0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
1K tayangan97 halaman

Android Untuk Pemula

Buku ini membahas tentang belajar membuat aplikasi Android untuk pemula dengan menggunakan bahasa pemrograman Kotlin dan tools Android Studio. Buku ini akan memandu pembaca mulai dari instalasi tools yang dibutuhkan hingga membuat contoh aplikasi pariwisata Madura."

Diunggah oleh

Layla
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Kami menangani hak cipta konten dengan serius. Jika Anda merasa konten ini milik Anda, ajukan klaim di sini.
Format Tersedia
Unduh sebagai DOCX, PDF, TXT atau baca online di Scribd
0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
1K tayangan97 halaman

Android Untuk Pemula

Buku ini membahas tentang belajar membuat aplikasi Android untuk pemula dengan menggunakan bahasa pemrograman Kotlin dan tools Android Studio. Buku ini akan memandu pembaca mulai dari instalasi tools yang dibutuhkan hingga membuat contoh aplikasi pariwisata Madura."

Diunggah oleh

Layla
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Kami menangani hak cipta konten dengan serius. Jika Anda merasa konten ini milik Anda, ajukan klaim di sini.
Format Tersedia
Unduh sebagai DOCX, PDF, TXT atau baca online di Scribd
Anda di halaman 1/ 97

BELAJAR MEMBUAT

APLIKASI ANDROID UNTUK


PEMULA

Oleh:
Lailatul Badria D.A.A
180411100149

Pembimbing:
Devie Rosa Anamisa, S.Kom., M.Kom.

Program Studi Teknik Informatika


Fakultas Teknik
Universitas Trunojoyo Madura
2021
2
LEMBAR PENGESAHAN
Telah diperiksa dan diuji :

Pada Tanggal : ……………………

Dengan Nilai : ……………………

Menyetujui ,

Dosen Pembimbing,

Devie Rosa Anamisa, S.Kom., M.Kom


NIP. 19841104 200812 2 001

Mengetahui,
Koordinator Kerja Praktek

Yoga Ddwitya Pramudita,S.Kom,M.Cs


NIP 19840413 200812 1 002

3
KATA PENGANTAR
Buku ini dibuat sebagai media untuk mempelajari android. Buku
ini dibuat untuk siapapun yang ingin menjadi Pengembang
Aplikasi berbasis Android. Karena pada buku ini akan dipandu
mulai dari proses pengenalan tools Android Studio dan bahasa
pemrograman kotlin yang kini menjadi First Class Language
(Bahasa kelas utama) .

Pada buku ini anda juga akan dipandu dalam proses instalasi
tools JDK dan Android Studio serta langkah-langkah membuat
aplikasi Pariwisata Madura.

Anda dapat mengembangkan sendiri contoh-contoh yang


diberikan sesuai dengan kreatifitas anda. Oleh karena itu, jam
terbang anda dalam membuat program akan meningkat pesat.
Pahami setiap code yang di berikan pada buku ini, pahami cara
kerja setiap pembuatannya.

Akhir kata, mudah-mudahan buku ini dapat memberikan


manfaat yang nyata bagi pembaca. Selamat belajar dan jangan
bosan untuk terus mencoba, banyak hal menarik yang akan anda
temukan.

Penulis

4
DAFTAR ISI

LEMBAR KESEPAKATAN...............................................................................ii

LEMBAR PENGESAHAN................................................................................iii

KATA PENGANTAR.........................................................................................iv

DAFTAR ISI........................................................................................................v

BAB 1 PENGENALAN ANDROID STUDIO................................................1

1.1 Pengenalan Android.............................................................................1

1.2 Versi Android.......................................................................................2

1.3 Persiapan Tools....................................................................................3

1.4 Pengenalan Project Pada Android Studio..........................................9

BAB 2 ACTIVITY..........................................................................................16

2.1 Teori Activity......................................................................................16

2.2 Activity Lifecycle................................................................................18

2.3 Mengenal MainActivity.java / MainActivity.kt...............................21

BAB 3 INTENT.............................................................................................. 24

3.1 Teori Intent.........................................................................................24


5
3.2 Codelab Mengirim Data pada Intent................................................28

3.3 Bedah Code.........................................................................................33

BAB 4 VIEWS DAN VIEWGROUP ............................................................36

4.1. Teori....................................................................................................37

4.2. Komponen View.................................................................................37

4.3. Komponen ViewGroup......................................................................38

4.4. Codelab Views dan ViewGroup........................................................43

BAB 5 STYLE DAN THEME .......................................................................47

5.1. Prinsip Desain.....................................................................................47

5.2. Best Practice.......................................................................................48

5.3. Teori Style dan Theme.......................................................................48

BAB 6 RECYCLERVIEW ............................................................................52

6.1. Teori RecyclerView............................................................................53

6.2. Mode List Pada RecyclerView...........................................................56

BAB 7 IMPLEMENTASI ..............................................................................71

DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................91

6
BAB 1
PENGENALAN ANDROID STUDIO

1.1 Pengenalan Android

Android merupakan sebuah operation system yang diluncurkan oleh Google.


Android dikembangkan khusus untuk smartphone dan tablet. Banyak produsen
yang telah menggunakan Android sebagai operation system untuk perangkat
mereka. Android juga memiliki store lebih dari 3 miliar pengguna aktif.

Mengapa menggunakan Android? Karena Android menyediakan banyak


interface untuk penggunanya dengan fitur-fitur yang sangat berkembang. Sistem
Android juga dapat digunakan sebagai alat multimedia, seperti memutar musik
dan juga video.

Pada tahun 2013, Android menjadi sistem operasi (OS) terlaris untuk tablet
dan smartphone. Android kini memiliki setidaknya 70 pangsa pasar dalam total
penjualan smartphone global (statisca.com).

Tidak hanya itu, keunggulan menggunakan Android Studio juga memberi


jalan ke Android SDK (Software Development Kit). SDK adalah sebuah
perluasan dari kode java yang memperbolehkan untuk berjalan dengan Lancar di
device Android. Java yang dibutuhkan untuk menulis program, Android Software
Development Kit (SDK) sangat diperlukan untuk menjalankan programnya di
Android. Maka dari itu dengan menggabungkan keduanya, anda memerlukan
7
Andoid Studio. Sehingga ketika anda menemukan bug pada aplikasi, anda bisa
mengetahui bug tersebut dengan menggunakan Android Studio untuk
memperbaikinya.

1.2 Versi Android

Versi android mulai pertama android Astro muncul hingga sekarang ini
banyak versi dari tahun ke tahun, versi android di upgrade untuk memenuhi
kebuhan yang lebih canggih lagi dan mulai dari awal hingga sekarang ini android
masih memiliki banyak peminat dari tahun 2008 hingga sekarang seperti table
dibawah ini.

Versi Nama Tanggal Rilis

1.0 Astro 23 September 2008

1.1 Bender 9 Februari 2009

1.5 Cupcake 30 April 2009

1.6 Donut 15 September 2009

2.0 Eclair 26 Oktober 2009

2.1 Eclair 12 Januari 2010

2.2 Froya 20 Mei 2010

2.3 Gingerbread 6 Desember 2010

3.0 Honeycomb 22 Februari 2011

3.1 Honeycomb 10 Mei 2011

4.0 Ice Cream Sandwich 19 Oktober 2011


8
4.1 Jelly Bean 9 Juli 2012

4.2 Jelly Bean 13 November 2012

4.4 Kitkat 3 September 2013

5.0 Lolipop 12 November 2014

6.0 Marshmallow 23 Oktober 2015

7.0 Nougat 22 Agustus 2016

8.0 Ore 21 Agustus 2017

9.0 Pie 6 Agustus 2018

10.0 Q beta 3 September 2019

11 Red Velvet 8 September 2020

Table 1.1 Vesrsi Android

1.3 Persiapan Tools

1. Java
Java merupakan salah satu Bahasa yang digunakan oleh development
Android. Dan ada juga beberapa Bahasa lain yang digunakan seperti C/C++, Go,
dan juga Kotlin. Pada tutorial ini kita akan focus menggunakan Bahasa Kotlin dan
Java sebagai Bahasa pemrograman. Oleh karena itu kita harus menginstall
software apa saja yang akan kita gunakan.

 Pertama kita download jdk terlebih dahulu, anda dapat mendownload jdk
ini di website resmi Oracle. Pilihlah link download sesuai dengan OS
yang Anda pakai.

9
Gambar 1.1 Web JDK

 Centang Accept License Agreement lalu klik tombol Download

Gambar 1.2 Download JDK

 Anda akan diminta untuk login, jika belum memiliki akun silahkan
mendaftar terlebih dahulu.
2. Android Studio
Pada tutorial kali ini kita akan belajar Langkah-langkah untuk menginstall
Android studio.
 Download Android studio

10
Hal pertama yang dilakukan adalah mendownload file Android Studio.
Anda bisa mendownload file Android Studio di website resmi Developers
Android. Klik tombol ‘Download Android Studio’ kemudian tunggu proses
download selesai.

Gambar 1.3 Web Android Studio


 Install Android Studio
Setelah kita mendownload file Android Studio, kita klik dua kali pada file
tersebut untuk membuka aplikasi atau klik kanan dan pilih run as administrator
dan ikuti instruksi instansi dibawah ini. Klik ‘next’ untuk melanjutkan proses
instalasi.

11
Gambar 1.4 Setup Android Studio
 Memilih Komponen Tambahan
Kemudian kita akan menambahkan komponen tambahan untuk proses
instalasi Android Studio. Kita centang ‘Android Virtual Device (AVD)’ berfungsi
untuk mengkonfigurasi perangkat yang dijalankan menggunakan emulator
Android. Sesuaikan komponen tambahan yang di pilih seperti contoh gambar
dibawah ini.

Gambar 1.5 Komponen Android Studio

12
 Menentukan Lokasi Instalasi
Selanjutnya kita pilih lokasi untuk instalasi Android Studio pada
computer anda. Pada buku tutorial ini untuk lokasi instalasi berada di C:\
Program Files\Android\Android Studio. Setelah menentukan lokasi instalasi
Android Studio, kemudian klik ‘Next’ untuk melanjutkan instalasi.

1.6 Lokasi instalasi


 Menentukan Nama Aplikasi Android Studio
Untuk penamaan yang akan ditampilkan dihalaman depan disini
sebenarnya kita bebas mengganti nama aplikasinya. Akan tetapi agar lebih mudah
saat mencari aplikasi ini, sebaiknya kita menggunakan nama Android Studio.
Kemudian klik ‘Install’ untuk melanjutkan proses instalasi.

13
Gambar 1.7 Memilih folder menu
 Memulai Proses Instalasi
Selanjutnya proses instalasi Android Studio sudah bisa dimulai. Contoh
gambar dibawah ini merupakan proses instalasi Android Studio, tunggu sampai
proses intalasi selesai. Klik Next lalu Finish.

Gambar 1.8 Proses Instalasi

14
1.4 Pengenalan Project Pada Android Studio

Untuk membuat Android Studio lebih mudah digunakan, sebaiknya pahami


cara kerjanya. Jika Anda sudah biasa menggunakan aplikasi IntelliJ IDEA yang
lainnya, Anda akan lebih mudah untuk menelusuri tata letak dan struktur pada
Android Studio ini. Yang membuatnya berbeda hanya komponen tambahan
pendukung yang membantu mengembangkan dan pembuatan aplikasi Android.

1. Project Android Pertama

 Membuat Project Baru


Ketika pertama kali menjalankan Android Studio, maka tampilan
yang akan muncul seperti tampilan dibawah ini. Untuk membuat project
baru pilihlah “Create new project”

Gambar 1.9 Tampilan awal Android Studio

15
 Memilih Template yang akan kita gunakan

Dialog disini memungkinkan Anda memilih template untuk aplikasi yang


ingin Anda buat. Kita dapat menggunakan berbagai template seperti Empty
Activity, Login Activity, Navigation Drawer Activity dan lain-lain. Seperti
gambar dibawah ini pilihlah Empty Activity.

Gambar 1.10 Template Android Studio


 Memberi Nama Project
Pada tampilan seperti contoh dibawah ini Anda bisa menentukan nama
aplikasi, nama package dan juga lokasi dimana project akan tersimpan. Nama
package akan digunakan untuk identifikasi unik dari aplikasi kita ketika sudah di
publish. Dan yang terakhir Anda bisa memilih akan menggunakan Bahasa Java
atau Kotlin.

16
Gambar 1.11 Rename project

2. Interface Android Studio


Untuk meningkatkan produktivitas, maka pada tutorial ini kita akan
membahas lebih jauh tentang interface dari Android Studio ini.

Gambar 1.12 Tampilan IDE Android Studio

17
Gambar diatas merupakan tampilan full dari IDE Android Studio berbasis IntelliJ
IDEA. Tampilan yang ada pada layar anda mungkin saja berbeda dengan
tampilan diatas, karena perbedaan konfigurasi dan versi dari Android Studio.

 Tools
Merupakan tools yang sering digunakan development seperti ketika
copy/paste, build program, running aplikasi, dan juga menjalankan emulator.

Gambar 1.13 Tools

 Navigasi
Ini membantu untuk melihat struktur dan lokasi dimana file disimpan.

Gambar 1.14 Navigasi

 Tool window bar


Tools yang mengelilingi editor ini merupakan button yang dapat di-
expand ataupun untuk menampilkan tools secara detail dan individual.

Gambar 1.15 Tool window bar

 Status Bar
Status Bar ini berada pada bagian paling bawah dalam Android Studio,
status bar ini memiliki fungsi jika ada menampilkan status proyek kita dan pesan
peringatan.

18
Gambar 1.16 Status Bar

3. Struktur Project
Setiap proyek di Android Studio berisi satu atau beberapa modul dengan
file sumber dan file sumber daya. Jenis modul mencakup modul aplikasi Android,
modul library, dan modul Google App Engine.
Secara default, Tampilan berkas project pada project Android Studio akan
sama seperti gambar dibawah ini.

Gambar 1.17 Struktur Project

Masing-masing folder/modul aplikasi berisi folder sebagai berikut:

 Android Manifest

19
Salah satu berkas Android Studio yang paling penting adalah manifest.
Manifest berfungsi untuk menyampaikan informasi penting kepada sistem
Android, karena sistem perlu mengetahui apa saja yang digunakan oleh aplilkasi
sebelum aplikasi tersebut dijalankan.

Gambar 1.18 Folder manifest

 Java
Adalah salah satu folder yang paling sering digunakan, dimana folder ini
berisi file-file source code yang sudah kita buat dalam Bahasa Java maupun
Kotlin.

Gambar 1.19 Folder Java

 Res / Resource
Folder res ini berisi beberapa folder yang dikelompokkan ke dalam
kategori sesuai kebutuhan, seperti:

 Drawable: digunakan untuk menyimpan file gambar dan ikon.

 Layout: folder yang berisi file layout (desain) aplikasi.


20
 Mipmap: untuk menyimpan logo dengan ukuran berbeda..

 Values: yang berisi berbagai macam sumber data, seperti colors.xml


yang berfungsi untuk warna, strings.xml untuk teks, dimens.xml
untuk ukuran, dan themes.xml untuk membuat theme dan style.

Gambar 1.20 Folder Res

 Gradle
Gradle merupakan sebuah program yang biasa melakukan sebuah build
dengan otomatis. Gradle biasa juga disebut sebagai build-tool. Build disini bisa
diartikan sebagai melakukan compile dan juga packaging.

Gambar 1.21 Folder Gradle

21
BAB 2
ACTIVITY

2.1 Teori Activity

Activity merupakan salah satu komponen Android yang penting dan


berfungsi untuk menampilkan user interface pada tampilan pengguna. Ini sama
halnya seperti ketika kita melihat daftar obrolan pada aplikasi chat atau daftar

22
email pada aplikasi gmail pada ponsel Android. Didalamnya Anda dapat
berinteraksi dengan aplikasi Anda, baik dengan menekan tombola tau
menampilkan list.

Seperti ketika kita membuat project baru pada Android Studio, biasanya
terdapat dua file yang otomatis sudah ada, yaitu MainActivity dan
activity_main.xml. MainActivity ini disebut sebagai class Activity karena
mewarisi (extends) superclass Activity. Yang bertugas untuk menampilkan layout
dari activity_main.xml dan juga mengelola interaksi yang ada di dalamnya.

Umumnya pada sebuah aplikasi terdapat lebbih dari satu activity yang saling
terhubung dengan tugas yang berbeda. Yang perlu diperhatikan adalah setiap
Activity harus terdapat di AndroidManifest.xml. Secara default, ia akan
didaftarkan secara otomatis jika membuat Activity dengan cara yang benar.
Caranya yaitu klik kanan pada nama package → New → Activity → Pilih
template Activity yang tersedia.

23
2.2 Activity Lifecycle

Gambar 2.1 Lifecycle komponen activity

Kita perlu mengetahui life cycle secara detail pada sebuah Activity agar
dapat melakukan tindakan yang tepat jika state Activity melakukan sebuah
perubahan. Callback methods yang ada dapat digunakan untuk melakukan
berbagai proses yang terkait dengan state dari Activity. Misal kita melakukan
semua inisialisasi komponen pada onCreate(), memutuskan koneksi ke server
pada onStop() atau onDestroy() dan seterusnya.

24
Untuk meningkatkan implementasi pada desain aplikasi anda diperlukan
pemahaman yang baik tentang alur sebuah Activity, karena hal ini dapat akan
meminimalisir terjadinya error/bug/force close yang tidak diinginkan.

Method Description

onCreate() Ketika sebuah activity pertama dijalankan maka


method inilah yang akan dipanggil.

onStart() Ketika sebuah activity sudah terlihat oleh


penggguna, maka method inilah yang akan
dipanggil.

onResume() Ketika sebuah activity sudah mulai berinteraksi


dengan pengguna maka method ini yang akan
digunakan.

onPause() Ketika sebuah activity berhenti sejenak dan tidak


menerima masukan pengguna juga tidak
mengeksekusi kode apapun maka method inilah
yang akan dipanggil.

onStop() Ketika sebuah activity sudah tidak terlihat lagi


oleh pengguna maka method ini yang akan
digunakan.

onDestroy() Sebelum sebuah activity dimatikan maka method


inilah yang akan dipanggil.

25
onRestart() Method ini dipanggil setelah Activity berhenti
dan ditampilkan ulang oleh pengguna.

Setelah sebuah activity berhenti dan ditampilkan


ulang oleh pengguna maka akan memanggil
method ini.

Table 2.1 Fungsi method Android Studio

Dalam proses lifecycle, activity memiliki 4 tampilan yaitu:

 Foreground activity, merupakan sebuah tampilan yang berada dihalaman


paling depan sehingga dapat terlihat oleh user saat menggunakannya.

 Visible activity, tampilan ini sama dengan tampilan Foreground activity


yang mana sama-sama terlihat oleh user akan tetapi tidak berada di paling
depan. Contoh: ketika sebuah kotak dialog muncul maka tampilan yang
berada di belakang dialog tersebut merupakan visible activity.

 Background activity, ketika user men-trigger event untuk memunculkan


activity maka tampilan akan tersimpan dan juga akan dimunculkan.
Contoh: pada halaman awal terdapat halaman login, selanjutnya user
melakukan login dan kemudian diarahkan ke halaman main menu. Nah
main menu tersebut merupakan tampilan background activity yang mana
pada awalnya tampilan ini tidak ditampilkan. Tapi ketika user sudah
melakukan login kedalam sistem, maka activity tersebut muncul.

 Empty process, adalah sebuah proses yang dapat merubah dari aplikasi
yang digunakan oleh user seperti service dan BroadcastReciver. proses
26
ini biasanya digunakan untuk mengurangi penggunaan memori yang
berlebihan, sehingga proses untuk mengubah tampilan aplikasi tersebut
berjalan di background process dan tidak mempengaruhi performa dari
handphone.

2.3 Mengenal MainActivity.java / MainActivity.kt

Dalam tutorial kali ini juga, kita akan membahas juga apa itu MainActivity,
jika kalian memahami program Bahasa Java otomatis kalian juga bisa memahami
code logic yang ada pada MainActivity.java / MainActivity.kt. yang
membedakan hanyalah kumpulan class atau library nya saja.

Untuk langkah awal silahkan membut Project baru pada Android Studio,
setelah itu maka secara otomatis akan langsung diarahkan ke halaman
MainActivity.java kosong, yang mana hanya berisi halaman Hello World. Dan
seperti inilah tampilan awal dari MainActivity.java.

Gambar 2.2 Kode awal MainActivity.java

27
Sebagai langkah untuk tindak lanjut dari gambar diatas, perhatikan penjelasan
beberapa poin-poin dibawah ini :

 MainActivity.kt
Jika kita mempunyai sebuah file dengan nama
MainActivity.java/MainActivity.kt (.java jika menggunakan Bahasa Java
dan .kt jika menggunakan Bahasa kotlin). maka kita juga harus memiliki
nama class yang sama dengan nama file.
 Package com.example.myapplication
Merupakan sebuah package yang berfungsi untuk sebuah direktori dan
pengelompokan dari program java. Package ini berfungsi ketika kita akan
mengembangkan sebuah aplikasi yang kompleks sehingga kita akan
membutuhkan banyak package.
 Import android.appcompat.app.AppCompatActivity
Merupakan kumpulan dari class atau library yang digunakan untuk
mewariskan semua sifat-sifat dari Super Class AppCompatActivity ke
dalam Sub Class MainACtivity, dengan cara overriding.
 Import android.os.Bundle
Kumpulan class atau library dari Bundle digunakan untuk meneruskan
atau membagi data antar activity dan juga untuk komponen dari aplikasi
lainnya pada Android. Dimana pada seperti gambar diatas, yang
digunakan untuk menyimpan sebuah state dari aplikasi yang sedang
dijalankan.
 class MainActivity : AppCompatActivity() {

28
fungsi dari code diatas adalah kita mempunya sebuah Sub Class yang
Bernama MainActivity yang digunakan untuk mewariskan sifat-sifat yang
ada dalam Super Class AppCompatActivity.
 Override

override fun onCreate(savedInstanceState: Bundle?) {

super.onCreate(savedInstanceState)

setContentView(R.layout.activity_main)

BAB 3
INTENT

3.1 Teori Intent

Intent merupakan sebuah mekanisme untuk melakukan action dan


berkomunikasi antar komponen aplikasi. Missal Activity, secvices, dan broadcast
receiver. Aplikasi Android memiliki tiga penggunaan umum Intent yaitu:

 Perpindahan suatu activity ke activity lainnya dengan membawa data atau


tidak membawa data.

29
 Melakukan sinkronisasi terhadap server dan menjalankan proses berulang
(periodic/scheduler task) yaitu dengan menjalankan sebuah background
service.

 Mengirim objek broadcast ke aplikasi yang sedang membutuhkannya.


Misal, ketika aplikasi perlu memulai proses untuk menjalankan sebuah
background service setiap kali aplikasi selesai melakukan booting.

Intent memiliki dua bentuk yaitu:

1. Explicit Intent
Merupakan intent yang berfungsi untuk jalannya sebuah komponen dari
dalam sebuah aplikasi. Explicit intent bekerja dengan menggunakan nama kelas
yang dituju. Biasanya intent digunakan untuk mengaktifkan sebuah komponen
pada satu aplikasi.
Lalu mengapa disebut dengan Explicit Intent? Karena tujuannya sudah
jelas (explicit), missal dari MainActivity menuju ke DetailActivity. Tidak ada
pilihan lain.

30
Gambar 3.1 Gambaran explicit intent

Berikut adalah contoh kode dari gambaran Explicit Intent menggunakan Bahasa
Kotlin.

val moveIntent = Intent(this@MainActivity,


DetailActivity::class.java)

startActivity(moveIntent)

2. Implicit Intent
Merupakan tipe intent yang tidak memerlukan detail nama kelas yang
ingin diaktifkan. Model ini membuat kemungkinan komponen dari sebuah
aplikasi lain dapat merespon request intent yang akan dijalankan. Pada umumnya
penggunaan tipe intent ini diperuntukkan untuk menjalankan fitur/fungsi dari

31
komponen aplikasi lain. Contohnya ketika kita membutuhkan seuah fitur untuk
mengambil foto. Lebih baik kita menggunakan aplikasi bawaan yang sudah
terinstal pada peranti, dari pada kita membuat sendiri fungsi dari kamera tersebut.
Lalu mengapa disebut Implicit Intent? Hal ini karena memiliki tujuan
yang belum jelas (implicit), misalnya kita ingin membuka gallery, maka
pilihannya yaitu bisa menggunakan default gallery atau menggunakan Google
Photos. Jika terdapat aplikasi lainnya yang dapat menangani aksi ini, maka
aplikasi tersebut akan muncul.

Gambar 3.2 Gambaran Implicit Intent

Berikut contoh program gambaran dari implicit intent di atas:

const val SELECT_PICTURE = 1 

32
val galleryIntent = Intent(Intent.ACTION_PICK)

galleryIntent.setType("image/*")

startActivityForResult(Intent.createChooser(galleryInte
nt, "Select Picture"), SELECT_PICTURE)

3.2 Codelab Mengirim Data pada Intent

Selanjutnya kita akan membuat sebuah Intent yang di dalamnya akan


membawa data pada Activity tujuan.

 Buat project baru di Android Studio dengan kriteria seperti dibawah ini:

Gambar 3.3 Kriteria project intent

 Pergi ke folder layout lalu buka file activity_main.xml, kemudian kita


ubah code nya seperi gambar dibawah ini.

33
Gambar 3.4 Code activity_main.xml

 Setelah menambahkan code pada file activity_main.xml, selanjutnya kita


akan menambahkan pada MainActivity.kt.

Gambar 3.5 code MainActivity.kt


34
 Selanjutnya kita membuat sebuah Activity baru dengan cara sebagai
berikut: klik kanan pada package utama aplikasi package name →
New→ Activity→ Empty Activity.

Gambar 3.6 Membuat activity baru

Dan beri nama MoveWithDataActivity.

Gambar 3.7 Nama activity baru


35
 Lalu pada layout activity_move_with_data.xml kita akan merubahnya
menjadi RelativeLayout dan menambahkan sebuah TextView ber-Id
untuk menampilkan data yang dikirim oleh activity asal.

 Untuk menerima dari activity asal, kondisikan MoveWithDataActivity


seperi dibawah ini.

36
 Selanjutnya kita akan menambahkan obyek intent pada MainActivity.kt
seperti baris yang ditebalkan dibawah ini.

 Selanjutkan jalankan aplikasi, kemudian klik tombol Pindah Activity


dengan Data. Maka kita akan memindahkan satu Activity ke Activity
lain dengan membawa sebuah data.

Gambar 3.8 Hasil running Activity pertama

37
Gambar 3.9 Hasil running Activity 2

3.3 Bedah Code

Pada tutorial diatas kita sudah tau dan bisa bagaimana cara memindahkan
suatu Activity dengan membawa sebuah data. Dah hal tersebut sangatlah penting
kita pelajari karena ketika kita mengembangkan suatu aplikasi Android yang
kompleks, aka nada banyak Activity yang akan terlibat.

1. Konstanta
38
Konstanta merupakan variable yang memiliki nilai tetap. Biasanya
digunakan sebagai key (kunci) yang digunakan untuk mengirim dan juga
menerima data.

Untuk membuat sebuah konstanta di kotlin, kita bisa menggunakan cons


val, yang berarti bahwasannya nilai tersebut mempunya nilai tetap dan tidak
berubah. Agar variable ini bisa diakses oleh kelas lain maka harus dimasukkan ke
dalam companion object. Hal ini dikarenakan tidak adanya tipe static pada
kotlin, karena itulah kita perlu merubahnya menjadi object agar bisa diakses dari
luar kelas. Dengan begitu, ketika di MainActivity kita bisa memanggil variable
tersebut dengan cara menulis nama class nya terlebih dahulu, seperti
MoveWithDataActivity.EXTRA_NAME.

2. Put Extra
Perhatikan contoh code dibawah ini.

39
Hal paling mendasar untuk membedakan antara memindahkan Activity
dengan membawa data atau tidak yaitu dengan cara menempatkan data ke obyek
Intent pada baris ini.

Kita manfaatkan metode putExtra() untuk mengirim data bersamaan


dengan obyek intent. Metode putExtra() merupakan metode yang menampung
pasangan dari key-value dan memiliki beberapa pilihan tipe input seperti dibawah
ini:

putExtra() mendukung hamper semua tipe data untuk sebuah input value.

moveWithDataIntent.putExtra(MoveWithDataActivity.EXTRA_
NAME, "Contoh teks");

- MoveWithDataActivity.EXTRA_NAME dimana EXTRA_NAME adalah


variabel static yang memiliki tipe data string dan bernilai “extra_name” pada
MoveWithDataActivity.java/.kt. Penentuan nilai untuk key parameter untuk
intent adalah bebas.

- “contoh teks” dengan tipe data string.


40
BAB 4
VIEWS DAN VIEWGROUP

41
4.1. Teori

Aplikasi Android memiliki 2 komponen inti untuk membangun semua


elemen yang ada, yaitu view dan viewgroup. View merupakan objek yang
menggambarkan komponen yang akan ditampilkan pada layar pengguna sehingga
pengguna dapat melihat dan juga berinteraksi secara langsung.

4.2. Komponen View

Contoh komponen turunan dari view seperti :

 TextView : merupakan sebuah komponen yang menghasilkan output


berupa teks yang nantinya ditampilkan di layar.

 Button : merupakan komponen yang berupa tombol, yang mana cara


penggunaannya dengan diklik untuk mngeksekusi sesuatu.

 ImageView : adalah komponen yang berfungsi untuk menampilkan


gambar.

 ListView : merupakan komponen yang digunakan untuk menampilkan


informasi dalam bentuk daftar vertical.

 GridView : merupakan sebuah komponen yang menampilkan data dalam


bentuk table yang terdiri dari beberapa kolom dan baris.

 RadioButton : komponen yang berfungsi untuk menampilkan opsi yang


mana nantinya pengguna dapat memilih satu pilihan dari berbagai opsi
yang sudah disediakan.
42
 Checkbox : ini adalah komponen yang berfungsi untuk menampilkan opsi
yang mana nantinya pengguna dapat memilih lebih dari satu opsi yang
sudah ada.

43
Gambar 4.1 Komponen view

4.3. Komponen ViewGroup

Viewgroup adalah objek yang berisi objek-objek view dan viewgroup itu
sendiri sehingga terbentuk sebuah tampilan aplikasi yang utuh. Contoh komponen
dari viewgroup adalah:

 LinearLayout

Akan menempatkan komponen di dalamnya dalam orientasi vertikal atau


horizontal. Linearlayout memiliki atribut weight untuk masing-masing child view
yang akan berguna untuk menentukan porsi ukuran view dalam sebuah ruang
(space) yang tersedia. Seperti halnya dengan atribut android:orientation.

android:orientation=”vertical”

Gambar 4.2 Linearlayout vertical

android:orientation=”horizontal”

44
Gambar 4.3 Linearlayout horizontal

 FrameLayout

Merupakan layout yang paling sederhana. Layout ini akan membuat


komponen yang ada didalamnya saling tumpeng tindih atau menumpuk.
Komponen yang paling pertama diletakkan akan menjadi alas bagi komponen
berikutnya. Contohny adalah kita dapat meletakkan widget button ke dalam
widget gambar. Dibawah ini merupakan gambar ilustrasi penggunaan
framelayout terhadap child view yang dimilikinya:

Gambar 4.4 Ilustrasi framelayout

45
 RelativeLayout

Merupakan layout yang menunjukkan posisi komponen yang relative satu


sama lain. Posisi elemen dapat ditentukan sesuai dengan komponen berurutan
atau ke komponen induk. Relativelayout adalah layout yang paling fleksibel yang
disediakan oleh android, hal ini karena posisi masing-masing komponen yang ada
didalamnya dapat mengacu secara relatif pada komponen yang lain dan juga dapat
secara relative pada batas layar.

Gambar 4.5 Relative layout

 TableLayout

46
Gambar 4.6 Table layout
Dimana susunan komponennya berada dalam baris dan kolom. Yang mana
layout jenis ini tidak akan menampilkan garis pembatas untuk baris, kolom,
maupun cell-nya.

Gambar 4.7 Komponen viewgroup

Hierarkinya dalam pembentukan tampilan pengguna, komponen dari view dan


viewgroup dapat digambarkan seperti diagram dibawah ini.

47
Gambar 4.8 Komponen view dan viewgroup

Dibawah ini merupakan contoh dalam tampilan file layout xml untuk menerapkan
kolaborasi view dan viewgroup :

LinearLayout merupakan obbjek turunan dari viewgroup yang menjadi container


untuk objek turunan view, button, dan textview. Komponen-komponen viewgroup

48
merupakan komponen paling sering digunakan untuk menjadi parent/root dari
komponen view seperti linearlayout, relativelayout, framelayout, dan tablelayout.

4.4. Codelab Views dan ViewGroup

1. Membuat project baru pada aplikasi Android dengan kriteria seperti


dibawah ini.

2. Lalu kita buka file build.gradle (Module: app) dan tambahkan satu baris
code dibawah ini pada bagian “dependencies”.

implementationa'de.hdodenhof:circleimageview:
3.1.0'

Sehingga akan seperti ini

49
Lalu tekan Sync Now untuk mendownload library dari CircleImageView
kedalam project android studio anda. Pastikan sebelunya laptop/pc sudah
tesambung internet.

3. Kemudian buka file strings.xml yang terletak di res values dan buat
seperti dibawah ini.

4. Kemudian kita letakkan gambar bebas dan di letakkan di drawable.


5. Buka file activity_main.xml dan ubah layout utama menjadi seperti
dibawah ini.

50
6. Maka tampilannya akan seperti dibawah ini

Gambar 4.9 contoh linear layout

51
BAB 5
STYLE DAN THEME

5.1. Prinsip Desain

Pada kali ini kita akan mempelajari apa saja prinsip-prinsip desain yang ada
di android. Kita juga akan mempelajari bagaimana cara menerapkan struktur dan
tampilan view dalam sebuah berkas style. Design Guideline menetapkan sebuah
prinsip dasar yang harus dipatuhi dalam desain interface aplikasi Android.
Guideline ini merupan prinsip yang dibuat oleh Android, diantaranya adalah:

1. Hanya boleh menampilkan informasi yang dibutuhkan.


2. Ketika aplikasi meminta izin ke user untuk melakukan sebuah aksi,
maka pengembang harus menyiapkan mekanisme untuk membatalkan
izin tersebut.
52
3. Melakukan interupsi ketika dibutuhkan.
4. Menggunakan teks secara singkat, jelas, dan juga menggunakan gambar
untuk menjelaskan informasi yang lebih deskripsi.

5. Menjaga keamanan data user.


6. Biarkan pengguna menyelesaikan tugas-tugas penting dengan mudah dan
secara singkat.

7. Jika terlihat sama, perilakunya harus tetap sama.


8. Membantu user untuk membuat sebuah keputusan tetapi tetap
membiarkan user menentukan keputusannya.

5.2. Best Practice

Berikut adalah 5 langkah terbaik (best practice) yang perlu diingat ketika
ingin mengembangkan aplikasi Android , diantaranya:

1. Aplikasi yang dirancang dengan baik harus dapat dijalankan dengan


cepat.

2. Desain yang menarik agar aplikasi dapat bersifat responsive.


3. Desain yang mengakomodasi kebutuhan informasi pengguna.
4. Desain untuk optimasi penggunaan baterai.

53
5. Desain untuk efisiensi penggunaan koneksi jaringan.
5.3. Teori Style dan Theme

Jika anda pernah mengembangkan sebuah aplikasi berbasis web, maka pasti
sudah tidak asing lagi dengan CSS (Cascanding Style Sheet). CSS adalah tempat
untuk mengatur sebuah tampilan untuk halaman web, tapi jika pada android
dinamakan style. Style adalah sekumpulan properti yang dibutuhkan untuk
mendefinisikan bagaimana sebuah komponen pada view dan activity maupun
fragment ditampilkan. Contoh property disini adalah height, width, background
color.

Style didefinisikan dalam file XML sendiri. Anda dapat menemukannya di res ->
values -> styles.xml. Misalnya, Anda memiliki textview dengan beberapa atribut,
seperti yang diperlihatkan dalam kode contoh berikut. Textview ini dapat
digunakan untuk menampilkan informasi detail yang terdapat dalam keseluruhan
aplikasi.

Kita dapat memindahkan properti layout_width, layout_height, textcolor, dan


typeface ke gaya textview mereka sendiri, dan mereka dapat digunakan kembali
untuk semua objek textview yang serupa.
54
Saat menggunakan styles, ada beberapa aturan yang harus diingat yaitu:

1. Semua styles yang Anda buat harus dalam tag resource.


2. Semua styles yang ingin Anda tetapkan harus dalam tag styles.
<style1name="CodeFont"parent="@android:style/
TextAppearance.Medium">
Name : Nama dari style yang Anda buat
Parent : Nilai style mewarisi style yang ada (termasuk atribut apa pun
yang ada di dalamnya), dan biasanya merupakan nilai default dari SDK
atau platform. Anda dapat mengubah style yang diwariskan dan
menambahkan atribut ke style baru yang Anda buat. Android sudah
menyediakan banyak style, dan Anda dapat menggunakannya untuk
berbagai tampilan.

3. Semua atribut yang ditentukan dalam style harus disertakan dalam tag
item.

<itemgname="android:layout_width">match_paren
t</item>
Name : nama atribut yang ingin didefinisikan
Match_parent : nilai dari atribut yang sudah kita definisikan.
55
Misalnya, Anda ingin membuat instance style yang Anda buat dalam suatu
situasi. Misalnya, jika Anda ingin style CodeFont menjadi merah, Anda dapat
melakukan seperti dibawah ini:

Atau berwarna merah dan juga dengan font besar, sehingga:

Sederhana bukan? Cukup pelajari cara membuat dan menerapkan style.


Selanjutnya, Anda akan belajar tentang theme. Tema atau theme adalah style yang
secara khusus diterapkan pada aktivitas dan aplikasi di file AndroidManifest.xml.
Dalam proyek sebelumnya, kita mendefinisikannya sebagai berikut:

android:theme="@style/Theme.MyViewAndViews"

Dimana Apptheme pada themes.xml berisi :

56
Styles yang inherit dari varian DayNight yang memiliki tema
MaterialComponents dan memiliki DarkActionBar. Semua nilai pada atribut ada
di dalam file colors.xml yang berisi.

57
BAB 6
RECYCLERVIEW

6.1. Teori RecyclerView

RecyclerView adalah komponen tampilan (widget) yang lebih kompleks


daripada ListView pendahulunya. Gambar berikut menunjukkan perbedaan antara
ListView dan RecyclerView. Saat Anda menggunakan ListView, objek untuk
setiap item dibuat dari awal hingga akhir. Sedangkan jika menggunakan
RecyclerView objek yang dibuat ukuran layar maksimal dan ada beberapa di
atsnya dan juga dibawahnya, lalu ia menggunakan item yang sudah tidak terlihat
lagi.

58
Gambar 6.1 Perbedaan ListView dan RecyclerView

Apa dampaknya? Mungkin jika datanya sedikit tidak terlihat, tapi bagaimana
jika datanya 1000? Tentunya dengan menggunakan RecyclerView membuat
aplikasi lebih hemat dan tidak memakan memori. Sebenarnya, masalah dengan
ListView dapat diselesaikan dengan menggunakan ViewHolder pattern, tetapi
tidak diperlukan untuk menggunakannya di ListView. Berbeda dengan
RecyclerView, yang membutuhkan penggunaan ViewHolders. Selanjutnya, lihat
gambar implementasi RecyclerView berikut:

59
Gambar 6.2 Komponen RecyclerView

Gambar di atas menjelaskan beberapa komponen yang perlu Anda ketahui


sebelum menggunakan tampilan recycleview.

1. RecyclerView dan LayoutManager: adalah komponen antarmuka yang


tugasnya adalah menampilkan kumpulan data set yang ada di dalamnya.
Layoutmanager mengatur posisi tampilan data secara list(vertikal), grid
(baris dan kolom) atau staggered grid (grid dengan susunan tidak
rata/tidak beraturan).

Gambar 6.3 RecyclerView dan LayoutManager

2. Adapter: Komponen yang mengontrol bagaimana kumpulan data set


ditampilkan di RecyclerView. Di sinilah proses pemuatan tampilan
(ViewInflate) dari file XML layout berlangsung untuk setiap elemen data
yang sebelumnya dilampirkan (bind) pada RecyclerView.

3. Dataset: Kumpulan data yang Anda miliki dan yang ingin Anda lihat. Ini
bisa berupa array, list, atau objek map.

60
4. Item Animator: Ini adalah sesuatu yang istimewa. Kita dapat
menambahkan animasi ke elemen apa pun di dalamnya. Contoh animasi
umum adalah menambahkan (add) dan menghapus (removal) elemen.

Langkah-langkah untuk mengimplementasikan recyclerview adalah sebagai


berikut:

1. Tambahkan dependensi komponen dependencies dalam file build.gradle


pada level modul.
2. Tambahkan objek RecyclerView dalam file XML dari activity/fragmen.
3. Tentukan kelas model (POJO) yang dapat digunakan sebagai data source.
4. Buat file layout XML untuk elemen baris di RecyclerView.
5. Buat kelas adapter yang inherit ke RecyclerView.Adapter dan
ViewHolder untuk menampilkan setiap item data.
6. Tentukan objek RecyclerView berikut dalam bentuk yang diinginkan
(bisa berupa list, grid, atau staggered) lalu pasang objek adaptor (binding)
agar dapat menampilkan kumpulan data di RecyclerView.
6.2. Mode List Pada RecyclerView

Di codelab ini, Anda akan mempelajari cara menampilkan data pahlawan di


RecyclerView. Beberapa poin yang dibahas dalam materi ini adalah:

1. Bagaimana cara menggunakan Recyclerview?


2. Berbagai jenis Recyclerview seperti list, grid dan card.
3. Membuat OnClick pada Recyclerview.
4. Menambahkan Menu pada Action Bar
61
Contoh RecyclerView yang akan kita buat berupa list, grid dan list dalam bentuk
kartu menggunakan cardview dengan semua yang ada dalam satu halaman.

 Logika
Klik ke button → memanggil fragment atau activity dengan atau tanpa
data → menampilkan activity atau fragment yang dituju.

 Codelab
1. Buat project baru di Android Studio dengan kriteria sebagai berikut:

2. Setelah selesai, tambahkan beberapa dependensi yang akan kita gunakan


di file build.gradle (modul: app) di bagian dependencies sebagai berikut:

62
Sehingga file build.gradle(module: app) akan seperti dibawah ini:

3. Selanjutnya pada activity_main.xml lengkapi kodenya menjadi seperti


berikut:

63
Akan ada tanda merah di @layout/item_row_hero. Ini karena layout
item_row_hero belum ditambahkan.

4. Saatnya kita membuat elemen view berupa file XML layout yang akan
ditampilkan di RecyclerView. Karena data didaftar terlebih dahulu, mari
buat tata letak dengan mengklik kanan layout → new → layout resource
file, lalu beri nama item_row_hero Jangan lupa ubah RootElement
menjadi LinearLayout.

64
Gambar 6.4 Elemen view

5. Setelah selesai maka kita lengkapi tampilan item_row_hero.xml diatas


seperti dibawah ini:

65
Tools:text yang bisa kita gunakan untuk placeholder yang nantinya ada
didalam editor pada layout. Atribut ini tidak akan terbawa saat runtime
dan hanya akan ditampilkan pada preview editor saja.

Catatan :
Pastikan kita menggunakan wrap_content untuk android:layout_height,
jadi ketika kita menjalankan aplikasi tidak ada layout kosong atau space
lebar karena penggunaan match_parent, hal ini karena 1 itemnya
dihitung 1 layar.
Ketika terjadi sebuah error pada bagian @string/heroes_name dan
@string_from. Maka yang perlu kita lakukan adalah menambahkan
string pada bagian res → values → strings.xml.

66
6. Kemudian kita akan membuat sebuah class baru dengan nama Hero
dengan cara klik kanan pada nama package → new → Java/kotlin class.

Gambar 6.5 New Class


Lalu kita beri nama Hero dan pilih class, kemudian enter.

Gambar 6.6 Hero class


Setelah itu kita akan menambahkan code seperti dibawah ini:

7. Karena pada latihan ini kita akan menampilkan gambar pahlawan, maka
silahkan download foto pahlawan dan letakkan pada folder drawable.
Catatan:
67
Untuk penamaan file gambarnya yang ada di drawable harus
menggunakan huruf kecil dan underscore saja.

8. Kemudian kita akan membuat beberapa kelas untuk koleksi data yang
akan kita tampilkan.
Lalu kita akan membuat object baru dengan cara yang sama seperti point
6 dengan nama HeroesData.

Gambar 6.7 Object baru HeroesData


Kemudian kita tambahkan code seperti dibawah ini:

68
69
9. Sekarang kita akan membuat sebuah class yang akan memformat tiap
elemen dari koleksi data ditampilkan. Lalu kita buat class baru dengan
cara yang sama seperti point 6 dan beri nama ListHeroAdapter.
Setelah class berhasil dibuat, maka tambahkan code seperti dibawah ini:

Ketika ada garis merah pada ListviewHolder, lalu kita tekan alt+enter
pada ListviewHolder kemudian pilih Create class ‘ListviewHolder’.

Kemudian pilih ListviewHolder untuk membuat sebuah kelas tersebut di


dalam ListHeroAdapter.

70
Maka kode saat ini menjadi seperti ini:

Ketika masih ada garis merah, arahkan kursor ke teks class


ListHeroAdapter dan kita lakukan lagi alt+enter dan pilih implement
members (kotlin).

Dan kemudian kita pilih ketiga metode dari RecyclerView.Adapter.

71
Maka code nya akan menjadi seperti ini:

Karena masih ada garis merah, hal ini karena ListViewHolder


seharusnya inherit ke RecyclerView.ViewHolder, maka ubah kodenya
menjadi seperti ini :

72
10. Masih ada garis merah kita lakukan lagi alt+enter / klik tombol
merah dan pilih Create constructor matching super(Java) atau Add
constructor paremeter from ViewHolder(View).

11. Dan kode akan seperti ini:

Kemudian lengkapi ListViewHolder dengan kode berikut untuk


menginisialisasi view yang ada di layout item:

Kemudian buatlah dan constructor untuk list seperti ini:

73
Setelah itu kita dapat menyelesaikan code yang dihasilkan dari turunan
RecyclerView.Adapter. Kode lengkap untuk kelas ListHeroAdapter
adalah sebagai berikut:

Variabel viewGroup diperoleh dari parameter fungsi


onCreateViewHolder. Jika output yang dihasilkan di Android Studio

74
Anda akan berbeda (mis. induk, bukan viewGroup), sesuaikan dengan
nama parameter atau variabel.

12. Kemudian kita modifikasi berkas kelas MainActivity dan kita


inisialisasikan RecyclerView yang sudah kita buat pada activity_main
sebelumnya.

13. Lalu kita panggil data yang telah kita buat di class HeroesData.

75
14. Dan aplikasi kurang lebihnya akan seperti ini.

BAB 7
SISTEM INFORMASI PARIWISATA MADURA
BERBASIS ANDROID

Aplikasi ini merupakan aplikasi yang menampilkan informasi pariwisata apa saja
yang ada di madura. Dimana didalamnya terdapat Nama wisata, lokasi, harga
tiket, dan sedikit penjelasan tentang wisata yang ingin dikunjungi. Berikut
langkah-langkah pembuatan aplikasinya.

76
1. Kita buat project baru dengan kriteria seperti dibawah ini:

2. Setelah selesai kita ke tampilan activity_main.xml dan kita rubah code


nya seperti dibawah ini.

3. Untuk mengatasi font merah diatas maka kita akan membuat file xml baru
dengan cara klik kanan pada folder layout → New→ Layout Resource
File.
77
Lalu beri nama item_cardview_wisata.

Tambahkan code seperi dibawah ini pada item_cardview_wisata.xml.

78
79
4. Selanjutnya kita ke halaman MainActivity.kt dan tambahkan code seperti
dibawah ini.

Untuk mengatasi tulisan merah pada wisata maka kita akan membuat
sebuah class baru dengan nama Wisata dengan cara klik kanan pada
package paling atas → New → Kotlin class/file.

5. Kita tambahkan OnItemClickListener seperti dibawah ini.

Kemudian kita alt+enter kemudian pilih “create interface”

80
6. Masih di halaman MainActivity.kt, kita tambahkan code seperti dibawah
ini

Untuk mengatasi font merah pada SetActionBarTitle, maka kita harus


mengimport sebuah SetActionBarTitle terlebih dahulu dengan cara kita klik
alt+enter maka akan muncul teks seperti gambar dibawah ini. Langsung saja
tekan enter.

Kemudian kita akan membuat sebuah object baru dengan nama


WisataData untuk mengatasi tulisan merah pada code diatas. Caranya klik
kanan pada package paling atas → New → Kotlin class/file → pilih
“object” seperti dibawah ini

81
Selanjutya tulis code seperti dibawah ini, sebelumnya silahkan pindahkan
gambar yang diperlurlukan pada folder drawable;

82
83
Selanjutnya kita Kembali lagi ke halaman MainActivity.kt dan mengatasi font merah pada
showRecyclerCardView dengan car akita membuat function baru “create function
‘showRecyclerCardView’”.

84
7. Selanjutnya kita membuat sebuah class baru dengan klik kanan pada
package paling atas → New → Kotlin class/file → pilih “class” dan beri
nama CardViewWisataAdapter

Kemudian tambahkan code seperti dibawah ini:

class CardViewWisataAdapter (private val listWisata:


ArrayList<Wisata>, val pilihItem: OnItemClickListener) :
RecyclerView.Adapter<CardViewWisataAdapter.CardViewHolder>(
) {

Diatas merupakan code yang harus ditambahkan pada baris class.

85
8. Pada file MainActivity.kt, kita tambahkan code seperti dibawah ini pada
bagian private fun showRecyclerCardView() .

9. Kita tambahkan code seperti dibawah ini untuk memanggil detail wisata.
86
10. Kita buat activity baru dengan nama DetailWisata dengan cara klik kanan
pada package paling atas → New → Activity → pilih Empty Activity.

Dan kemudian kita beri nama DetailWisata.

87
Selanjutnya kita buka file activity_detail_wisata.xml dan tambahkan code
seperti dibawah ini.

88
89
Selanjutnya kita ke file DetailWisata.kt dan tambahkan code seperti
dibawah ini.

90
11. Selanjutnya kita ke MainActivity.kt dan tambahkan code seperti dibawah
ini:

91
12. Kemudian kita membuat activity baru dengan nama AboutMe.
Setelahnya kita tambahkan code seperti dibawah ini pada
activity_about_me.xml untuk membuat tampilan halaman about me.

92
Kemudian tambahkan code seperti dibawah ini pada bagian AboutMe.kt
untuk prosesnya.

13. Dan hasilnya akan seperti dibawah ini.


Tampilan depan

93
94
95
Tampilan ketika wisata di klik.

Tampilan AboutMe, yang berisi halaman pembuat aplikasi.

96
DAFTAR PUSTAKA
Enterprise, Jubilee. 2015. Mengenal Dasar-Dasar Pemrograman Android. Jakarta
Pusat:Elex Media Komputindo.
Hansun,seng dkk.2016. Pemrograman Android Dengan Android Studio Ide.
Yogyakarta:Andi Publisher.

97

Anda mungkin juga menyukai