0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
334 tayangan14 halaman

Gangguan Tranmisi Data

Bab ini membahas gangguan transmisi data, termasuk pengertian transmisi data sinyal digital dan analog, kelemahan transmisi seperti atenuasi dan noise, serta masalah transmisi seperti redaman dan distorsi.

Diunggah oleh

Gjala Pankera
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Kami menangani hak cipta konten dengan serius. Jika Anda merasa konten ini milik Anda, ajukan klaim di sini.
Format Tersedia
Unduh sebagai PDF, TXT atau baca online di Scribd
0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
334 tayangan14 halaman

Gangguan Tranmisi Data

Bab ini membahas gangguan transmisi data, termasuk pengertian transmisi data sinyal digital dan analog, kelemahan transmisi seperti atenuasi dan noise, serta masalah transmisi seperti redaman dan distorsi.

Diunggah oleh

Gjala Pankera
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Kami menangani hak cipta konten dengan serius. Jika Anda merasa konten ini milik Anda, ajukan klaim di sini.
Format Tersedia
Unduh sebagai PDF, TXT atau baca online di Scribd
Anda di halaman 1/ 14

BAB 4

GANGGUAN TRANMISI DATA

KELOMPOK 4

NIM NAMA

200204622004 AMDI YAYA


200204622011 ANDI BASO HAMSAH
200204622030 ANDI DZAKI MAS’UD

PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO SOFTWARE ENGINEERING


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2022
KATA PENGANTAR

Assalamu‘alaikum Wr. Wb.

Segala ucap syukur alhamdulillah kepada ALLAH S.W.T yang telah


melimpahkan rahmat dan ridho-Nya sehingga Penulis bisa menyusun bab ini yang
berjudul GANGGUAN TRANMISI DATA. Tugas bab ini dibuat sebagai sebagai
tugas mata kuliah Komunikasi Data. Teknologi Informasi adalah suatu teknologi
yang digunakan untuk mengolah data, meliputi : memproses, mendapatkan,
menyusun, menyimpan, memanipulasi data dengan berbagai cara untuk
menghasilkan informasi yang berkualitas. Informasi yang dibutuhkan akan relevan,
akurat, dan tepat waktu, yang digunakan untuk keperluan pribadi, bisnis, dan
pemerintahan yang strategis untuk pengambilan keputusan. Penulis berharap
semoga dengan disusunnya bab ini akan memberikan manfaat bagi Penulis
khususnya dan bagi pembaca pada umumnya. Penulis menyadari pasti ada
kekurangan yang terdapat pada bab ini karena keterbatasan pengetahuan yang
penulis miliki. Untuk itu, penyusun terbuka terhadap kritik dan saran sehingga bisa
menambah kesempurnaandan memberikan kami tambahan pengetahuan.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

2
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .................................................................................................


KATA PENGANTAR ..............................................................................................
DAFTAR ISI .............................................................................................................
DAFTAR TABEL .....................................................................................................
DAFTAR LAMPIRAN ..............................................................................................
MATERI ....................................................................................................................
A. PENGERTIAN TRANSMISI DATA ..............................................
1. PENGERTIAN TRANSMISI DATA SINYAL DIGITAL .............
1.1 CONTOH SINYAL DIGITAL .................................................
1.2. CIRI SINYAL DIGITAL .........................................................
2. PENGERTIAN TRANSMISI DATA SINYAL ANALOG .............
2.1. CONTOH SINYAL ANALOG ................................................
2.2. CIRI SINYAL ANALOG ........................................................
3. KELEMAHAN-KELEMAHAN TRANSMISI ...............................
3.1. ATTENUATION .....................................................................
3.2. DELAY DISTORTION ...........................................................
3.3. NOISE ......................................................................................
4. MASALAH TRANSMISI DATA ...................................................
4.1. REDAMAN MURNI ...............................................................
4.2. INTERFERNCE (Interferensi) ..................................................
4.3. DISTORTION (Distorsi) ….......................................................
DAFTAR PUSTAKA ..............................................................................................
PENUTUP
KESIMPULAN ........................................................................................

3
MATERI

A. PENGERTIAN TRANSMISI DATA


Transmisi Data adalah proses pengangkutan informasi dari satu titik ke
titik lain di dalam suatu jaringan. Komunikasi data adalah proses pengiriman
dan penerimaan data/informasi dari dua atau lebih device (alat,seperti
komputer/laptop/printer/dan alat komunikasi lain) yang terhubung dalam
sebuah jaringan. Transmisi data dapat di bagi menjadi 2 macam:
1. Transmisi Data Sinyal Digital
2. Transmisi Data Sinyal Analog

1. PENGERTIAN TRANSMISI DATA SINYAL DIGITAL


Transmisi Data Sinyal Digital adalah sinyal yang sifatnya pulsa,
terputus-putus dan terjadi perubahan tiba-tiba di antara bagian-bagiannya.
Sinyal ini merupakan serangkaian pulsa tegangan yang ditransmisikan melalui
suatu media kawat. System komputer bekerja dengan sinyal ini. Transmisi
digital merupakan proses pemindahan sinyal digital. Sinyal digital mengandung
data-data dalam bentuk biner. Untuk pengiriman jarak jauh, transmisi digital
memerlukan alat pengulang (repeater). Alat pengulang menerima sinyal digital,
memulihkan kembali pola jajaran byte, dan metransmisi ulang sinyal yang baru.
Oleh karena itu, redaman dapat diatasi.
1.1 Contoh Sinyal Digital
Contoh paling umum dari sinyal digital adalah text atau
character string. Informasi yang disajikan dalam bentuk text lebih nyaman
untuk dimengerti oleh manusia. Oleh karena itu, data binary yang
ditransmisikan melalui sinyal digital akan diproses untuk ditampilkan
dalam bentuk text. Data telah dirancang sedemikian rupa sehingga karakter
dapat direpresentasikan oleh pola byte dari data. Digunakan byte parity
untuk menentukan letak kesalahan dalam pengiriman data. Secara prinsip,
signaling secara digital memiliki keunggulan dibanding signaling secara

4
analog. Transmisi digital lebih murah dan lebih terbebas dari noise. Oleh
karena adanya redaman dari kekuatan sinyal pada frekuensi yang tinggi,
pulsa menjadi lebih bundar dan lebih kecil. Redaman ini mengurangi
proses kehilangan informasi yang terkandung pada propagasi sinyal. Data
digital dapat direpresentasikan dengan data analog dengan menggunakan
modem (modulator-demodulator). Modem mengubah sinyal binary
menjadi sinyal analog dengan melakukan encoding data dalam frekuensi
yang membawanya. Hasil sinyal konversinya menempati spektrum dari
frekuensi tertentu di tengah-tengah frekuensi yang membawanya. Modem
merubah data digital yang berasal dari perangkat komputer menjadi data
analog yang selanjutnya disalurkan melalui kabel telepon.
1.2 Ciri Siyal Digital
1. Tahan terhadap Noise
2. Proses regenerasi dilakukan bagi signal yang diterima.
3. Bebas cross talk
4. Bentuk signal diskrit (discrete)
5. Kualitas signal diukur dalam BER (Bit Error Rate)

2. PENGERTIAN TRANSMISI DATA SINYAL ANALOG


Transmisi Data Sinyal Analog adalah suatu upaya mentransmisi sinyal
analog tanpa memperhatikan muatannya; sinyal-sinyalnya dapat mewakili data
analog atau data digital. Untuk jarak yang jauh dipakai amplifier yang akan
menambah kekuatan sinyal sehingga menghasilkan distorsi yang terbatas.
Transmisi analog merupakan proses pemindahan sinyal analog tanpa
mengurangi kontennya sama sekali. Sinyal dapat berupa data analog (data
suara) atau data digital (data luaran modem). Untuk pengiriman jarak jauh,
transmisi analog membutuhkan alat penguat (amplifier) untuk meningkatkan
energi dalam sinyal. Dampak buruknya adalah amplifier juga meningkatkan
noise yang terdapat pada sinyal. Dengan demikian, sinyal yang dikirimkan
menjadi lebih kotor.

5
Contoh Sinyal Analog
Contoh sinyal analog adalah sinyal telepon, sinyal televisi, dan
sinyal radio. Sinyal digital memiliki nilai diskrit, contohnya text dan
integers. Audio merupakan contoh sinyal analog. Suara manusia
ditransmisikan dengan frekuensi sekitar 100Hz-7kHz. Suara manusia ini
memiliki tingkat densitas suara sekitar 25dB.

2.1 Ciri Sinyal Analog


6. Rentan terhadap Noise
7. Signal yang diterima diproses dengan diulang dan diamplifikasi.
8. Mudah terjadi crosstalk
9. Bentuk sinyal kontinyu.
10. Kualitas signal diukur dalam satuan S/N (Signal To Noise Ratio)

3. KELEMAHAN-KELEMAHAN TRANSMISI
Pada sistem komunikasi manapun, sinyal yang diterima akan selalu
berbeda dari sinyal yang dikirim. Pada sinyal analog, hal ini berarti dihasilkan
variasi modifikasi random yang menurunkan kualitas sinyal. Pada sinyal
digital, yaitu terjadinya bit error artinya binary '1' akan menjadi binary '0' dan
sebaliknya.
Kelemahan yang paling signifikan yaitu :
• Attenuation dan attenuation distorsi (pelemahan dan distorsi oleh
pelemahan).
• Delay distorsi (distorsi oleh delay).
• Noise.

3.1 ATTENUATION
Kekuatan sinyal akan melemah karena jarak yang jauh melalui medium
transmisi apapun. Tiga pertimbangan untuk perancangan transmisi :
1. Sinyal yang diterima harus mempunyai kekuatan yang cukup sehingga
penerima dapat mendeteksi dan mengartikan sinyal tersebut.

6
2. Sinyal harus mencapai suatu level yang cukup tinggi daripada noise agar
diterima tanpa error.
3. Attenuation adalah suatu fungsi dari frekuensi. Masalah pertama dan
kedua dapat diatasi dengan menggunakan sinyal dengan kekuatan yang
mencukupi dan amplifier-amplifier atau repeater-repeater. Masalah
ketiga, digunakan teknik untuk meratakan attenuation melalui suatu
band frekuensi dan amplifier yang memperkuat frekuensi tinggi
daripada frekuesi rendah.

3.2 DELAY DISTORTION


Terjadi akibat kecepatan sinyal yang melalui medium berbeda-beda
sehingga tiba pada penerima dengan waktu yang berbeda. Hal ini
merupakan hal yang kritis bagi data digital yang dibentuk dari sinyal-sinyal
dengan frekuensi-frekuensi yang berbeda -beda sehingga menyebabkan
intersymbol interference. Contoh attenuation dapat dilihat gambar 2.14a.
Grafik no.1 menggambarkan attenuation tanpa equalisasi (perataan) dimana
terlihat frekuensi-frekuensi tinggi mengalami pelemahan yang lebih besar
daripada frekuensi-frekuensi rendah. Grafik no.2 menunjukkan efek dari
equalisasi.

7
Table 1. Kurva Pelemahan dan distorsi delay untuk channel suara

3.3 NOISE
Noise adalah tambahan sinyal yang tidak diinginkan yang masuk dimanapun
diantara transmisi dan penerima. Dibagi dalam empat kategori :
1. Thermal noise
a. Disebabkan oleh agitasi termal elektron dalam suatu konduktor
b. Sering dinyatakan sebagai white noise
c. Tidak dapat dilenyapkan
d. Besar thermal noise (dalam watt) dengan bandwidth W Hz dapat
dinyatakan sebagai :
N = k TW
dimana :
N = noise power density
k = konstanta Boltzman = 1,3803 x 10 J/  K
T = temperatur (

8
2. Intermodulation noise
a. Disebabkan karena sinyal-sinyal pada frekuensi-frekuensi yang
berbeda tersebar pada medium transmisi yang sama sehingga
menghasilkan sinyal-sinyal pada suatu frekuensi yang
merupakan penjumlahan atau pengalian dari dua frekuensi
asalnya. misalnya : sinyal dengan frekuensi f1 dan f2 maka akan
mengganggu sinyal dengan frekuensi f1+ f2
b. Hal ini timbul karena ketidak linearan dari transmitter, receiver
atau sistim transmisi.

3. Crosstalk
a. Adalah suatu penghubung antar sinyal yang tidak diinginkan
b. Dapat terjadi oleh hubungan elektrikal antara kabel yang
letaknya berdekatan dan dapat pula karena energi dari
gelombang microwave.
4. Impulse noise
a. Terdiri dari pulsa-pulsa tak beraturan atau spike-spike noise
dengan durasi pendek dan dengan amplitudo yang relatif tinggi.
b. Dihasilkan oleh kilat, dan kesalahan dan cacat dalam sistim
komunikasi
c. Noise ini merupakan sumber utama error dalam komunikasi data
digital dan hanya merupakan gangguan kecil bagi data analog.

Table 2. contoh ganguang sinyal

9
5. MASALAH TRANSMISI DATA

Menurut Jonathan Lukas (2006, p42), dengan berbagai sistem


komunikasi, ada kemungkinan bahwa sinyal yang diterima akan
berbeda dari sinyal aslinya, ini dapat terjadi karena adanya
beberapa penyebab gangguan dalam saluran transmisi.
4.1 REDAMAN MURNI
Menurut Jonathan Lukas (2006, p44), yang dimaksud disini adalah semua
frekuensi yang lewat di saluran ini akan teredam amplitudonya. Hal ini
disebabkan karena pada saluran tersebut:
• Mempunyai tahanan yang tinggi
• Amplifier dari rangkaian tidak bekerja
• Open wire
• Adanya arus bocor di saluran tersebut
Pada komunikasi data pada umumnya redaman diukur dengan satuan dbm.
4.2 INTERFERNCE (Interferensi)
Menurut Jonathan Lukas (2006, p46), walaupun interferensi dan noise sama
sama didefinisikan sebagai gangguan dari energi listrik yang tidak diinginkan
yang berfluktuasi secara random, namun dapat kita katakan bahwa interferensi
merupakan gangguan yang lebih terstruktur dibandingkan dengan noise. Hal
ini disebabkan oleh karena pada umumnya interferensi tersebut timbul sebagai
akibat ketidakseimbangan rangkaian seperti misalnya induksi, coupling dan
lain-lain.
Jika interferensi ini sudah merupakan sinyal yang intelligiable, maka
interferensi tersebut biasanya disebut juga sebagai Distraksi. Bentuk – bentuk
distraksi yang umum pada suatu saluran suara adalah:
a. Crosstalk
Crosstalk dapat dikatakan sebagai pemindahan isi dari suatu saluran ke
saluran lainnya. Crosstalk ini biasanya disebabkan oleh induksi arus oleh
suatu rangkaian ke rangkaian lain yang secara fisik letaknya berdekatan.
Dua bentuk crosstalk yang dikenal adalah Near End Crosstalk (NEXT) dan
Far End Crosstalk (FEXT).
NEXT terjadi karena daya pancar (Transmitter) yang sangat kuat sehingga

10
masuk ke bagian penerima.
Penyebab terjadinya crosstalk adalah:
o Multi konduktor dari saluran transmisi yang mempunyai isolasi
yang tidak baik.
o Capasitive coupling antara dua saluran transmisi sehingga
menyebabkan perpindahan sinyal ke saluran lain.
o Saluran transmisi dapat berfungsi sebagai antena sehingga dapat
menerima pemancar radio.
Untuk mengatasi crosstalk biasanya level pengirim dinaikkan, tetapi perlu
diingat dengan menaikkan level pengirim berarti kita dapat menjadi
penyebab timbulnya interferensi terhadap saluran lain.
b. Echo
Echo adalah suara kita kembali saat terjadinya suatu hubungan
komunikasi. Pada umumnya echo ini terjadi hanya pada pembicaraan jarak
jauh dan hal ini disebabkan oleh karena ketidakcocokan impendansi pada
rangkaian. Pengaruh echo yang terbesar adalah dapat menambah atau
mengurangi amplitudo suatu sinyal tergantung dari hubungan antara echo
dan sinyal.
c. Singing
Jika echo yang terjadi dikembalikan lagi secara berulang ulang maka
terjadilah osilasi. Hasil daripada osilasi ini disebut sebagai singing. Pada
prinsipnya singing itu terjadi jika gain dari loop yang terjadi tersebut lebih
dari satu.
d. Noise
Noise yang dimaksud di sini adalah sinyal yang tidak kita inginkan dalam
saluran transmisi. Ada banyak jenis noise yang kita kenal diantaranya,
yaitu:
➢ Intermodulation Noise
Noise yang terjadi karena banyak frekuensi modulasi yang
menggunakan jalur komunikasi yang sama sehingga terbentuk satu
frekuensi baru yang merupakan gabungan dari semua frekuensi yang
ada, selain itu dapat juga intermodulation ini terjadi karena kesalahan
peralatan yang tidak ada modulasi harmonik yang masuk kedalam
saluran transmisi.

11
➢ Thermal Noise
Noise yang terjadi karena pengaruh panas dari elektron yang terdapat
dalam media dan timbul dalam saluran transmisi.
➢ Impulse Noise
Amplitudo yang tiba-tiba menjadi tinggi dalam waktu yang relatif
singkat. Yang menimbulkan terjadinya impulse noise adalah:
o Dialling telepon
o Bekerjanya relay yang memakai power besar
o Motor waktu start
o Crosstalk
4.3 DISTORTION (Distorsi)
Menurut Jonathan Lukas (2006, p50), jika kita dapat mengirimkan suatu sinyal
melalui suatu saluran yang sempurna, maka ditempat tujuan kondisi sinyal yang
diterima akan persis sama seperti kondisi pada saat sinyal tersebut dikirim.
Namun seperti kita ketahui bahwa kita tidak mungkin memperoleh suatu
saluran yang ideal, maka dapat dipastikan bahwa sinyal yang dikirim melalui
suatu saluran akan mendapat distorsi.
Berbeda dengan noise, distorsi ini merupakan suatu hal yang sifatnya
deterministik, artinya kita dapat memperkirakan bentuk dari distorsi tersebut,
dan juga dapat kita kendalikan (kompensasikan). Bentuk – bentuk distorsi yang
umum terjadi pada suatu saluran transmisi adalah:

a. Harmonic Distortion
Harmonic Distortion ini merupakan distorsi non linear di mana harmonisa –
harmonisa dari suatu sinusoida terjadi. Distorsi ini terjadi oleh karena ketidak
linieran dari suaatu rangkaian pada saluran transmisi. Harmonisa – harmonisa
yang terjadi dapat diketahui dengan mengukur daya – daya yang terjadi diluar
komponen fundamental.

b. Amplitude Distortion
Distorsi ini dikenal juga dengan nama Attenuation Distortion ataupun Frequency
Distortion, dan merupakan distorsi non linear di mana magnitude relatif dari
komponen suatu sinyal mendapat redaman yang tidak sama besarnya pada saat
melalui suatu saluran transmisi. Pada umumnya komponen sinyal yang berfrekuensi
tinggi akan mendapat redaman yang relatif lebih besar jika dibandingkan dengan
komponen sinyal yang berfrekuensi rendah, sehingga komponen komponen yang ada
12
pada sinyal akan mendapat redaman yang tidak sama.

c. Delay Distortion
Delay distortion adalah sebuah fenomena istimewa pada guided media.
Gangguan terjadi diakibatkan oleh kenyataan bahwa kecepatan rambat sinyal
dimedia berbeda antara satu frekuensi dengan frekuensi lainnya. Sebuah
saluran yang tidak terpengaruh oleh faktor faktor luar dan tidak mempuntai
tahanan akan melewatkan sinyal dengan kecepatan 300.000 km/det
(kecepatan cahaya). Gelombang mikro akan melewatkan sinyal dengan
kecepatan 160.000 km/det, sedangkan kabel akan melewatkan sinyal dengan
kecepatan 23.000 km/det. Karena semua media transmisi mempunyai suatu
kecepatan tertentu dalam melewatkan suatu sinyal, maka dapat dipastikan
bahwa akan ada suatu perbedaan waktu antara pengiriman sinyal dan
penerimaan sinyal. Selang waktu tersebut disebut Phase Delay, Absolute
Delay atau Propagation Delay.

d. Envelope Delay Distortion


Telah diketahui bahwa phase dan frekuensi dari suatu sinyal menurut definisi
adalah hal yang tidak dapat dipisahkan, jadi definisi frekuensi yang terbaik
adalah besarnya perubahan phase yang terjadi terhadap waktu. Dengan
demikian makin besar pergeseran phase suatu sinyal, makin lama pula waktu
yang dibutuhkan oleh sinyal tersebut untuk melalui saluran transmisi. Jika
suatu sinyal yang mengandung lebih besar dari satu komponen frekuensi
dikirimkan melalui suatu saluran transmisi, maka definisi delay distortion
tersebut tidak berlaku lagi, sebagai gantinya dibuat definisi baru untuk
menyatakan distorsi semacam itu yang dikenal dengan nama Envelope Delay
Distortion atau Group Delay Distortion, di mana envelope delay tersebut
didefinisikan sebagai perubahan phase terhadap frekuensi.

e. Jitter
Jika suatu sinyal mendapat Envelope Delay Distortion atau Attenuation
Distortion, maka kedua distorsi ini akan memberikan akibat gabungan yang
berupa distorsi puncak yang dikenal dengan nama Jitter. Secara umum jitter
dapat didefinisikan sebagai variasi waktu daripada urutan sinyal yang
diterima dibandingkan dengan urutan waktu pada saat sinyal tersebut dikirim.

13
PENUTUP

1. KESIMPULAN

Dari itu semua kita dapat mengambil kesimpulan bahwa data analog dan
digital mempunyai perbedaan yang begitu signifikan, yaitu data digital jauh
lebih berkualitas dan fleksible kalau di bandingkan dengan data analog dan itu
semua terbukti melalui proses pengiriman data analog yang terus menerus dan
memakan arus yang lebih tinggi, sedangkan data digital proses pengiriman
datanya hanya menggunakan bit-bit rate yaitu ‘0’ dan ‘1’, maka proses
pengiriman datanya akan lebih cepat kalau disbandingkan dengan data analog.

2. SARAN

Pada penulisan dalam BAB ini, masih terdapat banyak kekurangan.


Sehingga, diharapkan bagi pembaca atau penulis selanjutnya sekiranya dapat
lebih bagus dan lengkap dari makalah ini.

14

Anda mungkin juga menyukai