Jurnal Hipertensi 2

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 7

JPKMI (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Indonesia)

Vol. 1, No. 3, Agustus 2020, Hal. 154-160


e-ISSN: 2721-026X
DOI: https://doi.org/10.36596/jpkmi.v1i3.61

Edukasi Upaya Pencegahan Hipertensi pada Masyarakat di Kecamatan


Passi Barat Kabupaten Bolaang Mongondow

Hairil Akbar1*, Finni Fitria Tumiwa2


STIKES Graha Medika,
Raya AKD RSI Moonow Lantai II Mongkonai Barat Kotamobagu1,2
Email: [email protected]

ABSTRAK

Laporan Surveilans Terpadu Puskesmas (STP) kejadian hipertensi termasuk dalam 10 penyakit yang paling
menonjol di Sulawesi Utara dan berada di peringkat ke dua setelah penyakit Influenza. Kasus hipertensi di
Sulawesi Utara tahun 2016 sebanyak 32.742 kasus. pada tahun 2018 Provinsi Sulawesi Utara terutama
berumur 18 tahun ke atas berada peringkat pertama pengidap hipertensi karena mencapai 13,15 persen.
Prevalensi kejadian hipertensi di Kabupaten Bolaang Mongondow pada tahun 2016 sebanyak 23.02% (381
kasus), salah satunya di Kecamatan Passi Barat. Tujuan edukasi upaya pencegahan penyakit hipertensi pada
masyarakat dilakukan agar dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat dalam hal upaya untuk mencegah
penyakit hipertensi. Metode yang digunakan yaitu pemeriksaan secara langsung tekanan darah dan kadar
kolesterol pada masyarakat serta penyuluhan. Hasil penyuluhan bahwa ditemukan bahwa banyak masyarakat
yang memiliki tekanan darah tinggi dan kolesterol. Dampak pengabdian yaitu terjadi peningkatan
pengetahuan masyarakat mengenai upaya pencegahan hipertensi. Untuk itu perlunya masyarakat melakukan
upaya pencegahan penyakit hipertensi dengan cara menjaga pola makan dan melakukan pemeriksaan sejak
dini di pelayanan kesehatan terdekat.

Kata kunci: Edukasi; Pencegahan; Hipertensi

ABSTRACT
Integrated Surveillance report Public health centers for hypertension are among the ten most prominent
diseases in North Sulawesi and are ranked second after influenza disease. The cases of hypertension in
North Sulawesi in 2016 amounted to 32,742 cases. In 2018 North Sulawesi Province, especially those aged
18 years and over, ranked first with hypertension because it reached 13.15 percent. The prevalence of
hypertension in the Bolaang Mongondow Regency in 2016 was 23.02% (381 cases), one of which was in the
Passi Barat District. The purpose of education is to prevent hypertension in the community to increase
public knowledge in terms of efforts to prevent hypertension. The method used is a direct examination of
blood pressure and cholesterol levels in the community and counseling. The results of counseling found that
many people who have high blood pressure and cholesterol. The impact of devotion is an increase in public
knowledge about efforts to prevent hypertension. For this reason, the community needs to make efforts to
prevent hypertension by maintaining a healthy diet and conducting tests early on at the nearest health
service.

Keywords: Education; Prevention; Hypertension

PENDAHULUAN

Pola penyakit di Indonesia mengalami transisi epidemiologi selama dua dekade


terakhir, yakni dari penyakit menular yang semula menjadi beban utama kemudian mulai
beralih menjadi penyakit tidak menular. Kecenderungan ini meningkat dan mulai

Edukasi Upaya Pencegahan, Hairil Akbar | 154


JPKMI (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Indonesia) Vol. 1, No. 3, Agustus 2020, Hal. 154-160

mengancam sejak usia muda. Penyakit tidak menular yang utama di antaranya hipertensi,
diabetes melitus, kanker, dan penyakit paru obstruktif kronik (Kementrian Kesehatan RI,
2015). Perubahan pola struktur masyarakat, khususnya masyarakat agraris ke masyarakat
industri banyak memberi andil pada perubahan pola fertilitas, gaya hidup, sosial ekonomi
yang pada gilirannya dapat memacu meningkatnya penyakit tidak menular (PTM) (Akbar,
2018).
Hipertensi merupakan suatu tantangan kesehatan masyarakat secara global, dimana
dapat mengurangi kualitas hidup secara signifikan dan juga merupakan salah satu faktor
risiko yang sangat berkaitan erat dengan penyakit kardiovaskuler dan mortalitas atau
kematian pada usia muda akibat penyakit hipertensi (Barron et al., 2014). Penyakit
hipertensi dapat meningkatkan risiko terjadinya penyakit kardiovaskular. Setiap
peningkatan 20 mmHg tekanan darah sistolik atau 10 mmHg tekanan darah diastolik dapat
meningkatkan risiko kematian akibat penyakit jantung iskemik dan strok (Schwartz dan
Sheps, 1999). Terkontrolnya tekanan darah sistolik dapat menurunkan risiko kematian,
penyakit kardiovaskular, strok, dan gagal jantung. Menjalankan pola hidup sehat
setidaknya selama 4–6 bulan terbukti dapat menurunkan tekanan darah dan secara umum
dapat menurunkan risiko permasalahan kardiovaskular. Beberapa pola hidup sehat yang
dianjurkan di antaranya penurunan berat badan, mengurangi asupan garam, olahraga,
mengurangi konsumsi alkohol, dan berhenti merokok (DiPiro et al., 2011).
Pada tahun 2016 berdasarakan laporan Surveilans Terpadu Puskesmas (STP)
kejadian hipertensi termasuk dalam 10 penyakit yang paling menonjol di Sulawesi Utara
dan berada di peringkat ke dua setelah penyakit Influenza. Kasus hipertensi di Sulawesi
Utara tahun 2016 sebanyak 32.742 kasus. pada tahun 2018 Provinsi Sulawesi Utara
terutama berumur 18 tahun ke atas berada peringkat pertama pengidap hipertensi karena
mencapai 13,15%. Prevalensi kejadian hipertensi di Kabupaten Bolaang Mongondow pada
tahun 2016 sebanyak 23.02% (381 kasus), salah satunya di Kecamatan Passi Barat dimana
kejadian penyakit hipertensi juga tinggi (Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara, 2017).
Munculnya masalah kesehatan tidak hanya disebabkan oleh kelalaian individu,
namun dapat pula disebabkan oleh ketidaktahuan masyarakat sebagai akibat dari
kurangnya informasi yang benar mengenai suatu penyakit (Rahmadiana, 2012). Rendahnya
pengetahuan tenaga kesehatan, pasien, dan masyarakat tentang hipertensi merupakan
penyebab utama tidak terkontrolnya tekanan darah, terutama pada pasien hipertensi di Asia
(Park et al., 2015). Masih kurangnya informasi mengenai perbaikan pola makan bagi
penderita hipertensi juga membuat pengetahuan masyarakat tentang perbaikan pola makan

Edukasi Upaya Pencegahan, Hairil Akbar | 155


JPKMI (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Indonesia) Vol. 1, No. 3, Agustus 2020, Hal. 154-160

masih rendah. Berdasarkan hasil survei di Desa Muntoi Timur Kecamatan Passi Barat
Kabupaten Bolaang Mongondow bahwa masih banyak didapatkan masyarakat yang
terkena penyakit hipertensi.

METODE

Lokasi pengabidian masyarakat ini dilaksanakan di Aula Kecamatan Passi Barat


Kabupaten Bolaang Mongondow Provinsi Sulawesi Utara. Waktu pelaksanaan pada bulan
November 2019. Kegiatan yang dilakukan meliputi tiga tahap yaitu tahap perencanaan,
tahap pelaksanaan, dan tahap evaluasi. Tahap perencanaan dimulai dengan mencari
informasi mengenai penyakit hipertensi. Metode pelaksanaan pengabdian masyarakat ini
yaitu ceramah interaktif dan pemeriksaan tekanan darah serta kadar kolesterol.

HASIL, PEMBAHASAN, DAN DAMPAK

Terdapat beberapa faktor pendorong dan penghambat pada pengabdian masyarakat


ini yaitu:
Faktor pendorong dalam kegiatan pengabdian ini adalah :
a. Warga masyarakat yang potensial sebagai Sumber Daya Manusia yang turut berperan
dalam meningkatkan derajat kesehatan keluarga pada khususnya serta masyarakat pada
umumnya.
b. Peningkatan kesadaran masyarakat untuk memelihara kesehatan melalui penerapan pola
hidup sehat.
c. Keingintahuan, antusiasme dan partsipasi aktif dari para peserta yang cukup besar
dalam mengikuti kegiatan pengabdian masyarakat ini.
Faktor penghambat :
a. Kebiasaan masyarakat yang tidak ada waktu untuk memelihara kesehatan dengan alasan
tidak ada waktu dan biaya bila harus pergi ke fasiltas kesehatan
b. Ketidaktahuan masyarakat tentang penyakit penyebab penyakit hipertensi.
c. Kesulitan mengumpulkan banyak masyarakat karena sibuk bekerja pada waktu pagi dan
siang hari.
Setelah melakukan edukasi upaya pencegahan penyakit hipertensi pada masyarakat
terlihat antusias masyarakat setempat untuk mengikuti kegiatan ini. Kondisi kegiatan ini
terlihat pada Gambar 1.

Edukasi Upaya Pencegahan, Hairil Akbar | 156


JPKMI (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Indonesia) Vol. 1, No. 3, Agustus 2020, Hal. 154-160

Gambar 1. Kondisi Pemeriksaan Tekanan Darah dan Kolesterol

Berdasarkan Gambar 1, bahwa masyarakat terlihat antusia melakukan pemeriksaan


tekanan darah dan kolesterol. Dari hasil pemeriksaan ini ternyata banyak ditemukan
masyarakat yang memiliki Riwayat penyakit hipertensi dan memiliki kolesterol tinggi.

Gambar 2. Keaktifan Masyarakat dalam Sesi Memberi Pertanyaan

Berdasarkan Gambar 2, bahwa antusias masyarakat memberikan pertanyaan kepada


pemateri terkait penyakit hipertensi dan dampaknya jika tidak ditangani dengan serius.
Adanya sesi bertanya ini akan meningkatkan pengetahuan masyarakat.

Edukasi Upaya Pencegahan, Hairil Akbar | 157


JPKMI (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Indonesia) Vol. 1, No. 3, Agustus 2020, Hal. 154-160

Gambar 3. Foto Bersama Aparat Desa, Tenaga Medis, dan Mahasiswa

Berdasarkan Gambar 3, bahwa kegiatan ini dilaksanakan dengan adanya kerjasama


dengan pihak aparat desa, tenaga medis, dan mahasiswa program studi Keperawatan dan
Kebidanan STIKES Graha Medika. Hasil edukasi upaya pencegahan penyakit hipertensi
pada masyarakat di Kecamatan Passi Barat Kabupaten Bolaang Mongondow bahwa setelah
dilakukan pemeriksaan dan penyuluhan bahwa terjadi peningkatan pengetahuan
masyarakat terkait upaya pencegahan penyakit hipertensi. Sebagai salah satu solusi untuk
menekan kejadian hipertensi ini dapat dilakukan dengan pendidikan kesehatan kepada
masyarakat. Hipertensi dapat dikontrol dengan berbagai upaya menjaga gaya hidup. Hal ini
dapat tercapai jika pengetahuan masyarakat mengenai pencegahan dan perawatan
hipertensi baik.
Hasil pengabdian kepada masyarakat ini sejalan dengan hasil pengabdian masyarakat
(Sofiana et al., 2018) yang menyatakan bahwa kegiatan pengabdian kepada masyarakat di
Dusun Bantar Kulon Banguncipto Sentolo dapat berjalan dengan baik dan lancar. Peserta
sangat aktif, antusias, dan dapat bekerjasama dengan baik. Diharapkan dengan kegiatan
pengabdian kepada masyarakat ini masyarakat memiliki pengetahuan yang baik mengenai
hipertensi.
Saat ini upaya pencegahan dan perawatan hipertensi di Rumah melalui media
pembelajaran bagi Masyarakat. Kementerian kesetahan berupaya meningkatkan promosi
kesehatan melalui komunikasi, informasi, dan edukasi. Pemberian informasi dan edukasi
pada masyarakat dapat melalui berbagai cara. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah
penyampaian informasi dan edukasi kesehatan melalui media pembelajaran yang dapat

Edukasi Upaya Pencegahan, Hairil Akbar | 158


JPKMI (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Indonesia) Vol. 1, No. 3, Agustus 2020, Hal. 154-160

diakses masyarakat setiap hari. Upaya ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan,
kesadaran, dan keinginan masyarakat dalam mencegah dan melakukan perawatan di
rumah, sehingga angka hipertensi dapat terkontrol ataupun dicegah pada masyarakat yang
berisiko.

SIMPULAN
Terjadi peningkatan pengetahuan masyarakat mengenai upaya pencegahan penyakit
hipertensi dan ditemukan beberapa masyarakat yang terdeteksi memiliki tekanan darah
tinggi dan kadar kolesterol. Perlunya masyarakat untuk menjaga pola makan agar terhindar
dari penyakit hipertensi. Serta rutin melakukan pemeriksaan tekanan darah dan kolesterol
di fasilitas pelayanan kesehatan.

UCAPAN TERIMAKASIH

Terima kasih kepada STIKES Graha Medika Kotamobagu yang telah memberikan
dukungan dalam pelaksanaan pengabdian masyarakat ini serta para tenaga medis dan
Aparat Desa Muntoi Timur, serta Kecamatan Passi Barat.

DAFTAR PUSTAKA

Akbar, H. (2018). Determinan Epidemiologis Kejadian Hipertensi Pada Lansia di Wilayah


Kerja Puskesmas Jatisawit. HIBUALAMO Seri Ilmu-Ilmu Alam Dan Kesehatan, 2 (2),
41–47.

Barron, S., Balanda, K., Hughes, J., dan Fahy, L. (2014). National and subnational
hypertension prevalence estimates for the Republic of Ireland: Better outcome and
risk factor data are needed to produce better prevalence estimates. BMC Public
Health, 14(1), 1–10. https://doi.org/10.1186/1471-2458-14-24

Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara. (2017). Profil Kesehatan. Manado.

Joseph T. DiPiro, Robert L. Talbert, Gary C. Yee, Gary R. Matzke, Barbara G. dan Wells,
L. M. P. (2011). Pharmacotherapy: A Pathophysiologic Approach.

Kementrian Kesehatan RI. (2015). Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun


2015–2019. Kemenkes RI.

Park, J. B., Kario, K., dan Wang, J. G. (2015). Systolic hypertension: An increasing
clinical challenge in Asia. Hypertension Research, 38(4), 227–236.
https://doi.org/10.1038/hr.2014.169

Rahmadiana, M. (2012). Komunikasi Kesehatan: Sebuah Tinjauan”. Jurnal Psikogenesis,


1(1), 88–94.

Edukasi Upaya Pencegahan, Hairil Akbar | 159


JPKMI (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Indonesia) Vol. 1, No. 3, Agustus 2020, Hal. 154-160

Schwartz, G. L., dan Sheps, S. G. (1999). A review of the Sixth Report of the Joint
National Committee on Prevention, Detection, Evaluation, and Treatment of High
Blood Pressure. Current Opinion in Cardiology, 14(2), 161–168.
https://doi.org/10.1097/00001573-199903000-00014

Sofiana, Liena, Yudha Puratmadja, Baiq Sandi Kartika S, Abdul Haris R Pangulu, I., dan
Putri, H. (2018). Upaya Peningkatan Pengetahuan tentang Hipertensi Melalui Metode
Penyuluhan. Jurnal Pemberdayaan: Publikasi Hasil Pengabdian Kepada
Masyarakat, 2(1), 171–176.

Edukasi Upaya Pencegahan, Hairil Akbar | 160

Anda mungkin juga menyukai