Studi Deskriptif Evolusi Website Dari Html1 Sampai Html5 Dan Pengaruhnya Terhadap Perancangan Dan Pengembangan Website
Studi Deskriptif Evolusi Website Dari Html1 Sampai Html5 Dan Pengaruhnya Terhadap Perancangan Dan Pengembangan Website
Abstrak
HTML (HyperText Markup Language) merupakan building block web paling dasar. Ini
memberikan arti dan struktur konten web. Peneliti melakukan studi deskriptif tentang evolusi
website dari HTML1 sampai HTML5 dan pengaruhnya terhadap perancangan dan
pengembangan website. Desain web pada penelitian ini mengacu pada desain situs web yang
ditampilkan di internet. Studi deskriptif evolusi website dari HTML1 sampai HTML5 dan
pengaruhnya terhadap perancangan dan pengembangan website telah menunjukkan bahwa
terjadi perubahan pada kode yang sederhana, menjadi lebih konsisten, lebih mudah diakses,
telah mendukung basis data, telah menyediakan fasilitas geolocation, form yang lebih pintar,
dan fokus yang lebih tajam pada aplikasi web.
Kata Kunci:
HTML, Perancangan website, Pengembangan website.
Pendahuluan
Di dunia digital saat ini, mengetahui cara membaca, menulis, dan berpartisipasi secara
online adalah keterampilan dasar di samping membaca, menulis, dan berkreasi. Di Mozilla,
kita menyebutnya Literasi Web. Dikombinasikan dengan Keterampilan 21C, keterampilan era
digital ini membantu kita hidup dan bekerja di dunia saat ini.
HTML (Hypertext Markup Language) merupakan gabungan dari dua istilah hypertext
dan markup language. Hypertext yaitu dokumen berisi tautan yang memungkinkan pengguna
terhubung ke halaman lain. markup language merupakan bahasa komputer yang terdiri dari
sekumpulan kode untuk mengatur struktur dan menyajikan informasi(Ammann, 2020;
Saputra & Astuti, 2018; T.N.Sharma et al., 2012)
Perkembangan HTML dari awal sampai sekarang adalah dimulai dari HTML v1.0. HTML
v1.0 adalah lahirnya dari perkembangan HTML. versi ini memudahkan ilmuwan mengakses
dokumen satu sama lain di berbagai komputer. mempunyai kemampuan untuk membuat
paragraf, heading, list, hypertext dan cetak tebal atau miring pada teks. juga dapat
mendukung peletakan gambar atau image pada dokumen tanpa wrapping.(Hidayat et al.,
2017; PRATAMA, 2020). HTML v2.0 adalah Menghubungkan dokumen dan menyajikan
Hendi Sama1, Eric Hartanto2 589
Volume 1 No 1 (2021)
informasi dengan berbagai format atau gaya. mempunyai kemampuan dalam menampilkan
data atau form pada dokumen serta memasukan alamat, nama, dan saran atau kritik. fitur
tambahan yaitu kualitas HTML lebih baik (Rastim Muhammad, 2020).
HTML v3.0 mempunyai tambahan fitur dengan fasilitas baru yaitu figure. Figure adalah
perkembangan dari image yang berfungsi untuk meletakan gambar serta tabel. Dan juga
dapat mendukung adanya rumus matematika pada dokumen. (Sigit mardiyanto, 2010;
Teknologi & Dan, 2020). HTML v3.2 ini adalah Versi ini mempunyai teknologi untuk
meletakan teks pada keliling gambar. Sehingga gambar mempunyai latar belakang, frame,
style, tabel, dan sebagainya. juga dapat menggunakan script untuk mendukung kinerja
HTML.(Aziz, 2015; Handayani, 2020)
HTML v4.0 ini adalah mengalami banyak perubahan dari versi sebelumnya. Perubahan
tersebut pada perintah HTML yaitu image, tabel, text, link, form dan sebagainya. Evolusi
besar dari standar HTML, direkomendasikan oleh W3C pada bulan Desember 97 dan menjadi
standar resmi pada bulan April 1998. (Gutiérrez, 2012; Han & goleman, daniel; boyatzis,
Richard; Mckee, 2019). HTML v4.01 ini adalah perbaikan dari versi 4.0. Versi ini menjadi
standar untuk elemen atau atribut pada HTML. Karena sudah memperbaiki kesalahan pada
versi sebelumnya. (Hushi, 2012; Reveny, 2014; Sinta, 2012)
HTML v5.0 ini adalah Penyederhanaan syntax dengan efek error yang lebih minimal.
Fitur-fitur juga lebih disempurnakan. Versi terbaru ini merupakan prosedur pembuatan
tampilan web terbaru dengan penggabungan antara CSS, HTML dan JavaScript. Versi ini
dibuat dari informasi bahwa W3C dan IETF membuat versi HTML yang terbaru. (Mowery &
Shacham, 2012; Richwandi, 2015; Xinogalos et al., 2012)
Tinjauan Pustaka
Gagasan ini didukung oleh beberapa hasil peneliti diantaranya adalah sebagai berikut:
peneliti yang pertama (T.N.Sharma et al., 2012) menyatakan bahwa HTML (Hypertext
Markup Language) adalah kode yang digunakan untuk mengatur tata letak tampilan halaman
web dan isinya. Metode yang digunakan dalam penerapan SGML( Standard Generalized
Markup Language) dengan teknologi yang mendefinisikan bahasa isyarat untuk ISO
(International Organization for Standarization).
Peneliti yang kedua (Xinogalos et al., 2012)menyatakan bahwa HTML5 merupakan
tampaknya menawarkan sejumlah fitur baru dan ditingkatkan penting yang telah membuka
jalan aplikasi web yang akan bekerja pada browser web yang mematuhi HTML5. Metode
yang digunakan dalam penerapan kuantitatif mereka mengumpulkan penelitian lebih lanjut
untuk mengevaluasi kontribusi actual HTML5 pada batasan yang diperlukan.
Peneliti yang ketiga (Reveny, 2014)menyatakan bahwa html 4.01 merupakan validasi
data berjalan untuk bagi pengguna dengan memasukkan data, mengklik kirim, dan
membiarkan data tersebut ditangani di halaman atau bingkai baru. Metode yang digunakan
dalam kuantitatif mereka mencoba pelanggan dan pengguna akhir sudah akan menggunakan
browser web berorientasi HTML. Ini adalah standar de facto untuk halaman web internet, dan
karenanya datang sebagai pilihan alami untuk bahasa representasi halaman web.
Peneliti yang keempat (Gutiérrez, 2012)menyatakan bahwa HTML 4.0 merupakan
infrakstruktur utama tempat World Wide Web dibangun. Kami mengumpulkan serangkaian
lembaga yang hari ini mempimpin web dan kami menguraikan beberapa inovasi paling
signifikan dan konflik kepetingan pertama yang muncul dalam paragdima pemain publik dan
Metodologi Penelitian
Penelitian ini berdasarkan metode kualitatif deskriptif dan dilakukan dengan studi
deskriptif yang berkaitan dengan evolusi website html, semua data yang dikumpulkan berasal
dari jurnal, internet dan sumber lainnya. Evolusi yang diamati berupa perancangan dan
pengembangan website.
Daftar Pustaka
Ammann, R. (2020). Recovering the web’s unclaimed legacy of academic text standards:
SGML, HTML, and the misremediation of quotation. Internet Histories, 4(1), 66–86.
https://doi.org/10.1080/24701475.2020.1725853
Aziz, H. A. (2015). Rancang Bangun Website Pertemanan Menggunakan AJAX FRAMEWORK
untuk Komunitas PJJ. H., 151, 10–17.
Gutiérrez, R. T. (2012). How the Web started: History and timeline of hypertext till HTML 4.0
(1990-99). ArtefaCToS, 5, 57–82.
https://gredos.usal.es/jspui/bitstream/10366/132322/1/El_inicio_de_la_Web_historia_y_
cronologi.pdf
Han, E. S., & goleman, daniel; boyatzis, Richard; Mckee, A. (2019). RSMD. In Journal of
Chemical Information and Modeling (Vol. 53, Issue 9).
Handayani, W. (2020). Modul Luring Pemrograman Web Dan Perangkat Bergerak Rekayasa
Perangkat Lunak Menerapkan Format Teks Pada Halaman Web Cabang Dinas Lubuk
Pakam SMK NEGERI 1 PERCUT SEITUAN DELI SERDANG.
Hidayat, H., Hartono, & Sukiman. (2017). Pengembangan Learning Management System
(LMS) untuk Bahasa Pemrograman PHP. Jurnal Ilmiah Core IT: Community Research
Information Technology, 5(1), 20–29.
http://www.ijcoreit.org/index.php/coreit/article/viewFile/11/11
Hushi, Z. (2012). A Comparison of HTML4 and HTML5 with Respect to Server Response Time
and Page Load Time. In Master Thesis Electrical Engineering June 2012 (Issue June).
Mowery, K., & Shacham, H. (2012). Pixel Perfect : Fingerprinting Canvas in HTML5. Web 2.0
Security & Privacy 20 (W2SP), 1–12.
PRATAMA, M. L. R. (2020). NASKAH PUBLIKASI PERANCANGAN SISTEM E-LEARNING
BERBASIS WEBSITE (Studi Kasus : SMP Negeri 2 Gamping).
Rastim Muhammad, Y. (2020). Rancang Bangun Alat Deteksi Pelanggaran Kendaraan Pada
Trotoar Di Wilayah Dinas Perhubungan Provinsi Dki Jakarta.
Reveny, F. (2014). Advanced Forms and Menus in Web Development.
Richwandi, P. P. (2015). Penggunaan Html5 Dalam Perkembangan Web 2 . 0 Yang Dirancang
Dengan Responsive Web Design. Jurnal Teknik Informatika, Juni, 1–10.
Sanoja, A., & Gançarski, S. (2017). Migrating web archives from HTML4 to HTML5: A block-
based approach and its evaluation. Lecture Notes in Computer Science (Including
Subseries Lecture Notes in Artificial Intelligence and Lecture Notes in Bioinformatics) ,
Hendi Sama1, Eric Hartanto2 595
Volume 1 No 1 (2021)
10509 LNCS, 375–393. https://doi.org/10.1007/978-3-319-66917-5_25
Saputra, A., & Astuti, Y. (2018). Analisis Pengaruh Struktur HTML Terhadap Rangking Search
Engine Result Page. Jurnal Mantik Penusa, 2(2), 34–39.
Sigit mardiyanto. (2010). Rancang Bangun Website Pertemanan Menggunakan Ajax
Framework Untuk Komunitas Pjj. Rancang Bangun Website Pertemanan Menggunakan
Ajax Framework Untuk Komunitas Pjj.
Sinta. (2012). Media Pembelajaran dari Maximize Play 5.
Sugiarti, D., & Wardati, U, I. (2012). Sistem Informasi Akademik Sekolah Dasar Al-Muhajirin
Barehan Sidoharjo Pacitan. Journal Speed – Sentra Penelitian Engineering Dan Edukasi,
4(1), 18–27.
T.N.Sharma, Priyanka Bhardwaj, & Manish Bhardwaj. (2012). Differences between HTML and
HTML 5. International Journal Of Computational Engineering Research, 2(5), 1430–1437.
Teknologi, F., & Dan, I. (2020). Pemrograman Fungsional “Mengenal Dasar-Dasar Pembuatan
Website Berbasis HTML.” 1810, 1–19.
W3Schools Online Web Tutorials. (n.d.). https://www.w3schools.com/
Xinogalos, S., Psannis, K. E., & Sifaleras, A. (2012). Recent advances delivered by HTML 5 in
mobile cloud computing applications: A survey. ACM International Conference Proceeding
Series, 199–204. https://doi.org/10.1145/2371316.2371355