Asuhan Kebidanan Komprehensif Pada Ny.A Di Puskesmas Ibrahim Adjie Laporan Studi Kasus
Asuhan Kebidanan Komprehensif Pada Ny.A Di Puskesmas Ibrahim Adjie Laporan Studi Kasus
Asuhan Kebidanan Komprehensif Pada Ny.A Di Puskesmas Ibrahim Adjie Laporan Studi Kasus
A DI
PUSKESMAS IBRAHIM ADJIE
NIM : 10620022
NIM : 10620022
Penguji I Penguji II
Mengetahui :
NIK. 08230786411
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-
Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Studi Kasus yang berjudul “ASUHAN
ADJIE” Studi kasus ini disusun dengan maksud untuk memenuhi salah satu
kepada:
TNI AU Ciumbuleuit
masukan sehingga Laporan studi Kasus ini dapat selesai tepat pada
waktunya.
4. Eti Sukmiati, SST., M.Keb selaku dosen penguji 1 yang telah bersedia
6. Kedua orang tua tercinta yang begitu tulus dan ikhlas mendidik dengan
jiwa raga dan harta, serta do’a yang mengalir tak pernah putus kepada
penulis.
8. Ny.A selaku pasien beserta keluarga yang bersedia bekerja sama dalam
9. Teman dan sahabat tercinta yang tidak bisa disebutkan namanya satu per
satu namun tidak mengurangi rasa cinta dan terima kasih atas dukungan
Penulis menyadari bahwa didalam pembuatan laporan studi kasus ini masih
tidak ada hal yang dapat diselesaikan dengan hasil yang lebih baik.
ii
Akhir kata, saya harap semoga studi kasus ini bermanfaat bagi pembaca
khususnya.
iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.....................................................................................i
DAFTAR ISI...................................................................................................iii
DAFTAR LAMPIRAN...................................................................................iv
INTISARI........................................................................................................v
BAB I KASUS KEHAMILAN.......................................................................1
BAB II KASUS PERSALINAN.....................................................................5
BAB III KASUS BAYI BARU LAHIR.........................................................28
3.1 BBL 1 JAM SETELAH LAHIR..................................................28
3.2 BBL 6 JAM SETELAH LAHIR .................................................34
3.3 BBL 6 HARI SETELAH LAHIR ................................................44
3.4 BBL 14 HARI SETELAH LAHIR ..............................................53
BAB IV KASUS NIFAS..................................................................................62
4.1 POSTPARTUM 2 JAM................................................................62
4.2 POSTPARTUM 6 JAM ...............................................................65
4.3 POSTPARTUM 6 HARI .............................................................74
4.4 POSTPARTUM 14 HARI ...........................................................83
4.5 POSTPARTUM 30 HARI ...........................................................92
BAB V PEMBAHASAN..................................................................................102
BAB VI SIMPULAN DAN SARAN...............................................................118
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................121
LAMPIRAN.....................................................................................................
RIWAYAT HIDUP..........................................................................................
iv
DAFTAR LAMPIRAN
BUKU KIA
PARTOGRAF
DAFTAR TILIK INC
DAFTAR TILIK PNC
DAFTAR TILIK BBL
LEMBAR BIMBINGAN
DOKUMENTASI
v
INTISARI
vi
vii
BAB I
KASUS KEHAMILAN
Berdasarkan data dari buku KIA Ny.A berusia 18 tahun hamil anak kedua
dan pernah mengalami keguguran pada tahun 2021. HPHT 20-02-2022 dan
TP:27-11-2022. Ny.A memiliki berat badan sebelum hamil 49 kg dan berat saat
ini 56 kg dengan tinggi badan 153 cm. Selama hamil melakukan pemeriksaan
kehamilan sebanyak enam kali dengan melakukan USG sebanyak tiga kali. Ny. A
sudah melakukan imunisasi TT sebanyak satu kali pada trimester tiga. Ny.A mulai
mengalami menstruasi pada usia 15 tahun lamanya enam sampai tujuh hari,
siklusnya 28 hari dan selama menstruasi mengalami nyeri dalam batas normal.
Ny.A tidak memiliki penyakit yang sedang diderita dan riwayat penyakit dahulu ,
didalam keluarga pun tidak memiliki penyakit yang sedang diderita maupun
Pola kehidupan sehari-hari Ny.A seperti makan tiga kali sehari dengan
jenis seperti nasi,lauk,sayur dengan porsi yang normal dan minum air putih
sebanyak kurang lebih tujuh gelas perhari , adapun pola eliminasi Ny. A biasanya
BAB sebanyak satu kali sehari dan BAK sebanyak enam sampai tujuh kali dalam
sehari. Ny.A tidak merokok dan tidak mengkonsumsi minuman keras. Aktivitas
Ny.A sehari-hari adalah mengurus rumah tangga. Ny.A istirahat atau tidur siang
selama satu jam dan tidur malam selama kurang lebih tujuh jam.
1
2
pinggang dikarenakan aktivitas ibu yang terlalu lama duduk, gusi berdarah
dikarenakan pengetahuan ibu tentang personal hygiene yang kurang, dan pada
trimester tiga Ny.A mengalami keluhan seperti sering buang air kecil dikarenakan
posisi janin sudah berada dibawah panggul dan memberikan tekanan pada
kandung kemih, mulas dengan durasi yang jarang dikarenakan adanya kontraksi
dan relaksasi otot rahim dan cara tubuh mempersiapkan proses persalinan yang
akan datang.
Berdasarkan data yang didapat dari buku KIA klien pada pemeriksaan
kehamilan terakhir di trimester tiga keadaan umum klien baik dan kesadaran
setelah dihitung indeks masa tubuh adalah 20,9 dan termasuk kedalam kategori
adalah tekanan darah 100/70 mmhg, nadi 80x/ menit , respirasi 20x/menit dan
suhu 36,4 C.
fundus uteri 30 cm, detak jantung janin 141x/menit, his atau kontraksi masih
jarang dan dilakukan pemeriksaan dalam dengan hasil vulva vagina tidak ada
keluhan, portio tebal lunak, ketuban positif dan belum ada pembukaan. Adapun
data hasil pemeriksaan laboratorium dengan kadar hemoglobin 11 gr/dl , HIV non
reaktif ,HBsAg non reaktif, dan Syphilis non reaktif. Pada pemeriksaan penunjang
3
yang dilakukan yaitu USG pada trimester tiga data yang diperoleh adalah taksiran
berat janin 2872 gr, jenis kelamin laki-laki, ketuban cukup , letak janin kepala.
1.4 Diagnosa
kebidanan adalah G2P0A1 gravida 39 minggu dengan keadaan umum ibu baik ,
masalah potensial tidak ada kebutuhan klien adalah konseling nutrisi dan istirahat
Berdasarkan data dari buku KIA klien, asuhan kebidanan yang telah diberikan
konseling tanda tanda persalinan seperti keluar lendir atau flek, air ketuban pecah,
ulang.
4
BAB II
KASUS PERSALINAN
KALA I
IDENTITAS/BIODATA
RT 04 RW 06 RW 06
5
6
A. DATA SUBJEKTIF
1. KELUHAN UTAMA
pukul 21.00 WIB dengan keluhan mules sejak pukul 17.00 WIB dan
keluar lendir bercampur darah dari jalan lahir, diperiksa pembukaan 3 cm.
a. HPHT : 20-02-2022
TP : 27-11-2022
LALU
Persalinan Nifas
Hamil
Tgl Umur Jenis Komplikasi BB
ke Penolong JK Laktasi Komplikasi
lahir Kehamilan Persalinan Ibu Bayi Lahir
1 2021 Abortus
2 Hamil
ini
7
5. RIWAYAT KESEHATAN
a. Riwayat Perkawinan
ini
B. DATA OBJEKTIF
1. Pemeriksaan Fisik
b. Kesadaran : Composmentis
c. Tanda-tanda Vital
- Nadi : 80 Kali/menit
- Pernapasan : 20 Kali/menit
- Suhu : 36,7C
d. TB : 153 cm
- Leher
f. Payudara
Bentuk : Simetris
Colostrums : Ada
g. Abdomen
- Bentuk : Simetris
- TFU : 30 cm
- Palpasi Leopold
(Bokong)
(ekstremitas)
(Divergen)
= (30-12) x 155
= 2790 gr
Perlimaan : 2/5
His : 3x10’30”
h. Ekstremitas Atas
- Kesimetrisan : Simetris
i. Ekstremitas Bawah
- Kesimetrisan : Simetris
j. Vulva/vagina
- Pemeriksaan Dalam
Portio : Tebal
Ketuban : Utuh
Pembukaan : 3 cm
Presentasi : Kepala
Penurunan kepala : -1
k. Anus
D. DIAGNOSA
1. Diagnosis
G2P0A1 Parturien aterm kala I fase laten janin tunggal hidup intrauterin
2. Masalah
Resiko tinggi
3. Kebutuhan
4. Masalah potensial
Bagi ibu:
- Anemia
- Perdarahan persalinan
Bagi janin :
- Kelahiran prematur
5. Tindakan segera
Tidak ada
E. ASUHAN KEBIDANAN
13
dirinya dan janin dalam kondisi baik Memantau, his, djj, nadi setiap 1
jam, dan kemajuan persalinan setiap 4 jam atau jika ada indikasi
cepat
bidan
3. Menganjurkan ibu agar relaksasi dengan tarik nafas yang panjang dan
Ev: ibu mengerti dan akan mengikuti anjuran yang diberikan oleh bidan
4. Menganjurkan ibu agar makan dan minum yang cukup supaya tidak
Ev : Ibu mengerti dan akan mengkuti anjuran yang diberikan oleh bidan
6. Memantau his , djj , nadi setiap 1 jam, dan kemajuan persalinan setiap 4
24-11-2022
St : +3
Catatan Perkembangan
Kala II Persalinan
A. DATA SUBJEKTIF
1. Keluhan utama
Ibu mengatakan ada dorongan untuk meneran dan mules semakin kuat.
B. DATA OBJEKTIF
1. Pemeriksaan fisik
b. Kesadaran : Composmentis
c. Abdomen
- TFU : 30 cm
16
e. His : 4x’10’42”
f. Vulva/vagina
g. Pemeriksaan Dalam
- Pembukaan : 10 cm
- Penurunan kepala : +3
D. DIAGNOSA
1. Diagnosis
2. Masalah
Resiko tinggi
3. Kebutuhan
Pertolongan persalinan
4. Masalah potensial
Bagi ibu:
- Anemia
- Perdarahan persalinan
Bagi janin :
- Kelahiran prematur
5. Tindakan segera
Memimpin persalinan
E. ASUHAN KEBIDANAN
sudah lengkap
Ev : Sudah dilakukan
6. Mengajarkan ibu teknik mengedan seperti, pada saat his ibu mengedan
- Meletakan kain bersih yang dilipat 1/3 bagian bawah bokong ibu.
- Saat kepala janin terlihat pada vulva dengan diameter 5 – 6 cm,
secara spontan.
lembut gerakan kepala ke arah bawah dan distal hingga bahu depan
muncul di bawah arkus pubis dan kemudian gerakan arah atas dan
- Setelah bahu lahir, geser tangan bawah ke arah perineum ibu untuk
atas untuk menelusuri dan memegang tangan dan siku sebelah atas.
arah bokong dan tungkai bawah janin untuk memegang tungkai bawah
(a) Apakah bayi menangis kuat dan atau bernafas tanpa kesulitan?
Ev : Bayi lahir jam 04.40 wib jenis kelamin laki-laki spontan tunggal
Kala III
A. DATA SUBJEKTIF
1. Keluhan Utama
Ibu merasa lega karena bayi sudah lahir tetapi plasenta belum lahir dan Ibu
B. DATA OBJEKTIF
1. Pemeriksaan Fisik
b. Kontraksi : Keras
d. TFU : Sepusat
f. Uterus : Globuler
- Kontraksi fundus
D. DIAGNOSA
1. Diagnosis
2. Masalah
Tidak ada
3. Kebutuhan
4. Masalah potensial
Tidak ada
5. Tindakan segera
Tidak ada
E. Asuhan kebidanan
kosong
di lakukan
3. Melakukan klem pada tali pusat yang berjarak ±5 cm dari vulva ibu.
uterus secara hati - hati ke arah perut ibu atau secara dorso kranial dan
tangan kiri dan tangan kanan memutar searah jarum jam untuk membantu
pengeluaran plasenta.
pusat ± 54 cm
KALA IV
A. DATA SUBJEKTIF
1. Keluhan Utama
Ibu merasa senang atas kelahiran bayinya tetapi ibu masih merasa lemas
B. DATA OBJEKTIF
TFU : 1 jari↓pusat
Kontraksi : Keras
Tanda-tanda vital
24
Nadi : 80x/m
Suhu : 36,7 C⁰
Respirasi : 20x/m
D. DIAGNOSA
1. Diagnosis
2. Masalah
Tidak ada
3. Kebutuhan
4. Masalah potensial
Perdarahan
5. Tindakan segera
Penjahitan
E. ASUHAN KEBIDANAN
Ev : Kontraksi baik
dilakukan penjahitan
6. Membersihkan Ibu dari darah dan lendir serta mengganti baju ibu
uterus, perdarahan dan kantung kemih selama 15 menit sekali pada 1 jam
8. Mengajarkan ibu vulva hygiene seperti, pada saat pipis tidak boleh sambil
saat cebok harus di pegang dan diusap dari bagian atas ke bawah dan ibu
Ev : Sudah dilakukan dan setelah 10 menit segera cuci dan steril untuk
dahulu ASI lalu oleskan di area areola dan putting agar mengurangi lecet)
Ev :Ibu mengerti dan apabila ada salah satu tanda bahaya nifas Ibu
normal.
Ev : Ibu mendapatkan asuhan sayang ibu dan ibu sudah merasa aman dan
No. RM : 22/57595
A. DATA SUBJEKTIF
IDENTITAS/BIODATA BAYI
IDENTITAS/BIODATA ORANGTUA
28
29
110 RT 04 RW 06 110 RT 04 RW 06
No. Telp : 082129548xxx No. Telp : 082129548xxx
1. Riwayat Prenatal
2. Riwayat Persalinan
e. Resusitasi : Tidak
lahir
30
3. Riwayat Postnatal
5. Riwayat Psikososial
anaknya
B. DATA OBJEKTIF
1. Pemeriksaan Fisik
a. Tanda-tanda Vital
- Suhu : 36,7C
b. Antropometri
- BB : 3170 gram
31
- PB : 49 cm
- LD : 32 cm
- LK : 32 cm
- LP : 31 cm
D. DIAGNOSA
1. Diagnosis
Neonatus cukup bulan sesuai masa kehamilan Usia 1 Jam dengan keadaan
baik.
2. Masalah
Tidak Ada
3. Kebutuhan
4. Masalah potensial
Tidak Ada
32
5. Tindakan segera
Tidak ada
E. ASUHAN KEBIDANAN
selamat dan sehat dengan jenis kelamin : laki- laki, BB : 3170 gram, PB :49
cm, LK : 32cm
LD : 32 cm , LP : 31 cm
2. Melakukan inform conset kepada ibu bahwa bayi akan diberikan salep mata
Ev : Sudah dilakukan
4. Mengoleskan salep mata ke kedua mata bayi dari arah luar ke dalam
Ev : Sudah disiapkan
Ev : Sudah diberikan
33
membersihkan tali pusat saat bayi mandi, tidak boleh diberikan apapun, dan
Ev : Ibu paham dengan pemenuhan nutrisi bayi dan memberi ASI setiap
2jam sekali
9. Menjaga bayi tetap hangat dengan mengganti baju atau popok bayi jika
basah
10. Melakukan KIE mengenai tanda bahaya pada bayi seperti sesak nafas,
demam atau suhu rendah, kulit kuning, bayi tidur terus menerus
A. DATA SUBJEKTIF
IDENTITAS/BIODATA BAYI
Nama : By. Ny. A
Tanggal lahir : 24 November 2022
Jenis kelamin : Laki-Laki
Alamat : Jl Cipedes tengah no 110 RT 04 RW 06
IDENTITAS ORANGTUA
1. Riwayat Prenatal
2. Riwayat Persalinan
l. Resusitasi : Tidak
36
3. Riwayat Postnatal
5. Riwayat Psikososial
anaknya
B. DATA OBJEKTIF
1. Pemeriksaan Fisik
e. Tanda-tanda Vital
- Suhu : 36,6C
- Pernapasan : Baik
f. Antropometri
- BB : 3170 gram
- PB : 49 cm
- LD : 32 cm
- LK : 32 cm
g. Kepala
- Kesimetrisan : Simetris
h. Telinga
i. Mata
- Sklera : Putih
- Konjungtiva : Merah
38
j. Hidung
- Kesimetrisan : Simetris
- Kebersihan : Bersih
k. Mulut
- Kesimetrisan : Simetris
- Bibir : Simetris
- Lidah : Normal
Palatum
l. Leher
m. Dada
- Bentuk : Normal
39
- Kesimetrisan : Simetris
- Lingkar dada : 32 cm
- Kesimetrisan : Simetris
- Gerakan : Aktif
o. Abdomen
- Bentuk : Simetris
p. Genetalia laki-laki
- Bentuk : Simetris
- Gerakan : Aktif
40
cekungan
s. Kulit
D. DIAGNOSA
1. Diagnosis
Neonatus Cukup Bulan sesuai masa kehamilan Usia 6 Jam dengan keadaan baik
2. Masalah
Tidak Ada
3. Kebutuhan
- Konseling Tanda bahaya Bayi Baru Lahir: Tidak mau menyusu atau
perut,Demam (suhu tubuh bayi lebih dari 37,5°c atau teraba dingin(suhu
- Memandikan bayi
4. Masalah potensial
Tidak Ada
5. Tindakan segera
Tidak ada
E. ASUHAN KEBIDANAN
keadaan baik
tanpa dijadwal, Bangunkan bayi setiap 2 jam sekali apabila bayi tidur.
demand.
bersih kering atau mengganti kassa pada bayi yaitu ketika kassa basah atau
setiap bayi mandi. Cara mengganti kassa yaitu dengan melipat segitiga lalu
tali pusat dbungkus tanpa dibubuhi dengan apapun, apabila khawatir tidak
bisa menjaga kebersihan tali pusat,atau biarkan tali pusat terbuka dengan
kering
Ev : Ibu bersedia untuk tidak menggunakan apa apa pada tali pusat dan
membiarkan kering.
5. Memberkan penjelasan pada ibu dan keluarga tanda bahaya bayi baru lahir
yaitu bayi tidak mau menetek, suhu tubuh bayi tinggi Sampai menggigil,
tali pusat berdarah dan belum BAB 24 jam terakhir. Bila mendapati salah
Ev : Ibu mengerti tentang tanda bahaya bayi baru lahir dan bersedia untuk
terhadap bayinya
6. Melakukan informant consent pada ibu bahwa bayi akan dimandikan dan
tali pusat dengan cara membersihkan tali pusat dengan sabun dan tidak
bayinya.
IDENTITAS/BIODATA BAYI
Nama : By. Ny. A
Tanggal lahir : 24 November 2022
Jenis kelamin : Laki-Laki
IDENTITAS ORANGTUA
Nama : Ny. A Nama Suami : Tn. S
A. DATA SUBJEKTIF
a. Riwayat ibu
Faktor lingkungan
Pencahayaan : Normal
b. Faktor genetik
B. DATA OBJEKTIF
1. Riwayat persalinan
b. Penolong : Bidan
c. Ketuban : Jernih
46
d. Komplikasi
2. Pemeriksaan Fisik
e. Tanda-tanda vital
Pernafasan : 46x/menit
Suhu : 36℃
f. Antropometri
Panjang badan : 49 cm
Lingkar kepala : 32 cm
Lingkar dada : 32 cm
4. Kepala
Kesimetrisan : Simestris
47
Ubun-ubun : Datar
Lingkar kepala : 32 cm
5. Telinga
Kesimetrisan : Simestris
6. Mata
Sklera : Kuning
7. Hidung
Kesimetrisan : Simetris
Kebersihan : Bersih
8. Mulut
Kesimetrisan : Simetris
Bibir : Normal
9. Leher
10. Dada
Bentuk : Normal
Kesimetrisan : Simetris
Kesimetrisan : Simetris
Gerakan : Aktif
12. Abdomen
Bentuk : Normal
Bentuk : Normal
Kesimetrisan : Simetris
Gerakan : Aktif
Lanugo : Ada
D. DIAGNOSA
1. Diagnosa
Neonatus cukup bulan sesuai dengan masa kehamilan usia 6 hari dengan
sklera ikterus
2. Masalah
Sklera ikterus
3. Kebutuhan
- pemberian ASI
- observasi
4. Masalah potensial
Ensefalopati
5. Tindakan segera
Tidak ada
E. ASUHAN KEBIDANAN
mengecek kain bayi dan bila basah langsung di ganti, bayi menggunakan
pakaian yang bersih serta kering dan tidak lupa untuk menyelimuti bayi.
hangat, posisi badan dan kepala bayi lurus, mengeloskan sedikit asi pada
daerah aerola dan puting untuk mencegah lecet, aerola dan puting susu
harus masuk kedalam mulut bayi dan menyendawakan bayi setelah selesai
menyusui.
5. Memberikan konseling kepada ibu tentang tanda bahaya pada bayi, agar
Suhu tubuh bayi terlalu dingin (hipotermi) atau terlalu panas (febris)
Gangguan pada pencernaan bayi seperti bayi tidak BAB selama 3 hari
pertama setelah lahir, muntah terus menerus, muntah disertai perut bengkak,
Diharapkan bila ibu menemukan salah satu tanda bahaya bayi baru lahir,
EV : Ibu mengerti tentang tanda bahaya bayi baru lahir dan akanlangsung
bahaya tersebut.
26 Desember 2022.
bayinya.
7. Melakukan pendokumentasian.
EV : Telah dilakukan.
53
IDENTITAS/BIODATA BAYI
Nama : By. Ny. A
Tanggal lahir : 24 November 2022
Jenis kelamin : Laki-Laki
IDENTITAS ORANGTUA
A. DATA SUBJEKTIF
a. Faktor lingkungan
b. Faktor genetik
B. DATA OBJEKTIF
a. Riwayat persalinan
b. Penolong : Bidan
c. Ketuban : Jernih
d. komplikasi
e. Antropometri
55
Panjang badan : 49 cm
b. Pemeriksaan Fisik
e. Tanda-tanda vital
Pernafasan : 46x/menit
Suhu : 36℃
Lingkar kepala : 33 cm
Lingkar dada : 33 cm
4. Kepala
Kesimetrisan : Simestris
Ubun-ubun : Datar
Lingkar kepala : 33 cm
5. Telinga
Kesimetrisan : Simetris
56
6. Mata
7. Hidung
Kesimetrisan : Simetris
Kebersihan : Bersih
8. Mulut
Kesimetrisan : Simetris
Bibir : Normal
9. Leher
10. Dada
Bentuk : Normal
Kesimetrisan : Simetris
Kesimetrisan : Simetris
Gerakan : Aktif
12. Abdomen
Bentuk : Normal
Bentuk : Normal
Kesimetrisan : Simetris
Gerakan : Aktif
Lanugo : Ada
D. DIAGNOSA
1. Diagnosa
Neonatus cukup bulan sesuai dengan masa kehamilan usia 14 hari dengan
keadaan baik
2. Masalah
Tidak ada
3. Kebutuhan
- pemberian ASI
- observasi
59
4. Masalah potensial
Tidak ada
5. Tindakan segera
Tidak ada
E. ASUHAN KEBIDANAN
mengecek kain bayi dan bila basah langsung di ganti, bayi menggunakan
pakaian yang bersih serta kering dan tidak lupa untuk menyelimuti bayi.
hangat, posisi badan dan kepala bayi lurus, mengeloskan sedikit asi pada
daerah aerola dan puting untuk mencegah lecet, aerola dan puting susu
harus masuk kedalam mulut bayi dan menyendawakan bayi setelah selesai
menyusui.
60
5. Memberikan konseling kepada ibu tentang tanda bahaya pada bayi, agar
- Suhu tubuh bayi terlalu dingin (hipotermi) atau terlalu panas (febris)
Diharapkan bila ibu menemukan salah satu tanda bahaya bayi baru lahir,
EV : Ibu mengerti tentang tanda bahaya bayi baru lahir dan akan langsung
bahaya tersebut.
7. Melakukan pendokumentasian.
EV : Telah dilakukan.
61
BAB IV
KASUS NIFAS
A. DATA SUBJEKTIF
B. DATA OBJEKTIF
1. Pemeriksaan Fisik
c. Tanda-tanda vital
- Suhu : 36,7˚C
62
63
d. Abdomen
- Perdarahan : Normal
D. DIAGNOSA
1. Diagnosa
2. Masalah
Tidak ada
3. Kebutuhan
4. Masalah potensial
Tidak Ada
5. Tindakan Segera
Tidak Ada
64
E. ASUHAN KEBIDANAN
3. Memberitahu ibu untuk mobilisasi dini, dimulai dari belajar miring kiri dan
setelah mencuci vagina, dan ajarkan kepada ibu cara mencuci dari arah atas
ke bawah.
7. Konseling nutrisi pada ibu seperti makan nasi, sayur, buah-buahan, susu, teh
perdarahan yang keluar dari jalan lahir, bau tidak sedap dari vagina, ibu
kesulitan menyusui dan ada rasa depresi atau seperti tidak mampu mengurus
bayinya. Bila ibu mengalami salah satu tanda bahaya tersebut, ibu
IDENTITAS/BIODATA
A. DATA SUBJEKTIF
1. KELUHAN UTAMA
c. Penolong : Bidan
Persalinan Nifas
Hamil
Tgl Umur Jenis Komplikasi BB
ke Penolong JK Laktasi Komplikasi
lahir Kehamilan Persalinan Ibu Bayi Lahir
1 2021 Abortus
4. RIWAYAT KESEHATAN
7. TANDA-TANDA BAHAYA
BAB
bengkak berlebihan
d. Nyeri abdomen :
Ibu mengatakan tidak nyeri abdomen
busuk busukk
:
f. Sangat sakit saat payudara Ibu mengatakan tidak mengalami sakit
h. Kesedihan berlebihan
:
Ibu mengatakan sudah merasa mampu
i. Merasa kurang mampu merawat
dalam merawat bayi
bayi secara memadai
B. DATA OBJEKTIF
1. Pemeriksaan Fisik
b. Kesadaran : Composmentis
d. Tanda-tanda Vital
Nadi : 80 Kali/menit
Pernapasan : 20 Kali/menit
Suhu : 36,7C
muda
muda
h. Leher
i. Payudara
- Colostrums : Ada
- Retraksi/dimpling : Ada
j. Abdomen
k. Ekstremitas
- Kesimetrisan : Simetris
71
l. Genetalia luar
- Inspeksi
m. Anus
2. Pemeriksaan Penunjang
Tidak dilakukan
D. DIAGNOSA
1. Diagnosis
2. Masalah
3. Kebutuhan
4. Masalah potensial
Tidak Ada
5. Tindakan segera
Tidak Ada
E. ASUHAN KEBIDANAN
1. Memberitahu hasil pemeriksaan kepala ibu bahwa ibu dalam keadaan baik,
36,7C.
Postpartum, Infeksi pada masa Postpartum, Lochea yang berbau busuk dari
vagina, Sub involusi uterus (pengecilan uterus yang terganggu), nyeri perut
dan pelvis, pusing dan lemas berlebih, sakit kepala, dan penglihatan kabur,
73
suhu tubuh ibu > 38C, payudara berubah menjadi merah,panas, dan terasa
sakit, kehilangan nafsu makan dalam waktu yang lama, rasa sakit, merah
3. Memberitahu ibu untuk melakukan pemberian nutrisi dan ASI untuk bayi,
Beri asi pada bayi setiap 2 jam sekali bangunkan apabila selama 2 jam bayi
4. Mengajarkan kepada ibu tentang vulva hygiene untuk merawat luka jahitan
seperti membilas dengan sabun dan air dingin, mengeringkan dan menjaga
Ev : Ibu memahami dan akan melakukan apa yang diajarkan oleh bidan
payudara
Ev : Ibu bisa memahami dan akan melakukan apa yang diajarkan oleh bidan
6. Mengajarkan Ibu untuk Mobilisasi Dini seperti Miring Kanan dan Kiri,
dini
74
IDENTITAS/BIODATA
Nama : Ny. A Nama Suami : Tn. S
A. DATA SUBJEKTIF
1. KELUHAN UTAMA
c. Penolong : Bidan
Persalinan Nifas
Hamil
Tgl Umur Jenis Komplikasi BB
ke Penolong JK Laktasi Komplikasi
lahir Kehamilan Persalinan Ibu Bayi Lahir
1 2021 Abortus
4. RIWAYAT KESEHATAN
a. Zat besi/vitamin : Tablet Fe
Tidak ada
Pantangan Tidak ada
3) Personal Hygiene
4) Gaya Hidup
Merokok Tidak
5) Aktivitas
6. Tanda-tanda Bahaya
b. Demam Tidak
:
d. Sembelit Tidak
:
e. Haemorrhoid Tidak
:
bengkak
busuk
Tidak
:
i. Sangat sangit saat payudara
disentuh, pembengkakan,
B. DATA OBJEKTIF
1. Pemeriksaan Fisik
b. Kesadaran : Composmentis
d. Tanda-tanda Vital
Nadi : 80 kali/menit
Pernapasan : 21 kali/menit
Suhu : 36,5C
muda
f. Payudara
Colostrums : Ada
g. Abdomen
h. Ekstremitas
Kesimetrisan : Simetris
Edema : Ada
i. Genetalia luar
Inspeksi
Palpasi
Uretra : Ada
j. Anus
Haemorroid : Tidak
D. DIAGNOSA
1. Diagnosis
2. Masalah
3. Kebutuhan
Kebutuhan istirahat
Perawatan payudara
Pemberian asi
Informasi kunjungan
4. Masalah potensial
Bendungan ASI
5. Tindakan segera
81
Tidak ada
E. ASUHAN KEBIDANAN
2. Menganjurkan ibu untuk makan yang bergizi dan tidak ada pantangan
apapun serta minum air putih yang cukup ±8 gelas per hari.
3. Menganjurkan ibu untuk istirahat yang cukup pada siang maupun malam
hari seperti misalnya pada saat siang hari bila bayinya tertidur ibu
dianjurkan untuk ikut tertidur atau ±8-10 jam per hari agar kebutuhan tidur
ibu tercukupi.
4. Memberitahu ibu untuk menjaga kebersihan diri seperti mandi dan ganti
baju minimal 2 kali sehari serta ibu dianjurkan untuk ganti pembalut
5. Mengajarkan ibu vulva hygiene seperti pada saat pipis ibu tidak boleh
82
berdiri, membasuh vagina dari atas kebawah dan harus diusap agar bersih
memeriksa popok atau kain yang digunakan dan bila basah harus langsung
menggantinya dengan kain yang bersih dan kering serta harus menyelimuti
dinantikan.
83
IDENTITAS/BIODATA
A. DATA SUBJEKTIF
1. KELUHAN UTAMA
c. Penolong : Bidan
Persalinan Nifas
Hamil
Tgl Umur Jenis Komplikasi BB
ke Penolong JK Laktasi Komplikasi
lahir Kehamilan Persalinan Ibu Bayi Lahir
1 2021 Abortus
4. RIWAYAT KESEHATAN
Tidak ada
Pantangan Tidak ada
Vitamin FE + multivitamin
3) Personal Hygiene
4) Gaya Hidup
Merokok Tidak
5) Aktivitas
Seksualitas Tidak
b. Demam Tidak
:
d. Sembelit Tidak
:
e. Haemorrhoid Tidak
:
bengkak Tidak
:
B. DATA OBJEKTIF
1. Pemeriksaan Fisik
b. Kesadaran : Composmentis
d. Tanda-tanda Vital
Nadi : 80 kali/menit
Pernapasan : 22 kali/menit
Suhu : 36,5C
muda
f. Payudara
Colostrums : Ada
g. Abdomen
88
h. Ekstremitas
Kesimetrisan : Simetris
i. Genetalia luar
Inspeksi
Palpasi
Uretra : Ada
j. Anus
Haemorroid : Tidak
D. DIAGNOSA
1. Diagnosis
2. Masalah
Tidak ada
3. Kebutuhan
Kebutuhan istirahat
Perawatan payudara
Pemberian asi
Informasi kunjungan
E. ASUHAN KEBIDANAN
mmHg, pengeluan ASI ibu banyak, TFU sudah tidak teraba , cairan yang
2. Menganjurkan ibu untuk makan yang bergizi dan tidak ada pantangan
apapun serta minum air putih yang cukup ±8 gelas per hari.
malam hari seperti misalnya pada saat siang hari bila bayinya tertidur
ibu dianjurkan untuk ikut tertidur atau ±8-10 jam per hari agar
5. Mengajarkan ibu vulva hygiene seperti pada saat pipis ibu tidak boleh
berdiri, membasuh vagina dari atas kebawah dan harus diusap agar
EV : Ibu megatakan pemberian ASI kepada bayinya lancar dan ibu tidak
memeriksa popok atau kain yang digunakan dan bila basah harus
langsung menggantinya dengan kain yang bersih dan kering serta harus
10. Memberitahu ibu akan ada kunjungan ulang pada nifas hari ke-
EV : Telah dilakukan
92
IDENTITAS/BIODATA
A. DATA SUBJEKTIF
93
1. KELUHAN UTAMA
c. Penolong : Bidan
Persalinan Nifas
Hamil
Tgl Umur Jenis Komplikasi BB
ke Penolong JK Laktasi Komplikasi
Lahir Kehamilan Persalinan Ibu Bayi Lahir
1 2021 Abortus
4. RIWAYAT KESEHATAN
Tidak ada
Pantangan Tidak ada
Vitamin FE + multivitamin
3) Personal Hygiene
4) Gaya Hidup
Merokok Tidak
5) Aktivitas
b. Demam Tidak
:
d. Sembelit Tidak
:
e. Haemorrhoid Tidak
:
bengkak Tidak
:
B. DATA OBJEKTIF
1. Pemeriksaan Fisik
b. Kesadaran : Composmentis
d. Tanda-tanda Vital
Nadi : 80 kali/menit
Pernapasan : 22 kali/menit
Suhu : 36,5C
muda
f. Payudara
Colostrums : Ada
g. Abdomen
h. Ekstremitas
Kesimetrisan : Simetris
Edema : Ada
Varices : Tidak
i. Genetalia luar
Inspeksi
Palpasi
Uretra : Ada
j. Anus
Haemorroid : Tidak
D. DIAGNOSA
1. Diagnosis
2. Masalah
Tidak ada
3. Kebutuhan
Kebutuhan istirahat
Perawatan payudara
Pemberian asi
Informasi kunjungan
E. ASUHAN KEBIDANAN
mmHg, pengeluan ASI ibu banyak, TFU sudah tidak teraba , cairan yang
keluar adalah lokhea alba. Berdasarkan data diatas menunjukan bahwa ibu
2. Menganjurkan ibu untuk makan yang bergizi dan tidak ada pantangan
apapun serta minum air putih yang cukup ±8 gelas per hari.
3. Menganjurkan ibu untuk istirahat yang cukup pada siang maupun malam
hari seperti misalnya pada saat siang hari bila bayinya tertidur ibu
dianjurkan untuk ikut tertidur atau ±8-10 jam per hari agar kebutuhan tidur
ibu tercukup
4. Memberitahu ibu untuk menjaga kebersihan diri seperti mandi dan ganti
5. Mengajarkan ibu vulva hygiene seperti pada saat pipis ibu tidak boleh
berdiri, membasuh vagina dari atas kebawah dan harus diusap agar bersih
EV : Ibu megatakan pemberian ASI kepada bayinya lancar dan ibu tidak
memeriksa popok atau kain yang digunakan dan bila basah harus langsung
menggantinya dengan kain yang bersih dan kering serta harus menyelimuti
12. Mengingatkan ibu kembali akan ada kunjungan ulang pada nifas
EV : Telah dilakukan
BAB V
PEMBAHASAN
5.1 KEHAMILAN
keguguran pada tahun 2021. Usia kehamilan saat ini 39 minggu. Pasangan usia
subur (PUS) merupakan salah satu komposisi penduduk yang secara fisik dan
seksual sudah matang untuk melangsungkan kehamilan. Oleh karena itu sebaiknya
adalah faktor adat dan budaya, faktor ekonomi, faktor agama, faktor pendidikan,
dan karena faktor kemauan anak sendiri. Dampak dari kehamilan pada usia
muda atau remaja berisiko kelahiran prematur, berat badan bayi lahir rendah
(BBLR), perdarahan. Kehamilan pada usia muda atau remaja antara lain berisiko
kelahiran prematur, berat badan bayi lahir rendah (BBLR), perdarahan persalinan,
yang dapat meningkatkan kematian ibu dan bayi. (Biro Komunikasi dan
101
102
Faktor anatomi dari kehamilan < 20 tahun menurut Boyle (2008) dalam
Kurniawati (2018) pada kehamilan remaja ( usia < 20 tahun) ovarium belum
berfungsi dengan mantap dan teratur. Endometrium juga masih belum sempurna
sehingga banyak faktor resiko yang mungkin terjadi, seperti perdarahan saat
kurang baik dapat menyebabkan zigot mencari tempat implantasi lain yang lebih
Selain itu data dari penelitian BKKBN (2008) ditemukan bahwa dua tahun
setelah menstruasi yang pertama, seorang anak wanita masih mungkin mencapai
pertumbuhan panggul antara 2-9% dan tinggi badan 1% , sehingga ibu yang
kepala bayi dan panggul (disproporsi sefalopelvik). Faktor fisiologi kehamilan <
20 tahun secara mental pun wanita belum siap dalam menghadapi kehamilan dan
persalinan dan hal ini dapat berakibat dari kesadaran untuk memeriksakan diri dan
kandungan masih rendah. Di luar urusan kehamilan dan persalinan, risiko kanker
leher rahim pun meningkat akibat hubungan seks dan melahirkan sebelum usia 20
dua dan tiga, dengan frekuensi tiga kali pemeriksaan di bidan dan tiga kali
pelayanan yaitu enam kali pemeriksaan selama kehamilan,dan minimal dua kali
pemeriksaan oleh dokter pada trimester satu dan tiga,dua kali pada trimester
103
pertama satu kali pada trimester kedua dan tiga kali pada trimester ketiga
(Kemenkes 2020). Hal ini menunjukan bahwa ada kesenjangan antara kasus
dikarenakan ibu mengalami ketakutan yang berlebih pada jarum suntik. Menurut
WHO imunisasi TT bisa diberikan pada ibu hamil pada trimester I sampai dengan
trimester III, yaitu TT pertama dapat diberikan sejak diketahui setelah positif
Dampak jika ibu tidak imunisasi sesuai dengan anjuran meningkatnya risiko
tetanus pada ibu maupun pada janin. (WebMD. Tetanus Questions and Answers
2021). Sistem imun pada ibu hamil selama kehamilan fungsi sel T tertekan,
berproliferasi membunuh sel asing juga menurun. hal ini yang mengakibatkan ibu
hamil rentan terinfeksi bakteri maupun virus. Hal tersebut menunjukan bahwa
hasil IMT ibu normal yaitu 20,9. Menurut teori Bagi ibu yang memiliki berat
badan normal atau IMT 18,5-24,9 kg/m2 sebelum hamil, disarankan untuk
hamil hanya 7 kg. Hal tersebut menunjukan bahwa ada kesenjangan antara kasus
104
seperti kelahiran prematur, Berat Badan Bayi Lahir Rendah (BBLR). Ditinjau
kedua ibu mengeluh nyeri pinggang karena aktivitas yang terlalu lama duduk.
Tujuannya untuk mempertahankan postur tubuh tetap tegap. Hal itu yang
membuat otot pinggang ibu menjadi mudah lelah dan berujung pada munculnya
gejala sakit pinggang. Seiring bertambahnya usia kehamilan dan ukuran janin,
otot-otot pinggang juga akan mengalami perubahan. Pada masa ini, otot pinggang
ibu hamil semakin mengalami peregangan dan bisa memicu munculnya keluhan
nyeri pada otot. Postur tubuh yang buruk, berdiri berlebihan, dan terlalu lama
duduk dapat memicu atau meningkatkan rasa sakit yang dialami di pinggang.
Menurut Jan M.A Mens ,dkk (2011) jika keluhan nyeri pinggang tidak
ditangani dengan tepat dapat menyebabkan nyeri saat melakukan aktivitas, dan
dari nyeri pinggang menurut teori adalah Peningkatan hormon progesteron dan
Pubis dan articulasio cocsigeal melunak dan bergeser. Hal ini lah yang
menyebabkan munculnya nyeri pinggang pada masa kehamilan. Bagi ibu hamil
105
yang kurus, lekukan lumbalnya lebih dari normal akan menyebabkan lordosis dan
gaya beratnya berpusat pada kaki bagian 15 belakang. Hal ini juga menjadi
2014).
kurangnya pengetahuan ibu tentang personal hygiene. Pada dasarnya faktor yang
lebih menentukan terjadinya gingivitis pada ibu hamil adalah karena adanya
bakteri plak pada gigi yang dipengaruhi oleh perilaku kebersihan gigi dan mulut
ibu hamil sendiri akan meningkatkan resiko terkena radang gusi atau gingivitis
al. (2020). Gusi berdarah akibat radang gusi atau gingivitis bisa berkembang
menyebabkan kerusakan gigi dan gusi lebih parah. Selain bengkak, gusi juga akan
Pada trimester tiga ibu mengeluh sering buang air kecil. Sering buang air
kecil dikarenakan ukuran janin yang semakin membesar dan bertambahnya usia
kandungan akan memberikan tekanan pada kandung kemih sehingga membuat ibu
hamil merasa sering kencing (Jannah, 2016). Adapun perubahan hormon ibu
selama hamil yang menyebabkan ibu sering buang air kecil dikarenakan
kehamilan. Perubahan hormon hCG pada saat kehamilan membuat tubuh ibu
hamil lebih banyak menghasilkan darah. Hal ini menyebabkan organ ginjal
106
bekerja lebih berat dari biasanya, karena organ tersebut harus menyaring volume
darah lebih banyak dan meningkatkan produksi urine. Bertambahnya jumlah urine
ini membuat kandung kemih menjadi lebih cepat penuh dan merangsang ibu hamil
Pada trimester tiga juga ibu mengalami mulas yang hilang timbul (braxton
hicks). Braxton hicks terjadi karena adanya kontraksi dan relaksasi otot rahim dan
cara tubuh mempersiapkan proses persalinan yang akan datang . (Raines, A., B.,
Danielle, & Cooper. NCBI Bookshelf (2021). Braxton Hicks Contractions. Akibat
yang terjadi jika mengalami braxton hicks menurut teori biasanya menimbulkan
rasa sakit atau tidak nyaman di bagian bawah perut. (Braxton Hicks – Tommy
2019). Faktor yang menyebabkan braxton hicks menurut teori adalah perubahan
oleh hipofisis posterior, hal tersebut menyebabkan kontraksi yang disebut dengan
Beberapa keluhan yang dialami oleh ibu selama kehamilan termasuk dalam
keadaan yang fisiologis karena keluhan yang ibu alami adalah termasuk kedalam
ketidaknyamanan ibu selama kehamilan trimester dua dan tiga. Selama kehamilan
asuhan yang telah diberikan yaitu konseling dan terapi obat seperti tablet FE dan
umum ibu baik , masalah potensial tidak ada kebutuhan klien adalah konseling
5.2 PERSALINAN
Pada tanggal 23 November 2022 Ibu datang ke PONED pada pukul 21.00
WIB. Setelah dilakukan pemeriksaan diperoleh hasil keadaan ibu dalam kondisi
yang baik dan dilakukan pemeriksaan dalam dengan hasil yang diperoleh
pembukaan 3 cm, ketuban positif. Ibu mengatakan mulas yang sering, pada
persalinan kala I dimulai saat his persalinan yang pertama sampai pembukaan
lengkap (10 cm). Proses ini terbagi dalam 2 fase yaitu fase laten dan fase aktif.
2010). Fase aktif dibagi menjadi 3 fase yaitu fase Akselerasi yang berlangsung
yaitu dalam waktu 2 jam pembukaan serviks berlangsung sangat cepat dari
(Ambarwati, 2008).
Pada Ny. A terhitung pada saat dilakukan pemeriksaan dalam pukul 21.00
kala I fase laten dilakukan dan dicatat pada lembar observasi. Pada fase aktif
dilakukan dan dicatat pada lembar partograf. Kondisi ibu dan bayi yang yang
dinilai dan dicatat yaitu denyut jantung janin setiap 30 menit, frekuensi dan
lamanya his setiap 30 menit, nadi setiap 30 menit, pemeriksaan dalam setiap 4
108
jam, tekanan darah setiap 4 jam serta suhu setiap 4 jam dan setelah di observasi
Kala II pukul 03.15 WIB persalinan diawali dengan gejala Ny. A merasa
ingin meneran lalu dilakukan pemeriksaan dalam dan didapatkan hasil portio tidak
teraba ,pembukaan 10 cm, ketuban pecah jernih, presentasi kepala, dan penurunan
Hodge IV. Bayi lahir spontan pukul 04.40 WIB langsung menangis kuat gerakan
aktif, warna kulit kemerahan jenis kelamin laki-laki. Penatalaksanaan bayi baru
lahir pada bayi Ny A telah dilakukan IMD. Berdasarkan data tersebut, kala II pada
maksimal 2 jam pada primipara, dan maksimal 1 jam pada multipara. Thornton, J.
M., Browne, B., & Ramphul, M. (2020). Mechanisms and management of normal
(2016), yaitu kala III berlangsung tidak boleh lebih dari 30 menit. Terdapat
adanya Pengeluaran plasenta ditandai dengan perubahan bentuk dan tinggi fundus,
tali pusat memanjang dan semburan darah mendadak dan singkat . Pada kala ini
ibu diberikan suntik oksitosin dan dilakukannya peregangan tali pusat terkendali
dapat disimpulkan bahwa tidak ada kesenjangan antara teori dan kenyataan
dilahan praktek.
109
Terdapat luka rupture grade 2 pada ibu meliputi mukosa vagina, fauchette
posterior, kulit perineum dan otot perineum. Telah dilakukan penjahitan dengan
teknik jelujur dan interrupture/ jahitan terputus tanpa anastesi. Menurut teori
saraf pusat menyebabkan kegelisahan dan tremor yang mungkin berubah menjadi
kejang klonik, mungkin pula terjadi perlambatan penyembuhan luka, edema , atau
Pada kasus Ny. A di kala IV berlangsung normal, tinggi fundus uterus 1 jari
dibawah pusat, kontraksi keras dan perdarahan normal, lalu dilakukan penjahitan
Pada kasus Ny A di kala IV ini sesuai teori yaitu asuhan yang dilakukan setelah
plasenta lahir sampai 2 jam post partum. Mengkaji ibu sampai 2 jam post partum
dengan Observasi yang harus dilakukan pada Kala IV adalah tingkat kesadaran
ibu, TFU, pemeriksaan tanda-tanda vital seperti tekanan darah, nadi, dan
masih normal jika jumlahnya tidak melebihi 500 cc. (Widiantari, 2019).
Pada hasil pemeriksaan umum dan pemeriksaan fisik, kondisi bayi Ny A baik
dan normal lahir pada usia kehamilan 39 minggu 3 hari. Bayi cukup bulan adalah
bayi dengan ciri-ciri yaitu masa gestasi 37-42 minggu , berat badan 2500-4000
gram, panjang 48-50 cm , kulit kemerahan, testis sudah turun. Dari hasil
pemeriksaan yang didapat, hal ini sudah sesuai dengan teori yang menyebutkan
bahwa ukuran lingkar kepala normal 33-35 cm , lingkar dada 32-34 cm, lingkar
perut 33 cm serta refleks hisap baik ( Marni dan Kukuh Rahardjo, 2015). Dalam
hal ini tidak terdapat kesenjangan pada berat badan normal bayi antara teori dan
praktek.
Asuhan yang diberikan pada Bayi Ny. A adalah dengan menjaga kehangatan
bayi, memotong tali pusat, menjepit tali pusat , melakukan IMD dan
Profilaktif mata tidak akan efektif apabila tidak diberikan pada satu jam pertama
(Kemenkes RI, 2018). Hal tersebut menunjukan bahwa tidak terdapat kesenjangan
Asuhan pada Bayi Ny A pada saat 6 jam dilakukan pemeriksaan head to toe
dengan hasil kondisi bayi baik tidak ada kelainan dengan frekuensi nafas 45x/m ,
denyut jantung 139x/m suhu 36, 8 dan tidak ada tanda-tanda bahaya pada bayi
baru lahir. Denyut jantung normal untuk bayi yang baru lahir berkisar antara 120-
160 denyut per menit (BPM). Angka ini disertai dengan laju pernapasan di kisaran
111
40-60 napas per menit saat bayi baru lahir. Assessments for Newborn Babies.
(2020).
kunjungan pertama saat bayi baru lahir, kunjungan kedua hari keenam bayi lahir,
kunjungan ketiga yaitu saat bayi berusia 2 minggu. Menurut Kemenkes (2018),
kebijakan dalam pelaksanaan kunjungan neonatal yaitu 3 kali satu kali pada 6-48
jam setelah bayi lahir, satu kali pada 3-7 hari setelah bayi lahir, dan satu kali pada
8-28 hari setelah bayi lahir. Hal ini menunjukkan bahwa tidak ada kesenjangan
berdasarkan pernyataan dari ibu yang menyebabkan sklera kuning adalah asupan
asi yang kurang dikarenakan ibu baru pertama kali menyusui. Menurut teori asi
Karakteristik ikterus karena ASI adalah kadar bilirubin indirek yang masih
meningkat setelah 4-7 hari pertama, berlangsung lebih lama dari ikerus fisiologis
yaitu sampai 3-12 minggu dan tidak ada penyebab lainnya yang dapat
dari seorang ibu tertentu dan biasanya akan timbul ikterus pada setiap bayi yang
sklera akibat peningkatan bilirubin plasma pada bayi baru lahir. Kondisi ini
112
biasanya terjadi setelah hari kedua atau ketiga setelah bayi lahir, puncaknya antara
hari ke 4 sampai hari ke 5 pada neonatus aterm dan hari ke 7 pada neonatus
preterm, dan hilang dalam 2 minggu. Pada kasus By Ny.A sklera ikterus muncul
pada hari ke 5 setelah bayi lahir dan hilang pada 2 minggu setelah lahir. Hal ini
Bayi kuning yang disebabkan oleh kadar bilirubin tinggi dapat mengalami
beberapa komplikasi, di antaranya adalah Ensefalopati akut Kondisi ini terjadi saat
bilirubin pada darah bayi masuk ke area otak, lalu merusak sel-sel otak sehingga
akibat rendahnya kadar ligandin dalam hepatosit, dan rendahnya aktivitas enzim
Pada kunjungan rumah 2 minggu keaadaan umum bayi baik, TTV dalam batas
normal , sklera bayi sudah tidak kuning , tidak ada tanda tanda bahaya pada bayi
baru lahir dan kenaikan BB sudah sesuai dengan usia . Berat badan bayi normal
umumnya naik 170-220 gram per minggu atau 450 – 900 gram per bulan selama
terjadi setelah kelahirannya, yakni: Pada usia beberapa hari, berat badan bayi
normal umumnya turun 5-10 persen dan akan naik kembali dalam 2-3 minggu
berat badan bayi mengandung banyak cairan tubuh yang akan hilang dalam
113
pada hari kesepuluh atau saat usia 2 minggu, berat badan biasanya akan naik
kembali ke berat lahir umumnya. Bayi baru lahir sering kehilangan sekitar
5.4 NIFAS
Kunjungan masa nifas dilakukan paling sedikit tiga kali, yang bertujuan untuk
menilai status ibu dan bayi baru lahir juga untuk mencegah, mendeteksi, serta
kunjungan nifas rumah selama 3 kali maka dalam hal ini tidak ada kesenjangan
sebanyak dua kali, pertama segera setelah melahirkan dan kedua setelah 24 jam
perutnya masih terasa sedikit mulas. Dari hasil pemeriksaan didapatkan hasil TTV
dalam batas normal, TFU 2 jari dibawah pusat dan tidak ada tanda tanda bahaya
nifas. Menurut Sustanto, Andina Vita (2018) , mules yang dirasakan bersifat
fisiologis karena pada saat ini uterus secara berangsur-angsur menjadi kecil
konseling seperti konseling nutrisi, istirahat yang cukup dan mengingatkan ibu
Pada kunjungan kedua (postpartum 6 hari) didapati hasil pemeriksaan baik, TTV
dalam batas normal , TFU pertengahan simfisis, ASI yang keluar masih sedikit
masalah dapat terjadi dikarenakan pola nutrisi ibu yang kurang, teknik menyusui
yang kurang tepat misalnya kesalahan dalam pelekatan mulut bayi ke putting,
telalu lama menunda untuk mulai menyusui.. Akibat kurangnya asupan asi pada
bayi dapat membuat berat badannya sulit bertambah. Kurt, et al. (2020). The
pengeluaran ASI dimulai oleh rangsangan saat bayi menghisap putting susu ibu
untuk yang pertama kali. Semakin sering bayi menyusui kepada ibu maka semakin
banyak ASI yang dapat diproduksi. (Rayhana & Sufriani, 2017). Dua hormon
yang mempunyai peran penting terhadap ASI yaitu: (1) prolaktin, yang berfungsi
untuk meningkatan produksi ASI, dan (2) oksitosin, yang dapat menyebabkan
penjelasan tentang pentingnya asi yang saat berguna untuk sistem pertumbuhan,
perkembangan, sebagai sistem antibodi dan mencegah bayi dari berbagai penyakit.
pada Ny. A dalam keadaan normal,TTV dalam batas normal, TFU sudah tidak
teraba, tidak ditemukan tanda tanda bahaya nifas. Uterus biasanya berada pada 1-2
jari di bawah pusat. Pada 24 jam pertama, uterus membesar sampai mencapai
pusat. Setelah itu, uterus akan mengecil dan mengencang, pada hari kedua setelah
persalinan tinggi fundus uteri 1 cm dibawah pusat. Pada hari ke 3 - 4 tinggi fundus
uteri 2 cm dibawah pusat. Pada hari 5 - 7 tinggi fundus uteri setengah pusat
sampai simpisis. Pada hari ke 10 tinggi fundus uteri tidak teraba (Prawirohardjo,
2002).Ibu mengkonsumsi makanan yang bergizi , ASI telah keluar dengan lancar,
ibu menyusui bayinya dan bayi menyusu dengan kuat. Asuhan yang diberikan
mungkin.
tidak ada pengeluaran darah hanya lendir dan setelah dilakukan pemeriksaan TTV
makan kecuali ASI pada bayinya serta memberikan penjelasan pentingnya ASI
dan mencegah bayi dari berbagai penyakit. Penulis mengingatkan ibu untuk
penggunaan kontrasepsi saat masa nifas selesai yakni saat 42 hari. Keluarga
berencana juga memiliki peranan dalam menurunkan resiko kematian ibu melalui
Dari hasil kunjungan masa nifas 6 jam hingga 30 hari postpartum dalam
keadaan baik hanya saja ASI yang kurang menyebabkan sklera mata bayi kuning
yang ditemukan pada asuhan bayi baru lahir 6 hari , tetapi saat ASI lancar dan
keluar banyak bayi dapat menyusu dengan baik dan sklera pada bayi pun sudah
tidak kuning. Lochea ibu pada masa nifas 6 jam hingga 30 hari dalam keadaan
KASUS KEHAMILAN
Faktor anatomi:
Pada kehamilan remaja ( usia < 20
tahun) sistem reproduksi belum
berkembang dengan baik yang dapat
menyebabkan komplikasi.
KASUS
PERSALINAN
KASUS BAYI
BARU LAHIR
Faktor Anatomi
Ikterus neonatorum fisiologis terjadi akibat
peningkatan produksi bilirubin indirek/tak
terkonjugasi, sekunder akibat kerusakan
eritrosit yang dipercepat, penurunan kapasitas
ekskresi hati akibat rendahnya kadar ligandin
dalam hepatosit, dan rendahnya aktivitas enzim
konjugasi bilirubin uridine diphosphate
glucuronyl transferase
Betty Ansong-Assoku; Pratibha A. Ankola.
Neonatal Jaundice. 2020.
KASUS NIFAS
Faktor anatomi
Proses pengeluaran ASI dimulai oleh
rangsangan saat bayi menghisap puting
susu ibu untuk yang pertama kali. Semakin
sering bayi menyusu kepada ibu maka
semakin banyak ASI yang dapat diproduksi
(Rayhana & Sufriani, 2017). Dua hormon
yang mempunyai peran penting terhadap
ASI yaitu: (1) prolaktin, yang berfungsi
untuk meningkatan produksi ASI, dan (2)
oksitosin, yang dapat menyebabkan
pengeluaran (ejeksi) ASI.
BAB VI
6.1 SIMPULAN
Berdasarkan hasil Studi kasus Asuhan Kebidanan pada Ny. A Umur 18 tahun
1. Asuhan kebidanan kehamilan pada Ny. A yang dilihat dari buku KIA
batas normal.
dengan APN yang dimulai dari kala I sampai dengan kala IV dan
sklera bayi sudah tidak kuning dan tidak ditemukan komplikasi apapun.
122
123
4. Asuhan kebidanan nifas pada Ny. A sesuai dengan standar yaitu selama 4
kali. Saat kunjungan hari keenam ditemukan masalah pada ibu yaitu asi
ibu kurang yang menyebabkan sklera kuning pada bayi dan telah
6.2 SARAN
hamil, melahirkan , nifas , dan bayi baru lahir mendapatkan asuhan yang
pada saat praktik dalam bentu manajemen SOAP serta menerapkan asuhan
Baby Center 2020. Lower Back Pain During Pregnancy. di akses pada 6 januari
2022, dari https://www.babycenter.com/pregnancy/your-body/lower-back-
pain-during-pregnancy_9402
NHS Choices UK 2020. Your pregnancy and baby guide. Back pain in pregnancy
di Akses Pada 6 Januari 2023, dari https://www.nhs.uk/pregnancy/related-
conditions/common-symptoms/back-pain/
Grag, J. 2011. Effect of Sex Hormones on the Gingiva in Pregnancy: A Review
and Report of Two Cases. Periodontal Implant Dental Journal 3(2) : 83-87
Junarti, D. 2016. Perilaku Pemeliharaan Kesehatan Gigi dan Status Karies.
HIGEIA. 1(1): 83 – 88
Jannah 2012. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Kehamilan. Yogyakarta: Andi
Muslihatun, Wafi Nur 2010. Asuhan Neonatus Bayi dan Balita. Yogyakarta:
Fitramaya,
Varney, H, 1997. Varney Midwifery, Third Edision, New York
Maulana, Mirza. 2008. Buku Pegangan Ibu : Panduan Lengkap Kehamilan
(Memahami Kesehatan Reproduksi, Cara Menghadapi Kehamilan, dan
KiatMengasuh Anak). Jogyakarta: Katahati.
Raines, A., B., Danielle, & Cooper. NCBI Bookshelf 2021. Braxton Hicks
Contractions. di Akses Pada 6 Januari 2023, dari
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK470546/
Depkes RI., 2005. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor:
1059/MENKES/SK/IX/2004 Tentang Pedoman Penyelenggaraan Imunisasi
Parra-Pingel, et al. 2017. Pregnancy Outcomes In Younger And Older Adolescent
di Akses Pada 7 Januari 2023, dari
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5476435/
Wall-Wieler, E., Roos, L.L., & Nickel, N.C. 2016. Teenage Pregnancy: The
Impact Of Maternal Adolescent Childbearing And Older Sister’s Teenage
Pregnancy On A Younger di Akses pada 7 Januari 2023, dari
https://bmcpregnancychildbirth.biomedcentral.com/articles/10.1186/
s12884-016-0911-2
Pregnancy Birth and Baby. 2021. Weight Gain in Pregnancy. di Akses Pada 7
Januari 2023, dari
https://www.nhs.uk/pregnancy/related-conditions/common-symptoms/weigh
t-gain/
125
126
NHS Choices UK. 2021. How Much Weight Will I Put On During My Pregnancy?
di Akses Pada 7 Januari 2023, dari https://www.nhs.uk/pregnancy/related-
conditions/common-symptoms/weight-gain/
Pakgohar, A., & Firoozabadi, K. K. (2012). Infant Jaundice Epidemiology
Investigation. IEEE, 3.
Maritalia, Dewi. Asuhan Kebidanan Nifas dan Menyusui. Pustaka Pelajar:
Yogyakarta, 2012.
Maulida (2014). Ikterus neonatorum: Media Publikasi Penelitian. Vol.6, No.2.
2018.
Goh, R., D. Goh, and H. Ellepola, Perineal tears A review. Australian Journal for
General Practitioners, 2018. 47: p. 35-38.
Kurt, et al. 2020. The Effect of Kangaroo Mother Care, Provided in the Early
Postpartum. di Akses Pada 12 Januari 2023, dari
https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/31895303/
Eveline, P.N. Ikatan Dokter Anak Indonesia (2017). ASI Saya Kurang?
American Pregnancy Association. Breastfeeding Nutrition.
WebMD .2020. Breastfeeding. di Akses Pada 12 Januari 2023, dari
https://www.webmd.com/parenting/baby/nursing-basics
Smith, C. A., et al. 2018. Relaxation Techniques for Pain Management in Labour.
di Akses Pada 12 Januari 2023, dari
https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/29589650/
Aziato, L., Acheampong, A. K., & Umoar, K. L. (2017). Labour Pain
Experiences and Perceptions: A Qualitative Study among Post-Partum
Women in Ghana. BMC Pregnancy and Childbirth, 17(1), pp. 1–9.
Lewsley, J. Baby Centre UK. What Will Contractions Feel Like?
LAMPIRAN 1
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN 2
LAMPIRAN 3
LAMPIRAN 4
LAMPIRAN 5
LAMPIRAN 6
LAMPIRAN 7
LAMPIRAN 8
LAMPIRAN 9
LAMPIRAN 10
LAMPIRAN 11
LAMPIRAN 12
LAMPIRAN 13
LAMPIRAN 14
LAMPIRAN 15
LAMPIRAN 16
LAMPIRAN 17
LAMPIRAN 18
LAMPIRAN 19
LAMPIRAN 20