Literasi Pedagogik - Tujuan Pembelajaran
Literasi Pedagogik - Tujuan Pembelajaran
Literasi Pedagogik - Tujuan Pembelajaran
Behavior (B)
Condition (C)
Degree (D)
Contoh:
Penjelasan contoh:
Ranah Kognitif
Level Knowledge (Pengetahuan)
Pada bagian ini siswa akan dituntut untuk bisa mengingat atau
menghafal suatu materi (pelajaran). Selain itu siswa akan ditantang untuk
bisa menjelaskan kembali pengetahuan yang sudah diterima
sebelumnya.
Contoh:
Level Comprehension (Pemahaman)
Contoh:
Level Application (Penerapan)
Merupakan pengujian keahlian siswa dalam menerapkan pengetahuan
untuk menyelesaikan masalah yang ada dalam soal maupun kehidupan
nyata.
Contoh:
Peserta didik bisa memilih sila mana saja yang bisa diterapkan dengan
kehidupan sehari-hari mereka.
Level Analysis (Analisis)
Contoh:
Level Synthesis (Sintesis)
Contoh:
Level Evaluation (Evaluasi)
Contoh:
Siswa bisa mengukur apakah segala perilakunya selama ini sudah sesuai
dengan Pancasila.
Kemauan Menerima
Pada level ini adalah kemampuan siswa untuk bisa menerima secara
lapang, seperti kemampuan menerima pendapat orang lain. Selain itu
siswa juga bisa meningkatkan kemampuan untuk membaca buku,
berteman dengan siswa lain yang memiliki latar belakang berbeda-beda
dsb.
Kemauan Menanggapi
Pada level ini siswa akan diamati secara langsung oleh guru dalam
aktivitas pembelajaran, aktivitas tersebut biasanya lebih condong pada
perilaku inisiatif. Contohnya adalah pada partisipasi dalam
menyelesaikan tugas kelompok, mematuhi aturan, ikut serta dalam
diskusi dan menolong sesama.
Berkeyakinan
Pada level ini guru akan mengamati tanggapan siswa dalam penerimaan
mereka terhadap sistem nilai tertentu dalam diri siswa. Ini bisa dilihat
ketika siswa memperlihatkan keyakinan pada suatu kepercayaan
(agama), pemahaman pada suatu hal, sikap keyakinan pada sebuah
kepercayaan dalam lingkungan masyarakat.
Penerapan Karya
Pada level guru akan meelihat sikap siswa pada pengakuan mereka pada
sistem nilai yang bersifat subyektif pada sebuah karya. Contohnya adalah
kesadaran pada hak dan kewajiban, mampu berkomitmen tentang apa
yang telah direncanakan, bisa menerima kekurang pada diri dan
mengetahui kapasitas dalam suatu hal yang bisa dilakukan dan yang
tidak bisa dilakukan.
Ranah ini merupakan level paling atas dari ranah afeksi. Pada ranah ini
siswa yang telah mempunyai sistem nilai akan bisa berkomitmen tentang
apa yang sudah diyakini tentang sistem nilai tersebut. Ini bisa terlihat bila
siswa sudah bisa berperilaku objektif pada setiap hal.
Ranah Psikomotor
Pada ranah ini tujuan pembelajaran yang berhubungan dengan skill atau
keterampilan yang memiliki karakter konkret, fisik atau motorik. Seperti
telah diketahui ranah ini juga memiliki levelnya mulai dari yang rendah
hingga level tinggi. Berikut beberapa diantaranya:
Persepsi
Kesiapan
Level kesiapan adalah hal yang berkaitan dengan kesanggupan siswa
dalam melaksanakan sesuatu hal. Kesiapan tersebut mencakup pada
kesiapan fisik, kesiapan pikiran, kesiapan mental, kesiapan perasaan
ketika akan melakukan sebuah aktivitas.
Mekanisme
Respons Terbimbing
Level ini berkaitan tentang cara menduplikasi atau meniru suatu aksi dari
orang lain. Dan melakukan aksi tersebut secara identik.
Kemahiran
Adaptasi
Level ini berkaitan dengan skill yang telah ada dan berkembang pada
masing masing personal. Sehingga individu tersebut bisa
mentransformasikan setiap gerakan yang ada dengan keadaan atau
kondisi tertentu. Ini bisa dilihat pada individu yang bermain bulu tangkis,
mereka bisa beradaptasi setiap gerakan yang ada untuk mengantisipasi
lawan.
Originasi
Level ini berhubungan dengan metode untuk membuat gerakan baru
yang diadaptasi sesuai dengan kondisi tertentu. Level organisasi kerap
kali bisa dipakai ketika seseorang telah mempunyai level skill yang tinggi.
Contoh yang bisa dilihat pada keterampilan ini adalah pada seseorang
yang bisa membuat komposisi musik, mode pakaian dan menciptakan
suatu terobosan.