Program Kerja

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 18

PEMERINTAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

DINAS KESEHATAN
RUMAH SAKIT MATA NUSA TENGGARA BARAT

PROGRAM KERJA
INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT MATA NTB
TAHUN 2023

RUMAH SAKIT MATA NUSA TENGGARA BARAT


Jl. Harimau No.01, Mataram Telp. (0370) 7847094
e-mail : [email protected] Kode Pos: 83112

1
PROGRAM KERJA
RUANG INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT MATA NTB
TAHUN 2023

A. Pendahuluan

Rumah Sakit Mata NTB merupakan rumah sakit tipe C yang memberikan
pelayanan kesehatan mata secara efektif dan efisien sejalan dengan tuntutan
masyarakat atas pelayanan kesehatan yang semakin bermutu, terjangkau dan
berkualitas.
Instalasi Farmasi adalah salah satu bagian dari unit pelayanan Rumah Sakit
Mata NTB yang memberikan pelayanan kefarmasian meliputi dua kegiatan yaitu
kegiatan yang bersifat manajerial dan pelayanan farmasi klinik.
Kegiatan manajerial berupa pengelolaan sediaan farmasi, Alat Kesehatan dan
Bahan Medis Habis Pakai yang bermutu dan terjangkau bagi semua lapisan
masyarakat serta pelayanan Farmasi Klinik.
.

B. Latar Belakang

Tuntutan pasien dan masyarakat akan peningkatan mutu Pelayanan


Kefarmasian, mengharuskan adanya perluasan dari paradigma lama yang
berorientasi kepada produk (drug oriented) menjadi paradigma baru yang
berorientasi pada pasien (patient oriented) dengan filosofi Pelayanan Kefarmasian
(pharmaceutical care)
Apoteker khususnya yang bekerja di Rumah Sakit dituntut untuk
merealisasikan perluasan paradigma Pelayanan Kefarmasian dari orientasi produk
menjadi orientasi pasien. Untuk itu kompetensi Apoteker perlu ditingkatkan secara
terus menerus agar perubahan paradigma tersebut dapat diimplementasikan
Instalasi Farmasi harus memiliki Apoteker dan Tenaga Teknis Kefarmasian
yang sesuai dengan beban kerja dan petugas penunjang lain agar tercapai sasaran
dan tujuan Instalasi Farmasi Rumah Sakit
Instalasi farmasi RS mata memiliki 1 ruang Gudang Perbekalan Farmasi dan
1 ruang Apotek. Jumlah tenaga Apoteker 3 orang dan Tenaga Teknis Kefarmasian 7
orang dengan latar belakang pendidikan profesi Apoteker dan Diploma III
Kefarmasian dan tenaga administrasi 1 orang

2
Dalam memberikan pelayanan kefarmasian, Instalasi Farmasi terbagi
menjadi 2 bagian yaitu bagian yang berkaitan Perbekalan Farmasi dan bagian yang
berkaitan dengan Pelayanan Farmasi. Bagian Perbekalan Farmasi melakukan
kegiatan pengelolaan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan dan Bahan Medis Habis
Pakai meliputi pemilihan, perencanaan kebutuhan, pengadaan,, penerimaan,
penyimpanan, pendistribusian, pemusnahan dan penarikan, pengendalian dan
administrasi pelaporan di Ruang Gudang Perbekalan Farmasi. Bagian Pelayanan
Farmasi melaksanakan kegiatan di ruang Apotek Sentral Rawat Jalan&Rawat
Inap ,depo IBS, depo IGD meliputi pengkajian dan pelayanan resep, penelusuran
riwayat penggunaan obat, rekonsiliasi obat, Pelayanan Informasi Obat(PIO),
konseling, visite, Pemantauan Terapi Obat(PTO), Monitoring Efek Samping Obat
(MESO), dan Evaluasi Penggunaan Obat (EPO) untuk pasien BPJS dan pasien
Umum. Pelayanan Farmasi dilaksanakan untuk 2 shift.
Berdasarkan uraian di atas maka Instalasi Farmasi perlu menyusun program
kerja yang sistematis untuk dapat memberikan pelayan kefarmasian yang
komprehensif, bermutu, profesional dan beretika.

C. Tujuan

1. Tujuan Umum
Terselenggaranya pelayanan kefarmasian yang optimal sesuai visi dan misi
Instalasi Farmasi RS Mata
2. Tujuan Khusus
a) Terselenggaranya pelayanan kefarmasian sesuai Standar Permenkes Nomor
72 Tahun 2016
b) Meningkatkan mutu Pelayanan Kefarmasian di Rumah Sakit Mata NTB
c) Melindungi pasien dan masyarakat dari penggunaan Obat yang tidak rasional
dalam rangka keselamatan pasien (patient safety).

3
D. Rencana Kegiatan dan Rincian Kegiatan

No Kegiatan Rincian Kegiatan

1 Kegiatan Manajerial a. Pemilihan


b. Perencanaan
c. Pengadaan
d. Penerimaan
e. Penyimpanan
f. Pendistribusian
g. Pemusnahan
h. Pengendalian
i. Pencatatan dan pelaporan

2 Kegiatan Farmasi Klinik a. Pengkajian resep


b. Pelayanan Informasi Obat
c. Konseling
d. Monitoring Efek Samping Obat
e. Visite
f. Rekonsiliasi Obat

Penatagunaan Antimikroba g. Pemantauan dan Evaluasi PPRA (Program


Pengendalian Resistensi Antibiotik )

3 Pengembangan SDM a. Penambahan jumlah tenaga apoteker dan


Tenaga Teknis Kefarmasian (TTK)
b. Pelatihan dispensing steril
c. Pelatihan dispensing non steril
d. Pelatihan Medication Error

4 Penguatan Sarana dan a. Ruangan Apotek


Prasarana b. Pengajuan depo farmasi di IBS
c. Pengajuan ruang dispensing steril
d. Emergency kit
e. Kelengkapan Gudang Farmasi

E. Cara Melaksanakan Kegiatan

No Kegiatan Cara Melaksanakan Kegiatan

1 Kegiatan Manajerial

a. Pemilihan  Melaksanakan proses penyusunan

4
Formularium RS Tahun 2023
 Menetapkan jenis sediaan farmasi,
alat kesehatan, dan bahan medis
habis pakai sesuai dengan
kebutuhan mengacu pada
Formularium Rumah Sakit

b. Perencanaan Usulan kebutuhan farmasi berdasarkan


laporan Ketersediaan Obat dan BMHP

c. Pengadaan Pengadaan ke rekanan disetujui oleh


pejabat Pengadaan Rumah Sakit
Menggunakan Surat Pesanan dari
Apoteker Penanggungjawab Instalasi
Farmasi
d. Penerimaan Penerimaan obat dari distributor (selain
sediaan Narkotika, Psikotropika,
Prekursor dan Obat-obat Tertentu)
dapat dilakukan oleh tenaga
kefarmasian di gudang farmasi yang
sudah di tunjuk atau yang sudah
dibuatkan Surat Keputusan Direktur
Rumah Sakit Mata NTB
e. Penyimpanan Penyimpanan perbekalan farmasi
disusun dengan sistem FIFO (First In
First Out) dan FEFO (First Expired First
Out) yaitu barang yang datang terlebih
dahulu dan atau kadaluwarsa terdekat
dikeluarkan dahulu
f. Pendistribusian Alur pendistribusian dari gudang
perbekalan farmasi ke unit Apotek
Rawat Jalan, IGD, Rawat Inap, dan IBS
menggunakan SBBK (Surat Bukti
Barang Keluar), sedangkan distribusi
Ke pasien menggunakan resep yang
ditulis oleh dokter yang berpraktek di
RS Mata NTB
g. Pemusnahan Untuk sediaan obat dan BMHP yang
sudah memasuki masa kadaluarsa dan
atau rusak dibuatkan berita acara serah
terima ke Instalasi Kesehatan
Lingkungan (IKL) RS Mata NTB untuk
selanjutnya diproses pengajuan
pemusnahan oleh pihak ke-3
Pemusnahan dilakukan menggunakan
metode insinerasi
h. Pengendalian Melakukan evaluasi obat slow moving,
death stock dan stok opname secara

5
periodic dan berkala
i. Pencatatan dan pelaporan Pencatatan dan pelaporan yang dibuat
perbulan di Instalasi Farmasi
Unit Rawat Jalan dan Rawat Inap pasien 1. Data Pemakaian sediaan obat dan
BMHP Harian
BPJS, Unit Rawat Jalan dan Rawat Inap
2. Data resep (Rekap jumlah lembar
pasien Umum, IBS, IGD resep, Rekap jumlah R/)
3. Data Kesesuaian peresepan
dengan Fornas dan Formularium
RS
4. Data Waktu tunggu
5. Data kelengkapan administrasi
resep
6. Rekap Tarif
7. LPLPO (Laporan Persediaan dan
Lembar Permintaan
Unit IBS 8. Laporan Ketersediaan IOL

Gudang Perbekalan Farmasi 9. Laporaan Penerimaan


10. Laporan Dinamika Logistik Obat
dan BMHP
11. Laporan Stok Opname
Instalasi Farmasi 12. Laporan Pelayanan Farmasi
(yanfar)
13. Laporan Sipnap
14. Laporan Indikator Mutu
15. Laporan Monitoring dan Evaluasi
Ketersedian Obat dan BMHP
Bulanan
16. Laporan Rekapitulasi Monev
Ketersediaan Obat dan BMHP
17. Rencana Kebutuhan Obat

2 Kegiatan Farmasi Klinik

a. Pengkajian resep  Kegiatan pengkajian resep meliputi


kajian administratif : identitas pasien,
tanggal peresepan, nama dokter,
SIP,dan paraf dokter); kajian
farmasetis meliputi nama obat, bentuk
dan kekuatan sediaan obat, dosis dan
jumlah obat, stabilitas, aturan dan
cara penggunaan; pertimbangan klinis
meliputi ketepatan indikasi dan dosis
obat, duplikasi dan atau polifarmasi,
reaksi obat yang tidak diinginkan
(alergi, ESO, manifestasi klinis lain),

6
kontraindikasi serta interaksi obat
 Mengevaluasi penulisan resep yang
tidak lengkap dan tidak terbaca

b. Pelayanan Informasi Obat Kegiatan penyediaan informasi,


rekomendasi obat yang independen,
akurat, tidak bias, terkini dan
komprehensif yang dilakukan oleh
Apoteker kepada dokter,perawat,
profesi kesehatan lainnya serta pasien
dan pihak lain di luar Rumah Sakit

c. Konseling Proses interaktif antara Apoteker


dengan pasien/keluarga untuk
meningkatkan pengetahuan,
pemahaman, kesadaran dan kepatuhan
sehingga terjadi perubahan prilaku
dalam penggunaan obat dan masalah
yang dihadapi pasien

d. Monitoring Efek Samping Obat Kegiatan pemantauan setiap respon


terhadap obat yang merugikan atau
tidak diharapkan yang terjadi pada dosis
normal yang digunakan pada pasien

e. Visite Kegiatan kunjungan ke pasien rawat


inap yang dilakukan Apoteker secara
mandiri atau bersama tim tenaga
kesehatan untuk mengamati kondisi
klinis pasien secara langsung, dan
mengkaji maslah terkait obat,
memantau terapi obat yang rasional,
dan menyajikan informasi obat kepada
dokter, pasien serta profesional
kesehatan lainnya

f. Rekonsiliasi Obat Proses membandingkan intruksi


pengobatan dengan obat yang telah
diperoleh pasien, untuk mencegah
terjadinya kesalahan obat (medication
error) seperti obat tidak diberikan,
duplikasi, kesalahan dosis atau

g. Penatagunaan Antimikroba Pemantauan dan Evaluasi PPRA


(Program Pengendalian Resistensi
Antibiotik )

3 Pengembangan SDM

Perencanaan Jumlah Apoteker sesuai Menganalisa dan menghitung

7
kebutuhan kebutuhan tenaga apoteker
 1 org penanggungjawab instalasi
farmasi
 1 org PJ Apotek Rawat Jalan
 1 org PJ Rawat Inap
 1 org PJ IGD
 1 org PJ IBS
 1 org PJ Gudang Perbekalan Farmasi
 1 org PJ Farmasi Klinik
Total : 7 orang
Jmlh apoteker RS Mata NTB : 3 org
Kekurangan sejumlah 4 orang

Perencanaan Tenaga Teknis Menganalisa dan menghitung


kebutuhan tenaga TTK
Kefarmasian (TTK) sesuai kebutuhan
 3 orang di apotek Rawat Jalan
 2 org di gudang perbekalan farmasi
 4 org utk piket 3 shift di IGD
 4 org utk piket 3 shift di ranap+poli
sore
Total : 13 orang
Jumlah TTK RS Mata NTB : 7 orang
Kekurangan sejumlah : 6 orang

Pelatihan dispensing obat steril non Mengajukan Pelatihan Dispensing Steril


yang diadakan oleh Kemenkes
sitostatika
(Direktorat Pelayanan Kefarmasian)
atau RS yang ditunjuk sesuai
Kepmenkes
HK/01.07/MENKES/484/2021 tentang
Penetapan Rumah Sakit Pusat
Unggulan (Center Of Excellence)
Pelayanan Kefarmasian Dispensing
Sediaan Obat Steril
Hanya ada 1 orang TTK yang memiliki
sertifikat Pelatihan Tehnik Aseptik
Dispensing tahun 2018

Pelatihan dispensing non steril Mengadakan pelatihan dispensing non


steril untuk tenaga kefarmasian di IF RS
Mata

Pelatihan Medication Error Mengikuti Pelatihan Medication Error

4. Penguatan Sarana dan Prasarana

8
No Usulan Stok/ Kondisi Kebutuhan Usulan Permintaan
sekarang

1 Ruangan Apotek Ruangan Penambahan Ruangan yang lebih


Apotek tidak ruangan besar
memadai untuk
penyimpanan
obat dan jumlah
pegawai

Komputer Apotek Komputer sering Penggantian Komputer 1 buah


eror, keyboard komputer
eror, mouse
rusak

Komputer untuk SIM RS Komputer Komputer Komputer 1 buah


Apotek jumlah 1 spec dengan
rendah spesifikasi
yang lbh
tinggi

Kursi Apotek Jumlah tenaga: Penambahan Kursi 5 buah


5 kursi dan Meja 2 buah
Jumlah Kursi : 4 meja
(rusak 3, layak
pakai 1)

Keranjang resep Penambahan Keranjang resep 10


keranjang buah
resep

Mika Kotak Obat Penambahan Mika kotak obat 100 pcs


Mika Kotak
Obat

Printer Printer 1: rusak Printer Printer 1 buah

Termometer kulkas Termometer Termometer kulkas 1


kulkas 1 : rusak buah

Sound Sistem Portable Belum ada Sound sistem portable 1


pengeras suara buah
untuk
pemanggilan
pasien

2 Depo IBS Penyimpanan Depo IBS Ruangan ber AC


obat IBS dititip Komputer 1 buah
di Gudang Meja 1 buah
Kursi 1 buah
Etalase 2 buah
Kulkas 1 buah

3 Ruang Dispensing Steril Tidak ada Ruangan


dengan

9
syarat-syarat
tertentu

4 Emergency Kit Tas Tas Emergency 1 buah


emergency Box Emergency 3 buah
untuk
ambulance
Box
emergency
untuk Ranap,
IBS dan Poli

5 Gudang Obat tidak ada White Board White Board uk 50 cm x


uk 50 cm x 70 70 cm 1 buah
cm

Lemari Lemari penyimpanan


penyimpanan Obat B3 1 buah
Obat B3

Lemari Lemari Penyimpana


Penyimpana Obat High Alert 1 buah
Obat High
Alert

F. Sasaran

No Kegiatan Sasaran

Kegiatan Manajerial
1
a. Pemilihan  Tersusunnya Formularium RS Mata tahun 2022

b. Perencanaan  Tersusunnya rencana kebutuhan obat perbulan,


triwulan dan tahunan
 Menghindari kekosongan sedian obat dan
BMHP

c. Pengadaan  Sediaan obat dan BMHP terpenuhi baik jenis


dan jumlahnya, tepat waktu dan efisien

d. Penerimaan  Sediaan obat dan BMHP diterima kondisi baik


dan sesuai dokumen kontrak atau surat
pesanan
 Data penerimaan obat terdokumentasi

e. Penyimpanan Sediaan obat dan BMHP disimpan secara benar

10
(memenuhi persyaratan stabilitas dan keamanan)

f. Pendistribusian  Sediaan obat dan BMHP sampai kepada


unit/pasien sesuai peraturan yang berlaku
 Data obat yang terdistribusi ke unit dan pasien
terdokumentasi

g. Pemusnahan  Pemusnahan dilaksanakan sesuai peraturan


yang berlaku
 Data obat yang rusak dan atau expire date
terdokumentasi

h. Pengendalian  Penggunaan obat sesuai formularium RS 100%


 Data kesesuaian persediaan dan penggunaan
obat sesuai Formularium Nasional dan
Formularium Rumah Sakit terdokumentasi

i. Pencatatan dan Pelaporan Laporan bulanan dan tahunan yang valid dan
komprehensif terdokumentasi

2 Kegiatan Farmasi Klinik


a. Pengkajian resep  Kesalahan pemberian obat/medication eror nihil
 Data jumlah pengkajian resep terdokumentasi

b. Pelayanan Informasi Data pelayanan PIO yang terdokumentasi


Obat
c. Konseling Data pelayanan konseling yang terdokumentasi

d. Monitoring Efek Data Jumlah pasien yang dilakukan Monitoring


Samping Obat Efek Samping Obat terdokumentasi

e. Visite Data jumlah kegiatan visite terdokumentasi

f. Rekonsiliasi Obat Terlaksananya pengisian data rekonsiliasi obat


di RM pasien

g. Penatagunaan Pemantauan dan Evaluasi PPRA (Program


Antimikroba Pengendalian Resistensi Antibiotik )

Pengembangan SDM
3
a. Penambahan jumlah  Jumlah tenaga Apoteker dan Tenaga Teknis
tenaga apoteker dan Kefarmasian sesuai kebutuhan dan beban
Tenaga Teknis kerja
Kefarmasian (TTK)  Dapat melaksanakan 3 shift

b. Pelatihan dispensing steril  Seluruh tenaga Apoteker dan Tenaga Teknis


Kefarmasian RS Mata NTB memiliki sertifikat

11
pelatihan dispensing sediaan steril dan
kompeten dalam melaksanakan dispensing
sediaan steril

c. Pelatihan dispensing non Seluruh tenaga Apoteker dan Tenaga Teknis


steril Kefarmasian RS Mata NTB telah memiliki
sertifikat pelatihan dispensing sediaan non steril

Seluruh tenaga Apoteker dan Tenaga Teknis


d. Pelatihan Medication Error Kefarmasian RS Mata NTB telah memiliki
sertifikat pelatihan Medication Error

4. Penguatan Sarana dan Prasarana

No Nama Barang Jumlah Keterangan

1 Ruangan 3 Ruangan Apotek 1


Depo IBS 1
Ruang Dispensing Steril 1

2 Komputer 3 buah SIM RS Apotek 1


Apotek 1
Depo Farmasi IBS 1

3 Kursi 6 buah Apotek 5


Depo IBS 1

4 Meja 3 buah Apotek 2


Depo IBS 1

5 Printer 1 buah Apotek

6 Sound Sistem Portable 1 Buah Apotek

7 Termometer Kulkas 1 buah Apotek

8 Keranjang Resep 10 buah Apotek

9 Mika Kotak Obat 100 pcs Apotek

10 Etalase 2 buah Depo IBS

11 Kulkas 1 buah Depo IBS

12 Tas Emergency 1 buah Ambulance

13 Box Emergency 3 buah Ranap 1


Poli 1
IBS 1

14 White Board kecil Uk 50 1 buah Gudang Farmasi

12
cm x 70 cm

15 Lemari Obat B3 1 buah Gudang Farmasi

16 Lemari Obat High Alert 1 buah Gudang Farmasi

17 Lemari Arsip 2 buah Gudang Farmasi dan Apotek

G. Kebutuhan Tenaga unit

No Kebutuhan Tenaga Keterangan

1 Apoteker Kebutuhan 7 orang


 1 org penanggungjawab instalasi farmasi
 1 org PJ Apotek Rawat Jalan
 1 org PJ Rawat Inap
 1 org PJ IGD
 1 org PJ IBS
 1 org PJ Gudang Perbekalan Farmasi
 1 org PJ Farmasi Klinik

Terpenuhi : 3 orang
Kekurangan : 4 orang

2 TTK/ Tenaga Teknis Kebutuhan 13 orang


Kefarmasian  3 orang di apotek Rawat Jalan
 2 org di gudang perbekalan farmasi
 4 org utk piket 3 shift di IGD
 4 org utk piket 3 shift di ranap+poli sore

Terpenuhi : 7 orang
Kekurangan : 6 orang

H. Pembiayaan

A. PENGUATAN SARANA DAN PRASARANA

13
B PENINGKATAN MUTU SUMBER DAYA MANUSIA

No Keterangan Biaya Total Biaya

1 Pelatihan Dispensing Sediaan


Steril

2 Pelatihan Dispensing Sediaan


Non Steril

14
3 Pelatihan Medication Error

I. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan

No Kegiatan Bulan Penanggug


1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 jawab
1 Kegiatan Manajerial
a Pemilihan

b Perencanaan

c Pengadaan

d Penerimaan

e Penyimpanan

f Pendistribusian

g Pemusnahan

h Pengendalian

i Pencatatan dan pelaporan

2 Kegiatan Farmasi Klinik


a Pengkajian resep

b Pelayanan Informasi Obat

c Konseling

d Monitoring Efek Samping Obat

e Visite

f Rekonsiliasi Obat

g Pemantauan dan Evaluasi


PPRA (Program Pengendalian
Resistensi Antibiotik)

3 Pengembangan SDM

a Penambahan jumlah tenaga

15
apoteker dan Tenaga Teknis
Kefarmasian

b Pelatihan dispensing non steril

c Pelatihan dispensing steril

d Pelatihan Medication Error

4 Penguatan Sarana dan Prasarana

a Pengusulan Penambahan
ruang dan kelengkapan ruang
Apotek

b Pengajuan depo farmasi di


IBS

c Pengajuan ruang dispensing


sediaan steril

Pengajuan kelengkapan dan


pengadaan emergency kit

d Pengajuan kelengkapan
gudang farmasi

J. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan Dan Pelaporan

No Kegiatan Waktu Yang Pelaporan Keterangan


Evaluasi megevaluasi
1 2 3 4 5 6
1 Evaluasi Kegiatan Manajerial

a Monitoring dan Evaluasi Tiap bulan PJ Perbekalan Ka. Inst Fa


Persediaan Obat, Alkes dan
Farmasi
BMHP

b Monitoring dan Evaluasi Tiap bulan Ka. Inst Fa Tim KFT


Penggunaan Obat, Alkes dan
BMHP

2 Evaluasi Kegiatan Farmasi Klinik

a Monitoring dan Evaluasi Tiap bulan PJ Yanfar Dikes Prop


pelayanan Farmasi NTB,
Kemenkes

3 Pengembangan SDM

16
a Pengajuan penambahan jumlah Desember Kasie Direktur RS
tenaga apoteker dan Tenaga
2023 Penunjang Mata
Teknis Kefarmasian (TTK)
b Pelatihan dispensing non steril Desember Ka. Inst Fa Kasie
2023 Penunjang
c Pelatihan dispensing steril Desember Ka. Inst Fa Kasie
2023 Penunjang
d Pelatihan Medication Error Desember Ka. Inst Fa Kasie
2023 Penunjang
4 Penguatan sarana dan Prasarana

a Pengusulan Penambahan ruang Desember Ka. Inst Fa Kasie


dan kelengkapan ruang Apotek
2023 Penunjang/K
TU/Direktur
b Pengajuan depo farmasi di IBS Desember Ka. Inst Fa Kasie
2023 Penunjang/K
TU/Direktur
c Pengajuan ruang dispensing Desember Ka. Inst Fa Kasie
sediaan steril
2023 Penunjang/K
TU/Direktur
d Pengajuan kelengkapan dan Desember Ka. Inst Fa Kasie
pengadaan emergency kit
2023 Penunjang/K
TU/Direktur

K. Pencatatan Pelaporan Dan Evaluasi Kegiatan

Progres dari Program Kerja Instalasi Farmasi RS Mata


didokumentasikan setiap bulan. Dari hasil pencatatan program kerja setiap
bulan menjadi bahan untuk Laporan Tahunan Instalasi Farmasi RS Mata

Mataram, Januari 2022


Kepala Instalasi Farmasi

( Zahratul Hayah, S.Farm., Apt )


NIP. 19820113 2009 01 200 3

17
18

Anda mungkin juga menyukai