0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
73 tayangan79 halaman

Praktikum Algoritma

Percobaan ini membahas tentang tipe data dan variabel dalam Python. Terdapat beberapa tipe data dasar seperti integer, float, string, boolean, list, tuple dan dictionary. Percobaan ini juga menjelaskan tentang variabel, operator, dan fungsi random dalam Python.

Diunggah oleh

tegoeh udin
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Kami menangani hak cipta konten dengan serius. Jika Anda merasa konten ini milik Anda, ajukan klaim di sini.
Format Tersedia
Unduh sebagai DOCX, PDF, TXT atau baca online di Scribd
0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
73 tayangan79 halaman

Praktikum Algoritma

Percobaan ini membahas tentang tipe data dan variabel dalam Python. Terdapat beberapa tipe data dasar seperti integer, float, string, boolean, list, tuple dan dictionary. Percobaan ini juga menjelaskan tentang variabel, operator, dan fungsi random dalam Python.

Diunggah oleh

tegoeh udin
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Kami menangani hak cipta konten dengan serius. Jika Anda merasa konten ini milik Anda, ajukan klaim di sini.
Format Tersedia
Unduh sebagai DOCX, PDF, TXT atau baca online di Scribd
Anda di halaman 1/ 79

BAB I

PERCOBAAN 1
TIPE DATA DAN VARIABEL DALAM PYTHON

1.1 Tujuan
Tujuan dari percobaan atau praktikum tipe data dan variabel dalam Python
yaitu sebagai berikut :
1. Praktikan dapat mengetahui macam-macam tipe dan variabel dalam Python.
2. Praktikan dapat membedakan setiap jenis dari tipe data dan variabel dalam
Python.
3. Praktikan dapat mempraktikkan secara langsung macam-macam tipe data dan
variabel dalam Python.
4. Praktikan dapat mengetahui karakteristik dari setiap tipe data dan variabel
dalam Python.

1.2 Dasar Teori


1.2.1 Tipe Data pada Python
Tipe data adalah suatu media atau memori pada komputer yang digunakan
untuk menampung informasi. Python memiliki tipe-tipe data yang cukup unik jika
dibandingkan dengan bahasa pemrograman yang lain.
Tabel 1.1 Tipe data dalam Python

Tipe Data Keterangan Contoh


Boolean Menyatakan benar (True) True or False
yang bernilai 1, atau salah
(False) yang bernilai 0.
String Menyatakan "Praktikum Alprog"
"Selasa, 02 Februari
karakter/kalimat bisa
2022"
berupa huruf angka, dll
(diapit tanda " atau ').
Integer Menyatakan bilangan 20220202 atau -21
bulat.
Float Menyatakan bilangan 3.14 atau -3.14
decimal.
Hexadecimal Menyatakan bilangan 1b atau 5f
dalam format hexa
(bilangan berbaris 16).
Complex Menyatakan pasangan 2022j
angka real dan imajiner.
List Menyimpan berbagai tipe ["1 apel", 566, -3.14]
data secara berkelompok.
Bersifat sementara.
Tuple Menyimpan berbagai tipe ("Danendra",
"Anggareksa",
data secara berkelompok.
"Rasendria")
Bersifat permanen.
Biasanya digunakan untuk
Data Science.
Dictionary Menyimpan berbagai tipe {'Nama':'Danendra',
'Asal':'Kab.Semarang'}
data secara berkelompok.
Berupa pasangan
penunjuk dan nilai.
Ada 3 jenis tipe numerik dalam Python :
1. Integer
Integer atau Int adalah seluruh angka atau bilangan positif/negatif, tanpa
desimal dari panjang angka yang tidak terbatas.
2. Float
Float atau "floating point number" adalah sebuah angka/bilangan, positif
atau negatif, yang membuat satu atau lebih bilangan di belakang koma atau
desimal.
3. Complex
Bilangan kompleks (complex) ditulis dengan sebuah huruf “j” sebagai
bagian dari bagian imajiner.

1.2.2 Random dalam Python


Random dalam Python adalah fungsi yang digunakan untuk menghasilkan
angka acak di Python. Tidak benar-benar acak, melainkan ini digunakan untuk
menghasilkan angka pseudo-acak. Itu menyiratkan bahwa angka-angka yang
dihasilkan secara acak ini dapat ditentukan. Fungsi random() menghasilkan angka
untuk beberapa nilai.

1.2.3 Variabel dalam Python


Variabel Python Variabel adalah lokasi memori yang dicadangkan untuk
menyimpan nilai-nilai. Ini berarti bahwa ketika membuat sebuah variabel, maka
Python akan memesan beberapa ruang di memori. Variabel menyimpan data yang
dilakukan selama program dieksekusi, yang nantinya isi dari variabel tersebut
dapat diubah oleh operasi-operasi tertentu pada program yang menggunakan
variabel. Variabel dapat menyimpan berbagai macam tipe data. Di dalam
pemrograman Python, variabel mempunyai sifat yang dinamis, artinya variabel
Python tidak perlu didekralasikan tipe data tertentu dan variabel Python dapat
diubah saat program dijalankan. Penulisan variabel Python sendiri juga memiliki
aturan tertentu, yaitu:
1. Karakter pertama harus berupa huruf atau garis bawah / underscore _
2. Karakter selanjutnya dapat berupa huruf, garis bawah/underscore _ atau
angka
3. Karakter pada nama variabel bersifat sensitif (case-sensitive). Artinya huruf
kecil dan huruf besar dibedakan. Sebagai contoh, variabel namaDepan dan
namadepan adalah variabel yang berbeda.

1.2.4 Operator dalam Python


Operator adalah konstruksi yang dapat memanipulasi nilai dari operan.
Sebagai contoh operasi 3 + 2 = 5. Disini 3 dan 2 adalah operan dan + adalah
operator. Bahasa pemrograman Python mendukung berbagai macam operator,
diantarannya:
A. Operator Aritmetika (Arithmetic Operators)
Operator aritmetika digunakan dengan nilai numerik untuk melakukan
operasi umum:
Tabel 1.2 Operator aritmetika dalam Python

Operator Contoh Penjelasan


Penjumlahan Menjumlahkan nilai dari masing-masing 3 + 5 = 8
(+) operan atau bilangan .
Pengurangan Mengurangi nilai operan di sebelah kiri 5 – 3 = 2
(-) menggunakan operan di sebelah kanan.
Perkalian (*) Mengalikan operan/bilangan. 3 * 5 = 15

Pembagian (/) Untuk membagi operan di sebelah kiri 15 / 5 = 3


menggunakan operan di sebelah kanan.
Sisa Bagi Mendapatkan sisa pembagian dari operan 5 % 3 = 2
Modulus (% ) di sebelah kiri operator ketika dibagi oleh
operan di sebelah kanan.
Pangkat (**) Memangkatkan operan disebelah kiri 5 ** 3 =
125
operator dengan operan di sebelah kanan.
Pembagian Sama seperti pembagian. Hanya saja 5 // 3 = 1
Bulat (//) angka dibelakang koma dihilangkan.
B. Operator Perbandingan (Comparison Operators)
Operator perbandingan (comparison operators) digunakan untuk
membandingkan suatu nilai dari masing-masing operan.
Tabel 1.3 Operator perbandingan dalam Python

Operator Penjelasan Contoh


Sama dengan Jika masing-masing operan memiliki 1 == 1
bernilai True
== nilai yang sama, maka kondisi
bernilai benar atau True.
Tidak Akan menghasilkan nilai kebalikan 1
sama != 1
bernilai
dengan != dari kondisi sebenarnya.
False

Tidak Akan menghasilkan nilai kebalikan 1


sama <> 1
bernilai
dengan <> dari kondisi sebenarnya.
False

Lebih besar Jika nilai operan kiri lebih besar dari 1 > 2
bernilai
dari > nilai operan kanan, maka kondisi
False
menjadi benar.
Lebih kecil Jika nilai operan kiri lebih kecil dari 1 < 2
bernilai True
dari < nilai operan kanan, maka kondisi
menjadi benar.
Lebih besar Jika nilai operan kiri lebih besar dari 1 >= 2
bernilai
atau sama nilai operan kanan, atau sama, maka
False
dengan >= kondisi menjadi benar.
Lebih kecil Jika nilai operan kiri lebih kecil dari 1 <= 2
bernilai True
atau sama nilai operan kanan, atau sama, maka
dengan <= kondisi menjadi benar.
C. Operator Penugasan (Assignment Operators)
Tabel 1.4 Operator penugasan dalam Python

Operator Penjelasan Contoh


Sama dengan Memberikan nilai di kanan ke dalam a = 2
= variabel yang berada di sebelah kiri.
Tambah Memberikan nilai variabel dengan nilai a += 2
variabel itu sendiri ditambah dengan nilai di
dengan += sebelah kanan.
Kurang sama Memberikan nilai variabel dengan nilai a -= 2
dengan variabel itu sendiri dikurangi dengan nilai di
-= sebelah kanan.
Kali sama Memberikan nilai variabel dengan nilai a *= 2
dengan variabel itu sendiri dikali dengan nilai di
*= sebelah kanan.
Bagi sama Memberikan nilai variabel dengan nilai a /= 2
dengan variabel itu sendiri dibagi dengan nilai di
/= sebelah kanan.
Sisa bagi Memberikan nilai variabel dengan nilai a %= 2
sama dengan variabel itu sendiri dibagi dengan nilai di
%= sebelah kanan. Yang diambil nantinya
adalah sisa baginya.
Pangkat Memberikan nilai variabel dengan nilai a **=2
dengan **= variabel itu sendiri dipangkatkan dengan
nilai di sebelah kanan.
Pembagian Membagi bulat operan sebelah kiri operator a //=2
bulat sama dengan operan sebelah kanan operator
dengan //= kemudian hasilnya diisikan ke operan
sebelah kiri.
D. Operator Logika (Logic Operators)
Operator logika digunakan untuk menggabungkan pernyataan bersyarat.
Tabel 1.5 Operator logika dalam Python

Operator Penjelasan Contoh


and Jika kedua operan bernilai 1 1 + 1 = 1
1 + 0 = 0
(True), maka hasilnya 1 (True).
0 + 1 = 0
Selain itu hasilnya 0 (False)
0 + 0 + 0

or Jika salah satu atau kedua 1 + 1 = 1


1 + 0 = 1
operan bernilai 1 (True), maka
0 + 1 = 1
hasilnya True. Selain itu
0 + 0 = 0
hasilnya 0 (False)
not Nilai yang dihasilkan dari a, b = True, False
print(not(a),
operasi not adalah kebalikan dari
not(b))
nilai asli. Jika nilai asli 1 (True),
hasilnya akan menjadi
maka setelah operasi not
False, True
nilainya menjadi 0 (False).
Begitu pula sebaliknya

E. Operator Bitwise (Bitwise Operators)


Tabel 1.6 Operator bitwise dalam Python

Operator Penjelasan Contoh


& Operator biner AND, a, b = 13, 37
# '0000 1101' atau
memeriksa apakah operan di
bernilai 13
sebelah kiri dan operan sebelah
# '0010 0101' atau
kanan mempunyai angka biner bernilai 37
1 di setiap bit. Jika keduanya c = a & b
bernilai 1 maka bit hasil operasi # '0000 0101' atau
bernilai 5
akan bernilai 1.
| Operator biner OR, memeriksa a, b = 13, 37
apakah operan di sebelah kiri # '0000 1101' atau
bernilai 13
dan operan sebelah kanan
# '0010 0101' atau
mempunyai angka biner 1 di
bernilai 37
setiap bit. Jika salah satu atau c = a | b
keduanya bernilai 1 maka bit # '0010 1101' atau

hasil operasi akan bernilai 1. bernilai 45

^ Operator biner XOR, a, b = 13, 37


# '0000 1101' atau
memeriksa apakah operan di
bernilai 13
sebelah kiri dan operan sebelah
# '0010 0101' atau
kanan mempunyai angka biner bernilai 37
1 di setiap bit. Jika keduanya c = a ^ b
bernilai 1 maka bit hasil operasi # '0010 1000' atau
bernilai 40
akan bernilai 0.
~ Akan digunakan untuk negasi a, b = 13, 37
# a = '0000 1101'
variabel biner.
# ~a akan bernilai
~x adalah negasi x, namun pada
-a-1 = -13-1= -14
Python akan dirumuskan # ~b akan bernilai
sebagai -x-1. Hal ini berkaitan -b-1 = -37-1 = -38
dengan cara Python menyimpan
angka biner (disimpan dalam
format Two Compliment).
<< Operator penggeser biner ke a, b = 13, 37
# '0000 1101' atau
kiri, deret bit akan digeser ke
bernilai 13
kiri sebanyak n kali.
# '0010 0101' atau
bernilai 37
print a << 2
# '0011 0100' atau
bernilai 52
print b << 2
# '1001 0100' atau
bernilai 148

>> Operator penggeser biner ke a, b = 13, 37


kanan, deret bit akan digeser ke # '0000 1101' atau
bernilai 13
kanan sebanyak n kali.
# '0010 0101' atau
bernilai 37
print a >> 2
# '0000 0011' atau
bernilai 3
print b >> 2
# 0000 1001 atau
bernilai 9
F. Operator Keanggotaan (Membership Operators)
Tabel 1.7 Operator keanggotaan dalam Python

Operator Penjelasan Contoh


in Memeriksa apakah nilai yang dicari list = [a, b,
c]
berada pada list atau struktur data
print(a in
Python lainnya. Jika nilai tersebut ada
list)
maka kondisi akan bernilai True. # bernilai
True
print(d in
list)
# bernilai
False

not in Memeriksa apakah nilai yang dicari list = [a, b,


c]
tidak ada pada list atau struktur data
print(a not in
Python lainnya. Jika nilai tersebut
list)
tidak ada maka kondisi akan bernilai # bernilai
True. True
print(d not in
list)
# bernilai
False

G. Operator Identitas (Identity Operators)


Tabel 1.8 Operator identitas dalam Python

Operator Penjelasan Contoh


is Memeriksa apakah nilai di sebelah kiri a, b = 10, 20
print(a is b)
operan memiliki identitas memori yang
# bernilai
sama dengan nilai di sebelah kanan
False
operan. Jika sama maka kondisi bernilai
True.
is not Memeriksa apakah nilai di sebelah kiri a, b = 10, 20
print(a is not
operan memiliki identitas memori yang
b)
berbeda dengan nilai di sebelah kanan # bernilai
True
operan. Jika berbeda maka kondisi
bernilai True.

1.3 Alat dan Bahan


1. Modul 1 Praktikum Algoritma dan Pemrograman
2. Laptop/Personal Computer (PC)
3. Perangkat lunak Python
4. Perangkat lunak Anaconda/Jupyter Notebook

1.4 Langkah Percobaan


1. Unduh aplikasi yang dibutuhkan, bisa melalui VS Code ataupun Anaconda.
2. Buka aplikasi, lalu gunakan extension Jupyter Notebook.
3. Open new file.
4. Untuk memulai pemrograman, tuliskan script Python.
5. Lalu ikuti arahan sesuai dengan modul.
6. Untuk menjalankan pemrograman klik “RUN”.
1.5 Data Percobaan
1.5.1 Tipe Data pada Python
A. Tipe Data Boolean

Gambar 1.1 Tipe data Boolean

B. Tipe Data String

Gambar 1.2 Tipe data string


C. Tipe Data Integer

Gambar 1.3 Tipe data integer

D. Tipe Data Float

Gambar 1.4 Tipe data float


E. Tipe Data Hexadecimal

Gambar 1.5 Tipe data hexadecimal

F. Tipe Data Complex

Gambar 1.6 Tipe data complex


G. Tipe Data List

Gambar 1.7 Tipe data list

H. Tipe Data Tuple

Gambar 1.8 Tipe data tuple


I. Tipe Data Dictionary

Gambar 1.9 Tipe data dictionary

1.5.2 Random dalam Python

Gambar 1.10 Random dalam Python


1.5.3 Konversi Tipe

Gambar 1.11 Konversi tipe

1.5.4 Variabel dalam Python


A. Variabel Python

Gambar 1.12 Variabel Python


B. Variabel global

Gambar 1.13 Variabel global

C. Keyword global

Gambar 1.14 Keyword global


D. Menentukan Nilai untuk Variabel Ganda

Gambar 1.15 Menentukan nilai untuk variabel ganda

1.5.5 Operator dalam Python


A. Operator Aritmetika
1. Penjumlahan

Gambar 1.16 Operator aritmetika penjumlahan


2. Pengurangan

Gambar 1.17 Operator aritmetika pengurangan

3. Perkalian

Gambar 1.18 Operator aritmetika perkalian


4. Pembagian

Gambar 1.19 Operator aritmetika pembagian

5. Pangkat

Gambar 1.20 Operator aritmetika pangkat


6. Pembagian bulat

Gambar 1.21 Operator aritmetika pembagian bulat

B. Operator Perbandingan
1. Sama dengan

Gambar 1. 22 Operator perbandingan sama dengan


2. Tidak sama dengan

Gambar 1.23 Operator perbandingan tidak sama dengan

3. Lebih besar dari

Gambar 1.24 Operator perbandingan lebih besar dari


4. Lebih kecil dari

5.

Gambar 1.25 Operator perbandingan lebih kecil dari

Lebih kecil atau sama dengan

Gambar 1.26 Operator perbandingan lebih kecil atau sama dengan


C. Assignment Operator
1. Sama dengan

Gambar 1.27 Assignment operator sama dengan

2. Tambah sama dengan

Gambar 1.28 Assignment operator tambah sama dengan


3. Kurang sama dengan

Gambar 1.29 Assignment operator kurang sama dengan

4. Kali sama dengan

Gambar 1.30 Assignment operator kali sama dengan


5. Bagi sama dengan

Gambar 1.31 Assignment operator bagi sama dengan

6. Sisa bagi sama dengan

Gambar 1.32 Assignment operator sisa bagi sama dengan


7. Pangkat sama dengan

Gambar 1.33 Assignment operator pangkat sama dengan

8. Pembagian bulat sama dengan

Gambar 1.34 Assignment operator pembagian bulat sama dengan


D. Operator Bitwise
1. AND

Gambar 1.35 Operator bitwise AND

2. OR

Gambar 1.36 Operator bitwise OR


3. XOR

Gambar 1.37 Operator bitwise XOR

4. NOT

Gambar 1.38 Operator bitwise NOT


5. SHIFT LEFT

Gambar 1.39 Operator bitwise SHIFT LEFT

6. SHIFT RIGHT

Gambar 1.40 Operator bitwise SHIFT RIGHT


E. Membership Operator
1. IN

Gambar 1.41 Membership operator IN

2. NOT IN

Gambar 1.42 Membership operator NOT IN


F. Identity Operator
1. IS

Gambar 1.43 Identify operator IS

2. IS NOT

Gambar 1.44 Identify operator IS NOT


1.6 Analisis dan Pembahasan
1.6.1 Tipe Data
A. Tipe Data Boolean

Gambar 1.45 Tipe data Boolean

Tipe data boolean digunakan untuk memberi pernyataan True dan False.
Dimana menyatakan True bernilai (1) dan False bernilai (0). Data ini biasanya
digunakan untuk mengambil suatu keputusan. Pada gambar 1.45, diberikan

perbandingan variabel x bernilai integer 20 dengan variabel y bernilai integer 10,


dimana perbandingan pertama menggunakan operator lebih dari, operator kedua
yaitu sama dengan, dan operator ketiga yaitu kurang dari. Didapatkan output
True, False, False dengan tipe data bool diketiga outputnya.
B. Tipe Data String

Gambar 1.46 Tipe data String

Tipe data string digunakan untuk menyimpan sebuah teks. Data yang
bertipe string harus diapit oleh tanda kutip satu (‘) maupun tanda kutip dua (“)
setelah karakter sama dengan (=). Pada gambar 1.46, diberikan 2 variabel yaitu,
variabel x yang berisikan “hari ini sangat cerah” dan variabel y yang
berisikan ‘malam ini sangat dingin’. Saat kedua variabel di-print, akan
menghasilkan output hari ini sangat cerah dan malam ini sangat dingin
serta keduanya merupakan tipe data str.
C. Tipe Data Integer

Gambar 1.47 Tipe data Integer

Tipe data Integer merupakan tipe data numerik yang menyatakan bilangan
bulat. Sehingga setiap variabel yang memiliki nilai bilangan bulat, maka
dikategorikan sebagai integer. Pada gambar 1.47, variabel luas bernilai 12. Saat di-
print, output-nya bernilai 12 dengan tipe data int.
D. Tipe Data Float

Gambar 1.48 Tipe data Float

Tipe data float digunakan untuk variabel yang memiliki nilai pecahan /
decimal. Pemisah dari bilangan desimal menggunakan tanda titik (.). Pada gambar
1.48, disebutkan variabel lebar yang bernilai 12.2. Sehingga saat di-print kan
menghasilkan output 12.2 dengan tipe data float.
E. Tipe Data Hexadecimal

Gambar 1.49 Tipe data Hexadecimal

Tipe data Hexadecimal digunakan untuk menyimpan bilangan dengan


format hexa (16 bit). . Hexadecimal sendiri terdiri dari angka 0-9 dan 10-15 yang
diganti dengan huruf A-F, dan untuk mengaktifkan tipe data hexadecimal harus
didahulukan dengan menuliskan 0x sebelum memasukkan angka dan huruf. Pada
gambar 1.49, diberikan 2 variabel yaitu, variabel a yang bernilai 0x5d dan
variabel b yang bernilai 0x4e. Saat dioperasikan, variabel a akan sama dengan
operasi (5x16+13) sehingga menghasilkan output 93, begitu juga dengan variabel
b saat dioperasikan akan sama dengan operasi (4x16+14) sehingga menghasilkan
output 78, serta keduanya akan menghasilkan tipe data int.
F. Tipe Data Complex

Gambar 1.50 Tipe data Complex

Tipe data complex digunakan untuk menyatakan pasangan angka real dan
imaginer dengan memberikan huruf j setelah menuliskan angka. Pada gambar
1.50, diberikan 3 variabel yaitu, n yang bernilai 10j, m yang bernilai 4j, dan o
yang bernilai n+m. Pada saat (n, ‘+’, m, ‘+’ o)dioperasikan, akan
menghasilkan output 10j + 4j = 14j, serta ketiga variabel akan menghasilkan
tipe data complex.
G. Tipe Data List

Gambar 1.51 Tipe data list

Tipe data list digunakan untuk menyimpan data secara berkelompok dan
sifatnya sementara (bisa ditambahkan lagi isinya). Pada gambar 1.51, diberikan
variabel b yang bernilai [‘mawar’,’melati’,’kamboja’]. Saat variabel b
dioperasikan, akan menghasilkan output [‘mawar’, ’melati’, ’kamboja’]
dengan tipe data list.
H. Tipe Data Tuple

Gambar 1.52 Tipe data Tuple

Tipe data tuple digunakan untuk menyimpan data secara berkelompok dan
sifatnya permanen (tidak bisa ditambahkan lagi isinya). Pada gambar 1.52,
diberikan variabel w yang bernilai (‘biru’,’hitam’,’putih’). Saat variabel w
dioperasikan, akan menghasilkan output (‘biru’, ’hitam’, ’putih’)dengan
tipe data tuple.
I. Tipe Data Dictionary

Gambar 1.53 Tipe data Dictionary

Tipe data dictionary digunakan untuk menyimpan data secara


berkelompok dan berupa pasangan penunjuk dan nilainya. Pada gambar 1.53,
diberikan variabel n yang bernilai {‘jenis jilbab’:’pashmina

crinkle’,’warna’:’hitam}. Saat variabel n dioperasikan, akan menghasilkan


output {‘jenis jilbab’:’pashmina crinkle’, ’warna’:’hitam} dengan
tipe data dict.
1.6.2 Konversi Tipe

Gambar 1.54 Konversi tipe

Konversi tipe adalah mengubah tipe data dari sebuah nilai ke dalam tipe
data lain tanpa mengubah nilai yang sebenarnya. Konversi ini terkadang
diperlukan pada beberapa situasi dan kondisi, apabila sekiranya perlu. variabel a
yang mempunyai nilai asli berupa tipe data integer dapat di-convert menjadi tipe
data float dengan variabel d. Variabel b yang mempunyai nilai asli berupa tipe
data float dapat di-convert menjadi tipe data complex dengan variabel e. Variabel
c yang mempunyai nilai asli berupa tipe data complex dapat di-convert menjadi
tipe data string dengan variabel f. Dengan nilai variabel sesuai dengan gambar di
atas.
1.6.3 Random

Gambar 1.55 Random

Random pada Python berfungsi untuk menghasilkan angka acak yang


dapat digunakan untuk berbagai keperluan. Seperti pada gambar 1.55 dihasilkan
angka 37 dari rentang angka 25 s.d. 40.
1.6.4 Operator dalam Python
A. Operator Aritmetika

Gambar 1.56 Operator aritmetika penjumlahan


Operator aritmetika penjumlahan (+) dipakai untuk menjumlahkan nilai
dari masing–masing operan. Operator pembagian dapat dipakai untuk
menjumlahkan tipe data integer dengan tipe data float ataupun sebaliknya. Pada
gambar 1.56. variabel mahasiswa yang bernilai 27 dijumlahkan dengan variabel
mahasiswi bernilai 13, menghasilkan output yaitu variabel kelas dengan nilai
40.

Gambar 1.57 Operator aritmetika pengurangan


Operator aritmetika pengurangan (-) digunakan untuk mengurangi nilai
operan di sebelah kiri dengan nilai operan di sebelah kanan. Pada gambar 1.57
variabel tabungan yang bernilai 1000000 dikurangi dengan variabel utang yang
bernilai 200000 yang kemudian menghasilkan output yaitu variabel sisa yang
bernilai 80000.

Gambar 1.58 Operator aritmetika perkalian


Operator aritmetika perkalian (*) digunakan untuk mengalikan
operan/bilangan di sebelah kiri dengan operan di sebelah kanan. Operator
perkalian dapat digunakan untuk mengalikan tipe data integer dengan float atau
sebaliknya. Pada gambar 1.58, variabel r yang bernilai 20 dikalikan dengan phi
yang bernilai 3.14. Kemudian menghasilkan output yaitu variabel
luaslingkaran yang bernilai 1256.0.

Gambar 1.59 Operator aritmatika pembagian

Operator aritmetika pembagian (/) dipakai untuk membagi operan di


sebelah kiri menggunakan operan di sebelah kanan. Operator pembagian dapat
dipakai untuk membagi tipe data integer dengan tipe data float atau sebaliknya.
Pada gambar 1.59, variabel Tegangan dibagi dengan variabel Hambatan dengan
nilai berturut 20 dan 4, maka akan menghasilkan output variabel Arus yang
bernilai 5.
Gambar 1.60 Operator aritmetika sisa bagi/modulus

Operator aritmetika sisa bagi/modulus (%) digunakan untuk mendapatkan


nilai sisa pembagian dari operan di sebelah kiri operator dibagi oleh operan di
sebelah kanan. Operator sisa bagi dapat dipakai untuk mencari sisa dari bagi tipe
data integer dengan tipe data float atau sebaliknya. Pada gambar 1.60, variabel a
bernilai 101 dibagi dengan variabel b bernilai 65 yang mendapatkan hasil output
berupa sisa bagi dengan variabel c.
Gambar 1.61 Operator aritmetika pangkat

Operator aritmetika pangkat (**) digunakan untuk memangkatkan operan


di sebelah kiri operator dengan operan di sebelah kanan. Operator pangkat dapat
dipakai untuk memangkat tipe data integer dengan tipe data float atau sebaliknya.
Pada gambar 1.61, variabel d dipangkat dengan variabel e sehingga mendapatkan
hasil output berupa variabel f.

Gambar 1.62 operator aritmetika pembagian bulat


Operator aritmetika pembagian bulat (//) memiliki fungsi seperti operator
pembagian. Hanya saja hasil output angka dibelakang koma dihilangkan sehingga
menjadi bilangan bulat. Operator pembagian bulat dapat dipakai untuk
membulatkan hasil bagi dari data integer dengan tipe data float atau sebaliknya.
Pada gambar 1.62, variabel g dan variabel h mendapatkan hasil output pembagian
bulat berupa variabel k.

B. Operator Perbandingan

Gambar 1.63 Operator perbandingan sama dengan

Operator perbandingan sama dengan digunakan untuk membandingkan


dua nilai dengan nilai yang sama akan menghasilkan output berupa tipe data
Boolean yaitu True, sedangkan jikalau nilai berbeda akan menghasilkan output
tipe data Boolean yaitu False. Pada gambar 1.63, variabel a berisi nilai operan
kanan dan kiri sama maka menghasilkan output True. Sedangkan variabel b berisi
nilai operan kanan dan kiri berbeda maka menghasilkan output False.
Gambar 1.64 operator perbandingan tidak sama dengan

Operator perbandingan tidak sama dengan digunakan untuk


membandingkan dua nilai dengan nilai yang tidak sama akan menghasilkan
output berupa tipe data Boolean yaitu True, sedangkan jikalau nilai berbeda akan
menghasilkan output tipe data Boolean yaitu False. Pada gambar 1.64, variabel b
berisi nilai operan kanan dan kiri sama maka menghasilkan output False.
Sedangkan variabel c berisi nilai operan kanan dan kiri berbeda maka
menghasilkan output True.
Gambar 1.65 Operator perbandingan lebih besar

Operator perbandingan lebih besar dengan digunakan untuk


membandingkan dua nilai. Jika nilai operan kiri lebih besar daripada nilai operan
kanan akan menghasilkan output berupa tipe data Boolean yaitu True, sedangkan
jikalau nilai operan kiri lebih kecil daripada operan kanan akan menghasilkan
output tipe data Boolean yaitu False. Pada gambar 1.65, variabel c berisi nilai
operan kiri lebih besar daripada operan kanan maka menghasilkan output True.
Sedangkan variabel e berisi nilai operan kiri lebih besar daripada operan kanan
maka menghasilkan output False.
Gambar 1.66 Operator perbandingan lebih kecil

Operator perbandingan lebih kecil dengan digunakan untuk


membandingkan dua nilai. Jika nilai operan kiri lebih kecil daripada nilai operan
kanan akan menghasilkan output berupa tipe data Boolean yaitu True, sedangkan
jikalau nilai operan kiri lebih besar daripada operan kanan akan menghasilkan
output tipe data Boolean yaitu False. Pada gambar 1.66, variabel d berisi nilai
operan kiri lebih besar daripada operan kanan maka menghasilkan output False.
Sedangkan variabel e berisi nilai operan kiri lebih besar daripada operan kanan
maka menghasilkan output False.
Gambar 1.67 Operator perbandingan lebih besar

Operator perbandingan lebih besar atau sama dengan, digunakan untuk


membandingkan dua nilai. Jika nilai operan kiri lebih besar atau sama dengan
daripada nilai operan kanan akan menghasilkan output berupa tipe data Boolean
yaitu True, sedangkan jikalau nilai operan kanan lebih besar daripada operan kiri
akan menghasilkan output tipe data Boolean yaitu False. Pada gambar 1.67,
variabel a berisi nilai operan kiri lebih besar daripada operan kanan maka
menghasilkan output True, variabel b berisi nilai operan kiri sama dengan operan
kanan maka menghasilkan output True, sedangkan variabel c berisi nilai operan
kiri lebih kecil daripada operan kanan maka menghasilkan output False.
Gambar 1.68 Operator perbandingan lebih besar atau sama dengan

Operator perbandingan lebih besar atau sama dengan, digunakan untuk


membandingkan dua nilai. Jika nilai operan kiri lebih besar atau sama dengan
daripada nilai operan kanan akan menghasilkan output berupa tipe data Boolean
yaitu False, sedangkan jikalau nilai operan kanan lebih besar daripada operan kiri
akan menghasilkan output tipe data Boolean yaitu True. Pada gambar 1.68,
variabel a berisi nilai operan kiri lebih besar daripada operan kanan maka
menghasilkan output False, variabel b berisi nilai operan kiri sama dengan operan
kanan maka menghasilkan output True, sedangkan variabel c berisi nilai operan
kiri lebih kecil daripada operan kanan maka menghasilkan output True.
C. Assignment Operator

Gambar 1.69 Assignment operator

Operator penugasan digunakan untuk memberikan atau memodifikasi nilai


ke dalam sebuah variabel. Nilai yang berada di sebelah kanan sama dengan, akan
muncul jika variabel yang berada di sebelah kiri sama dengan dipanggil. Pada
gambar 1.69, variabel a berisi 25 maka saat variabel a dipanggil akan
menghasilkan output 25, variabel b berisi 70 maka saat variabel a dipanggil akan
menghasilkan output 70, variabel c berisi 90 maka saat variabel a dipanggil akan
menghasilkan output 90.
Gambar 1.70 Assignment operator tambah sama dengan

Operator penugasan digunakan untuk memberikan atau memodifikasi nilai


ke dalam sebuah variabel. Nilai yang berada di sebelah kanan tambah sama
dengan, akan muncul pengoperasian nilai kiri ditambah dengan nilai kanan. Pada
gambar 1.70, variabel a bernilai 400, saat dimasukkan ke dalam pengoperasian
akan menjadi 400+4 maka saat variabel a dipanggil akan menghasilkan output
404, variabel b bernilai 6900, saat dimasukkan ke dalam pengoperasian akan
menjadi 6900+69 maka saat variabel b dipanggil akan menghasilkan output 6969,
variabel c bernilai -1999, saat dimasukkan ke dalam pengoperasian akan menjadi
–1999+(-13) maka saat variabel a dipanggil akan menghasilkan output –2012.
Gambar 1.71 Assignment operator kurang sama dengan

Operator penugasan digunakan untuk memberikan atau memodifikasi nilai


ke dalam sebuah variabel. Nilai yang berada di sebelah kanan kurang sama
dengan, akan muncul pengoperasian nilai kiri dikurang dengan nilai kanan. Pada
gambar 1.71, variabel a bernilai 10100, saat dimasukkan ke dalam pengoperasian
akan menjadi 10100-1010 maka saat variabel a dipanggil akan menghasilkan
output 9090, variabel b bernilai 66666, saat dimasukkan ke dalam pengoperasian
akan menjadi 66666-54321 maka saat variabel b dipanggil akan menghasilkan
output 12345, variabel c bernilai 10, saat dimasukkan ke dalam pengoperasian
akan menjadi 10-(2-5) maka saat variabel c dipanggil akan menghasilkan output
13.
Gambar 1.72 Assignment operator kali sama dengan

Operator penugasan digunakan untuk memberikan atau memodifikasi nilai


ke dalam sebuah variabel. Nilai yang berada di sebelah kanan kali sama dengan,
akan muncul pengoperasian nilai kiri dikali dengan nilai kanan. Pada gambar
1.72, variabel a bernilai 10, saat dimasukkan ke dalam pengoperasian akan
menjadi 10*777 maka saat variabel a dipanggil akan menghasilkan output 7770,
variabel b bernilai -10, saat dimasukkan ke dalam pengoperasian akan menjadi –
10*777 maka saat variabel b dipanggil akan menghasilkan output -7770, variabel
c bernilai 0, saat dimasukkan ke dalam pengoperasian akan menjadi 0*777 maka
saat variabel c dipanggil akan menghasilkan output 0.
Gambar 1.73 Assignment operator bagi sama dengan

Operator penugasan digunakan untuk memberikan atau memodifikasi nilai


ke dalam sebuah variabel. Nilai yang berada di sebelah kanan bagi sama dengan,
akan muncul pengoperasian nilai kiri dibagi dengan nilai kanan. Pada gambar
1.73, variabel a bernilai 100, saat dimasukkan ke dalam pengoperasian akan
menjadi 100/10 maka saat variabel a dipanggil akan menghasilkan output 10.0,
variabel b bernilai -100, saat dimasukkan ke dalam pengoperasian akan menjadi –
100/-10 maka saat variabel b dipanggil akan menghasilkan output 10.0, variabel c
bernilai 0, saat dimasukkan ke dalam pengoperasian akan menjadi 0*1 maka saat
variabel c dipanggil akan menghasilkan output 0.0.
Gambar 1.74 Assingment operator sisa bagi sama dengan

Operator penugasan digunakan untuk memberikan atau memodifikasi nilai


ke dalam sebuah variabel. Nilai yang berada di sebelah kanan sisa bagi sama
dengan, akan muncul pengoperasian nilai kiri dibagi dengan nilai kanan dan akan
menghasilkan output sisa bagi dari pengoperasian tersebut. Pada gambar 1.74,
variabel a bernilai 500, saat dimasukkan ke dalam pengoperasian akan menjadi
500/5 maka saat variabel a dipanggil akan menghasilkan output 0 karena tidak
bersisa, variabel b bernilai 100, saat dimasukkan ke dalam pengoperasian akan
menjadi 100/33 maka saat variabel b dipanggil akan menghasilkan output 1
karena 100/33 bernilai 99 sisa 1, variabel c bernilai 0, saat dimasukkan ke dalam
pengoperasian akan menjadi 0/1 maka saat variabel c dipanggil akan
menghasilkan output 0 karena 0/1 hasilnya 0 dan tidak ada sisa.
Gambar x.x Assingment Operator pangkat sama dengan

Pada percobaan ini dilakukan metode Assignment operator (x**) yang


merupakan suatu operator untuk menemukan pangkat tertentu pada suatu variable.
Contoh dari metode ini sama seperti di atas. Saat variable x dengan nilai 9 di
pangkatkan dengan operator x**3 maka didapatkan hasil yang bernilai 729 yaitu 9
pangkat 3.

Gambar 1.75 Assignment operator pangkat

Assignment operator (**=) merupakan suatu operator untuk


memangkatkan suatu variabel. Hasil akan secara atomatis menggeluarkan hasil
dari pemangkatan suatu variabel. Contohnya sama seperti di gambar. Variable x
dengan nilai 9 di pangkatkan 3 maka hasilnya adalah 729.

Gambar 1.76 Assignment operator pembagian bulat sama dengan


Assignment operator (//=) merupakan suatu operator untuk membagi suatu
variabel. Jika hasilnya desimal, maka akan secara atomatis membulatkan.
contohnya sama seperti di gambar. Variabel y dengan nilai 21 di bagi dengan 9
maka yang seharusnya hasilnya 2,3 akan dibulatkan secara automatis oleh sistem,
dengan hasil adalah 2.

1.6.5 Logical Operator

Gambar 1.77 Logical operator and

Pada percobaan ini, dilakukan dengan menentukan 2 buah data


menggunakan logical operator (&) yang merupakan suatu operator untuk
membandingkan dua perintah yang berkaitan dengan variabel. Seperti contoh,
terdapat variabel z yang bernilai 9, lalu terdapat perintah yang menyatakan bahwa
z>5 dan z<10 maka hasilnya akan True, karena kedua perintah tersebut benar.
Tetapi, jika salah satu atau kedua perintah tersebut salah, maka sistem akan
membaca False.
Gambar 1.78 Logical operator or

Pada percobaan ini dilakukan metode logical operator or yang merupakan


suatu operator untuk membandingkan dua perintah. Yang berkaitan dengan
variabel. Seperti contoh yang tertera, variabel a yang bernilai 21, lalu terdapat
perintah yang menyatakan bahwa a>19 dan a<2 maka hasil yang didapat akan
true. Walaupun salah satu perintah tersebut yang benar, sistem tetap akan
membaca true, karena salah satu dari dua perintah tersebut benar.
Gambar 1.79 Logical operator

Pada percobaan ini dilakukan metode Logical operator not yang


merupakan suatu operator untuk membandingkan dua perintah yang berkaitan
dengan variabel. Seperti contoh yang tertera, variabel j yang bernilai 6, lalu
terdapat perintah yang menyatakan bahwa j>12 dan j<3 maka hasil yang didapat
akan True, karena kedua perintah tersebut salah. Jika salah satu atau kedua
perintah tersebut benar, maka sistem akan membaca False.
1.6.6 Bitwise Operator
A. Operator Bitwise AND (&)

Gambar 1.80 Operator bitwise AND

Pada percobaan ini, dilakukan metode Operator bitwise and (&) yang
merupakan perbandingan dua biner dengan hasil dari keduanya akan di tambah.
Jika satu bertemu dengan satu akan menjadi 1, jika satu bertemu nol atau nol
bertemu nol akan menjadi 0. Contoh dari metode ini sama seperti di gambar 1.80,
terdapat biner dari variabel p yaitu 7 dan q yaitu 12 yang memiliki biner 00000111
dan 00001100, yang jika ditambahkan menjadi 00000100 yaitu 4
B. Operator Bitwise OR (|)

Gambar 1.81 Operator bitwise OR

Pada percobaan ini, dilakukan metode Operator bitwise OR yang


merupakan perbandingan dua biner dengan hasil dari keduanya akan di tambah.
Contoh dari metode ini sama seperti di gambar, yang berisi biner dari variabel x
yaitu 8, dan y yaitu 2 dengan hasil biner 00001000 dan 00000010, yang jika
ditambahkan menjadi 00001010 yaitu 10.
C. Operator Bitwise XOR (^)

Gambar 1.82 Operator bitwise XOR

Pada percobaan ini, dilakukan metode Operator bitwise XOR (^) yang
merupakan perbandingan dua biner dengan hasil dari keduanya akan di tambah.
Jika nol bertemu dengan satu akan menjadi 1, jika satu bertemu satu dan nol
bertemu nol akan menjadi 0. Contoh dari metode ini sama seperti di gambar,
terdapat biner dari variabel o yaitu 5 dan s yaitu 12 yang memiliki biner 00000101
dan 00001100, yang jika ditambahkan menjadi 00001001 yaitu 9.
D. Operator Bitwise NOT (~)

Gambar 1.83 Operator bitwise NOT

Operator Bitwise NOT ( ~ ) adalah operator bersifat unary yang akan


mengubah nilai di dalam bentuk bilangan biner. Operator ini akan mengubah
bilangan desimal menjadi bilangan biner lalu mengubah nilai dari bit ke bit (angka
ke angka), jika bit tersebut memiliki nilai 1 (true) maka akan dibalik menjadi 0
(false) begitu pula sebaliknya. setelah operasi selesai maka hasil akhir akan di
kembalikan ke bentuk bilangan desimal.
E. Operator Bitwise Shift Left (<<)

Gambar 1.84 Operator bitwise shift left

Operator Bitwise Shift Left (<<) adalah operator yang akan menggeser nilai
dalam bentuk bilangan biner ke kiri. Operator ini akan mengubah bilangan
desimal menjadi bilangan biner lalu menggeser angka dari bilangan biner tersebut
ke kiri dan setelah itu akan mengubahnya kembali ke bilangan desimal. Pada
gambar 1.84 dijelaskan variabel x bernilai 20 dan y terdapat intruksi << yang
berarti menggeser biner. Sehingga output yang dihasilkan menjadi 101000000.
F. Operator Bitwise Shift Right (>>)

Gambar 1.85 Operator bitwise shift right

Operator Bitwise Shift Right (>>) adalah operator yang akan mengeser
nilai dalam bentuk bilangan biner ke kanan. Operator ini akan mengubah bilangan
desimal menjadi bilangan biner setelah itu menggeser angka dari dari bilangan
biner tersebut ke kanan dan pada akhirnya akan mengubahnya kembali ke
bilangan desimal. Pada gambar 1.85 disebutkan variabel j bernilai 10 dan k
terdapat intruksi >> yang berarti menggeser biner. Sehingga output yang
dihasilkan menjadi 00000001.
G. Identity Operator

Gambar 1.86 Identity operator (is)

Gambar 1.87 Identity operator (is not)

Identity Operator (==,!=) adalah operator digunakan untuk


membandingkan antar object. Jika object bernilai sama dan memiliki lokasi
memori yang sama maka hasilnya True. Pada gambar 1.86 disebutkan variabel
Ahmad yang bernilai ganteng, pintar, pendiam dan Jasmine yang bersifat
cantik, jago menari, pintar bicara. Dan juga ada jahfal yang sama dengan
ahmad. Yang akan menghasilkan output true jika ahmad dengan jahfal dan
False jika Ahmad dengan Jasmine.

H. Membership Operator

Gambar 1.88 Membership operator (in)

Gambar 1.89 Membership operator (not in)


Membership operator adalah operator yang digunakan untuk mengecek
kumpulan data. Seperti pada contoh gambar diatas. Apakah nilai operan berada di
dalam sequence (list, dictionary, tuple). Pada gambar 1.88 dan 1.89 dijelaskan
terdapat variabel MU yang salah satunya berniali lose streak dan variabel teras
yang bernilai mainan adik. Di ouput masing-masing gambar secara berurutan
bernilai False dan True. Yang dimana nilai lose streak tidak terdapat pada
variabel MU dan juga mainan adik bukan merupakan salah satu nilai dari garasi.

1.6.7 Variabel

Gambar 1.90 Variabel python

Dalam bahasa python untuk perintah print bisa mengkombinasikan text


dengan variabel dengan menggunakan tanda (+) atau (,). Seperti pada gambar 1.90
text aku cinta dikombinasikan dengan variabel a yaitu kalkulus sehingga
menghasilkan output seperti gambar .
Gambar 1.91 Variabel global

Variabel - variabel yang dibuat di luar sebuah fungsi disebut dengan


variabel global. variabel ini dapat digunakan oleh siapapun di luar ataupun di
dalam fungsi. Jika membuat sebuah variabel yang sama didalam fungsi, variabel
ini akan menjadi variabel local, yang hanya digunakan didalam fungsi tersebut.
Variabel global dengan nama yang sama akan tetap bisa digunakan secara global
dengan nilai awal yang telah dibuat. Seperti percobaan yang telah dibuat pada
gambar 1.91 variabel globalnya adalah pemain terbaik dan variabel localnya
adalah GOAT.
Gambar 1.92 Keyword Global

Untuk percobaan ini, dapat dilihat pada gambar 1.92, normalnya variabel
di dalam fungsi tidak dapat digunakan di luar fungsi namun dengan
menambahkan keyword global x pada fungsi maka variabel yang ada di dalam
fungsi akan berubah menjadi variabel global sehingga dapat digunakan di luar
fungsi.
1.7 Kesimpulan
1. Dalam membuat program membutuhkan ekstra ketelitian dan kesabaran
dalam membuat program terutama pada tanda baca untuk menghindari
kesalahan dan mempercepat memecahkan masalah pada saat memprogram.
2. Bahasa pemrograman Python merupakan bahasa pemrograman yang
termasuk simple untuk pemula.
3. Dalam bahas pemrograman Python, tidak perlu untuk mendefinisikan variabel
tipe data.
4. Meskipun dalam satu baris, variabel dapat diisi lebih dari satu variabel yang
bertujuan untuk menghemat penggunaan baris atau memori.
5. Terdapat banyak tipe data, variabel, dan operator yang harus dipahami cara
kerjanya.
6. Python memiliki beberapa tipe data diantaranya yaitu Boolean, string,
integer, float, complex, hexadecimal, list, tuple, dan dictionary.
7. Python bisa mengumpulkan berbagai data menjadi satu yaitu dengan list,
tuple, dan dictionary.
8. Tipe data numerik bisa dikonversi satu sama lain kecuali tipe data complex.
9. Pada setiap operator dapat menggunakan tipe data integer dan tipe data float.
10. Pada operator bitwise, terdapat operasi yang perlu dilakukan untuk
mengkonversi ke bilangan biner.

Anda mungkin juga menyukai