0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
186 tayangan13 halaman

Sistem Ekskresi XI MIPA 6

Sistem ekskresi pada manusia meliputi ginjal, hati, paru-paru, dan kulit. Ginjal berfungsi mengeluarkan urine untuk membersihkan zat sisa metabolisme, hati mengeluarkan empedu, paru-paru mengeluarkan karbon dioksida, sedangkan kulit mengeluarkan keringat.
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Kami menangani hak cipta konten dengan serius. Jika Anda merasa konten ini milik Anda, ajukan klaim di sini.
Format Tersedia
Unduh sebagai PDF, TXT atau baca online di Scribd
0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
186 tayangan13 halaman

Sistem Ekskresi XI MIPA 6

Sistem ekskresi pada manusia meliputi ginjal, hati, paru-paru, dan kulit. Ginjal berfungsi mengeluarkan urine untuk membersihkan zat sisa metabolisme, hati mengeluarkan empedu, paru-paru mengeluarkan karbon dioksida, sedangkan kulit mengeluarkan keringat.
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Kami menangani hak cipta konten dengan serius. Jika Anda merasa konten ini milik Anda, ajukan klaim di sini.
Format Tersedia
Unduh sebagai PDF, TXT atau baca online di Scribd
Anda di halaman 1/ 13

EBOOK

SISTEM
EKSKRESI
KELOMPOK 5 / XI MIPA 6

Guru Pengajar
Dra. Dyah istami Suharti, M.KPd

Anggota Kelompok :
Alena Izzul Baita Widiarto (06) | M. Fani Al Gibran (18) |
Muhammad Minanur Rohman (20) | Naila Putri Syahidah (23) |
Riestu Wahyu Prihandoko (27)
Daftar Isi
Cover 1
Daftar Isi 2
Glosarium 3
Pengertian 4
Ginjal 5
Proses Pembentukan Urin 6
Hati 7
Paru-paru 8
Kulit 9
Sistem Ekskresi Kulit 10
Gangguan pada Sistem Ekskresi 11
Sistem Ekskresi Hewan 12
Kesimpulan 13
Glosarium
Bilirubin : Memberi warna pada feses.
Kandung kemih : Tempat penyimpanan urine. Organ ini berbentuk
balon dengan dinding elastis.
Batu ginjal : Adanya endapan pada rongga ginjal atau kandung kemih.
Dialisis : Prosedur yang digunakan pada keadaan gagal ginjal untuk
membersihkan zat-zat sisa yang terakumulasi dalam darah, racun, dan
membuang kelebihan cairan.
Dermis : Lapisan dalam kulit yang terdapat pembuluh darah, akar
rambut, dan ujung saraf
Ekskresi : Pengeluaran zat sisa metabolisme yang tidak digunakan lagi.
Epidermis : lapisan terluar kulit.
Glomerulus : Struktur yang terbentuk dari pembuluh-pembuluh darah
kecil yang menyaring darah menjadi urin.
Gagal ginjal : Kehilangan fungsi ginjal.
Batu ginjal : Massa solid yang terbentuk dari kristalisasi dan agregasi
senyawa senyawa dalam urin. Seringkali disebut juga sebagai renal
calculi.
Nefron : unit fungsional ginjal.
Nefritis : Radang nefron pada ginjal yang dapat disebabkan oleh infeksi
bakteri Streptococcus sp.
Tubulus : Bagian dari nefron berbentuk pipa panjang yang
menghasilkan urin akhir dari cairan yang dikumpulkan setelah filtrasi
darah di badan renal.
Urea : Zat sisa yang berasal dari penggunaan protein dan asam amino
tubuh.
Ureter : Saluran yang mengalirkan urin dari setiap ginjal ke kandung
kemih.
Uretra : Saluran yang mengalirkan urin dari kandung kemih ke luar
tubuh.
Urin : Cairan yang dihasilkan oleh ginjal dan diekskresikan untuk
menghilangkan zat sisa yang larut dalam air dan mengeluarkan
kelebihan cairan dari tubuh.

Sistem Ekskresi pada Manusia


Pengertian

Sistem ekskresi adalah sistem pembuangan zat-zat


sisa metabolisme (metabolit) yang sudah tidak berguna
atau berbahaya jika disimpan di dalam tubuh. Sistem
ekskresi meliputi ginjal, hati, paru-paru, dan kulit.

Fungsi ekskresi, yaitu sebagai berikut :


Menurunkan kadar zat produk metabolisme
(metabolit) dalam tubuh
agar tidak menyebabkan
akumulasi (penimbunan).
Melindungi sel-sel tubuh dari zat-zat yang bersifat
racun.
menjaga keseimbangan cairan dalam tubuh
(homeostasis).
Membantu mempertahankan suhu suhu tubuh.

Sistem Ekskresi pada Manusia


Ginjal

Ginjal merupakan organ utama yang memproduksi urine.


Fungsi ginjal yaitu, memegang peranan penting dalam
pengeluaran zat-zat toksis atau racun, mempertahankan
suasana keseimbangan cairan, mempertahankan
keseimbangan kadar asam dan basa dari cairan tubuh,
mengeluarkan sisa-sisa metabolisme hasil akhir dari
protein, ureum, keratin dan amoniak.

Struktur ginjal secara umum ginjaldibagi menjadi 3 bagian :

a) Korteks (kulit ginjal) : merupakan bagian terluar dari


ginjal yang disebut juga dengan korteks renalis. Pada kulit
ginjal inilah terjadinya penyaringan darah.

b) Medula (sumsum ginjal) : merupakan bagian tengah dari


ginjal. Proses yang terjadi pada sumsum ginjal adalah
reabsorbsi dan augmentasi.

c) Pelvis renalis (rongga ginjal)


merupakan bagian paling
dalam ginjal. Fungsinya yaitu
untuk menampung urin
sementara sebelum di
keluarkan melalui uretra.

Sistem Ekskresi pada Manusia


Proses Pembentukan Urine

Filtrasi, pada tahap ini terjadi proses penyaringan darah


di glomerulus yaitu darah yang masuk melalui arteriol
aferen masuk ke dalam glomerulus akan disaring dengan
bantuan sel-sel endoteliun yang ada dalam glomerulus.
Pada tahap ini dihasilkan urin primer yang komposisisnya
berupa air, glukosa, urea dan ion-ion lainnya.

Reabsorpsi, pada proses reabsorpsi terjadi penyerapan


kembali zat-zat yang masih diperlukan oleh tubuh,
penyerapan ini dilakukan oleh kapiler darah yang
menyelubungi tubulus kontortus proksimal sampai
tubulus kontortus distal. Pada tahap reabsopsi dihasilkan
urin sekunder yang komposisinya terdiri dari 96% air, 2%
urea dan 2% zat metabolik lainnya.

Augmentasi, pada augmentasi zat-zat yang sudah tidak


dapat disimpan dan tidak dibutuhkan lagi dibuang keluar
tubuh. Proses ini berlangsung di sepanjang tubulus
kontortus distal sampai tubulus kolektifus. Pada
reabsorpsi akan menghasilkan urin yang sesungguhnya
dan di keluarkan melalui pelvis ginjal.

Sistem Ekskresi pada Manusia


Hati

Hati atau hepar selain berfungsi sebagai kelenjar dalam


sistem pencernaan, juga merupakan bagian dari sistem
ekskresi karena menghasilkan empedu. Hati juga
berfungsi sebagai tempat perombakan atau
penghancuran sel-sel darah merah yang telah tua. Hati
adalah tempat terjadinya proses perombakan protein.
Dalam proses perombakan protein tersebut dihasilkan
urea yang membahayakan tubuh. Oleh karena itu, urea
tersebut harus dikeluarkan dari tubuh bersama urine.

Empedu mengandung air, asam empedu, garam empedu,


kolesterol, zat warna empedu, dan zat-zat lainnya.
Bilirubin (zat warna empedu) merupakan hasil
perombakan hemoglobin sel darah merah di hati.
Bilirubin dikeluarkan
bersama dengan cairan
empedu ke usus, yang
kemudian mengalami
pemecahan menjadi
sterkobilin dan urobilin
di dalam usus. Sterkobilin
memberi warna pada feses.
Urobilin memberi warna
pada urine.

Sistem Ekskresi pada Manusia


Paru-Paru

Paru-paru manusia berjumlah sepasang, terletak di dalam


rongga dada yang dilindungi oleh tulang rusuk. Paru-paru
memiliki fungsi utama sebagai organ pernapasan dan
sebagai organ ekskresi karena mengeluarkan
karbondioksida sebagai limbah metabolisme. Prosesnya
yaitu :

1. Saat menarik napas, oksigen


masuk dari hidung melalui
saluran pernapasan hingga
sampai ke paru-paru
2. Di paru-paru (tepatnya
alveoulus), terjadi pertukaran
antara oksigen dan
karbondioksida.
3. Oksigen keluar alveoulus, dan
dibawa peredaran darah untuk
dipakai metabolisme sel-sel
tubuh
4. Karbondioksida dibawa
peredaran darah dari sel-sel
tubuh untuk masuk ke alveolus
dan dikeluarkan seiring kita
menghembuskan napas.

Sistem Ekskresi pada Manusia


Kulit

Kulit merupakan lapisan jaringan pelindung terluar yang


terdapat di permukaan tubuh. Kulit berfungsi sebagai
organ ekskresi karena mampu mengeluarkan zat-zat sisa
berupa kelenjar keringat.

Fungsi kulit sebagai organ sistem ekskresi adalah untuk


mengeluarkan keringat yang mengandung kelebihan air,

garam mineral, maupun sedikit limbah nitrogen seperti


urea, yang dapat meracuni tubuh. Keringat biasanya
keluar ketika kita melakukan aktivitas, seperti
berolahraga atau saat kita sedang kepanasan.

Ada 3 lapisan utama pada struktur kulit, yaitu :


A. Epidermis (Lapisan Kulit Ari).
Epidermis merupakan lapisan kulit paling luar dan sangat tipis.
Epidermis terdiri dari lapisan tanduk dan lapisan malphigi.

B. Dermis (Lapisan Kulit Jangat).


Dermis merupakan lapisan kulit yang terletak di bawah lapisan
epidermis.

C. Jaringan ikat bawah kulit.


Lapisan ini terletak di bawah dermis, di antara lapisan jaringan
ikat bawah kulit dengan dermis dibatasi oleh sel lemak. Lemak
ini berfungsi untuk melindungi tubuh dari benturan, sebagai
sumber energi dan penahan suhu tubuh.

Sistem Ekskresi pada Manusia


Sistem Ekskresi Kulit

Selain melalui ginjal, sampah metabolisme juga dikeluarkan


melalui kulit. Kulit berfungsi sebagai sistem ekskresi karena
mampu mengeluarkan cairan berupa keringat. Keringat ini
dikeluarkan oleh kulit melalui kelenjar keringat (glandula
sudorifera) yang terletak di lapisan dermis kulit.

Kelenjar keringat akan mengeluarkan 5–10% cairan dari


seluruh sisa metabolisme tubuh. Serabut saraf yang ada di
pangkal kelenjar keringat berfungsi merangsang kelenjar
keringat menyerap air (H20), mineral

(Na+, Cl-), dan produk
buangan metabolisme seperti asam amino, urea, dan asam
laktat dari kapiler darah. Semua zat tersebut akan
bercampur dan menjadi keringat yang akan dikeluarkan ke
permukaan kulit.

Sistem Ekskresi pada Manusia


Gangguan Pada Sistem Ekskresi

Alat-alat ekskresi dapat mengalami gangguan karena


adanya kelainan dan penyakit. Kelainan dan penyakit
tersebut di antaranya terjadi pada ginjal dan kulit. Kelainan
atau penyakit pada sistem ekskresi merupakan sebuah
kondisi dimana organ sistem ekskresi tidak bekerja secara
normal, penyakit ini disebabkan oleh beberapa hal,
diantaranya:

A. Gangguan pada Ginjal


Gagal ginjal
Batu ginjal (Nefrolitiasis)
Nefritis (Sindrom Nefritis
Akut) B. Gangguan pada Kulit
Skabies
Eksim (Dermatitis)
Jerawat (Cystic Acne)
Biang Keringat
Biduran
C. Gangguan pada Hati Ringworm
Hepatitis Psoriasis
Penyakit Kuning Kanker Kulit
Sirosis Hati

D. Gangguan pada Paru-paru


Asma
Tuberculosis (TBC)
Pneumonia

Sistem Ekskresi pada Manusia


Sistem Ekskresi Hewan

A. Sistem Ekskresi pada Annelida


Alat ekskresi pada Annelida, yaitu metanefridium.
Setiap segmen tubuh cacing tanah memiliki sepasang
nefridium, kecuali tiga segemn pertama dan segmen
terakhir. Mekanisme ekskresi pada cacing tanah adalah
sebagai berikut.
1. Cairan tubuh ditarik/ disedot oleh nefrostom, masuk
ke dalam saluran nefridium yang berliku-liku.
2. Ketika cairan tubuh mengalir melalui nefridium, zat-
zat yang masih berguna (glukosa, air, dan ion-ion)

diserap oleh darah yang diedarkan kembali.


3. Zat-zat sisa (amonia, urea, garam-garam, dan sedikit
air) dikeluarkan melalui nefridiofor

B. Sistem Ekskresi pada Serangga


Alat ekskresi pada serangga, yaitu pembuluh Malphigi.
Belalang tidak dapat mengekskresikan amonia sehinggs
amonia harus diubah terlebih dahulu menjadi asam urat.
Mekanisme ekskresi pada serangga sebagai berikut.
1. Darah mengalir melewati pembuluh Malphigi
2. Ketika cairan bergerak melewati bagian proksimal
pembuluh, bahan-bahan yang mengandung nitrogen
diendapkan menjadi asam urat.
3. Air dan garam-garam diserap kembali melalui proses
osmosis dan transpor aktif.
4. Kristal asam urat masuk ke dalam usus dan
diekskresikan bersama-sama feses melalui anus

Sistem Ekskresi pada Hewan


Kesimpulan

Sistem ekskresi pada manusia berupa ginjal, kulit, paru-paru,


dan hati. Masing-masing organ tersebut bisa mengeluarkan
sisa metabolisme dari dalam tubuh.
Proses pembentukan urine meliputi tiga proses dasar, yaitu
filtrasi glomerulus, reabsorpsi tubulus, dan augmentasi
Hati (hepar) berfungsi memecah beberapa senyawa yang
bersifat racun (detoksifikasi) serta menghasilkan amonia, urea

dan asam urat yang akan diekskresikan kedalam urin


Kulit sebagai alat ekskresi mengeluarkan lemak dan keringat
yang mengandung air, garam, urea, serta ion-ion, seperti Na+
Gangguan sistem urinaria antar lain glikosuria (glukosuria),

malitus (kencing manis),
albuminuria, batu ginjal, diabetes
diabetes insipidus, polinguria, gagal ginjal (anuria), urenia, dan
nefritis
Gangguan hati, antara lain liver, sirosis, hemokromatosis,
gangguan kulit, biang keringat (miliaria), hiperhidrosis,
anhidrosis, bromhidrosis, eksem (dermatitis), serta
kadas/kurap.

Sistem Ekskresi pada Hewan

Anda mungkin juga menyukai