Untitled

Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 16

Peran Kepala Desa Dalam Penyaluran Dana Bantuan Langsung Tunai di Masa Pandemi……

PERAN KEPALA DESA DALAM PENYALURAN DANA BANTUAN


LANGSUNG TUNAI DI MASA PANDEMI COVID-19
(Studi kasus Desa Keper Kec. Krembung, Sidoarjo)

Nensi Khurnia Nabila


Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum
Universitas Negeri Surabaya Email: [email protected]

Abstrak
Covid-19 telah memberikan dampak setiap aspek kehidupan masyarakat pedesaan, utamanya
bidang ekonomi. Untuk menjaga kestabilan perekonomian masyarakat desa, pemerintah desa
yang dipimpin kepala desa melakukan berabagi upaya untuk mengatasi dampak Covid-19.
Salah satunya dengan melakukan penyaluran Bantuan Langsung Tunai selama tiga bulan
sebesar Rp 600.000 dan tiga bulan kedepannya sebesar Rp 300.000. Keberhasilan penyaluran
Bantuan Langsung Tunai ini karena beberapa faktor pendukung, dengan melibatkan Tim
Relawan Desa Lawan Covid-19 yang telah dibentuk oleh pemerintah desa. Tujuan penelitian ini
untuk mengetahui (1) peran kepala desa Keper kecamatan Krembung kabupaten Sidoarjo dalam
penyaluran Bantuan Langsung Tunai pada masa Pandemi Covid-19. (2) faktor pendukung dan
penghambat penyaluran Bantuan Langsung Tunai pada masa Pandemi Covid-19. Penelitian ini
menggunakan metode kualitatif pendekatan deskriptif, dengan teknik pengumpulan data
menggunakan teknik wawancara terbuka secara mendalam, dan teknik observasi. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa (1) peran kepala desa Keper kecamatan Krembung kabupaten
Sidoarjo dalam penyaluran Bantuan Langsung Tunai pada masa Pandemi Covid-19 yaitu
sebagai regulator, dinamisator dan fasilitator. 2) faktor pendukung dan penghambat penyaluran
Bantuan Langsung Tunai pada masa Pandemi Covid-19 yaitu sosialisasi kebijakan, penentuan
sasaran penerima program BLT dan koordinasi.
Kata Kunci: Peran, Bantuan Langsung Tunai

Abstract
Covid-19 has impacted every aspect of rural life, especially the economic sector. To maintain
the economic stability of the village community, the village government led by the village head
made various efforts to overcome the impact of Covid-19. One of them is by distributing Cash
Direct Assistance for three months amounting to IDR 600,000 and for the next three months
IDR 300,000. The success of this direct cash assistance distribution was due to several
supporting factors, involving the Covid-19 Fighting Village Volunteer Team which had been
formed by the village government. The purpose of this study was to determine (1) the role of the
Keper village head, Krembung sub-district, Sidoarjo district in the distribution of Direct Cash
Assistance during the Covid-19 Pandemic. (2) the supporting and inhibiting factors for the
distribution of Direct Cash Assistance during the Covid-19 Pandemic. This study uses a
qualitative descriptive approach, with data collection techniques using in-depth open interview
techniques, and observation techniques. The results showed that (1) the role of the Keper
village head, Krembung sub-district, Sidoarjo district in the distribution of Cash Direct
Assistance during the Covid-19 Pandemic, namely as a regulator, dynamist and facilitator. 2)
the supporting and inhibiting factors for the distribution of Direct Cash Assistance during the
Covid-19 Pandemic, namely policy socialization, targeting of BLT program recipients and
coordination.
Keywords: Role, Direct Cash Assistance
PENDAHULUAN Tahun 2019 Tentang Prioritas Penggunaan Dana
Semenjak pandemi Covid-19 tidak Desa yang termasuk penyediaan Bantuan
sedikit masyarakat dan berbagai bidang Langsung Tunai (BLT) (Wibawani et al. 2021:
kehidupam yang mengalami dampaknya. 1213). Bantuan Langsung Tunai Dana Desa
Adapun dampak utama yang dirasakan secara adalah bantuan untuk penduduk miskin yang
langsung oleh seluruh lapisan masyarakat yaitu bersumber dari dana desa (Iskandar et al. 2021:
bidang kesehatan dan perekonomian. Hal ini 163). Artinya menyalurkan Bantuan Langsung
tentunya menjadi penyebab kesejahteraan Tunai yang diberikan kepada masyarakat miskin
masyarakat menurun, terlebih bagi masyarakat agar bisa mempertahankan kelangsungan
yang memiliki tingkat perekonomian rendah kehidupan di tengah pandemi Covid-19.
serta adanya pemutusan hubungan tenaga kerja “Peraturan Pemerintah Pengganti
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2020
yang menambah aktivitas perekonomian
tentang Kebijakan Keuangan dan
semakin menurun, apabila kondisi ini tidak Stabilitas Sistem Keuangan untuk
segera diatasi dengan baik maka menyebabkan Penanganan Pandemi Covid-19 dan/atau
ketidakstabilan sosial. Saat ini pun pandemi dalam Rangka Menghadapi Ancaman
Covid-19 belum sepenuhnya usai sehingga yang Membahayakan Perekonomian
pemerintah mengesahkan Undang-Undang Nasional dan/atau Stabilitas Sistem
Nomor 1 tahun 2022 tentang Perimbangan Keuangan, disebutkan bahwa yang
dimaksud dengan pengutamaan
Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan
penggunaan dana desa adalah dana desa
Pemerintah Daerah, bertujuan untuk membantu yang digunakan untuk Bantuan Langsung
mempercepat perkembangan ekonomi dan Tunai bagi penduduk miskin di desa dan
kemandirian bagi Pemerintah Daerah melalui kegiatan penanganan pandemi Covid-19.
Otonomi Daerah. Sejak Covid-19 masuk ke Alokasi dana desa yang dapat digunakan
Indonesia dan menjadi wabah ancaman bagi langsung untuk mengurangi dampak
Covid-19 di tingkat rumah tangga dan
masyarakat, segala upaya dilakukan oleh
desa” (Einstein, Helmi, dan Ramzy, 2020:
pemerintah sebagai bentuk penanganan dan 596).
penyebaran Covid-19, namun hal tersebut Setiap desa besaran dana yang ditetapkan
menimbulkan masalah baru dimana aktivitas belakangan ini bervariasi, berkisar 25-35%
masyarakat terbatas dalam mencari nafkah dan menyesuaikan pada jumlah dana yang diterima
menurunkan perekonomian. Sejak saat itulah pada setiap desa pertahunnya. Bantuan
pemerintah berupaya sepenuhnya untuk Langsung Desa merupakan kebijakan dari
mengatasi berbagai permasalahan ekonomi Menteri Desa dimana awalnya dana desa
masyarakat. dialokasikan untuk infrastruktur desa, namun
Dalam hal ini peran dari pemerintah karena pandemi Covid-19, maka dana desa
setempat sangat dibutuhkan untuk menunjang dialihkan untuk penanganan bagi masyarakat
perekonomian masyarakat tersebut demi terdampak Covid-19. Kebijakan penyaluran
keberlangsungan hidup yang sejahterah. Bantuan Langsung Tunai dana desa disalurkan
Menurut Fridiyanti dan Erowati (2021: 845) sebagai bentuk kepedulian pemerintah dan
bahwa secara tidak langsung pemerintah tingkat diharapkan dapat memberikan manfaat kepada
pusat, daerah dan desa dipaksa untuk serius masyarakat terdampak Covid-19, khusunya di
dalam mengoptimalkan perannya dalam pedesaan. Kebijakan dari Menteri Desa tersebut
penanganan dampak Covid-19 terhadap diperioritaskan dalam penggunaan dana desa
masyarakat. Upaya lain yang dilakukan sebagai untuk bantuan penanganan dampak Covid-19.
bentuk antisipasi penyebaran Covid-19 dari Pemerintah melakukan kebijakan penyaluran
pemerintah yaitu pemerintah melakukan Bantuan Langsung Tunai dana desa dalam
perluasan Program Jaring Pengaman Sosial upaya meningkatkan pemulihan ekonomi
(JPS) salah satunya bantuan sosial. Program JPS masyarakat di tingkat desa.
ini termuat dalam Peraturan Menteri Desa Desa Keper Kecamatan Krembung
PDTT Nomor 7 Tahun 2020 Tentang Perubahan Kabupaten Sidoarjo merupakan salah satu desa
Kedua Peraturan Menteri Desa PDTT Nomor 11 di Indonesia yang masyarakatnya terdampak
Peran Kepala Desa Dalam Penyaluran Dana Bantuan Langsung Tunai di Masa Pandemi……

pandemi Covid-19. Pemerintah desa Keper dapat diterapkan dengan cepat, tepat dan sesuai
menerapkan kriteria bagi calon penerima dengan peraturan yang ada oleh kepala desa.
Bantuan Langsung Tunai yang berhak yaitu Upaya pemerintah dalam menangani
untuk keluarga miskin atau kurang mampu yang dampak ekonomi yang ditimbulkan dari Covid-
tinggal di desa, belum pernah mendapatkan 19 yaitu dengan Bantuan Langsung Tunai,
bantuan, sakit menaun dan terkena PHK. karena pada kondisi pandemi saat ini
Pendataan calon penerima Bantuan Langsung perekonomian masyarakat terasa terhenti. BLT
Tunai di Keper akan menggunakan pendataan ini pada awalnya ditetapkan sebagai batuan
yang diperoleh dari RT dan RW setempat, untuk membantu masyarakat-masyarakat yang
kemudian dilakukan musyawarah sebagai tidak mampu, atau masyarakat yang
agenda Musdes yang diikuti oleh kepalad desa, perekonomiannya terhenti akibat Covid-19,
BPD, LPM, perangkat desa, ketua RT dan RW, namun banyak pula masyarakat yang dapat
serta tokoh masyarakat. dikatakan mampu secara finansial tetap
Segala urusan pemerintah desa Keper mendapatkan bantuan ini, seharusnya ada
diatur oleh aparat desa yang dipimpin oleh kebijakan pemerintah mengenai permasalahan
kepala desa, dimana mempunyai tugas inj, pemerintah sebaiknya benar-benar serius
melaksanakan pembangunan desa, pembinaan memfilter mana masyarakat yang benar-benar
kemasyarakatan desa dan pemberdayaan membutuhkan bantuan dan mana masyarakat
masyarakat desa. Kepala desa berwenang untuk yang tidak perlu mendapat bantuan, agar batuan
menetapkan anggaran pendapatan dan belanja yang disalurkan pemerintah dapat diterima dan
desa, membina dan meningkatkan dipergunakan dengan sebagaimana tujuan
perekonomian desa dalam rangka peningkatan awalnya.
kualitas kehidupan demi tercapainya Mekanisme dalam pembagian Bantuan
kesejahteraan masyarakat. Pada masa pandemi Langsung Tunai adalah melalui beberpa proses
Covid-19 pemerintah desa Keper membentuk mulai dari pendataan di wilayah RT dan RW,
Relawan Desa Lawan Covid-19 yang diketuai lalu Proses Konsolidasi dan Verifikasi
oleh kepala desa, dan dapat menggunakan dana berdasarkan data administrasi kependudukan
desa. Relawan ini dibentuk guna untuk oleh Dinas Dukcapil dan yang terakhir
memberikan edukasi, sosialisasi dan melakukan dilakukannya vaalidasi dan penetapan hasil
pendataan penduduk terhadap masyarakat yang pendataan. Adapun Tujuan
layak menerima Bantuan Langsung Tunai. diselenggarakkannya program BLT ini adalah
Kondisi ini telah diterapkan oleh desa Keper pelaksanaanya harus langsung menyentuh dan
karena banyak masyarakat terdampak ekonomi memberikan manfaat langsung kepada
semenjak pandemi Covid-19. Kepala desa juga masyarakat miskin atau masyarakat yang
melakukan pendataan terhadap masyarakat yang terdampak Covid-19.
layak menerima Bantuan Langsung Tunai. Penyaluran Bantuan Langsung Tunai
Melalui Relawan Desa Lawan Covid-19 melalui Relawan Desa Lawan Covid-19
mekanisme yang dilakukan adalah dengan diharapkan mampu meringankan beban
melakukan pendataan yang difokuska mulai dari masyarakat secara ekonomi pada masa pandemi
RT, RW dan Desa yang dilaksanakan dengan terkhusus di desa Keper, dengan adanya peran
agenda tunggal yaitu validasi, finalisasi dan kepala dedsa diharapkan pula penyaluran
legalitas data. Dokumen hasil pendataan yang Bantuan Langsung Tunai merata dan tepat
ditanda tangani oleh kepala desa, diverifikasi sasaran, tujuan dari penelitian ini untuk
oleh desa dan dilaporkan kepada Bupati/Wali mengetahui peran kepala desa dalam
Kota melalui Camat. Proses pencairan Bantuan menyalurkan Bantuan Langsung Tunai dan
Langsung Tunai dilakukan dalam waktu faktor pendukung serta penghambat dalam
selambat-lambantnya lima hari kerja pertanggal melaksanakan penyaluran Bantuan Langsung
data diterima oleh Kecamatan. Beradasarkan Tunai. Berdasarkan latar belakang tersebut
peraturan yang sudah disebutkan tersebut perlu peneliti tertarik untuk melakukan penelitian
dilakukan kajian bagaimana kebijakan tersebut terkait peran Kepala Desa dalam penyaluran
dana Bantuan Langsung Tunai di masa pandemi desa keper dalam menjalankan kegiatan sehari-
Covid-19 studi kasus di Desa Keper Kecamatan hari.
Krembung Kabupaten Sidoarjo.
Teknik Analisis Data

METODE PENELITIAN Analisis yang digunakan dalam


penelitian ini yaitu reduksi data untuk
Pendekatan Penelitian menggolongkan, mengarahkan dan memilih
Penelitian ini menggunkakan metode data yang diperlukan, mengatur data-data
empirik yang dapat digunakan dan membuang
penelitian kualitatif dengan pendekatan
data-data yang tidak diperlukan. Selanjutnya
deskriptif. Pendekatan kualitatif memiliki arti penyajian data yaitu proses coding untuk dapat
dimana sebuah pendekatan yang dapat mendeskripsikan setting, orang-orang, kategori-
menghasilkan data, tulisan dan tingkah laku kategori dan tema-tema yang dianalisis. Dan
yang dapat diamati (Wijaya, 2020: 26). Alasan penarikan bertujuan menjawab rumusan
peneliti memilih metode penelitian deskriptif masalah yang telah ditulis peneliti, rumusan
kualitatif pada penelitian untuk mengetahui masalah akan terjawab melalui data yang telah
dikumpulkan dan dianalisis oleh peneliti dalam
peran kepala desa dalam penyaluran bantuang
penelitian ini data harus menjawab rumusan
langsung tunai pada masyarakat di masa masalah tersebut.
pandemi Covid-19 di Desa Keper Kecamatan
Krembung Kabupaten Sidoarjo dan faktor
pendukung dan penghambat penyaluran HASIL PENELITIAN
Bantuan Langsung Tunai. Peneliti akan Peran Kepala Desa Keper Kecamatan
melakukan gambaran secara mendalam untuk Krembung Kabupaten Sidoarjo dalam
kemudian diperoleh kesimpulan yang menjawab Penyaluran Bantuan Langsung Tunai di
persoalan tentang penyaluran bantuan langsung Masa Pandemi Covid-19
tunai secara tepat sasaran maupun yang belum Adapun hasil penelitian melalui
tepat kepada sasaran kepda masyarakat yang wawancara yang diperoleh peneliti mengenai
dimaksudkan. peran pemerintah desa Desa Keper Kecamatan
Teknik Pengumpulan Data Krembung Kabupaten Sidoarjo dalam
penyaluran Bantuan Langsung Tunai di masa
Dalam penelitian ini menggunakan pandemi Covid-19 yaitu:
teknik wawancara mendalam dengan jenis
wawancara terbuka dimana peneliti memberikan Sebagai Regulator
pertanyaan tidak terbatas atau tidak terikat Kepala desa berperan sebagai regulator
jawabannya. Selain itu penelitin menggunakan artinya menyiapkan arah penyeimbang bagi
wawancara mendalam dengan cara tanya jawab perkembangan regulasi. Lebih tepatnya sebagai
secara tatap muka, dan dalam proses wawancara regulator kepala desa berperan memberikan
membawa pedoman wawancara, peneliti juga landasan kepada masyarakat desa, untuk
dapat menggunakan alat bantu seperti tape mengatur segala kegiatan. Selama pandemi
recorder, gambar, brosur dan meterial lain yang Covid-19 dari pemerintah pusat banyak
dapat membantu pelaksanaan wawancara mengeluarkan undang-undang dan kebijakan,
menjadi lancar. Teknik pengumpulan data dimana pemerintah desa pun berusaha
selanjutnya yaitu observasi dengan cara menerapkannya pada masyarakat. Hasil
mengadakan pengamatan secara sistematis penelitian (Firdaus, 2020: 33) bahwa peran
terhadap suatu fenomena atau gejala yang akan pemerintah sebagai regulator, yaitu pemerintah
dilakukan penyelidikan (Herdiawanto dan menyiapkan arah untuk menyeimbangkan
Hamdayama, 2021: 39). Peneliti akan melihat penyelenggraan pembangunan atau menerbitkan
dan memperoleh data-data fisik, letak geografis peraturan-peraturan dalam rangka efektivitas
dari objek yang diteliti serta situasi dan kondisi dan tertib administrasi pembangunan).
di Desa Keper Kecamatan krembung tersebut. Seperti undang-undang tentang stabilitas
Selain itu juga mengamati kebiasaan masyarakat kebijakan moneter negara dan sistem keuangan
Peran Kepala Desa Dalam Penyaluran Dana Bantuan Langsung Tunai di Masa Pandemi……

negara dan stabilitas sistem keuangan nasional, keluarga penerima Bantuan Langsung Tunai
serta stabilitas ekonomi dan/atau sistem dengan melakukan sosialisasi mengenai
keuangan nasional. Dimana pemerintah ingin penyaluran Bantuan Langsung Tunai kemudian
melindungi masyarakat miskin, sehingga menyusun laporan pelaksanaan pendataan calon
pemerintah memperluas jaringan pengamanan penerima Bantuan Langsung Tunai dan
sosial untuk perubahan Permendesa PDTT No. diserahkan kepada Bupati melalui Camat.
11 2019, yang tertuang dalam Permendesa Selanjutnya setelah kepada desa Keper
PDTT No. 6. Ini adalah perubahan yang menerbitkan SK penunjukan Relawan Desa
disebutkan dalam peraturan penanganan Codid- Lawan Covid-19 sebagai tim pendata bantuan
19 mengenai Bantuan Langsung Tunai desa. kangsung tunai dana desa, segera dilakukan
Dijelaskan pula bahwa prioritas penggunaan pendataan di tingkat RT/RW atau konsultasi
dana desa pada perlu memberikan manfaat dengan Kepala Dusun. Dapat dikatakan bahwa
sebesar-besarnya bagi kehidupan komunitas pembentukan relawan desa Covid-19
masyarakat pedesaan. merupakan langkah awal yang dilakukan oleh
Selanjutnya beradasrkan Surat Edaran kepala desa Keper agar penyaluran Bantuan
Nomor 8 Tahun 2020 tentang desa tanggap Langsung Tunai bisa diterima oleh masyarakat
CoviDd-19 dana desa yang dialihkan menjadi dengan cepat dan tepat sasaran. Pemerintah desa
Bantuan Langsung Tunai itu sekitar 25-35% Keper terlebih dahulu menerbitkan Keputusan
dari total Rp71,19 Triliun, yaitu sebesar Rp22,4 Kepala Desa Keper dan mengeluarkan Surat
triliun. Program BLT bagi 12,3 juta kepala Keterangan pembentukan Relawan Desa Lawan
keluarga (KK) yang terdampak Covid-19 yang Covid-19 dan dengan segera melaksanakan
diserahkan oleh kepala desa. Masing-masing proses laporan pelaksanaan pendataan kepada
KK akan mendapatkan Rp600 ribu selama tiga calon penerima Bantuan Langsung Tunai agar
bulan. Alokasi pemberian BLT itu dibagi dalam masyarakat desa Keper dapat menjalankan roda
tiga tingkatan dengan merujuk pada besaran perekonomiannya ditengah situasi pandemi
dana desa yaitu: Covid-19.
a. Desa yang miliki Dana Desa kurang
Sebagai Dinamisator
Rp800 juta, BLT dialokasikan 25
persen. Kepala desa berperan sebagai
b. Desa yang miliki Dana Desa Rp800 dinamisator artinya melakukan pergerakkan
juta – Rp1,2 Miliar, BLT
agar terjadi partisipasi dalam rangkan
dialokasikan 30 persen.
c. Desa yang miliki Dana Desa diatas memajukan dan memelihara dinamika
Rp1,2 Miliar, BLT dialokasikan 35 pembangunan daerah ketika proses
persen. pembangunan desa mengalami gangguan.
Nilai Dana BLT Desa adalah Rp 600.000 Selama pandemi Covid-19 kepala desa Keper
per bulan untuk setiap keluarga miskin yang bersama perangkat desa lainnya berperan
diberikan selama 3 bulan. Kemudian dilanjut memberikan arahan dan bimbingan secara
untuk 3 bulan ke depan menjadi Rp 300.000 insentif dan efektif kepada masyarakat Keper.
selain itu BLT dana desa bebas pajak. Jika yang Dimana pembinaan yang dilakukan melalui
dibutuhkandesa melebih dana yang diberikan lembaga Relawan Desa Lawan Covid-19,
atau dialokasikan oleh desa, pemerintah masyarakat diberikan pelatihan untuk
kota/kabupaten bisa mengajukan usulan pengelolaan dana desa sebagai Bantuan
peningkatan alokasi dana desa dalam bentuk Langsung Tunai, agar cepat dan tepat sasaran.
tuani langsung. Namun, usalan tersebut harus Pemerintah mengarahkan masyarakat terkait
disertai dengan alasan penambahan kuota sesuai Bantuan Langsung Tunai dengan tujuan dapat
dengan keputusan musyawarah desa yang diterima oleh orang yang membutuhkan.
dilakukan bersalam Relawan Desa Lawan Para calon penerima BLT harus memiliki
Covid-19. kriteria sesuai dengan PMK 222/2020 tentang
Pemerintah desa Keper melalui Relawan Pengelolaan Dana Desa dan Permendesa PDTT
Desa Lawan Covid-19 melakukan penetapan 13 tahun 2020 tentang Prioritas Penggunaan
Dana Desa adalah keluarga miskin baik yang Langsung Tunai di tempat umum yang strategis
terdata dalam Data Terpadu Kesejahteraan agar masyarakat dapat mengetahuinya.
Sosial (DTKS) maupun yang tidak terdata yang Pemerintah sebagai penyalur bantuan
memenuhi kriteria sebagai berikut: hendaknya betul-betul menetapkan kriteria
a. Keluarga miskin atau tidak mampu kepada yang berhak menerima agar terciptanya
yang berdomisili di desa suatu keadilan sosial bagi seluruh rakyat
bersangkutan. Indonesia. Disamping itu jika terjadi
b. Tidak termasuk dalam penerima
penambahan masyarakat penerima bantuan
Program Keluarga Harapan (PKH),
Kartu Sembako, Kartu Pra Kerja, BLT, maka hendaknya dibuat daftar baru
Bantuan Sosial Tunai (BST) dan masyarakat penerima BLT selanjutnya.
bansos pemerintah lainnya. Kemudian daftar itu disampaikan kepada yang,
c. Memiliki Nomor Induk berwenang untuk kemudian dilakukan proses
Kependudukan (NIK). baru kembali tanpa mempengaruhi yang
d. Rincian Keluarga Penerima Manfaat terdahulu. Sehingga mereka mempunyai bagian
(KPM) berdasarkan keluarga
tersendiri sesuai dengan yang diturunkan oleh
pekerjaan ditetapkan dengan
peraturan kepala desa, pihak yang berwenang.
e. Pendataan KPM Bantuan Langsung Sebagai Fasilitator
Tunai mempertimbangkan Data
Terpadu Kesejahteraan Sosial Kepala desa berperan sebagai fasilitator
(DTKS) dan Kementerian Sosial. artinya menjembatani pembangunan dan
Tim Relawan Desa Lawan Covid-19 menjembatani berbagai kepentingan masyarakat
memastikan bahwa kelompok rentan seperti desa Keper demi pembangunan desa yang
perempuan, lansia, dan keluarga miskin, optimal serta menciptakan kondisi fasilitatif.
penyandang disabilitas terdaftar sebagai calon Selanjutnya pemerintah desa memberikan
penerima manfaat Bantuan Langsung Tunai. pendampingan pelatihan, pendidikan dan
Pemerintah Desa Keper Kecamatan Krembung peningkatan keterampilan dengan memberikan
Kabupaten Sidoarjo ketika melakukan modal melalui bantuan yang dikeluarkan,
pendataan untuk memilih calon penerima BLT karena selama pandemi Covid-19 jenis bantua
tidak asal-asalan dan berpatokan pada DTKS, yang dikeluarkan pemerintah beragam. Salah
namun melibatkan masyarakt untuk mengambil satunya Bantuan Langsung Tunai, dimana desa
keputusan siapa yang layak sebagai calon mendapatkan anggaran sebesar Rp. 288.000.000
penerima BLT. Hal ini dilakukan agar nantinya dengan keluarga penerima manfaat sebanyak 80
tidak ada penerima yang tergolong mampu. Kartu Keluarga pada tahun 2020 dan anggaran
Menurut kepala desa Keper sangat penting Program Bantuan Langsung Tunai sebesar Rp.
untuk meminta masyarakat ikut berpartisipasi 244.800.000 dengan jumlah Keluarga Penerima
mengambil keputusan, utamanya pada saat Manfaat sebanyak 68 Kartu Keluarga pada pada
musyawarah desa dilakukan untuk penentuan tahun 2021, artinya ini menjadi sesuatu yang
calon penerima Bantuan Langsung Tunai. Saat bagi masyarakat di desa Keper karena
ingin melakukan musyawarah desa, pihak masyarakat dapat terbantu dengan adanya
perangkat desa Keper memanggil beberapa penyaluran Bantuan Langsung Tunai selama
tokoh masyarakat untuk terlibat dalam pandemi Covid-19. Tidak hanya itu kepala desa
musyawarah. Selanjutnya Relawan Desa Covid- Keper mengundang perwakilan masyarakat
19 desa Keper melakukan verifikasi, validasi setiap dusun untuk melaksanakan sosialisasi
dan tabulasi data calon penerima Bantuan mengenai penyaluran Bantuan Langsung Tunai
Langsung Tunai untuk kemudian ditetapkan di kantor desa Keper agar masyarakat dapat
dalam Musdesus. Kemudian daftar calon mengetahui kriteria calon penerima Bantuan
penerima Bantuan Langsung Tunai Langsung Tunai. Informasi mengenai daftar
ditandatangani oleh kepala desa, dan segera calon penerima dan kriteria yang telah
dilakukan publikasi calon penerima Bantuan dimusyawarahkan selanjutnya akan
disebarluaskan oleh Relawan Desa Covid-19
Peran Kepala Desa Dalam Penyaluran Dana Bantuan Langsung Tunai di Masa Pandemi……

desa Keper kepada masyarakat agar bisa diharapkan dengans segara mensosialisasikan
mengetahui informasi penerima Program program penyaluran BLT ini kepada
Bantuan Langsung Tunai. masyarakat. Pelaksanaan sosialisasi ini berlanjut
Berdasarkan hasil evaluasi BLT di desa dengan melibatkan aparat desa, RT, RW dan
Keper, sejak 2020 penerima BLT berdasarkan tokoh masyarakat. Kemudian tujuan dari
profesi adalah petani dan buruh tani, pedagang sosialisasi ini yaitu untuk merundingkan melalui
dan pengusaha UMKM, nelayan dan buruh musyawarah desa siapa saja yang menerima
nelayan, buruh, dan juga guru honore. Adapun BLT. Selain itu aga masyarakat mengetahui
kriteria paling sedikit memenuhi kriteria bahwa pemerintah telah mengeluarkan program
keluarga miskin yang tidak mampu yang agar masyarakat di masa pandemi Covid-19
berdomisili di desa bersangkutan dan tidak tidak mengalami kondisi krisis ekonomi,
termasuk penerima PKH, kartu sembako, kartu keberhasilan sosialisasi jika informasi sampai ke
pra kerja, bansos tunai dan program bansos tingkat paling bawah dari sasaran program,
pemerintah lain. Memasuki tahun 2021, yaitu masyarakat penerima Bantuan Langsung
kebijakan BLT masih dilanjutkan dan realisasi Tunai. Apabila tidak sosialisasi tidak dilakukan
masih cukup rendah dibandingkan tahun lalu, maka akan terjadi keterlambatan penyaluran
agar BLT desa dapat disalurkan, desa Keper BLT, akibat masyarakat yang tidak mengetahui
terus berusaha memenuhi syarat penyaluran dan tidak terjadi pergerakan untuk segera
yang telah ditetapkan. Selanjutnya desa mengurus segala keperluan administrasi.
memperoleh himbauan untuk dapat segera Peran pemerintah desa Keper juga
memenuhi persyaratan penyaluran dana desa, memberikan edukasi maupun sosialisasi tentang
karena penyaluran BLT sangat terpengaruh pada pencegahan dan bahaya Covid-19, dengan
penyaluran dana desa. memasang baliho-baliho maupun spanduk yang
BLT Desa hadir melengkapi jaring memuat informasi tentang bahaya Covid-19 dan
pengaman sosial nasional, yang merupakan penanggulangannya sebagai salah satu bentuk
program perlindungan sosial yang dirancang sosialisasi pemerintah desa yang terpasang di
untuk membantu masyarakat miskin yang sejumlah titik strategis berkumpulnya warga
terkena dampak akibat krisis sosial ekonomi. setempat. Hal ini dilakukan agar tidak ada yang
Karena dana desa berdampak pada penurunan mengeluhkan kebijakan yang diberlakukan oleh
tingkat penurunan kemiskinan dan tingkat pemerintah desa terkait pelaksanaan kegiatan
pengangguran, sedangkan BLT dana desa sosialisasi dan edukasi pencegahan bahaya
melengkapi program jaring pengaman sosial Covid-19. Maka dari itu terkait Bantuan
yang ditujukan untuk mengatasi dampak Langsung Tunai juga ada informasi terpadu dan
pandemi/krisis. edukasi yang disediakan pemerintah desa agar
Faktor Pendukung dan Penghambat Dalam menyebabkan masyarakat lebih antusias segera
Pelaksanaan Penyaluran Bantuan Langsung mengurus administrasi.
Tunai di Masa Pandemi Covid-19 Desa Menurut penelitian Mahin, (2021: 74)
Keper Kecamatan Krembung Kabupaten
sosialisasi program BLT merupakan bagian
Sidoarjo
yang sangat penting dari kegiatan mempelajari
Hasil penelitian menunjukkan bahwa peranan kemasyarakatan. Proses sosialisasi
faktor pendukung dan penghambat penyaluran dengan sendirinya telah memberikan pelajaran
Bantuan Langsung Tunai yaitu pertama terhadap kelompok masyarakat mengenai sistem
sosialisasi kebijakan, dimana sebenarnya interaksi antara kelompoknya. Sosialisasi
pemerintah desa Keper telah melakukan penting dilaksanakan untuk mengetahui apa
sosialiasai terkait program ini kepada camat dan tujuan dan manfaat dari program BLT.
dina terkait, agar segera melakukan penyaluran Sosialisasi diperlukan karena akan
BLT agar masyarakat desa Keper tidak berlama- dikomunikasikan kepada masyarakat apa yang
lama berada dalam kondisi yang sulit selama menjadi tujuan dan manfaat dari program BLT
pandemi Covid-19. Ketika telah diwujudkan yang dilaksanakan. Sosialisasi program BLT
maka dilakukan juga sosialisasi kebijakan sangat penting dalam mendukung pelaksanaan
tingkat kecamatan, dimana setiap kepala desa
program yang dilaksanakan. Hal ini dikarenakan perwakilan masyarakat dan pihak lain yang
sosialisasi sebagai media yang dapat terkait untuk membantu verifikasi dan validasi
memberikan pemahamanan secara jelas tentang data terkait penentuan calon penerima BLT.
program seperti BLT bagi masyarakat yang Berdasarkan hasil musyawarah tersebut, kepala
berhak mendapatkannya. Oleh karena itu, dalam desa dan BPD menandatangani daftar keluarga
implementasi kebijakan sosialisasi menjadi miskin calon penerima BLT. Merujuk kepada
modal dan faktor pendukung dalam pelaksanaan daftar tersebut, desa menyalurkan BLT bulan
kebijakan. Sosialisasi merupakan peran utama pertama. Kepala desa menyebarluaskan daftar
dalam keberhasilan proses sosialisasi untuk calon penerima BLT yang sudah disahkan
menyebarkan atau menanamkan nilai-nilai dan kepada masyarakat baik melalui papan
norma-norma yang terletak dalam materi informasi di setiap dusun dan/atau di tempat-
sosialisasi. Keberhasilan terdapat ditentukan tempat yang strategis dan mudah dijangkau.
oleh mekanisme yang terencana dan Desa juga dapat memanfaatkan sistem informasi
digambarkan dalam pola proses sosialisasi yang desa sebagai media informasi publik. Jika ada
baik. BLT dijelaskan bahwa progam ini sangat keluhan dari masyarakat terhadap daftar calon
membantu dan bermanfaat bagi masyarakat, penerima BLT maka desa bersama BPD
maksud dan tujuan pelaksanaan BLT adalah memfasilitasi musyawarah desa untuk
dalam rangka membantu masyarakat miskin membahas keluhan tersebut dan menyepakati
terdampak pandemi Covid-19 terhadap sendi- solusinya.
sendi ekonomi dan kesehatan warga Daftar calon penerima BLT dilaporkan
masyarakat. dan disahkan oleh Bupati/Wali Kota, atau dapat
Di desa Keper BLT disalurkan untuk diwakilkan ke Camat. Untuk penyaluran bulan
tetap menjaga daya beli masyarakat yang tidak ke dua, desa harus memastikan bahwa data
mampu saat pandemi wabah Covid-19. penerima BLT harus sudah disahkan.
Penerima BLT ini didasarkan dari Data Terpadu Berdasarkan penjelasan hasil penelitian tersebut
Kesejahteraan Sosial (DTKS) dan non DTKS. maka dengan adanya sosialisasi dalam
Isi pada saat sosialisasi program bantuan implementasi kebijakan BLT, masyarakat
langsung tunai pada masyarakat berkaitan mudah untuk memahami mengurusi bantuan
dengan kriteria calon penerima BLT adalah langsung tunai, oleh karena itu semuanya
tidak mendapat bantuan PKH/BPNT/ pemilik diharapkan dapat berjalan dengan baik jika ada
kartu prakerja, mengalami kehilangan mata kerjasama semua pihak guna melaksanakan
pencaharian (tidak memiliki cadangan ekonomi sosialisasi program bantuan langsung tunai.
yang cukup untuk bertahan hidup selama tiga Penyaluran BLT desa Keper didukung oleh
bulan ke depan), mempunyai anggota keluarga sumber daya manusia aparatur dalam
yang rentan sakit menahun/kronis. Pada saat menunjang pelaksanaan penyaluran BLT.
sosialisasi program bantuan langsung tunai Sumber daya manusia di dalam suatu
disampaikan kepada masyarakat bagaimana organisasi merupakan hal yang penting.
mekanisme dan Alur Pendataan Calon Penerima Kompetensi sumberdaya manusia yang
BLT. Berikut adalah mekanisme pendataan memadai. Berkaitan dengan sumber daya
keluarga miskin dan rentan calon penerima BLT manusia bahwa melaksanakan program BLT
serta penetapan hasil pendataannya. Proses tentunya melibatkan semua pihak seperti
pendataan, perangkat desa menyiapkan data pemerintah desa dan perangkatnya. Dalam
desa yang mencakup profil penduduk desa struktur pembentukan Relawan Desa Lawan
berdasarkan usia, kesejahteraan, pendidikan, Covid-19 tersebut, kepala desa menjadi Ketua
kesehatan, dan disabilitas. dan wakilnya adalah Ketua BPD serta
Seluruh kegiatan pendataan harus anggotanya terdiri dari seluruh perangkat desa,
memperhatikan protokol kesehatan. Penetapan anggota BPD, Linmas, PKK, Karang Taruna
hasil pendataan adalah kepala desa dan Lembaga Desa. Sumber daya yang paling
memfasilitasi BPD untuk melaksanakan penting bagi suatu organisasi adalah orang yang
musyawarah desa dengan mengundang
Peran Kepala Desa Dalam Penyaluran Dana Bantuan Langsung Tunai di Masa Pandemi……

memberikan kerja, bakat, kreativitas, dan 3. Mekanisme yang membuka partisipasi


semangat kepada organisasi. banyak masyarakat desa, sehinggga
Selanjutnya faktor penentuan sasaran membuat prosesnya berjalan transparan dan
penerima program BLT yaitu keluarga miskin akuntable.
dan sesuai dengan kriteria dalam PMK 4. Komunikasi sumberdaya disposisi dan
222/2020 tentang Pengelolaan Dana Desa dan struktur birokrasi yang baik.
Permendesa PDTT 13 tahun 2020 tentang Tulang punggung penyaluran Bantuan
Prioritas Penggunaan Dana Desa. Sehingga Langsung Tunai dana desa adalah tim Relawan
Relawan Desa Lawan Covid-19 sebagai tim Desa Lawan Covid-19. beruntung bagi desa
pendata harus memastikan nantinya kelompok Keper bahwa tim relawan ini sudah terbetuk
yang menerima BLT tersebut benar-benar berdasarkan surat edaran, tugas tim relawan
berhak, selain itu keluarga yang dikepalai oleh ditambah sebagai pelaku pendataan dan
perempuan, lansia, dan penyandang disabilitas verifikasi calon penerima Bantuan Langsung.
terdata sebagai calon penerima Bantuan Faktor berikutnya adalah digunakan kriteria
Langsung Tunai. Ketepatan menentukan pilihan yang sederhana sehingga memudahkan desa
Relawan Desa Covid-19 desa Keper sudah dalam menyeleksi calon penerima bantuan
bekerja sesuai dengan prosedur, selanjutnya langsung tunai. Kesederhanaan itu memberi
Relawan Desa Covid-19 desa Keper dengan ruang bagi desa untuk menambah atau
tegas menetapkan untuk didata para calon mempertajam sesuai ukuran mereka. Dengan
penerima BLT dan juga berdasarkan hasil data kata lain, desa mendapat kewenangan untuk
sekunder di lapangan. Karena apabila saat mengatur siapa yang layak mendapat bantuan.
pencatatan ada pandata yang melakukan Seperti di desa Keper menilai kelayakan dengan
kelalaian dengan memasukkan nama penerima membandingkan kondisi antar calon penerima,
ternyata mampu, lalu ada nama yang tidak termasuk melakukan pemeringkatan. Faktor
mampu tapi tida tercatat maka akan terjadi paling penting adalah pelibatan masyarakat desa
kesimpangan di tengah-tengah masyarakat. untuk turut menentukan hasil pendataan. Dalam
Terakhir koordinasi dimana dalam hal ini, kelembagaan yang secara efektif
pelaksanaannya, setiap perangkat daerah yang digunakan adalah musyawarah. Melalui
ada di desa Keper memanfaatkan Data Terpadu musyawarah, transparansi dan akuntabilitas
kesejahteraan Sosial (DTKS) untuk terjaga. Transparansi terjaga dan terbukanya
memperbaiki kualitas penetapan sasaran proses penilaian atas layak tidaknya keluarga
program-program perlindungan sosial. DTKS yang didaftar untuk menjadi penerima bantuan
membantu perencanaan program, memperbaiki langsung tunai. Walaupun begitu, ketidakpuasan
penggunaan anggaran, dan sumber daya masyarakat tetap muncul. Pemerintah desa
program perlindungan sosial, hal ini akan sendiri menyadari bahwa dalam proses
membantu mengurangi kesalahan dalam pendataan, tetap terbuka kemungkinan
penetapan sasaran program perlindungan sosial ketidaktepatan sasaran. Namun karena
termasuk Program Bantuan Langsung Tunai di prosesnya dilakukan secara partisipatif, desa
desa Keper. bersedia mengambil tanggung jawab. Bahkan
Keberhasilan pemerintah desa Keper lebih jauh, desa bersedia melakukan koreksi.
dalam penyaluran Bantuan Langsung Tunai Pelaksanaan penyaluran BLT di desa
berkat besarnya peran kepala desa Keper dan Keper menuntut desa untuk bergerak cepat.
dukungan berbagai pihak diantaranya yaitu: Namun, desa sudah ditarget penyaluran BLT
1. Kesiapan kelembagaan dan komitmen para pada priode April-Juni 2020. Akan tetapi,
pelaku yang terlibat langsung dalam beberapa pengaturan oleh pemerintah supradesa
prosesnya baik di dalam desa maupun dari sempat menjadi ganjalan pengaturan tersebut
para pendamping. antara lain:
2. Sederhannya kriteria yang menjadi acuan 1. Dualisme kriteria dari kemendesa.
dalam penentuan calon penerima. 2. Ketentuan tidak luwes seperti pendataan
yang mengharuskan calon penerima
memiliki nomor induk kependudukan (NIK) pemerintah kabupaten yang bersikeras untuk
dan penyaluran yang harus berbentuk menyalurkan dana BLT secara nontunai.
nontunai. Syarat keharusan memiliki NIK juga
3. Pemerintah kabupaten yang lambat menyebabkan beberapa calon penerima dicoret.
melakukan verifikasi data hasil musyawarah Walaupun beberapa kades menyampaikan
desa atau bahkan lambat merevisi peraturan bahwa kemendes PDTT sudah memperbolehkan
bupati. penyaluran BLT secara tunai. Di sebagian
4. Bantuan sosial yang datanya tumpang tindih. daerah, pemerintah kabupaten terkesan lambat
Awal proses pendataan, sempat beredar dalam memverifikasi daftar penerima yang
dua jenis kriteria yang meresahkan para pelaku ditetapkan desa. Bahkan, hingga pengumpulan
di desa. Kriteria pertama adalah yang hanya data dalam studi ini selesai pada 18 mei 2020,
menyebutkan tiga kriteria sebagaimana masih ada pemkab yang belum menyesuaikan
permendesa No.6/2020. Kriteria keduanya regulasi di daerahnya dengan Permendes PDTT
bersumber dari surat mentri desa No. No.6 tahun 2020. Sebagai akibatnya, ada desa
1261/PRI/00/IV/2020 yang dalam lampiran yang belum memulai proses penyaluran BLT
tentang pedoman pendataan calon penerima karena masih menunggu aturan teknis dari
BLT memuat 14 kriteria yang mirip dengan bupati keterlambatan tersebut tampaknya
kriteria rumah tangga miskin (RTM) dari dipengaruhi oleh bertumpang tindihnya bahwa
kementrian sosial. Rata-rata keberatan dengan penerima BLT tidak sedang menerima bantuan
14 kriteria tersebut. Mereka menyatakan, dari program lain. Berdasarkan hal tersebut
jangankan 14 kriteria, keluarga yang memenuhi dapat dikatakan bahwa koordinasi antarlembaga
9 kriteria saja belum tentu ada. Keresahan pemerintahan dalam pengaturan kebijakan
tersebut dipengaruhi dengan adanya persyaratan penanganan bencana yang dampaknya luas,
administratif bagi calon penerima bansos dan seperti pandemi Covid-19. Lemahnya kordinasi
skema penyaluran bansos secara nontunai. kebijakan, pendataan dan penyaluran BLT di
Dalam pendataan, keharusan untuk mencatat desa Keper menempatkan desa sebagai pihak
terkait NIK sebagai syarat untuk mendapatkan yang terpaksa sering mengalah, sebagai salah
BLT yang akan tetapi menyebabkan sebagian satu akibatnya, penyaluran BLT kepada calon
keluarga yang sesungguhnya layak menerima penerimapun terlambat.
BLT terhalangi haknya, karena tidak memiliki Selain faktor-faktor sebelumnya
dokumen kependudukan. Sementara itu, dijelaskan penulis juga mengacu pada Peraturan
penyaluran nontunai akan sulit dipenuhi karena Menteri Desa dan Pembangunan Daerah
tidak semua warga miskin memiliki rekening Tertinggal dan Transmigrasi (Permendes PDTT)
bank. Nomor 6 Tahun 2020 tentang Prioritas
Direktur jenderal pembangunan dan Penggunaan Dana Desa Tahun 2020, adapun
pemberdayaan masyarakat desa melalui surat penjelasannya yaitu:
No.12/PRI/00/IV/2020 memperbarui pengaturan 1. Komunikasi
yang meresahkan itu. Isinya, desa dapat Keberhasilan implementasi suatu
menyalurkan bantuan secara tunai dengan kebiijakan dapat dilihat dari bagaimana para
memperhatikan protokol kesehatan. Calon pelaksana kegiatan mampu untuk mengerti dan
penerima tidakan wajib memiliki NIK, tetapi memahami hal-hal apa saja yang dilakukan
alamat domisilinya wajib dicatat dengan terkait dengan tugas dan fungsinya. Tiga hal
lengkap. Hal terpenting, surat ini yang perlu diperhatikan dalam komunikasi yaitu
mengembalikan kriteria calon penerima sesuai konsistensi. transmisi, dan kejelasan.
Permendes No. 6/2020. Surat Drijen PPMD ini Konsistensi
juga menggeser waktu penyaluran tahap
pertama menjadi minggu pertama Mei 2020. Konsistensi berkaitan dengan kepastian
Walau demikian, dibeberapa daerah revisi dan kejelasan perintah yang harus dijalankan
aturan tersebut belum diikuti. Masih ada oleh pelaksana agar dapat mempengaruhi
efektivitas pelaksanaan, salah satu bentuk
Peran Kepala Desa Dalam Penyaluran Dana Bantuan Langsung Tunai di Masa Pandemi……

konsistensi yaitu komitmen pemerintah untuk dinas dalam rangka memberikan pembinaan
melaksanakan kebijakan. Berdasarkan hasil pemerintah desa untuk menyalurkan BLT
wawancara yang dilakukan penulis dengan berdasarkan peraturan–peraturan yang terbaru.
kepala desa Keper menyatakan bahwa, Selain itu juga ada media komunikasi dengan
pemerintah sudah berkomitmen untuk kepala desa dan perangkat desa dalam bentuk
menyelenggarakan program pemerintah daerah grup Whatsapp berguna memberikan informasi
untuk menyaluran BLT. Hal ini sesuai dengan dan juga sebagai media diskusi terkait BLT.
Surat Edaran Bupati yang mengatur bahwa Selain pemerintah kabupaten rutin
penggunaan dana desa dapat digunakan untuk: melaksanakan turun lapangan apabila mendapat
a. Pencegahan dan penanganan Covid-19 laporan dari masyarakat mengenai masyarakat
b. Padat karya tunai dana desa (PKTD) yang belum menerima BLT namun memenuhi
c. Bantuan Langsung Tunai kriteri sebagai bentuk pengawasan langsung
Dalam surat edaran tersebut juga tertera pemerintah kabupaten.
bahwa monitoring dan evaluasi dilaksanakan Kepala desa sejauh ini selalu
oleh Badan Permusyawaratan Desa, Camat dan berkoordinasi dengan camat, kalau ada
Inspektorat Kabupaten Sidoarjo. Sehingga informasi terbaru baik itu arahan dari bupati
pemerintah supradesa sudah harus dan sangat atau dari dinas akan segera disampaikan kepada
berkomitmen dengan program bantuan pemerintah desa. Camat rutin menanyakan
pemerintah tersebut. Sehubungan dengan hal perkembangan tentang desa, apa permasalahan
tersebut, hasil wawancara kepala desa Keper desa dan sebagainya. Apabila terdapat laporan
menyatakan bahwa, pemerintah desa telah dari masyarakat mengenai adanya
berkomitmen untuk menyalurkan BLT kepada penyelewengan atau pelanggaran yang
masyarakat, hal ini didukung oleh adanya dilakukan pemerintah desa, orang yang
peraturan–peraturan yang mengatur tentang bersangkutan akan segera dipanggil.
penyaluran BLT kepada masyarakat. Menurut Penanggung jawab penyaluran BLT
kepala desa Keper, bagi masyarakat yang belum adalah kepala desa. Menurut kepala desa Keper
memiliki NIK mereka segera diarahkan untuk bahwa pemerintah desa telah melaksanakan
membuat surat keterangan domisili dan tugasnya sebagai penanggung jawab dalam
menghadap ke Dinas Kependudukan dan melaksanakan program bantuan yang diberikan
Catatan Sipil (Disdukcapil) untuk segera kepada masyarakat miskin di desa. Kepala desa
mendapatkan layanan adminduk dan tetap juga rutin melakukan sosialisasi dengan
terdaftar sebagai calon penerima manfaat BLT. masyarakat mengenai informasi terbaru tentang
Berdasarkan penjelasan tersebut maka penulis penyaluran BLT. Hal ini juga didukung oleh
dapat menarik kesimpulan bahwa pemerintah pemahaman tugas dan fungsi yang diberikan
desa Keper telah berkomitmen untuk melakukan oleh DPMD Kabupaten dan juga Camat.
penyaluran BLT. Apabila ada keluhan dari masyarakat, maka
segera memberikan jawabannya sesuai dengan
Kejelasan
pengetahuan dan apabila keluhan tersebut belum
Hal yang perlu diperhatikan dari diketahui jawabannya, maka langsung
komunikasi yaitu kejelasan. Kejelasan berkaitan berkonsultasi dengan camat maupun dinas.
dengan petunjuk pelaksanaan dan pesan yang
Transmisi
dikomunikasikan. Komunikasi yang diterima
oleh para pelaksana kebijakan haruslah jelas dan Transmisi berkaitan dengan distribusi
tidak membingungkan agar tujuan yang hendak atau transfer informasi antar pelaksana,
dicapai dapat diraih sesuai konten kebijakan. sehingga tidak terjadi kesalahpemahaman
Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan hubungan antara pengambilan keputusan
penulis dengan desa Keper bahwa pemerintah dengan si pembuat aturan. Kegiatan
sudah melakukan tugasnya sebagai pengawas musyawarah desa yang dilakukan di desa Keper
dan pembina program BLT. Hal ini sesuai juga merupakan salah satu bentuk transmisi atau
dengan kegiatan yang rutin dilakukan di kantor transfer informasi antara pemerintah desa
dengan masyarakat. Adanya kegiatan Disposisi merupakan sikap dari
musyawarah dilakukan guna tidak terjadi pelaksana kebijakan. Salah satu teknik yang
tumpang tindih bantuan yang diberikan kepada disarankan untuk mengatasi masalah
masyarakat yang akan diberikan BLT. Selain itu kecenderungan para pelaksana adalah dengan
adanya musyawarah juga memberikan memanipulasi insentif. Dengan cara ini
kemandirian kepada desa untuk menetapkan diharapkan dapat menjadi faktor pendorong
sendiri siapa saja masyarakat yang layak yang membuat para pelaksana kebijakan
diberikan BLT. Pemerintah Desa Keper telah melaksanakan tugas nya dengan baik (Handoko,
melaksanakan musyawarah desa untuk 2016). Menurut kepala desa Keper, bentuk
penetapan data keluarga penerima manfaat BLT insentif yang diberikan kepada Tim Relawan
yang dihadiri oleh pemerintah desa, BPD, dan Covid-19 adalah dalam bentuk pemberian
relawan Covid-19 serta unsur lain di desa makan dan minum untuk petugas. Awalnya
seperti babinsa, anggota PKK dan sebagainya. mengizinkan desa untuk memberikan insentif
Adapun hasil dari dilaksanakannya berupa uang kepada relawan Covid-19 namun
musyawarah tersebut adalah Relawan Desa setelah dilakukannya bimtek, pemerintah desa
Lawan Covid telah melakukan validasi data, ditegur karena pemberian insentif berupa uang
finalisasi, dan menetapkan data KK yang kepada relawan bisa dijadikan temuan oleh
memenuhi syarat. Hal ini diungkapkan kepala inspektorat, namun pemberian insentif berupa
desa Keper bahwa musyawarah desa juga telah makan dan minum masih diperbolehkan.
dilaksanakan, penerima bantuan langsung tunai Sehingga penyebutan honor petugas saat ini
tidak boleh menerima bantuan sosial lain. hanya diganti jadi biaya makan dan minum
Jumlah penerima BLT sudah diseleksi menurut petugas.
data desa dan telah melakukan pengecekan Insentif sangat berpengaruh bagi tim
langsung ke tiap rumah, terutama para lansia relawan untuk membantu desa dalam
serta warga kurang mampu (miskin) dan sakit mendukung pelaksanaan penyaluran BLT,
kronis. kegiatan tersebut dihadiri dan telah walaupun masih ada sedikit orang yang mau
disetujui oleh kepala desa, perangkat desa, BPD, membantu. Berdasarkan hasil wawancara
dan masyarakat. tersebut penulis menyimpulkan bahwa
2. Sumber Daya memberikan insentif kepada masyarakat adalah
Sumber daya manusia merupakan hal hal yang penting. Mengingat tugas yang dimiliki
yang paling mempengaruhi keberhasilan Tim Relawan Covid-19 cukup banyak, apalagi
penyaluran BLT. Diperlukan keahlian serta pada proses pembaharuan pendataan masyarakat
kemampuan staf atau manusia yang kompeten desa. Namun, karena jabatan yang diberikan
pada bidangnya agar pelaksanaan tugas bisa adalah relawan yang artinya masyarakat yang
dilaksanakan sesuai dengan yang diinginkan rela berkorban, semestinya bentuk kegiatan
(Marta dan Nurlitasari, 2021: 53). Sumber daya yang dilakukan adalah bentuk pengabdian dan
manusia yang mempengaruhi dalam BLT sikap tolong menolong antar sesama.
diantaranya adalah Tim Relawan Covid-19. Berdasarkan penjelasan tersebut dapat dikatakan
Relawan Covid-19 merupakan masyarakat desa bahwa insentif sangat berpengaruh dengan
setempat yang bertugas untuk mendata kinerja Tim Relawan Covid-19, mengingat
penduduk yang memiliki sakit kronis, serta tugas yang dimiliki cukup banyak.
mendata keluarga yang berhak mendapat 4. Struktur Birokrasi
manfaat atas berbagai kebijakan terkait jaring Untuk mendorong kinerja organisasi ke
pengamanan sosial dari pemerintah pusat arah yang lebih baik adalah membuat Standar
maupun daerah. Menurut Kepala desa Keper operasional Prosedur (SOP) dan melaksanakan
bahwa desanya telah membentuk gugus tugas fragmentasi. Berdasarkan wawancara yang
atau Tim Relawan Covid-19 sesuai dengan dilakukan dengan desa Keper SOP penyaluran
Surat Keputusan Kepala Desa. BLT masih berpedoman pada peraturan nasional
3. Disposisi seperti Peraturan Menteri Keuangan dan
Peraturan Menteri Desa PDTT. Belum ada
Peran Kepala Desa Dalam Penyaluran Dana Bantuan Langsung Tunai di Masa Pandemi……

peraturan khusus milik daerah yang mengatur memenuhi ukuran efektivitas, seperti yang
tentang BLT, hanya saja bentuk aturan turunan terjadi di desa Keper. Penyaluran BLT di desa
seperti surat edaran bupati mengenai percepatan Keper sendiri sudah bisa di katakana efektif.
penyaluran BLT maupun surat penegasan untuk Penyaluran BLT di desa Keper sudah cukup
wajib menyalurkan BLT sudah ada. efektif, dilihat dari segi sasaran yang menerima
Berdasarkan penjelasan tersebut penulis dapat bantuan, adalah mereka masyarakat yang
menarik kesimpulan bahwa, SOP dan memang sudah memenuhi karakteristik yang
Fragmentasi telah dilaksanakan oleh pemerintah sudah disyaratkan oleh pemerintah, dan dalam
desa, guna memaksimalkan penyaluran BLT. segi waktu sudah sesuai dengan waktu yang
SOP penyaluran BLT masih berpedoman pada sudah ditentukan. Berdasarkan hasil penelitian
peraturan nasional, dan bentuk fragmentasi yaitu hasil observasi dan hasil wawanacara,
didukung dengan adanya pemisahan tugas peneliti dapat menyimpulkan bahwa bantuan
sesuai dengan jabatan yang dimiliki. BLT ini dimulai pada pertengahan tahun 2020
Upaya yang dilakukan pemerintah untuk tepatnya di bulan april. Masing-masing dari
mengatasi berbagai hambatan dalam penyaluran masyarakat yang sudah terdaftar sebagai
BLT yaitu berdasarkan wawancara yang penerima BLT masing-masing kepala kluarga
diperoleh oleh kepala desa Keper bahwa mendapat uang senilai Rp.600.000 selama 3
pemerintah desa yang mengetahui bahwa ada bulan kedepan (April, Mei, Juni). Kemudian
masyarakatnya yang mendapat dua atau lebih disusul dengan uang senilai Rp. 300.000 pada
bantuan (setelah mendapat informasi terkait bulan Juli-Desember.
daftar nama penerima bantuan dari dinas sosial), Program BLT Dana Desa merupakan
segera melakukan klarifikasi dengan warga salah satu kebijakan melalui jaring pengaman
yang bersangkutan untuk ditanyai perihal sosial yang diselenggarakan untuk menjawab
bantuan yang didapatkan. Setelah terbukti benar permasalahan publik dengan adanya dampak
bahwa yang bersangkutan memang menerima Covid-19 terhadap perekonomian masyarakat
lebih dari satu bantuan, pemerintah desa atau dan negara. Sebagaimana diatur dalam
Tim Relawan Covid-19 meminta melakukan peraturan Peraturan Menteri Desa PDTT Nomor
pengembalian dana, kemudian melakukan 14 Tahun 2020 disebukan bahwa prioritas
pendataan, dan verifikasi dokumen ulang. Jika penggunaan Dana Desa salah satunya digunakan
terjadi hal seperti itu di desa, maka pemerintah untuk Bantuan Langsung Tunai. Ketepatan
desa memiliki kebijakan untuk menentukan berpikir adalah salah satu indikator yang
langkah selanjutnya, yakni dana BLT tersebut mendorong pelaksanaan program BLT agar
bisa dikembalikan menjadi anggaran dana desa dapat mengatasi kendala atau masalah di
dan dijadikan sebagai silpa atau memutuskan masyarakat, maka pemerintah desa harus
mengganti KK penerima manfaat sebelumnya mampu menyelesaikan permasalahan tersebut
dengan penerima manfaat yang baru asalkan dengan pemikiran yang tepat dan matang, agar
disetujui oleh masyarakat setempat didukung terhindarnya kericuhan di masyarakat. Dalam
oleh dokumen penggantian nama penerima pelaksanaan program BLT masih ditemukan
manfaat BLT. Dan bagi masyarakat desa yang permasalahan yaitu adanya keributan di
belum memiliki NIK, Tim Relawan Covid-19 masyarakat karena masih banyaknya
ataupun pemerintah desa mengarahkan warga masyarakat yang tidak menerima bantuan
yang bersangkutan untuk dibuatkan Surat apapun dari pemerintah. Untuk mengetahui
Keterangan Domisili kepada Kasi Pemerintahan bagaimana ketepatan berpikir pemerintah desa
Desa, kemudian diinformasikan kepada Dinas Keper untuk dapat menyelesaikan permasalah di
Dukcapil Kabupaten untuk segera mendapatkan masyarakat, kepala desa Keper menyatakan
layanan adminduk. bahwa jika berbicara permasalahan yang terjadi
Efektivitas BLT dapat dilihat dari segi dimasyarakat itu banyak. Salah satunya
ketepatan sasaran, ketepatan penentuan waktu, kecemburuan sosial, banyak masyarakat yang
ketepatan dalam menentukan pilihan. pengen diberi bantuan padahal
Penyaluran BLT ini dapat dikatakan efektif jika perekonomiannya tercukupi. Maka kembali lagi
ke prosedur, dimana BLT sasarannya buat Terus karena jumlah wilayah RT di Keper
masyarakat yang tidak mampu maka yang banyak, kepala desa memberi keputusan untuk
mampu mau tidak mendapatkan. Masalah membagi rata jumlah penerima BLT, itupun
lainnya yaitu ada sedikit masyarakat yang kondisonal melihat bagaimana keadaan
belum mendapat bantuan apapun. Solusi yang masyarakat. Jika di RT lain jumlah yang berhak
desa lakukan adalah dengan melakukan menerima BLT itu lebih banyak maka bisa
musyawarah desa khusus secara rutin disetiap ambil kuota dari RT yang lain, itu pun sesuai
tahap penyaluran BLT. Misalnya ditahap I kesepakatan bersama.
selama 3 bulan si A mendapat bantuan dan si B Kemudian untuk mengetahui bagaimna
belum mendapat bantuan, maka di tahap II tingkat kepatuhan anggota Relawan Covid-19
selama 3 bulan selanjutnya si B akan mendapat dalam menjalankan perintah dari kepala desa,
giliran mendapatkan bantuan. Jadi sistemnya di berdasarkan hasil wawancara kepala desa Keper
rolling, agar sama- sama mendapat bantuan. bahwa selama menjalankan tugas, anggota
Hasil penelitian mengenai ketepatan berpikir, relawan bisa menjalankan tugasnya dengan baik
pemerintah desa belum dapat menjawab karena perintah yang diberikan sudah jelas saat
permasalahan yang terjadi di masyarakat. melakukan musyawarah desa. Namun kendala-
Peneliti berpendapat bahwa solusi yang diambil kendala yang dirasakan dilapangan hanya
belum tepat, karena jika beberapa penerima perihal pelaporan saja. Kembali lagi kendala
BLT pada setiap tahapnya di rolling atau terjadi di lapangan atau dimasyrakat ketika
ditukar, maka penerima BLT dikatakan tidak pengambilan uang, pasti ada saja yang telat
menerima bantuan uang selama 9 bulan penuh. mengambilnya atau ada juga orang tua yang
Keefektifan kegiatan atau program dapat sudah jompo, jadi prosedur pemberiannya
diukur melalui keterampilan menyampaikan diantar ke rumahnya. Hasil penelitian mengenai
perintah yang jelas dan bisa dimengerti dalam ketepatan dalam melakukan perintah, aparatur
setiap aktivitas individu atau kelompok. desa telah melaksanakan keputusan kepala desa
Ketepatan dalam melaksanakan berarti dengan baik. Aparatur desa dapat memahami
kemampuan seorang kepala desa sebagai dengan jelas setiap intruksi kepala desa
pelaksana kebijakan pemerintah guna mengenai proses penyelenggaraan BLT,
membantu perekonomian masyarakat miskin sehingga peran Kepala Desa dalam memberikan
melalui program BLT. Kepala desa Keper arahan kepada bawahannya dikatakan baik dan
sebagai penanggung jawab harus mampu efektif.
memberikan arahan kepada bawahannya agar Efektivitas pelaksanaan program
dapat melaksanakan perintahnya secara efektif. ditopang oleh penetapan tujuan yang tepat.
Penyelenggaraan program BLT di desa Keper Pelaksanaan penyaluran BLT diselenggarakan
tidak lepas dari peran kepala desa sebagai oleh pemerintah desa pasti memiliki tujuan dan
penanggung jawab, dalam pelaksanaanya pun alasan tertentu. Secara umum tujuan dari
dibutuhkan kerjasama yang baik diantara agar program BLT adalah untuk membantu
program berjalan dengan lancar. Untuk perekonomian masyarakt miskin dan rentan
mengetahui bagaimana kepala desa memberikan dalam memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari
perintah dalam proses penyelenggaraan program selama adanya Covid-19. Suatu program
BLT di desa Keper terdapa dalam wawancara dikatakan berhasil jika tujuan yang ditetapkan
kepala desa Keper menyatakan bahwa perintah telah tercapai. Program Penyaluran BLT
yang diberikan kepala desa itu berupa aturan memiliki tujuan untuk membatu masyarakat
untuk penyaluran BLT ke masyarakat. Misalnya miskin yang terdampak Covid-19. Untuk
di tahap I penyaluran dilakukan bulan April, mengetahui apakah tujuan program BLT dapat
Mei dan Juni, uang yang diberikan itu bertahap dirasakan oleh masyarakat secara langsung,
dilakukan setiap bulan, dan berjenjang. maka peneliti melakukan wawancara dengan
Alasannya agar terasa manfaatnya oleh seorang informan penerima Bantuan Langsung
masyarakat. Kalau misal dilakukan sekaligus, Tuna menyatakan bahwa informan sebagai
nanti perihal pelaporan juga bakal bingung. orang yang sudah tua dan tidak sanggup bekerja
Peran Kepala Desa Dalam Penyaluran Dana Bantuan Langsung Tunai di Masa Pandemi……

berat, ketika diberi bantuan dari desa merasa sebenarnya pemerintah desa Keper telah
senang dan membantu sekali. Selain itu peneliti melakukan sosialiasai dari pihak yang
juga melakukan wawancara seorang informan tertinggi kemudian setelah disetujui maka
kepala desa bersama aparat dess lainnya
untuk mengetahui apakah tujuan BLT-DD dapat
melakukan sosialisasi sampai ke lapisan
membantu perekonomian masyarakat di masa masyarakat paling bawah. Selanjutnya
pandemi Covid-19. Beliau menyatakan bahwa penentuan sasaran penerima program BLT
mendapatkan bantuan dari desa, setelah yaitu keluarga miskin dan sesuai dengan
melakukan komplen dulu ke desa baru dikasih kriteria dalam PMK 222/2020 tentang
sembako sama uang. Hasil penelitian mengenai Pengelolaan Dana Desa dan Permendesa
ketepatan penentuan tujuan, Penyaluran BLT PDTT 13 tahun 2020 tentang Prioritas
Penggunaan Dana Desa. Agar penyaluran
kepada masyarakat di desa Keper dikatakan
cepat dan tepat sasaran. Terakhir koordinasi
membantu masyarakat dalam memenuhi dimana dalam pelaksanaannya setiap
kebutuhan hidupnya dimasa pandemi Covid-19. perangkat daerah yang ada di desa Keper
memanfaatkan Data Terpadu kesejahteraan
Sosial (DTKS) untuk memperbaiki kualitas
PENUTUP penetapan sasaran penerima Bantuan
Simpulan Langsung Tunai dengan melakukan
koordinasi terkait kebenaran DTKS.
Berdasarkan hasil penelitian dan
penjelasannya maka diperoleh kesimpulan Saran
sebagai berikut: Adapun saran yang dapat penulis berikan
1. Peran Kepala Desa Keper Kecamatan yaitu:
Krembung Kabupaten Sidoarjo dalam 1. Bagi Pemerintah Desa Keper
penyaluran Bantuan Langsung Tunai di Bagi pemerintah desa Keper agar lebih
Masa Pandemi Covid-19 yaitu sebagai
berperan aktif dalam menentukan calon
regulator dimana kepala desa mampu
menjelaskan landasan terkait penyaluran penerima Bantuan Langsung Tunai sesuai
Bantuan Langsung Tunai cepat dan tepat dengan kriteria dan meloloskan serta
sasaran. Selanjutnya kepala desa berperan memprioritaskan masyarakat yang benar-
sebagai dinamisator dimana kepala desa benar berhak atau manfaat BLT tersebut,
mampu melibatkan masyarakat desa dalam 2. Bagi Peneliti Selanjutnya
mengambil keputusan pihak-pihak yang Bagi peneliti selanjutnya dapat melakukan
berhak dan layak sebagai calon penerima
penelitian dengan menggunakan variabel
Bantuan Langsung Tunai hal ini dilakukan
untuk memelihara dinamika pembangunan lain di luar dari penelitian ini. Peneliti
daerah ketika proses pembangunan desa selanjutnya juga dapat menganalisis peran
mengalami gangguan. Terakhir kepala desa aparatur desa lainnya dalam penyaluran
berperan sebagai fasilitator dimana kepala Bantuan Langsung Tunai.
desa sebagai jembatan pembangunan desa
dan berbagai kepentingan masyarakat desa, Ucapan Terima Kasih
salah satunya penyaluran Bantuan Langsung Selesainya penelitian ini karena bantuan
Tunai. Ketika pemerintah pusat hendak
berbagai pihak selama penelitian maka dari itu
menyalurkan bantuan maka melalui kepala
desa yang bisa menjembatani bantuan penulis ucapakan terima kasih kepada
tersebut agar cepat dan tepat sasaran. 1. Bapak/Ibu……..selaku kepala Desa Keper
yang telah memberikan kesempatan kepada
2. Faktor pendukung dan penghambat dalam
penulis melakukan penelitian di Desa Keper.
penyaluran Bantuan Langsung Tunai di
Masa Pandemi Covid-19 Desa Keper 2. Bapak/Ibu…
Kecamatan Krembung Kabupaten Sidoarjo
yaitu sosialisasi kebijakan, dimana
Wibawani, Sri, Felixtha Hernanda, Rayhan
Gunadewa Kusuma, and Fanny Andrianto
Irawan. 2021. “Evaluasi Program BLT
Dana Desa Sebagai Jaring Pengaman
Sosial Di Desa Kemlagi, Kabupaten
Mojokerto.” Syntax 3(5): 1206–18.
Wijaya, Hengki. 2020. Analisis Data Kualitatif
Teori Konsep Dalam Penelitian
Pendidikan. Makassar: Sekolah Tinggi
DAFTAR PUSTAKA Theologia Jaffray.
Einstein, Tigor, Muhammad Ishar Helmi, and
Ahmad Ramzy. 2020. “Kedudukan
Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-
Undang Nomor 1 Tahun 2020 Perspektif
Ilmu Perundang-Undangan.” SALAM:
Jurnal Sosial dan Budaya Syar-i 7(7):
595–612.
Firdaus, Riska. 2020. “Peran Pemerintah Daerah
Sebagai Regulator, Dinamisator,
Fasilitator, Dan Katalisator Dalam
Pemberdayaan Petani Kakao Di
Kabupaten Luwu Utara.” Journal I La
Galigo: Public Administration Journal
3(1): 31–40.
Fridiyanti, Yulita Nilam, and Dewi Erowati.
2021. “Peran Pemerintah Desa
Bandungrejo Kecamatan Karanganyar
Kabupaten Demak Dalam Pemanfaatan
Dana Desa Untuk Penanggulangan Covid-
19.” MODERAT: Jurnal Ilmiah Ilmu
Pemerintahan 7(4): 844–55.
Handoko, Dhani. 2016. “Implementasi
Peraturan Menteri Pertanian Nomor 32
Tahun 2011 Tentang Pengelolaan Dan
Pelayanan Informasi Publik.” Jurnal
Administrasi Publik: Public
Administration Journal 6(2): 147–59.
Herdiawanto, Heri, and Jumanta Hamdayama.
2021. Dasar-Dasar Penelitian Sosial.
Jakarta: Kencana.
Iskandar, Yosua Putra et al. 2021. Hak Asasi
Manusia Dan Pandemi Covid-19.
Sidoarjo: Zifatama Jawara.
Mahin, Mikael. 2021. “Penyaluran Bantuan
Langsung Tunai Dana Desa Nanga
Ambalau Kecamatan Ambalau.” Jurnal
Fokus 19(8): 69–76.
Marta, Fitri Yul Dewi, and Ramadiyanti
Nurlitasari. 2021. “Implementasi
Penyaluran Bantuan Langsung Tunai
Dana Desa Di Era Pandemi Covid-19 Di
Kabupaten Sigi 2020.” Jurnal Terapan
Pemerintahan Minangkabau 1(1): 47–59.

Anda mungkin juga menyukai