Farkol1 Pembahasan, Hasil, Kesimp
Farkol1 Pembahasan, Hasil, Kesimp
Farkol1 Pembahasan, Hasil, Kesimp
KELAS : 4 B FARMASI
KELOMPOK : 3 (TIGA)
NAMA ANGGOTA : : 1. Dewi Kusuma Wardani (P27241021119)
2. Dhilla Septi Trisna P. (P27241021120)
3. Dimas Saputro (P27241021121)
4. Diyah Ajeng Ayu Safitri (P27241021122)
5. Efvadillah Mifta M. (P27241021123)
6. Evita Pratiwi (P27241021124)
7. Fifi Naya Yukti (P27241021125)
HARI/TGL PRAKTIKUM : Rabu, 22 Februari 2023
DOSEN PEMBIMBING : apt. Nur Atikah, M.Sc.
apt. M. Anugerah Alam Waris., M.Si., Apt
DISUSUN OLEH :
PRAKTIKUM FARMAKOLOGI II
POLTEKKES KEMENKES SURAKARTA
JURUSAN FARMASI
PRODI DIII FARMASI
2022/2023
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Mus musculus atau biasa disebut mencit merupakan jenis hewan
komensal yang telah lama berkohabitasi dengan manusia (Wahlsten,
2011). Mencit rumah mengalami evolusi yang panjang seiring dengan
besarnya pengaruh tekanan manusia di sekitarnya. Dalam beberapa kasus,
tingkah laku mencit rumah bahkan dapat dikatakan merupakan hasil dari
pengaruh lingkungan aktivitas manusia yang kompleks dan tidak stabil
(Kotenkova and Maltzev, 2012).
Penggunaan M. musculus sebagai hewan uji memiliki banyak
keuntungan diantaranya penanganannya yang relatif mudah, harga yang
murah, jumlah peranakan yang banyak, berukuran kecil, serta memiliki
kemiripan fisiologis dengan manusia (Marbawati dan Ikawati, 2009).
Akan tetapi, M. musculus juga memiliki perilaku yang unik dan
berpeluang menjadi bias dalam penelitian-penelitian tertentu. Diantaranya
adalah perilaku kanibalisme maternal atau perilaku kanibal yang dilakukan
induk betina terhadap anak-anaknya. Konsekuensinya dalam penelitian
adalah terjadinya bias rasio jenis kelamin anak, ukuran populasi, bahkan
hilangnya sampel penelitian ketika masa pengasuhan.
Penelitian merupakan kegiatan yang dilakukan berdasarkan kaidah
dan metode ilmiah secara sistematis untuk memperoleh informasi,data,
dan keterangan dari subjek terkait, dengan pemahaman teori dan
pembuktian asumsi dan atau hipotesis. hasil yang didapat merupakan
kesimpulan yang dapat diaplikasikan atau menjadi tambahan pengetahuan
bagi kemajuan ilmu pengetahuan. Walaupun demikian, kegiatan penelitian
harus tetap menghormati hak dan martabat subjek penelitian.
Penelitian kesehatan dapat dilakukan secara in vitro, memakai model
lingkungan yang telah disimulasi. Sedangkan penelitian lanjutan dengan
menggunakan bahan hidup (in vivo) seperti galur sel dan biakan jaringan.
Walaupun demikian, untuk mengamati, mempelajari, dan menyimpulkan
seluruh kejadian pada makhluk hidup secara utuh diperlukan hewan
percobaan karena hewan percobaan mempunyai nilai pada setiap bagian
tubuh dan terdapat interaksi antara bagian tubuh tersebut.
B. TUJUAN PRAKTIKUM
1. Mahasiswa mampu melakukan perhitungan konversi dosis obat dari
manusia ke hewan uji mencit (Mus musculus L)
2. Mahasiswa mampu melakukan pemeliharaan hewan uji mencit (Mus
musculus L)
C. MANFAAT PRAKTIKUM
Penelitian ini bermanfaat dalam penanganan M. musculus sebagai
hewan uji dari segi fotoperiodisme. Penelitian ini juga dapat berkontribusi
memberikan gambaran strategi survival populasi M. musculus dalam
kajian evolusi.
BAB II
TINJAUAN TEORI
Mencit dipelihara dalam ruangan dengan suhu kamar sama, tapi dengan
siklus cahaya terang : gelap yang berbeda dimana kelompok I dengan
siklus cahaya terang : gelap (14:10) dan kelompok II dengan siklus
terang : gelap (10 : 14)