SAP PK Remaja

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 13

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

PADA Nn. R USIA 17 TAHUN DENGAN INSECURE DAN OBESITAS


TERKAIT POLA HIDUP BERSIH SEHAT REMAJA DAN
KESEHATAN MENTAL REMAJA

LAPORAN PRAKTIK KLINIK

Oleh:
Ningmas Arka Anggun Pratama
NIM. P17312215146

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG
JURUSAN KEBIDANAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN
TAHUN 2021
LEMBAR PENGESAHAN

Praktik Kebidanan Asuhan Kebidanan Holistik Fisiologis Pada Remaja dan Pra Nikah
Pada Nn. R Usia 17 Tahun Dengan Insecure Dan Obesitas Terkait Pola Hidup Bersih Sehat
Remaja Dan Kesehatan Mental Remaja
Oleh Mahasiswa Prodi Pendidikan Profesi Bidan TA 2021/2022

Jember,

Mahasiswa

Ningmas Arka A.P

NIM. P17312215146

Mengetahui,

Dosen Pembimbing

Ida Prijatni,S.Pd., M.Kes


NIP. 195906141982032001
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Topik  : Pola Hidup Bersih dan Sehat Pada Remaja


Dan Kesehatan Mental Remaja
Sub Topik : 1. Gizi Seimbang
2. Masalah Nutrisi Pada Remaja
3. Diet Sehat untuk Remaja
4. Kesehatan Mental Remaja
5. Aktifitas Fisik Atau Olahraga
Penyuluh : Ningmas Arka Anggun Pratama
Hari/Tanggal : Sabtu/16 Oktober 2021
Waktu : 15 menit
Sasaran      : Remaja
Tempat : Kediaman pasien secara luring

A. Tujuan Intruksional Umum (TPU)


Setelah mengikuti pembelajaran ini, diharapkan peserta mampu memahami akan
pentingnya tentang Perilaku Hidup Bersih Sehat Remaja dan bagaimana mengatasi rasa
tidak percaya diri
B. Tujuan Intruksional Khusus (TIK)
Setelah pembelajaran ini selesai, peserta dapat menerapkan tentang:
1. Menjelaskan tentang gizi seimbang
2. Menjelaskan tentang masalah nutrisi pada remaja
3. Menjelaskan Diet Sehat untuk Remaja
4. Menjelaskan Kesehatan Mental Remaja
5. Menjelaskan aktifitas fisik atau olahraga
C. Materi Pendidikan Kesehatan
Terlampir
D. Metode
A. Ceramah
B. Diskusi
C. Tanya jawab

1
E. Media
Poster
F. Proses Pelaksanaan

Kegiatan/ Waktu Kegiatan Mahasiswa Kegiatan Peserta


Pembukaan 1. Menyapa dan 1. Peserta
(2 menit) menyambut peserta menjawab
dengan ramah serta salam
memberi salam. dengan
2. Kontrak waktu dengan ramah.
peserta. 2. Peserta
3. Menggali informasi menyepakati
peserta. kontrak
waktu yang
digunakan
penyuluhan.
3. Peserta
memberi
umpan
balik.
Pelaksanaan Pemberian Materi :
(10 menit) 1. Menjelaskan tentang 1. Peserta mendengarkan dan
gizi seimbang memperhatikan penyuluhan
2. Menjelaskan tentang tentang materi yang diberikan
masalah nutrisi pada
remaja
3. Menjelaskan tentang
Diet sehat untuk
Remaja
4. Menjelaskan Kesehatan
Mental Remaja
5. Menjelaskan aktifitas
fisik atau olahraga
Evaluasi & 1. Memberikan 1. Peserta berpartisipasi aktif melalui
Terminasi kesempatan kepada respon mengikuti penyuluhan
(3 menit) peserta untuk bertanya dengan bertanya serta berpendapat
dan berpendapat 2. Peserta mengucapkan terimakasih
2. Mengucapkan terima dan menjawab salam
kasih kepada peserta
yang bersedia menjadi
audiens penyuluhan
3. Mengucapkan salam
dan penutup
penyuluhan

G. Evaluasi
1) Evaluasi Struktur

2
a. Konsultasi dengan pembimbing PK
b. Kontrak waktu dengan peserta
2) Evaluasi Proses
a. Peserta yang hadir dalam penyuluhan adalah remaja
b. Peserta berpasrtisipasi aktif dalam kegiatan penyuluhan
3) Evaluasi Hasil
Peserta dapat mengerti dan memahami tentang Pola Hidup Bersih dan Sehat dan
mengerti upaya mengatasi rasa insecure

3
Lampiran 1

MATERI PENYULUHAN REMAJA


A. Pola Hidup Sehat Remaja
1. Pengertian
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah bentuk perwujudan
orientasi hidup sehat dalam budaya perorangan, keluarga, dan masyarakat, yang
bertujuan untuk meningkatkan, memelihara, dan melindungi kesehatannya baik
secara fisik, mental, spiritual, maupun sosial. PHBS Perilaku hidup bersih dan
sehat bertujuan memberikan pengalaman belajar atau menciptakan suatu kondisi
bagi perorangan, kelompok, keluarga, dengan membuka jalur komunikasi,
informasi, dan edukasi untuk meningkatkan pengetahuan, sikap, serta perilaku
sehingga masyarakat sadar, mau dan mampu mempraktikkan perilaku hidup bersih
dan sehat.
2. Gambaran PHBS
Berikut adalah gambaran jenis-jenis perilaku hidup sehat yang harus dipahami,
diterapkan dan dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari agar hidup sehat dan
terjaga dari serangan penyakit, (Depkes RI, 2007):
a. Mandi : Perilaku mandi menggunakan sabun mandi dan air bersih dilakukan
minimal 2x sehari pada pagi dan sore hari.
b. Mencuci rambut : Perilaku mencuci rambut dilakukan 2x seminggu
menggunakan shampo dan air bersih.
c. Membersihkan hidung : Perilaku membersihkan lubang hidung perlu dilakukan
pada setiap kali mandi guna membuang kotoran yang ada dan melancarkan
jalan udara untuk bernafas.
d. Membersihkan telinga : Sama halnya dengan hidung, telinga juga harus di
bersihkan saat mandi.

4
e. Gosok gigi : Perilaku menggosok gigi dilakukan minimal 2 x sehari dengan
memakai pasta gigi/odol yang dilakukan setelah makan dan sebelum tidur
malam.
f. Kesehatan mata : Perilaku membersihkan mata adalah salah satu upaya
menjaga kesehatan mata.
g. Mencuci tangan pakai sabun : Kapanpun setelah memegang suatu benda yang
tidak diyakini kebersihannya.
h. Memotong kuku : Perilaku memotong dan membersihkan kuku dilakukan
minimal 1x seminggu.
i. Menggunakan alas kaki : Penggunaan alas kaki perlu dilakukan agar kaki tidak
terluka atau tertusuk benda tajam, mencegah penyakit, misalnya penyakit
cacingan akibat menginjak kotoran.
j. Kebersihan pakaian : Pakaian harus selalu bersih dan diganti setiap hari. Hal ini
bertujuan agar kita terhindar dari penyakit kulit yang disebabkan pakaian basah
atau kotor.
k. Makan makanan bergizi seimbang : Makanan gizi seimbang adalah
mengkonsumsi makanan yang mengandung nutrisi dan gizi disesuaikan dengan
kebutuhan tubuh dengan tetap memperhatikan berbagai prinsip seperti
keberagaman jenis makanan, aktifitas tubuh, berat badan ideal serta faktor usia.

B. Gizi Seimbang
1. Gizi Remaja
Masa remaja amat penting diperhatikan karena merupakan masa transisi
antara anak-anak dan dewasa. Gizi Seimbang pada masa ini akan sangat
menentukan kematangan mereka dimasa depan. Perhatian khusus perlu diberikan
kepada remaja perempuan agar status gizi dan kesehatan yang optimal dapat
dicapai. Alasannya remaja perempuan akan menjadi seorang ibu yang akan
melahirkan generasi penerus yang lebih baik. (Dedeh dkk, 2010 : 12) Dibidang gizi
periode Window of Oppurtunity ‘hanya’ berkisar dari sebelum kehamilan sampai
umur anak sekitar dua tahun. Jika calon ibu hamil kekurangan gizi dan
berkelanjutan hingga hamil, janin pun akan kekurangan gizi. Hal ini dapat
menimbulkan beban ganda masalah gizi, yakni anak kurang gizi, lambat
berkembang, mudah sakit, kurang cerdas, serta ketika dewasa kegemukan dan
berisiko terkena penyakit degenerative. (Dedeh dkk, 2010 : 10)

5
2. Pola Makan
Pola makan dapat mempengaruhi keadaan gizi, dan sangat penting untuk
memenuhi kebutuhan gizi seimbang sehari-hari. Pola makan yang dilakukan
remaja akan memberikan dampak pada pada status gizi remaja tersebut. Pola
makan yang baik harus memperhatikan frekuensi makan dan jenis makanan.
frekuensi makan yang baik yaitu 3 kali sehari makanan utama, yang meliputi
makan pagi, siang dan malam. Apabila frekuensi makan kurang dari 3 kali sehari
dapat membuat tubuh kekurangan zat gizi dan kalori. Sedangkan, pola makan
ditinjau dari penggunaan bahan makanan yang beraneka ragam pada makanan yang
dihidangkan kesehariannya dapat mengurangi konsumsi makanan jajanannya
karena variasi bahan makanan sudah terpenuhi dan zat-zat gizi yang diperlukannya
sudah tersedia dalam makanan yang menjadi menunya. Jenis makanan yang
sebaiknya ada disetiap kali makan yaitu makanan pokok sebagai sumber
karbohidrat, lauk sebagai sumber protein dan lemak, sayur dan buah sebagai
sumber kolagen, vitamin, serat dan antioksidan.
Pola makan ber-Gizi Seimbang akan menjadi tak berguna bila tidak diikuti
dengan penerapan prinsip dan kebiasaan hidup bersih. Prinsip lain Gizi Seimbang
adalah kesesuaian atau keseimbangan antara asupan dan pengeluaran energi untuk
beraktivitas. TGS dirancang untuk membantu setiap orang memilih makanan
dengan jenis dan jumlah yang tepat, sesuai dengan berbagai kebutuhan 31 menurut
usia dan sesuai dengan keadaan kesehatan. Gizi seimbang bisa dilihat pada gambar
tumpeng dibawah ini :

Gambar 1. Tumpeng Gizi Seimbang


Jumlah atau porsi makanan sesuai dengan anjuran makanan bagi remaja
yang disajikan pada tabel. 2 berikut :

6
Tabel 2. Jumlah porsi makanan yang dianjurkan pada usia remaja

Makan pagi Makan siang Makan malam


06.00-07.00 WIB 13.00-14.00 WIB 20.00 WIB
Nasi 1 porsi 100 gr Nasi 2 porsi 200 gr beras Nasi 1 porsi 100 gr beras
beras Daging 1 porsi 50 gr Daging 1 porsi 50 gr
Telur 1 butir 50 gr Tempe 1 porsi 50 gr Tahu 1 porsi 100 gr
Susu sapi 200 gr Sayur 1 porsi 100 gr Sayur 1 porsi 100 gr
Buah 1 porsi 75 gr Buah 1 porsi 100 gr
Susu skim 1 porsi 20 gr

C. Diet Sehat Untuk Remaja


Memasuki usia remaja nyatanya tubuh masih terus bertumbuh dan
berkembang, sehingga kebutuhan nutrisi masih perlu dipenuhi dengan baik.
Pertumbuhan fisik pada remaja memerlukan berbagai nutrisi yang baik bagi tubuh
dengan pola makan seimbang dan sehat. Ada beberapa nutrisi yang sebaiknya
dipenuhi oleh para remaja untuk proses tumbuh kembang, seperti vitamin D, kalsium,
dan juga zat besi. Sebaiknya hindari melakukan diet dengan melewatkan sarapan atau
mengurangi porsi makan sehingga membuat merasa lapar, kondisi ini tidak akan
berhasil membuat berat badan menjadi normal, bahkan dapat mengalami beberapa
gangguan kesehatan pada saat proses tumbuh kembang.
Nyatanya, para remaja yang membatasi asupan makanannya justru akan
semakin meningkatkan berat badan karena tubuh secara otomatis akan menyimpan
cadangan makanan untuk energi saat kamu melakukan proses diet yang salah.
Remaja membutuhkan energi dan nutrisi untuk melakukan deposisi jaringan.
Peristiwa ini merupakan suatu fenomena pertumbuhan tercepat yang terjadi kedua kali
setelah yang pertama dialami pada tahun pertama kehidupannya. Nutrisi dan
pertumbuhan mempunyai hubungan yang sangat erat. Kebutuhan nutrisi remaja dapat
dikenal dari perubahan tubuhnya. Perbedaan jenis kelamin akan membedakan
komposisi tubuhnya, dan selanjutnya mempengaruhi kebutuhan nutrisinya.
Kecukupan energi diperlukan untuk kegiatan sehari-hari dan proses metablisme
tubuh. Cara sederhana untuk mengetahui kecukupan energi dapat dilihat dari BB-nya.
Pada remaja perempuan usia 10-12 tahun, kebutuhan energinya sebesar 50-60 kkal/kg
BB/hari, sedangkan usia 13-18 tahun sebesar 40-50 kkal/kg BB/hari. Pada remaja
laki-laki usia 10-12 tahun, kebutuhan energiya sebesar 55-60 kkal/kg BB/hari,
sedangkan usia 13-18 tahun sebesar 45-55 kkal/kg BB/hari. (Dedeh dkk, 2010:21).

7
Energi dibutuhkan untuk mendukung pertumbuhan, perkembangan, aktifitas
otot, fungsi metabolik lainnya (menjaga suhu tubuh, menyimpan lemak tubuh), dan
untuk memperbaiki kerusakan jaringan dan tulang disebabkan oleh karena sakit dan
cedera. Sumber energi makanan berasal dari karbohidrat, protein, lemak,
menghasilkan kalori masing-masing, sebagai berikut : karbohidrat 4 kkal/g dan lemak
9 kkal/g didalam nutrisi ini ada yang memasukkan alkohol sebagai salah satu diantara
sumber energi yang menghasilkan kalori 7 kkal/g. energi yang diperlukan seseorang
remaja tergantung dari BMR individu masing-masing tingkat pertumbuhan dan
aktifitas fisik remaja yang kurang aktif dapat menjadi kelebihan BB atau mungkin
obesitas.
1. Hal yang harus dihindari saat diet
a. Menahan lapar
b. Tidak sarapan atau melewatkan makan malam
c. Mengurangi asupan makanan secara dratis
d. Sembarangan menggunakan herbal untuk diet
2. Diet Sehat dan Sederhana
a. Makan teratur dengan menu dan porsi seimbang
b. Perbanyak konsumsi buah dan sayur
c.Biasakan sarapan pagi
d. Cukupi kebutuhan nutrisi tubuh
e.Perbanyak minum air putih minimal 8 gelas per hari
f. Tetap makan malam
g. Memilih makanan yang mengandung lemak baik seperti contoh telur, alpukat,
ika yogurt
h. Hindari minuman yang mengandung gula / karbohidrat
Tentunya, beragam gangguan kesehatan dapat dialami oleh para remaja akibat
pola diet yang salah. Hal ini disebabkan kebanyakan para remaja melakukan diet
tanpa pola yang sehat dan tidak terstruktur. Kondisi ini mengakibatkan
konsekuensi negatif bagi para remaja. Diet yang salah dapat menyebabkan para
remaja kekurangan nutrisi yang dibutuhkan untuk proses tumbuh kembang. 

D. Kesehatan Mental Remaja


Kesehatan mental merupakan kondisi dimana individu memiliki kesejahteraan
yang tampak dari dirinya yang mampu menyadari potensinya sendiri, memiliki

8
kemampuan untuk mengatasi tekanan hidup normal pada berbagai situasi dalam
kehidupan, mampu bekerja secara produktif dan menghasilkan, serta mampu
memberikan kontribusi kepada komunitasnya.
Pada masa remaja terjadi perubahan 9 yang dramatis, baik dalam fisik maupun
dalam kognitif. Perubahan-perubahan secara fisik maupun kognitif tersebut ternyata
berpengaruh terhadap perubahan dalam perkembangan psikososial mereka. Remaja
pada masa ini mulai memiliki suatu perasaan tentang identitasnya sendiri, suatu
perasaan 13 bahwa ia adalah manusia yang unik, ia mulai menyadari sifat-sifat yang
melekat pada dirinya, seperti kesukaran dan ketidaksukarannya, tujuan-tujuan yang
diinginkan tercapai dimasa mendatang, kekuatan hasrat untuk mengontrol
kehidupannya sendiri, dihadapannya terbentang banyak peran baru dan status orang
dewasa.
A. Upaya Pemberian Dukungan Kesehatan Mental
Kualitas kesehatan mental individu pada masa anak-anak memengaruhi kesehatan
mental mereka di masa dewasa. Melakukan promosi terhadap kesehatan mental
anak dan remaja artinya meningkatkan kesehatan mental masyarakat di masa
depan secara keseluruhan. Upaya pemberian dukungan pada kesehatan mental
dapat dilakukan melalui tiga cara, yaitu promosi, prevensi, dan intervensi (kurasi).
Merancang upaya dukungan terhadap kesehatan mental pun perlu dilakukan
secara sistemik dan melibatkan berbagai pihak, mulai dari orang tua (keluarga),
guru atau pihak sekolah komunitas,serta pemerintah. Promosi kesehatan mental
bertujuan untuk mempromosikan kesehatan mental yang positif. Cara yang dapat
dilakukan adalah dengan meningkatan kesejahteraan psikologis, kompetensi,
ketahanan manusia, serta menciptakan kondisi dan lingkungan hidup yang
mendukung (WHO, 2002). Promosi kesehatan mental dapat dilakukan dengan
mengumpulkan data terkait insidensi gangguan tersebut supaya masyarakat
meningkat kesadarannya dan mendapat pengetahuan terkait permasalahan. Selain
itu, tindakan pemeliharaan lingkungan hidup seperti pemeliharaan kesehatan dan
kebugaran badan, pemeliharaan masa kehamilan khususnya pada masa prenatal
dan pascanatal serta gizi makanan penting dilakukan. Perubahan gaya hidup
seperti nutrisi yang baik, olahraga dan tidur yang cukup dapat mendukung
kesehatan mental (Herrman, et al., 2005).
E. Aktifitas Fisik Atau Olahraga Pada Remaja

9
Remaja sekarang cenderung tidak banyak melakukan aktifitas fisik. Alasannya,
perkembangan teknologi membuat semua hal bisa dilakukan secara digital tanpa harus
banyak menggerakkan tubuh. Meski bisa memudahkan kehidupan, hal ini tetap bisa
memberi dampak negatif. Malas atau jarang bergerak bisa memengaruhi kondisi
kesehatan fisik maupun mental remaja. 
Jarang bergerak bisa meningkatkan risiko penyakit, biasanya diawali dengan
kelebihan berat badan alias obesitas. Selain itu, berdiam diri dalam waktu yang lama
juga bisa memengaruhi kondisi mental remaja, misalnya meningkatkan risiko stres,
hingga menurunkan kemampuan bersosialisasi. Maka dari itu, peran ayah dan ibu
sangat penting untuk mendorong anak tetap aktif bergerak dan beraktivitas. Ada
banyak kegiatan yang bisa dilakukan untuk memastikan remaja tetap aktif.  
Salah satu aktivitas fisik yang baik dilakukan dan dianjurkan untuk remaja
adalah berolahraga. Ada banyak jenis olahraga yang bisa dilakukan untuk mengisi
waktu. Ayah dan ibu bisa mengajak remaja untuk melakukan olahraga ringan bersama.
Selain baik untuk kesehatan fisik dan mental, hal ini juga bisa membangun kedekatan
antara orangtua dan anak. 
Secara umum, remaja disarankan untuk aktif berolahraga setidaknya 30 menit
hingga 60 menit sehari. Akan sangat baik jika hal ini dilakukan secara rutin setiap hari.
Namun, 30 menit selama 3 hari dalam satu minggu pun sebenarnya sudah cukup.
Berolahraga secara berlebihan justru dikhawatirkan bisa memicu hal lain yang tidak
diinginkan, misalnya cedera atau anak menghabiskan waktu hanya untuk berolahraga. 

DAFTAR PUSTAKA

Direktorat Rehabilitasi Sosial Anak - Direktorat Jendral Rehabilitasi Sosial Kementerian


Sosial. PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS).
Aksi Bergizi, Hidup Sehat Sejak Sekarang Untuk Remaja Kekinian. Jakarta : Kementerian
Kesehatan RI 2019.
Zulmansyah. 2016. Pola Makan dan Gaya Hidup Sehat Seimbang pada Remaja Kota
Bandung. TDC Vol. 10. No. 3
https://id.scribd.com/document/374360512/LAPORAN-PENDAHULUAN-PHBS
http://repository.poltekkes-tjk.ac.id/352/3/15%20BAB%20II.pdf
http://p2ptm.kemkes.go.id/infograpic-p2ptm/obesitas/kebutuhan-tidur-sesuai-usia

10
https://www.google.com/search?
q=gizi+seimbang+pada+remaja+pdf&oq=gizi+&aqs=chrome.0.69i59j69i57j0i433i51
2l4j0i512j0i131i433i512j0i512l2.3679j0j7&sourceid=chrome&ie=UTF-8#
https://www.google.com/search?
q=gizi+seimbang+pada+remaja+pdf&oq=&aqs=chrome.0.69i59i450l8.100196j0j7&s
ourceid=chrome&ie=UTF-8#
https://mickeymuose3569.blogspot.com/2016/03/contoh-makalah-menjaga-kebersihan-
dan.html
https://www.idai.or.id/artikel/seputar-kesehatan-anak/masalah-kesehatan-mental-remaja-di-
era-globalisasi
http://repository.ubaya.ac.id/35835/1/Kesehatan%20Mental%20Anak%20dan%20Remaja
%20-%20Buku%20Ajar-part.pdf

11

Anda mungkin juga menyukai