0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
70 tayangan10 halaman

Modul 4

Rangkuman dokumen tersebut adalah: 1) Dokumen tersebut membahas tentang adder dan komparator dalam elektronika 2) Adder digunakan untuk menjumlahkan bilangan biner sedangkan komparator digunakan untuk membandingkan tegangan masukan 3) Adder dan komparator dapat dirangkai menggunakan gerbang logika atau IC seperti 7483 dan 7485
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Kami menangani hak cipta konten dengan serius. Jika Anda merasa konten ini milik Anda, ajukan klaim di sini.
Format Tersedia
Unduh sebagai DOCX, PDF, TXT atau baca online di Scribd
0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
70 tayangan10 halaman

Modul 4

Rangkuman dokumen tersebut adalah: 1) Dokumen tersebut membahas tentang adder dan komparator dalam elektronika 2) Adder digunakan untuk menjumlahkan bilangan biner sedangkan komparator digunakan untuk membandingkan tegangan masukan 3) Adder dan komparator dapat dirangkai menggunakan gerbang logika atau IC seperti 7483 dan 7485
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Kami menangani hak cipta konten dengan serius. Jika Anda merasa konten ini milik Anda, ajukan klaim di sini.
Format Tersedia
Unduh sebagai DOCX, PDF, TXT atau baca online di Scribd
Anda di halaman 1/ 10

33

2.4. Modul 4 Adder dan Komparator


Dalam dunia elektronika, sebuah adder atau summer (penjumlah)
merupakan suatu rangkaian digital yang melakukan proses penjumlahan dari
bilangan-bilangan yang ada. Dalam banyak komputer dan berbagai jenis
processor, adder tidak hanya digunakan dalam ALU (Arithmetic Logic Unit),
tapi juga digunakan dalam bagian processor lainnya, dimana digunakan untuk
menghitung alamat, tabel, dan berbagai operasi lainnya. Meski adder dapat
dirangkai untuk berbagai keperluan representasi bilangan, semisal BCD
(Binary Coded Decimal) atau Excess-3, yang mana kebanyakan adder
digunakan untuk operasi binangan binary. Dalam kasus dimana two's
complement dapat digunakan untuk merepresentasikan suatu bilangan
negatif.
a) Half Adder
Penjumlah separuh, half adder (HA), menjumlahkan dua buah nilai
binary A dan B, dengan dua buah output, yakni sum dan carry. Untuk nilai
carry merepresentasikan overflow dalam digit selanjutnya dari penjumlahan
dengan banyak digit. Nilai dari sum adalah 2C + S (2 carry + 1 sum), nilai
carry tidak disertakan dalam penjumlahan. Untuk rangkaian half adder secara
sederhana tersusun atas kombinasi gerbang logika XOR dan AND. Dengan
input A dan B melalui gerbang XOR menghasilkan output S. Sementara input
A dan B yang melewati gerbang logika AND menghasilkan output C.
Gambar rangkaian Half Adder dapat dilihat pada Gambar 2.41 Dan Tabel
kebenaran Half Adder dapat dilihat Tabel 2.23
Gambar 2.41 Tabel 2.23
Simbol Half Adder Tabel kebenaran Half Adder
34

Dua buah half adder dapat digabungkan untuk membentuk full adder.
Dengan menambahkan gerbang logika OR untuk output carry, dua buah half
adder dapat disusun menjadi full adder.

b) Full Adder
Rangkaian full adder, penjumlah penuh, menjumlahkan bilangan
binary dengan menyertakan nilai carry dalam penjumlahannya. Sebuah full
adder sederhana terdiri dari tiga buah input, yang biasa untuk memudahkan
disebut input A, B, dan Cin. Dengan A dan B merupakan input operand yang
ada, sedangkan Cin merupakan nilai bit carry dari langkah sebelumnya.
Sebuah full adder biasanya merupakan komponen penyusun dalam penjumlah
bertingkat, cascade, yang mana menjumlahkan baik 8 bit, 16 bit, 32 bit, dan
lain sebagainya. Sama seperti half adder, rangkaian ini menghasilkan dua
buah output yakni sum dan carry, yang masing-masing direpresentasikan
dengan S dan Cout. Dimana sum = 2 X Cout + S. Gambar rangkaian Full
Adder dapat dilihat pada Gambar 2.42 dan table kebenaran Full Adder dapat
dilihat pada Tabel 2.24
Gambar 2.42 Tabel 2.24
Simbol Full Adder Tabel kebenaran Full
Adder
35

Pada dasarnya penguat operasional (opersional amplifier) umum


digunakan sebagai komparator untuk membandingkan amplitudo suatu
tegangan dengan amplitudo tegangan yang lain. pada rangkaian komparator
penguat operasional digunakan pada konfigurasi terbuka dengan tegangan
masukkan (input voltage) pada satu terminal masukkan dan sebuah tegangan
referensi pada terminal masukkan lainya. Prinsip sebuah rangkaian
komparator merupakan sebuah contoh dari rangkaian penguat operasional
yang membandingkan 2 tegangan masukkan serta menghasilkan sebuah
keluaran dari salah satu keadaan , yaitu lebih besar atau lebih kecil terhadap
hubungak dari masukkan-masukkan tersebut.
c) Komparator Open Loop
Bila tegangan pada input inverting (V1) lebih positif dari pada input
non inverting (V2), maka outputnya akan sama dengan (-Vsat). Bila tegangan
pada input inverting (V1) lebih negatif dari pada input non inverting (V2),
maka outputnya akan sama dengan (+Vsat).

d) Komparator Close Loop


Jika pada komparator open loop tegangan keluaran selalu +Vsat dan -
Vsat , maka pada komparator close loop outputnya dapat kita atur sesuai
keinginan kita dengan cara mengubah resistansi Ro dan Ri.
36

Jika V2=V1 ,maka Vo=0


Jika V2<V1 ,maka Vo<0
Jika V2>V1 ,maka Vo>0

Tegangan outputnya akan berlawanan phasa dan merupakan selisih antara


kedua inputnya, dan ditentukan dengan persamaan :

Komparator close loop dapat memberika penguatan jika perbandingan Ro1


dan Ri1 sama dengan perbandingan Ro2 dan Ri2 sehingga tegangan
outputnya adalah:

e) Non-Inverting Comparator
Pada Non-Inverting Comparator, tegangan input dipasang pada
saluran non-inverting (+)  dan tegangan referensi pada saluran inverting (-).
Pada rangkaian Non-Inverting Comparator, jika Vin lebih besar dari Vref,
37

maka tegangan output adalah +Vsat (mendekati tegangan +VCC). Jika Vin
lebih kecil dari Vref, maka tegangan output adalah -Vsat (mendekati tegangan
-VEE).
f) Inverting Comparator
Pada Inverting Comparator  tegangan input (Vin) dihubungkan pada
saluran inverting  (-) dan tegangan referensi (Vref) pada saluran non-inverting
(+). Tegangan referensi dapat menggunakan sumber catu daya tegangan
konstan atau rangkaian pembagi tegangan. Pada saat Vin lebih kecil dari
Vref, tegangan output Vo adalah +Vsat (≈ +VCC). jika Vin lebih besar dari
Vref, maka tegangan output adalah -Vsat (≈ +VEE).

Tujuan dari praktikum ini adalah :


- Mengenal rangkaian adder dan komparator biner.
- Mengenal rangkaian adder dan komparator biner dalam bentuk IC.

2.4.1. Alat dan Bahan


Dalam praktikum adder dan komparator, membutuhkan alat dan bahan
yaitu:
1) Digital trainer set atau Digital Work
2) Kabel secukupnya
3) IC 7400 (Nand), 7402 (Nor), 7408 (And), 7432 (Or), 7486 (Xor), 7404
(Not), 7483 (4-bit full adder), 7485 (Comparator).
2.4.2. Prosedur Percobaan
Dalam praktikum ini, tahapan – tahapan yang di lakukan adalah sebagai
berikut :
2.4.2.1 Adder
a) Rangkailah gerbang logika adder berikut ini :
38

b) Sambungkan terminal input dengan switch input dan terminal output


dengan lampu LED.
c) Sambungkan terminal supply dengan +5 Volt dan ground.
d) Amati dan catat output terhadap kombinasi keadaan input.
e) Rangkailah adder dengan menggunakan IC 7483.
f) Sambungkan terminal input dengan switch input dan terminal output
dengan lampu LED.
g) Sambungkan terminal supply dengan +5 Volt dan ground.
h) Amati dan catat output terhadap kombinasi keadaan input.

2.4.2.2 Komparator
a) Rangkailah gerbang logika komparator berikut ini :

b) Sambungkan terminal input dengan switch input dan terminal output


dengan lampu LED.
c) Sambungkan terminal supply dengan +5 Volt dan ground.
d) Amati dan catat output terhadap kombinasi keadaan input.
e) Rangkailah adder dengan menggunakan IC 7485.
f) Sambungkan terminal input dengan switch input dan terminal output
dengan lampu LED.
g) Sambungkan terminal supply dengan +5 Volt dan ground.
h) Amati dan catat output terhadap kombinasi keadaan input.
39

2.4.3. Hasil Percobaan


Hasil percobaan rangkaian adder dan komparator dapat dilihat pada
penjelasan di bawah ini :
2.4.3.1. Adder
a) Rangkaian Adder dengan gerbang logika dasar ditunjukkan
pada Gambar 2.41

Gambar 2.41
Rangkaian Adder dengan gerbang logika

Tabel kebenaran Adder dengan gerbang logika dasar ditunjukkan pada


Tabel 2.23
Tabel 2.23
Tabel kebenaran Adder dengan gerbang logika
INPUT OUTPUT
Bx By Ci S Co
1 1 1 1 1
1 1 0 0 1
1 0 1 0 1
1 0 0 1 0
0 1 1 0 1
0 1 0 1 0
0 0 1 1 0
0 0 0 0 0
40

b) Rangkaian Adder dengan IC ditunjukkan pada Gambar


2.42.

Gambar 2.42
Rangkaian Adder dengan IC 7483

c) Tabel Kebenaran Adder dengan IC ditunjukkan pada Tabel


2.24
Tabel 2.24
Tabel kebenaran Adder dengan IC
INPUT OUTPUT
Bx By Ci S Co
1 1 1 1 1
1 1 0 0 1
1 0 1 0 1
1 0 0 1 0
0 1 1 0 1
0 1 0 1 0
0 0 1 1 0
0 0 0 0 0
41

2.4.3.2. Komparator
a) Rangkaian Komparator dengan gerbang logika dasar
ditunjukkan pada Gambar 2.43.

Gambar 2.43
Rangkaian komparator dengan gerbang logika

b) Tabel Kebenaran Komparator dengan gerbang logika dasar


ditunjukkan pada Tabel 2.25

Tabel 2.25
Tabel kebenaran komparator dengan gerbang logika
INPUT OUTPUT
Ax Ay P Q R
1 1 0 1 0
1 0 0 0 1
0 1 1 0 0
0 0 0 1 0
42

c) Rangkaian Komparator dengan IC ditunjukkan pada


Gambar 2.44.

Gambar 2.44
Rangkaian komparator dengan IC

d) Tabel Kebenaran Komparator dengan IC ditunjukkan pada


Tabel 2.26
Tabel 2.26
Tabel kebenaran komparator dengan IC
INPUT OUTPUT
Ax Ay P Q R
1 1 0 1 0
1 0 0 0 1
0 1 1 0 0
0 0 0 1 0

Anda mungkin juga menyukai