0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
295 tayangan16 halaman

Administrasi Basis Data

Dokumen tersebut membahas tentang backup dan recovery basis data pada beberapa sistem manajemen basis data seperti MS Access, SQL Server, MySQL, Oracle, dan Visual Foxpro. Ia menjelaskan tujuan, dasar teori, langkah-langkah backup dan recovery, serta perbedaan antara sistem basis data dalam melakukan backup dan recovery.

Diunggah oleh

Erna Dwi
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Kami menangani hak cipta konten dengan serius. Jika Anda merasa konten ini milik Anda, ajukan klaim di sini.
Format Tersedia
Unduh sebagai PDF, TXT atau baca online di Scribd
0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
295 tayangan16 halaman

Administrasi Basis Data

Dokumen tersebut membahas tentang backup dan recovery basis data pada beberapa sistem manajemen basis data seperti MS Access, SQL Server, MySQL, Oracle, dan Visual Foxpro. Ia menjelaskan tujuan, dasar teori, langkah-langkah backup dan recovery, serta perbedaan antara sistem basis data dalam melakukan backup dan recovery.

Diunggah oleh

Erna Dwi
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Kami menangani hak cipta konten dengan serius. Jika Anda merasa konten ini milik Anda, ajukan klaim di sini.
Format Tersedia
Unduh sebagai PDF, TXT atau baca online di Scribd
Anda di halaman 1/ 16

ADMINISTRASI BASIS DATA

SAHRUL DANDI
42516011
2A TKJ

PROGRAM STUDI D4 TEKNIK KOMPUTER DAN


JARINGAN
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
2017-2018
PRAKTIKUM III

Backup dan Restore Database

1. Tujuan

Setelah menyelesaikan modul ini, anda diharapkan dapat :

1. Melakukan proses backup

2. Melakukan proses recovery

2. Dasar Teori

Sistem komputer, sebagaimana peralatan mekanis/elektronis lainnya, juga berpotensi


mengalami kerusakan atau kegagalan operasi adalah :

- Aliran listrik putus, yang dapat mengakibatkan hilangnya informasi yang ada di memori
utama dan register.
- Kesalahan operator (human error) dimana operator (manusia) melakukan kesalahan
operasi yang tidak disengaja.
- Kesalahan perangkat lunak, yang dapat mengakibatkan hasil pengolahan (akhir/antara)
tidak benar, informasi yang disajikan ke user salah, dan basis data menjadi tadak konsisten.
- Disk rusak, yang dapat mengakibatkan hilangnya informasi atau rusaknya basis data yang
ada di dalam disk.

Dalam berbagai kasus di atas, data atau informasi yang kita kelola bisa menjadi hilang yang
tentu saja sangat merugikan. Karena itu, sistem basis data harus menyiapkan/menerapkan sejumlah
aksi untuk menjamin agar keatomikan dan ketahanan transaksi harus dapat dipelihara kendati
kegagalan sistem terjadi.

Operasi operasi backup dan recovery merupakan dua jenis operasi terhadap basis data dengan
fungsi yang berlawanan tapi memiliki ketergantungan satu sama lain. Operasi recovery dimaksudkan
sebagai upaya DBMS untuk mengembalikan kondisi basis data seperti semula, ketika terjadi
kerusakan pada basis data yang kita kelola. Operasi recovery ini ada yang berjalan secara otomatis,
tapi ada pula yang dieksekusi secara manual oleh administator basis data (DBA atau database
administrator). Recovery akan dijalankan secara otomatis oleh DBMS sepanjang kerusakan tidak
terjadi pada media penyimpanan permanen (disk) yang berisi basis data permanen. Tetapi jika
kerusakan terjadi pada disk dimana basis data utama berada, maka operasi recovery ini harus
dilakukan secara manual dengan lebih dulu diawali dengan proses penulisan kembali (restore) dari
salinan basis data yang sudah kita miliki sebelumnya yang kemudian diikuti dengan proses perbaikan
basis data agar bisa kembali ke kondisi semula. Operasi recovery secara manual ini mensyaratkan
adanya salinan basis data yang kita siapkan di media penyimpanan stabil (seperti tape) dan itu
dihasilkan dari operasi backup yang sudah kita lakukan sebelumnya.

Operasi backup sendiri pada intinya adalah melakukan penyalinan isi basis data utama di disk
(tentu saja di lakukan pada saat basis data tersebut masih dalam kondisi baik) ke media penyalinan
stabil, seperti tape. Hasil operasi recovery yang dilakukan secara manual belum tentu benar-benar
dapat mengembalikan basis data kita ke kondisi semula sesaat sebelum kerusakan/kehilangan basis
data terjadi, karena hal itu sangat tergantung hasil operasi backup terakhir yang telah kita lakukan.
Semakin dekat saat operasi backup terakhir itu dengan terjadinya kerusakan basis data, maka akan
semakin tinggi tingkat keberhasilan operasi recovery untuk mengembalikan basis data yang telah
rusak ke kondisi semula.

Berdasarkan waktu pelaksanaan satu strategi, ada 2 jenis operasi backup yang dapat kita pilih,
yaitu :

- Backup statis, dimana backup dilakukan dengan lebih menonaktifkan basis data secara
keseluruhan.
- Backup dinamis, dimana backup dilakukan tanpa penonaktifan basis data (sehingga user bisa
tetap bekerja ).

3. Daftar Alat dan Bahan


1. Personal Komputer 1 Unit
2. Software DBMS (MS. Access, SQL Server, MySQL, Visual Foxpro)

4. Keselamatan Kerja

1. Sebelum melakukan langkah percobaan, pastikan kabel power terhubung ke Power Supply.
2. Matikan komputer setelah praktikum selesai.

5. Langkah Kerja

I. BACKUP DATABASE
Database yang telah dibuat harus dibackup secara teratur dan disimpan di lokasi yang aman.
File hasil backup dapat direstore ke server asal atau ke server lain. Untuk melakukan
backup database, ikuti langkah-langkah berikut :
1. Klik kanan database yang akan dibackup, pilih All Task lalu Backup.

2. Terdapat 4 jenis tipe backup, pilih Database-Complete yang artinya seluruh isi database
akan dibackup. Kemudian klik Add untuk menentukan lokasi backup. Klik tombol di
sebelah kolom File name.

3. Pilih lokasi backup sesuai yang diinginkan dan berikan nama file hasil backup di kotak File
name.
4. Klik OK setelah selesai, maka hasil pemilihan lokasi ditampilkan di property backup.

5. Klik OK, dan backup akan dilakukan di lokasi yang telah ditentukan.
II. RESTORE DATABASE

Proses restore adalah kebalikan dari backup. Dengan restore maka file hasil backup disimpan
kembali ke SQL Server. Anda harus berhati-hati saat melakukan restore, agar tidak keliru dan
menimpa database yang versi datanya lebih baru. Anda dapat menetapkan apakah suatu restore akan
menimpa database lama, atau direstore sebagai database baru dengan nama berbeda.Langkahnya
adalah :

1. Klik kanan folder database lalu pilih Restore. Setelah dialog restore ditampilkan, pada kotak
Restores database Anda dapat memilih apakah database lama akan ditimpa atau direstore sebagai
database baru. Apabila ingin menimpa database lama pilih nama database dari dropdown yang
tersedia. Apabila ingin merestore sebagai database baru maka isikan nama database pada kolom
tersebut. Pada contoh ini dibuat database baru dengan nama Database ASPNETBARU.

2. Klik from device untuk menentukan lokasi file backup. Kemudian klik Select Devices, plih Disk
dan klik Add untuk mencari lokasi file.
3. Pilih file hasil backup lalu klik OK sampai kembali ke menu konfigurasi restore.

4. Setelah kembali ke menu restore database, klik option untuk menentukan nama dan lokasi file
database yang akan dibuat dari hasil restore. Secara default nama dan lokasi filenya sama dengan
database ASPNET karena backupnya dibuat dari database ini. Karena akan dibuat restore ke
database baru maka harus ditetapkan nama file database yang berbeda. Lokasi file boleh saja tetap
sama dengan database ASPNET.

5. Ganti nama file database dan log menjadi ASPNETBARU seperti berikut:

6. Klik OK, maka restore dilakukan dan terbuat database baru bernama ASPNETBARU.

Oracle

Backup
Untuk export database dari Oracle, pertama buka command prompt lalu ketik exp dan
tekan tombol enter. Selanjutnya masukkan username yang telah dibuat sebelumnya, sebagai
contoh pada percobaan yang pernah saya lakukan yaitu dengan menggunakan user example.
Lalu masukkan password. Setelah itu apabila muncul “Enter array fetch buffer size: 4096”
tekan enter. Lalu setelah itu, pada Export file, masukkan alamat direktori tempat file eksport
nanti tersimpan. Lakukan langkah selanjutnya yaitu pilih export User atau Tabel. Lalu pilih
jawaban yes/no. Setelah itu, pilih tabel yang dibuat. Untuk menyelesaikan export, kosongkan
input nama tabel lalu tekan Enter.
Seperti alamat penyimpanan yang saya masukkan tadi, database telah berhasil di
ekspor.

Recovery

Untuk Import, pastikan anda memiliki user lain yang akan kita gunakan untuk
mengimpor database. Sebagai contoh, saya membuat user baru lalu kita cek, belum ada sama
sekali tabel yang telah diekspor tadi didalam database user ini.
Untuk Impor database ke Oracle, buka “Command Prompt run as Administrator”.
Lalu ketik “imp.exe”. Lalu masukkan username dengan password. Pada praktikum yang telah
saya lakukan. Saya menggunakan user Import, lalu akan ada pertanyaan Import data only.
Jawab no, lalu masukkan alamat direktori file yang ingin diimpor. Selanjutnya seperti gambar
diatas. Apabila import file berhasil, maka akan ada tulisan Import terminated successfully
without warning.
Lalu kita cek kembali seluruh tabel yang ada pada user Import. Kita dapat melihat
bahwa di database tersebut telah ada tabel Mahasiswa dan Matakuliah.

MySQL
Backup :

Untuk Backup pada MySQL dapat kita katakana seperti mengekspor keluar file database.
Caranya yaitu dengan masuk pada database yang diinginkan lalu pilih menu Export seperti
pada gambar diatas. Pada fitur export kita dapat mengatur template dan metode yang
digunakan untuk mengekspor. Apabila ingin mengekspor langsung, tekan tombol Go bagian
bawah.

Recovery :

Untuk Restore pada MySQL dapat kita katakan seperti Import file database, caranya dengan
masuk ke database yang diinginkan lalu pilih menu Import dan choose file lalu tekan Go.
SQL Server

Backup
Klik kanan database yang akan diexport ke access, pilih all taks-export. Akan muncul
windows DTS Import/export Wizard, Klik Next dan Next. Pada pilihan destination klik pada
Combo box dan pilih microsoft accsess. Pada filename pilih filename database yang akan
dipakai sebagai tempat untuk export data. Jika sudah ditentukan klik next dan klik next. Pada
windows selanjutnya pilih tabel-tabel yang akan diexport. Kemudian klik next dan Klik Next,
kmudian klik finish. Dan tunggu proses export sampai selesai, dan muncul pesan yang
menyatakan bahwa proses Export dan import Success. Klik OK. Berikutnya muncul windows
dan klik Done.

Recovery

Pilih menu File lalu Open File, Pilih .sql yang akan di impor. Jendela query akan
terbuka lalu lakukan execute query (klik tombol exequte query) lalu Impor berhasil dilakukan.
ANALISIS

Pada praktikum ini, selain beberapa analisis yang telah tertera pada hasil, perlu
diketahui, bahwa kedua aplikasi DBMS yang penulis gunakan memiliki kesamaan
fitur yang sama, yaitu backup dan recovery. Namun pada penerapannya, terdapat
perbedaan sintaks yang signifikan dalam menjalankan fitur backup dan recovery pada
kedua DBMS yang diunakan. Dimana pada DBMS SQL Server lebih mudah
dipahami, karena dapat langsung menentukan path tujuan file backup dan menunjuk
kembali file path bak yang ingin direcovery. Sedangkan pada oracle harus melewati
proses yang sangat panjang. Dalam melakukan backup dan restore pada oracle, salah
satu metode yang bisa digunakan adalah menggunakan recovery manager (rman).
Untuk melakukan backup, terlebih dahulu dilakukan mengubahan pada mode database
yang akan dibackup menjadi mode achivelog kemudian di open. Ini bisa dilakukan
dengan cara masuk ke sqlplus melalui cmd dan mengetikkan perintah alter database
achivelog dan alter table open, setelah itu keluar dari sqlplus dan masuk ke recov
manager dengan mengetikkan “rman target /” pada command prompt. Controlfile
autobackup harus diubah menjadi on agar controlfile yang berisi informasi mengenai
database bisa dibackup secara otomatis. Adapun untuk melakukan restore, terlebih
dahulu kita merestore controlfile. Apabila tidak dilakukan restrore controlfile, akan
terjadi error saat melakukan restore database karena informasi database tidak lengkap.
Untuk melakukan restore controlfile digunakan perintah restore controlfile from
‘path-controlfile.bkp’;. setelah berhasil merestore controlfile, barulah bisa dilakukan
restore database. Terlepas dari kedua DBMS yang memiliki sintaks yang berbeda
dalam backup dan recovery, hasil yang ditampilkan kedua DBMS ini hampir sama.
Yaitu menampilkan kembali database yang telah kita backup. Hal ini bertujuan agar
meminimalisir terjadinya data yang hilang saat melakukan peninjauan, entah itu
disengaja dan tidak disengaja, ada baiknya jika database dibackup dahulu sebelum
digunakan untuk keperluan yang lain.
Kesimpulan

Operasi operasi backup dan recovery merupakan dua jenis operasi terhadap basis data dengan
fungsi yang berlawanan tapi memiliki ketergantungan satu sama lain. Operasi recovery
dimaksudkan sebagai upaya DBMS untuk mengembalikan kondisi basis data seperti semula,
ketika terjadi kerusakan pada basis data yang kita kelola. Operasi recovery ini ada yang
berjalan secara otomatis, tapi ada pula yang dieksekusi secara manual oleh administrator basis
data (DBA atau database administrator).
Operasi backup sendiri pada intinya adalah melakukan penyalinan isi basis data utama di disk
(tentu saja di lakukan pada saat basis data tersebut masih dalam kondisi baik) ke media
penyalinan stabil, seperti tape. Hasil operasi recovery yang dilakukan secara manual belum
tentu benar-benar dapat mengembalikan basis data kita ke kondisi semula sesaat sebelum
kerusakan/kehilangan basis data terjadi, karena hal itu sangat tergantung hasil operasi backup
terakhir yang telah kita lakukan. Database yang telah dibuat harus dibackup secara teratur dan
disimpan di lokasi yang aman. File hasil backup dapat direstore ke server asal atau ke server
lain. Proses restore adalah kebalikan dari backup. Dengan restore maka file hasil backup
disimpan kembali ke SQL Server.

Anda mungkin juga menyukai