Setting Microtik Dan Modem
Setting Microtik Dan Modem
Untuk Router MikroTik dapat terhubung ke Jaringan Internet terdapat beberapa konfigurasi
yang harus dilakukan, konfigurasi ini merupakan konfigurasi paling dasar MikroTik sebelum
mempelajari konfigurasi lainnya. Berikut ini adalah beberapa hal yang harus dikonfigurasi
pada Router untuk menghubungkannya pada Internet.
IP Address, Tentunya kita harus memberikan alamat pada Router. Router memiliki
banyak port Interface, kita harus mengatur IP Address pada port yang terhubung ke
Internet atau ISP yang menyediakannya, IP Address harus satu Network dengan IP
Address yang disediakan ISP, kemudian untuk port PC Client, IP Address yang
digunakan bebas dan bersifat privat.
Default Route, Default Route atau Gateway ini berfungsi untuk mengarahkan lalu
lintas dari jaringan LAN PC Client menuju jaringan Internet, sesuaikan Default Route
dengan Gateway jaringan ISP.
NAT Masquerade, Jaringan LAN kita bersifat private atau tidak diketahui oleh
jaringan ISP, sehingga jika tidak dikenali maka ISP tidak dapat mengirim kembali
data dari Internet yang kita minta dari Jaringan PC Client, kita dapat mengakalinya
dengan NAT Masquerade ini, cara kerjanya adalah menyamarkan IP Address PC
Client dengan IP Address pada port Interface Router yang terhubung dengan ISP.
DNS Server, Fungsinya agar ketika PC Client membuka URL seperti google.com
Router dapat meresolve atau menerjemahkannya menjadi alamat IP.
Bridging, Jika pada Router ingin kita fungsikan juga sebagai Switch kita bisa
gunakan metode ini yaitu menjadikan beberapa port Interface Router dalam satu
Network/Broadcast domain yang sama, karena secara default tiap port Inteface Router
berada di Network/Broadcast domain yang berbeda.
DHCP Server, Router MikroTik akan mengkonfigurasi IP Address secara otomatis
pada PC Client dengan fitur DHCP, fitur ini menggunakan protocol DHCP untuk
memberikan dan mengkonfigurasi IP Address pada PC atau DHCP Client, sehingga
kita tidak perlu repot mengkonfigurasi IP Address satu per satu PC jika jumlahnya
banyak.
Kita lanjut pada konfigurasinya, kali ini saya mengkonfigurasi Router lewat aplikasi WinBox
via MAC Address. dan Client adalah Windows XP.
Pertama hubungkan port ether1 dengan kabel yang terhubung dengan ISP, kemudian
untuk ether2 hingga ether5 untuk dihubungkan pada PC Client. dan jangan lupa untuk
menyalakan Router MikroTiknya.
Pada Client sediakan aplikasi WinBox untuk meremote Mikrotik dan
mengkonfigurasinya, lalu kita konfigurasi IP Address secara manual pada Client
terlebih dahulu.
Kemudian kita buka aplikasi Winbox dan buka tab Neighbors, klik tombol Refresh
dan tunggu hingga muncul daftar Router MikroTik yang ada di jaringan lokal, jika
sudah muncul klik Connect.
Maka muncul jendela WinBox seperti ini.
Menghubungkan Router dengan Internet.
Pertama kita atur IP Address pada Interface yang terhubung dengan ISP, caranya klik
Menu IP > Addresses > tanda (+), kemudian masukan alamat IP-nya misalnya
10.1.1.10/24.
Kemudian testing dengan melakukan PING pada alamat IP ISP atau gateway, caranya
buka menu Terminal untuk masuk mode CLI, kemudian ketikan PING [alamat IP].
Kemudian atur DNS Server ke Server google. Caranya klik IP > DNS Ketikan alamat
IP 8.8.8.8 dan centang Allow... agar Router juga bisa bertindak sebagai DNS Server.
Kita uji kembali dengan melakukan PING pada sebuah URL misalnya google.com.
*Ini dapat menyebabkan terputusnya sesi koneksi WinBox dengan Client, jika
terputus atau hilang , kembali remote Router Mikrotik pada langkah awal
kemudian lanjutkan lagi, atau biasanya akan muncul tombol Reconnect, klik
tombol Reconnect agar lebih cepat.
Kemudian kita berikan IP Address pada Jaringan LAN atau Interface Bridge LAN.
Pada Client yang sedang kita gunakan ini yang sedang meremote menggunakan
winbox, kita tes ping pada alamat IP Interface bridge Router.
Pertama kita tentukan interface yang ingin diberi DHCP, Interface nya adalah Bridge
LAN untuk PC Client, setelah itu klik Next.
Kemudian DNS Server atur pada alamat IP Interface Bridge LAN saja.
Lease time atau waktu kadaluarsa alamat IP yang diberikan pada Client.
Testing Client
Nyalakan PC Client yang satunya lagi, kemudian konfigurasi IP Address menjadi
otomatis.
Jika berhasil maka PC Client tersebut akan mendapatkan alamat IP DHCP Secara
otomatis.
Untuk mengakhirinya kita coba browsing pada PC CLient ini.
Sekian untuk kali ini, itu saja yang dapat saya sampaikan kali ini, mohon maaf jika kurang
jelas.