0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
26 tayangan6 halaman

Fakorisakai

Buku pendek ini membahas tentang pentingnya menerapkan prinsip-prinsip desain dan dunia nyata dalam membuat karya 3D agar terlihat lebih realistis. Dengan memahami konsep-konsep seperti skala dunia nyata dan imitasi dunia nyata, para seniman 3D diharapkan dapat menghasilkan karya yang lebih baik.
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Kami menangani hak cipta konten dengan serius. Jika Anda merasa konten ini milik Anda, ajukan klaim di sini.
Format Tersedia
Unduh sebagai PDF, TXT atau baca online di Scribd
0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
26 tayangan6 halaman

Fakorisakai

Buku pendek ini membahas tentang pentingnya menerapkan prinsip-prinsip desain dan dunia nyata dalam membuat karya 3D agar terlihat lebih realistis. Dengan memahami konsep-konsep seperti skala dunia nyata dan imitasi dunia nyata, para seniman 3D diharapkan dapat menghasilkan karya yang lebih baik.
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Kami menangani hak cipta konten dengan serius. Jika Anda merasa konten ini milik Anda, ajukan klaim di sini.
Format Tersedia
Unduh sebagai PDF, TXT atau baca online di Scribd
Anda di halaman 1/ 6

Semua tentang tips & trick untuk hasil render yang

lebih maksimal dengan menerapkan unsur-unsur


dan prinsip desain. Mengulik apa saja teknik khusus
baik dari segi sinematografi serta kaidah dunia nyata.
Buku pendek ini berusaha merangkum semua hal
tersebut disertai dengan contoh-contoh penerapan
yang akan dijelaskan lebih lanjut dalam video course.
Dengan adanya materi ini, 3D artist diharapkan
paham bahwa dengan menerapkan kaidah-kaidah
desain dan dunia nyata mampu mengimprovisasi
karya menjadi lebih bagus.

AKBAR WAHYUDIYANTO
F A K O R I S A K A I
FA KO RI S A K AI

moodboard dan storyboard

real world scale

imitasi dunia nyata

optimasi low-end

storytelling

kamera dan komposisi

finalisasi dan color grading


FA KO RI S A K AI

REAL WORLD SCALE

Hal yang sangat penting namun seringkali dilupakan. Yap benar, itulah real world scale. Banyak artist
yang lupa atau bahkan tidak tahu betapa pentingnya real world scale di pembuatan scene maupun object 3D.
Setiap software mulai dari Blender sampai Cinema4D pun punya real world scale yang jadi acuan untuk
parameter mereka semisal ketika melakukan simulasi.
Real world scale jadi sangat krusial. Contohnya dari segi simulasi, parameter simulasi untuk object
berukuran kecil akan punya efek yang berbeda apabila skala objectnya lebih besar. Ada juga real world scale dari
segi penempatan aset yang mengikuti skala aslinya di dunia nyata. Ketika skalanya tidak terlalu sesuai dengan
yang ada di dunia nyata, hasil di kamera juga akan terlihat aneh saat dianimasikan.
Coba lihat gambar di atas, pada scene tersebut saya mengatur agar jarak gunung ke kamera cukup jauh
dan skalanya lebih besar berkali-kali lipat dibandingkan skala manusia di depan kamera. Antara manusia dengan
rumah pun diatur ukurannya secara kasar kurang lebih sama dengan perbandingan dunia nyatanya.
Hasilnya nanti, object di depan kamera akan terlihat bergerak lebih cepat dibandingkan gunung dan naga
yang jaraknya jauh di ujung kamera. Dan video animasinya jauh terlihat lebih masuk akal karena seperti itulah
cara kerja dunia nyata.
Misalnya, kalian sedang berada di dalam mobil. Rumput yang berada di pinggir jalan akan terlihat
bergerak cepat dan sulit mata kita melihat dengan jelas rumput tersebut. Sementara padang, hutan atau
pegunungan yang jauh dari tempat mata kita melihat, akan terasa bergerak lambat atau bahkan diam. Dan efek
seperti ini yang diusahakan muncul pula di scene 3D terutama ketika sedang membuat animasi.
FA KO RI S A K AI

REAL WORLD SCALE


Oke, kalau yang tadi adalah real world scale pada object di viewport dan penempatan berdasarkan
perbandingan dengan dunia nyata, maka sekarang adalah efeknya ke segala hal yang berhubungan dengan
simulasi. Jadi hampir semua parameter pengaturan untuk membuat simulasi selalu berdasarkan real scale
world. Api yang dibuat dengan parameter khusus api berukuran besar akan sangat berbeda hasilnya apabila
diterapkan pada api berukuran kecil seperti lilin.
Salah satu contohnya adalah gambar di bawah ini. Disini saya coba tes dua plane dengan dimensi yang
berbeda. Sebelah kiri seukuran taplak meja dan sebelah kanan seukuran kain lap tangan. Kemudian di
tengahnya saya taruh perbandingan dengan ukuran tubuh manusia dewasa (tinggi 175 cm). Juga sebagai
catatan, kedua object sudah apply scale jadi ukurannya sudah kembali ke 1 atau normal.
Lalu saya tambahkan cloth simulation untuk membuat dua plane tadi bisa bergerak dengan force field
turbulance di tengah. Parameter turbulance yang saya gunakan memiliki scale yang besar dan strength yang
cukup kuat, sehingga seharusnya secara normal hasil yang saya harapkan seolah berbentuk plastik yang tertiup
angin. Dan hasilnya plane sebelah kiri seukuran taplak meja memenuhi target yang saya inginkan. Sementara itu
plane sebelah kanan justru terlihat terlalu bergelombang dan terbawa oleh efek turbulance.
Plane kain lap tangan bisa saja hasilnya dibuat seperti plane taplak meja, namun parameter di force field
turbulance harus diturunkan lagi dan disesuaikan dengan dimensi dari objectnya. Dan ini adalah contoh
perbandingan bahwa parameter simulasi sangat berpengaruh dengan real world scale. Dengan catatan, semua
eksperimen di bawah ini sudah dilakukan apply scale, sehingga dimensi objectnya kembali ke seharusnya setelah
dilakukan berbagai perubahan.
FA KO RI S A K AI

REAL WORLD SCALE


Kembali ke basic. Mungkin sedari tadi ada
yang bingung apa dimensi object ini? Jadi, spesifik di
software Blender jika kalian buka panel N atau panel
di sebelah kanan 3D viewport, pada bagian ‘Item’
akan muncul kotak seperti ini. Pada kotak-kotak ini
adalah ukuran dari object yang kita seleksi di 3D
viewport.
Object yang dirubah baik itu posisi, rotasi
maupun scalenya di ‘Object Mode’ dan bukan ‘Edit
Mode’, akan berpengaruh nilainya dan merubah
angka-angka di panel ‘Transform’ ini. Dan jika nilainya
tidak dikembalikan kembali ke default (dalam hal ini
adalah apply transform, Ctrl+A) maka nantinya ketika
ditambahkan modifier, hasilnya tidak akan sesuai.
Jadi apply transform itu semacam keharusan ketika
ingin berurusan dengan parameter di Blender seperti
modifier.
Sementara itu bagian ‘Dimensions’ adalah
ukuran absolut 3D asset sesuai dengan real world
scale. Angka di bagian ‘Dimensions’ ini tidak akan
berubah setelah di-apply transform dan berguna
sebagai acuan skala.
Pada percobaan sebelumnya dimana saya
menggunakan cloth simulation dan force field
turbulance, kedua object sudah saya apply scale jadi
efeknya sudah sesuai dengan parameter real world
scale. Dan masih banyak juga contoh korelasi antara
dimensi object dengan real world scale.

“Setiap kali melakukan simulasi atau hal yang


berhubungan dengan parameter modifier di Blender,
usahakan mengikuti aturan real world scale untuk
mempermudah alur proses. Dan sangat penting
melakukan apply pada transform yang telah dirubah”.
FA KO RI S A K AI

REAL WORLD SCALE

*Perbandingan efek pada particle antara plane dengan dimensi 0.1 meter dengan plane berdimensi 1 meter (kedua object memiliki parameter particle dan turbulance yang sama).

*Perbandingan persebaran points pada geometry nodes dengan dua object berbeda dimensi. Catatan: object sudah apply scale dan tanpa perintah lain di geometry nodes selain disribute points

Anda mungkin juga menyukai