dihasilkan dan tahapan-tahapan di dalam
mengolah produk, sebagai berikut:
1. Perusahaan yang menghasilkan satu jenis produk
Atas dasar tahapan-tahapan di dalam mengelola produk pada
perusahaan yang menghasilkan satu jenis produk dapat
dikelompokkan menjadi:
a. Pengolahan produk hanya melalui satu tahapan pengolahan.
b. Pengolahan produk melalui beberapa tahapan pengolahan.
2. Perusahaan yang menghasilkan beberapa jenis produk
Atas dasar tahapan-tahapan di dalam mengelola produk pada perusahaan
yang menghasilkan beberapa jenis produk dapat dikelompokkan menjadi:
a. Pengolahan produk hanya melalui satu tahapan pengolahan.
b. Pengolahan produk melalui beberapa tahapan pengolahan.
Atas dasar hubungan antara jenis produk yang satu dengan yang lain,
produk yang dihasilkan dapat digolongkan ke dalam produk bersama, ko-
produk, produk utama, dan produk sampingan.
H. Media yang dipakai dalam menghitung atau menentukan harga
pokok produk
Media yang dipakai adalah Laporan Harga Pokok Produksi yang
memuat informasi sebagai berikut:
1. Laporan produksi
a. Informasi jumlah produk yang diolah, baik dari produk dalam proses
awal, produk yang baru dimasukkan atau diterima dari departemen
sebelumnya, maupun tambahan produk pada departemen lanjutan akibat
adanya tambahan bahan kalau ada.
b. Informasi jejak produk yang diolah, meliputi produk selesai yang
dimasukkan ke gudang atau dipindahkan ke departemen lanjutan, produk
7
yang masih dalam proses akhir, produk hilang, produk rusak, produk cacat
kalau ada.
2. Biaya yang dibebankan
a. Jumlah biaya yang dibebankan.
b. Tingkat produksi ekuivalen yang dihitung dari laporan produksi.
c. Harga pokok satuan untuk setiap elemen biaya yang dibebankan pada
tahap pengolahan produk atau departemen yang bersangkutan.
3. Perhitungan harga pokok
Bagian laporan ini memberikan informasi tentang jejak biaya yang
dibebankan, menunjukkan berapa biaya yang diserap oleh harga pokok
produk selesai maupun produk dalam proses pada akhir periode dan
sebagainya.
I. Variasi Penggunaan Metode Harga Pokok Proses
Untuk memberikan gambaran awal penggunaan metode harga pokok
proses dalam proses pengumpulan biaya produksi, variasi contoh
penggunaan metode harga pokok proses yang diuraikan ini mencakup:
1. Metode harga pokok proses yang diterapkan dalam perusahaan
yang produknya diolah hanya melalui satu departemen produksi.
2. Metode harga pokok proses yang diterapkan dalam perusahaan
yang produknya diolah melalui lebih dari satu departemen
produksi. Apabila produk yang diolah melalui lebih dari satu
departemen produksi dimana perhitungan harga pokok produksi per
satuan produk yang dihasilkan oleh departemen setelah departemen
pertama merupakan perhitungan yangbersifat kumulatif dengan
demikian harga pokok produksi yang dihasilkan oleh departemen
setelah departemen pertama terdiri dari:
a. Harga pokok produksi yang dibawa dari departemen sebelumnya;
8
b. Harga pokok produksi yang ditambahkan dalam departemen setelah
setelah departemen pertama
3. Pengaruh terjadinya produk yang hilang dalam proses terhadap
perhitungan harga pokok produksi persatuan dengan anggapan:
a. Produk hilang pada awal proses.
Produk yang hilang pada awal proses dianggap belum ikut menyerap harga
produksi yang dikeluarkan dalam departemen yang bersangkutan sehingga
tidak diikutsertakan dalam perhitungan unit ekuilvalen. Dalam departemen
produksi pertama, produk yang hilang pada awal proses akan berdampak
pada naiknya harga pokok produksi perusahaan yaitu:
§ Menaikan harga pokok produksi per satuan produk yang diterima dari
departemen sebelumnya;
§ Menaikan harga pokok produksi per satuan yang ditambahkan dalam
departemen produksi setelah departemen produksi pertama.
b. Produk hilang pada akhir proses.
Produk yang hilang pada akhir proses dianggap sudah menyerap biaya yang
sudah di keluarkan dalam departemen yang bersangkutan sehingga harus
diperhitungkan dalam pencatatan unit ekuivalen. Harga pokok produksi
akibat dari adanya produk yang hilang pada akhir proses harus tetap
dihitung dan harga pokok ini diperlakukan sebagai tambahan harga pokok
produk selesai yang ditransfer ke departemen produksi berikutnya. Dan hal
tersebut akan berakibat pada harga pokok per satuan produk selesai yang
ditransfer ke departemen berikutnya akan menjadi lebih tinggi.
9
BAB III
PENUTUPAN
A. KESIMPULAN
Metode harga pokok proses adalah metode pengumpulan biaya produksi
melalui departemen produksi atau pusat pertanggungjawaban biaya, yang
umumnya diterapkan pada perusahaan yang menghasilkan produk atau
massa. Metode harga pokok proses biasanya digunakan oleh perusahaan
yang menghasilkan produk yang sama (homogen) dan melalui serangkaian
proses yang sama.
Dalam perusahaan yang memproduksi produknya secara massa,
karakteristik produksinya antara lain adalah produk yang dihasilkan
merupakan produk standar dan sama setiap bulan. Metode pengumpulan
harga pokok proses memiliki karakteristik sebagai berikut:
1. Sifat produksinya terus menerus.
2. Pengumpulan harga pokok produk dilakukan periodik, biasanya setiap
akhir bulan.
3. Perhitungan harga pokok per satuan dilakukan setiap akhir periode,
misalnya setiap akhir bulan.
DAFTAR PUSTAKA
Mulyadi. (1986). Akuntansi Biaya: Penentuan Harga Pokok Produk
dan Pengendalian Biaya. Edisi 3. Yogyakarta: BPFE.
Http://Handywatung.Blogspot.Com/2014/10/Metode-Harga-Pokok-
Proses.Html (diakses pada 14 Juni 2021 18.30)
Http://Agustin.Staff.Gunadarma.Ac.Id/Downloads/Files/11395/
METODE+HARGA+POKOK+PESANAN-PROSES.Doc (diakses pada 14
Juni 2021 18.30)
10
Http://www.academia.edu/35532644/
BAB_II_TINJAUAN_PUSTAKA_2.1_Akutansi_Biaya (diakses pada 14
Juni 2021 18.30)
11