Parameterkondisiarea Disposalsaat Unit Angkutdumping, Jobsite KDC, Kalimantan Timur PDF

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 6

Jurnal Pertambangan

http://ejournal.ft.unsri.ac.id/index.php/JP Jurnal Pertambangan Vol. 6 No. 1 Februari 2022


ISSN 2549-1008

PARAMETER KONDISI AREA DISPOSAL SAAT UNIT ANGKUT


DUMPING, JOBSITE KDC, KALIMANTAN TIMUR

PARAMETER CONDITION IN DISPOSAL AREA WHILE DUMPING


HAULER UNIT, KDC JOBSITE, EAST KALIMANTAN

M. M. Ibrahim1, S. N. Jati1, A. F. H. Surbakti1,


1-3
Jurusan Teknik Pertambangan dan Geologi, Fakultas Teknik, Universitas Sriwijaya
Jl. Raya Palembang-Prabumulih Km.32 Inderalaya, Sumatera Selatan, Indonesia
e-mail: [email protected]

ABSTRAK

Suatu kegiatan penambangan secara konvensional adalah pemindahan lapisan tanah penutup untuk mengeruk bahan galian
tambang. Proses kegiatan tambang terbuka dilakukan penggalian material tanah penutup oleh alat gali muat dan alat angkut.
Proses penggalian dan pemuatan material tanah penutup dilakukan oleh alat gali muat dan pengangkutan material tanah
penutup ke disposal dilakukan oleh alat angkut. Disposal merupakan lokasi yang dirancang dan direncanakan untuk
menampung material tanah penutup dari tambang. Pembuatan disposal harus dilakukan dengan parameter-parameter aman
dan situasi keadaan di lapangan. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan parameter kondisi aman dumping (jarak dan
tinggi jenjang tanggul) terhadap kestabilan lereng area disposal, menguji kekuatan tanah dan menetapkan faktor pengontrol
saat aktivitas dumping. Penelitian ini menggunakan metode ekuilibrium batas yang disederhanakan (Bishop) untuk analisis
faktor keamanan (FK) kestabilitas lereng dengan piranti lunak Rocscience Slide. Pengujian kekuatan tanah dilakukan
dengan alat CBR (California Bearing Ratio) pada area disposal. Hasil analisis kestabilan lereng pada simulasi pertama
dengan jarak 3 m didapatkan nilai FK sebesar 1,5 dan simulasi kedua dengan jarak 5 m didapatkan nilai FK sebesar 2,3.
Tanah dasar (subgrade) pada area disposal mencapai kepadatan 30% - 46% dari kepadatan maksimum berdasarkan hasil
analisis nilai CBR. Simulasi aktivitas dumping digunakan untuk mengetahui unit angkut berpotensi terbalik saat melakukan
dumping di area disposal. Parameter-parameter yang dipergunakan dalam penelitian ini seperti ekuilibrium batas, stabilitas
lereng, pengujian kekuatan tanah dan menetapkan faktor pengontrol saat aktivitas dumping. Maka dapat dipastikan area
disposal tergolong kategori aman dan stabil.

Kata kunci: Faktor Keamanan, Stabilitas Lereng, Disposal, California Bearing Ratio

ABSTRACT

A conventional mining activity is the removal of overburden to extract excavated mine minerals. The process of open-pit
mining activities is carried out by excavating the overburden material by digging and loading equipment. The process of
excavating and loading the overburden material is carried out by digging tools and the transportation of the overburden
material to disposal is carried out by conveyance. Disposal is a location designed and planned to accommodate
overburden material from the mine. Disposal must be carried out with safe parameters and conditions in the field. This
research aims to determine the parameters of safe dumping conditions (distance and height of the embankment level)
stability slopes in disposal zone, test the strength soil and determine the controlling factor during dumping activities. In
this research, the simplified boundary equilibrium method (Bishop) was used to analyze factor of safety (FK) of slope
stability used Rocscience Slide software. Soil strength testing is carried out using a CBR (California Bearing Ratio) tool in
the disposal area. The results to analyze slope stability in the first simulation with a distance of 3 m, the FK value was 1.5
and the second simulation with a distance of 5 m obtained the FK value of 2.3. The subgrade in the disposal area reaches
a density of 30% - 46% of the maximum density in the analysis results CBR value. Dumping activity simulation using to
determine the potential for overturning transport units when dumping in the disposal area. The parameters used in this
research such as limit equilibrium, slope stability, soil strength testing and setting control factors during dumping
activities. It can be ascertained that the disposal area is classified safe and stable.

Keywords : Safety Factor, Slope Stability, Disposal, California Bearing Ratio

19
Jurnal Pertambangan
http://ejournal.ft.unsri.ac.id/index.php/JP Jurnal Pertambangan Vol. 6 No. 1 Februari 2022
ISSN 2549-1008

PENDAHULUAN
Studi Literatur
PT Kideco Jaya Agung (Kideco) merupakan perusahaan 1) Referensi
kontraktor pertambangan batubara yang telah melakukan 2) Peneliti Terdahulu
penandatangan Perjanjian Kerjasama Pengusahaan
Pertambangan Batubara (PKP2B) pada tanggal 14
September 1982, dengan nomor perjanjian
12/Ji.DU/40/82 [1]. Pengambilan Data
1) Data Geometri Lereng Disposal
Permasalahan kestabilan lereng pada area disposal 2) Nilai Kekuatan Tanah Disposal
sangat banyak ditemukan pada kegiatan penambangan. 3) Pengamatan Kondisi Timbunan Disposal
Lereng area disposal terbentuk sebagai akibat dari proses
pemindahan tanah penutup dari proses operasi
penambangan dalam kondisi tidak aman dan stabil, maka Pengelola dan Analisis Data
kegiatan produksi akan terganggu dan dapat 1) Ekuilibrium Batas Untuk Menghitung FK
menimbulkan bahaya bagi keselamatan pekerja [2]. 2) Kestabilan Lereng
3) Pengujian Nilai Califonia Bearing Ratio (CBR)
Disposal merupakan lokasi penimbunan material tanah 4) Simulasi Aktivitas Dumping
penutup dari proses penggalian dari kegiatan
penambangan. Area disposal ditempatkan pada lokasi
yang jauh dari kegiatan penambangan [3]. Material Gambar 1. Diagram alir penelitian
timbunan merupakan material lepas yang sifat struktur
materialnya sudah tidak menyatu lagi. Sifat material
yang lepas dan jenis material pembentuknya merupakan Studi Literatur
faktor utama yang mempengaruhi stabilitas dan dimensi
disposal. Studi literatur pada penelitian ini menelusuri referensi
dan peneliti terdahulu yang berkaitan dengan kajian
Beberapa peneliti terdahulu yang mempunyai keterkaitan parameter aman dan stabil pada area disposal.
dan kegunaan pada penelitian ini dan sebagai referensi
bagi penulis. Menurut Risky dan Kopa (2021), faktor Pengambilan Data
keamanan (FK) terhadap kestabilan lereng menggunakan
metode elemen hingga atau finite element method (FEM) Data yang diperoleh merupakan data primer dan data
berdasarkan geometri lereng tambang, bobot isi batuan, sekunder hasil observasi di lapangan. Proses
kohesi (c), dan sudut geser dalam (θ) material penyusun pengambilan data geometri lereng disposal (tinggi dan
lereng [2]. Menurut Lalitya dkk (2017), kestabilan lereng sudut kemiringan lereng) dengan metode pengukuran
tambang terbuka menggunakan metode probabilitas langsung pada lereng disposal.
kelongsoran (PK) berdasarkan keberadaan dan ketebalan
batubara pada dinding highwall dan lowwall [4]. Pengambilan data kekuatan tanah dilakukan dengan
Menurut Barnas Karopeboka (2014), kekuatan atau daya menggunakan alat CBR (California Bearing Ratio) di
dukung tanah asli berdasarkan nilai CBR dan dapat area disposal. Pengukuran alat CBR dilakukan pada saat
digunakan untuk langkah meningkatkan nilai CBR aktivitas unit angkut melakukan dumping. Data yang
sesuai peruntukannya untuk pergerasan jalan [9]. diambil dari alat CBR sebanyak lima periode
pengukuran.
Penelitian ini bertujuan menentukan parameter kondisi
aman dumping (jarak dan tinggi jenjang tanggul) Penerapan nilai standar dimensi tanggul area disposal
terhadap FK (faktor keamanan) dari kestabilan lereng berdasarkan spesifikasi unit angkut yang bekerja.
area disposal, kekuatan tanah dan menetapkan faktor Penerapan ini digunakan untuk membuat simulasi
pengontrol saat aktivitas dumping. aktivitas dumping dengan metode terraced dump dan
pengamatan langsung kondisi timbunan disposal.
METODE PENELITIAN
Pengolahan dan Analisis Data
Tahapan metode penelitian dimulai dengan studi literatur,
pengambilan data, pengelolaan dan analisis data. Penelitian ini menggunakan pengolahan dan analisis data
Tahapan tersebut dapat dijabarkan dengan bagan dengan beberapa kajian parameter (metode) kondisi
diagram alir di bawah ini (Gambar 1) : aman dan stabil untuk aktivitas dumping area disposal,
antara lain :

20
Jurnal Pertambangan
http://ejournal.ft.unsri.ac.id/index.php/JP Jurnal Pertambangan Vol. 6 No. 1 Februari 2022
ISSN 2549-1008

1) Ekuilibrium Batas faktor keamanan terkecil dalam menemukan bidang


longsor [8]. Material yang digunakan diasumsikan
Metode ekuilibrium batas merupakan metode yang loose/soft material seperti loose sandstone atau soft
dibutuhkan untuk analisis kestabilan lereng untuk jenis mudstone dengan kondisi undrained shear strength (Cu)
gelinciran gerak translasi dan rotasi [4]. dengan nilai 20-30 Kpa, dimana Cu merupakan suatu
nilai kondisi kekuatan tak teralirkan/kondisi jenuh air
Penggunaan metode ini mempunyai syarat ekuilibrium (Ø).
statik dan meniadakan interaksi regangan – tegangan
pada kelerengan. Geometri bentuk bidang hancur perlu Berikut ini dilakukan simulasi dengan parameter kondisi
ditentukan terlebih dahulu. Bentuk pernyataan pada di atas :
metode ini berupa nilai faktor keamanan (FK) dalam 1) Simulasi 1: dengan nilai Cu = 20 KPa, Ø = 0
syarat kestabilan lereng [5]. 2) Simulasi 2: dengan nilai Cu= 30 KPa, Ø = 0

Penelitian ini menggunakan metode ekuilibrium batas 3) Pengujian Nilai Califonia Bearing Ratio (CBR)
untuk analisis kestabilan lereng dengan memakai piranti
lunak Rocscience Slide berdasarkan parameter sebagai CBR adalah nilai parameter antara uji muatan (test load)
berikut : dengan muatan standar (Standard Load) yang
1) Penggunaan 2 dimensi. diterangkan pada rasio persen. Pengujian nilai Califonia
2) Uji coba dumping dengan 2 jarak yang berbeda Bearing Ratio (CBR) tanah timbunan untuk mengukur
a) Dumping dengan jarak 3 m terhadap tepi crest. kekuatan tanah. CBR (California Bearing Ratio) adalah
b) Dumping dengan jarak 5 m terhadap tepi crest. pengembangan oleh Departemen Jalan Raya Negara
Bagian California dalam percobaan kekuatan tanah.
2) Kestabilan Lereng Prinsip pengujian dilakukan dengan memasukkan alat uji
CBR ke dalam tanah. Dengan demikian dapat dinilai
Lereng adalah sudut kemiringan lapisan tanah terhadap kekuatan tanah dasar yang diperuntukkan untuk
bidang datar. Lereng terbentuk diakibatkan secara pemadatan [9].
alamiah (lereng bukit dan tebing sungai) dan artifisial
(galian tanah, timbunan tanggul dan dinding tambang 4) Simulasi Aktivitas Dumping
terbuka) [2]. Kestabilan lereng ditentukan beberapa
faktor antara lain: jarak muka air tanah, sudut Simulasi aktivitas dumping digunakan untuk mengetahui
kemiringan lereng, nilai kuat geser tanah dan jenis unit angkut berpotensi terbalik saat melakukan dumping
penyusun lapisan tanah memiliki nilai kohesi dan sudut di area disposal. Simulasi ini menggunakan metode
geser [6]. Berikut perhitungan nilai faktor keamanan (FK) terraced dump. Timbunan tanggul disposal membentuk
lereng pada Pers, (1). jenjang bertingkat dari bawah ke atas. Jenjang Sudut
kemiringan lereng secara keseluruhan pada jenjang
FK =
Gaya Penahan
(1) disposal diperlukan untuk kegiatan penghijuan kembali
Gaya Pendorong (Gambar 2) [10].
Hasil perhitungan dari analisis kestabilan lereng
merupakan nilai faktor keamanan (FK). Nilai faktor
keamanan (FK) adalah parameter nilai gaya penahan
terhadap nilai gaya pendorong pada lereng. Jika nilai FK
semakin rendah maka semakin tidak stabil kondisi lereng,
dan sebaliknya. Klasifikasi nilai faktor keamanan (FK)
mengenai keadaan kestabilan lereng dapat dilihat pada
tabel berikut (Tabel 1) [7] :

Tabel 1. Klasifikasi nilai faktor keamanan [7]

Nilai Faktor Keamanan Gambar 2. Penimbunan terraced dump [10]


Kondisi
(FK)
< 1,07 Labil
1,07-1,25 Kritis HASIL DAN PEMBAHASAN
> 1,25 Stabil
Berdasarkan penggunaan piranti lunak Rocscience Slide,
Kestabilan lereng area disposal dapat dianalisis faktor hasil simulasi pertama kestabilan lereng pada area
keamanannya menggunakan simulasi metode Bishop disposal dengan parameter jarak dumping 3 m terhadap
dengan perkiraan muka air tanah dalam keadaan jenuh. tepi crest dan tinggi tanggung 5 m didapatkan nilai FK
Dalam prakteknya diperlukan percobaan dengan nilai sebesar 1,5 (Gambar 3).

21
Jurnal Pertambangan
http://ejournal.ft.unsri.ac.id/index.php/JP Jurnal Pertambangan Vol. 6 No. 1 Februari 2022
ISSN 2549-1008

2) Aktivitas dumping 1 dan pengujian alat CBR 2


3) Aktivitas dumping 2 dan pengujian alat CBR 3
4) Aktivitas dumping 3 dan pengujian alat CBR 4
5) Aktivitas dumping 4 dan pengujian alat CBR 5

Gambar 3. Simulasi pertama kestabilan lereng area


disposal dengan parameter jarak dumping 3 m

Pengukuran Alat CBR Awal


Hasil simulasi kedua kestabilan lereng pada area
disposal dengan parameter jarak dumping 5 m dan tinggi
tanggung 5 m terhadap tepi crest dan tinggi tanggung 5
m didapatkan nilai FK sebesar 2,3 (Gambar 4).

Aktifitas Dumping

Gambar 4. Simulasi kedua kestabilan lereng area


disposal dengan parameter jarak dumping 5 m

Hasil kestabilan lereng disposal pada simulasi pertama


dan simulasi kedua menunjukkan bahwa kondisi area
disposal memiliki standar nilai faktor keamanan (FK)
dalam kategori aman dan stabil. Hasil nilai parameter
area disposal dari kedua simulasi tercantum pada tabel 2 Pengukuran Alat CBR Akhir

Tabel 2. Hasil nilai parameter area disposal


Gambar 5. Tahapan pengujian nilai kekuatan tanah di
Simulasi Kondisi
Cu
Ø
Sudut Tinggi Nilai area disposal
(Kpa) (0) (m) FK
1 Jenuh 20 0 39 5 1,5
2 Jenuh 30 0 39 5 2,3
Hasil pengujian nilai kekuatan tanah area disposal
dengan jarak dumping 3 m dicantumkan pada Tabel 3.
Pengujian Nilai CBR Di Area Disposal Tabel 3. Hasil nilai uji CBR pada jarak dumping 3 m
Pengambilan data kekuatan tanah dilakukan dengan Time
Drop Drop Drop Drop Drop Test
%CBR
1 2 3 4 5 No.
menggunakan alat CBR di area disposal. Pengambilan 7:52 8 9 10 11 11 67 P 13
data tersebut menggunakan parameter 2 jarak dumping 7:54 8 10 12 12 13 68 P 15
7:57 11 14 13 12 13 69 P 15
yang berbeda yakni dengan jarak 3 m dan 5 m. 8:01 9 12 13 13 14 70 P 17
8:05 8 11 13 14 14 71 P 19

Tahapan pengujian nilai kekuatan tanah area disposal


dilakukan dengan prosedur sebagai berikut (Gambar 5):
1) Pengujian alat CBR awal

22
Jurnal Pertambangan
http://ejournal.ft.unsri.ac.id/index.php/JP Jurnal Pertambangan Vol. 6 No. 1 Februari 2022
ISSN 2549-1008

Simulasi Aktivitas Dumping

Kondisi tanggul, kemiringan jenjang dan dimensi


tanggul pada area disposal disesuaikan dengan standar
nilai geometri dimensi tanggul dan data spesifikasi unit
angkut (Tabel 5).

Tabel 5. Standar dimensi tanggul

Unit Panjang Diameter H SD L T


Angkut Unit (m) Ban (m) (m) (m) (m) (m)
HD-785 10,290 2,708 5 3 3 1,02
Gambar 6. Peningkatan nilai CBR pada jarak dumping
3m Keterangan :
H : tinggi individual jenjang disposal
Dari grafik di atas menunjukan adanya meningkatan SD : jarak aman dari crest disposal
nilai CBR sebesar 46 % pada jarak dumping 3 m L : lebar bawah tanggul
(Gambar 6). T : tinggi tanggul (1/3 x diameter ban)

Hasil pengujian nilai kekuatan tanah area disposal Simulasi aktivitas dumping menggunakan animasi Heavy
dengan jarak dumping 5 m dicantumkan pada tabel 4. Dump Truck merek Komatsu tipe 785 dengan spesifikasi
panjang unit 10,290 meter dan lebar 5,980 meter.
Tabel 4. Hasil nilai uji CBR pada jarak dumping 5 m Hampir 85 % jumlah unit angkut yang beroperasi pada
area pertambangan ini. Berikut proses gambaran
Time
Drop
1
Drop
2
Drop
3
Drop
4
Drop
5
Test
No.
%CBR mengenai simulasi aktivitas dumping unit angkut
6:59 5 7 8 9 9 63 P 10 (Gambar 8).
7:00 7 8 9 9 8 64 P 10
7:01 7 9 10 11 11 65 P 13
7:08 8 9 10 11 10 66 P 13

Gambar 7. Peningkatan nilai CBR pada jarak dumping


5m

Dari grafik di atas menunjukan bahwa adanya


meningkatan nilai CBR sebesar 30 % pada jarak
dumping 5 m (Gambar 7).

Tanah dasar (subgrade) pada area disposal mencapai


kepadatan 30% - 46% dari kepadatan maksimal. Maka
kekuatan tanah dasar mempunyai kemampuan dalam
menopang beban sesudah tanah dipadatkan. Nilai CBR
tanah jika semakin tinggi nilainya maka lapisan
perkerasan akan bertambah tipis bagian atas dan jika
semakin kecil nilainya maka lapisan perkerasan akan
bertambah tebal bagian atas.

23
Jurnal Pertambangan
http://ejournal.ft.unsri.ac.id/index.php/JP Jurnal Pertambangan Vol. 6 No. 1 Februari 2022
ISSN 2549-1008

[2]. Risky, AM., Kopa, R., (2021), Analisis Kestabilan


Lereng Pada Rencana Lereng Akhir
Penambangan Dengan Tinggi 55 m PT. Atika
Tunggal Mandiri, Kecamatan Pangkalan Koto
Baru, Sumatera Barat, Jurnal Bina Tambang, 6
(4).
[3]. Hariyadi, S., (2018), Kajian Teknis Tahapan
Penambangan Batubara Pada PT. Mega Global
Energy Kabupaten Kutai Kartanegara
Kalimantan Timur, Jurnal Geologi
Pertambangan,1 (23).
[4]. Lalitya, T.J. Indrawan, I.G.B, Bassmantra, A. (2017).
Analisis Kestabilan Lereng Tambang Terbuka
Batubara dengan Metode Probabilitas pada PIT
Tania Panel 2, PT. Kaltim Prima Coal,
Kalimantan Timur, Proceeding Seminar
Nasional Kebumian Ke-10.
[5]. Arif I., (2016), Geoteknik Tambang. Penerbit PT
Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
Gambar 8. Simulasi aktivitas dumping unit angkut [6]. Handayani, T., Wulandari, S., Wulan, A., (2014),
Pengaruh Muka Air Tanah Terhadap Kestabilan
Berdasarkan simulasi aktivitas dumping, didapatkan jika
Lereng Menggunakan Geoslope/W 7.12,
unit angkut melewati tanggul maka unit tersebut tidak
Prosiding Seminar Ilmiah Nasional Komputer
berpotensi untuk terbalik. Pengkondisian lapangan harus
dan Sistem Intelijen (KOMMIT), 8, ISSN:
dibuatkan tanggul standar dengan dimensi dan faktor
2302-3740.
pengontrol saat aktivitas dumping, sebagai berikut:
[7]. Pangemanan, V.G.M., (2014), Analisis Kestabilan
1) Tinggi 1/3 x diameter ban HD yang beroperasi
Lereng Dengan Metode Fellenius (Studi Kasus :
2) Lebar bawah tanggul 3 m
Kawasan Citraland, Jurnal Sipil Statik, 2(1),
3) Lebar atas tanggul 1 m
37-46, ISSN: 2337-6732.
4) Posisi unit angkut harus tegak lurus terhadap tanggul
[8]. Darwis, (2018), Dasar-Dasar Mekanika Tanah,
saat aktivitas dumping.
Pena Indis : Yogyakarta, ISBN :978-602-429-
5) Harus ada pengawas di area disposal
098-6.
[9]. Barnas, E., Karopeboka, B., (2014), Penelitian
KESIMPULAN
Kekuatan Tanah Metode CBR (California
Bearing Ratio) di SPBG Bogor 1 Bubulak JL
Berdasarkan hasil penelitian mengenai kestabilan lereng
KH R Abdullah bin Nuh, Jurnal Kalibrasi -
area disposal memiliki nilai FK 1,5 pada simulasi
Karya Lintas Ilmu Bidang Rekayasa Arsitektur,
pertama dan nilai FK 2,3 pada simulasi kedua. Hasil
Sipil, Industri, 9 (2).
pengujian CBR dan aktivitas dumping di area disposal
[10]. Antariksa, R., Zaenal, Y., (2021), Rancangan
mencapai kepadatan 30%-46% dari kepadatan
Geometri Rencana Lereng Akhir Waste Dump
maksimum. Simulasi aktivitas dumping, didapatkan jika
terhadap Displacment Batuan Dasar Area
unit angkut melewati tanggul maka unit tersebut tidak
Waste Dump PT. X Kecamatan Palimanan,
berpotensi untuk terbalik dan ada faktor pengontrol
Kabupaten Cirebon, Provinsi Jawa Barat,
lapangan di area disposal. Maka dapat dipastikan
Journal Riset Teknik Pertambangan, 1 (1), 22-
parameter-parameter yang digunakan pada area disposal
29, ISSN: 2798-6357.
tergolong kategori kondisi aman dan stabil.

TERIMA KASIH

Peneliti mengucapkan terima kasih kepada PT Kideco


Jaya Agung khususnya Divisi Engineering yang telah
memberikan sumbangsih dan berbagai elemen yang
sudah berperan dalam penyelesaian penelitian ini.

DAFTAR PUSTAKA

[1]. Tim Geologi, (2019), Laporan Kegiatan Eksplorasi,


Periode : Mei 2019, PT Kideco Java Agung.

24

Anda mungkin juga menyukai