Proposal Echa (Pak Ardi)
Proposal Echa (Pak Ardi)
Proposal Echa (Pak Ardi)
Oleh:
PUTU ECHA LEONA SETIAWAN
NIM. 203213230
Berdasarkan data World Health Organization( WHO ) dilaporkan pada tahun 2015
sekitar 1,13 miliar orang didunia menyandang hipertensi, yang artinnya 1 dari 3 orang di
dunia terdiagnosis hipertensi. Jumlah hipertensi terus meningkat setiap tahunnya, di
perkirakan pada tahun 2025 akan ada 1,5 miliar orang terkena hipertensi dan setiap
tahunnya 9,4 juta orang meninggal akibat hipertensi dan komplikasinya, (WHO,2020).
Berdasarkan riskesdas 2018 prevalensi berdasarkan hasil pengukuran pada penduduk
usia 18 tahun sebesar 34,1%, tertinggi dikalimantan selatan sebesar 44,1%, dan terendah
di papua sebesar 22,2% sedangkan provinsi bali sebesar 29,9% (Riskesda,2018).
Berdasarkan data dari dinas Kesehatan provinsi bali di laporkan kasus hipertensi di bali
pada tahun 2018 sebanyak 728.192 kasus, dengan kasus terbanyak terdapat di kabupaten
gianyar, yaitu sebanyak 284.744 kasus (39,1%) ( Dinas Kesehatan Provinsi Bali,2019).
Pada UPTD puskesmas ubud 1 jumlah kasus hipertensi di tahun 2019 dilaporkan
sebanyak 2.889 dengan jumlah hipertensi primer dilaporkan sebanyak 2.577 ( UPTD
Puskesmas Ubud 1,2019). Kasus hipertensi primer merupakan penyakit terbanyak ktiga
setelah ISPA dan Faringitis di UPTD Puskesmas Ubud 1. Berdasarkan data rekam medis
di UPTD Puskesmas Ubud 1 tahun 2020, kasus kunjungan hipertensi primer dalam 3
bulan terakhir sebanyak 657 dan kasus individu di bulan juli sebanyak 110 orang.
Keluarga bisa memberikan dukungan kepada penderita hipertensi, bukan hanya dalam
bentuk mengantar anggota keluarga yang sakit saat berobat ke fasilitas kesehtan, nsmun
juga memberi cinta, perhatian dan bantuan yang dibutuhkan oleh pasien
(Kurniawati,2019). Dukungan keluarga merupakan suatu bentuk yang melayani yang
dilakukan oleh keluarga, baik dalam bentuk dukungan emosional (perhatian dan kasih
saying), dukungan penghargaan (menghargai dan memberikan umpan balik positif),
dukungan informasi (saran,nasihat,dan informasi) serta dukungan instrumental (bantuan
tenaga,uang dan waktu). Adannya dukungan keluarga akan memberikan kekuatan dan
penciptaan suasana saling memiliki satu sama lain pada anggota keluarga tersebut dalam
memenuhi kebutuhan, hal ini merupakan strategi preventif yang paling baik untuk
meningkatkan dukungan keluarga yang adekuat dalam membantu anggota dalam
mempertahankan kesehatannya(Handayani & Wahyuni,2012). Dukungan keluarga
terbukti memiliki keterkaitan yang kuat dan kepatuhan penderita hipertensi minum obat
dan melakukan usaha pengendalian tekanan darah yang lain, dimana semakin baik
dukungan yang diberikan oleh keluargakepada penderita hipertensi,semakin baik
kepatuhan penderita. Selanjutnya, semakin baik kepatuhan penderita dalam melakukan
usaha pengendalian tekanan darah, semakin terkontrol tekanan darah pasien
(Kurniawati,2019). Beberapa penelitian telah dilakukan terkait dengan hipertensi. Salah
satunnya tentang dukungan keluarga. Pada penelitian ningrum (2019) dengan judul
”Hubungan Dukungan Keluarga dengan Kepatuhan Minum Obat Pasien Hipertensi di
Puskesmas Seyegan Sleman Yogyakarta” mengungkapkan bahwa ada hubungan
dukungan keluarga dengan kepatuhan minum obat pasien hipertensi. Penelitian yang di
lakukan oleh Nugraha (2020) dengan judul “ Hubungan dukungan kluarga pada pasien
dengan tekanan darah tinggi dalam pengendalian Hipertensi di wilayah kerja puskesmas
Panjang kota Bandar Lampung “ mengungkapkan adanya hubungan dukungan kluarga
pada pasien dengan tekanan darah tinggi dalam pengendalian darah tinggi,
perbedaannya pada tempat penelitian yang di gunakan .
Berdasarkan study pendahuluan yang peneliti lakukan, pada bulan agustus 2020 di
UPTD Puskesmas Ubud I dengan melakukan wawancara terhadap 10 orang penderita
hipertensi primer didapatkan sebanyak 9 orang yang mengatakan jarang mendapatkan
perhatian kasih saying, di hargai memberikan umpan balik positif, memberikan saran ,
nasehat, informasi serta bantuan tenaga, uang dan waktu dari keluarganya, sedangkan 1
orang yang mengatakan mendapatkan perhatian, kasih saying, di harai, memberikan
umpan balik positif, memberikan saran, nasihat, informasi serta banuan tenaga, uang
dan waktu dari kluarganya. Dari 10 orang tersebut sbanyak 8 orang yang tekanan
darahnya tidak terkontrol ( >140/100 mmHg ) dan sebanyak 2 orang yang tekanan
darahnya terkontrol (<140/90 mmHg ) .