Bab Iii
Bab Iii
Bab Iii
Pada pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) pada dasarnya mirip dengan sistem
yang ada pada pembangkit listrik tenaga uap. Bedanya adalah pada proses pendapatan uap dan
beberapa alat lain.
Pada PLTP, uap yang diperoleh berasal dari air yang dipanaskan dengan tenaga panas
bumi. Sistem yang digunakan untuk mendapatkan uap ini adalah menginjeksikan air kedalam
perut bumi yaitu pada lapisan bumi yang terdiri dari rongga-rongga udara dan kemudian
dialirkan ke dalam pipa-pipa ke daerah pembangkit. Cara lain untuk mendapatkan uap untuk
pembangkitan ini adalah dengan menggunakan pipa yang dilewatkan ke daerah batu berongga.
Tujuannya adalah air yang dialirkan didalam pipa akan berubah menjadi uap.
Uap dari perut bumi yang dihasilkan dan disimpan didalam kantong-kantong yang
disebut reservoir. Reservoir tersebut mempunyai umur operasional, tergantung berbagai cara
pengoprasiannya dan pengeksploitasiannya. Jika sumur digunakan terus menerus dalam waktu
yang lama, maka tekanan temperature dan laju uap akan mencapai batas ekonomis. Seandainya
sumur ini digunakan sebagai sumber uap terus menerus maka akan tidak ekonomis lagi.
Dengan berpatokan pada besar tekanan akhir pada dasar sumur, maka dapat diperkirakan
jumlah akhir banyaknya sumur disuatu daerah. Salah satu sebab penurunan ini adalah
penumpukan silica pada pori-pori lapisan akuifer yang menghambat aliran fluida yang mengalir.
Dari segi kualitas, uap dari sumur-sumur yang ada di kamojang hampir mendekati 100%
uap. Reservoir berpotensi menghasilkan 300MW dengan luas area yang telah terbukti adalah 14-
21 Km2.
System pengangkatan uap, di PLTP UBP Kamojang dilakukan oleh pihak Pertamina,
sedangkan PLTP Kamojang hanya menerima uap bersihnya saja.
o
Gambar2.6 Demister
Peralatan ini digunakan untuk menangkap butiran-butiran air (mist) yang dapat
menyebabkan terjadinya timbunan didalam turbin yang dapat menimbulkan kavitasitas pada
sudu-sudu turbin dengan menggunakan semacam saringan. Tujuannya agar ketika uap masuk
kedalam turbin tidak menyebabkan kerusakan pada sudu-sudu turbin.
Penyaringan yang terjadi didalam demister sangat efektif untuk mengurangi kandungan Cl,
Fe2O2, SiO2 , dan Feyang akan masuk kedalam turbin. Beberapa alasan mengapa digunakan
penyaring (corrugated plate) adalah sebagai berikut:
a) Pada separator menggunakan system cyclone centrifugal type, seperti yang digunakan di PLTP
Kamojang. Pemisahan antara uap dan air panas didasarkan dari perbedaan di pada gaya
sentrifugal dan berat jenis antara air dan uap jenuh. Tetapi pemisahan ini tidak dapat
memisahkan moisture dari uap jenuh secara sempurna.
b) Penggunaan penyaring ini dapat memisahkan moisture dari uap jenuhnya sedemikian sehingga
tingkat kebasahan uap dapat diperkecil.
Pemisahan ini didasarkan pada perbedaan inersia antara air dan uap serta didasarkan atas daya
lekat permukaan basah dari penyaringan tersebut. Didalam penyaringan, kecepatan uap menurun
sehingga pemisahan berlangsung dengan lebih baik.
Gambar2.7 Turbin
Salah satu komponen utama dari pembangkit lsitrik adalah turbin. Pada bagian ini kita
akan membahas mengenai keadaan fisik dari turbin uap yang ada di PLTP Kamojang. Bagian-
bagian yang akan dibahas meliputi tipe turbin, rumah turbin, rotor, dan sudu-sudu turbin ,
susunan pipa, dan sistem katup pengontrol aliran uap yang masuk turbin serta maslah yang
ditimbulkan akibat adanya penumpukan silica.
Tipe Turbin
Turbin yang digunakan di UBP kamojang adalah turbin tipe double flow condensing. Uap
yang berasal dari panas bumi digunakan untuk memutar sudu-sudu turbin yang dikopel langsung
dengan generator. Kecepatan putar turbin yang dihasilkan adalah 3000 Rpm.
Uap yang masuk kedalam turbin jumlahnya sangatlah besar, hal ini dikarenakan tekanan
uap yang digunakan oleh PLTP rendah yakni berada pada kisaran 2-10kg/cm 2 g. Tekanan yang
rendah ini berdampak terhadap volume spesifik uap. Volume spesifik uap menjadi besar dan heat
drope dari turbi menjadi rendah, oleh karena itu jumlah uap yang dibutuhkan menjadi
banyak..Volume uap yang banyak ini mengakibatkan ukuran-ukuran turbin ,rumah turbin, dan
katub-katub yang relative lebih besar dari pada turbin yang menggunakan uap dengan tekanan
tinggi.
Susunan Pipa Uap Masuk Turbin
Tujuan penggunaan dua saluran pipa untuk masuk kedalam turbin adalah untuk
keamanan oprasi jika terjadi keadaan darurat. Dengan menggunakan sistem ini maka steam free
test pada katub-katub yang terdapat pada pipa saluran uap dapat dilakukan tanpa mengganggu
operasi turbin pada saat beban penuh.
Pada tipe turbin yang digunakan di UBP Kamojang , seluruh saluran masuk ke dalam
turbin yang terdapat pada bagian bawah rumah turbin. Saluran pipa uap tersebut berada
disamping kanan dan kiri arah memanjang dari turbin. Ruang uap pertama yang terdapat didalam
ruang uap kedua dipisahkan dengan menggunakan sekat, sehingga uap pertama tidak masuk ke
nozzel tingkat pertama yang kira kira tepat ditengah-tengah turbin. Kemudian uap kedua
disalurkan kedalam ruang masukan, lalu kedua uap tersebut bertemu untuk mengalir menuju
sudu-sudu selanjutnya.
Casing Turbin
Rumah turbin ini terbuat dari plat baja dan metode untuk penyambungannya
menggunakan metode pengelasan. Rumah turbin ini dibagi menjadi 2 bagian yakni bagian atas
dan bagian bawah.
Relief diafragma dan lubang pemeriksaan sudu-sudu tingkat akhir dipasang di bagian atas
dari rumah turbin. Turbin dengan tipe double flow memiliki pipa pengimbang, dimana pipa
tersebut menghubungkan dua ruangan uap tingkat pertama sebelah kiri dan tingkat pertama
sebelah kanan. Dengan adanya pipa pengimbang ini maka tidak perlu adanya lubang-lubang
pengimbang pada piringan rotor.
Rotor dan Sudu-Sudu Turbin
Rotor turbin harus memiliki konstruksi yang pejal untuk mengatasi kondisi kerja yang
ekstrim. Semisal pada kondisi kerja putaran tinggi dan temperatur operasi yang relative tinggi.
Kondisi lainnya adalah lingkungan yang erosive dan korosif.
Sistem pendingin pada PLTP terdiri dari dua macam sistem sirkulasi, yaitu primary water
cooling sistem yang melayani pendinginan untuk kondensor dan secondary water cooling sistem
yang melayani pendinginan peralatan bantu seperti oil cooler, generator oil cooler dan
kompresor oil cooler. Pemeliharaan sistem ini didasarkan pada kenyataan bahwa unit PLTP
terletak didaerah pegunungan yang sumber air sangat terbatas, sehingga tidak memungkinkan
penggunaan sistem sekali alir.
Disamping itu penggunaan sistem sistem ini tidak mempunyai dampak yang besar
terhadap lingkungan dibanding sistem pendingin sekli alir( one through cooling system ).
Primary cooling water bersama kondensat yang dipompa bersama CWP, dialirkan ke hot basin
dari cooling tower untuk didinginkan dengan menggunakan udara yang dialirkan oleh Fan.
Pendinginan ini terjadi akibat adanya penguapan dari air kedalam aliran udara yang mempunyai
kelembaban rendah, sehingga air panas akan melepas sebagian kalor dengan besar sama dengan
jumlah kalor yang diperlukan untuk terjadinya penguapan tersebut. Air yang telah didinginkan
dalam cold basin untuk selanjutnya dialirkan ke kondensor secara gravitasi akibat adanya
perbedaan level dan perbedaan tekanan antara kondensor dengan udara luar. Jenis cooling tower
yang digunakan adalah mechanical induced draught ccross flow tower. Secondary cooling water
merupakan siklus tertutup yang menggunakan air bersih, dimana energi panas yang ada dalam
sistem pendingin ini dipindahkan ke primary cooling water melalui sebuah plate heat
exchanger.
b) Kondensor
Gambar2.9 kondensor
Untuk mendapatkan efisiensi turbin yang tinggi maka uap bekas atau exhaust steam
keluar dari turbin harus dalam kondisi vakum sekitar 0,1bar yang diperoleh dengan
mengkondensasikan uap tersebut dalam sebuah kondensor kontak langsung yang dipasang
dibawah turbin. Berbeda dengan kondensor permukaan yang ada pada PLTU konvensional,
kondensor kontak langsung mempunyai effisiensi perpindahan panas yang jauh lebih besar
daripada kondensor permukaan hingga ukuran dan biaya investasinya jauh lebih kecil.
Pemakaian kondensor ini sangat cocok, karena untuk pembangkit panas bumi mempunyai
siklus terbuka sehingga tidak diperlukan sistem pengembalian kembali kondensat seperti pada
PLTU konvensional. Exhaust steam dari turbin masuk dari atas kondenser, kemudian mengalami
kondensasi sebagai akibat penyerapan panas oleh air pendingin yang diinjeksikan melalui spray
nozzle. Gas-gas yang tidak dapat dikondensasi didinginkan di gas cooling zone, untuk kemudian
dikeluarkan lewat sisi atas kondenser oleh sistem ekstrasi gas. Level kondensat di dalam
kondenser dijaga selalu dalam kondisi level normal oleh dua buah cooling water pump dan
dialirkan ke cooling tower untuk didinginkan ulang sebelum disirkulasikan kembali.
c) Ejektor
Gas Ejektor
Uap panas bumi mengandung gas-gas yang tidak dapat terkondensasi didalam kondensor.
Fungsi dari gas ejektor ialah untuk mengeluarkan gas-gas tersebut dari dalam kondensor dan
membuatnya setinggi mungkin ke atmosfer. Pembuangan gas –gas yang tidak dapat terkonensasi
sangatlah penting untuk mempeertahankan tekanan vakum di dalam kondensor, sebab jika alat
ini rusak ketika beroprasi, gas-gas yang tidak tekondensasi tersebut akan terakumulasi sehingga
menyebabkan tekanan kondenser naik.
Steam Jet Ejektor
Uap masuk kedalam venturi dengan kecepatan tinggi akan mengakibatkan gas yang tidak
terkondensasi akan terhisap dari ruang kondensor. Hal ini dimaksudkan karena gas-gas tak
terkondensasi yang keluar dari kondensor masih mengandung uap, maka pada inter condensor
uap air tersebut dihilangkan. Untuk lebih meyakinkan bahwa NCG (Non Condensable Gas)
dibuang ke udara luar tersebut betul-betul kering, tidak mengandung uap , maka digerakkan dua
buah inter condensor.
Centrifugal Compresor
Apabila NCG (Non Condensable Gas) terkandung di dalam uap besar, maka steam ejektor
tidak mampu untuk mengeluarkan NCG secara sempurna, untuk itu diperlukan centrifugal
compressor yang tenaga penggerakanya diambil dari turbin.
d) Cooling tower
PLTP kamojang menggunakan cooling tower dengan sistem mechanical induced dreught
cross low, udara berpindah karena adanya isapan kipas. Pada jenis ini , udara masuk dari sisi
menara melaui kiasi-kiasi yang cukup besar pada kecepatan rendah bergerak melalui fillbar.
Kipas dipasang dipuncak menara dan melalui kipas fan stack udara panas dan lembab dibuang ke
udara bebas. Cooling tower PLTP kamojang terdiri dari banyak cell yang terbuat dari kayu
kering dan sejumlah cerobong kipas di puncak menara dengan bentuk bundar. Untuk unit 1
terdiri dari 3 cerobong kipas, sedangkan untuk unit 2 dan 3 terdiri dari 5 buah cerobong kipas.
Kipas-kipas digerakkan oleh motor- motor listrik dengan putaran rendah. Putaran rendah
ini dapat dicapai dengan penggunaan gigi reduksi. Kipas ini adalah jenis baling-baling yang
dapat memindahkan laju aliran volume yang besar pada tekanan statis rendah. Balin-baling dapat
diatur jarak dan sudutnya agar mengkonsumsi daya serendah mungkin.
Keunggulan jenis adalah terjaminnya aliran udara dalam jumlah yang diperlukan pada
segala macam kondisi beban dan cuaca. Biaya investasinya dan konstruksinya serta profil
fisiknya rendah. Kelemahannya ialah kebutuhan daya, biaya operasi dan pemeliharaan yang
besar serta menimbulkan suara yang berisik.