0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
140 tayangan

Pemrograman Dasar

Algoritma adalah kumpulan instruksi terstruktur untuk menyelesaikan masalah komputasi. Algoritma dapat direpresentasikan dalam diagram alir atau pseudocode untuk dipahami manusia, sebelum dibuat program komputernya menggunakan bahasa pemrograman tertentu seperti C.

Diunggah oleh

Akun Pengganti
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Format Tersedia
Unduh sebagai DOCX, PDF, TXT atau baca online di Scribd
0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
140 tayangan

Pemrograman Dasar

Algoritma adalah kumpulan instruksi terstruktur untuk menyelesaikan masalah komputasi. Algoritma dapat direpresentasikan dalam diagram alir atau pseudocode untuk dipahami manusia, sebelum dibuat program komputernya menggunakan bahasa pemrograman tertentu seperti C.

Diunggah oleh

Akun Pengganti
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Format Tersedia
Unduh sebagai DOCX, PDF, TXT atau baca online di Scribd
Anda di halaman 1/ 7

Algoritma

Algoritma adalah suatu kumpulan instruksi terstruktur dan terbatas yang


dapat diimplementasikan dalam bentuk program komputer untuk
menyelesaikan suatu permasalahan komputasi tertentu. Algoritma
merupakan bentuk dari suatu strategi atau ‘resep’ yang kalian gunakan untuk
menyelesaikan suatu masalah. Algoritma lahir dari suatu proses berpikir
komputasional oleh seseorang untuk menemukan solusi dari suatu
permasalahan yang diberikan. Dengan demikian, berpikir komputasional
merupakan keahlian yang kalian perlukan untuk dapat membuat algoritma,
program, atau suatu karya informatika yang dapat digunakan dengan efektif
dan efisien. Setelah kalian menganalisis suatu problem menggunakan teknik
abstraksi dan dekomposisi lalu menyusun algoritma dengan melakukan
pengenalan pola dari problem sejenis, algoritma tersebut harus
direpresentasikan dalam bentuk yang dapat dipahami oleh orang lain. Selain
itu, karena pada akhirnya strategi tersebut akan diubah dalam bentuk kode
program, algoritma harus ditulis dalam bentuk yang terdefinisi dengan baik
(well-defined) dengan jumlah langkah yang terbatas. Algoritma adalah
abstraksi dari sebuah program sehingga kemampuan menuliskan algoritma
dengan baik akan membantu kalian dalam membuat program yang baik dan
benar. Pada bagian ini, kalian akan mempelajari dua cara untuk
merepresentasikan algoritma, yaitu diagram alir dan pseudocode. Untuk itu,
kalian perlu mempelajari teknik untuk membaca suatu algoritma (yang
disebut penelusuran atau tracing) dan cara untuk menuliskan suatu
algoritma. Perlu diingat bahwa menulis algoritma berbeda dengan menulis
program. Program ditulis agar dapat dipahami oleh mesin, sedangkan
algoritma ditulis agar dapat dipahami oleh manusia. Untuk program yang
sederhana, algoritma akan sangat mirip, bahkan sama dengan program. Jika
persoalan makin kompleks, algoritma hanya berisi abstraksi, yang akan
mempermudah implementasinya menjadi program

Diagram Alir (Flow Chart)


Diagram alir dibuat dalam bentuk aliran simbol yang dapat ditelusuri dari
suatu titik permulaan hingga titik akhir dari program. Diagram alir dibuat
menggunakan simbol standar ANSI/ISO yang beberapa simbol dasarnya
diberikan pada Tabel
Untuk memahami bagaimana diagram alir digunakan untuk menggambarkan
suatu algoritma, pada bagian berikut, diberikan lima buah contoh diagram
alir dari beberapa proses berpikir yang telah kalian kenal.
Pseudocode
Pseudocode (kode semu atau kode pseudo) adalah suatu bahasa buatan
manusia yang sifatnya informal untuk merepresentasikan algoritma.
Pseudocode dibuat untuk menutupi kekurangan diagram alir dalam
merepresentasikan konsepkonsep pemrograman terstruktur. Pseudocode
memungkinkan representasi langkah-langkah yang lebih detail dan dekat
dengan bahasa pemrograman. Karena sifatnya yang informal, tidak ada
aturan khusus dalam standar notasi yang dapat digunakan. Akan tetapi, ada
beberapa prinsip dasar yang perlu diperhatikan, yaitu satu baris untuk satu
pernyataan (statement) dan pentingnya indentasi dalam menuliskan
pernyataan. Indentasi ada untuk hierarki dari pernyataan. Misalnya, untuk
menunjukkan bahwa suatu pernyataan merupakan bagian dari sebuah
struktur kontrol keputusan atau struktur kontrol perulangan

Contoh pseudocode menghitung luas persegi

Setelah selesai menyusun suatu algoritma, barulah suatu program dibuat


dengan menggunakan bahasa pemrograman tertentu. Ada banyak bahasa
yang dapat digunakan, misalnya bahasa C yang digunakan pada unit ini dan
bahasa Python yang digunakan pada unit analisis data.
Bahasa Pemrograman Prosedural
Belajar bahasa pemrograman sama halnya dengan belajar bahasa apa pun,
dimulai dengan secara intuitif mengenal dan langsung memakai bahasa
tersebut untuk keperluan sehari-hari yang penting sesuai kebutuhan, bukan
dari teori bahasa. Seseorang dengan bahasa ibu bahasa Indonesia, saat
belajar bahasa Inggris, akan mulai mengenal bahasa Inggris melalui
“membaca” contoh-contoh kalimat sederhana yang sangat diperlukan dalam
kehidupan sehari-hari, seperti mulai menyapa “Selamat pagi.”, “Jam
berapa?”. Melalui contoh tersebut, ia akan belajar kosakata penting dan pola
kalimat, misalnya kalimat pernyataan SPOK (Subjek, Predikat, Objek,
Keterangan); struktur kalimat tanya, kalimat aklamasi, dan lain-lain.
Selanjutnya, baru beranjak ke konsep yang lebih kompleks yang ada pada
bahasa asing tersebut dan mengenal tata bahasa secara lebih formal dan
mulai menulis. Belajar pemrograman pada hakikatnya sama dengan belajar
bahasa natural (bahasa manusia sehari-hari): seseorang belajar dari
“membaca” program terlebih dulu, daripada “menulis” kode program. Proses
menulis kode (coding) dapat dimulai setelah kalian membaca contoh-contoh
program yang menjadi pola pembangun program kompleks. Bedanya dengan
belajar bahasa natural, teks dalam bahasa pemrograman yang ditulis bukan
dilafalkan dan dipahami sebagai teks “statis”, melainkan juga dapat
dipahami oleh mesin dan dapat dieksekusi (dijalankan).
Persiapan Lingkungan Pengembangan Program Menggunakan Bahasa C
Ini langkah-langkah untuk membuat program di C! (rumit sekali). Namun
sekarang, ada IDE (Integrated Development Environment), semuanya jadi
mudah! Tulis program, satu kali klik, langsung bisa tampil….

Untuk dapat membuat program dalam bahasa C, diperlukan beberapa


perangkat lunak. Perangkat lunak yang pertama ialah sebuah editor teks
tempat kita mengetikkan kode program. Selanjutnya, ada sebuah kompilator
(compiler) yang akan membaca kode bahasa C yang telah ditulis dan
mengubahnya menjadi bahasa mesin, atau bahasa assembly. Setelah itu,
terdapat sebuah assembler yang akan mengubah bahasa mesin tersebut ke
dalam kode biner yang dapat dipahami dan dieksekusi oleh komputer.
Terakhir, terdapat sebuah penghubung (linker) yang akan menyatukan
beberapa berkas yang dihasilkan dalam proses-proses sebelumnya ke dalam
sebuah bentuk berkas yang dapat dieksekusi (executable).
Proses Kompilasi GCC (GCC Compilation Process) (binus.ac.id)

Struktur Program Bahasa C


Bahasa C merupakan bahasa yang terstruktur. Beberapa struktur dasar pada
program bahasa C telah terlihat pada program yang kalian tulis sebelumnya.
Untuk memudahkan penjelasan, kode program berikut akan diberi nomor
baris di bagian kiri. Penting: Jika kalian ingin mencoba menjalankan contoh
program dengan nomor baris seperti di bawah ini, kalian tidak perlu
mengetikkan nomor baris tersebut.

Baris pertama merupakan suatu pernyataan yang digunakan untuk


memasukan sebuah header file yang bernama stdio.h. Header file merupakan
kumpulan fungsi-fungsi dasar yang dikelompokkan berdasarkan
kegunaannya dan dapat digunakan untuk membantu kalian membuat
program.
Pada kode di atas, header file yang digunakan ialah stdio.h yang berisi
fungsi-fungsi terkait masukan dan keluaran standar (atau standard input
output).
Dengan menggunakan stdio.h, program yang kalian buat dapat membaca dan
menulis data. Pada baris 2-5, kalian menemukan sebuah blok program yang
merupakan implementasi suatu fungsi bernama main.
Fungsi ini merupakan fungsi yang akan dijalankan pertama kali pada saat
program dijalankan. Isi dari blok fungsi tersebut diapit dengan tanda kurung
kurawal. Di dalam fungsi ini.
Pada baris 3, terdapat pemanggilan sebuah fungsi bernama printf yang
digunakan untuk mencetak suatu data ke layar. Dalam hal ini, data yang
ditampilkan ialah sebuah kalimat “Halo Dunia!\n” yang diberikan pada
parameter fungsi tersebut.
Karakter \n yang ada pada kalimat tersebut akan dicetak oleh program
sebagai baris baru (newline), seperti jika kalian menekan tombol enter pada
papan ketik kalian.
Pada baris ke-4, terdapat sebuah pernyataan return 0. Penjelasan mengenai
fungsi pernyataan ini cukup berat untuk dijelaskan pada bagian ini.
Singkatnya, pernyataan ini merupakan tanda bagi sistem operasi untuk
mengecek selesainya program dengan benar. Apabila program berjalan dan
berhenti dengan benar, sistem operasi akan memperoleh nilai 0. Nilai selain
0 akan menjadi tanda bahwa program tidak berhenti dengan benar. Untuk
saat ini, yang perlu kalian ketahui ialah pernyataan ini perlu diletakkan di
akhir blok fungsi main pada program yang kalian tulis.
Kalian dapat memodifikasi kode program tersebut dan menjalankannya
kembali dengan melakukan beberapa perubahan, misalnya:
1. Ubah kalimat Halo Dunia menjadi Hello World!
2. Cetak dua baris kalimat di layar, yaitu “Halo Dunia!” dan “Saya siap
belajar pemrograman!”
Tipe Data
Komputer dapat mengolah data yang beragam. Pada dasarnya, data yang
diolah oleh komputer, baik berupa numerik ataupun karakter, akan disimpan
dalam bentuk biner. Oleh karena itu, nilai yang kalian masukkan dalam
komputer pastilah akan disimpan dalam bentuk biner. Program perlu
mengetahui bagaimana bilangan biner dibaca sehingga diperlukan suatu
mekanisme untuk memberi tahu program tentang data yang kita simpan pada
variabel tersebut. Hal ini diakomodir melalui tipe data. Suatu tipe data akan
memiliki nama tipe, jenis data yang disimpan, dan rentang yang berbeda.
Pada bahasa C, terdapat beberapa tipe data dasar yang dapat digunakan

Anda mungkin juga menyukai