Makalah Spmi Lanjut Perhitungan Biaya Bahan Makanan, Upah Dan Overhead
Makalah Spmi Lanjut Perhitungan Biaya Bahan Makanan, Upah Dan Overhead
Makalah Spmi Lanjut Perhitungan Biaya Bahan Makanan, Upah Dan Overhead
DISUSUN OLEH:
TAHUN 2020/2021
i
KATA PENGANTAR
Penyusun menyadari bahwa isi makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, mengingat
waktu dan kemampuan yang penyusun miliki. Karena itu kepada para pembaca, penyusun
harapkan kritik dan sarannya demi sempurnanya makalah ini dimasa yang akan datang. Untuk
itu penyusun ucapkan terima kasih.
Semoga amal baik yang telah diberikan kepada penyusun, mendapat imbalan dari Allah
SWT. Dan semoga makalah ini dapat bermanfaat khususnya bagi penyusun dan umumnya bagi
para pembaca. Jika ternyata ada yang benar dalam makalah ini maka itu semata-mata karunia
dari Allah SWT, dan jika ada kesalahan maka itu tidak lain dari diri penyusun sendiri. Penyusun
berharap kepada para pembaca agar bersedia memberikan masukan atas apa yang dibacanya.
Penyusun
ii
iii
DAFTAR ISI
COVER............................................................................................................i
KATA PENGANTAR....................................................................................ii
DAFTAR ISI...................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................1
3.5 Menu....................................................................................................12
BAB IV PENUTUP.........................................................................................16
4.1 Kesimpulan...........................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................17
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1
cara membandingkan antara hasil dari analisis selisih biaya tenaga kerja langsung dengan
biaya tenaga kerja langsung sesungguhnya
1.2 Tujuan
1. Mengetahui pengertian biaya makanan
2. Mengetahui pengertian dan perhitungan biaya tenaga kerja
3. Mengetahui pengertian dan perhitungan biaya overhead
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Menurut Siregar dkk (2016), biaya adalah pengorbanan sumber ekonomi untuk
memperoleh barang dan jasa yang diharapkan memberi manfaat sekarang atau masa yang
akan datang. Menurut Dewi dan Kristanto (2013), biaya adalah sumber daya yang
dikorbankan atau dilepaskan untuk mencapai tujuan tertentu. Hal ini juga diungkapkan oleh
Riwayadi (2016) bahwa biaya berbeda untuk tujuan berbeda. Tujuan berbeda menunjukkan
keputusan yang akan diambil. Suatu biaya tidak dapat digunakan untuk semua keputusan
karena setiap keputusan memiliki tujuan berbeda. Berdasarkan dari ketiga definisi diatas,
penulis dapat mengambil kesimpulan bahwa biaya merupakan pengorbanan sumber
ekonomi untuk mencapai suatu tujuan tertentu berdasarkan keputusan yang telah diambil,
dimana keputusan itu bertujuan untuk menghasilkan barang dan jasa yang diharapkan
memberi manfaat sekarang atau masa yang akan datang.
Pengklasifikasian biaya berperan penting untuk membuat ringkasan yang berarti atas
data biaya dan diperlukan untuk memberi informasi biaya yang berbeda untuk setiap
kegiatan yang dilakukan. Menurut Siregar dkk (2016), pada dasarnya biaya dapat
diklasifikasikan berdasarkan pada hal-hal berikut ini:
3
b. Berdasarkan hubungan biaya dengan volume kegiatan.
a) Biaya variabel (variable cost). Biaya variabel adalah biaya yang jumlah totalnya
berubah proporsional dengan perubahan volume kegiatan atau produksi tetapi
jumlah per unitnya tidak berubah. Biaya bahan baku adalah biaya variabel. Contoh
lain biaya variabel adalah upah tenaga kerja langsung dan upah lembur.
b) Biaya tetap (fixed cost). Biaya tetap adalah biaya yang jumlah totalnya tidak
terpengaruh oleh volume kegiatan. Dengan kata lain, biaya tetap per unit semakin
kecil seiring dengan meningkatnya aktivitas dalam rentang waktu yang relevan.
Contoh biaya tetap adalah biaya sewa bangunan.
c) Biaya campuran (mixed cost). Biaya campuran adalah biaya yang jumlahya
terpengaruh oleh volume kegiatan perusahaan tetapi tidak secara proporsional. Bila
tidak ada kegiatan atau volume kegiatan nol, biaya campuran tidak akan menjadi
nol, tetapi bila volume kegiatan bertambah banyak, biaya campuran akan
bertambah banyak. Contoh biaya campuran adalah tagihan listirk.
c. Berdasarkan elemen biaya produksi (Biaya produksi adalah biaya yang terjadi untuk
mengubah bahan baku menjadi barang jadi)
a) Biaya bahan baku (raw material cost). Biaya bahan baku adalah besarnya nilai
bahan baku yang dimasukkan ke dalam proses produksi untuk diubah menjadi
barang jadi. Biaya bahan baku merupakan bagian penting biaya barang yang
digunakan untuk memproduksi barang jadi.
b) Biaya tenaga kerja langsung (direct labor cost). Biaya tenaga kerja adalah besarnya
biaya yang terjadi untuk menggunakan tenaga karyawan dalam mengerjakan proses
produksi. Biaya tenaga kerja dapat dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu biaya
tenaga kerja langsung dan tenaga kerja tidak langsung. Biaya tenaga kerja langsung
adalah biaya tenaga kerja yang secara langsung berhubungan dengan produksi
barang jadi. Biaya tenaga kerja tidak langsung adalah biaya tenaga kerja yang tidak
berhubungan langsung dengan produksi barang jadi.
c) Biaya overhead (overhead cost). Biaya overhead adalah biaya-biaya yang terjadi
selain biaya bahan baku maupun biaya tenaga kerja langsung. Biaya bahan
penolong dan biaya tenaga kerja tidak langsung adalah biaya overhead.
4
d. Berdasarkan fungsi pokok perusahaan.
a) Biaya produksi (production cost). Biaya produksi adalah biaya yang terjadi untuk
mengolah bahan baku menjadi produk. Biaya produksi terdiri atas tiga jenis biaya,
yaitu biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, dan biaya overhead.
b) Biaya pemasaran (marketing cost). Biaya pemasaran meliputi berbagai biaya yang
terjadi untuk memasarkan produk atau jasa. Contoh biaya pemasaran adalah biaya
gaji pegawai pemasaran.
c) Biaya administrasi dan umum (general and administrative expense). Biaya
administrasi dan umum adalah biaya yang terjadi dalam rangka mengarahkan,
menjalankan, dan mengendalikan perusahaan untuk memproduksi barang jadi.
Biaya administrasi dan umum meliputi biaya gaji pegawai, biaya perlengkapan, dan
biaya utilitas.
e. Berdasarkan hubungan biaya dengan proses pokok manajerial
a) Biaya standar (standard cost). Biaya standar adalah biaya ditentukan dimuka yang
seharusnya dikeluarkan untuk membuat suatu produk atau melaksanakan suatu
kegiatan berdasarkan asumsi kondisi ekonomi, efisiensi, dan faktor-faktor lain.
b) Biaya aktual (actual cost). Biaya aktual adalah biaya yang sesungguhnya terjadi
untuk membuat suatu produk atau melaksanakan suatu kegiatan. Biaya aktual
digunakan untuk menentukan biaya unit.
c) Biaya terkendali (controllable cost). Biaya terkendali adalah biaya yang secara
langsung dapat dipengaruhi oleh seorang manajer tingkatan tertentu dalam jangka
tertentu sehingga dapat dipertangungjawabkan.
d) Biaya tidak terkendali (uncontrollable cost). Biaya tidak terkendali adalah biaya
yang secara tidak langsung dapat dipengaruhi atau tidak dipertangungjawabkan
oleh seorang manajer tingkatan tertentu. Contoh biaya tidak terkendali biaya
penyusutan mesin.
e) Biaya komitan (committed cost). Biaya komitan adalah biaya yang terjadi dalam
upaya mempertahankan kapasitas atau kemampuan organisasi dalam kegiatan
produksi, pemasaran, dan administrasi.
5
f) Biaya diskresioner (discretionary cost). Biaya diskresioner adalah biaya yang besar
kecilnya tergantung pada kebijakan manajemen. Contoh biaya diskresioner adalah
biaya riset dan pengembangan, biaya pendidikan dan pelatihan pegawai.
g) Biaya relevan (relevant cost). Biaya relevan adalah biaya masa depan yang berbeda
antara satu alternatif dan alternatif lainnya yang secara langsung dipengaruhi oleh
pemilihan alternatif tindakan manajemen.
h) Biaya kesempatan (opportunity cost). Biaya kesempatan adalah sejumlah biaya
yang berpotensi untuk hilang atau biaya yang dikorbankan pada saat satu alternatif
keputusan dipilih dan mengabaikan alternatif lain.
Biaya satuan (unit cost) adalah perhitungan didasarkan pada biaya-biaya yang
dikeluarkan secara nyata dalam rangka pelayanan kepada masyarakat. Struktur tarif yang
dipakai untuk mengatasi keterbatasan subsidi dan harga pokok produk adalah dengan
pendekatan unit cost. Biaya satuan sangat penting karena merupakan salah satu dasar untuk
menentukan tarif dari setiap pelayanan (Khairunnisa, 2015).
Menurut Bahaswan (2017), biaya satuan (unit cost) adalah biaya yang dikeluarkan
untuk menghasilkan satu unit produk atau pelayanan. Besarnya unit cost tergantung dari
besarnya biaya yang dikorbankan untuk menghasilkan sebuah pelayanan yang diterima oleh
pasien, karena itu biaya per unit harus dihitung lebih teliti agar bisa digunakan sebagai dasar
perbandingan dari berbagai jumlah pelayanan untuk kepentingan penentuan tarif per unit
produk atau pelayanan. Biaya satuan suatu produk tidak hanya dipengaruhi oleh besarnya
biaya modal tetapi juga dipengaruhi oleh banyaknya produk yang dihasilkan.
6
b. Biaya satuan normatif (normative unit cost).
Biaya satuan normatif adalah biaya yang sesuai dengan nilai yang melekat pada
satu unit produk (pelayanan). Biaya yang dihitung adalah biaya satuan investasi yang
besarnya ditentukan oleh biaya total dan kapasitas produksi dan biaya satuan variabel
yang besarnya ditentukan oleh biaya variabel dan jumlah produksi.
7
BAB III
PEMBAHASAN
Biaya produksi merupakan biaya yang digunakan untuk menghasilkan produk dalam
suatu perusahaan yang dapat ditentukan secara kuantitatif. Dalam perusahaan industri,
masalah biaya pokok produksi merupakan hal yang sangat penting diperhatikan, karena
kesalahan dalam menentukan biaya pokok produksi akan membawa pengaruh tidak baik
terhadap kontinuitas usaha dan menyebabkan kegagalan bagi perusahaan yang bersangkutan.
Komponen biaya produksi terdiri dari biaya bahan baku langsung, biaya tenaga kerja
langsung dan biaya overhead pabrik Mursyidi (2008 : 221). Yang termasuk dalam biaya
produksi langsung yaitu bahan baku langsung dan biaya tenaga kerja langsung. Sedangkan
biaya produksi tidak langsung adalah biaya overhead pabrik atau yang sering disebut sebagai
biaya fabrikasi (factory overhead cost).
Menurut Sunarto (2010), biaya bahan baku adalah harga pokok bahan yang dipakai
dalam produksi untuk membuat barang. Biaya bahan baku merupakan bagian dari harga
pokok barang jadi yang akan dibuat. Adapun menurut Hanggana (2011), bahan baku adalah
sesuatu yang digunakan untuk membuat barang jadi, bahan pasti menempel menjadi satu
dengan barang jadi. Dalam sebuah perusahaan bahan baku dan bahan penolog yang
memiliki arti yang sangat penting, karena menjadi modal terjadinya proses produksi sampai
hasil produksi. Pendapat lainnya yaitu menurut Horngren, dkk (2013), biaya bahan baku
adalah perolehan semua bahan yang pada akhirnya akan menjadi bagian dari objek biaya
(bahan dalam proses dan kemudian menjadi barang jadi) dan yang dapat ditelusuri ke objek
biaya dengan cara yang ekonomis. Dari beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa
biaya adalah suatu pengorbanan atau penyerahan sumber-sumber daya atau ekonomi yang
diukur dalam satuan uang yang telah terjadi atau kemungkinan akan terjadi untuk tujuan
tertentu di masa mendatang.
8
3.3 Biaya Tenaga Kerja Langsung
Firdaus dan Wasilah (2012:226) mendefinisikan biaya tenaga kerja langsung sebagai
biaya tenaga kerja yang dapat diidentifikasi dengan suatu operasi atau proses tertentu yang
diperlukan untuk menyelesaikan produk-produk dari periisahaan. Adapun William K.Carter
yang diterjemahkan oleh Krista (2010: 40) Memberikan definisi biaya tenaga kerja langsung
sebagai kompnen biaya yang melakukan konversi bahan baku langsung menjadi produk jadi
dan dapat dibebankan secara layak ke produk tertentu.
Menurut Mulyadi (2013) biaya overhead pabrik yaitu semua produksi selain bahan
baku dan biaya tenaga kerja langsung. Biaya overhead pabrik terdiri dari bahan penolong
biaya tenaga kerja tak langsung dan biaya produksi tak langsung lainnya. Menurut Salman
(2013) biaya overhead adalah biaya produksi yang dikeluarkan perusahaan selain biaya
bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung. Biaya overhead pabrik meliputi biaya bahan
pembantu atau penolong, biaya penyusutan aktiva pabrik, biaya sewa gedung pabrik, dan
biaya overhead lain-lain. Menurut Garrison, dkk (2013) biaya Overhead Pabrik adalah
seluruh biaya manufaktur yang tidak termasuk dalam bahan langsung dan tenaga kerja
langsung.
Biaya overhead pabrik yaitu biaya produksi selain biaya bahan baku dan biaya
tenaga kerja langsung. Komponen biaya overhead pabrik yaitu biaya bahan baku tidak
langsung dan biaya tenaga kerja tidak langsung. Selain kedua biaya overhead pabrik tersebut
juga terdapat biaya overhead pabrik lainnya seperti: biaya pemeliharaan, biaya penyusutan,
biaya pembangkit listrik dan lain sebagainya.
9
a. Menyusun Anggaran Biaya Overhead Pabrik
Dalam menyusun anggaran biaya overhead pabrik harus memperhatikan tingkat
kegiatan (kapasitas) yang akan dipakai sebagai dasar penaksiran biaya overhead pabrik. Ada
tiga macam kapasitas yang dapat dipakai sebagai dasar pembuatan anggaran
biaya overhead pabrik:
1) Kapasitas teoritis adalah kapasitas pabrik atau suatu departemen untuk menghasilkan
produk pada kecepatan penuh hanya berhenti selama jangka waktu tertentu. Kapasitas
praktis adalah kapasitas teoritis dikurangi kerugian-kerugian waktu yang tidak dapat
dihindari karena hambatan-hambatan intern perusahaan.
2) Kapasitas normal adalah kemampuan perusahaan untuk memproduksi dan menjual
produknya dalam jangka panjang.
3) Kapasitas sesungguhnya yang diharapkan adalah kapasitas sesungguhnya yang
diperkirakan akan dapat dicapai dalam tahun yang akan datang.
10
4) Jam Tenaga Kerja Langsung
Biaya overhead pabrik bervariasi dengan waktu untuk membuat produk, maka
dasar yang digunakan untuk membebankan adalah jam tenaga kerja langsung.
5) Jam Mesin
Apabila biaya overhead pabrik bervariasi dengan waktu penggunaan mesin, maka
dasar yang dipakai untuk membebankannya adalah jam mesin.
11
biaya overhead pabrik yang dibebankan tidak bertambah, hal ini menunjukkan
kebebasan dasar yang dipakai terhadap harga yang tidak berhubungan.
3.5 Menu
12
3.6 Food Cost
13
Tempe Kg 7,5 75.000 562.500
Minyak Kg 0,75 8.250 6.187,5
Bawang merah Kg 0,75 24.000 18.000
Bawang putih Kg 0,75 22.500 16.875
Garam Kg 0,3 3.300 990
JUMLAH 42.615
Total 3.238.222,2
c. Pemeliharaan
1. Gedung 360
2. Peralatan 26
14
Jumlah 6064
150
= 204,532
150
=12.931,66
150
= 484,526
15
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
16
DAFTAR PUSTAKA
Bahaswan, S. (2017). Bab 2 tinjauan pustaka. Diakses Januari 16, 2019, from
http://repository.umy.ac.id/bitstream/handle/123456789/11543/6%20BAB %20II.pdf?
sequence=4&isAllowed=y
Cashin, James. A., and Ralph. S. Polimeni. 1986. Akuntansi Biaya. Terjemahan Gunawan
Hutauruk, Jilid 1, Erlangga, Jakarta.
Subiyanto, Ibnu. 1993. Metodologi Penelitian (Manajemen dan Akuntansi). Edisi Ketiga.
Penerbit: Unit Penerbit dan Percetakan Akademi Manajemen Perusahaan (UPP AMP)
YPKN.
Khairunnisa, A. (2015). Analisis perbandingan metode tradisional dan metode activity based
costing dalam perhitungan unit cost pada PD kebersihan Kota Bandung (Skripsi). Program
Studi Akuntansi, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.
Riwayadi. (2016). Akuntansi biaya: pendekatan tradisional dan kontemporer. Jakarta: Salemba
Empat.
Siregar, B., dkk. (2016). Akuntansi biaya (Edisi keempat). Jakarta: Salemba Empat.
17